Perbandingan Efektivitas Terapi Injeksi Intralesi 5- Fluorourasil dengan Triamsinolon Asetonida terhadap Perbaikan Klinis Keloid

Comparative Effectiveness of
Intralesional 5-Fluorouracil with Triamcinolone Acetonide Injection
for Clinical Improvement of Keloids
Meilania Hasnatasha, Imam Budi Putra, Oratna Ginting
Dermato and venereology department
Faculty of medicine university of Sumatera Utara
Haji Adam Malik General Hospital Center Medan - Indonesia

Abstract
Background : Keloid is the manifestation of collagen synthesis and degradation
imbalance. The etiopathogenesis are poorly understood. There are no effective
treatment for treating keloid. Therapy modalities for keloid include intralesional
triamcinolone acetonida (TA) and 5-Fluorouracil (5-FU) injection. In several studies
both agents have shown to provide clinical improvement in keloid lesions.
Aim : To compare efficacy between intralesional triamcinolone acetonida and 5Fluorouracil injection for clinical improvement of keloids
Subject and methods : This is a single blind randomized clinical controlled trial
design involving 18 keloid patients. Diagnosis of keloid is made based on history
taking and clinical examination. There were 18 subjects with multiple keloid and each
subject treated with intralesional 5-FU and TA injections every 2 weeks for a
maximum of 5 injections. Volume measurement and adverse effect assessment were
carried out before and after treatment to assess the result of therapy.

Results: Treatment of injection in each group (5-FU or TA) decreased the volume of
keloid, decreased pruritus, but when compared between two groups, no significant
difference was found in keloid statistically
Conclusion: There are no significant difference in clinical improvement and adverse
effect in treatment using intralesional 5-FU and TA injection for keloid
Keywords : Keloid, 5-fluorouracil, triamcinolone acetonida, intralesional injection

xi

Perbandingan Efektivitas Terapi Injeksi
5-Fluorourasil Intralesi dengan Injeksi Triamsinolon Asetonida Intralesi
terhadap Perbaikan Klinis Keloid
Meilania Hasnatasha, Imam Budi Putra, Oratna Ginting
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
RSUP Haji Adam Malik Medan- Indonesia
Abstrak
Latar Belakang : Keloid adalah manifestasi dari penyembuhan luka dengan sintesis
dan degradasi kolagen yang tidak seimbang. Etiopatogenesis keloid belum jelas.
Tidak ada terapi yang efektif terhadap semua keloid. Dari beberapa modalitas terapi

untuk keloid adalah dengan menggunakan injeksi intralesi Triamsinolon asetonida
(TA) dan 5-Fluorourasil (5-FU). Pada beberapa penelitian keduanya terbukti
memberikan perbaikan secara klinis pada lesi keloid.
Tujuan : Untuk membandingkan efektivitas terapi injeksi intralesi 5-FU dengan TA
terhadap perbaikan klinis keloid
Subyek dan metode : Penelitian dengan uji klinis acak terkontrol, tersamar tunggal.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Ada 18 orang
pasien dengan keloid multipel. Pada masing-masing pasien mendapatkan kedua
pengobatan dengan interval 2 minggu dengan total 5 kali injeksi. Pengukuran keloid
dan penilaian efek samping dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan untuk menilai
hasil terapi
Hasil : Perlakuan injeksi pada masing-masing kelompok keloid (5-FU dan TA)
menurunkan ketebalan keloid, menurunkan rasa gatal, namun jika dibandingkan di
antara kedua kelompok perlakuan, tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik.
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang bermakna persentase perbaikan klinis dan
munculnya efek samping antara pasien yang mendapatkan injeksi 5-FU intralesi
dengan injeksi TA intralesi.
Kata kunci : keloid, 5-fluorourasil, triamsinolon asetonida, injeksi intralesi

xii