Sejarah Perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur Di Desa Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat (1982-1998)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkebunan di Indonesia pada awalnya hadir sebagai sebuah sistem
perekonomian baru yang belum dikenal oleh kalangan masyarakat Indonesia. Bangsa
ini hanya mengenal sistem kebun sebagai sistem perekonomian tradisional, yang
kegunaannya sebatas pemenuhan kebutuhan hidup dan dikerjakan dengan cara polapola tradisional saja. Selain itu juga usaha perkebunan yang dikelola oleh bangsa
asing muncul pertama sekali di Sumatera Timur, khususnya di Deli, pada tahun 1823.
Dengan cepat usaha perkebunan ini berkembang, terutama setelah undang-undang
agraria (1870)1, sehingga pada tahun 1972 sudah terdapat sekitar 22 perkebunan di
Sumatera Timur yang terbesar tidak hanya di Deli tetapi juga sampai ke wilayah
Serdang, Langkat dan Asahan.
Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. Areal
penanaman kelapa sawit di Indonesia terkonsentrasi di lima provinsi yakni Sumatera
Utara, Riau, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Jambi dan Aceh. Areal penanaman

1

Salah satu isi Undang-undang agraria (1870) adalah pemberian hak erfpacht, semacam hak
guna usaha yang memungkinkan seseorang menyewa tanah terlantar yang telah menjadi milik negara.

Selama maksimum 75 tahun sesuai kewenangan yang diberikan hak eigendom (kepemilikan), selain
dapat mewariskannya dan dapat menjadikan agunan. Hak guna itu adalah untuk perkebunan atau
pertanian besar.

11
Universitas Sumatera Utara

tersebar terdapat di Riau dan Sumatera Utara (dengan sentra produksi di Labuhan
Batu, Langkat, dan Simalungun). Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di
Indonesia yang berpotensi sebagai kawasan industri. Industri perkebunan yang
terdapat di Sumatera Utara terdiri dari industri besar, sedang, kecil. Sumatera Utara
merupakan wilayah yang memiliki komoditi perkebunan terbesar, salah satunya
adalah tanaman kelapa sawit. Sumatera Utara menduduki posisi kedua setelah Riau
dalam luas areal perkebunan kelapa sawit. Sumatera Utara memiliki luas areal
perkebunan kelapa sawit berkisar 1.138.908 Ha. Tersedianya luas areal yang dimiliki
oleh Sumatera Utara merupakan salah satu faktor pendukung berdirinya perkebunan
kelapa sawit. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat merupakan salah
satu kabupaten di Sumatera Utara yang memiliki komoditi perkebunan kelapa sawit
yang terbesar dengan luas lahan 41.181 Ha, produksi rata-rata 532.799
Ton/Ha/Tahun. 2

Perkebunan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkebunan inti rakyat
(PIR) yang dikelola oleh perusahaan inti dan perkebunan rakyat serta perkebunan
besar (plantation). Perkebunan inti rakyat merupakan bentuk usaha pertanian dengan
skala kecil, tidak padat modal, tenaga kerja dikelola oleh sekelompok keluarga, serta
penggunaan lahan pertanian yang terbatas, sementara perkebunan besar (plantation)
merupakan bentuk usaha pertanian dengan skala besar dan kompleks, modal yang
besar, areal pertanian luas, memiliki manajemen organisasi yang baik, juga

2

Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat, 1998

2
Universitas Sumatera Utara

menggunakan teknologi yang modern seperti halnya PT Anugerah Langkat Makmur
yang berada di Sei Lepan kini telah mampu memberikan peluang pekerjaan buat
masyarakatnya. PT Anugerah Langkat Makmur memiliki areal pertanian, beberapa
sawit yang luas dan memilki manajemen jangka waktu yang sangat panjang. PT
Anugerah Langkat Makmur berdiri pada tahun 1982.

Pembukaan perusahaan perkebunan di Sei Lepan berawal pada tahun 1982
dengan penanaman perdana bibit kelapa sawit dengan areal luas 7.5 Ha. Kemudian
pada tahun 1982 didirikan sebuah perusahaan berbadan hukum

dengan nama PT.

Anugerah Langkat Makmur. PT. Anugerah Langkat Makmur adalah sebuah
perusahaan agrobisnis yang memfokuskan kegiatan bisnisnya di sektor perkebunan
kelapa sawit. Keputusan untuk masuk ke dalam industri perkebunan kelapa sawit ini
didasarkan pada kenyataan bahwa pada saat itu bisnis perkebunan kelapa sawit sangat
menjanjikan dan menguntungkan. Selain mengelola proyek perkebunan kelapa sawit,
PT. Anugerah Langkat Makmur juga mengembangkan proyek-proyek perkebunan
plasma yang dimiliki masyarakat setempat. Plasma ini didanai melalui skema kredit
yang tersedia untuk anggota koperasi primer. 3
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan
nasional adalah memajukan kesejahteraan umum. Untuk itu dilakukan pembangunan
yang hakekatnya ialah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya Pancasila dan

3


Hasil Wa wancara , Malisik sebagai karyawan PT. Anugerah Langkat Makmur, di Harapan
Makmur tanggal 21 Mei 2014.

3
Universitas Sumatera Utara

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar dan pedoman bagi pembangunan nasional.
Dalam rangka pembangunan perekonomian masyarakat dan kesejahteraan masyarakat
lokal tentunya tidak dapat dipisahkan dari prinsip-prinsip hukum agraria
nasional,terutama menyangkut hak meguasai dari negara. Undang-Undang nomor 5
tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) memberi dasar-dasar
hukum bagi pelaksanaan politik hukum agraria nasional. Untuk menciptakan kondisi
yang menguntungkan bagi pembangunan suatu masyarakat yang adil dan makmur.
Usaha

mensejahterakan

masyarakat

sebagai


kewajiban

pemerintah

mensyaratkan berbagai upaya yang harus dilakukan guna menurunkan tingkat
pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu perlu adanya upaya terobosan untuk
meningkatkan sektor rill agar tumbuh positif dan upaya ini dapat dilakukan melalui
pengembangan perkebunan khususnya melalui pelaksanaan program revitalisasi
perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu alasan PT. Anugerah Langkat Makmur
memilih komoditi kelapa sawit sebagai program revatilisasi perkebunan didasarkan
beberapa pertimbangan strategis antara lain: 4
1. Komoditi yang dikembangnkan mempunyai peranan yang sangat strategis
sebagai sumber pendapatan masyarakat.
2. Komoditi yang dikembangkan mempunyai prospek pasar, baik pasar dalam
negeri maupun pasar ekspor.
3. Mampu menyerap tenaga kerja baru.
4

Hasil Wa wanca ra , Hanum sebagai Kepala Tata Usaha PT. Anugerah Langkat Makmur, di

Harapan Makmur tanggal 3 April 2014

4
Universitas Sumatera Utara

4. Mempunyai peranan dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup.
Dalam hal ini terdapat empat tujuan revitalisasi perkebunan sebagai berikut:
Pertama , meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat melalui

pengembangan perkebunan. Kedua , meningkatkan daya saing melalui peningkatkan
produktifitas dan pengembangan industri. Ketiga , meningkatkan penguasaan ekonomi
nasional dengan mengikutsertakan masyarakat dengan pengusaha lokal. Keempat ,
mendukung pengembangan wilayah. Pelaksanaan pengembangan perkebunan melalui
program revitalisasi perkebunan harus didukung melalui kebijakan yang berbasis
masyarakat (political will) oleh pemerintah baik pusat maupun daerah guna
mendukung program revitalisasi perkebunan, 5 di samping kemampuan dan kemauan
perusahaan yang bergerak di bidang usaha perusahaan sendiri.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pengertian Revitalisasi berarti proses, cara,
dan perbuatan yang menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang
berkembang, sebenarnya revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan

menjadi vital. Sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau perlu sekali
(untuk kehidupan dan sebagainya). Pengertian melalui bahasa lainnya revitalisasi
bisa berarti proses, cara, dan perbuatan untuk untuk menghidupkan atau menggiatkan
kembali berbagai program kegiatan apapun. Lebih jelasnya revitalisasi itu adalah

5

Mahmul Siregar, Perdagangan Interna sional dan Penanaman Modal (studi kesiapan
Indonesia dalam perjanjian Investasi Multilateral), Medan: Universitas Sumatera Utara Sekolah Pasca
Sarjana 2005, hlm. 294.

5
Universitas Sumatera Utara

membangkitkan kembali vitalitas. Jadi, pengertian revitalisasi secara umum adalah
usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.
Pelaksanaan revitalisasi perkebunan pada hakekatnya merupakan bagian dari
reformasi agraria yang bertujuan untuk menghasilkan revitalisasi sektor pertanian

dan pedesaan yang kokoh. Reformasi agraria yang berhasil di tandai oleh kepastian

penguasaan tanah yang menjamin penghidupan dan kesempatan kerja bagi petani,
tata-guna tanah yang mampu memperbaiki pengelolaan sumberdaya alam dan
pelestarian mutu lingkungan hidup, kedaulatan pangan, kemampuan produktivitas
yang mampu membuat keluarga petani mampu melakukan re-investasi dan memiliki
daya beli yang tinggi. 6
Dengan dibukanya perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur pada tahun
1982, Desa Harapan Makmur adalah sebuah desa yang termasuk kedalam kecamatan
Sei Lepan Kabupaten Langkat. Desa ini pada awalnya hanya dihuni oleh penduduk
dalam jumlah yang sedikit tetapi perlahan-lahan berkembang dengan ditandai oleh
semakin ramai para pendatang dari berbagai suku dan daerah yang datang ke desa
Harapan Makmur untuk mencari pekerjaan dan penghidupan yang layak, sehingga
kondisi daerah di Harapan Makmur semakin padat dan ramai. Dengan semakin
berkembangnya perusahaan perkebunan tersebut, tentu saja memerlukan lahan tanam
yang cukup luas untuk produksi yang semakin besar, demikian pula halnya dengan

6

Dianto Bachriadi, Reforma Agraria untuk Indonesia : Pandangan Kritis tentang Program
Pembaruan Agraria Nasional, http/www.google.com.


6
Universitas Sumatera Utara

kuantitas serta kualitas tenaga kerja yang diperlukan untuk mengolah lahan tersebut
semakin bertambah pula. Sebagian besar atau hampir keseluruhan wilayah dari desa
Harapan Makmur saat ini merupakan daerah perkebunan kelapa sawit. Di mana
perkebunan tersebut ada yang milik perusahaan dan ada yang diusahakan oleh
masyarakat (plasma ).
Secara teoritis pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah, kawasan, ataupun
daerah tertentu akan diikuti oleh perubahan-perubahan mendasar dalam segala aspek
kehidupan masyarakat. Perubahan pola konsumsi masyarakat misalnya merupakan
salah satu aspek telihat paling jelas. Aktivitas migrasi yang berlangsung dari wilayah
satu ke wilayah tertentu yang merupakan imbas positif yang berkembang sebagai
konsekuensi pertumbuhan perekonomian daerah yang bersangkutan. 7 Semakin baik
perkembangan ekonomi suatu daerah maka kemungkinan terjadinya pertambahan
angka migrasi pun akan semakin meningkat. Semakin pesat angka pertambahan
penduduknya ketika perkebunan telah berkembang maka akan menunjukan
perkembangan dari segi ekonominya.
Persoalan di atas menarik untuk dikaji, karena perkebunan kelapa sawit
memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian masyarakat daerah ini

dan membawa dampak perubahan-perubahan yang bersifat positif yakni kemajuankemajuan yang dialami oleh daerah ini salah satunya adalah pertambahan serta
keanekaragaman penduduknya. Di samping itu, menurut pengamatan saya masalah

7

Abdul Haris & Nyoman Andika (ed), Dinamika Kependudukan dan Pembangunan di
Indonesia: dari perspektif makro ke realitas mikro, Yogyakarta: LESFI 2002, hlm. 21.

7
Universitas Sumatera Utara

ini juga belum pernah diteliti. Ini lah alasan peneliti untuk meneliti bagaimana
Pengaruh perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur terhadap masyarakat desa
Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan(1982-1998).
Cakupan kajian ini adalah daerah Harapan Makmur sebagai satu desa di
Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Batasan
temporalnya adalah 1982-1998. Batasan waktu berkaitan dengan awal mulanya
Perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur melakukan penanaman sahamnya di
desa Harapan Makmur. Pada tahun 1998 ini dilihat dari aspek ekonominya
perusahaan karena pada saat itu dinilai bahwa perusahaan telah membuka daerah ini

dan membawa kemajuan yang signifikan dilihat dari infrastruktur yang dibangun oleh
pihak perusahaan terhadap masyarakat yang ada di sekeliling perkebunan,
infrastrukturnya adalah di bidang kesehatan, pendidikan, koperasi, dan tempat ibadah
(gereja dan mesjid).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan argumentasi di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
memfokuskan kepada :
1. Bagaimana latar belakang berdirinya perusahaan perkebunan kelapa sawit PT.
Anugerah Langkat Makmur di desa Harapan Makmur?
2. Bagaimana perkembangan perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur di
wilayah Harapan Makmur sejak berdiri pada tahun 1982?

8
Universitas Sumatera Utara

3. Bagaimanakah pengaruh perusahaan perkebunan PT. Anugerah Langkat
Makmur di wilayah Harapan Makmur sejak awal didirikan (1982-1998)?
1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini, maka
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menjelaskan latar belakang terbentuknya Perkebunan PT. Anugerah Langkat
Makmur.
2. Menjelaskan perkembangan perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur yang
ada di wilayah Harapan Makmur 1982.
3. Menjelaskan pengaruh perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur terhadap
kehidupan masyarakat di wilayah Harapan Makmur (1982-1998).
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini nantinya adalah :
1. Sebagai disiplin ilmu sejarah, dapat menambah refrensi sejarah perkebunan
kelapa sawit PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM) diwilayah Harapan
Makmur.
2. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan penjelasan tentang
pengaruh Perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur (ALAM) terhadap
perekonomian masyarakat desa Harapan Makmur.

3. Aspek yang mungkin dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah menjadi
masukan bagi pemenrintah dalam mengambil kebijakan untuk menangani

9
Universitas Sumatera Utara

masalah perekonomian khususnya pada sektor pengaruhnya Perkebunan PT.
Anugerah Langkat Makmur (ALAM) di Harapan Makmur (1982-1998).
1.4 Tinjauan Pustaka
Dalam kajian ini, selain akan melakukan penelitian ke lapangan, peneliti juga
menggunakan beberapa literatur kepustakaan berupa buku-buku dan laporan sebagai
bentuk studi kepustakaan yang akan dilakukan selama penelitian.
Menurut Soepadiyo Mangoensoekarjo dan Haryono Semangun dalam
bukunya yang berjudul Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit (2003) dijelaskan
bahwa di Indonesia dikenal tiga bentuk utama usaha perkebunan yaitu Perkebunan
Rakyat (PR), Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan Perkebunan Besar Negara (PBN).
Bentuk lain yang relatif baru, yaitu bentuk Perusahaan Inti Rakyat (PIR), yang pada
dasarnya merupakan bentuk gabungan antara Perkebunan Rakyat dengan Perkebunan
Besar Negara atau dengan Perkebunan Besar Swata, dengan tata hubungan yang
bersifat khusus. Juga disebutkan pola PIR dirancang tahun 1974/1975 dengan tujuan
mmembantu membangun perkebunan rakyat di sekitarnya, atau rakyat yang
dipindahkan (transmigrasi). Perkebunan ini dan plasmanya merupakan sistem kerja
sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan dengan demikian perkebunan
rakyat diharapkan lebih mampu memproleh pendapatan yang lebih layak. Dari
keterangan buku ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pola PIR yang diterapkan oleh
pemerintah sangat membantu perkebunan rakyat dalam mengembangkan perkebunan
kelapa sawitnya.

10
Universitas Sumatera Utara

Fachri Yasin A.Z dalam Agribisnis Riau: Pembangunan Berbasis Kerakyatan
(2003), mengkaji tentang perkebunan kelapa sawit yang semakin penting peranannya
dalam ekonomi Indonesia karena membawa kontribusi besar terhadap perolehan
devisa Negara. Pada periode pertama pembangunan jangka panjang tahap pertama
(PJP-1), subsektor perkebunan kelapa sawit telah memberikan kontribusi yang cukup
berarti 8 dan terhadap subsektor perkebunan dalam pembangunan nasional juga
berperan sebagai penyedia lapangan kerja. Di dalam buku ini, Fachri Yasin juga
menambahkan bahwa pola pengusahaan perkebunan kelapa sawit telah mengalami
pergeseran, di mana Perkebunan Besar Negara dan Swasta (PBN dan PBS) tidak lagi
mendominasi perkebunan kelapa sawit dan telah melibatkan peran serta masyrakat
petani yang semakin bertambah dalam pengusahaan perkebunan kelapa sawit yang
terbentuk dalam pola perkebunan swasta besar dan menengah serta perkebunan
rakyat. Sehingga buku ini perlu untuk dikaji serta sangat memmbantu pada penelitian
saya di dalam menulis. Pengaruh Perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur
terhadap masyarakat Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan(1982-1998) yakni
dalam bidang ekonomi yang berkaitan dengan penyediaan lapangan kerja serta
pergeseran pola pengusahaan perkebunan yang lebih ditekankan pada perkebunan
rakyat.
Sementara itu, Mulyadi S dalam Ekonomi Sumber Daya Manusia: Dalam
Perspektif Pembangunan (2006), mengkaji tentang pertumbuhan penduduk.

8

A.Z. Fachri Yasin, Agribisnis Riau: Pembangunan Perkebunan Berbasis
Kerakyatan,Pekanbaru: UNRI Press, 2003. Hlm. 100

1
1
Universitas Sumatera Utara

Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh empat komponen yaitu kelahiran (fertilias),
kematian (mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar. Selisih antara kelahiran dan
kematian disebut pertumbuhan alamiah (natural increase), sedangkan selisih antara
migrasi masuk dan migrasi keluar disebut migrasi neto (net-migration). Mulyadi juga
menambahkan mengenai gambaran laju pertumbuhan penduduk, berdasarkan hasil
pendataan. Buku ini sangat membantu penulis untuk menjelaskan pertambahan
penduduk yang terjadi di Harapan Makmur melalui migrasi yang sangat berkaitan
dengan perkembangan perkebunan kelapa sawit di daerah ini. Buku yang di tulis oleh
Mulyadi ini juga ini juga menjelaskan bahwa migrasi merupakan perpindahan sumber
daya manusia yang umumnya disebabkan oleh alasan ekonomi seperti menyangkut
pekerjaan.
1.5 Metode Penelitian
Dalam menulis kejadian masa lalu yang dituangkan dalam historiografi harus
menggunakan metode

sejarah. Metode

Sejarah adalah proses menguji dan

menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. 9 Selain dari pada
itu Metode Sejarah ialah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan,
kritik, interpretasi dan penyajian sejarah.10
Tulisan sejarah dianggap ilmiah jika tulisan tersebut menggunakan metode
sejarah. Dalam penerapannya, metode sejarah ada empat tahapan yaitu heuristik,
verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Heuristik yaitu proses menemukan dan
9

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan dari Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI
press, 1985, hlm. 32.
10
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1994, hlm 23.

12
Universitas Sumatera Utara

mengumpulkan sumber sesuai dengan permasalahan penelitian. Heuristik yaitu
berasal dari bahasa Yunani Heurinkein yang artinya to find. To find di sini berarti
tidak hanya menemukan, tetapi mencari terlebih dahulu baru menemukan 11 . Dari
berbagai pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa heuristik adalah usaha dan
teknis atau cara untuk menemukan, menyelidiki mengumpulkan sumber-sumber
sejarah sebagai bahan peneliti 12. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data
atau sumber adalah studi pustaka dan wawancara. Studi pustaka dilakukan dengan
mengumpulkan sejumlah sumber tertulis, baik primer maupun sekunder, yakni
berupa arsip, laporan, skripsi, tesis, disertasi serta buku-buku yang berkaitan dengan
objek penelitian. Pengumpulan arsip, beruapa arsip nasional, asrip daerah maupun
arsip pribadi. Studi kepustakaan yang dimaksudkan adalah untuk memperoleh
sumber-sumber tertulis yang relevan dengan penulisan yang terdapat di Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah Sumatera Utara, Perpustakaan
FISIP USU, Lembaga Penelitian Kelapa Sawit (LPKS) yang berada di jalan Brigjen
Katamso, Medan, Lembaga Penelitian USU, dan Perpustakaan Umum Unimed.
Selain buku, sumber tertulis lainnya juga berupa arsip, dokumen serta laporan dari
pemerintah daerah baik desa maupun pada tingkat Kabupaten Langkat, yang terdapat
di kantor kepala desa Harapan Makmur, Kantor Camat Sei Lepan.
Sementara iu metode wawancara dilakukan terhadap orang-orang yang
terlibat langsung dengan aktivitas Perkebunan PT. Anugerah Langkat Makmur

11
12

Nurhabsyah, Pengantar Ilmu Sejarah, Medan 2009.
http://sejarahbudayaa.blogspot.com/2013/04/metode-penelitian-sejarah-heuristik.html

13
Universitas Sumatera Utara

(ALAM) di Harapan Makmur ataupun masyarakat sekitar. Wawancara dilakukan
dengan cara mendalam untuk memperoleh data secara lengkap tentang permasalahan
penelitian. Penentuan informan dilakukan melalui beberapa informan kunci yaitu
tokoh masyarakat yang mengetahui secara detailnya sejarah perkebunan PT.
Anugerah Langkat Makmur di desa Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan juga
khususnya bagi para karyawan yang masih aktif dan informan selanjutnya ditentukan
berdasarkan informan kunci ini atau yang dikenal dengan snow ball theory13.
Setelah data terkumpul maka tahapan selanjutnya dilakukan kritik sumber
baik kritik intern maupun ekstern. Kritik ekstern menyangkut dokumennya yaitu
meneliti apakah dokumen itu memang dibutuhkan, asli apa palsu, utuh atau sudah
diubah sebagian. Kritik intern yaitu meneliti isi dari data atau sumber untuk dinilai
kelayakan data akan permasalahan penelitian. Tujuan dari kritik intern adalah untuk
mendapatkan kredibilitas sumber atau kebenaran isi dari sumber tersebut, apakah isi
dari sumber dapat dipercaya atau tidak. Hal ini dilakukan pengelompokan data dan
membandingkannya dengan data yang lain.
Tahapan yang selanjutnya adalah interpretasi yaitu membuat analisis dan
sintesis terhadap data yang telah diverifikasi maka dari itu penulis menganalisis data
melalui tinjauan lewat beberapa informan. Hal ini diperlukan untuk membuat sumbersumber yang tampaknya terlepas satu sama yang lain menjadi satu hubungan yang
13

Snow ball theory merupakan salah satu teknik atau cara yang dapat digunakan di dalam
wawancara untuk mendapatkan informan yang sesungguhnya dengan melewati beberapa tahapan
yakni dari orang satu kemudian ke orang yang lain dan seterusnya sampai menemukan informan yang
sesungguhnya.

13
Universitas Sumatera Utara

saling berkaitan. Tahapan ini dilakukan dengan cara menafsirkan fakta sehingga
terdapat pemahaman terhadap fakta sejarah baik secara tematis maupun kronologis
sehingga dapat diungkapkan. Meskipun fakta bersifat objektif tetapi tetap
mengandung sifat subjektif karena ditafsirkan oleh seseorang. Dengan kata lain,
tahapan ini dilakukan dengan membuat kesimpulan keterangan atau sumber informasi
yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang ada. Dalam artian sebagai sejarawan,
kita harus kritis terhadap data atau sumber yang ada, tidak langsung mempercayainya
begitu saja atau “mempercayainya bulat-bulat”.
Tahapan

yang

terakhir

dalam

metode

sejarah

adalah

historiografi.

Historiografi merupakan penulisan dengan sumber-sumber yang diinterpretasikan
melalui sebuah tulisan yang diperoleh dari fakta-fakta dan diungkapkan secara
sistematis dan kronologis. Historiografi juga merupakan bentuk tulisan yang kritis
analitis dan bersifat ilmiah. Analitis berarti membutuhkan teori-teori dari berbagai
ilmu sosial yang berguna untuk memberi informasi terhadap peristiwa yang kita
selidiki. Sehingga tulisan mengenai Sejarah perkebunan PT. Anugerah Langkat
Makmur di Desa Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan ini dapat disajikan secara
ilmiah dan objektif.

15
Universitas Sumatera Utara