Integrasi dan Hukum Nasional BPHN

BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM
PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL
BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

PERPRES NOMOR 33 TAHUN 2012
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI PUSAT DAN ANGGOTA JARINGAN
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL
PASAL 10 Ayat 2 Huruf b

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI HUKUM BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI YANG DAPAT
DIINTEGRASIKAN DENGAN WEBSITE PUSAT JDIHN

“PETUNJUK TEKNIS”
PERPRES NOMOR 33 TAHUN 2012

PERMEN KUM DAN HAM RI NO 02 TH 2013 TTG
STANDARDISASI PENGELOLAAN TEKNIS
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM

LAMPIRAN IX
TENTANG STANDARDISASI WEBSITE JDIHN

STANDAR WEBSITE

STANDAR CONTENT

STANDAR TEKNIS

STANDARDISASI PADA WEBSITE DISUSUN
DENGAN TUJUAN:
1. Untuk memberikan kejelasan dan petunjuk
kepada pengelola JDIHN mengenai standar
minimal bagi pembangunan website anggota
JDIH;dan
2. Terciptanya keseragaman situs website di setiap
anggota jaringan.

STANDAR YANG ADA DI DALAM
WEBSITE JDIH


STANDAR WEBSITE
1.STANDAR TEKNIS
a. Nama Domain
www.jdihn.bphn.go.id
www.jdih.kominfo.go.id
b. Hardisk

optional (cukup)

c. Bandwidth

optional (cukup)

d. Aplikasi open source, Linux, Non Lisensi

2.TAMPILAN
a.
b.
c.

d.
e.
f.
g.
h.

mudah dan enak dilihat;
mudah diakses dari infrastruktur yang terbatas;
sederhana;
tidak menggunakan elemen yang bertentangan dengan norma
kesusilaan;
tidak memuat tampilan/informasi yang tidak ada kaitannya
memuat logo JDIHN;
menampilkan-Page list anggota jaringan yang ada di
lingkungan / bawah instansinya;
memuat/ menampilkan rencana kerja/program kegiatan
JDIHN;

3. INFORMASI DASAR
a.

b.
c.
d.
e.
f.

visi Misi;
struktur organisasi pengelola JDIHN;
tata cara penggunaan situs website;
alamat dan kontak person pengelola JDIHN;
informasi tentang kegiatan JDIHN;
site map merupakan salah satu alat bantu untuk
mempermudah para webmaster dalam pengenalan peta situs di
dalam website, agar mesin pencari dengan mudah mendeteksi
konten JDIHN; dan
g. forum interaktif JDIHN.

4. KONTEN
a. informasi primer.
informasi primer adalah informasi hukum yang wajib ada di dalam

website jdihn, berupa peraturan perundangan-undangan yang
dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan.
b. informasi sekunder.
informasi sekunder adalah informasi yang dimuat dalam website
jdihn antara lain peraturan perundang-undangan tingkat pusat,
buku hukum, majalah hukum, artikel koran dan informasi hukum
lainnya

5. FUNGSIONALITAS
a. berita terkini JDIHN;
b. statistik Pengunjung;
c. penelusuran (search engine).

6. PENYAJIAN DATA
a. katalog;
b. abstrak;
c. full teks dalam format PDF teks bukan PDF
image;
d. tautan ke file yang relevan (hypertex link)
e.


status peraturan;

HAL-HAL YANG HARUS DIHINDARI
1. penggunaan

bandwith di internal instansi pengelola
website
tidak
seimbang
dengan
bandwith
yang
diperuntukkan bagi pencari informasi hukum agar tidak
mengalami kesulitan akses.
2. banyaknya konten foto atau image di halaman awal home
karena website‖ JDIHN lebih mengutamakan informasi
hukum khususnya peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh instansinya.
3. pencarian informasi melalui proses yang panjang.

4. penggunaan password (kata kunci).

GAMBAR WEBSITE CONTOH STANDAR

Kementerian PU&PR
http://www.jdih.pu.go.id

Kementerian BUMN
http://jdih.bumn.go.id/

Kabupaten Wonosobo
http://jdih.wonosobokab.go.id/

BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN)
Sebagai
PUSAT JDIHN

Pentingnya Dokumentasi dan Informasi
Hukum dalam Pembangunan Hukum
■ Sebagai sub sistem pembangunan hukum,

dokumentasi dan informasi hukum merupakan
bagian penting dan tak terpisahkan dalam kegiatan
pembinaan hukum nasional.

Pengertian JDIHN
(Perpres 33 tahun 2012)
■ Wadah pendayagunaan bersama atas
dokumen hukum secara tertib, terpadu
dan berkesinambungan serta merupakan
sarana pemberian pelayanan informasi
hukum secara mudah, cepat dan akurat .

Tujuan JDIHN
■ Menjamin terciptanya pengelolaan dokumentasi dan informasi
hukum yang terpadu dan terintegrasi di berbagai instansi
pemerintah dan institusi lainnya;
■ Menjamin ketersediaan dokumentasi dan informasi hukum yang
lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan mudah;
■ Meningkatkan kualitas pembangunan hukum nasional dan
pelayanan kepada publik sebagai salah satu wujud

ketatapemerintahan yang baik, transparan, efektif, efisien, dan
bertanggung jawab.

Permasalahan Pembangunan
Substansi Hukum Nasional
■ Pembaharuan hukum belum tuntas
■ Tumpang tindih peraturan
■ Ego sektoral yang berdampak pada substansi
hukum
■ Belum ada kajian yang komprehensif dari
seluruh kementerian terkait dengan
permasalahan hukum yang ada di dalam
kewenangannya

Solusi
■ Pembuatan sistem integrasi untuk
menggabungkan data perundangundangan seluruh anggota jaringan
pada satu wadah, untuk memudahkan
pencaharian data dengan cepat dan
terpercaya.


Mengapa integrasi ??
■ Menyediakan dokumen dan informasi
hukum dengan cepat dan tepat pada
saat dibutuhkan.
■ Menjadi
pusat
pencarian
data
perundang-undangan yang terpercaya.
■ Membangun
dokumentasi
hukum
digital.

Integrasi Website JDIH
Adanya pengelolaan informasi hukum berbasis TIK yang
mengintegrasikan seluruh produk hukum/peraturan perundangundangan yang ada pada database/server di masing-masing
anggota jaringan, sehingga semua produk hukum yang
dimiliki/diinput oleh masing-masing anggota jaringan dapat diakses

melalui satu sumber/mesin pencarian (search engine).
Efisiensi :
tidak ada lagi duplikasi pekerjaan di antara
anggota jaringan
MANFAAT
efektif :
masyarakat hanya cukup memanfaatkan satu
pintu (sumber) untuk memperoleh semua
produk/informasi hukum yang dikelola oleh JDIHN.

Standar Struktur Peruuan
1. Jenis Peraturan
2. Nomor Peraturan
3. Tahun Peraturan

4. Tentang Peraturan
5. Status Peraturan

Masing-Masing Konten
harus memiliki field yang
terpisah

6. Katalog
7. Abstrak
8. Full Dokumen

26

Konsep Aplikasi
■ System yang digunakan adalah menaruh API (Application
Programming Interface) pada server anggota jdih.
■ API Akan melakukan pengambilan data berdasarkan log
aktifitas database anggota, dari server anggota ke server
JDIHN.
■ API Akan bekerja apabila ada aktifitas (create, update, delete)

Sistem Pencarian Terintegrasi
jdihn.id

Tampilan Hasil Pencarian

Beberapa Instansi yang
Sudah Terintegrasi

Sampai dengan tgl. 3 Agustus 2017
■ K/L = 24 Instansi
■ Provinsi = 12 Instansi
■ Kabupaten = 19 Instansi
■ Kota = 8 Instansi
■ TOTAL 63 Instansi
31

SEMUA ASPEK TERINTEGRASI TIK

INFORMASI HUKUM BERKUALITAS

Penutup
JDIHN sebagai wadah kerjasama dalam pengelolaan dokumentasi
dan informasi hukum mempunyai peran penting dalam
penyebarluasan
informasi
hukum
untuk
mewujudkan
pembangunan hukum yang berkualitas.

TERIMA KASIH