Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Moritari bagi Integrasi Sosial Masyarakat Wotay Kecamatan Teon-Nila-Serua (TNS)

MAKNA MORITARI BAGI INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT WOTAY
KECAMATAN TEON-NILA-SERUA (TNS)

TESIS
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Oleh :
NATALIA GENOVEVA REMIASA
752015011

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016

MOTTO

“Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”

(Roma 8:28)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya ini ku
persembahkan untuk
masyarakat negeri Letwori
Rei’syara (Desa Wotay),
negeri asal tercinta yang
menghimpun semua orang
dalam bingkai
kekeluargaan.
Terima kasih telah
mengajarkan ku makna
persekutuan yang saling
menghidupkan.

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur yang tidak terhingga kepada Tuhan Yesus

Kristus, karena atas kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dalam rangkaian
tugas akademik penulis sebagai mahasiswa Program Studi Magister Sosiologi Agama (PPSMSA), Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Tulisan ini menyoroti realitas hidup masyarakat Wotay, Kecamatan Teon-Nila-Serua
(TNS) di dalam konteks kekinian masyarakatnya yang terdiri atas berbagai latar belakang
suku,

namun berinteraksi secara bersama dalam lingkungan Desa Wotay. Tulisan ini

berupaya melihat sejauh mana moritari sebagai budaya asli masyarakat setempat dapat
berperan bagi integrasi sosial masyarakat sehingga meminimalisir terjadinya konflik.
Meskipun terdapat keinginan dari penulis untuk menghasilkan suatu karya ilmiah
yang berkualitas, namun penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki dalam penyelesaian tesis ini. Seperti apapun kualitasnya, tulisan
ini merupakan karya maksimal yang dapat penulis sajikan, karena itulah masukan dan saran
yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis guna perbaikan karya ini.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
selama menimba ilmu di Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama (PPS-MSA),
Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)). Untuk itulah, ucapan terima
kasih yang tulus penulis berikan kepada:


1. Pdt. Izak Lattu, Ph.D selaku pembimbing I dan Dr. Pdt. Rama Tulus Pilakoannu
selaku pembimbing II. Terima kasih untuk kesabaran dan ketulusan hati membimbing
penulis dalam penyelesaian tesis ini.

2. Pdt. Nelman A. Wenny, D.Th selaku penguji sekaligus pengajar yang telah membagi
ilmu kepada penulis. Dr. Pdt. Tony Tampake selaku wali studi yang turut memberikan
pencerahan kepada penulis di dalam menggali ide awal tesis ini.
3. Seluruh dosen PPS-MSA yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis
selama proses perkuliahan. Tak lupa juga kepada staf administrasi dan pegawai PPSMSA. Senantiasa diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus.
4. Masyarakat Negeri Letwori Rei’syara (Desa Wotay), Kecamatan Teon-Nila-Serua
(TNS),

Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Sebuah negeri yang di

dalamnya penulis dibesarkan lewat pola moritari. Terima kasih telah mengajarkan
penulis makna hidup orang basudara.Uplera Nortarita!
5. Seluruh jajaran staff pemerintahan desa (saniri negeri) dan pemerintahan adat Negeri
Wotay yang banyak membantu penulis selama proses pengumpulan data.
6. Pdt. Ny. F. Watimenna, S.si.Teol selaku ketua majelis Jemaat GPM P’niel Wotay
beserta seluruh perangkat pelayan jemaat yang banyak memberi ruang kepada penulis

untuk berinteraksi.
7. Rekan-rekan seperjuangan di PPS-MSA angkatan tahun 2015, khususnya Diny
(Nengdy), dan Meyvie (Epy). Terima kasih untuk kebersamaan yang terjalin di antara
kita, meskipun waktu jualah yang akhirnya memisahkan kita nanti. Tak lupa juga
Lincez, kakak Jean, kakak Nando, kakak Ulet, dan kakak Yudith selaku rekan-rekan
seperjuangan di UKIM-Ambon yang melanjutkan studi magister di UKSW. Kakak
Ema, kakak Monic, Brenda, dan Atha yang bersama dengan penulis dalam proses
pembimbingan. Tuhan selalu memberkati di dalam tugas dan tanggung jawab.
8. Kedua orang tua ku terkasih; papa Buce dan mama Usi yang senantiasa mendoakan
dan memberikan dukungan bagi penulis selama hidup penulis. Tak lupa juga mama
Mey dan papa Ot beserta keluarga Lessu-Remiasa di Kudamati-Ambon. Mama Semy

dan papa Odang, serta keluarga besar Remiasa yang ada di Waipia (Kecamatan TNS).
Ketiga ponakan ku; Tatla, Vidya, Khaira, serta kelima kakak ku; Erwin, Eye, Yoke,
Arthur, dan Alin. Terima kasih untuk doa dan dukungannya bagi penulis.
9. Kakak ku Deasy Natalia yang selalu memberikan motivasi bagi penulis dan banyak
membantu dalam pengeditan tesis ini. Keluarga besar Khaverim di manapun berada,
serta sahabat ku Tina di Ambon, Nency, Eko, adik Anet, Epin, dan Art di Salatiga.
Tak lupa juga adik ku Injily, Abigail, dan Claudya (Yoyo) yang telah banyak
mendukung dan memberi warna dalam hidup penulis. Senantiasa diberkati oleh

Tuhan Yesus Kristus.
10. Kekasih ku Hudson Yunsen Belseran. Terima kasih untuk doa dan motivasi yang
diberikan kepada penulis. Tuhan memberkati dalam tugas dan tanggung jawab.
11. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu demi satu yang secara langsung
maupun tidak langsung telah memberikan dukungan kepada penulis selama ini. Kasih
dan damai dari Tuhan Yesus Kristus selalu melimpah di dalam kehidupan kita.

Salatiga, November 2016

Penulis

Abstrak

Kepulauan Maluku dihuni oleh beragam suku dengan karakteristik budayanya yang
berpotensi bagi integrasi sosial pascakonflik, serta bermanfaat dalam merajut kembali
solidaritas kelompok. Masyarakat Wotay sebagai komunitas yang bermukim di dalam
wilayah kecamatan Teon, Nila, Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah juga memiliki
budaya yang berfungsi bagi integrasi sosial masyarakatnya. Budaya itu dikenal dengan
moritari.
Sebagai budaya persekutuan hidup bersama dalam bingkai kekeluargaan, moritari

merupakan identitas masyarakat Wotay yang hanya akan luntur jika dipandang sebagai narasi
nostalgia masa lalu tanpa aktualisasi nyata, apalagi di tengah arus perubahan sosial yang
dialami oleh masyarakat Wotay pascaevakuasi ke wilayah pemukiman baru yang lebih
terbuka. Di samping berdampak bagi kemajuan masyarakat, perubahan sosial masyarakat
Wotay juga berdampak bagi eksistensi moritari. Situasi tersebut merupakan tantangan bagi
integrasi sosial masyarakat Wotay yang saat ini hidup berdampingan dengan masyarakat lain.
Heterogenitas masyarakat Wotay memerlukan adanya kebersatuan di antara unsur-unsur
masyarakat yang berbeda itu. Di dalam konteks inilah, moritari memainkan perannya sebagai
media integrasi sosial masyarakat Wotay yang dapat meminimalisir munculnya konflik.

Kata kunci: Moritari, Perubahan Sosial, Integrasi, Solidaritas.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................

iv


MOTTO ..............................................................................................................

v

KATA PENGANTAR ........................................................................................

vi

Daftar Isi .............................................................................................................

ix

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii
Abstrak ................................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

1

1.1. Latar Belakang .................................................................................


1

1.2. Metodologi Penelitian ......................................................................

9

1.3. Sistematika Penulisan ...................................................................... 10
BAB II INTEGRASI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL ......................... 12
2.1. Pengantar .......................................................................................... 12
2.2. Integrasi Sosial ................................................................................. 12
2.2.1. Definisi Integrasi Sosial ....................................................... 12
2.2.2. Integrasi dan Konflik Sebagai Gejala Sosial ........................ 13
2.2.3. Fase-fase Terciptanya Integrasi Sosial ................................. 15
2.2.4. Solidaritas dalam Rangka Menciptakan Integrasi Sosial ..... 20
2.2.5. Integrasi Sosial Menurut Emile Durkheim .......................... 24
2.3. Perubahan Sosial .............................................................................. 28
2.3.1. PerubahanSosial; Pengertian dan Bentuk............................. 28

2.3.2. Perubahan Sosial Masyarakat Desa ..................................... 31

2.3.3. Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Integrasi Sosial ........ 32
2.4. Kesimpulan ...................................................................................... 34

BAB III MORITARI: POLA HIDUP MASYARAKAT WOTAY TETAP BERTAHAN
DI TENGAH ARUS PERUBAHAN .................................................................. 36
3.1. Pengantar .......................................................................................... 36
3.2. Profil Makro Masyarakat Wotay...................................................... 36
3.2.1. Asal Mula Terbentuknya Masyarakat Wotay ...................... 36
3.2.2. Letak Geografis .................................................................... 40
3.2.3. Sistem Pemerintahan ............................................................ 41
3.2.4. Mata Pencaharian Penduduk ................................................ 43
3.2.5. Sistem Kepercayaan ............................................................. 44
3.2.6. Sistem Kekerabatan .............................................................. 46
3.3. Moritari: Cermin Hidup Masyarakat Wotay ................................... 47
3.3.1. Pengertian Moritari .............................................................. 47
3.3.2. Munculnya Moritari ............................................................. 48
3.3.3. Bentuk-bentuk Moritari ....................................................... 50
3.3.3.1. Moritari dalam Situasi Sukacita ............................. 51
3.3.3.1.1. Moritari dalam Perkawinan Adat........ 51
3.3.3.1.2. Moritari dalam Pembangunan ............ 53

3.3.3.1.3. Moritari dalam Pembukaan Lahan
Pertanian ............................................................. 55
3.3.3.1.4. Moritari dalam Acara Syukuran ......... 55

3.3.3.1.5. Moritari dalam Pengukuhan Kepala Adat dan
Saniri Negeri ....................................... 56
3.3.3.2.Moritari dalam Situasi Dukacita .............................. 57
3.4. Dinamika Pelaksanaan Moritari ...................................................... 57
3.5. Nilai-nilai Penting Moritari ............................................................. 62
3.5.1. Nilai Solidaritas .................................................................... 66
3.5.2. Nilai Persatuan dan Kesatuan............................................... 66
3.5.3. Nilai Ekonomi ...................................................................... 67
3.5.4. Nilai Religius ....................................................................... 67
3.6. Moritari: Perjumpaan dengan Injil .................................................. 68
3.7. Perubahan Sosial Masyarakat Wotay............................................... 70
3.7.1. Bidang Pendidikan ............................................................... 71
3.7.2. Bidang Ekonomi................................................................... 71
3.7.3. Bidang Pemerintahan ........................................................... 72
3.8. Kesimpulan ...................................................................................... 73
BAB IV INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT WOTAY ............................. 74

4.1. Pengantar .......................................................................................... 74
4.2. Moritari: Pemaknaannya Bagi Masyarakat Wotay.......................... 74
4.3. Moritari: Tantangan Integrasi Sosial Masyarakat Wotay ................ 86
4.3.1. Faktor Perkembangan IPTEK .............................................. 89
4.3.2. Faktor Ekonomi .................................................................... 90
4.3.3. Faktor Lingkungan Masyarakat ........................................... 90
4.3.4. Faktor Pemuda ..................................................................... 92
4.3.5. Faktor Kurangnya Sosialisasi ............................................... 92
4.3.6. Faktor Religius ..................................................................... 93

4.3.7. Faktor Perbedaan Sikap........................................................ 94
4.3.8. Kesimpulan .......................................................................... 94
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 96
DAFTAR KEPUSTAKAAN .............................................................................. 99
LAMPIRAN ........................................................................................................ 102

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2.1: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin………………………40
Tabel 3.2.4: Mata Pencaharian Penduduk……………………………………….. ..44