Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Era globalisasi memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan sains
dan teknologi sehingga manusia dipacu agar dapat menguasai dan mengendalikan
teknologi yaitu dengan memberikan pendidikan. Dan pendidikan merupakan salah
satu modal dasar bagi manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan lainnya. Oleh
karena itu, pendidikan formal diberikan kepada manusia sejak masih anak-anak dan
tidak pernah dibatasi sampai kapan seseorang harus berhenti dalam menempuh
pendidikan. Masalah ekonomi menyebabkan orangtua enggan untuk menyekolahkan
anaknya tinggi-tinggi, mereka berpikir bahwa tidak perlu sekolah yang penting adalah
bekerja untuk menghasilkan uang.
Ketersediaan lapangan kerja menjadi tanggung jawab berbagai sektor, seperti
sektor pertanian, perindustrian, dan perdagangan. Sektor-sektor inilah yang akan
menggerakkan ekonomi masyarakat dan memberikan kontribusi pendapatan pada
setiap keluarga miskin. Mereka yang telah mendapat pekerjaan tidak secara otomatis
bebas dari kemiskinan. Ada orang yang bekerja dengan curahan waktu yang kurang
sehingga penghasilannya juga minimal. Ada pula yang bekerja dengan upah tidak
layak meski curahan waktunya maksimal.


1
Universitas Sumatera Utara

Setiap manusia menginginkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia, dimana
mereka dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing, baik kebutuhan jasmani,
rohani, dan sosial. Namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki
kesempatan untuk menikmati hidup sejahtera seperti yang diharapkan, karena adanya
permasalahan yang dihadapinya dalam menjalani kehidupan. Masalah ini biasanya
timbul karena adanya ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi sosialnya
seperti rintangan-rintangan maupun hambatan-hambatan dalam mewujudkan nilainilai, aspirasi, serta pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya.
Masalah-masalah kehidupan manusia umumnya juga berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa dan relasi-relasi yang pernah dialami dimasa lalu, yaitu masalahmasalah yang dibawa sejak lahir sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan
sampai usia tua. Namun demikian, disamping manusia membawa serta masalahmasalah sejak lahir, ia memiliki pula kapasitas serta potensi diri yang dapat digali dan
dimanfaatkan untuk mengatasi setiap permasalahannya, sering tidak memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang mekanisme pemecahan
masalah. Dengan kata lain, masalah ini timbul karena berbagai keterbatasan, baik
yang disebabkan faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri (intern) maupun yang
bersumber dari luar diri (ekstern). Salah satu permasalahan sosial yang menjadi
tantangan besar bagi bangsa Indonesia adalah masalah keterlantaran anak, terutama
dalam kaitannya dengan pendidikan. Sekarang ini yang terjadi adalah semakin

banyaknya kita jumpai anak yang putus sekolah bahkan ada yang tidak sempat
mengecap pendidikan.

2
Universitas Sumatera Utara

Anak dikatakan sebagai cikal bakal lahirnya suatu generasi baru, dimana anak
menjadi generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa yang diharapkan mampu
memikul beban tugas dan tanggung jawab serta berpartisipasi dalam pembangunan
bangsa dan negara . Oleh karena itu, generasi muda perlu dibina agar dapat
bertumbuh dan berkembang secara wajar sehingga pada gilirannya, mampu
meneruskan pembangunan bangsa dan dapat hidup mandiri dan terampil dimasa
depannya. Semakin baik keperibadian anak sekarang maka semakin baik pula
kehidupan masa depan bangsa. Begitu pula sebaliknya, Apabila keperibadian anak
tersebut buruk maka akan rusak pula kehidupan bangsa yang akan datang.
Bagi negara anak-anak merupakan alat generasi penerus bangsa dalam
menunjang kegiatan pembangunan yang berbasis pada sumber daya manusia. Hal ini
sesuai dengan amanat negara Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945, dimana
tujuan negara indonesia adalah untuk melindungi sengenap bangsa indonesia dan
seluruh tumpah dara indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia (Rukminto, 2003: 39).
Setiap anak mempunyai hak untuk mendapatkan penghargaan dan kepentingan yang
terbaik untuknya. Hak anak untuk di dengar atau penghargaan atas pendapat anak
merupakan hal yang penting agar tumbuh kembangnya dapat tercapai secara
maksimal. Dengan kata lain, tidak mungkin tercapai suatu keputusan yang terbaik
bagi anak maupun tidak mungkin tumbuh kembang anak maksimal jika pendapat
anak tidak didengar dan pendapatnya tidak dihargai dalam pengambilan keputusan

3
Universitas Sumatera Utara

bagi dirinya (Save The Children, 2010: 30). Hak-hak anak tersebut dapat terbentuk
melalui lingkungannya, keluarga terutama orang tua.
Secara sosiologis anak terlahir melalui orang tua, tapi dia bukan milik orang
tua. Anak adalah pribadi lain, memiliki pandangan dan pemiliran sendiri, walaupun
dia dilahirkan melalui orang tua (Sunarti, 2004: 123). Untuk memenuhi kebutuhan
anak tersebut seperti kebutuhan jasmani dan rohani serta peningkatan kemampuan
menjalankan fungsi sosial yang baik terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Namun, secara nyata tidak semua anak terlahir secara normal. Ada yang sejak lahir
mengalami kecacatan atau pada masa perkembangan mengalami kecacatan. Anak

yang lahir demikian disebut dengan anak yang berkeutuhan khusus . Anak yang
berkebutuhan khusus harus diberi kesempatan yang sama, sebab mereka mempunyai
bakat dan talenta yang sama dengan anak yang lainnya (Analisa, 2014: 6).
Melihat realita sosial yang ada di Indonesia saat ini, keberadaan anak-anak
justru banyak yang ternistakan oleh hiruk pikuknya proses pembangunan yang
mengabaikan kepentingan dan hak anak. Di sisi lain, kondisi sosial, politik yang
serba tidak menentu di negeri ini turut memperparah keterpurukan pola pengasuhan
anak baik pada tingkat keluarga maupun masyarakat. Sebagai konsekuensi, muncul
anak-anak terlantar yang tidak memperoleh pendidikan yang memadai.
Jika setiap anak di Indonesia tidak mendapat pendidikan yang baik maka bisa
dipastikan tingkat kualitas sumber daya manusia Indonesia akan semakin jauh
tertinggal oleh bangsa lain. Dampak dari krisis global yang melanda dunia tak
terkecuali Indonesia akan dirasakan bertambah parah jika dalam era perdagangan

4
Universitas Sumatera Utara

bebas nanti kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih rendah. Apabila
pendidikan semakin intensif diberikan kepada manusia sejak usia remaja, dengan
asumsi bahwa remaja adalah generasi penerus yang diberikan tanggung jawab untuk

melanjutkan pembangunan bangsa dan negara, maka masa depan bangsa ini akan
lebih terjamin. Tetapi menyiapkan remaja sebagai generasi yang tangguh dan handal
dalam melanjutkan pembangunan tidaklah mudah. Berbagai hambatan baik yang
berasal dari faktor internal misalnya kemiskinan atau kelemahan intelektual remaja
itu sendiri, maupun eksternal yaitu terbatasnya akses pendidikan yang sesuai atau
rendahnya kualitas pendidikan yang diselenggarakan menjadi tantangan dalam
mewujudkan generasi muda yang sehat, tangguh, dan cerdas.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 23 D dan 23 E Tahun 2002 tentang perlindungan anak menyatakan “Bahwa
agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu
mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara
optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan berakhlak mulia, perlu dilakukan
upaya

perlindungan

serta

untuk mewujudkan


kesejahteraan

anak dengan

memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya ” dan “Bahwa untuk
mewujudkan
kelembagaan

perlindungan
dan

dan

peraturan

kesejahteraan

anak

perundang-undangan


diperlukan
yang

dapat

dukungan
menjamin

pelaksanaannya ”. Maka kehadiran Panti Sosial Anak Remaja juga diharapkan

mampu mengembalikan kesan remaja putus sekolah sebagai remaja yang
menyusahkan menjadi remaja yang berguna terhadap bangsa dalam masa depan. Hal
ini dikarenakan dalam menangani remaja putus sekolah, panti mengutamakan bagi
5
Universitas Sumatera Utara

remaja yang memiliki potensi untuk maju dan berkembang, walaupun panti juga tetap
berusaha memberikan pelayanan sosial bagi remaja putus sekolah yang menjurus
pada kenakalan. Namun, kenakalannya belum begitu parah. Pelayanan dan

pembinaan dilakukan dengan memberikan tempat tinggal atau asrama bersama orang
tua asuh sebagai pengganti orang tua anak. Orangtua asuh ini akan membantu
mengatasi permasalahan yang dihadapi seorang anak dengan mencari pemecahannya
secara bersama-sama. (Jurnal PKS. Vol. V No. 16, Juni 2006:68).
Begitu pula dengan kehadiran Panti Sosial Anak Remaja Nusa Putera yang
beralamat di Jalan Industri No. 47 Tanjung Morawa. Panti sosial ini adalah salah satu
panti sosial yang memberikan program pelatihan keterampilan dalam usaha untuk
menggali potensi dan bakat siswi binaannya baik salon/ tata rias dan border. Panti
sosial ini juga memberikan beberapa kegiatan lain untuk mendidik anak remaja
binaannya, antara lain adalah bimbingan motivasi, dinamika kelompok, olahraga, seni
tari, dan pembinaan rohani. Semuanya itu dilakukan dengan tujuan untuk mendukung
penguasaan keterampilan baik salon/ tata rias ataupun border, sehingga mereka bukan
hanya menjadi remaja yang terampil, akan tetapi juga menjadi remaja yang
berakhlak, berbudi, dan bersemangat dalam menjalani kehidupannya. Lembaga ini
terhitung sejak tahun 1974/ 1975 telah berdiri, tidak pernah kewalahan pada bidang
anak binaan (kekurangan anak binaan) bahkan lebih pada setiap tahunnya. Hal ini
dikarenakan banyaknya penduduk Sumatera Utara serta sistem pelayanan di lembaga
ini cukup baik.

6

Universitas Sumatera Utara

Remaja yang ada di panti ini tidak dikenai biaya sedikitpun selama pelatihan
karena program panti ini memang dibiayai langsung oleh Dinas Sosial. Mereka juga
disediakan asrama dan memiliki Bapak dan Ibu asuh yang senantiasa membimbing
mereka. Di satu sisi, panti ini memang sangat membantu mereka. Di sisi lain,
mungkin juga tidak bagi sebagian peserta yang merasa tidak betah tinggal di asrama.
Adapun hal yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui
bagaimana keefektifan pelayanan sosial yang dilakukan oleh Panti Sosial Anak
Remaja Tanjung Morawa karena lembaga ini mampu mengembalikan kesan remaja
putus sekolah sebagai remaja yang menyusahkan menjadi remaja yang berguna
terhadap bangsa dalam menghadapi masa depan serta meningkatkan rasa kepercayaan
diri siswa untuk tampil di masyarakat. Untuk itu penulis mengangkat permasalahan
yang di rangkum dalam penelitian sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi dengan
judul: “Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT
Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa.”

1.2 Perumusan Masalah
Menurut Soehartono (2004; 23) perumusan masalah merupakan langkah yang
penting, karena langkah ini menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Maka

berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi
perumusan masalah dalam pembahasan ini adalah “Bagaimana efektivitas
pelaksanaan program pelatihan keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak
Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa?”

7
Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan
program pelatihan keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa
Putera Tanjung Morawa.

1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis adalah dapat mempertajam kemampuan penulis dalam penulisan
karya ilmiah dan menambah pengetahuan di bidang pelayanan sosial.
2. Secara akademis atau bagi fakultas, untuk memperbanyak referensi karya ilmiah
yang menyangkut efektivitas lembaga dalam menangani anak putus sekolah.

3. Secara praktis, yaitu memberikan kontribusi pemikiran dan masukan kepada
pemerintah dan lembaga-lembaga masyarakat dalam upaya penanganan anak
putus sekolah.

8
Universitas Sumatera Utara

1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini disajikan dalam 6 bab dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Bab

ini

berisikan

Latar

Belakang

Masalah,

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian
serta Sistematika Penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menguraikan secara teoritis variablevariabel yang diteliti, kerangka pemikiran, definisi
konsep dan definisi operasional.

BAB III

METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data.

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang uraian sejarah geografis
dan

gambaran

umum

lokasi

penelitian

yang

berhubungan dengan masalah objek yang diteliti.

BAB V

ANALISA DATA
Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh
dari hasil penelitian beserta analisisnya

BAB VI

PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil
penelitian dan saran atas penelitian yang telah
dilakukan.

9
Universitas Sumatera Utara