MODEL PEMBELAJARAN E LEARNING UNTUK MENI

Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 18(1): 23 - 29, 2012

ISSN 0852-0151

MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA
KULIAH TERMODINAMIKA
Makmur Sirait dan Usler Simarmata
Dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Diterima 26 November 2011, disetujui untuk publikasi 2 Februari 2012

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran e-learning pada mata kuliah
Termodinamika di Jurusan Fisika FMIPA Unimed Medan. Penelitian ini
dilakukakan dengan membuat handout dari mata kuliah Termodinamika dengan
Power Point, kemudian diupload ke dalam Sistem Portal E-learning (Sipoel)
Unimed. Mahasiswa mendaftar ke sipoel agar dapat mendownload setiap saat
materi yang ada di Sipoel tersebut. Mahasiswa dibuat tugas dan dibuat dalam
bentuk elektronik. Dalam setiap pertemuan dibahas kendala dan materi yang kurang

dipahami. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa terhadap materi yang
disajikan dibuat soal dan dilakukukan pretes, tes formatif dan postes. Hasil pretes
diperoleh nilai rata-rata 48,32 dan simpangan baku 9,80; nilai rata-rata postes
81,02 dan simpangan baku 4,90. Jika dibandingkan antara nilai pretes dan postes,
didapat peningkatan hasil belajar sekitar 67%. Sedangkan bila dibandingkan
dengan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes sebesar 78, maka diperoleh
peningkatan sebesar 4 %. Hasil pendapat tentang model pembelajaran e-learning
yang disusun, diperoleh kesimpulan bahwa model ini sudah dapat digunakan salah
satu model pembelajaran di Jurusan Fisika khususnya dalam mata kuliah
Termodinamika. Model pembelajaran e-learning ini dapat meningkatkan
pemahaman terhadap materi Termodinamika dan dapat meningkatkan aktivitas
mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Pendahuluan
Perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat
dan kebutuhan akan suatu
konsep dan
mekanisme pembelajaran belajar mengajar
(pendidikan) berbasis TIK menjadi

tidak
terelakkan lagi. Konsep yang kemudian
terkenal dengan
sebutan e-learning ini
membawa
pengaruh
terjadinya
proses
transformasi pendidikan konvensional ke
dalam bentuk digital, baik secara isi (contents)
dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning
sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia
terbukti dengan maraknya implementasi elearning di lembaga pendidikan (sekolah.
training dan universitas) maupun industri
(Cisco System), IBM, HP,
Oracle
dan
sebagainya. Di negara maju, misalnya
Amerika Serikat komputer sudah merupakan
barang yang lumrah (Arsyad,A. 2003).

Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Medan

Kata kunci:
Model, E-learning,
Termodinamika

Pendidikan merupakan salah satu
aspek dalam pembangunan suatu bangsa yang
perlu dikembangkan. Pemerintah senantiasa
mengupayakan peningkatan kualitas dan
kuantitas
komponen-komponen
yang
mempengaruhi proses pendidikan antara lain
guru, siswa, metode, kurikulum, media
maupun sarana dan prasarana.
Media
pendidikan
memegang

peranan penting dalam dunia pendidikan
disamping komponen lainnya. Sudah banyak
media yang digunakan dalam proses
pendidikan (belajar mengajar) dengan kata
lain tidak pernah terlepas dari apa yang
disebut dengan media. Sebagai fungsi edukatif
dalam arti yang sempit suatu media
diharapkan dapat berfungsi mendidik dan
sebagai alat bantu belajar bagi murid.
(Anderson, 1986). Media pendidikan dapat
berfungsi
sebagai
alat
bantu
untuk
23

Makmur Sirait, Usler Simarmata

menanamkan konsep-konsep dari materi yang

diajarkan. Khusus dalam pengajaran fisika,
media pendidikan yang dipakai diharapkan
dapat mengkonkritkan konsep fisika yang
abstrak. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (1989)
yang menyatakan :
Penggunaan media
pendidikan bermanfaat untuk pengembangan
suatu pengertian, mengemukakan suatu
masalah, memperlihatkan penggunaan suatu
prinsip, menguji kebenaran suatu hukum yang
diperoleh
secara
teoritis
dan
untuk
memperkuat
suatu
pengertian
reinforcement .

Kemajuan Teknologi Informasi yang
sangat pesat ini, perlu di antisipasi terhadap
arus globalisasi sehingga daya saing bangsa
dapat ditingkatkan.
Mengingat kemajuan
suatu bangsa ditentukan oleh sejauh mana
bangsa tersebut mempunyai kaum intelektual
muda di negaranya maka semakin bertambah
banyak jumlah perguruan tinggi di berbagai
negara yang menyajikan materi perkuliahan
secara elektronik, baik sebagai pelengkap
maupun pengganti pembelajaran tatap muka.
Beberapa
Perguruan
Tinggi
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
elektronik sebagai sumplemen (tambahan)
terhadap materi pelajaran yang disajikan
secara reguler di kelas (Rosenberg, 2001).
Namun beberapa Perguruan Tinggi lainnya

menyelanggarakan
e-learning
sebagai
alternatif bagi mahasiswa yang karena satu
dan lain hal berhalangan mengikuti
perkuliahan secara tatap muka. Dalam kaitan
ini e-Learning berfungsi sebagai option
(pilihan) bagi mahasiswa.
Istilah
e-Learning
mengandung
pengertian yang sangat luas, sehingga banyak
pakar yang menguraikan tentang defenisi eLearning dari berbagai sudut pandang. Salah
satu defenisi yang cukup dapat diterima
banyak pihak misalnya dari Marc J. Rosenberg
yang menyatakan : e-Learning merupakan
suatu
jenis
belajar
mengajar

yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar
ke siswa dengan menggunakan media
internet, intranet, CD-ROMs (DVDs), WBT
atau media jaringan komputer lainnya.
24

Suppes dan Mornigstar melaporkan
suatu
studi
keefektifan
pengajaran
menggunakan komputer yaitu dalam salah
satu studi, suatu sampel yang besar dari siswa
kelas 1 sampai 6 di Missisippi diberikan
latihan berhitung selama 10 menit sehari
dengan menggunakan terminal komputer.
Hasilnya, 7 dari 7 perbandingan yang dibuat
menunjukkan
kelompok

eksperimental
tersebut memperoleh hasil yang lebih baik
dari mereka yang tidak memakai komputer
(Wilkinson, 1986). Hasil penelitian (Sirait,1999)
bahwa model CAI yang dirancang lebih
menarik dan dapat lebih mudah di review,
karena tampilannya dapat dibuat lebih
realistis dengan warna-warna yang menarik.
Sehingga model CAI yang dirancang dapat
digunakan sebagai media pengajaran.
Penelitian Cartwright dan Robin
(1972) terhadap 114 mahasiswa dari jurusan
pendidikan khusus dibagi secara random
dalam dua kelompok; satu kelompok
sepenuhnya
menerima
pelajaran
yang
memakai komputer, sedangkan kelompok
yang lain itu dalam

bentuk kuliah dan
diskusi. Hasilnya : kelompok belajar memakai
komputer menyelesaikan tugas kuliahnya
dalam waktu yang sepertiga kurang dari yang
diperlukan oleh kelompok lain itu, nilai
terakhir yang diperoleh 24 % lebih baik dalam
mengerjakan
75
butir
tes
penentuan.(Schramm, 1984).
Dengan adanya model pembelajaran
e-Learning ini diharapkan waktu dosen lebih
banyak untuk berdiskusi dan menyelesaikan
soal-soal
yang
nantinya
memperjelas
pemahaman konsep-konsep termodinamika.
Dengan adanya sistem LAN, Sistem Portal Elearning (Sipoel), internet di Laboratorium

Komputer Jurusan Fisika FMIPA Unimed
Medan,
maka
pengembangan
model
pembelajaran
e-Learning
ini
dapat
dilaksanakan. Pada penelitian ini akan
dikembangkan suatu model pembelajaran eLearning pada mata kuliah Termodinamika
sesuai dengan silabus mata kuliah.

Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan

Volume 18

Nomor 1

Maret 2012

Model Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar Mata Kuliah Termodinamika

Penelitian ini bertujuan untuk membuat
program
komputer
(software)
model
pembelajaran e-learning pada mata kuliah
Termodinamika yang dapat didownload
melalui Sipoel Unimed. Sehingga dapat
meningkatkan proses dan hasil belajar
mahasiswa pada mata kuliah Termodinamika.
Manfaat penelitian ini adalah
memberi
motivasi bagi dosen untuk mengembangkan
model pembelajaran berbasis komputer (elearning). Hasil penelitian ini diharapkan akan
dapat menjadi suatu model pembelajaran di
Jurusan Fisika FMIPA Unimed Medan yang
dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan
dosen yang ingin membuat model semacam
ini.

Metode Penelitian
Salah satu media yang dapat
digunakan untuk membantu proses belajar
mengajar adalah dengan menggunakan
komputer yang diprogram sedemikian rupa
sehingga dapat menyajikan bahan ajar dengan
runut dan menarik. Penggunaan komputer
sebagai media sesuai dengan pendapat
Nasution
(1982)
menyatakan
bahwa
pengajaran dengan bantuan komputer atau
CAI (Computer Assisted Instruction) adalah
pengajaran yang menggunakan komputer
sebagai alat bantu. Dalam penggunaan model
CAI mahasiswa diajak untuk berinteraksi
dengan komputer, sehingga terjadi alih
informasi atau informasi dua arah. Program
CAI telah dikembangkan dalam berbagai jenis
pengajaran, sebagaimana yang dikemukakan
oleh Wilkinson (1986) menyatakan bahwa
: Program C“I telah dikembangkan dalam
berbagai jenis pengajaran yang meliputi :
Instruksi dan latihan; Dialog terbimbing;
Latihan dengan simulasi dan Penyelesaian
problem (soal-soal).
E-Learning mengandung pengertian
yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang
menguraikan tentang definisi e-Learning dari
berbagai sudut pandang. Salah satu definisi
yang cukup dapat diterima banyak pihak
misalnya dari Darin E. Hartley
yang
menyatakan : e-Learning merupakan suatu
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan

Volume 18

Nomor 1

jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau
media jaringan komputer lain (Hartley, 2001).
E-learning hadir untuk menjawab tuntutan
tersebut dengan menjanjikan beberapa
keuntungan sebagai berikut :
a. Investasi relatif kecil. E-Learning
memungkinkan
penyelenggara
pendidikan/ pelatihan untuk melakukan
investasi yang lebih kecil dibandingkan
dengan menyediakan fasilitas belajar
mengajar konvensional karena investasi
yang sifatnya mahal seperti gedung bisa
diminimalkan.
b. Hemat
biaya
transportasi
dan
akomodasi. E-learning menjanjikan
penghematan biaya transportasi dan
akomodasi baik bagi mahasiswa
maupun dosen karena mahasiswa dan
dosen tidak perlu melakukan perjalanan
(khususnya perjalanan luar kota) ke
tempat dilangsungkannya kegiatan
pembelajaran.
c. Fleksibilitas waktu dan tempat. Dengan
menggunakan
fasilitas
e-learning,
mahasiswa dan pelajar tidak perlu
berada di ruangan yang sama tetapi bisa
berada pada jarak yang berjauhan. ELearning
bahkan
memungkinkan
mahasiswa dan dosen tidak berinteraksi
secara real time pada saat yang
bersamaan sehingga perbedaan tempat
dan waktu bisa diatasi.
d. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan.
Strategi pengembangan e-Learning pada
hakekatnya
sama
dengan
strategi
pengembangan perangkat lunak. Hal ini
karena e-Learning adalah juga merupakan
suatu perangkat lunak. Dalam ilmu rekayasa
perangkat lunak (software engineering), ada
beberapa tahapan yang harus dilalui pada saat
mengembangkan sebuah perangkat lunak
seperti yang ditunjukkan Gambar 1. (Wahono,
R.S., 2003)

Maret 2012

25

Makmur Sirait, Usler Simarmata

Gambar 1 : Tahapan Rekayasa Perangkat
Lunak
Masalah analisa kebutuhan hal
terpenting yang perlu diperhatikan dalam
membuat e-learning. Hal ini sering dilupakan
oleh
pengembang
aplikasi
e-Learning.
Pengembang terobsesi untuk membuat
aplikasi e-Learning terlengkap dan terbaik,
padahal itu belum tentu sesuai dengan
kebutuhan sebenarnya dari pengguna.
Dari sebuah studi tahun 2000 yang
dilakukan oleh Forrester Group kepada 40
perusahaan besar menunjukkan bahwa
sebagian besar pekerja (lebih dari 68%)
menolak untuk mengikuti pelatihan/kursus
yang menggunakan konsep e-Learning. Ketika
e-Learning itu diwajibkan kepada mereka 30%
menolak untuk mengikuti (Dublin, 2003).
Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa
dari orang-orang yang mendaftar untuk
mengikuti e-Learning, 50-80% tidak pernah
menyelesaikannya sampai akhir (Delio, 2000).
Pengembangan sistem e-Learning
harus didahului dengan melakukan analisa
terhadap kebutuhan dari pengguna (user
needs). Sesuai dengan paradigma rekayasa
sistem dan perangkat lunak, kebutuhan dari
pengguna ini memiliki kedudukan tertinggi,
dan merupakan dasar kreasi dan kerja
pengembang.
Peserta
didik
maupun
dosen/guru dapat memperoleh manfaat dari
penyelenggaraan e-Learning. Beberapa di
antara manfaat e-Learning adalah fleksibilitas
kegiatan pembelajaran, baik dalam arti
interaksi peserta didik dengan materi/bahan
pembelajaran, maupun interaksi peserta didik
dengan dosen/guru, serta interaksi antar
sesama peserta didik untuk mendiskusikan
materi pembelajaran.
26

Hasil dari proses analisa kebutuhan
(requirements
analysis)
pengguna
diterjemahkan sebagai fitur yang sebaiknya
masuk dalam sistem e-Learning yang di
kembangkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam
menyusun
suatu
pembelajaran
menggunakan e-learning, antara lain :
a. Informasi tentang unit-unit terkait dalam
dalam proses belajar mengajar :
Tujuan dan sasaran, Silabus, Metode
pengajaran, Jadwal kuliah, Tugas, Jadwal
Ujian, Daftar referensi atau bahan bacaan,
profil dan kontak pengajar
b. Kemudahan akses ke sumber referensi : Diktat
dan catatan kuliah, bahan presentasi,
contoh ujian yang lalu, FAQ (frequenly
asked questions), sumber-sumber untuk
pengerjaan tugas, situs-situs bermanfaat,
artikel-artikel dalam jurnal online
c. Komunikasi dalam kelas:
Forum diskusi
online, mailing list diskusi, papan
pengumuman
yang
menyediakan
informasi (perubahan jadwal kuliah,
informasi tugas dan deadline-nya )
d. Sarana untuk melakukan kerja kelompok:
Sarana untuk sharing file dan direktori
dalam kelompok, sarana diskusi untuk
mengerjakan tugas dalam kelompok
e. Sistem ujian online dalam pengumpulan
feedback.
Rancangan dan mekanisme penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Rancangan model pembelajaran dibuat tiga
tahap yaitu : penyusunan handout, pembuatan
program
dan
pelaksanaan
proses
pembelajaran dengan media yang dirancang
(e-learning). Pada pembuatan handout, materi
ajar disesuaikan dengan silabus mata kuliah
Termodinamika dan disajikan melalui jaringan
komputer. Dengan menggunakan handout
dan komputer ini, maka pembelajaran akan
lebih efektif dan lebih efisien. Dalam
pembuatan program (courseware) ini, ada tiga
tahap yaitu tahap perancangan, pembuatan
dan pengujian. Tahap perancangan terdiri dari
dua yaitu konsepsi dan disain. Pada tahap
konsepsi dengan langkah-langlah penentuan
tujuan
pengajaran,
penjabaran
materi
pelajaran dan penjabaran kemampuan akhir

Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan

Volume 18

Nomor 1

Maret 2012

Model Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar Mata Kuliah Termodinamika

pelajaran. Tahap disain dengan langkah
penentuan
strategi,
pemilihan
teknik
penyajian pelajaran akan menghasilkan bagan
alir pengajaran. Tahap pembuatan merupakan
tahap implementasi meliputi pembuatan flow
chart program dan penulisan program dengan
Microsoft
Power
Point.
Langkah
penyempurnaan program pengajaran meliputi
enkripsi
(penyandian),
proteksi
(perlindungan), kompresi untuk penghematan
memory dan pembuatan program instalasi.
Langkah terakhir pembuatan dokumentasi
program pengajaran menghasilkan manual
referensi, pedoman pemakaian dan bimbingan
pemula. Pada tahap pengujian meliputi
langkah-langkah evaluasi modular oleh
pemrogram, evaluasi oleh perancang dan
evaluasi operasional oleh pemakai. Hasil dari
tahap ini merupakan masukan untuk
penyempurnaan paket program pengajaran
yang dihasilkan (e-learning). Jika tahap ini
tidak memuaskan maka tahap implementasi
akan diulang dengan melakukan perbaikanperbaikan. Setelah selesai maka materi ajar
diupload ke Sipoel (Sistem portal e-learning)
Unimed
untuk
siap
digunakan oleh
mahasiswa.
b. Peningkatan kemampuan dasar mahasiswa
mengoperasikan komputer, dilakukan melalui
latihan pengoperasian komputer meliputi
operasi dasar windows, membuat e-mail dan
mendaftar ke sipoel Unimed. Cara mendaftar
ke sipoel Unimed telah tersedia di
http://sipoel.unimed.ac.id/. Kemudian dilatih
cara membuka dan mendown-load dari Sipoel.
Setelah mahir ini, juga diberikan latihan untuk
membuka web-web yang berhubungan
dengan Termodinamika dan memberi alamatalamat
yang
sesuai
dengan
topik
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan di
laboratorium komputer Jurusan Fisika FMIPA
Unimed.
c. Kegiatan
pembelajaran
mata
kuliah
Termodinamika dilakukan berbasis pada
mahasiswa (student centered learning). Proses
pembelajaran dilakukan dengan model
pembelajaran e-learning yaitu menyajikan
materi perkuliahan berupa handout melalui
media elektronik (e-Learning) yang telah
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan

Volume 18

Nomor 1

diupload ke Sipoel Unimed. Kemudian diberi
tugas-tugas
yang
harus
diselesaikan
berdasarkan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan
pada
silabus.
Memberikan
beberapa
contoh
alamat
web
yang
berhubungan
dengan
mata
kuliah
Termodinamika, sehingga mahasiswa dapat
mencari sendiri web yang lain yang
berhubungan dengan tugas-tugas yang
diberikan.
Untuk
mengetahui
tingkat
keberhasilan proses pembelajaran diberikan
pretes dan pada bagian akhir beberapa topik
dilakukan tes formatif.
d. Di setiap akhir pertemuan diadakan tanya
jawab, untuk menjaring permasalahanpermasalahan yang dihadapi mahasiswa.
Kemudian
diadakan
diskusi
untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul.
Di akhir kegiatan diberi angket untuk melihat
respon
mahasiswa
terhadap
model
pembelajaran
yang
diberikan
(model
pembelajaran e-Learning).
Untuk menentukan peningkatan hasil
belajar yaitu dengan mencari nilai rata-rata
pretes dan postes, kemudian ditentukan
persentasi
peningkatan
sebelum
menggunakan pembelajaran dengan elearning
dan
sesudah
menggunakan
pembelajaran e-learning.

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kemampuan awal mahasiswa Dik 2010 B
ini adalah rendah dengan nilai rata-rata 48,32
dan simpangan baku 9,80. Nilai rata-rata
setelah pembelajaran yang diperoleh adalah
81,02 dan simpangan baku 4,90. Penelitian ini
menggunakan model pembelajaran e-learning
dimana materi kuliah Termodinamika telah
diupload ke Sistem Portal E-learning Unimed
(Sipoel)
dengan
alamat
http://sipoel.unimed.ac.id/. Formatif dibuat
empat kali dengan materi formatif 1 (F1)
adalah temperatur, sistem dan persamaan
keadaan, koefisien muai kubik dan koefisian
ketermampatan, formatif 2 (F2) dengan materi:
Usaha/kerja, Kalor dan Hukum Ke-I
Termodinamika; formatif 3 (F3) dengan
materi: Energi dalam, siklus Carnot dan
Maret 2012

27

Makmur Sirait, Usler Simarmata

refrigerator; formatif 4 (F4) dengan materi :
Entropi dan Potensial Termodinamika. Jika
dibandingkan antara niai pretes dan postes,
didapat peningkatan hasil belajar sekitar 67%.
Pada formatif satu didapat nilai rata-rata
sebesar 87 dengan simpangan baku 1,9;
formatif dua didapat nilai rata-rata sebesar 68
dengan simpangan baku 15 dan pada formatif
tiga didapat nilai rata-rata sebesar 86 dengan
simpangan baku 2,6. Formatif empat nilai
rata-rata sebesar 83 dengan simpangan baku
4,4 dan nilai akhir merupakan rata-rata dari
nilai formatif satu sampai nilai formatif empat
yaitu sebesar 81 dengan simpangan baku 4,9.
Nilai pretes ini masih rendah artinya
kemampuan
awal
mahasiswa
dalam
termodinamika ini masih jauh dari yang
diharapkan, pada hal sebagian dari materi
termodinamika ini telah dipelajari pada mata
kuliah Fisika Umum I. Mereka sudah lupa
dengan apa yang pernah dipelajarinya. Hasil
formatif 1 sudah cukup baik dengan nilai ratarata 87. Hal ini juga dipengaruhi oleh materi
pada keadaan ini tidak terlalu sulit, karena
merupakan materi pendahuluan dan sudah
pernah dipelajari pada Fisika Umum I. Pada
materi ini sifatnya mengingatkan kembali apa
yang sudah pernah dipelajari pada mata
kuliah Fisika Umum dan persamaan
matematikanya tidak ada yang rumit.
Sedangkan nilai formatif 2 turun menjadi 68,
dalam hal ini persamaan matematika sudah
menonjol terutama tentang diferensial untuk
membahas persamaan keadaan, koefisien
muai kubik dan koefisien ketermampatan .
Mahasiswa
masih
lemah
dalam
mengaplikasikan variabel koordinat kartesius
(x, y, z) kepada variabel termodinamik (P,
V,T). Jika dibuat soal diferensial dengan
variabel xyz, mereka dapat mendiferensialkan
tetapi setelah diubah kepada variabel PVT,
sebagian
besar
mereka
tidak
dapat
mengerjakan dengan benar. Mereka tidak
dapat mengaplikasikan rumus diferensial
bentuk U.V dalam variabel termodinamika.
Demikian juga halnya dalam membuat
persamaan matematika dan membuat grafik
dalam koordinat PV, PT atau VT, mereka
banyak kurang mampu mengerjakan dengan
28

benar. Mereka masih kesulitan mendownloap
materi kuliah dari sistem portal e-learning
(sipoel) Unimed karena kadang-kadang
webnya bermasalah untuk masuk karena
masih terbatasnya bandwith yang digunakan
untuk situs ini. Setelah formatif ini, mereka
diberi lagi latihan-latihan yang mendalam
sehingga mempunyai kemampuan untuk
mempelajari
topik
berikutnya
yang
berhubungan dengan diferensial dan kalkulus.
Nilai formatif 3 ada peningkatan hasil belajar
dengan nilai rata-rata 86. Hal ini dapat terjadi
karena sebelumnya sudah diberi remedial
tentang penguatan kemampuan matematika
dan motivasi belajarnya semakin tinggi karena
mereka takut tidak lulus, sebab formatif
duanya kurang baik. Pada formatif 4
mahasiswa mendapat nilai rata-rata 83, sedikit
menurun dari formatif 3. Materi pada keadaan
ini juga memerlukan kemampuan matematika
yang baik sehingga materi kuliah itu dapat
dipahami dengan baik. Dari tugas-tugas yang
mereka buat, masih banyak yang kurang teliti
dalam mengkonversi satuan, antara satuan
yang bukan SI (Sistem Internasional) menjadi
satuan SI. Karena dalam soal yang diberikan
tidak semuanya besaran itu dinyatakan dalam
sistem satuan yang sama. Misalnya volume
dalam satuan liter, tekanan dalam satuan
atmosfer (atm) dan suhu dalam derajat celcius,
sedangka satuan dari tetapan gas umum (R)
sudah dalam SI yaitu J.mol-1.K-1 Dari aktivitas
mahasiswa dalam mencari dan memahami
materi kuliah yang diberikan melalui sipoel
maupun web lain cukup baik, hal ini dapat
dilihat
ketepatan
mereka
dalam
mengumpulkan tugas-tugas dalam bentuk
elektronik. Demikian juga dalam diskusi
mereka aktif dalam bertanya tentang hal-hal
yang mereka belum paham, termasuk cara
membuka sipoel dan web lain yang
berhubungan dengan termodinamika ini.
Mahasiswa dalam presentasi hasil tugas
kelompok, mereka bekerja sama untuk
menjawab
peranyaan-pertanyaan
yang
diajukan oleh kelompok lain, mereka saling
membantu untuk menjawabnya. Dari hasil
angket dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran
e-learning
ini
dapat

Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan

Volume 18

Nomor 1

Maret 2012

Model Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar Mata Kuliah Termodinamika

meningkatkan pemahaman terhadap materi
termodinamika dan dapat meningkatkan
aktivitas
mahasiswa
dalam
proses
pembelajaran.

Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran e-learning mata kuliah
Termodinamika yang telah diupload pada
Sipoel Unimed, sudah dapat digunakan
sebagai model pembelajaran di Jurusan
Fisika FMIPA Unimed Medan.
2. Nilai
rata-rata
mahasiswa
sebelum
dilakukan model pembelajaran e-learning
adalah 48,32 dan setelah pembelajaran elearning adalah 81,02.
3. Ada peningkatan hasil belajar mahasiswa
sebelum dan sesudah dilakukan model
pembelajaran e-learning sebesar 67 %.
Berdasarkan hasil temuan dalam
penelitian ini, maka diberikan saran sebagai
berikut :
a. Perlu pelatihan awal tentang cara
mendownload materi dan mendaftar di
sipoel.
b. Untuk
penelitian
lanjutan
perlu
diperhatikan aktivitas mahasiswa dan
menjaring permasalahan yang muncul
pada e-learning lebih detail
c. Tampilan materi di internet perlu
dipadukan antara teks dan gambar
animasi.

Daftar Pustaka
Allesi,S.M. dan Trollip,S.R. (1985), ComputerBased Instruction : Methods and
Developments, Englewood Cliffs,
Prentice-Hall,Inc.
Arsyad, A, (2003), Media Pengajaran, Jakarta,
Raja Grafindo Persada.
Anderson,R.H.,(1986),
Pemilihan
Dan
Pengembangan
Media
Untuk
Pembelajaran, Jakarta, Rajawali Pers.
Delio, (2000), Report: Online Training ‛oring ,
Wired
News,
Tersedia
pada
www.wired.com/news/business/0,1367,
38504,00.html. Diakses pada tanggal
20 Maret 2008.
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan

Volume 18

Nomor 1

Dublin, (2003), Implementing e-Learning: getting
the most from your elearning
investment, the ASTD International
Conference, May 2003.
Gagne, R.M., dan Brigg, (1975), Instructional
Technology : Foundations, Hillsdale,
Lawrence Erlmaum Associates,
Publishers.
Glossary, (2001), Glossary of eLearning Terms, LearnFrame.Com.
Hartley, (2001), Selling e-Learning, American
Society
for
Training
and
Development.
Latuheru, J.D., (1993), Media Pembelajaran dalam
Proses Belajar Mengajar Kini, IKIP
Ujung Pandang
Nasution, S., (1982), Berbagai Pendekatan Dalam
Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bina
Aksara.
Rosenberg, M.J., (2001), E-Learning Strategies
for Delivering Knowledge in the Digital
Age, New York, McGraw-Hill.
Schramm, W, (1984), Media Besar Media Kecil,
Terjemahan Agafur, Semarang, IKIP
Semarang Press.
Sirait,M., (1999), Pemrograman Model CAI pada
Mata Kuliah Elektronika Dasar,
Medan, Penelitian SPP/DPP.
Sudjana, N dan Rivai,A, 1989, Teknologi
Pengajaran, Sinar Baru, Bandung.
Wahono, R.S., (2003), Pengantar e-Learning dan
Pengembangannya,
IlmuKomputer.Com. Tersedia pada
http://romisatriawahono.net
Wilkinson, G.L, (1986), Media Dalam
Pembelajaran, Jakarta, Rajawali Press.

Ucapan Terima Kasih
Kami mengucapkan terimakasih kepada
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Utara yang telah memberikan dana penelitian
sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan
dengan baik. Kami juga mengucapkan
terimakasih pada Ketua Lemlit, Pemimpin
Fakultas FMIPA dan semua pihak yang telah
membantu tim peneliti dalam pelaksanaan
penelitian ini. Peneliti berharap agar hasil
penelitian ini dapat digunakan oleh pihakpihak yang berkompeten, khususnya dalam
bidang pendidikan.
Maret 2012

29