contoh laporan (1) PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

Volume : I,I, Nomor : 1, Oktober 2013

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN
BERBASIS WEB
Megaria Purba / Lennaria L. Tarigan / Dameri E br Jabat, M.Kom
Dosen Tetap Politeknik Santo Thomas Medan
Jl. Matahari Raya Helvetia Medan
www.polito.ac.id / Email : Megaria18@ymail.com
ABSTRAK
Perpustakaan difungsikan oleh pengguna sebagai media untuk mencari referensi dan memperoleh
informasi. Permasalahan yang dihadapi di perpustakaan Politeknik Santo Thomas saat ini adalah belum adanya
sistem informasi perpustakaan yang berbasis web, sehingga seluruh aktifitas baik sirkulasi peminjaman, layanan
referensi, pengarsipan data buku di perpustakaan masih dilakukan secara manual. Untuk mengatasi masalah
tersebut, selayaknya di rancang sistem informasi perpustakaan yang berbasis web yang memberi kemudahan
bagi pengguna untuk mendapatkan layanan yang diinginkan.
Kualitas layanan perpustakaan sangat ditentukan oleh prasarana dan sarana yang mendukung pelayanan

tersebut. Sistem informasi perpustakaan dapat membantu pengguna perpustakaan untuk mencari dan
menemukan referensi maupun informasi yang cepat, tepat dan akurat.
Kegiatan pada tahun pertama akan dilakukan analisis dan perancangan sistem informasi perpustakaan
berbasis web. Tahun kedua diadakan sosialisasi sistem, implementasi sistem, dan diakhiri dengan analisis
pengaruh system informasi perpustakaan berbasis web terhadap kualitas layanan perpustakaan. Analisis
pengaruh akan dilakukan menggunakan metode regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 17.
Luaran penelitian ini adalah software system informasi perpustakaan berbasis web sehingga pengguna
perpustakaan mendapat informasi yang cepat, tepat dan akurat, pendukung keputusan pihak manajemen untuk
pengembangan perpustakaan, artikel ilmiah dalam publikasi nasional.
Kata Kunci: sistem, informasi, perpustakaan, kualitas, layanan

1. PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan salah satu unit
Pelaksana Teknis yang secara khsusus sebagai unit
penunjang proses belajar mengajar. Sebagai pilar
utama dalam melestarikan dan menyediakan
informasi
bagi
seluruh
sivitas

akademika,
perpustakaan
senantiasa
diharapkan
dapat
memberikan layanan yang berkualitas serta
menyeluruh kepada seluruh penggunanya. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan sarana dan
prasarana penunjang kualitas pelayanan di
perpustakaan yang memadai. Kualitas layanan
merupakan standar proses yang harus dilaksanakan
dalam suatu layanan perpustakaan guna memenuhi
harapan dan tuntutan pengguna. Bila kualitas layanan
perpustakaan sesuai dengan yang diharapkan pemakai
maka pemakai akan puas. Sebaliknya bila kualitas
layanan lebih rendah dari yang diharapkan maka tidak
ada kepuasan di pemakai.
Kualitas layanan perpustakan Politeknik
Santo Thomas hingga saat ini masih kurang
memuaskan penggunanya. Hal ini tercermin dari

wawancara yang
dilakukan terhadap beberapa
mahasiswa pengguna perpustakaan yang menyatakan
bahwa kualitas layanan belum memuaskan. Hingga
saat ini layanan registrasi anggota, layanan atas
ketersediaan buku, layanan pemesanan, pengambilan
buku, pengarsipan data buku maupun layanan
sirkulasi masih dilakukan secara manual. Petugas

perpustakaan dalam memberikan layanan sirkulasi
harus mencatat data buku yang dipinjam ke kartu
perpustakaan dan kartu kontrol perpustakaan
sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.
Selain itu sulitnya pencarian data buku yang ada
diperpustakaan karena mahasiswa yang ingin mencari
buku harus mengecek ke tiap rak untuk memperoleh
buku yang mereka inginkan. Data buku hanya diarsip
dalam buku besar perpustakaan, sehingga pengecekan
data buku, keadaan buku dan jumlah buku
memerlukan waktu relatif lama. Demikian juga untuk

kepentingan pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen sering menghadapi kendala, ini
dikarenakan informasi jumlah buku, permintaan judul
buku, permintaan referensi kurang akurat, lambat dan
tidak efisien.
Dari uraian diatas memberikan gambaran
bahwa sistem yang ada sekarang ini tidak
memberikan akses yang optimal terhadap seluruh
pengguna
perpustakaan.
Sehingga
sudah
seharusnyalah perpustakaan Politeknik Santo Thomas
bisa mengembangkan diri dengan membuat suatu
sistem informasi perpustakaan yang bisa memberikan
layanan perpustakaan yang cepat, efisien dan akurat
kepada pemakainya.
Sistem informasi layanan
perpustakaan berbasis web merupakan salah satu
alternative pemberian layanan peprustakaan yang bisa

memberikan informasi yang akurat dalam waktu yang
singkat dan dapat diakses kapan saja.

Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web.
Oleh : Megaria Purba / Lennaria L. Tarigan / Dameri E Br Jabat, M.Kom

47

Volume : I,I, Nomor : 1, Oktober 2013

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
1.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut
diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Merancang dan membangun sistem informasi
perpustakan yang tepat untuk perpustakaan Politeknik
Santo Thomas dengan berbasis web

1.2. Manfaat Penelitian
1. Mempermudah pegawai perpustakaan untuk
melayani para pengguna perpustakaan dalam
hal waktu dan keakuratan data.
2. Mempermudah para pengguna perpustakaan
untuk mengakses informasi tanpa dibatasi
waktu dan ruang dalam hal informasi yang
tepat, cepat dan akurat.
2 LANDASAN TEORI
2.1.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Kadek Surya Mahedy,(2010),
berjudul Pemanfaatan Sistem Informasi Layanan
Perpustakaan
Berbasis
Teknologi
untuk
Meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebuah sistem
informasi layanan perpustakaan berguna untuk

mengatasi kendala kendala pada proses pelayanan
perpustakaan dan pengarsipan data yang dilakukan
secara manual. Sistem ini bersifat otomatis sehingga
mudah digunakan oleh pemakainya dalam
memberikan layanan yang optimal kepada seluruh
penggunanya. Sistem ini dibangun dengan model
desktop
application
menggunakan
bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0 dan data base
menggunakan SQL Server 2000.
Penelitian Yanuar (2010), berjudul analisis
pengaruh penerapan sistem informasi perpustakaan
terhadap layanan kualitas di perpustakaan Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan sisstem informasi
perpustakaan berpengaruh signifikan terhadap
kualitas layanan di perpustakaan. Hal ini Hal ini
dapat dilihat dari uji hipotesis yang dilakukan dengan

uji T, yaitu dengan membandingkan t-tabel dan thitung dengan _ = 5%. Hasilnya ada pengaruh
signifikan antara sistem informasi perpustakaan
dengan kualitas layanan perpustakaan, dengan thitung (6,884) lebih besar dari t-tabel (1,662).
2.2. Teori Sistem Informasi Perpustakaan
2.2.1. Definisi Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem informasi menurut Bodnar dan
Hopwood yang dikutip kadir (2003) adalah kumpulan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang
untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk
informasi yang berguna Definisi sistem informasi
juga diberikan oleh Aziz (2006) bahwa sistem
informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi, dan komponen system

informasi meliputi hardware, software, manusia, data
dan prosedur.
Basuki juga memberikan definisi mengenai
perpustakaan yaitu sebuah ruangan yang digunakan

untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya
(termasuk koleksi elektronik atau digital) yang
disimpan menurut tata susunan tertentu untuk dibaca,
bukan untuk dijual.
Jadi dapat disimpulkan definisi sistem
informasi perpustakaan merupakan sebuah sistem
yang terdiri dari manusia, hardware, software,
prosedur, dan data yang terintegrasi, digunakan untuk
manajemen
otomasi
perpustakaan
sehingga
mengemas sebuah informasi yang bernilai bagi
penggunanya (pustakawan maupun pemustaka).
2.2.2. Komponen-komponen Sistem Informasi
Perpustakaan
Dalam sebuah sistem Informasi untuk
otomasi perpustakaan terdapat beberapa komponen
atau unsur yang saling berkaitan dan mendukung satu
dengan lainnya. Menurut Supriyanto (2008),

komponen-komponen tersebut adalah
a. Pengguna (users), pengguna merupakan unsur
utama dalam sebuah sistem informasi untk
otomasi perpustakaan. Dalam pembangunan
system
perpustakaan
hendaknya
selalu
dikembangkan melalui konsultasi dengan para
penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang
nantinya sebagai operator atau teknisi, dan para
anggota perpustakaan.
b. Perangkat Keras (Hardware), perangkat Keras
merupakan mesin komputer yang dapat menerima
dan mengolah data menjadi informasi secara cepat
dan tepat serta diperlukan program untuk
menjalankannya.
c. Perangkat Lunak (Software), perangkat lunak
adalah
istilah

yang
digunakan
untuk
menggambarkan
instruksi-instruksi
yang
mengoperasikan perangkat keras untuk melakukan
tugas sesuai dengan perintah.
d. Jaringan (Network), jaringan (Network) adalah
sebuah jaringan yang menghubungkan komputer
induk (server) dengan komputer yang lain dan
dengan alat-alat penunjang sistem otomasi yang
lain dalam sebuah system yang terintegrasi.
e. Data, data merupakan bahan baku informasi. Data
dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol
khusus.
f. Panduan
Operasional/Manual,
panduan
Operasional/Manual
merupakan
penjelasan
bagaimana
memasang,
menyesuaikan,
menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat
lunak.
Komponen-komponen tersebut di atas harus
dapat dipenuhi untuk membangun sebuah sistem
informasi perpustakaan.
2.2.3. Kriteria Penilaian Software (Sistem Informasi)
Suatu
software
(sistem
informasi)
dikembangkan melalui pengamatan dari sebuah

Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web.
Oleh : Megaria Purba / Lennaria L. Tarigan / Dameri E Br Jabat, M.Kom

49

Volume : I,I, Nomor : 1, Oktober 2013

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
proses kerja, untuk menilai suatu software tentu ada
banyak kriteria yang harus diperhatikan. Arif (2003)
memberikan beberapa kriteria untuk menilai suatu
software adalah sebagai berikut:
a. Kegunaan, fasilitas dan aplikasi yang tersedia
sesuai dengan kebutuhan serta menghasilkan
informasi (output) dengan cepat dan relevan untuk
proses pengambilan keputusan.
b. Ekonomis, biaya yang dikeluarkan untuk
mengapilaksikan software sebanding dengan hasil
yang didapatkan.
c. Keandalan, software yang digunakan mampu
menangani operasi pekerjaan porsi besar dengan
frekuensi yang tinggi dan terus-menerus.12
d. Kapasitas, software yang digunakan mampu
menyimpan data dengan kapasitas yang besar dan
kemampuan temu kembali yang cepat.
e. Sederhana, menu dan navigasi yang disediakan
dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif
dengan pengguna.
f. Fleksibel, software yang digunakan dapat
diaplikasikan dan dioperasikan dalam beberapa
jenis sistem operasi serta memiliki potensi untuk
selalu dikembangkan.
Geisenger juga memberikan indikator
penilaian suatu software/program (sistem informasi),
yang meliputi tampilan program (visual display) dan
kualitas teknik (technical quality).
a. Tampilan Program (visual display) terdiri dari:
1 Pewarnaan, pemakaian warna tidak mengacaukan
tampilan.
2. Pemakaian kata dan bahasa terdiri dari:
a. Penggunaan huruf / karakter yang sesuai.
b. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami.
3. Pemakaian tombol kata interaktif (hypertext)
terdiri dari:
a. Penggunaan hypertext untuk memfasilitasi
navigasi
dan
membantu
pengguna
menjelajah program13
b. Penggunaan kombinasi beberapa komponen
tampilan berupa teks, grafik, animasi yang
dipadukan sehingga program tampak jelas.
4. Grafis terdiri dari:
a. Grafis membuat informasi lebih atraktif,
b. Grafis membantu mengingat informasi yang
dipelajari,
c. Grafis terlihat dan mudah dipahami.
5. Tombol Menu dan Ikon terdiri dari:
a. Berbagai pilihan menu dan ikon,
b. Berbagai simbol seperti tombol, ikon, dan
menu untuk bantuan, selesai, keluar, maju,
mundur dari layar atau berpindah ke materi
yang lain dan berhenti sementara.
6. Desain Interface terdiri dari:
a. Transisi antar layar sudah tepat,
b. Program memerlukan sedikit kegiatan
mengetik.
b. Kualitas Teknis (Technical Quality) terdiri dari:
1. Pengoperasian Program, terdiri dari:
a) Program dapat dimulai dengan mudah,

2.

3.

4.

5.

b) Program dapat berjalan dengan baik
dalam kondisi normal.
Respon Pengguna, sebagai berikut:
a) Pengguna
dapat
mengoperasikan
program secara mandiri.
b) Pengguna harus senang menggunakan
program.
c) Pengguna
tidak
merasa
jenuh
menggunakan program14
Keamanan Program, terdiri dari:
a) Program yang tidak dapat diubah oleh
pemakai yang tidak bertanggungjawab;
b) Program yang tidak dapat terhapus jika
ada kesalahan dari pemakai.
Penanganan kesalahan
Program terbebas dari kesalahan yang dapat
mengakibatkan berhentinya program.
Fasilitas Program
Terdapat fasilitas program untuk bantuan.

Sebuah sistem informasi yang baik dan
berkualitas tinggi harus dapat memenuhi kebutuhan
penggunanya (users), mudah penggunaannya, bekerja
dengan efektif dan efisien, serta murah dalam
perawatan dan pengembangannya.
2.3. Teori Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan dapat didefinisikan
sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan
dan harapan para pelanggan atas layanan yang
mereka terima. Kualitas pelayanan dapat diketahui
dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan
atas layanan yang benar benar mereka terima.
Menurut Lewis & Boom dalam Tjiptono &
Chandra (2005), kualitas pelayanan sebagai ukuran
seberapa baik tingkat layanan yang diberikan sesuai
dengan harapan pelanggan. Sedangkan menurut
Tjiptono (2004), kualitas pelayanan adalah tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian ats
tingkat keunggulan tersebut memenuhi keinginan
pelanggan
Berdasarkan
pendapat
diatas,
dapat
disimpulkan bahwa ada faktor utama yang
mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu: Jasa yang
diharapkan dan jasa yang dirasakan/persepsikan.
Apabila suatu pelayanan dirasa sesuai dengan jasa
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut
akan dipersepsikan baik atau positif. Jika jasa yang
dipersepsikan melebihi jasa yang diharapkan, maka
kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal.
Demikian juga sebaliknya, bila jasa yang
dipersepsikan lebih jelek dibandingkan dengan jasa
yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan
negative atau buruk.
Baik tidaknya kualitas
pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa
dalam memenuhi harapan pelanggannya secara
konsisten.
Untuk
mempermudah
penilaian
dan
pengukuran kualitas pelayanan dikembangkan suatu
alat ukur kualitas layanan yang disebut SERVQUAL

Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web.
Oleh : Megaria Purba / Lennaria L. Tarigan / Dameri E Br Jabat, M.Kom

50

Volume : I,I, Nomor : 1, Oktober 2013

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
(Service Quality). Servqual ini merupakan skala
multi item yang dapat digunakan untuk mengukur
persepsi pelanggan atas kualitas layanan yang
meliputi lima dimensi (Zeithami, 2004), yakni:
1. Tangibles
(bukti
langsung),
yaitu
kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak
eksternal.
Penampilan dan kemampuan
sarana dan prasarana fisik perusahaan dan
keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti
nyata dari pelayanan yang diberikan
perusahaan.
2. Reliablitiy (kehandalan), yaitu kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan
yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan. Kinerja harus sesuai dengan
harapan pelanggan berarti tepat waktu,
pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik
dan akurasi yang tinggi.
3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu
kemampuan perpustakaan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat
(responsive) dan tepat kepada mahasiswa
dengan penyampaian informasi yang jelas.
Membiarkan mahasiswa menunggu tanpa
adanya suatu
4. Assurance (Jaminan/Kepastian)
Jaminan ini mencakup keamanan, kesopanan
dan keramahan, sifat dapat dipercaya yang
dimiliki para pustakawan, bebas dari bahaya,
resiko atau keragu-raguan serta pengetahuan
dan
kemampuan
pustakawan
dalam
melakukan tugas. Tingkat pengetahuan
pustakawan dan kemampuan mereka akan
menunjukan tingkat kepercayaan bagi
pengguna. Sikap ramah, sopan, dan
bersahabat menunjukan adanya perhatian
pada pengguna.
5. Empathy
Sikap ini ditujukan untuk memberikan
perhatian yang bersifat individual atau
pribadi kepada pengguna dan berupaya
untuk memahami keinginan atau kebutuhan
pengguna.
Dengan demikian, dari pendapat-pendapat
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa konsep
kualitas layanan perpustakaan dapat didefinisikan
sebagai standar proses yang harus dilaksanakan dalam
suatu kegiatan layanan perpustakaan guna memenuhi
harapan atau tuntutan pengguna/pemustaka.
3. Metodologi Pengembangan Materi
Analisis Sistem yang ada saat ini
Tahap 1 :
Pengambilan data lapangan
Rencana kegiatan adalah melakukan
observasi di perpustakaan dan interview
terhadap pustakawan maupun dosen,
mahasiswa pengguna perpustakaan.
Tahap 2
: Pengolahan data dan Analisis

Tahap 3

:

Data yang diperoleh akan dianalisis
menggunakan
korelasi
product
moment dengan tingkat error 5%.
Analisis
sistem
meliputi
mengidentifikasikan
dan
mengevaluasi
permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi
dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Berdasarkan data analisis tersebut
maka
diketahui
bentuk
permasalahannya serta rancangan
sistem baru yang akan dibuat atau
dikembangkan.
Perancangan
sistem
informasi
perpustakaan berbasis web
Menentukan
rancangan
sistem
informasi perpustakaan berbasis web
Rencana kegiatan pada tahap ini
adalah:
1. Perancangan proses

Perancangan proses dilakukan dengan Diagram
kontex seperti pada gambar 1

Gambar 1 : Diagram Konteks
1. Perancangan flowchat
Perancangan flowchart merupakan langkah
prosedur
penyelesaian
masalah
yang
diekspresikan dengan simbol grafis yang baku
dan lebih mudah digunakan, sehingga terhindar
dari timbulnya kesalahan interpretasi bagi
pengguna.
2. Perancangan menu
Perancangan menu merupakan tahapan atau
tampilan yang akan dimunculkan saat pertama
kali program dijalankan dan dalam melakukan
sebuah koneksi agar menghasilkan informasi
yang diinginkan seperti pada gambar 2.

Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web.
Oleh : Megaria Purba / Lennaria L. Tarigan / Dameri E Br Jabat, M.Kom

51

Volume : I,I, Nomor : 1, Oktober 2013

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
dalamjaringan localhost akan dilingkan ke halaman
web politeknik santo Thomas medan . Pada tahap
penelitian kedua akan dapat di implementasikan
dengan terlebih dahulu melatih pegawai perpustakaan
dalam penggunaan program yang dibangun
dankemudian
menguji
cobakan
dan
mensosialisasikan kepada pengguna perpustakaan.

Gambar 2 : Rancangan Menu Utama
Dari menu login staff/admin terdapat sub-sub
menu, setelah admin/staff melakukan login,
seperti pada gambar 3 :

4. KESIMPULAN
Pelayanan perpustakaan yang manual kurang
efesien dalam pelayanan baik dari pengaksesan data
maupun informasi masih lambat dan kurang akurat.
Dengan adanya
Sitem Informasi Perpustakaan
berbasis web akan dapat memberikan informasi yang
akurat dengan waktu yang cepat dan dapat diakses
tanpa dibatasi ruang dan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
[1]

[2]

[3]

[4]
Gambar 3 :. Sub menu untuk login administrator
4. Perancangan interface
Perancangan interface merupakan tahapan untuk
membangun bentuk muka pemakai dengan sistem
dalam menjalankan aplikasi, sehingga pengguna
mudah menggunakannya. Perancangan interface
ini meliputi perancangan input dan output yang
diperlukan untuk menentukan bentuk masukan dan
bentuk keluaran sistem.
5. Perancangan database
Perancangan database adalah perancangan
terhadap struktur data yang diperlukan untuk
menunjang pengolahan data dan ketersediaan
informasi bila sewaktu waktu diperlukan.

[5]

[6]

[7]
[8]

[9]

[10]
Tahap 4:

Pembangunan program sistem
informasi yang sesuai dengan
rancangan
tampilan input dan
output dan berdasarkan rancangan
data base yang sesuai dengan
kebutuhan
perpustakaaaan
Politeknik Santo Thomas Medan.

[11]

Arif, Ikhwan. 2003. “Konsep Perencanaan
dalam Automasi Perpustakaan”. Makalah
Seminar dan Workshop Sehari. Malang.
Universitas Muhammadiyah Malang
Aziz, Muhammad dan Slamet Pujiono. 2006.
Sistem Informasi GeografisBerbasis Dekstop
dan Web. Yogyakarta. Gava Media
Kadek Surya Mahedy. 2010. Pemanfaatan
Sistem Informasi Layanan Perpustakaan
Berbasis Teknologi untuk Meningkatkan
Kualitas Layanan Perpustakaan. Jurnal Ilmiah.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi
Santoso, Purbayu Budi. 2005. Analisis Statistik
dengan
Microsoft
Excel
dan
SPSS,
Yogyakarta. Penerbit Andi.
Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008.
Teknologi Informasi Perpustakaan. Stategi
Perancangan
Perpustakaan
Digital.
Yogyakarta.Kanisius
Sutriono. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi
Penelitian. Yogyakarta. Penerbit Andi.
Umar Husein. 2005. Metode Penelitian untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. PT
Radjagrafindo Persada.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005.
Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta.
Penerbit Andi.
Yanuar. 2010, Analisis pengaruh penerapan
sistem informasi perpustakaan terhadap
layanan kualitas di perpustakaan Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Zeithami, Valarei A., Mary jo Bitner, 2004,
Service Marketing: Integrating Customer
Focus Across The Firm, Mc. Raw Hill, New
York.

Analisis sistem yang di kembangkan
Dengan terbentuknya software Sistem Informasi
Perpustakaan Politeknik Santo Thomas Medan
Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web.
Oleh : Megaria Purba / Lennaria L. Tarigan / Dameri E Br Jabat, M.Kom

52