PERDAGANGAN MANUSIA HUMAN TRAFFICKING DA

PERAN UNIT COUNTER-TRAFFICKING IOM (INTERNATIONAL
ORGANIZATION FOR MIGRATION) INDONESIA DALAM UPAYA
MENANGANI HUMAN TRAFFICKING DI KALIMANTAN BARAT
(Studi Kasus Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat)

PERDAGANGAN MANUSIA (HUMAN TRAFFICKING)
DALAM KONTEKS HUBUNGAN INTERNASIONAL
Oleh : Ahirul Habib Padilah
habibmansyur0712@gmail.com
A. Pengertian Perdagangan Manusia (Human Trafficking)
Keamanan internasional di era globalisasi masih tetap merupakan isu yang
sangat penting sekalipun perang dingin telah berakhir lebih dari dua dekade yang
lalu. Mendiskusikan isu keamanan internasional tidak lagi hanya berbicara tentang
kemanan negara, melainkan juga berkaitan dengan keamanan “manusia” (Barry
Buzan dkk dalam Budi, 2014). Dalam pandangan konvensional, masalah
keamanan biasanya dipersepsikan dan di tangani dalam konteks hubungan
antarnegara. Artinya, bagaimana menjaaga dan melindungi keamanan suatu
negara dari ancaman pihal lain, khususnya yang berkaitan dengan ancaman militer
yang berasal dari negara lain. Dalam pengertian ini, keamanan dipahami sebagai
“keamanan tradisional”.
Dalam perkembangannya telah terjadi suatu pergeseran konsep keamanan

tradisional ke keamanan nontradisional. Konsep keamanan nontradisional di
kaitkan dengan kasus perdagangan manusia (human trafficking). Perjalanan
sejarah menunjukkan bahwa perdagangan manusia telah dimulai sejak zaman
kerajaan dan kolonialisme yang dikenal dengan era perbudakan. Perbudakan
dipandang sebagai konsekuensi logis dari penjajahan dan kekuasaan pemimpin
yang membutuhkan sumber daya manusia untuk kepentingan negara/dinastinya.
Perdagangan manusia bukan hanya merupakan persoalan tindakan
kejahatan, melainkan pula terkait erat dengan pelanggaran hak asasi manusia
(HAM). Pemahaman ini berkaitan dengan hak-hak paling dasar dari manusia yaitu
mendapatkan kehidupan yang baik, sejahtera hingga pengakuan ha individu
sebagai manusia yang bermartabat. Oleh karena itu, dalam kasus perdagangan
manusia, nilai-nilai tersebut telah di langgar dengan memperlakukan manusia
layaknya sebuah barangan dagangan seperti properti dan produk komersial yang
bisa di eksploitasi. Perdagangan manusia menjadi isu sentral dalam era globalisasi
saat ini karena eksistensi dari kejahatan sudah menjadi epidemi di berbagai
negara.
Definisi mengenai perdagangan manusia (human traffcking) telah dibahas
dalam forum-forum internasional dan dipahami sebagai sebuah masalah global.
Badan Perserikan Bangsa-Bangsa (United Nations) telah membentuk unit kerja
khusus yang dinamakan United Nations Office on Drugs an Crime (UNODC)


Perdagangan Mansia (Human Trafficking) | 1

yang berkonsentrasi juga dalam masalah perdagangan manusia dan
penyelundupan imigran gelap. Menurut UNODC perdagangan manusia diartikan
sebagai :
“Perdangan manusia adalah pendapatan (bisnis) yang diperoleh dengan
cara yang jahat, seperti pmaksaan, penipuan, atau muslihat dengan tujuan
untuk mengeksploitasi mereka. Penyelundupan imigran adalah usaha untuk
mendapatkan uang atau keuntungan material lainnya dengan memasukkan
seorang secara ilegal ke dalam sebuah negara, di mana seseorang tersebut
bukan merupakan seorang warga negar” (Dalam Budi, 2014).
Dalam protokol Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perdagangan manusia
adalah kegaiatan mencari, mengirim, memindahkan, menampung atau menerima
tenaga kerja dengan ancaman, kekerasan atau bentuk-bentuk pemaksaan lain
(Budi:2014).
B. Data Kasus Human Trafficking di Kalimantan Barat
Jajaran Polda Kalbar siap menekan kasus perdagangan manusia (trafficking)
di wilayah hukumnya. Sebab, kasus tersebut menunjukkan tren yang masih tinggi
dan cenderung meningkat. Himpitan ekonomi diduga menjadi faktor utama yang

membuat korban mudah termakan iming-iming gaji besar. Hal itu dominan
menjadi modus pelaku yang berhasil ditangkap dalam kasus pengiriman TKI
ilegal ke Malaysia.
Seperti dikatakan Kapolda Kalbar Brigadir Jenderal Tugas Dwi Apriyanto,
kejahatan transnasional bersifat antarnegara yang menonjol di Kalbar salah
satunya kejahatan trafficking in person (perdagangan manusia).
Kurun waktu dua tahun terakhir, kata dia, tercatat 47 kasus kejahatan
trafficking in person, TKI dan people smuggling (penyelundupan manusia) selama
2012. Sedangkan pada 2011 hanya terdapat 26 kasus yang berarti terjadi kenaikan
sebanyak 21 kasus atau 44,7 persen. Dimana, korban asal Kalbar banyak dari
daerah Pontianak, Kubu Raya, Sambas, Singkawang dan Sanggau. Sedangkan
asal luar Kalbar banyak dari daerah Jabar, Jatim, Jateng, NTB dan Makassar.
"Kita selalu antisipasi daerah perbatasan sebagai lalu lintas barang dan orang. Kita
jalin kerjasama dengan Malaysia tangani masalah trafiking, DPO interpol keluar
negeri kita tetap pantau," kata Kapolda.
Dia menuturkan, potensi kejahatan transnasional seperti kasus perdagangan
manusia di Kalbar diperkirakan akan semakin meningkat. Bahkan marak seiring
dengan meningkatnya kemampuan sarana mobilitas warga antar negara. Hal itu,
akan berdampak pada meningkatnya pergerakan maupun variasi modus kejahatan
lintas negara.

"Sehingga diperlukan penanganan yang lebih serius dibarengi dengan kerjasama
antar penegak hukum negara-negara lain," ungkap Kapolda.

Perdagangan Mansia (Human Trafficking) | 2

Menurut dia, kejahatan antar lintas negara ini diprediksi akan memberikan
dampak pada situasi Kamtibmas pada 2013. Beberapa kejahatan transnasional
yang diprediksi masih akan terjadi diantaranya perdagangan manusia dan imigran
gelap. Jalur Kalbar dipergunakan sebagai pelintasan manusia antar negara.
"Khususnya dari Malaysia, mengingat letak wilayah kita yang memiliki
perbatasan darat. Dengan berbagai alasan, mereka menjadikan wilayah Kalbar
sebagai lokasi transit pergeseran manusia antar negara," tuturnya.
Kapolda menambahkan, upaya antisipasi ke depan, melalui kerjasama lintas
negara. Secara khusus akan dibangun untuk lebih fokus lagi dalam menangani
berbagai tindak kejahatan yang bersifat internasional maupun melibatkan
kepentingan negara lain.
"Kita akan terus meningkatkan kemampuan secara proporsional dan profesional
secara bertahap, namun berkesinambungan dan berlanjut. Baik dalam rangka
pembinaan maupun operasional sehingga mampu menghadapi tantangan tugas di
masa yang akan datang," tekadnya.

Kasus perdagangan manusia menjadi salah satu atensi kepolisian dalam
penindakan dan upaya pencegahan. Wilayah Kalbar yang berbatasan langsung
dengan negara tetangga sehingga rawan tindak kejahatan serupa. Maka
diharapkan peran serta masyarakat, jika mengetahui terjadinya tindak kejahatan
perdagangan manusia segera laporkan ke pihak berwajib agar dapat ditindak
lanjuti.
"Kita akan membangun kerjasama dengan berbagai instansi maupun lembaga baik
secara formal maupun informal untuk mempermudah penanganan berbagai
permasalahan yang semakin komplek di Kalbar," ujar Kapolda.

http://www.jpnn.com/read/2013/01/14/154289/Kasus-Trafficking-diKalbar-Masih-Marak

Perdagangan Mansia (Human Trafficking) | 3

Dokumen yang terkait

ALOKASI WAKTU KYAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI YAYASAN KYAI SYARIFUDDIN LUMAJANG (Working Hours of Moeslem Foundation Head In Improving The Quality Of Human Resources In Kyai Syarifuddin Foundation Lumajang)

1 46 7

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN HUMAN CAPITAL DALAM PELAPORAN KEUANGAN (

2 35 101

ANALISIS PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN FASILITAS KESEHATAN TERHADAP KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2004-2013

0 35 85

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA, WAKTU DAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO DENGAN MENGGUNAKAN MS – PROJECT 2003

2 43 1

HUBUN GAN AN TAR A KUA LITAS P ELAYA NA N DA N P ROMOTION MIX (BERD ASARKAN P ERSE P S I P ASIEN) DE NGAN P ROSES P ENGAM BILAN KEP UT USAN P ASIEN DA LAM P EM AN F AA TAN P ELAY AN AN RA WAT INAP DI RSD KAL IS AT

0 36 20

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

ANALISIS PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN SATWA BURUNG YANG DILINDUNGI (STUDI BKSDA LAMPUNG)

14 97 54

PENGARUH BETA SAHAM, GROWTH OPPORTUNITIES, RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ 45 DI BEI PERIODE 2008 – 2011

0 10 64

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI SUMATERA SELATAN

3 52 68