T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Software Editing Audio dalam Pembelajaran Audio dalam Sajian Multimedia pada Siswa Kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus T1 Full text

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE EDITING AUDIO
DALAM PEMBELAJARAN AUDIO DALAM SAJIAN MULTIMEDIA
PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA SMKN 1 PRINGAPUS

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Ardhityan Kristantomi
NIM : 702012013

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017


1. Pendahuluan
Hasil observasi dan wawancara (dengan siswa dan guru) selama penulis melakukan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 1 Pringapus, ditemukan bahwa sebagian besar siswa
belum paham mengenai pembelajaran editing audio. Banyak siswa kurang teliti dalam mengedit audio
yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan pengenalan siswa secara benar tentang teknik editing
audio yang melingkupi pengenalan area kerja sampai kepada pemakaian tools dalam software editing
audio.
Setiap tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa tidak dapat diselesaikan dengan tuntas.
Data menunjukkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam mata pelajaran audio dalam
sajian multimedia adalah 75, namun di Kelas Multimedia I yang berjumlah 33 siswa hanya 8 siswa
(24%) yang tuntas mencapai KKM, yang lainnya 76% belum mencapai KKM.
Untuk itu penulis tertarik untuk membahas proses pembelajaran editing audio ini dengan
menggunakan software Adobe Audition 3.0 sebagai media pembelajaran. Melalui penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran editing audio.
Penelitian ini berfokus pada cara belajar siswa tentang bagaimana menggunakan software
Adobe Audition 3.0 secara baik dan benar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan siswa dalam teknik editing audio.
Rumusan masalah yang diambil untuk penelitian ini adalah “Apakah penggunaan software
Adobe Audition 3.0 dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran editing

audio pada siswa multimedia?”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan keterampilan
siswa dalam pembelajaran editing audio setelah menggunakan software Adobe Audition 3.0.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Penelitian ini difokuskan pada ranah
pengetahuan dan keterampilan siswa dalam editing audio setelah melakukan pembelajaran
menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus.
2. Kajian Pustaka
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sapto Haryoko pada tahun 2009, dengan judul
penelitian “ Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model
Pembelajaran”. Peneliti adalah seorang Dosen di Universitas Negeri Makasar. Hasil penelitian yang
dilakukan menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media audio-visual lebih baik dibanding
dengan pembelajaran melalui pendekatan konvensional yang menunjukkan bahwa perlu adanya
perubahan paradigma dalam proses pengajaran. Pola pengajaran konvensional masih sangat erat
diterapkan di lingkungan dimana beliau mengajar. Disamping itu temuan penelitian ini menunjukkan
bahwa variasi model pembelajaran, khususnya yang melibatkan audio-visual sangat cocok untuk
model pembelajarannya. Hasil belajar dengan menggunakan media audio-visual memliki skor yang
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini dapat
ditunjukkan pada hasil post-test antara kelompok eksperiman (audio-visual) = 86,00 dan kelompok
konvensional = 78,33, dengan hasil pre-test kedua kelompok tersebut hampir sama.
Sehingga dari penelitian terdahulu tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

audio-visual dapat meningkatkan minat belajar dan daya tarik siswa untuk belajar. [2] Beberapa
pengertian yang menunjang dalam kajian pustaka adalah sebagai berikut ini.
Efektivitas merupakan suatu pengukuran atau dalam arti yang lain tercapainya tujuan yang
telah ditentukan. Menurut Sinambela pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang
diinginkan, baik dari segi tujuan maupun prestasi siswa. Indikator-indikator efektivitas dalam
pembelajaran meliputi: (1) Ketercapaian ketuntasan belajar, (2) Ketercapaian keefektifan aktivitas
siswa yaitu pencapaian ideal waktu yg digunakan siswa dalam melakukan kegiatan (3) Ketercapaian
kemampuan guru mengelola pembelajaran. [7]
Kognitif atau kognisi berasal dari bahasa latin cognition, yang berarti pengenalan. Proses
perkembangan kognitif manusia berlangsung sejak manusia itu lahir. Konsep kognitif secara umum

cenderung pada transfer ilmu pengetahuan dalam diri subyek belajar (Abdullah dalam Mulkhan,
1998:56). Kognitif terbentuk berdasar penggunaan sebagian besar fakta dari ingatan manusia (Said
dan Affan, 1990:62). Kognitif menekankan pada konsep semesta pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan berpikir. Pengetahuan tidak terbatas pada konsep ingatan akan sesuatu, tetapi sebagai
hasil mengetahui, mengamati, meneliti, bahkan melakukan uji coba dalam arti semesta (Muliawan,
2008:108). Dalam hal ini siswa disebut memperoleh pengetahuan jika siswa tersebut mengalami
proses transfer pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berpikir. [1]
Menurut Robbins Keterampilan (skill) adalah kemampuan untuk mengoperasikan suatu
pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar ( basic ability). Pada

dasarnya Keterampilan dikategorikan menjadi 4, yaitu : (1) Basic literacy skill adalah keahlian dasar
merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti
membaca, menulis, dan mendengar; (2) Technical skill adalah keahlian teknik merupakan keahlian
seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki seperti menghitung secara tepat,
mengoperasikan komputer; (3) Interpersonal skill adalah keahlian interpersonal merupakan
kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan
kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaiakn pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim,
dan (4) Problem solving adalah menyelesaikan masalah adalah proses aktifitas untuk menajamkan
logika, berargumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab,
mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik. [4]
Kata editing berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari akar kata edit yang artinya membaca,
memperbaiki dan mempersiapkan naskah untuk diterbitkan. Sedangkan Audio adalah suara atau bunyi
yang dihasilkan oleh getaran suatu benda, agar dapat tertangkap oleh telinga manusia getaran tersebut
harus kuat minimal 20 kali/detik. Pengertian lain dari audio menurut beberapa ahli seperti berikut ini.
[3]
Media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(pita suara/piringan suara], yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian & kemauan siswa
sehingga terjadi proses belajar mengajar, dan menurut Sadiman media adalah sarana untuk
menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal
(kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. [5]

Jadi editing audio adalah proses memperbaiki suara atau bunyi yang menghasilkan pesan
dalam bentuk lisan. Dalam editing audio secara digital ada beberapa langkah yang harus dilakukan
diantaranya meliputi : (1) Cara instalasi Software atau aplikasi editing audio; (2) Pengenalan area
kerja Software editing audio; (3) Membuat file audio baru; (4) Seleksi data audio; (5) Meng-copy
audio; (6) Memindahkan data audio; (7) Menghapus data audio, dan (8) Menyimpanan file audio.
Penelitian ini memakai aplikasi pengolah audio digital dengan nama Adobe Audition 3.0,
aplikasi ini merupakan pengolah audio milik Adobe System Corporate. Aplikasi ini secara khusus
digunakan untuk membantu para pengguna komputer mengolah audio dan membuat komposisi audio
dengan mudah dan cepat. [8]
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian Eksperimen. Menurut Djarwanto (2001) Eksperimen
adalah proses penelitian di mana dua variabel atau lebih dimanipulasi dibawah kondisi tertentu,
sehingga pengumpulan dan penganalisaan data dapat dilakukan dan dapat ditunjukkan pengaruh antar
variabel tersebut, tanpa dikacaukan oleh variabel lainnya yang tidak dimanipulasi.
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah True-Experimental Research (Penelitian
Eksperimen Sungguhan) hal ini mempunyai tujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya saling
hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental
dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih
kelompok pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan.


a.

Lokasi dan Variabel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas XI Multimedia 1 dan kelas XI Multimedia II SMK
Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang yang beralamat di Jl. Jatirunggo, Pringapus pada Tahun
Pelajaran 2015/2016. Pertimbangan peneliti mengambil lokasi kelas tersebut karena merupakan
awal mula siswa belajar editing audio. Pemilihan sampel ini berdasarkan atas pengetahuan dan
ketrampilan dasar siswa yang masih kurang dalam pembelajaran editing audio. Jumlah sampel
yang ditentukan untuk penelitian juga merupakan rekomendasi dari pihak sekolah.

b.

Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian ini menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti
dengan metode yang telah ditetapkan melalui penelitian, sehingga hasil akhirnya dapat
dibandingkan dan disimpulkan efektivitasnya berdasarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan
siswa.

Kelompok
eksperimen dengan

Media pembelajaran
editing audio

Tingkat pengetahuan
dan keterampilan
kelompok eksperimen

Postest

Pretest

Kelompok
kontrol dengan
pembelajaran
konvensional

Dibandingkan

Tingkat pengetahuan
dan keterampilan

kelompok kontrol

Gambar 2 : Paradigma penelitian

c.

Subjek, Desain dan Prosedur Penelitian
Jumlah siswa kelas XI Multimedia SMK Negeri 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016
adalah 64 siswa. Terdiri dari 2 rombongan/kelas Multimedia, yaitu kelas XI Multimedia I
berjumlah 33 siswa dan kelas XI Multimedia II berjumlah 31 siswa. Kelas XI Multimedia I
sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas XI Multimedia II sebagai kelompok kontrol
yang berjumlah 16 siswa, dipilih dari nomor urut absensi 16 sampai dengan 31. Untuk siswa
dengan nomor urut 1sampai dengan 15 dikelas yang sama dijadikan sebagai kelompok uji coba.
Rata-rata siswa yang terdapat dikedua kelas tersebut mempunyai pengetahuan dan keterampilan
yang hampir sama.
Karakteristik subjek penelitian ini para siswanya kurang aktif serta kurang pengetahuan
dan kurang terampil dalam pembelajaran editing audio. Kebanyakan mereka tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan. Saat diberi pertanyaan maupun diberi perintah untuk
mempraktikkan mereka hanya menjawab dan mempraktikkan seperlunya saja dan tidak ada
penjelasan lebih lanjut. Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control

Group Design.

R

X

R
Sugiyono (2010)
Gambar 3 : Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R), kemudian
diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen
( ) dan kelompok kontrol
. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen
tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X),
dan pengaruh pembelajaran ( & ).
Dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
R

d.


=

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang diambil secara
random.
= Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
= Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari tes kelompok eksperimen
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
software editing audio.
= Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari tes kelompok kontrol setelah
mengikuti pembelajaran konvensional.
= Perlakuan kelompok atas sebagai kelompok eksperimen yang diberi
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran software editing
audio, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol
diberi pembelajaran dengan tidak menggunakan media pembelajaran
software editing audio.

Desain Pembelajaran
Adapun tahap-tahap pembelajaran yang akan digunakan peneliti adalah:
a. Tahap Persiapan yaitu: (1) Observasi masalah di sekolah; (2) Menentukan topik

penelitian; (3) Menentukan subyek penelitian; (4) Membuat proposal penelitian; (5)
Membuat kisi-kisi pretes, praktik dan postes; (6) Peneliti membuat instrumen pretest,
praktik dan postest berdasarkan kisi-kisi; (7) Mengujicobakan instrumen pretest dan
postest pada siswa dengan nomor urut absensi 1-15 kelas XI Multimedia II SMK
Negeri 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016; (8) Menganalisis data hasil instrumen
tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal; (9)
Melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok control, dan (10)
Menganalisis hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk
mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok tersebut.
b. Tahap Pelaksanaan
Desain perlakuan yang akan diterapkan pada kelompok eksperimen adalah
sebagai berikut:

Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen
Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Peneliti mengajar menggunakan media pembelajaran
software editing audio
Peneliti memberikan soal tes individu dan tes praktik
Gambar 4 : Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen

Tahap Pelaksanaan Kelompok Kontrol

Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Peneliti mengajar konvensional
Peneliti memberikan soal tes individu
Gambar 5 : Tahap Pelaksanaan Kelompok Kontrol
c. Tahap Akhir
1) Melaksanakan postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2) Menganalisis hasil postes yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran menggunakan media pembelajaran software editing audio
3) Menyusun hasil penelitian.
e.

Uji Validitas / Reliabilitas
1.

Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu taraf dimana suatu tes mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Taraf validitas empiris tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas
( rxy). Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan
setiap butir instrumen dengan totalnya dikoreksi dengan butirnya sendiri ( corrected item
to total correlation ). Tekniknya dengan mencari koefisien corrected item to total
correlation. Menurut Azwar (2008) suatu item instrument penelitian dianggap valid jika
memiliki koefisien corrected item to total correla tion ≥ 0,2. [6]
Hasil perhitungan validitas dari pretest dan postest kelas uji coba, menggunakan
SPSS 16.0 for Windows adalah sebagai berikut :

Tabel 1 : Uji Validitas Data Pretes Kelas Uji Coba
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted

Total Correlation

Item Deleted

Soal1

26.06

18.495

.835

.769

Soal2

22.60

13.400

.415

.885

Soal3

21.00

12.429

.767

.703

Soal4

23.53

16.124

.817

.727

Soal5

18.26

16.210

.649

.755

Tabel 2 : Uji Validitas Data Postest Kelas Uji Coba
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted

Total Correlation

Item Deleted

Soal1

23.86

27.124

.592

.844

Soal2

19.46

25.552

.685

.821

Soal3

19.80

25.600

.553

.860

Soal4

20.60

25.114

.733

.810

Soal5

21.60

23.400

.808

.787

Dari hasil validitas berdasarkan rentang koefisien validitas, maka masingmasing 5 item soal pada pretes dan postes adalah valid semua karena memiliki
koefisien corrected item to total correlation > 0,2.
2.

Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan
konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian
hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien
reliabilitas ( rtt ). Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen mengunakan kriteria
yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Jasminah (2010), yang didasarkan
pada nilai koefisien Alpha Cronbach (α) sebagai berikut :
α ≤ 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8
: dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9
: reabilitas bagus
α > 0,9
: reabilitas memuaskan
Hasil perhitungan reliabilitas pretest dikelas uji coba, menggunakan SPSS
16.0 for Windows adalah sebagai berikut :

Tabel 3 : Uji Reliabilitas Data Pretest Kelas Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.804

5

Tabel diatas menunjukkan 5 item soal pretest yang valid tadi dan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,804. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,804 tersebut
termasuk dalam kriteria reliabilitas bagus. Hal ini berarti pretest yang digunakan pada
penelitian ini adalah reliabel. Sedangkan perhitungan reliabilitas postest yang
diujicobakan dikelas yang sama dengan menggunakan program yang sama yaitu SPSS
16.0 for Windows adalah sebagai berikut:
Tabel 4 : Uji Reliabilitas Data Postest Kelas Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.855

5

Tabel diatas menunjukkan 5 item soal postest yang valid tadi dan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,855. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,855 tersebut
termasuk dalam kriteria reliabilitas bagus. Hal ini berarti postest yang digunakan pada
penelitian ini adalah reliabel.
f.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
b.

Variabel X
Yang menjadi variabel X dalam penelitian ini adalah penggunaan media
pembelajaran software editing audio. Data X ini akan dikumpulkan dengan
menggunakan observasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang
pencapaian pengajar dalam pemberian perlakuan di dalam kelas. Observasi dilakukan
terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran software
editing audio. Jadi, saat peneliti mengajar dengan menggunakan media pembelajaran
software editing audio didalam kelas, observer mengamati dan mengisi angket
instrumen tindakan.

c.

Variabel Y
Yang menjadi variabel Y dalam penelitian ini adalah peningkatan
pengetahuan dan keterampilan siswa. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui
besar pengaruh media pembelajaran software editing audio terhadap pengetahuan dan
keterampilan siswa kelas XI Multimedia I SMK Negeri 1 Pringapus tahun ajaran
2015/2016 pada pembelajaran audio adalah dengan menggunakan teknik tes dan
instrumen berbentuk soal. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan nilai pengetahuan
dan keterampilan siswa. Menurut Gronlund dalam Cece Rakhmat (2001) tes adalah
sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah sampel perilaku. Jadi

variabel Y merupakan pencapaian siswa yang berkaitan dengan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan siswa.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a.

Pretest
Metode pretest digunakan untuk mendapatkan data tingkat pengetahuan dan
keterampilan seluruh siswa kelas XI Multimedia I SMK Negeri 1 Pringapus tahun
ajaran 2015/2016. Prosedur pembuatan pretest yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Kisi-kisi Pretest
Sebelum pretest dibuat, sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu kisi-kisinya.
Konsep penyususnan pretest dalam hal ini adalah penilaian berpikir untuk
menunjukkan tingkat pengetahuan.
Kisi-kisinya adalah sebagai berikut: (a) Mengetahui macam-macam Aplikasi pengolah
audio; (b) Mengetahui macam-macam format file audio; (c) Mengetahui area kerja
software editing audio Adobe Audition 3.0; (d) Mengetahui fungsi kegunaan tool pada
software editing audio Adobe Audition 3.0, dan (e) Mengetahui fungsi tombol pada
keyboard untuk editing audio.
2) Instrumen Pretest
Instrumen pretest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.
Skor yang digunakan adalah sekala penilaian. Semakin jawaban yang ditunjukkan
sesuai dengan kunci jawaban yang sudah ada, maka semakin banyak nilai yang
didapat. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa mengenai editing audio
semakin tinggi.

b.

Metode Praktik
Metode ini biasa digunakan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan
dalam pembelajaran. Tujuan dari metode ini adalah untuk mempermudah proses
pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang optimal, dimana siswa dapat lebih
mudah menyerap materi dalam proses belajar yang diajarkan oleh gurunya. Prosedur
metode praktik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Kisi-kisi Praktik
Sebelum praktik dilaksanakan, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi praktik sebagai
panduan untuk melaksanakan praktik secara urut sehingga hasil praktik sesuai
dengan tujuan yang telah direncanakan yaitu bertambahnya keterampilan siswa
dalam pembelajaran editing audio.
Adapun kisi-kisi praktiknya adalah sebagai berikut : (a) Penyampaian tujuan
praktik editing audio; (b) Penjelasan materi praktik kepada siswa; (c)
Pendemonstrasian cara kerja, dan (d) Siswa melaksanakan praktik sesuai dengan
instruksi guru
2)

Instrumen Praktik
Instrumen praktik disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.Instrumen
praktik ini dilaksanakan oleh siswa sesuai dengan instruksi guru yang mengajar.
Adapun materi yang harus dipraktikkan oleh siswa adalah : (a) Instalasi program
editing audio ke computer; (b) Menunjukkan menu-menu di program editing
audio serta fungsinya; (c) Membuat file audio baru; (d) Membuat seleksi data

audio; (e) Mengcopy data audio; (f) Memindahkan data audio; (g) Menghapus
data audio, dan (h) Menyimpan file audio hasil dari editing.
c.

Metode Postest

Metode ini digunakan untuk memperoleh data besarnya pengaruh
media pembelajaran editing audio terhadap pengetahuan dan keterampilan
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
.
g.

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menghitung jumlah siswa yang
tidak lulus KKM dibawah > 75 pada waktu pretest pada kelompok eksperimen. Setelah Penelitian
selesai dilakukan dan mendapat semua data yang diperlukan, maka langkah selanjutnya adalah
membandingkan hasil yang diperoleh siswa dalam pretest, praktik, dan juga posttest.
Dari situlah dapat diketahui apakah penggunaan software editing audio dalam
pembelajaran audio dalam sajian multimedia dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
siswa.
Penelitian ini juga dilakukan pada kelompok kontrol, dimana peneliti juga menghitung
jumlah siswa yang tidak lulus KKM saat pretest dan membandingkan dengan hasil siswa pada
saat posttest, namun dalam kelompok ini tidak diberikan perlakuan atau treatment melainkan
hanya diberikan pembelajaran secara konvensional saja.
Sehingga hasil akhir nanti dapat diketahui bahwa adanya perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, bahwa siswa yang menggunakan software editing audio
dalam pembelajaran audio dalam sajian multimedia dengan berbantuan media pembelajaran
software editing audio berbasis video tutorial dapat menciptakan efektivitas serta meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam kelompok eksperimen disbanding dengan kelompok control
yang hanya belajar dengan pembelajaran konvensional saja.

4. Hasil Penelitian
Hasil pengambilan data pada 4 pertemuan yang dilakukan di SMK Negeri 1 Pringapus adalah
sebagai berikut :
 Pertemuan Pertama pada tanggal 14 September 2016
- Pretest dan Postest kelompok uji coba
 Pertemuan Kedua pada tanggal 26 September 2016
- Pretest kelompok eksperimen
- Treatment materi dengan Media Pembelajaran Software Editing Audio Berbasis
Video Tutorial dan praktik editing audio dengan software Adobe Audition 3.0
 Pertemuan Ketiga pada tanggal 27 September 2016
- Pretest kelompok konvensional
- Pembelajaran konvensional
 Pertemuan Keempat pada tanggal 29 September 2016
- Postest kelompok eksperimen
- Postest kelompok kontrol
Berikut ini ditampilkan hasil Pretest, Praktik dan Postest dalam bentuk diagram :

Hasil Pretest menunjukkan terdapat 25 siswa tidak tuntas dan hanya 8 siswa yang tuntas,
maka presentasenya 76% siswa tidak tuntas dan 24 % siswa tuntas. Dari hasil pretest disimpulkan
bahwa banyak siswa tidak tuntas dibandingkan dengan siswa yang tuntas.

HASIL PRETEST
KELOMPOK EKSPERIMEN
Tuntas
24%
Tidak Tuntas
76%

Gambar 6 : Diagram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
Setelah peneliti memberikan perlakuan atau treatment, kemudian siswa melakukan praktik
editing audio dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Hasil praktik menunjukkan nilai rendah adalah 70
sebanyak 5 siswa, nilai 75 sebanyak 7 siswa dan nilai 80 sebanyak 21 siswa. Jadi presentasenya 85%
untuk nilai tuntas dengan jumlah 28 siswa dan 15% untuk nilai yg tidak tuntas dengan jumlah
sebanyak 5 siswa.

HASIL PRAKTIK
KELOMPOK EKSPERIMEN
TIDAK TUNTAS
15%

TUNTAS
85%

Gambar 7 : Diagram Hasil Praktik Kelompok Eksperimen

Peneliti memberikan postest kepada siswa dengan hasil baik yaitu semua siswa tuntas dan
melampaui KKM > 75, Sehingga prosentase yang didapat sebesar 100% untuk siswa yang tuntas dan
0% untuk siswa yang tidak tuntas.

HASIL POSTEST
KELOMPOK EKSPERIMEN
TIDAK
TUNTAS
0%
TUNTAS
100%

Gambar 8 : Diagram Hasil Postest Kelompok Eksperimen

Hasil pretest kelompok kontrol menunjukkan terdapat 4 siswa yang tuntas dengan nilai antara
75-80. Sedangkan yang tidak tuntas ada 12 siswa dengan nilai antara 50-55 ada 3 siswa, nilai 56-60
ada 4 siswa dan nilai 61-65 ada 5 siswa. Jadi presentase pretestnya adalah 25% untuk siswa yang
tuntas dan 75% untuk siswa yang tidak tuntas dengan rincian nilai 50-55 = 18.75%, nilai 56-60=25%,
dan nilai 61-65 = 31.25%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan banyak siswa tidak tuntas dalam
pretest.

HASIL PRETEST
KELOMPOK KONTROL
Nilai 61-65
31%

Nilai 56-60
25%

TUNTAS
25%

Nilai 50-55
19%

Gambar 9 : Diagram Hasil Pretest Kelompok Kontrol

Pada kelompok kontrol ini peneliti tidak menerapkan metode praktik supaya terdapat pembeda
antara hasil perhitungan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dari hasil postest
menunjukkan masih terdapat siswa yang tidak tuntas berjumlah 4 orang dengan presentase 25% dan
siswa yang tuntas berjumlah 12 siswa dengan presentase 75%.

HASIL POSTEST
KELOMPOK KONTROL
TIDAK TUNTAS
25%
TUNTAS
75%

Gambar 10 : Diagram Hasil Postest Kelompok Kontrol
Dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan software editing audio dalam
pembelajaran audio dalam sajian multimedia pada kelas eksperimen dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan siswa dibanding dengan kelompok kontrol yang menerapkan metode pembelajaran
secara konvensional.

5. Diskusi
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul Efektivitas Penggunaan
Software Editing Audio Dalam Pembelajaran Audio Dalam Sajian Multimedia Pada Siswa Kelas XI
Multimedia SMKN 1 Pringapus, menunjukkan bahwa penelitian ini sangat efektif dikarenakan
mencapai indikator yang salah satunya meliputi ketercapaian ketuntasan belajar siswa terpenuhi.
Sedangkan pada Postest mengalami peningkatan pada kelompok ekperimen dengan rata-rata 81.06
dibanding dengan kelompok kontrol yang memperoleh 75.31. Hasil diatas menyatakan bahwa
pengetahuan dan keterampilan siswa meningkat berkat penggunaan software Adobe Audition 3.0
dalam pembelajaran editing audio, bahkan sangat efektif, terlihat dari nilai-nilai postest siswa
dikelompok eksperimen.
Berdasarkan analisis data penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas penggunaan
software Adobe Audition 3.0 dalam pembelajaran editing audio pada siswa kelas XI multimedia
SMKN 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016 sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan siswa. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari Ketercapaian ketuntasan belajar siswa,
ketercapaian keefektifan aktivitas siswa yang dalam hal ini adalah waktu ideal siswa untuk melakukan
setiap kegiatan yang termuat dalam rencana pembelajaran, dan ketercapaian efektivitas kemampuan
guru mengelola pembelajaran serta respon siswa terhadap pembelajaran yang posistif.
6. Kesimpulan
Sebelum diterapkan pembelajaran dengan penggunaan software editing audio dalam
pembelajaran audio dalam sajian multimedia pada siswa kelas XI Multimedia I sebagai kelompok
eksperimen, rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran editing audio masih rendah. Terlihat dari
33 siswa secara keseluruhan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 hanya 8 siswa yang
tuntas dan 25 siswa tidak tuntas. Setelah diberikan tindakan atau treatment berupa media pembelajaran
software editing audio, dari hasil praktik mengalami peningkatan. Siswa yang tuntas sebanyak 28
siswa dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa. Akhirnya semua nilai siswa mengalami peningkatan
dan mencapai bahkan melebihi KKM > 75 dengan perolehan nilai antara 75 sampai 90 sesudah
posttest diberikan. Sehingga dari hasil tersebut dapat dikatakan semua siswa tuntas dalam
pembelajaran.
7. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa penggunaan software editing audio dalam
pembelajaran audio dalam sajian multimedia sangat bermanfaat, maka disarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk lebih mengembangkan materi dan konten editing audio yang telah ada serta
diharapkan untuk memperhatikan aspek pembelajaran dan tanggapan siswa mengenai media
pembelajaran yang diterapkan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran Teori dan Praktik. Jakarta: PT.
Buku Seru.
[2] Haryoko S. 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elekrto.
[3] Pranoto, Naning. 2012. Pengertian Editing. http://www.rayakultura.net/pengantar-editing/ .
Diakses pada 27 Maret 2016
[4] Robbins.2000.Pengertian Keterampilan. http://digilib.uinsby.ac.id/1141/5/Bab%202.pdf. Diakses
pada 2 September 2016
[5] Sudjana dan Rivai. 2003. Pengertian Audio dan Media Audio.
http://www.pengertianku.net/2014/11/pengertian-audio-dan-media-audio-secara-lengkap.html .
Diakses pada 27 Maret 2016
[6] Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
[7] Sinambela. 2006. Indikator Efektivitas Pembelajaran.
http://www.sekedarposting.com/2015/04/efektivitas-pembelajaran.html. Diakses pada 26 Juli 2016.
[8] Wahana Komputer. 2009. Pengolahan Audio Digital Dengan Adobe Audition 3. Andi Offset :
Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15