Dinamika Kelompok Jendela Johari
Dinamika Kelompok : Jendela Johari
Sunday, April 21, 2013 D
http://www.ensiklopediapramuka.com/2013/04/permainan-penegak-pandega-jendela-johari.html
Pengantar
Penerapan sistim beregu (barung/regu/sangga/reka) sebagai salah satu metode pendidikan
kepramukaan agar efektif membutuhkan pengembangan yang terus menerus. Regu
(barung/regu/sangga/reka) yang sehat adalah yang anggotanya dinamis, memiliki saling
pengertian yang tinggi, mampu bekerjasama secara positip, saling mengisi dan mengoreksi
secara sehat dan bijaksana serta saling memotivasi dan menginspirasi. Para Pembina Pramuka
dituntut mampu menerapkan "menejemen pengembangan regu" yang sehat, dinamis,
menarik dan efektif dengan beragam cara. Berbagai permainan dan metode pelatihan
"Dinamika Kelompok" perlu dikuasai oleh Para Pembina untuk membantu tugasnya itu.
Salah satu bentuk dinamika kelompok yang sangat efektif untuk "membangun perilaku
regu/kelompok" yang sehat adalah "Jendela Johari".
Pengertian
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari
self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang
diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati
cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi dalam kelompok
Konsep ini disebut dengan "Johari" karena merupakan gabungan nama dari kedua orang ahli
penemunya (Joseph & Harry). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling
pengertian antar orang yang berinteraksi dalam sebuah kelompok/organisasi/lembaga/dll.
Jendela Johar juga mencerminkan tingkat keterbukaan diri yang dibagi dalam empat bagian
yaitu;
open,
blind,
hidden
dan
unknown.
Konsep
Jendela Johari bisa dijadikan sebagai media permainan dinamika kelompok. Sebagai sebuah
permainan, Jendela Johari membutuhkan keseriusan dalam penerpannya agar menghasilkan
manfaat yang besar. Jendela Johari berfungsi untuk memetakan sifat orang yang dalam
permainan ini sifat orang tersebut dikelompokkan kedalam menjadi 4 jenis, yaitu
“Open/terbuka”, “Blind/buta”, “Hidden/tersembunyi”, dan “Unknown/tidak diketahui”.
Keempat sifat tersebut dipetakan dan ditulis dalam sebuah sebuah persegi yang terbagi
menjadi empat kuadran.
Kuadran 1 (Open/terbuka) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain (saya tahu orang lain tahu). Sifat
“open/diketahui” adalah sifat yang diketahui oleh pemilik sifat dan juga diketahui
orang lain. Pemilik sifat merasa mempunyai sifat ini, dan orang lain juga tau sesorang
memiliki sifat ini.
Kuadran 2 (Blind/buta ) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri (saya tidak tahu
orang lain tahu)
uadran 3 (Hidden/tersembunyi) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi
yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain (saya tahu
orang lain tidak tahu).
Kuadran 4 (Unknown/tidak diketahui) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan
motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain (saya
tidak tahu orang lain tidak tahu).
Perilaku/perasaan/motivasi dimaksud di tiap kwadarn/kotak diisi dengan kata sifat yang
berjumlah 55 jenis yaitu : able (berkemampuan), accepting (diterima), adaptable (adaptif),
bold (tegas), brave (berani), calm (tenang), caring (peduli), cheerful (ceria), clever (cerdas),
complex (rumit/ruwt), confident (percaya diri), dependable (bisa diandalkan), dignified
(berwibawa), energetic (energik), extroverted (ekstovet/terbuka), friendly (ramah/bersahabat),
giving (mudah memberi), happy (ceria/bahagia), helpful (ringan tangan/mudah membantu),
idealistic (idealis), independent (mandiri), ingenious (cerdas/banyak akanl), intelligent
(cerdas/pandai), introverted (introvet/tertutup), kind (baik hati), knowledgeable
(berpengetahuan), logical (logis), loving (penuh kasih sayang), mature (dewasa), modest
(sederhana), nervous (mudah gugup), observant (jeli), organized (terorganizir), patient
(sabar), powerful (kuat), proud (membanggakan), quiet (tenang), reflective (reflektif), relaxed
(santai), religious (agamis), responsive (tanggap), searching (pencari), self-assertive
(menonjolkan diri), self-conscious (percaya diri), sensible (bijaksana), sentimental
(senitimental/mudah haru), shy (pemalu), silly (konyol), spontaneous (spontan), sympathetic
(simpatik),
tense
(mudah
tegang),
dan
trustworthy
(dapat
dipercaya).
Alat & Perlengkapan
Kertas lembaran dengan kolom-kolom Jendela Johari (lihat contoh di atas)
Daftar 55 kata sifat
Papan tulis/triplek/dll
Alat pendukung lain yang diperlukan
Cara Bermain
Kakak Pembina memberikan pengantar tentang pentingnya kelompok (regu/sangga)
yang sehat, dinamis dan kreatif karena akan menjadi bekal berharga dalam
bermasyarakat nantinya. Untuk mencapai kelompok yang semacam itu dibutuhkan
adanya kerjasama antar anggota kelompok dan kerjasama baru bisa terbentuk jika ada
saling pengertian. Dalam rangka membangun saling pengertian itulah maka Kakak
Pembina akan mengajak bermain "Jendela Johari".
Kakak Pembina menjelaskan cara bermain, manfaat dan syarat permainan ini agar
bisa mencapai tujuan yaitu jujur, terbuka, argumentatif dan tidak boleh memojokan,
menjelekan dan mengundang konflik.
Kakak Pembina membagikan kertas yang telah diisi dengan kolom-kolom "jendela
johari" dan daftar 55 kata sifat, setiap anggota kelompok/sangga masing-masing
mendapat lembaran sesuai kebutuhan. Disiapkan pula kertas cadangan.
Kakak Pembina menjelaskan cara mengisi sbb :
Kolom-kolom dalam Jendela Johari akan diisi dalam sebuah diskusi kelompok oleh
masing-masing kelompok/sangga. Oleh sebab itu setelah dijelaskan masing-masing
kelompok/sangga silakan mencari tempat yang nyaman dan aman. Diskusi dipimpin
oleh pemimpin sangga atau pemipin kelompok yang ditunjuk.
Tahap pertama : masing-masing anggota mengisi terlebih dahulu kolom dalam
kuadrant pertama yaitu kolom open/terbuka, yaitu sifat-sifat perilaku, perasaan, dan
motivasi yang dia ketahui. Pilihlan 5 - 10 kata sifat yang paling sesuai dengan apa
yang ada selama ini dalam diri sendiri.
Tahap Kedua : setiap anggota kelompok secara begilir memberikan pendapat
terhadap sifat-sifat kawannya satu persatu sesuai dengan 55 kata sifat yang tersedia,
pendapat disertai dengan argumentasi yang singkat. Kawan yang sedang dinilai tidak
boleh memberi tanggapan, hanya mencapat terhadap penilaian tersebut. Fokus catatan
adalah pada kita sifat dan penjelasan singkatnya saja.
Tahap ketiga : setelah semua kawan mendapat giliran menilai kawannya yang lain
maka tiba saatnya masing-masing anggota mengisi kotak-kotak yang lain berdasarkan
masukan dari kawan-kawannya itu, dengan cara :
Pendapat dari kawan-kawannya yang sesuai dengan pendapat dirinya sendiri,
masukkan dalam kotak/kuadratn pertama, karena ini termasuk sifat yang saya tahu
orang lain juga tahu. Misalnya : saya berpendapat bahwa saya cerdas, bijak dan
terbuka - ternyata dari hasil diskusi ada pendapat dari kawan-kawan yang sama
tentang saya yaitu cerdas, bijak dan terbuka, maka berarti sifat ini diketahui oleh saya
dan juga diketaui oleh orang lain.
Pendapat orang lain tentang diri saya yang tidak sesuai dengan pendapat saya,
masukkan dalam kotak/kuadrant kedua, karena ini termasuk sifat yang orang lain
tahu tetapi saya tidak tahu. Misalnya : Dari hasil diskusi ternyata kawan-kawan saya
berpendapat bahwa saya peduli, dapat dipercaya dan pemalu sementara saya tidak
merasa/tidka berpendapat seperti itu.
Pendapat orang lain yang berbeda denga pendapat saya, masukan dalam
kotak/kuadrant ketiga, karena ini termasuk sifat yang saya tahu orang lain tidka tahu.
Misalnya : menurut saya, saya memiliki sifat idealis dan mandiri, ternyata dari hasil
diskusi tidak ada seorang kawanpun yang menyatakan bahwa saya memiliki sifa
idealis dan mandiri.
Dari 55 kata sifat yang ada terdapat sejumlah kata sifat, yang menurut saya dan
kawan saya tidak ada dalam diri saya, masukan kata sifat ini dalam kuadratn keempat
karena termasuk sifat-sifat tentang diri saya yang saya tidak tahu orang lain juga tidak
tahu.
Hasil ini dapat dipertukarkan dan didiskusikan antar anggota kelompok untuk
memperkaya pendalaman masing-masing pribadi. Hasil "Jendela Johari" kira-kira
akan seperti :
Manfaat Permainan
Jendela Johari tepat untuk membangun atau meningkatkan dinamika kelompok pada
regu/sangga/kelompok yang sudah cukup lama berinteraksi. Melalui permainan ini
diharapkan para anggota kelompok memiliki konsep diri yang lebih mendalam baik dalam
kaitan dengan keperluan "pengembangan kepribadiannya sendiri" mupun dalam
"meningkatkan partisipasi dan sikapnya untuk membangun kelompok yang sehat"
Melalui permainan ini juga dapat diketuhui pribadi-pribadi yang sulit diterima kelompoknya
dan pribadi-pribadi yang kesulitan dalam berkelompok. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat
diatasi dengan melakukan perubahan sikap dan konsep diri atas hal-hal negatif yang
ditemukan
melalui
permainan
ini.
Konsep diri positif adalah ketika pemahaman orang lain tentang diri kita sama tau bahkan
lebih banyak daripada pemahaman kita tentang diri kita sendiri. Untuk memperoleh hal itu
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
Pengungkapan diri (Self Disclosure), dengan menceritakan informasi diri maka akan
membuka daerah tersembunyi, sehingga orang lain akan mengetahui informasinformasi diri yang mungkin belum diketahuinya. Dampaknya adalah semakin
banyak informasi yang diketahui bersama dan akan memperluas daerah publik.
Umpan balik (feedback), informasi tentang diri yang diberikan oleh orang lain sebagai
umpan balik akan membuka daerah buta sehingga seseorang yang menerima umpan
balik akan lebih mengenal dirinya dan memperluas wilayah daerah A. Umpan balik
bertujuan untuk memberikan informasi yang konstruktif bagi seseorang. Umpan balik
diberikan ketika seseorang telah siap menerima umpan balik, karena jika orang itu
tidak siap, umpan balik dapat berubah menjadi bumerang yang berbahaya.
Joseph Luft berpendapat bahwa manusia harus terus meningkatkan self-awareness dengan
mengurangi apa yang ada di Kuadran 2/area Blind. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang
berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita
anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita
memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta
hubungan interpersonal kita akan mengalami peningkatan.
Luft menawarkan beberapa saran untuk meningkatkan self-awareness kita:
Mengurangi sikap merasa terancam atau terasing dalam lingkungan sosial
(kelompok) dan lebih mengembangkan sikap saling percaya
Terus membangun kesadaran diri sendiri dengan sikap positip secara alami bukan
dalam situasi keterpaksaaan
Megembangkan sikap interpersonal agar terus positip dengan cara memperbesar
kudarant 1 (orang lain tahu saya tahu) dan memperkecil kuadrant yang lain.
Mengembangkan sikap sensitivitas untuk terus menjaga yang rahasia yang personal
dan yang sensitif menyankut informasi/perilaku orang lain sebagaimana tercantum
dalam kuadran2,3,4.
Penutup
Para Pembina khususnya Pembina Penegak bisa melakukan permainan ini secara berkala.
Data-data hasil permainan ini dari tiap anggota ambalan sebaiknya para Pembina juga
memegang dan menyimpannya. Data ini sangat penting untuk melakukan pembinaan
kepribadian dan juga bisa dimanfaatkan untuk membuat bahan renungan pada saat yang
bersangkutan akan dilantik sebagai Penegak Bantara atau Laksana atau dalam momentmoment lain.
Selamat Memandu
Sumber :
http://spss.wordpress.com
http://ruangpsikologi.com
http://faisaldwiyana.wordpress.com
dan dilengkapi dari berbagai sumber lain, diadaptasi dan ditulis ulang untuk keperluan
"ensiklopediapramuka" (-aiw)
Sunday, April 21, 2013 D
http://www.ensiklopediapramuka.com/2013/04/permainan-penegak-pandega-jendela-johari.html
Pengantar
Penerapan sistim beregu (barung/regu/sangga/reka) sebagai salah satu metode pendidikan
kepramukaan agar efektif membutuhkan pengembangan yang terus menerus. Regu
(barung/regu/sangga/reka) yang sehat adalah yang anggotanya dinamis, memiliki saling
pengertian yang tinggi, mampu bekerjasama secara positip, saling mengisi dan mengoreksi
secara sehat dan bijaksana serta saling memotivasi dan menginspirasi. Para Pembina Pramuka
dituntut mampu menerapkan "menejemen pengembangan regu" yang sehat, dinamis,
menarik dan efektif dengan beragam cara. Berbagai permainan dan metode pelatihan
"Dinamika Kelompok" perlu dikuasai oleh Para Pembina untuk membantu tugasnya itu.
Salah satu bentuk dinamika kelompok yang sangat efektif untuk "membangun perilaku
regu/kelompok" yang sehat adalah "Jendela Johari".
Pengertian
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari
self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang
diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati
cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi dalam kelompok
Konsep ini disebut dengan "Johari" karena merupakan gabungan nama dari kedua orang ahli
penemunya (Joseph & Harry). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling
pengertian antar orang yang berinteraksi dalam sebuah kelompok/organisasi/lembaga/dll.
Jendela Johar juga mencerminkan tingkat keterbukaan diri yang dibagi dalam empat bagian
yaitu;
open,
blind,
hidden
dan
unknown.
Konsep
Jendela Johari bisa dijadikan sebagai media permainan dinamika kelompok. Sebagai sebuah
permainan, Jendela Johari membutuhkan keseriusan dalam penerpannya agar menghasilkan
manfaat yang besar. Jendela Johari berfungsi untuk memetakan sifat orang yang dalam
permainan ini sifat orang tersebut dikelompokkan kedalam menjadi 4 jenis, yaitu
“Open/terbuka”, “Blind/buta”, “Hidden/tersembunyi”, dan “Unknown/tidak diketahui”.
Keempat sifat tersebut dipetakan dan ditulis dalam sebuah sebuah persegi yang terbagi
menjadi empat kuadran.
Kuadran 1 (Open/terbuka) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain (saya tahu orang lain tahu). Sifat
“open/diketahui” adalah sifat yang diketahui oleh pemilik sifat dan juga diketahui
orang lain. Pemilik sifat merasa mempunyai sifat ini, dan orang lain juga tau sesorang
memiliki sifat ini.
Kuadran 2 (Blind/buta ) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri (saya tidak tahu
orang lain tahu)
uadran 3 (Hidden/tersembunyi) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi
yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain (saya tahu
orang lain tidak tahu).
Kuadran 4 (Unknown/tidak diketahui) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan
motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain (saya
tidak tahu orang lain tidak tahu).
Perilaku/perasaan/motivasi dimaksud di tiap kwadarn/kotak diisi dengan kata sifat yang
berjumlah 55 jenis yaitu : able (berkemampuan), accepting (diterima), adaptable (adaptif),
bold (tegas), brave (berani), calm (tenang), caring (peduli), cheerful (ceria), clever (cerdas),
complex (rumit/ruwt), confident (percaya diri), dependable (bisa diandalkan), dignified
(berwibawa), energetic (energik), extroverted (ekstovet/terbuka), friendly (ramah/bersahabat),
giving (mudah memberi), happy (ceria/bahagia), helpful (ringan tangan/mudah membantu),
idealistic (idealis), independent (mandiri), ingenious (cerdas/banyak akanl), intelligent
(cerdas/pandai), introverted (introvet/tertutup), kind (baik hati), knowledgeable
(berpengetahuan), logical (logis), loving (penuh kasih sayang), mature (dewasa), modest
(sederhana), nervous (mudah gugup), observant (jeli), organized (terorganizir), patient
(sabar), powerful (kuat), proud (membanggakan), quiet (tenang), reflective (reflektif), relaxed
(santai), religious (agamis), responsive (tanggap), searching (pencari), self-assertive
(menonjolkan diri), self-conscious (percaya diri), sensible (bijaksana), sentimental
(senitimental/mudah haru), shy (pemalu), silly (konyol), spontaneous (spontan), sympathetic
(simpatik),
tense
(mudah
tegang),
dan
trustworthy
(dapat
dipercaya).
Alat & Perlengkapan
Kertas lembaran dengan kolom-kolom Jendela Johari (lihat contoh di atas)
Daftar 55 kata sifat
Papan tulis/triplek/dll
Alat pendukung lain yang diperlukan
Cara Bermain
Kakak Pembina memberikan pengantar tentang pentingnya kelompok (regu/sangga)
yang sehat, dinamis dan kreatif karena akan menjadi bekal berharga dalam
bermasyarakat nantinya. Untuk mencapai kelompok yang semacam itu dibutuhkan
adanya kerjasama antar anggota kelompok dan kerjasama baru bisa terbentuk jika ada
saling pengertian. Dalam rangka membangun saling pengertian itulah maka Kakak
Pembina akan mengajak bermain "Jendela Johari".
Kakak Pembina menjelaskan cara bermain, manfaat dan syarat permainan ini agar
bisa mencapai tujuan yaitu jujur, terbuka, argumentatif dan tidak boleh memojokan,
menjelekan dan mengundang konflik.
Kakak Pembina membagikan kertas yang telah diisi dengan kolom-kolom "jendela
johari" dan daftar 55 kata sifat, setiap anggota kelompok/sangga masing-masing
mendapat lembaran sesuai kebutuhan. Disiapkan pula kertas cadangan.
Kakak Pembina menjelaskan cara mengisi sbb :
Kolom-kolom dalam Jendela Johari akan diisi dalam sebuah diskusi kelompok oleh
masing-masing kelompok/sangga. Oleh sebab itu setelah dijelaskan masing-masing
kelompok/sangga silakan mencari tempat yang nyaman dan aman. Diskusi dipimpin
oleh pemimpin sangga atau pemipin kelompok yang ditunjuk.
Tahap pertama : masing-masing anggota mengisi terlebih dahulu kolom dalam
kuadrant pertama yaitu kolom open/terbuka, yaitu sifat-sifat perilaku, perasaan, dan
motivasi yang dia ketahui. Pilihlan 5 - 10 kata sifat yang paling sesuai dengan apa
yang ada selama ini dalam diri sendiri.
Tahap Kedua : setiap anggota kelompok secara begilir memberikan pendapat
terhadap sifat-sifat kawannya satu persatu sesuai dengan 55 kata sifat yang tersedia,
pendapat disertai dengan argumentasi yang singkat. Kawan yang sedang dinilai tidak
boleh memberi tanggapan, hanya mencapat terhadap penilaian tersebut. Fokus catatan
adalah pada kita sifat dan penjelasan singkatnya saja.
Tahap ketiga : setelah semua kawan mendapat giliran menilai kawannya yang lain
maka tiba saatnya masing-masing anggota mengisi kotak-kotak yang lain berdasarkan
masukan dari kawan-kawannya itu, dengan cara :
Pendapat dari kawan-kawannya yang sesuai dengan pendapat dirinya sendiri,
masukkan dalam kotak/kuadratn pertama, karena ini termasuk sifat yang saya tahu
orang lain juga tahu. Misalnya : saya berpendapat bahwa saya cerdas, bijak dan
terbuka - ternyata dari hasil diskusi ada pendapat dari kawan-kawan yang sama
tentang saya yaitu cerdas, bijak dan terbuka, maka berarti sifat ini diketahui oleh saya
dan juga diketaui oleh orang lain.
Pendapat orang lain tentang diri saya yang tidak sesuai dengan pendapat saya,
masukkan dalam kotak/kuadrant kedua, karena ini termasuk sifat yang orang lain
tahu tetapi saya tidak tahu. Misalnya : Dari hasil diskusi ternyata kawan-kawan saya
berpendapat bahwa saya peduli, dapat dipercaya dan pemalu sementara saya tidak
merasa/tidka berpendapat seperti itu.
Pendapat orang lain yang berbeda denga pendapat saya, masukan dalam
kotak/kuadrant ketiga, karena ini termasuk sifat yang saya tahu orang lain tidka tahu.
Misalnya : menurut saya, saya memiliki sifat idealis dan mandiri, ternyata dari hasil
diskusi tidak ada seorang kawanpun yang menyatakan bahwa saya memiliki sifa
idealis dan mandiri.
Dari 55 kata sifat yang ada terdapat sejumlah kata sifat, yang menurut saya dan
kawan saya tidak ada dalam diri saya, masukan kata sifat ini dalam kuadratn keempat
karena termasuk sifat-sifat tentang diri saya yang saya tidak tahu orang lain juga tidak
tahu.
Hasil ini dapat dipertukarkan dan didiskusikan antar anggota kelompok untuk
memperkaya pendalaman masing-masing pribadi. Hasil "Jendela Johari" kira-kira
akan seperti :
Manfaat Permainan
Jendela Johari tepat untuk membangun atau meningkatkan dinamika kelompok pada
regu/sangga/kelompok yang sudah cukup lama berinteraksi. Melalui permainan ini
diharapkan para anggota kelompok memiliki konsep diri yang lebih mendalam baik dalam
kaitan dengan keperluan "pengembangan kepribadiannya sendiri" mupun dalam
"meningkatkan partisipasi dan sikapnya untuk membangun kelompok yang sehat"
Melalui permainan ini juga dapat diketuhui pribadi-pribadi yang sulit diterima kelompoknya
dan pribadi-pribadi yang kesulitan dalam berkelompok. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat
diatasi dengan melakukan perubahan sikap dan konsep diri atas hal-hal negatif yang
ditemukan
melalui
permainan
ini.
Konsep diri positif adalah ketika pemahaman orang lain tentang diri kita sama tau bahkan
lebih banyak daripada pemahaman kita tentang diri kita sendiri. Untuk memperoleh hal itu
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
Pengungkapan diri (Self Disclosure), dengan menceritakan informasi diri maka akan
membuka daerah tersembunyi, sehingga orang lain akan mengetahui informasinformasi diri yang mungkin belum diketahuinya. Dampaknya adalah semakin
banyak informasi yang diketahui bersama dan akan memperluas daerah publik.
Umpan balik (feedback), informasi tentang diri yang diberikan oleh orang lain sebagai
umpan balik akan membuka daerah buta sehingga seseorang yang menerima umpan
balik akan lebih mengenal dirinya dan memperluas wilayah daerah A. Umpan balik
bertujuan untuk memberikan informasi yang konstruktif bagi seseorang. Umpan balik
diberikan ketika seseorang telah siap menerima umpan balik, karena jika orang itu
tidak siap, umpan balik dapat berubah menjadi bumerang yang berbahaya.
Joseph Luft berpendapat bahwa manusia harus terus meningkatkan self-awareness dengan
mengurangi apa yang ada di Kuadran 2/area Blind. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang
berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita
anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita
memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta
hubungan interpersonal kita akan mengalami peningkatan.
Luft menawarkan beberapa saran untuk meningkatkan self-awareness kita:
Mengurangi sikap merasa terancam atau terasing dalam lingkungan sosial
(kelompok) dan lebih mengembangkan sikap saling percaya
Terus membangun kesadaran diri sendiri dengan sikap positip secara alami bukan
dalam situasi keterpaksaaan
Megembangkan sikap interpersonal agar terus positip dengan cara memperbesar
kudarant 1 (orang lain tahu saya tahu) dan memperkecil kuadrant yang lain.
Mengembangkan sikap sensitivitas untuk terus menjaga yang rahasia yang personal
dan yang sensitif menyankut informasi/perilaku orang lain sebagaimana tercantum
dalam kuadran2,3,4.
Penutup
Para Pembina khususnya Pembina Penegak bisa melakukan permainan ini secara berkala.
Data-data hasil permainan ini dari tiap anggota ambalan sebaiknya para Pembina juga
memegang dan menyimpannya. Data ini sangat penting untuk melakukan pembinaan
kepribadian dan juga bisa dimanfaatkan untuk membuat bahan renungan pada saat yang
bersangkutan akan dilantik sebagai Penegak Bantara atau Laksana atau dalam momentmoment lain.
Selamat Memandu
Sumber :
http://spss.wordpress.com
http://ruangpsikologi.com
http://faisaldwiyana.wordpress.com
dan dilengkapi dari berbagai sumber lain, diadaptasi dan ditulis ulang untuk keperluan
"ensiklopediapramuka" (-aiw)