T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Film Pendek “di Balik Kepak KupuKupu”: Fenomena Prostitusi yang Diakibatkan oleh Gender

Draft Script
“Di Balik Kepak Kupu-Kupu”
Oleh
Jessica Moranggi Lumbantobing dan Pandita Novella
November//2016

33

1. INT. Kamar Hotel-Night
Cast: Gina dan pelanggan PSK

Gina

melepas

rambutnya.

kucir

Rambut


yang

hitamnya

mengikat
jatuh

helai-helai

terurai

panjang

sampai ke bahu. Air dinyalakan, ia membasuh peluh di
setiap lekuk tubuhnya yang elok nan menggairahkan.

Gina:
(Gina bersiap-siap untuk mandi)

Namaku Mustika. Di nama itu Ayahku menitipkan

harapan supaya aku tumbuh menjadi perempuan yang
terhormat.

(Gina membasuh tubuhnya)

Entah terhormat seperti apa yang Ayah inginkan,
namun dengan aku dan pekerjaanku yang seperti ini,
rasanya aku semakin jauh memenuhi syarat menjadi
perempuan terhormat, versi Ayahku. Mungkin juga
versi ayah-ayah lainnya di kota ini.

Pelanggan PSK:
Gina…
Gina mengambil handuk, ia keringkan tubuhnya dari
pangkal rambut hingga ke pangkal paha. Gina membuka

34

pintu, keluar dari kamar mandi. Dengan telanjang ia
menghampiri pelanggan yang duduk di ranjang.


Gina:
(Gina mengambil handuk lalu mengeringkan tubuhnya)

Banyak perempuan yang mengganti namanya ketika ia
memilih bekerja seperti ini, begitu pula diriku.
Nama Gina aku pilih bukan sekedar untuk bersembunyi
dari namaku yang asli.

(Gina membuka pintu, keluar dari kamar mandi, lalu
menyusul pelanggan yang sedang berbaring di kasur)

Lebih dari itu, Gina adalah nama yang mewakili
hidupku sekarang, hidup yang tergantung dari tengahtengah lembabnya selangkangan, vagina.

CUT TO

2. INT. RUMAH GINA – DAY
Cast: Gina, Ayah, Ibu, dan Adik Gina


Pukul 16:00. Di teras rumah, Ayah duduk di kursi.
Tangannya sibuk membentangkan halaman koran. Ibu dan
adiknya menyusul, membawa kopi dan kudapan. Kemudian
Gina keluar menjemput kedua tangan orang tuanya di

35

teras,

Gina

kecup

kedua

tangan

itu

bergantian.


Isyarat mau berpamitan, berangkat kerja.

Gina :
(Gina menghampiri orang tuanya dan berpamitan)

Ayah, Ibu. Mustika mau berangkat kerja.

Ayah :
(Sambil memegang koran)

Jangan kerja melulu cah ayu, apa kamu nggak capek?
Kapan kamu mau cari calon suami yang menafkahimu?

(Meminum Kopi dan mengambil kudapan)

Perempuan itu baiknya di rumah mengurus dapur.
Urusan mencari uang biar laki-laki saja. Betul kan
Bu?


Ibu:
(Sambil berjalan dan duduk disamping ayah)

Betul pak. Yasudah, lekas berangkat kerja. Hati-hati
lho cah ayu.

36

Mendengar apa yang di ucap Ayahnya, Gina hanya
tersenyum saja. Langkahnya tetap tak goyah
meninggalkan rumah.

CUT TO
3. INT. PABRIK – DAY
Cast: Gina, Bos Gina, Rekan kerja

Di pabrik, perjalanan pulang sehabis kerja.

Bos Gina:
(Memanggil Gina, mula-mula tangan kanannya membelai

rambut Gina, lalu turun ke pundak)

Gina, nanti siapa yang jemput? Gimana kalau saya
antar pulang? Masa perempuan cantik kayak kamu naik
angkot.

Gina:
(Gina membuang muka, ia menolak, nadanya ketus,
matanya berkaca)

Tidak pak, terima kasih!.

Bos Gina:
(terus memaksa Gina untuk pulang dengannya)

Gina:
(menolak dan langsung berjalan melewati bosnya)

37


CUT TO

4. EXT. Toko Baju – NIGHT
Cast : Gina

Pulang kerja Gina mengambil gaji di mesin ATM, lalu
berjalan menyusuri trotoar, melewati toko baju.

Gina:
Untuk upah yang tak lazim, aku rela tunduk di bawah
kuasa orang-orang bermodal. Aku diperintah dari sore
sampai malam, peluhku diperas agar hidup tetap
berlanjut.

(Melihat harga baju yang dipajang. Gina membuka tas,
menghitung uang, ia menemukan beberapa tagihan yang
harus dibayar)
5. EXT. Cafe – NIGHT
Cast : Gina, Teman, Pelanggan


Gina menjumpai kawannya. Ia berkeluh-kesah perihal
upah dan betapa tidak adilnya hidup sebagai buruh
perempuan. Teman Gina lantas mengajaknya keluar dari
permasalahan

itu,

dan

38

menawarkan

solusi

menjadi

seorang

pelacur.


Ia

mengajak

Gina

bertemu

calon

pelanggan. Sejak itu, Gina ketagihan.

Gina:
(Sambil bersedih dan bercerita kepada temantemannya)

Aku ini seorang perempuan, dan aku tidak selemah
seperti yang laki-laki bayangkan. Aku punya tenaga,
aku punya pikiran, aku bisa bekerja. Lalu, apa
bedanya aku dengan laki-laki?


(Gina dikenalkan ke pelanggan oleh temannya)

Gaji yang tak masuk akal membuatku berhenti menjadi
buruh, dan beralih menjadi seorang pelacur. Jadi,
kalau aku mau memilih menjadi pelacur, kalian mau
apa?

CUT TO
6. EXT. LOKALISASI – NIGHT
Cast : Gina, Pelanggan, dan beberapa PSK.

Jalanan dihias temaram lampu khas pelacuran, asap
rokok

dan

botol

minuman.

pelanggan.

39

Rayuan

PSK

mencari

Gina:
(Gina berdiri dengan beberapa PSK lainnya dan
menggoda beberapa pelanggan)

Apa bedanya buruh pabrik dan PSK? Buruh pabrik lebih
dinistakan dengan upah yang tak setimpal, di cekik
monster kapital. Terlepas dari itu, keduanya samasama melacur.

CUT TO
7. EXT. RUMAH – DAY
Cast : Ayah, Ibu, Gina

Sore yang mendung berlabuh di rumah Gina. Angin
kecil menerpa pelan daun-daun gugur di permukaan
teras rumah. Di atas meja, kopi mengepul di samping
kudapan pasar.
Gina:
(Berjalan menuju teras. Gawai yang digenggamnya
diletakkan di meja. Gina duduk di samping ayah dan ibu.
Ia menyalami ayah dan ibu dengan kedua tangannya, isyarat
segera berangkat kerja. Gina mengayunkan langkah kakinya
menuju keluar rumah.)

Gina:
Ibu, ini uang belanja. Minggu ini aku masuk sore, jadi
pulangnya pasti malam.

40

Mustika berangkat kerja dulu.

Ibu:
(Menganggukan kepala, tersenyum)

Ayah:
Hati-hati, selesai kerja langsung pulang ya.

8. INT. Jalan – DAY
Cast : Gina
Sore hari, jalanan tidak terlalu ramai.

Gina:
(Berjalan sejauh 200 meter dari rumah menuju jalan
raya untuk mencari angkutan kota. Tiba-tiba ia
tersadar, telepon genggamnya tertinggal di teras.)

9. INT. RUMAH – DAY
Cast : Ayah, Ibu, Gina.

Sore yang mendung masih berlabuh di rumah Gina. Ayah
dan

Ibu

telepon

masih
genggam

nyore

di

teras.

menunjukkan

dengan nama kontak “Om Deni”.

41

ada

Suara

dan

getar

panggilan

masuk

Ibu & Ayah:
(Sedikit terkejut mengetahui telepon genngam Gina
yang tertinggal)

Ibu:
Halo.

Om Deni:

Halo Gina sayang. Nanti malam jadi kan? Om tunggu di
hotel ya, jangan lama-lama. Om sudah nggak tahan.

Ibu:
Ini siapa?

Ayah:
(Menatap heran.)

Om Deni:
Gina maksudnya apa? Ini Om Deni. Om bayar kamu
mahal, jangan bercanda lho.

Ibu:
Saya tidak mempunyai anak bernama Gina!!

Ibu:
(Ibu mengakhiri panggilan. Memeriksa pesan-pesan di
HP Gina. Ia terkejut, menangis. Menunjukkannya
kepada Ayah.)

42

Gina:
(Sementara itu Gina berjalan menuju rumah bermaksud
mengambil HPnya yang tertinggal. Ia tercengang
mendapati kedua orangtuanya yang sedang tampak
gelisah. Ia berjalan menuju teras.)

Ayah:
(Merebut tas Gina, lalu menggeledahnya.)

Gina ditampar, dimaki dan dicaci setelah Ayahnya
mendapati kondom di dalam tas Gina. Mereka beradu mulut.
Ayah:
Mustika, ini apa?! Kamu melacur?! Iya?! Jawab!!
Gina:
Ayah tunggu, biar Gina jelaskan dulu!
Ayah:
Kamu melacur?! Iya Mustika?! Kamu rela mengganti nama
kamu hanya untuk melacur?! Mau dikemanakan muka ayah?!
Muka ibumu?!

Gina:

43

Ayah pikir aku melacur karena memang cita-citaku? Aku
begini karena aku paham keluarga kita gimana. Aku paham
adik harus disekolahkan, perut kita harus diisi dengan
layak, rumah harus dibayar. Uang hasil keringat aku untuk
siapa kalau bukan buat kalian?!
Pendapatan ayah tidak akan cukup buat kita semua!
Ibu:
(tak berhenti menangis dan memeluk Gina.)
Gina:
Dan ingat yah, ayah bilang lebih baik aku cepat menikah
biar meringankan beban keluarga kita?! Lebih malu mana
yah?!
Ayah:
Diam kamu! Lancang mulut kamu!

Gina:
(Gina memilih kabur dari rumah)

CUT TO

44

EXT. JALANAN – NIGHT

10.

Cast : Gina

Petang berlabuh di jalanan yang kumuh dan rusuh.
Gina

berjalan

tampak

murung,

langkahnya

gontai,

hatinya limbung. Matanya membasah, resah.

Gina:

(Sambil berjalan dan bermuka murung)

Di lain sisi, menjadi pelacur adalah bagian dari
hidupku yang telah aku terima. Namun tidak bagi
orangtuaku, mereka lebih terima jika anaknya menjadi
korban dari sistem patriarki dan bertahan hidup
sebagai perempuan yang sedikitpun tidak merdeka.

Perempuan mana yang bercita-cita menjadi seorang
pelacur? Upah menjadi buruh tak cukup untuk merawat
dan membalut tubuh.

CUT TO
11.

EXT. HOTEL – NIGHT

Cast : Gina

Setelah

selesai

menjajankan

tubuhnya

untuk

pelanggannya, Gina segera memakai kembali pakaiannya
dan lekas pulang

45

Gina:
(Gina terbaring manja di samping pelanggan)

Menjadi pelacur mengurangi beban hidup ini. Aku tak
lagi kehilangan banyak waktu, aku tak perlu menjadi
mesin produksi lagi.

Pelanggan:
(Mengambil uang dan memberikannya kepada Gina)

Perkara keputusan, aku yang harus memutuskan mau aku
apakan hidupku, bukankah begitu?

Gina:
(Sambil mengenakan pakaian dan merapikan rambutnya
yang acak-acakan)

Jika kau putuskan, itu perkara frustasi terhadap
moral dan nilai yang dipaksakan.
Aku lah puan atas diriku sendiriku.

(Gina mengambil uang di kasur)

Kalau kau bekerja dengan pena ditanganmu, apakah
salah jika aku memilih bekerja dengan vaginaku?
Apa yang akan kau nilai padaku dengan perjuanganku
untuk hidup di dunia yang penuh dengan kefrustasian
ini?

46

Storyline ”Di balik Kepak Kupu-Kupu”
Oleh Jessica Moranggi Lumbantobing
November//2016
Scene
Bumpe
r in

Dur
asi
2”

Day/Nigh
t

Lokas
i

Visual
- Logo Rumah
Produksi

4”

- Logo
Sponsor
“Koolva”
- Logo UKSW
- A Film by
Jessica
Tobing
- Gina
melepas
kucir

2”
2”
1

32”

Night

Kamar
mandi
hotel

-

Air
dinyalakan

-

Gina
membasuh
tubuh

Audio
Backsound

Backsound
SFX:
Visual
ambience

Gina:
Namaku
Mustika.

Di
nama
itu
Ayahku
menitipkan
harapan supaya
aku
tumbuh
menjadi
perempuan yang
terhormat.
Entah

47

terhormat
seperti
apa
yang
Ayah
inginkan,
-

48

Air
dimatikan

-

Gina
mengambil
handuk

-

Gina
membuka
pintu
keluar dari
kamar mandi

-

menyusul
pelanggan
yang sedang
berbaring
di kasur

namun
dengan
aku
dan
pekerjaanku
yang
seperti
ini,
rasanya
aku
semakin
jauh
memenuhi
syarat menjadi
perempuan
terhormat,

Gina:
Banyak
perempuan yang
mengganti
namanya ketika
ia
memilih
bekerja
seperti
ini,
begitu
pula
diriku.
Nama
Gina aku pilih

bukan
sekedar
untuk
bersembunyi
dari
namaku
yang asli.

(CUT TO)

2

95”

Day

Rumah

(Flashback)

49

-

Ayah duduk
di kursi
teras
sambil
membaca
koran

-

Ibu
meletakkan
kopi dan
kudapan di
meja

-

Ibu duduk
disamping
ayah

Lebih
dari
itu,
Gina
adalah
nama
yang
mewakili
hidupku
sekarang,
hidup
yang
tergantung
dari
tengahtengah
lembabnya
selangkangan.
SGX: Visual
ambience

-

-

Ayah sedang
memegang
koran

-

Ayah
memninum
kopi

-

Ayah
meletakkan
cangkir
kopi

-

50

Gina
menghampiri
orang
tuanya di
teras

Gina
bersalaman
dengan ayah
dan ibu

Gina:
Ayah,
Ibu.
Mustika
mau
berangkat
kerja.

Ayah :
Jangan
kerja
melulu
cah
ayu, apa kamu
nggak
capek?
Kapan kamu mau
cari
calon
suami
yang
menafkahimu?

Perempuan
itu
baiknya
di
rumah mengurus
dapur.
Urusan
mencari
uang
biar laki-laki
saja.
Betul
kan Bu?

3

70”

Night

Pabri
k

-

Gina
tersenyum

-

Gina pergi
dari rumah

(CUT TO)
(

-

Kaki
segerombola
n buruh
berjalan

-

Gina
berjalan
diantara
kerumunan
buruh

-

51

Bos
memanggil
Gina dan

Ibu:
Betul
pak.
Yasudah, lekas
berangkat
kerja.
Hatihati lho cah
ayu.

Backsound
SFX: Visual
ambience

Sebelum
melacurkan
vaginaku, aku
terlebih dulu
melacurkan
tenagaku di
tempat ini.

Bos Gina:
Gina, nanti
siapa yang
jemput? Gimana
kalau saya

membelai

antar pulang?
Masa perempuan
cantik kayak
kamu naik
angkot.

(CUT TO)
4

14”

Night

ATM

Backsound

-

-

-

28”

Gina
membuka
pintu dan
masuk
kedalam ATM
Gina
melihat
saldo
rekening

Gina:
Untuk upah
yang tak
lazim, aku
rela tunduk di
bawah kuasa
orang-orang
bermodal

Gina pergi
dari mesin
ATM

(CUT TO)
Night

Toko
Pakai
an

Backsound

-

Gina
berjalan
masuk toko

-

Melihatlihat baju

-

52

Gina
melihat

Gina:
Aku diperintah
dari sore
sampai malam,

peluhku
diperas agar
hidup tetap
berlanjut.

harga baju
dan tagihan

-

Gina keluar
dari toko

(CUT TO)
5

90”

Night

Cafe

Backsound
SFX: Visual
Ambience

-

Teman Gina
berdandan

-

Gina tiba
memesan
minuman
lalu duduk
dengan
temannya

-

53

Teman Gina
memberikan
nomor
telepon
pelanggan
ke Gina

Aku ini
seorang
perempuan, dan
aku tidak
selemah
seperti yang
laki-laki
bayangkan.

Aku punya
tenaga, aku
punya pikiran,
aku bisa
bekerja. Lalu,
apa bedanya
aku dengan
laki-laki?

Gaji yang tak
masuk akal
membuatku
berhenti
menjadi buruh,

dan beralih
menjadi
seorang
pelacur.

(CUT TO)

6

86”

Night

lokal
isasi

Jadi, kalau
aku mau
memilih
menjadi
pelacur,
kalian mau
apa?

Backsound
-

-

PSK sedang
berbincang
dan
menggoda
pelanggan

Gina
berjalan
menuju ke
beberapa
PSK dan
menyalakan
rokok

(CUT TO)
54

Apa bedanya
buruh pabrik
dan PSK? Buruh
pabrik lebih
dinistakan
dengan upah
yang tak
setimpal, di
cekik monster
kapital.
Terlepas dari
itu, keduanya
sama-sama
melacur.
SFX: suara
korek

7

65”

Day

Rumah

(Flashback)

-

Gina
memberikan
uang kepada
ibu dan
berpamitan
kepada ayah
dan ibu

-

(CUT TO)
8

24”

Day

Jalan

120


Day

Gina:
Ibu, ini uang
belanja.
Minggu ini aku
masuk sore,
jadi pulangnya
pasti malam.
Mustika
berangkat
kerja dulu.
Ayah:
Hati-hati,
selesai kerja
langsung
pulang ya.
Backsound:
SFX: Visual
ambience

-

9

SFX:
- Suara
cangkir
diletakka
n diatas
meja
- Visual
ambience

Rumah

Gina
berjalan
dan
menyadari
handphoneny
a
tertinggal
Backsound
SFX:
Visual
ambience

55

-

Ibu
mengangkat
telfon dari
pelanggan

Ibu:
Halo.
Om Deni:
Halo
Gina
sayang.
Nanti
malam
jadi
kan? Om tunggu
di hotel ya,
jangan
lamalama. Om sudah
nggak tahan.
Ibu:
Ini siapa?
Om Deni:
Gina maksudnya
apa?
Ini
Om
Deni. Om bayar
kamu
mahal,
jangan
bercanda lho.
Ibu:
Saya
tidak
mempunyai anak
bernama Gina!!

56

-

Ayah
bertanya
dan ibu
memberi
handphone
Gina kepada
ayah

-

Gina datang
dan direbut
tasnya oleh
ayah

-

Ayah
membongkar
isi tas
Gina dan
menemukan
kondom

-

Ayah
menampar
Gina

-

Gina dan
ayah beradu
mulut

Ayah:
Mustika,
ini
apa?!
Kamu
melacur?!
Iya?! Jawab!!

Gina:
Ayah
tunggu,
biar
Gina
jelaskan dulu!
Ayah:
Kamu melacur?!
Iya
Mustika?!
Kamu
rela
mengganti nama
kamu
hanya
untuk
melacur?!
Mau
dikemanakan
muka
ayah?!
Muka ibumu?!
Gina:
Ayah pikir aku
melacur karena
memang
citacitaku?
Aku
begini
karena
aku
paham
keluarga
kita
gimana.
Aku
paham
adik
harus
disekolahkan,
perut
kita
harus
diisi
dengan
layak,
rumah
harus
dibayar.
Uang

57

hasil keringat
aku
untuk
siapa
kalau
bukan
buat
kalian?!

-

Ibu
menangis
dan memeluk
Gina

-

Melepas
pelukan ibu

-

-

Ayah
menuding
Gina

Gina
membereskan
barangnya
lalu pergi

(CUT TO)

58

Gina:
Pendapatan
ayah
tidak
akan
cukup
buat
kita
semua!

Gina:
Dan ingat yah,
ayah
bilang
lebih baik aku
cepat
menikah
biar
meringankan
beban keluarga
kita?!
Lebih
malu
mana
yah?!

Ayah:
Diam
Lancang
kamu!

kamu!
mulut

10

40”

Night

Jalan
raya

Backsound:
Pasir
TigaPagi



SFX:
Visual
Ambience

Gina:
-

Gina
berjalan di
jalan raya

Di lain sisi,
menjadi
pelacur adalah
bagian
dari
hidupku
yang
telah
aku
terima.
Namun
tidak
bagi
orangtuaku,
mereka
lebih
terima
jika
anaknya
menjadi korban
dari
sistem
patriarki
dan
bertahan hidup
sebagai
perempuan yang
sedikitpun
tidak merdeka.

Perempuan mana
yang
bercitacita
menjadi
seorang
pelacur?
Upah
menjadi
buruh
tak
cukup
untuk
merawat
dan
membalut
tubuh. Menjadi
pelacur

59

(CUT TO)

11

58”

Night

Hotel

mengurangi
beban
hidup
ini. Aku tak
lagi
kehilangan
banyak
waktu,
aku tak perlu
menjadi
mesin
produksi lagi.
Backsound:
Pasir – Tiga
Pagi

60

-

Gina dan
Pelanggan
terbaring
kasur

-

Pelanggan
Mengambil
uang
dan
meletakkann
ya di kasur

-

Gina
mengambil
baju dan
memakainya

Gina:
Menjadi
pelacur
mengurangi
beban
hidup
ini. Aku tak
lagi
kehilangan
banyak
waktu,
aku tak perlu
menjadi
mesin
produksi lagi.

Gina:
Perkara
keputusan, aku
yang
harus
memutuskan mau
aku
apakan
hidupku,
bukankah
begitu?

Jika

kau

-

-

Bumpe
r out

Gina
berkaca dan
merapikan
rambut

Gina
mengambil
uang di
kasur

putuskan,
itu
perkara
frustasi
terhadap moral
dan nilai yang
dipaksakan.

Aku lah puan
atas
diriku
sendiriku.

Kalau
kau
bekerja dengan
pena
ditanganmu,
apakah
salah
jika
aku
memilih
bekerja dengan
vaginaku?
Apa yang akan
kau
nilai
padaku
dengan
perjuanganku
untuk hidup di
dunia
yang
penuh
dengan
kefrustasian
ini?
(BLACK SCREEN)
Backsound:
Pasir
TigaPagi

5”
-

61

Judul Di
Balik Kepak
Kupu-Kupu

40”

-

4”

-

Credit
title
Copyright
FISKOM UKSW

(Black Screen)

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

Lembar hasil
Responden
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

HASIL PENILAIAN UJI PUBLIK
UNTUK TUGAS AKHIR (TA) FILM PENDEK

Nama Mahasiswa
NIM
Judul Tugas Akhir

:
:
:

JESSICA MORANGGI LUMBANTOBING
362013104
PRODUKSI FILM PENDEK DIBALIK KEPAK KUPU-KUPU
(Fenomena Prostitusi yang Diakibatkan oleh
Ketidaksetaraan Gender)

Hari, Tanggal Uji
Publik
Tempat Uji Publik

:

KAMIS, 6 APRIL 2017

:

STUDENT CENTER UNIVERSITAS KRISTEN SATYA
WACANA

SB
B
CB
KB
TB

:
:
:
:
:

Sangat Bagus
Bagus
Cukup Bagus
Kurang Bagus
Tidak Bagus
PENILAIAN
CB KB TB

NO

ASPEK YANG DINILAI

SB

B

1.

Nama Film Pendek ini menarik untuk
khalayak sasarannya.
Pesan dalam Film Pendek ini sesuai
untuk khalayak sasarannya.
Khalayak sasaran dapat memahami
dengan jelas pesan yang disampaikan
melalui Film Pendek ini.

6

14

3

7

14

2

10

9

4

2.
3.

73

Tida
k isi

4.
5.

6.
7.
8.

9.

10.

11.

Durasi Film Pendek ini sesuai untuk
khalayak sasarannya.
Pengisi suara yang menarasikan Film
Pendek ini terdengar jelas dalam
menyampaikan pesan.
Kualitas audio dalam Film Pendek ini
jernih.
Kualitas gambar dalam Film Pendek
ini baik dan jelas.
Narasumber dapat menyapaikan
pesan dengan baik, tepat sasaran
tujuannya.
Bahasa yang digunakan dalam Film
Pendek sesuai dan dapat dipahami
oleh khalayak sasarannya.
Film Pendek ini layak untuk di
publikasikan kepada khalayak
sasarannya.
Film Pendek ini telah memenuhi
Etika.

4

16

3

9

13

1

9

10

4

12

9

2

5

14

2

5

12

5

8

8

7

5

10

6

2

1

2

Catatan Tambahan :
1. Durasi sebenarnya/sepertinya kurang lama.
2. Bagus dalam cerita, dan bagus dalam pengambilan gambarnya.

74

Dokumen yang terkait

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Existentialism of Jack in David Fincher’s Fight Club Film

5 71 55

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62