Perbaikan Proses Produksi untuk Mengurangi Kecacatan Dengan Menggunakan Metode Lean Six Sigma di PG. Kwala Madu PTPN. II

Universitas Sumatera Utara

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula
Kwala Madu
Pabrik Gula Kwala Madu merupakan pabrik gula ke-2 (Dua) di Sumatera

Utara sesudah pabrik gula Sei Semayang. Pabrik Gula Kwala Madu terletak di
desa Kwala Begumit, kecamatan Stabat, kabupaten Langkat kira-kira 36 km dari
kota Medan. Vicinity map pabrik gula Kwala Madu dapat dilihat pada gambar 2.1.
Pembangunan pabrik gula Kwala Madu dilakukan dengan cara tender
internasional oleh pemerintah Indonesia yang diselenggarakan oleh Proyek
Pembangunan Industri Gula pada tahun 1981, dimana hasilnya dimenangkan oleh
Hitachi Ship Building & Engineering Co.I.td (Hitachi Zosen).

Gambar 2.1. Denah menuju pabrik gula Kwala Madu


Sesuai kontrak Pemerintah RI dengan Hitachi Zosen untuk pengembangan
dan pendirian pabrik gula Kwala Madu, yang ditanda tangani pada tanggal 23
November 1981 dan mulai berlaku tanggal 6 Februari 1982, pabrik harus

Universitas Sumatera Utara

diselesaikan dalam waktu 24 bulan yaitu tanggal 6 Februari 1984 ditambah
keterlambatan yang diterima selama 14 hari. Ternyata pabrik gula Kwala Madu
dapat diselesaikan (dalam arti dapat beroperasi) 1 bulan lebih maju dari ketentuan
kontrak yaitu tanggal 20 Januari 1984.
Pabrik Gula Kwala Madu beroperasi selama 24 jam sehari dalam masa
gilingan selama sekitar 7 bulan yang dibagi menjadi 3 shift kerja, dimana 1 shift
adalah 8 jam. Pabrik gula Kwala Madu beroperasi dengan kapasitas produksi
4000 ton tebu sehari (4000 TCD).
Berdasarkan sejarah diatas, pabrik gula Kwala Madu merupakan industri
besar yang telah beroperasi selama 30 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik
gula Kwala Madu sudah lama beroperasi dalam hal memenuhi kebutuhan
masyarakat.

2.2.


Ruang Lingkup Bidang Usaha
Pabrik gula Kwala Madu merupakan industri manufaktur yang

memproduksi gula. Bahan baku utama dari produk tersebut adalah tebu,
sedangkan bahan tambahan untuk pembuatan gula adalah air, susu kapur, gas
belerang, fluclolant, dana asam phospat.
SK Menteri Pertanian No.59/KPTS/EKKU/10/1997 mengelompokkan
pabrik gula berdasarkan kapasitas, yaitu:
1. Golongan A untuk pabrik dengan kapasitas 800 - 1200 ton/hari.
2. Golongan B untuk pabrik dengan kapasitas 1200 - 1800 ton/hari.
3. Golongan C untuk pabrik dengan kapasitas 1800 - 2700 ton/hari.

Universitas Sumatera Utara

4. Golongan D untuk pabrik dengan kapasitas 2700 - 4000 ton/hari.
Berdasarkan pengelompokan perusahaan gula negara, pabrik gula Kwala
Madu dikategorikan kelompok D, karena pabrik gula ini berkapasitas 4000 ton/
hari. Pabrik gula Kwala Madu ini merupakan pabrik gula yang berkapasitas
tertinggi dalam perusahaan gula negara. PTPN II juga mempunyai pabrik gula

selain Pabrik Gula Kwala Madu yaitu pabrik gula Sei Semayang dengan kapasitas
4000 ton/hari.

2.3.

Lokasi Perusahaan
Lokasi pabrik gula Kwala Madu berada di Desa Kwala Begumit,

Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat..

2.4.

Daerah Pemasaran
PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Kwala Madu memiliki sistem

pemasaran yang dimulai dari proses pemesanan. Pesanan ini diterima oleh pihak
perusahaan melalui bagian pemasaran berdasarkan sistem tender, dimana
selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut kepabrik
untuk di proses, kemudian konsumen akan mengambil langsung ke pabrik gula
Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Pendistribusian pada pabrik gula PTPN II sampai ke tangan konsumen
dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2.

Universitas Sumatera Utara

Pabrik Gula PTPN II

Bagian Pemasaran

BULOG / Agen

Konsumen
Gambar 2.2 Distribusi Gula di PTPN. II Kwala Madu

Pemasaran gula ke konsumen melalui Bulog kurang memberikan
keuntungan dan bahkan memberikan kerugian bagi perusahaan dikarenakan harga
jual yang ditentukan Bulog tidak dapat memenuhi biaya produksi gula.

2.5.


Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara II
Kwala Madu adalah struktur organisasi lini seperti pada Gambar 2.3. Struktur
organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan
pimpinan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis
vertikal.

Universitas Sumatera Utara

Manager Pabrik

Ka. Dinas Teknik

Ka. Laboratorium

Asisten
Boiler


Asisten
Gilingan

Asisten
Listrik

Asisten
Workshop

Koordi
nator

Koordi
nator

Koordi
nator

Koordi
nator


Mandor

Mandor

Mandor

Mandor

Operator/ Karyawan Pelaksana

Asisten
Cane
Yard

Koordi
nator

Mandor


Asisten
Instrume
nt

Koordi
nator

Mandor

Asisten
Lab

Papam

Asisten
Timbangan

Koordi
nator


Koordi
nator

Mandor

Mandor

Operator/ Karyawan
Pelaksana

Ka. Dinas
Pengolahan

Ka. Tata Usaha

Asisten
Timbang
an

Danru


Asisten
Gudang
Hasil

Asisten
Adm/
Keuangan

Asisten
SDM &
Umum

Hansip

Koordi
nator

Koordi
nator


Koordi
nator

Koordi
nator

Mandor

Mandor

Mandor

Mandor

Operator/ Karyawan Pelaksana

Asisten
Pemurnian

Koordi
nator

Asisten
Penguapan

Koordi
nator

Mandor

Mandor

Asisten
Masakan

Asisten
Putaran

Koordi
nator

Koordi
nator

Mandor

Mandor

Operator/ Karyawan Pelaksana

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai
berikut:
1

Manager Pabrik
Tugas Manager pabrik adalah:
a Membantu direksi mengerjakan tugas dan kebijaksanaan yang telah
digariskan oleh perusahaan.
b Melaksanakan

perencanaan,

pengorganisasian,

pengendalian

dan

pengawasan di pabrik, guna menunjang usaha pokok secara efektif dan
efisien.
Tanggung jawab Manager pabrik adalah:
a. Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi.
2

Kepala Dinas Teknik
Tugas Kepala Dinas teknik adalah:
a Dalam menjalankan tugas, kepala dinas teknik harus berkoordinasi dengan
kepala pengolahan dibantu oleh asisten.
b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target
dan sasaran yang ditetapkan.
c Mengoptimalkan kerja mesin, peralatan agar proses produksi berjalan
efektif dan efisien.
d Membuat laporan pertanggung jawaban kerja.

Universitas Sumatera Utara

Tanggung jawab Kepala Dinas Teknik adalah:
a Membuat rencana kerja jangka pendek dan jangka menengah untuk
pemeliharaan dan pengoperasian mesin/ instalasi.
b Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif
dan efisien.
c Memantau, mengevaluasi, dan membuat tindakan terhadap penyimpanan
operasional di Pabrik.
3

Asisten Boiler
Tugas Asisten boiler adalah:
a Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staf dan dibantu oleh mandor,
bertugas mengelola peralatan dan sumber daya lainnya pada stasiun boiler.
Tanggung jawab Asisten boiler adalah:
b Asisten boiler bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik.

4

Asisten Milling
Tugas Asisten milling adalah:
a Stasiun milling dipimpin oleh seorang staf yang dibantu oleh mandor
bertugas mengelola peralatan dan tenaga kerja pada stasiun milling.
Tanggung jawab Asisten milling adalah:
a Asisten milling bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik.

5

Asisten Listrik/ Instrument
Tugas Asisten listrik/ Instrument adalah:

Universitas Sumatera Utara

a Bidang listrik/ instrument dipimpin oleh staff dan dibantu oleh mandor,
bertugas mengelola peralatan listrik dan sumber daya lainnya yang
berkaitan
Tanggung jawab Asisten listrik/ Instrument adalah:
a Membantu Kepala Dinas teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan layout, pengoperasian seluruh peralatan pabrik,
kantor, perumahan, pembangkit yang berkaitan dengan listrik/ instrument.
6

Asisten Work Shop
Tugas Asisten Work Shop adalah:
a Work Shop dipimpin oleh seorang staf dibantu oleh mandor serta tenaga
administrasi. Asisten work shop bertugas untuk melayani perbaikan dan
pembuatan suku cadang.
Tanggung jawab Asisten Work Shop adalah:
a Asisten Work Shop bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik.

7

Asisten Cane Yard
Tugas Asisten Cane Yard adalah:
a. Asisten Cane Yard dibantu mandor dan dipimpin oleh seorang staf dan
tenaga adminstrasi. Bertugas mengatur kelancaran dalam pengolahan tebu
serta memilihara lingkungan/ infrastruktur milik pribadi.
Tanggung jawab Asisten Cane Yard adalah:
a. Asisten Cane Yard bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik.

8

Kepala Dinas Pengolahan
Tugas Kepala Dinas Pengolahan adalah:

Universitas Sumatera Utara

a Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas Pengolahan harus berkoordinasi
dengan Kepala Dinas Teknik dibantu oleh asisten.
b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target
yang sudah ditetapkan.
c Mengoptimalkan kerja mesin/ peralatan
Tanggung jawab Kepala Dinas Pengolahan adalah:
a. Kepala Dinas Pengolahan bertanggung jawab kepada Manager Pabrik.
9

Asisten Pemurnian
Tugas Asisten Pemurnian adalah:
a. Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas memaksimalkan rendemen, menekan
kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien.
Tanggung jawab Asisten Pemurnian adalah:
a. Asisten pemurnian bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.

10 Asisten Putaran
Tugas Asisten Putaran adalah:
a. Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas memisahkan Kristal dan melakukan
pengeringan dengan prinsip efisien.
Tanggung jawab Asisten Putaran adalah:
a. Asisten putaran bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
11 Asisten Penguapan
Tugas Asisten Penguapan adalah:

Universitas Sumatera Utara

a. Stasiun penguapan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas untuk mengentalkan nira dengan kecepatan
penguapan yang sesuai, tidak terjadi kerusakan dan biaya se-ekonomis
mungkin.
Tanggung jawab Asisten Penguapan adalah:
a. Asisten penguapan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
12 Asisten Pemasakan
Tugas Asisten Pemasakan adalah:
a. Stasiun pemasakan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas melakukan pemasakan nira hingga terbentuk
kristal gula dengan prinsip efisien.
Tanggung jawab Asisten Pemasakan adalah:
a. Asisten pemasakan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
13 Kepala Tata Usaha
Tugas Kepala Tata Usaha adalah:
a. Administrasi pabrik/ kebun dikelola oleh seorang staff dengan dibantu
tenaga kerja administrasi yang bertugas mengelola administrasi pabrik/
kebun secara menyeluruh.
Tanggung jawab Kepala Tata Usaha adalah:
a Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor.
b Bersama dinas/ bagian lain menyusun rencana kerja tahunan.
c Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja.
d Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana.

Universitas Sumatera Utara

e Menyimpan uang kas dan surat-surat berharga milik perusahaan.
f Melakukan inspeksi ke kantor unit dalam lingkup pabrik/ kebun.
g Pengamanan terhadap aset perusahaan.
14 Asisten Umum
Tugas Asisten Umum adalah:
a. Membantu Kepala Tata Usaha melakukan pengawasan pada bagian umum
seperti personalia dan koperasi.
Adapun tanggung jawab Asisten Umum adalah:
a. Asisten Umum bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha perusahaan.
15 Asisten Kantor
TugasAsisten Kantor adalah:
a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam pengawasan di bagian akuntansi,
finansial, dan perencanaan perusahaan.
Tanggung jawab Asisten Kantor adalah:
Asisten Kantor bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha
mengenai kondisi kantor dibantu seorang kordianator.
16 Asisten Gudang
Tugas Asisten Gudang adalah:
a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam mengawasi bagian gudang di pabrik.
Tanggung jawab Asisten Gudang adalah:
a. Asisten Gudang bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha dalam
melakukan pengawasan di gudang di bantu seorang koordinator.

Universitas Sumatera Utara

17 Kepala Laboratorium
Tugas Kepala Laboratorium adalah:
a. Membantu manager pabrik dalam melaksanakan pekerjaan dibidang
laboratorium sebagai alat kontrol.
Tanggung jawab Kepala Laboratorium adalah:
a. Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap manager.
18 Asisten Laboratorium
Tugas Asisten Laboratorium adalah:
a. Membantu tugas Kepala Laboratorium dalam pengawasan di laboratorium.
Tanggung jawab Asisten Laboratorium adalah:
a. Asisten Laboratorium bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Laboratorium dibantu oleh seorang koordinator..
19 Komandan Regu (Danru)
Tugas Komandan Regu adalah:
a. Pengawasan terhadap keamanan asset perusahaan, tenaga kerja dan
keluarga.
Tanggung jawab Komandan Regu adalah:
a. Membantu perwira pengaman dalam melaksanakan tugasnya dibidang
keamanan.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja
2.5.3.1 Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja di pabrik Gula Kwala Madu terdiri dari 15 orang staf
pimpinan, 230 orang tenaga kerja pelaksana dan 171 tenaga kerja tidak tetap.
Berikut ini tabel susunan tenaga kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu.
Tabel 2.1 Susunan Tenaga Kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu

No.

Uraian

Kantor Manager
a. Manager
1.
b. TUK/Umum/G. Material
c. Gudang Hasil
Dinas Teknik
a. Kantor Dinas teknik
b. Boiler
c. Mill
2. d. Power House/Listrik
e. Instrument
f. Work Shop
g. Cane Yard
h. Keamanan
Dinas Pengolahan
a. Kantor Dinas
b. Pelumasan
c. Pemurnian
3.
d. Penguapan
e. Masakan
f. Putaran
g. Pengarungan
Laboratorium
a. Lab. Pabrik
4. b. Weater Treatment
c. Instalasi Limbah
d. Timbangan
Jumlah
Sumber: Data Perusahaan

Tenaga Kerja
Pimpinan

Tenaga
Kerja
Pelaksana

Tenaga Kerja
Tidak Tetap

Jumlah

1
1

22
6

8
41

1
30
48

1
1
1
1
1
-

5
18
16
19
8
14
20
14

2
6
6
8
8
-

8
25
23
28
8
23
20
14

1
1
1
1
1
5

5
10
14
12
12
2
7

8
8
9
11
18
11

6
19
23
22
24
20
23

1
-

12
3
3
8

15
3
3
6

28
6
6
14

15

230

171

416

Universitas Sumatera Utara

Pihak perusahaan masih kurang memperhatikan bagaimana cara
menentukan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut. Produktivitas tenaga
kerja sangat dipengaruhi oleh pembagian beban kerja kepada masing-masing
tenaga kerja yang ditentukan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, jumlah tenaga
kerja yang optimal sangat penting ditentukan untuk memaksimalkan laba
perusahaan tersebut.

2.5.3.2 Jam Kerja
Supaya Perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk
mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur (bagian operasional) menjadi tiga
shift, yaitu shift I pukul 07.00 – 15.00 WIB, shift II pukul 15.00 – 23.00 WIB dan
shift III pukul 23.00 – 07.00 WIB
Pihak perusahaan membuat kebijakan agar semua tenaga kerja wanita
bekerja pada shift 1, dikarenakan tenaga kerja wanita tersebut rata-rata ibu rumah
tangga.

2.6.

Proses Produksi

2.6.1. Bahan yang Digunakan
2.6.1.1.Bahan Baku
Bahan baku pembuatan gula pasir yang digunakan dalam proses produksi
yang terdapat di pabrik gula Kwala Madu adalah tebu. Tebu yang akan dipanen
mempunyai rendemen (kadar gula) rata-rata sekitar 6,5–7 %. Pemanenan tebu
dilakukan antara 10-12 bulan sejak ditanam, dimana sebelumnya diperiksa

Universitas Sumatera Utara

terlebih dahulu dengan mengambil sepuluh batang tebu secara acak sebagai
sampel. Tebu yang baik untuk diolah adalah yang matang dan kandungan gula
dalam batang adalah sama.
Kadar gula dalam tebu dipengaruhi oleh faktor internal yaitu varietas tebu
dan faktor eksternal adalah iklim, kondisi tanah, serta perawatan dan
pemeliharaan. Faktor yang paling nyata dalam kandungan gula adalah iklim,
karena itu panen dilakukan saat curah hujan sedikit yaitu antara bulan Januari
sampai dengan bulan Agustus.
Pabrik gula Kwala Madu beroperasi hanya 6 bulan dikarenakan bahan
baku tebu yang disengaja dapat dipanen saat iklim yang curah hujannya sedikit
agar kadar gula dalam tebu tetap tinggi.

2.6.1.1.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi,
yang ditambahkan dalam proses pembuatan produk sehingga dapat meningkatkan
mutu produksi. Bahan tambahan merupakan bahan yang dibutuhkan guna
menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk
dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut.
Bahan tambahan pada produksi gula adalah:
1. Air
Air digunakan untuk mempermudah dalam pemerasan kandungan gula yang
terdapat pada ampas tebu secara maksimal. Volume air yang dibutuhkan

Universitas Sumatera Utara

sebanyak 20 % dari kapasitas tebu/hari. Air yang digunakan untuk proses
produksi adalah air yang didapat dari hasil water treatment.
2. Susu kapur (Ca(OH)2)
Kapur tohor dibuat menjadi susu kapur yang berfungsi untuk menaikkan pH
nira menjadi 8,0–8,5. Pemilihan susu kapur sebagai bahan yang digunakan
untuk menaikan pH nira didasarkan pada harganya yang murah dan mudah
membuatnya. Susu kapur dibuat dengan proses pembakaran batu kapur dan
disiram dengan air.
3. Belerang
Gas belerang dibuat dari belerang yang digunakan dalam pemurnian nira.
Tujuan pemberian gas belerang adalah:
a. Menetralkan kelebihan air kapur pada nira terkapur pH mencapai 7,0–7,2.
b. Untuk memutihkan warna yang ada dalam larutan nira yang mengurangi
pengaruh pada warna kristal dan gula.
4. Flokulant
Flokulant diberikan untuk mempercepat pengendapan yang bertindak sebagai
pengikat partikel halus yang tidak larut dalam nira (larutan untuk membentuk
gumpalan partikel yang lebih besar dan mudah diendapkan untuk disaring).
5. Talofloc dan Talofloate
Talofloc atau sering disebut gamping, diberikan untuk mengikat nira,
sedangkan Talofloateuntuk mereduksi warna dari pekat menjadi warna yang
lebih pucat. Kedua zat ini bertujuan untuk meningkatkan kemurnian dari nira
kental.

Universitas Sumatera Utara

6. Asam pospat
Asam pospat digunakan pada proses stasiun toladura yang mempunyai fungsi
seperti gas SO2. Bahan tambahan ini sangat berpengaruh terhadap produksi
gula. Sehingga pihak perusahaan selalu membuat persediaan bahan tambahan
untuk produksi. Apabila persediaan bahan tambahan untuk produksi kurang,
maka hasil produk gula tidak dapat sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2.6.1.3.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu
produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahanbahan penolong yang digunakan dalam produksi gula adalah:
a. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi gula. Karung plastik ini
merupakan karung plastik yang sudah di berikan label pabrik gula Kwala
Madu.
b. Benang jahit karung digunakan untuk menjahit karung plastik. Bahan
penolong ini diperlukan saat produksi gula selesai sebagai tempat
penampungan gula sehingga siap untuk disimpan ke gudang produk jadi dan
dipasarkan.

2.6.2. Uraian Proses Produksi
Uraian proses pembuatan gula dari tebu pada pabrik gula Kwala Madu
dibagi menjadi beberapa stasiun, yaitu stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun
penguapan, stasiun masakan, stasiun putaran dan penyelesaian.

Universitas Sumatera Utara

1. Pengerjaan pendahuluan
Tebu yang telah ditebang diangkut ke pabrik dengan truk. Sebelum sampai
halaman pabrik, truk yang berisikan tebu ditimbang, kemudian tebu
diturunkan di halaman pabrik, maka truk ditimbang kembali untuk mengetahui
berat bersih (netto). Waktu antara penebangan dengan proses awal tidak lebih
dari 24 jam. Tebu yang diangkut truk dengan kapasitas 5-6 ton naik ke truck
tipller dan kemudian dijungkitkan dengan tenaga pompa hidrolik sehingga
tebu jatuh ke feedingcane carrier. Tebu yang diangkut dengan truk
berkapasitas 8-10 ton yang menggunakan tali pengangkut dibongkar dengan
cane lifter hilo ke dalam canefeeding table, dimana kabel hilo dihubungkan
dengan tali pengangkut tebu pada truk. Tenaga hidrolik digerakkan sehingga
posisi terangkat miring dan tebu tumpah ke feedingcane table, lalu pemasukan
tebu ke cane carrier diatur sedemikian rupa sehingga memenuhi kapasitas
giling yang direncanakan. Tebu kemuda dibawa masuk oleh feeding cane
carrier ke cane leveller guna pengaturan pemasukan tebu menuju cane cutter
I. Tebu dipotong-potong secara horizontal, dan selanjutnya dibawa ke cane
cutter II untuk dicacah lebih halus lagi. Logam-logam besi yang terikut pada
potongan tebu disaring oleh tramp iron separator dan potongan - potongan
tebu diatur masuknya ke gilingan.
2. Stasiun gilingan (Mill Station)
Tebu yang telah halus dipotong-potong dari Cane Cutter I dan Cane Cutter II
selanjutnya masuk ke dalam mesin giling agar lebih halus lagi sehingga
mudah untuk diperas dan memperbesar kapasitas pemerasan. Fungsi dan

Universitas Sumatera Utara

tujuan dari penggilingan ini adalah untuk mendapatkan air nira sebanyak
mungkin. Penggilingan atau pemerasan dilakukan lima kali dengan lima unit
mesin gilingan (five set three roller mill) yang disusun seri dengan memakai
tekanan hidrolik yang berbeda-beda. Rol yang berbentuk V dengan sudut 300
pada alat ini yang digunakan untuk memperlancar aliran nira dan mengurangi
terjadinya slip. Jarak antara roll atas dengan roll belakang lebih kecil dari pada
antara roll atas dengan roll depan. Besarnya tekanan maksimum pada
penggilingan adalah 1500-2000 Kg/cm2 dengan putaran yang berbeda, dimana
gilingan I sekitar 5,3 rpm; gilingan II 5,0 rpm; gilingan III 5,0 rpm; gilingan
IV 5,2 rpm; gilingan V 4,2 rpm.
Mekanisme kerja dari stasiun pengilinggan ini adalah sebagai berikut:
a. Tebu halus setelah dicacah dibawa cane carrier elevator ke gilingan
pertama. Nira dari gilingan I ditampung pada bak penampungan I dan
ampas tebu dari gilingan I masuk pada gilingan II untuk diperas lagi. Nira
hasil perasan gilingan masuk dalam bak penampungan nira yang diperoleh
dari bak penampungan I, yang disebut dengan Primary Juice.
b. Nira atau air perasan dari gilingan I dan II masih terdapat ampas yang
nantinya sama-sama ditampung pada bak penampungan I, nira pada bak
penampungan I disaring pada juice strainer kemudian ampasnya
dimasukkan pada gilinggan II dan nira yang disaring ditampung dalam satu
tangki (Raw Juice Tank) dan kemudian disalurkan pada stasiun pemurnian
melalui pompa.

Universitas Sumatera Utara

c. Ampas tebu (bagasse) dari gilingan II masuk ke gilingan III untuk diperas
lagi. Nira (air perasan) ditampung pada bak penampung II dan digunakan
untuk menyiram ampas pada gilingan I. sampai gilingan V. Air dari
gilingan V ditampung pada bak IV dan digunakan untuk menyiram ampas
pada gilingan IV. Ampas dari gilingan IV diberi air imbibisi (60–700C)
yang berasal dari kondensat evaporator badan IV dan V.
d. Ampas tebu dari gilingan V kemudian diangkut melalui 1 unit konveyor,
dimana ampas kasar dibawa ke boiler untuk bahan bakar dan dipisahkan
dengan ampas halus yang akan digunakan untuk membantu proses
penyaringan pada alat vacum filter.
3. Stasiun pemurnian
Nira yang diperoleh dari stasiun gilingan dipompakan menuju stasiun
pemurnian.Tujuan proses pada stasiun pemurnian adalah untuk memisahkan
kotoran dari dalam nira sehingga nira yang dihasilkan lebih murni
mengandung sukrosa. Pada proses pemurnian ada beberapa tahap yang
dilakukan, yaitu:
a. Timbangan nira mentah (Juice Weighting Scale)
Nira mentah yang tertampung pada tangki penampungan dipompakan ke
tangki nira mentah tertimbang melalui pipa saringan. Nira mentah
ditimbang dengan menggunakan timbangan Maxwelt Bolouge yang
bekerja secara otomatis dengan berat timbangan 5,5 ton. Sistem kerja dari
alat ini adalah sistem keseimbangan gaya berat bejana dan bandul, yang

Universitas Sumatera Utara

menunjukkan bahwa nira akan berhenti ke tangki penampungan secara
gravitasi.
b. Pemanasan nira 1 (Juice Heater 1)
Nira yang di dalam tangki penampungan selanjutnya dipompakan ke alat
pemanas 1 (primary heater) yang memiliki 2 unit pemanas. Tujuan dari
pemanas 1 adalah untuk menyempurnakan reaksi yang telah terjadi dan
mematikan mikroorganisme, sehingga komponen yang ada dapat
dipisahkan dari nira pada bejana pengendapan. Nira kemudian dipanaskan
hingga suhu 700C pada tangki juice heater 1, kemudian nira dipanaskan
hingga temperatur menjadi 750C pada juice heater 2.
c. Tangki defekasi (Defecator)
Nira yang terdapat di dalam tangki pemanas 1 (pemanas 1 nira)
dipompakan ke tangki defeksi untuk pembubuhan susu kapur dengan
fungsi untuk mengubah pH nira 5,6 menjadi 8,0-8,5. Pemasukan susu
kapur bertujuan untuk membuat asam-asam yang terdapat pada nira
menjadi basa karena gula akan rusak bila dalam keadaan asam diatur dan
pemasukan atau penambahan susu kapur ini dilakukan dengan control
value yang dikendalikan oleh pH indicator controler.
d. Tangki sulfitas
Tangki sulfitas digunakan untuk mencampurkan nira terkapur dengan gas
SO2. Nira terkapur tersebut dikirim ke tangki sulfitas tipe sekat parabolis
untuk menetralkan kembali nira yang terdapat dalam tangki defekasi.
Sekat parabolis berguna untuk membantu proses pencampuran sehingga

Universitas Sumatera Utara

dapat berjalan dengan kontinu. Penambahan gas SO2 dilakukan supaya
pada suhu 700-750C nira terkapur mengalami penurunan pH menjadi 6,06,5 dengan waktu 5 menit dan selanjutnya dinetralkan kembali pada
netralizing tank sehingga Ph menjadi 7,0-7,2.
e. Tangki tunggu
Nira mentah dari sulfitator disalurkan ke tangki peti tunggu dengan waktu
6 menit. Fungsi dari tangki tunggu adalah untuk mendapatkan koloidkoloid berupa kotoran.
f. Tangki netralisasi
Tangki netralisasi berfungsi untuk mengatur pH nira. Tangki netralisasi ini
mengaduk nira dengan alat pengaduk mekanis. Jika pH nira