Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

(1)

Kuesioner Penelitian

No

Responden:...

Dengan Hormat,

Saya yang bernama Rio Siregar, mahasiswa tingkat akhir Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip USU sedang mengadakan penelitian, dalam rangka penyelesaian tugas akhir atau skripsi, dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa”.

Kuesioner ini merupakan alat pengumpul data yang diperlukan untuk melengkapi penulisan skripsi saya. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner ini dengan jelas dan lengkap. Atas kesediannya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Salam Hormat,


(2)

A. PetunjukPengisian

1. Bacalah setiap pertayaan dibawah ini dengan cermat sebelum saudara menjawab pertanyaan dengan benar dan jujur.

2. Berilah tanda silang (X) atau tanda kurung (O) untuk jawaban yang saudara anggap benar.

3. Jika ada pertanyaan yang kurang dimengerti atau ragu, tanyakan langsung kepada yang menyebarkan angket.

B. IdentitasResponden

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis kelamin : 4. Pendidikan terakhir :

5. Agama :

6. Suku bangsa a. Jawa b. Pakpak c. Batak Toba


(3)

d. Nias

Lainnya sebutkan : ... 7. Keterampilan yang diambil : a. otomotif b. menjahit c. bordir

C. EfektivitasPelaksanaan Program

C1. Pemahaman Program

8. Darimana saudara/i pertama kali memperoleh informasi mengenai adanya program pelatihan keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa?

a. Petugas Panti b. Media

c. Keluarga d. Teman e. Diri sendiri

9. Apakah anda mengetahui sebelumnya tentang program keterampilan yang ada di di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa?

a. Sangat mengetahui b. Mengetahui

c. Kurang mengetahui d. Tidak mengetahui e. Sangat tidak mengetahui


(4)

10.Apakah saudara/i mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan ini?

a. Sangat mengetahui b. Mengetahui

c. Kurang mengetahui d. Tidak mengetahui e. Sangat tidak mengetahui

11.Apakah fasilitas yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan saudara dalam mengikuti kegiatan program pelatihan keterampilan tersebut?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidak sesuai

12.Apakah instruksi/ tenaga pengajaran yang disediakan oleh Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa sesuai dengan jenis keterampilan/ bidangnya?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai,


(5)

13.Setelah mendapatkan penjelasan tentang program pelatihan keterampilan oleh di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa ini apakah saudara/i langsung memahami program tersebut?

a. Sangat memahami b. Memahami

c. Kurang memahami d. Tidak memahami

e. Sangat tidak memahami

14.Bagaimana tanggapan saudara terhadap tingkat kesulitan yang saudara alami ketika mengikuti program pelatihan keterampilan tersebut?

a. Sangat mudah b. Mudah

c. Biasa saja d. Tidak mudah e. Sangat tidak mudah


(6)

C2. Tepat Sasaran

15.Berdasarkan pengetahuan dan keterangan yang saudara/i terima, apakah saudara/i memang layak mengikuti program pelatihan keterampilan yang diberikan oleh pihak Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa?

a. Sangat layak b. Layak

c. Kurang layak d. Tidak layak

e. Sangat tidak layak

16.Apakah program pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan minat/ bakat saudara/i?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai

17.Siapakah yang memilih/ menentukan jenis program pelatihan keterampilan yang saudara/i ikuti?

a. Guru keterampilan b. Orang tua

c. Teman d. Diri sendiri


(7)

e. Lainnya, sebutkan...

C3. TepatWaktu

18.Berapa kali dilakukan pelatihan keterampilan dalam satu minggu? a. 4 kali

b. 3 kali c. 2 kali d. 1 kali

e. Lain-lain, sebutkan...

19.Apakah selama kurun waktu yang telah ditentukan anda dapat menyelesaikan pembelajaran sesuai ketepatan waktu program yang diberikan?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidak sesuai

20.Apakah menurut saudara/i waktu yang diberikan untuk pelatihan keterampilan sudah terpenuhi?

a. Sangat terpenuhi b. Terpenuhi c. Kurang terpenuhi d. Tidak terpenuhi e. Sangat tidak terpenuhi


(8)

21.Bagaimana menurut saudara/i pelayanan yang diberikan selama mengikuti program di di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa , apakah telah sesuai dengan harapan?

a. Sangat sesuai b. sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidak sesuai

22.Apakah pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidak sesuai


(9)

C4. Tujuan dan Manfaat, meliputi

23.Apakah dengan adanya program pelatihan keterampilan ini bermanfaat bagi saudara/i?

a. Sangat bermanfaat b. Bermanfaat

c. Kurang bermanfaat d. Tidak bermanfaat e. Sangat tidak bermanfaat

24.Apakah pencapaian materi keterampilan sudah sesuai dengan harapan saudara/i?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidak sesuai

25.Apakah selama ini saudara/i sangat menerima dengan pelaksanaan program pelatihan keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa ini?

a. Sangat menerima b. Menerima

c. Kurang merima d. Tidak menerima


(10)

Alasannya: ...

26.Apakah saudara/i merasakan perubahan signifikan setelah mengikuti program pelatihan keterampilan ini?

a. Sangat berubah b. Berubah

c. Kurang berubah d. Tidak perubahan, e. Sangat tidak berubah

Alasannya : ...

27.Menurut saudara, apakah semua program pelatihan keterampilan di Panti Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa perlu dilanjutkan?

a. Sangat perlu b. Perlu

c. Kurang perlu d. Tidak perlu e. Sangat tidak perlu


(11)

C5. Perubahan nyata, meliputi:

28.Apakah keterampilan yang anda terima akan membantu saudara/i kelak dalam mendapatkan pekerjaan?

a. Sangat membantu b. Membantu

c. Kurang membantu d. Tidak membantu e. Sangat tidak membantu

29.Apakah menurut anda program pelatihan seperti ini memiliki manfaat yang besar bagi anda?

a. Sangat bermanfaat b. Bermanfaat

c. Kurang bermanfaat d. Tidak bermanfaat e. Sangat tidak bermanfaat

30.Setelah mendapat program pelatihan yang sudah saudara/i kuasai atau pahami, apakah kreatifitas saudara/i meningkat?

a) Sangat meningkat b) Meningkat

c) Kurang meningkat d) Tidak meningkat e) Sangat tidak meningkat

Alasannya...

31.Setelah mendapatkan program pelatihan yang sudah saudara/i kuasai atau pahami, apakah motivasi hidup saudara/i meningkat?


(12)

b) Meningkat

c) Kurang meningkat d) Tidak meningkat e) Sangat tidak meningkat

Alasannya...

32.Bagaimana menurut anda akan kesiapan diri ( kemandirian) atas perolehan mendapat program?

a) Sangat lebih baik b) Lebih baik c) Cukup baik d) Tidak baik e) Sangat tidak baik

Alasannya...

33.Apakah program yang telah saudara ikuti dapat membantu saudara dalam bersosialisasi pada lingkungan di luar Panti?

a) Sangat membantu b) Membantu c) Cukup membantu d) Tidak membantu e) Sangat tidak membantu

Alasannya...

34.Apakah dengan pemberian pelatihan keterampilan meningkatkan kepercayaan diri saudar/i?

a) Sangat meningkat b) Percaya meningkat c) Cukup meningkat d) Tidak meningkat e) Sangat tidakmeningkat


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukmianto. 2003. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Agus, Sujanto. 1997. Psikologi Perkembangan, Aksara Baru No. 50.

Agustiani, Hendrati. 2009. Psikologi Pengembangan. Jakarta: PT. Rafika Aditama. Azhar, Ibnu A.D.S. 2009. Efektivitas Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi

Kesulitan Pemilihan Jurusan. Medan: Skripsi USU.

Cambel. 1989. Riset dalam efektivitas organisasi, terjemahan Sahat Simamora. Jakarta: Erlangga.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Gunarsa, Singgih, 1996. Pengantar Psikologi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Ibnu. (2009). Definisi atau Pengertian Efektifitas. [Online].

Jones, D. L. 2005. Setiap Wanita, Jakarta: Delapratasa Publishing.

Muhidin, Syarif. 1987. Dasar-dasar Organisasi Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurdin, Fadhil, 1989. Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial. Bandung: Angkasa. Sarwono, Sarlito Wirawan, 1983. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: CV Rajawali. Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: Grafindo Monoratama. Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Soetarso. 1977. Pelayanan sosial dan kebijakan sosial. Bandung : STKS.

Sudjana, Nana dan Ibrahim.(2004).Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algensindo

Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Spektrum Pemikiran, Bandung: LSP-STKS Bandung.

Sunarti, Euis. 2004. Mengasuh Dengan Hati Gramedia : Jakarta

Sutrisno, Edy. 2007. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Thoha, Miftah. 2007. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.


(14)

(Save The Children, 2010)

http://kpai.com (anak putus sekolah. Diakses 11 Maret 2014 pukul 21.00)

http://www.kompas.com

http://othenkplanet/pengertian tentang efektivitas/ 13 november 2008/ diakses tanggal 11 Maret 2014 pukul 21.30)

http://blog.wordPress.com/definisi dan pengertian efektivitas/ 28 Maret/2009/ diakses tanggal 11 Maret 2014 pukul 22.00)

http://depsosRI.com

Jurnal PKS.Vol.V No.16, Juni 2006;60-72

http://www.ilo.org, diakses 14 Maret 2014 www.hariananalisa.com

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Modern English Press.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Adapun penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu keadaan subjek atau objek. Penelitian deskriptif dalam pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis, dan terkontrol, peneliti memulai dengan subjek yang telah jelas dan mengadakan penelitian atas populasi dari subjek tersebut untuk menggambarkan secara akurat. (Silalahi 2009: 28)

Melalui penelitian deskriptif, peneliti ingin membuat gambaran tentang bagaimana keefektifan pelayanan melalui program keterampilan yang diberikan UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSBR) Nusa Putera dengan melakukan pengamatan terhadap gejala, peristiwa, kondisi, dan fasilitas yang tersedia pada saat sekarang ini.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) yang beralamat di Jalan Industri No. 47 Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Alasan Peneliti memilih lokasi di Pelayanan Sosial Anak Remaja yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada dibawah naungan Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera adalah karena lembaga pemerintahan ini berperan dalam membina dan membimbing anak-anak remaja putus sekolah dengan cara memberikan keterampilan menjahit, bordir, salon, dan automotif, yang berguna untuk menjadikan


(16)

warga binaan sosial lebih mandiri, sehingga mereka dapat kembali ke tengah-tengah masyarakat.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda,

peristiwa ataupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian (Siagian, 2011:155). Pengertian lain mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007: 55). Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah mereka yang mengikuti program keterampilan yang berjumlah 161 orang. Jumlah populasi ini terdiri dari 4 Program Pelatihan Keterampilan yang terdiri dari:

a. Keterampilan Menjahit : 49 Orang b. Keterampilan Salon : 53 Orang c. Keterampilan Bordir : 35 Orang d. Keterampilan Automotif : 24 Orang 161 Orang


(17)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian yang bersifat representatif dari populasi yang diambil datanya secara langsung. Hal ini berarti bahwa sampel bukan sekedar bagian dari populasi, melainkan bagian yang benar-benar mewakili populasi (Siagian, 2011: 156).

Menurut silalahi jika jumlah sampel populasi lebih dari 100 maka yang diambil adalah 10%-30% dari jumlah populasi (Silalahi, 2009: 253). Jumlah populasi dalam penelitian ini 161 orang dan sampel yang diambil adalah 20 % dari 161 orang yaitu 32 orang. Adapun agar sampel tersebut yang nantinya akan menjadi fokus objek penelitian dapat mempersentasikan populasi maka digunakanlah teknik sampling dengan menggunakan (Purposive Sampling Tecnique), dimana dalam teknik tersebut, sampel yang akan memberikan tanggapan terkait tentang permasalahan tersebut, dipilih sesuai dengan kemampuan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang yang telah mendapatkan program pelatihan keterampilan minima ½ Tahun. Sampel ini terdiri dari :

a. Keterampilan Menjahit : 49 Orang x 20% = 10 Orang b. Keterampilan Salon : 53 Orang x 20% = 11 Orang c. Keterampilan Bordir : 35 Orang x 20% = 7 Orang d. Keterampilan Automotif : 24 Orang x 20% = 4 Orang


(18)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data melalui buku-buku, dokumentasi, dan sumber referensi yang menyangkut masalah yang diteliti 2. Penelitian Lapangan yaitu mengadakan penelitian ke lokasi untuk

mendapatkan data yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian lapangan ini digunakan beberapa metode:

a. Observasi, yaitu mengumpulkan data tentang gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengar, dan mencatat kejadian yang menjadi sasaran penelitian.

b. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan sumber yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh.

c. Kuesioner, yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tambahan dan data yang relevan dari informasi yang telah penulis dapatkan dari wawancara, hal ini dilakukan melalui daftar pertanyaan yang akan diajukan.


(19)

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data dilapangan. Proses editing dimulai dengan memberi identitas pada instrumen yang telah dijawab, kemudian memeriksa satu per satu lembaran instrumen pengumpulan data. Kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia. Apabila terjadi kejanggalan pada instrumen tersebut, berilah identitas tertentu pada instrumen dan poin yang janggal tersebut.

2. Coding

Setelah tahap selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah mengklarifikasi data tersebut melalui tahapan coding. Maksudnya adalah bahwa data yang telah diedit tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.

3. Tabulating

Tabulating adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulating adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.


(20)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Latar Belakang Berdirinya Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Bina Remaja (UPT. PSBR) Tanjung Morawa

Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung Morawa Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara dibangun pada tahun 1975, beralamatkan di Jalan Industri Nomor 47 Desa Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Luas areal lokasi adalah 19.896 m2.

Diatas tanah yang terdaftar dengan surat keterangan camat Tanjung Morawa itu bertahap sejak tahun 1975 dan 1999 dibangunlah gedung-gedung untuk dilengkapi fasilitas daya tamping untuk kapasitas 200 orang dengan luas bangunan keseluruhannya berjumlah 4.767,5 m2, dikelilingi tembok pagar 1400 m dan pagar besi 600 m serta fasilitas jalan bangunan komplek sepanjang 1200 m. Jumlah keseluruhan gedung yang dibangun adalah 31 unit dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan bantuan Luar Negeri (LOAN) Departemen Sosial Republik Indonesia.

Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung Morawa didirikan tahun 1975 dan dihuni 1976 yang beralamat di Jalan Industri No.47 Desa Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Luas areal lokasi adalah 19.896 m2.


(21)

Keberadaan awal berdirinya UPT,PSBR adalah milik kantor wilayah Departemen Sosial Republik Indonesia di Sumatera Utara dengan nama Panti karya Taruna ( PKT ) Nusa putra. Pada tahun 1979 Departemen Sosial Republik Indonesia merubah nama lembaga tersebut dengan panti penyantunan Anak ( PPA ) Nusa putra. Pada tahun 1994 berubah lagi namanya menjadi panti sosial Bina Remaja ( PSBR ) Nusa putra

Krisis ekonomi dan moneter di indonesia pada tahun 1997 yang berkepanjangan membuat perekonomian rakyat semakin terpuruk,dipicu oleh situasi dan kondisi tersebut,sistem pemerintah indonesia yang sentralisasi berubah menjadi desentralisasi. Terbitnya undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah pusat dan kewenangan pemerintah provinsi sebagai daerah otonomi. Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang – undang Nomor 32 tahun 2003 membawa implikasi kepada perubahan system sentralisasi menjadi desentralisasi

Seiring dengan berlakunya otonomi daerah pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Sosial Republik Indonesia menyerahkan semua assetnya pemerintah pusat yang berada didaerah khususnya Provinsi Sumatera Utara kepada pemerintah Provinsi Sumatera Utara termasuk balai sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung Morawa. Penyerahan assett tersebut tepatnya tanggal 1 April 2000 berupa personil atau pegawai negeri sipil ( PNS ), bangunan gedung dan kelengkapan administrasi lainnya.


(22)

Nama panti sosial bina remaja Nusa Putra diseragamkan dengan nama – nama Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) di Sumatera Utara menjadi Balai Bina Remaja Nusa Putra Provinsi Sumatera Utara dan berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Utara.

Pada tahun 2010 Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra ( PSBR ) Nusa putra berubah namanya menjadi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT.PSAR) Tanjung Morawa, Pergantian ini sesuai dengan peraturan Gubernur Sumatera Utara ( Pergubsu ) Nomor 10 Tahun 2009 yang memberikan pelayanan sosial bagi anak terlantar dan putus sekolah.

4.2 Tujuan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja

Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja ( UPT.PSAR ) memiliki 2 jenis tujuan,yaitu :

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT.PSAR) Tanjung Morawa adalah :

a. Mempersiapkan dan membantu anak putus sekolah terlantar dengan memberikan kesempatan dan kemudahan agar dapat mengembangkan potensi dan kemauannya baik jasmani,rohani maupun sosialnya.


(23)

b. Menumbuhkan dan meningkatkan keterampilan kerja dalam rangka memberikan bekal untuk kehidupan dan penghidupan masa depan secara wajar sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.

2. Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja ( UPT.PSAR ) Tanjung Morawa adalah :

a. Membina remaja agar mampu melakukan peran sosialnya secara aktif di masyarakat dan lingkungannya

b. Mempersiapkan dan membina remaja sebagai manusia yang mempunyai akhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai agama,adat-istiadat,hukum dan pancasila

c. Anak Remaja bisa mempunyai keterampilan yang data diterima di pasaran kerja d. Mempersiapkan remaja untuk mendapatkan penghasilan yang layak dan hidup

mandiri

e. Mempersiapkan remaja untuk ikut berpatisipasi secara aktif dalam melaksanakan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan kesejahteraan sosial pada khususnya di lingkungan tempat tinggalnya.


(24)

4.3 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja.

Struktur organisasi dapat berfungsi sebagai petunjuk yang saling berangkai satu sama lain membentuk jaringan. Dengan adanya struktur organisasi semua pihak yang terkait dalam organisasi dapat mengetahui wewenang tanggung jawab dan hubungan serta tata kerjanya.

Selain itu,struktur organisasi dapat juga bermanfaat untuk menjaga kesetiaan jabatan,karena suatu organisasi yang tidak terstruktur tanpa bagian lebih berpeluang mengakibatkan pergeseran seseorang dari kedudukannya. Untuk mendapat penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur kerja yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja ( UPT.PSAR ) Tanjung Morawa,dapat dilihat pada bagan berikut


(25)

Bagan 1

Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT. PSAR) Tanjung Morawa

Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial Sumatera Utara

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kelompok Jabatan Fungsional (Pekerja Sosial)

Kepala Tata Usaha Nurma Tambunana, S.H.


(26)

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2010 tentang Struktur organisasi dan prosedur kerja dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kedudukan,fungsi dan Uraian Tugas

Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan Unit Pelaksana Teknis Operasional di lingkungan Dinas Kesejahteraan dan Sosial yang dipimpin oleh seorang kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas melalui Sekretaris Dinas.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial mempunyai uraian tugas : a. Menyelenggarakan pembinaan,bimbingan,arahan,dan penegakan disiplin pegawai

lingkup UPT,sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Menyelenggarakan penetapan data/bahan dalam penyelenggaran unit pelayanan Teknis Pelayanan Sosial

c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan unit pelaksana teknis

d. Menyelenggarakan penetapan standar,norma dan criteria dalam melaksanakan Unit Pelaksana Teknis

e. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial,sesuai standar yang ditetapkan f. Menyelenggarakan registrasi,observasi,identifikasi dan diagnose sosial

g. Menyelenggarakan pemberian pelayanan pengetahuan dasar,bimbingan mental,fisik,sosial dan keterampilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

h. Menyelenggarakan pemberian pelayanan resosialisasi,penyaluran dan bimbingan lanjut sesuai dengan standar yang ditentukan.


(27)

i. Menyelenggarakan pemberian perlindungan sosial,advokasi sosial dan rujukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

j. Menyelenggarakan pusat model pelayanan rehabilitasi

k. Menyelenggarakan pemantauan pengawasan/pengendalian penyelenggaran pelayanan sosial sesuai ketentuan yang berlaku.

l. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan sosial sesuai standar yang telah ditetapkan. m. Menyelenggarakan hubungan antar lembaga dan kemitraan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

n. Menyelenggarakan kerjasama dan koordinasi dengan kabupaten /Kota.

o. Menyelenggarakan pembinaan,monitoring,evaluasi dalam penyelenggaran pelayanan sosial

P. Menyelenggarakan telaan staf untuk pengambilan kebijakan

q. Menyelenggarakan pemberian masukkan kepada kepala dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

r. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya

s. Menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya sesuai standar yang telah ditetapkan.

t. Untuk melaksanakan tugas ,fungsi, dan uraian tugas sebagaimana dimaksud,Kepala Unit pelaksana teknis pelayanan sosial dibantu oleh :

- Sub Bagian Tata Usaha - Kelompok Jabatan Fungsional


(28)

2. Tugas Kepala Tata Usaha :

a. Menyelenggarakan pembinaan,bimbingan,arahan dan penegakan disiplin pegawai pada lingkup sub bagian tata usaha.

b. Melaksanakan pengumpulan,pengolahan dan penyajian data/bahan dalam bidang ketatausahaan/administrasi,arsip dan dokumen

c. Melaksanakan persiapan penyusunan perencanaan dan program kegiatan sub bagian Tata Usaha dan Unit Pelaksana Teknis

d. Melaksanakan persiapan penyusunan standar,norma dan criteria dalam bidang penatausahaan/administrasi/arsip/dokumentasi sesuai standar yang ditetapkan e. Melaksanakan pengelolaan penatausahaan surat/naskah dinas sesuai dengan standar

yang ditetapkan

f. Melaksanakan penatausahaan/administrasi,penerimaan,pendistribusian surat-surat naskah dinas dan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi mutasi kepegawaian sesuai dengan peraturan yang berlaku

h. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kesejahteraan pegawai,sesuai peraturan perundang-undangan

i. Melaksanakan administrasi keuangan,pembayaran gaji,perjalanan dinas dan pengaturan perbendaharaan sesuai dengan standar yang ditetapkan

j. Melaksanakan perawatan/pemeliharaan peralatan gedung,kantor sesuai dengan standar yang ditetapkan


(29)

l. Melaksanakan pengkoordinasian pembinaan tenaga kelompok jabatan fungsional pada UPT, sesuai dengan peraturan perundang-undangan

m.Melaksanakan fasilitas pelayanan tamu-tamu kepala UPT,sesuai standar yang ditentukan

n. Melaksanakan fasilitasi rapat-rapat internal dan eksternal UPT sesuai dengan peraturan perundang-undangan

o. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana,prasarana,infrastruktur kantor sesuai peraturan perundang-undangan

p. Melaksanakan pembinaan perpustakaan khusus kantor sesuai standar yang ditetapkan

q. Melaksanakan peraturan jadwal/agenda kepala UPT dan penginformasian kegiatan kantor

r. Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum kepada masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku

s. Melaksanakan pengadaan/perbanyakan kebutuhan naskah dinas dan fasilitasi kelembagaan kantor

t. Melaksanakan telaahan staff untuk pengembalian kebijakan sesuai standar yang ditetapkan

u. Melaksanakan pemberian masukan kepada kepala UPT sesuai dengan standar yang ditentukan

v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT sesuai dengan tugasnya w.Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan


(30)

3. Fungsi dan Uraian Tugas Kelompok Jabatan Fungsional :

a. Pada UPT Dinas dan kesejahteraan dan sosial Provinsi Sumatera Utara,dapat dibentuk kelompok Jabatan Fungsional,berdasarkan peraturan Gubernur,sesuai ketentuan perundang-undangan.

b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi UPT.Dinas kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan keahlian masing-masing.

c. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi-bagi dalam sub-sub kelompok yang masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional senior,sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

d. Jumlah dan kelompok fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan sesuai sifat,jenis dan beban kerja.

e. Pembinaan terhadap kelompok-kelompok Jabatan Fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


(31)

4.4 Kondisi Fisik Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja

Berikut ini akan diuraikan hasil pengamatan mengenai kondisi fisik di Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT.PSAR) Tanjung Morawa,dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1

Keadaan Sarana Dan Prasarana di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa

No. Jenis Sarana/ Prasarana

Jumlah Keterangan Tahun

Pembangunan

Keadaan

1. Tanah

a. Luas Tanah b. Jalan aspal

kompleks c. Lapangan olahraga

19.896 m2

1.200 m2

56 m2

1975 1999 1999 Baik Baik Baik

2. Gedung

a. Kantor b. Aula c. Perpustakaan 1 1 1

289 m2 324 m2 150 m2

1975 1976 1998 Baik Baik Baik


(32)

d. Klinik e. Pos Jaga/

Satpam

1 2

50 m2 24 m2

1998

1976 dan 1999

Baik Baik

3. Gedung Pendidikan

a. Ruang keterampilan b. Ruang belajar c. Ruang belajar d. Ruang belajar

1

1 1 1

8 m2

1888 m2 110 m2 130 m2

1998 1976 1998 1998 Baik Baik Baik Baik

4. Wisma

a. Wisma Tipe B 120

b. Wisma Bertingkat

8

1

960 m2

360 m2

1976

1999

Baik

Baik

5. Rumah Dinas Pegawai

a. Golongan II Tipe B 50 b. Golongan II

1

3

174 m2

360 m2

1976

1976

Baik


(33)

Tipe E 36

6. Tower Air 2 54 m2 1976 dan 1999 Baik

7. Bangunan Garasi 2 36 m2 1998 Baik

8. Dapur Umum dan Ruang Makan

2 200 m2 1994 Baik

9. Mushola 1 70 m2 1999 Baik

10. Gudang 1 40 m2 1999 Baik

11. Tembok Pagar Keliling 600 m2 1999 Baik

12. Pagar Besi 600 m2 1999 Baik

Sumber: Tata Usaha Unit Pelayanan Sosial Anak Remaja (UPT. PSAR) Tanjung Morawa

4.5 Persyaratan Menjadi Warga Binaan

1. Surat keterangan keluarga tidak mampu dari pihak Kepala Desa/Lurah yang isinya menerangkan antara lain:

a. Keterangan tempat tinggal b. Belum pernah menikah c. Dari keluarga tidak mampu d. Berkelakuan baik


(34)

2. Surat keterangan berbadan sehat, tidak cacat dan tidak mengidap penyakit menular dari dokter.

3. Surat permohonan dari orangtua agar anaknya bisa mengikuti program pelatihan di PSAR Nusa Putera.

4. Foto copy ijazah/rapor terakhir SD/SMP/SMA yang telah dilegalisir oleh pihak sekolah yang bersangkutan.

5. Pas poto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 8 lembar

6. Calon WBS/Siswa/Klien tidak ada pantangan khusus dalam makanan.

7. Sanggup dan bersedia menaati peraturan dan tata tertib yang diterapkan di PSAR. 8. Bagi siswa/i yang lolos seleksi diwajibkan membawa pakaian seragam baju

putih, celana hitam, rok hitam dan sepatu hitam.

4.6 Jenis Kegiatan Pelayanan di UPT PSAR Tanjung Morawa

A.Bimbingan Mental

Bimbingan mental ini meliputi : kedisiplinan, mematuhi tata tertib menghormati sesama teman dan pelatih/instruktur. Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan bimbingan kerohanian dan bimbingan mental lainnya. Setiap hari kamis sesuai dengan agama masing-masing. Untuk yang bergama islam dilaksanakan pengajian dan bagi yang beraga kristen diadakan kebaktian rohani.


(35)

B.Bimbingan Sosial

Materi yang diberikan dalam hal bimbingan sosial adalah:  Bimbingan Motivasi

 Dinamika Kelompok  Kewirausahaan C.Bimbingan Fisik

1. Kebersihan Asrama

Kebersihan asrama dilaksanakan setiap hari dengan membagi tugas kepada setiap siswa untuk membersihkan kamar tidur, halaman, pekarangan asrama dan kamar mandi.

2. Keberisihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan dilaksanakan setiap hari sabtu dengan menggerakan siswa secar gotong-royong membersihkan komplek panti dan lingkungan asrama yang dikoordinir oleh pengasuh masing-masing.

3. Kegiatan Olahraga

Kegiatan olahraga dilaksanakan pada sore hari dibagi dalam kelompok volley ball dan badminton.

4. Senam Pagi


(36)

D.Bimbingan Keterampilan  Keterampilan Salon Keterampilan Bordir Keterampilan Menjahit Keterampilan Otomotif

Kegiatan keterampilan dilaksanakan dari hari senin s/d jumat dari jam 0.30 s/d 13.00

E. Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka memberikan pelayanan kepada siswa/i binaan di panti menyediakan obat-obatan (P3K), selain obat-obatan yang disediakan panti juga menempatkan seorang tenaga perawat yang tinggal di panti untuk memberikan pelayanan dan pemeriksaan kepada siswa/i binaan yang sakit.

F. Kegiatan Lainnya

Klien diajarkan kegiatan keterampilan tambahan seperti menari dan latihan manasik bagi yang beragama muslim yang dilaksanakan setiap hari jmat.

G.Bimbingan Lanjut

Setelah menyelesaikan masa bimbingannya 1 Tahun, siswa/i PSAR akan menerima paket bimbingan kerja (tool kit) yang akan dibawa ke daerah mereka masing-masing dan diharapkan adanya kerjasama dengan Kabupaten/Kota untuk dapat memberikan bimbingan lanjut kepada klien yang telah dibina itu berupa bantuan alat atau pembentukan kelompok usaha bersama.


(37)

4.7 Jumlah Siswa/i Yang Menerima Program Pelatihan Keterampilan

a. Siswi Keterampilan Menjahit : 49 Orang b. Siswi Keterampilan Salon : 53 Orang c. Siswi Keterampilan Bordir : 35 Orang d. Siswa Keterampilan Automotif : 24 Orang 161 Orang

a. Perempuan : 137 orang

b. Laki-Laki : 24 orang

a. Siswa/i yang beragama Islam : 74 orang

 Laki-Laki : 13 orang

 Perempuan : 61 orang

b. Siswa/i yang beragama Kristen : 87 orang

 Laki-Laki : 11 orang


(38)

BAB V

ANALISIS DATA

5.1 Pengantar

Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dengan menggunakan analisis tabel tunggal, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui observasi dan kesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang sudah dibuat yang kemudian disebarkan kepada warga binaan yang ada di Pelayanan Sosial Anak Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa. Analisis data adalah proses menjadikan data yang memberikan pesan kepada pembaca. Melalui analisis data, maka data yang diperoleh tidak lagi diam, melainkan berbicara. Analisi data menjadikan data itu mengeluarkan maknanya, sehingga para pembaca tidak hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang ada dibalik data itu (Siagian, 2011: 227).

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner diperoleh data mengenai identitas responden melalui nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir dan Keterampilan yang diambil. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data deskriptif kuantitatif diperoleh juga bagaimana efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan. dilihat dari segi pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya tujuan dan perubahan nyata dari warga binaan yang ada di Pelayanan Sosial Anak Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa. Agar pembahasan tersebut


(39)

tersusun secara sistematis dan jelas, maka pembahasan data penelitian ini dilakukan dengan membagi dua sub bab, yaitu :

A. Analisis identitas responden

B. Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa.

5.2 Analisis identitas responden

5.2.1 Usia Responden

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1. 2.

15 – 19 Tahun 20 – 24 Tahun

12 20

37,5 % 62,5 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.1 mengenai usia responden, dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berjumlah 20 (62,5%) berada pada usia diantara 20-24 tahun dan sebanyak 12 responden (37,5%) berada pada usia 15-19 tahun. dimana usia ini masih tergolong remaja dan masih produktif untuk bekerja sehingga mereka hanya mampu mencoba-coba keterampilan yang lebih ringan, diusia yang masih dini ini juga memungkinkan mereka masih dapat dibina dan


(40)

dikembangkan potensinya serta mereka memiliki rasa ingin tahu yang kuat. dimana, mereka sudah memliki kemampuan untuk berkarya dan semangat kerja yang tinggi dalam mengembangkan usaha mereka nantinya.

5.2.2 Jenis Kelamin Responden

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1. 2.

Laki-Laki Perempuan

4 28

12,5 % 88,5 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.2 mengenai jenis kelamin dapat diketahui mayoritas responden yang berjumlah 28 (88,75%) berjenis kelamin Perempuan. Hal ini dikarenakan jenis program keterampilan yang diberikan pihak panti lebih disukai perempuan seperti program keterampilan Salon, menjahit dan bordir. Sebanyak 4 responden (12,5%) berjenis kelamin laki-laki, hal ini dikarenakan laki-laki lebih tertarik kepada program keterampilan otomotif.


(41)

5.2.3 Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1. 2.

SMP SMA/SMK

7 25

21,88 % 78,12 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 mengenai pendidikan terakhir responden dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berjumlah 25 (78,12%) berpendidikan SMA/SMK. Sebanyak 7 responden (21,88%) berpendidikan pada tingkat SMP saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan dana yang dimiliki orangtua responden dan juga kerena adanya responden yang mengambil kejuruan, membuat responden lebih memilih mendapatkan keterampilan saja daripada harus bersekolah lebih tinggi.


(42)

5.2.4 Agama Responden

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Agama

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1. 2. 3.

Katolik Protestan

Islam

1 14 17

3,13 % 43,75 % 53,12 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 mengenai Agama dapat diketahui bahwa sebanyak 17 responden (53,12%) beragama islam, sebanyak 14 responden (43,75%) beragama Protestan dan 1 responden (3,13%) beragama Katolik. Dalam penyebaran kuisioner tidak ada terjadi perbedaan agama setiap responden, siapapun berhak dijadikan sumber data. Dalam penelitian ini agama terbanyak ada pada agama islam. Panti Nusa Putera ini menampung warga binaan dari jenis agama manapun, asalkan agama tersebut diakui oleh negara. Walaupun memiliki agam yang berbeda, antar responden tetap menjalin tali silaturahmi dengan saling menghargai agamanya masing-masing.


(43)

5.2.5 Suku Bangsa Responden

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1. 2. 3 4 5 Jawa Nias Pakpak Lainnya Batak Toba 3 3 8 8 10 9,37% 9,37% 25% 25% 31,26%

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.5 mengenai suku bangsa dapat diketahui bahwa sebanyak 3 responden (9,37%) bersuku bangsa Jawa dan Nias. Sebanyak 8 responden (25%) bersuku bangsa Pakpak dan lainnya, lainnya dalam hal ini adalah responden yang bersuku bangsa Mandailing dan Karo dan sebanyak 10 responden (31,26%) bersuku bangsa Batak Toba. Meskipun memiliki suku-suku yang berbeda, responden tetap dapat hidup rukun dan tidak membeda-bedakan suku yang satu dengan suku yang lainnya. Mereka hanya mengenal satu bahasa yaitu bahasa indonesia yang mereka gunakan setiap harinya dalam berkomunikasi sehingga perbedaan suku bukanlah sesuatu yang membedakan diantara mereka.


(44)

5.2.6 Keterampilan Responden

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Keterampilan

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1. 2. 3 4

Otomotif Bordir Menjahit

Salon

4 7 10 11

12,5 % 21,88 % 31,25 % 34,37 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 mengenai keterampilan yang diambil responden, dapat diketahui sebanyak 4 responden (12,5%) mengambil keterampilan dibidang Otomotif, sebanyak 7 responden (21,88%) mengambil keterampilan dibidang Bordir, sebanyak 10 responden (31,25%) mengambil keterampilan dibidang Menjahit dan sebanyak 11 responden (34,37%) mengambil keterampilan dibidang Salon. Responden ini merupakan bagian dari sampel yang telah ditentukan yaitu 20% dari total warga binaan yang mengambil masing-masing program keterampilan.


(45)

5.3 Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa.

Uraian tentang efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan bagi warga binaan yang ada di Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa disajikan dalam bentuk indikator meliputi pemahaman program pelatihan keterampilan, tahu tidaknya sasaran dan tujuan dari program pelatihan keterampilan, tahu tidaknya sasaran dan tujuan dari program pelatihan keterampilan, ketepatan waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata dari program pelatihan keterampilan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan peningkatan bersosialisasi dan peningkatan kesejahteraan warga binaan.


(46)

5.3.1. Pemahaman Program

5.3.1.1. Sumber Memperoleh Informasi Tabel 5.7.

Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Memperoleh Informasi Mengenai Lembaga

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1. 2. 3.

Teman Keluarga Dinas Sosial

2 11 19

6,25 % 34,38 % 59,37 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.7. mengenai sumber memperoleh informasi mengenai adanya program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa, dapat diketahui sebanyak 19 responden (59,37%) menyatakan bahwa mereka mendapatkan informasi mengenai adanya program pelatihan keterampilan di Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSR) dari Dinas Sosial/Pemkab. Hal ini dikarenakan pihak Dinas Sosial aktif memberikan keterangan mengenai lembaga dan juga manfaat yang diperoleh dengan adanya lembaga ini kepada masyarakat. Sebanyak 11 responden (34,37%) mengetahui adanya program pelatihan keterampilan PSAR dari keluarga. Hal ini dikarenakan keluarga ingin memberikan yang terbaik kepada anaknya, supaya anaknya mimiliki kemampuan keterampilan. Sebanyak 2 responden (6,25%) mengetahui dari teman mereka. Ini


(47)

dikarenakan teman responden pernah merasakan manfaatnya dan ingin temannya ingin responden juga merasakan manfaat dari program keterampilan ini.

5.3.1.2. Tahu Tidaknya Tentang Program Keterampilan Sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.8.

Distribusi Responden Berdasarkan Tahu Tidaknya Tentang Program Keterampilan Sebelum Berada di PSAR

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1 2.

Tidak Mengetahui Mengetahui

4 28

12,5% 87,5%

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8. diketahui distribusi responden Mengetahui Tidaknya Tentang Program Keterampilan sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 4 responden (12,5 %) tidak mengetahui tentang program keterampilan sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan responden sama sekali tidak mau memahami program keterampilan yang ada. Sebanyak 28 responden (87,5%) mengetahui program keterampilan yang ada sebelum berada di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Seperti nama dari keterampilan dan cara pembuatannya namun mempraktekannya belum pernah.


(48)

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden bernama Siti Bancin menyatakan bahwa : saya bang, memang sudah mengetahui bordir, karena

waktu dirumah dulu saya diajari ibu saya membordir. Saya ingin memahami dengan baik keterampilan membordir bang makanya saya masuk ke PSAR ini.

5.3.1.3. Tahu Tidaknya Tujuan Dari Program Keterampilan Tabel 5.9.

Distribusi Responden Berdasarkan Tahu Tidaknya Tujuan Dari Program Keterampilan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Kurang Mengetahui Mengetahui

5 27

15,62 % 84,38 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9. diketahui distribusi responden berdasarkan tahu tidaknya tujuan dari program keterampilan. Mayoritas responden yaitu sebanyak 27 responden (84,38%) mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan ini. Hal ini dikarenakan informasi yang diberikan pihak panti dan keluarga sudah jelas dipahami responden sehingga responden dengan mudah mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan. Sebanyak 5 responden kurang mengetahui tujuan dari program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan responden yang kurang serius mendengarkan informasi yang disampaikan oleh oleh


(49)

pihak panti, keluarga dan teman yang membuat responden kurang mengetahui beberapa tujuan dari dilaksanakannya program keterampilan ini.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu responden bernama Ali, menyatakan bahwa : saya bang mengetahui dengan jelas

tujuan dari pelaksanaan program keterampilan yang akan dilakukan, keluarga saya sudah sangat jelas memaparkannya kepada saya ditambah keseriusan saya untuk mendalami otomotif ini membuat saya serius ingin mengetahui tujuan dari program keterampilan ini.


(50)

5.3.1.4. Kesesuaian Fasilitas Yang Digunakan Dengan Kebutuhan Responden Dalam Mengikuti Kegiatan Program Pelatihan Keterampilan

Tabel 5.10.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Fasilitas Yang Digunakan Dengan Kebutuhan Responden Dalam Mengikuti Kegiatan Program Pelatihan

Keterampilan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Kurang Sesuai Sesuai

6 26

18,75 % 81,25 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10. diketahui distribusi responden kesesuaian fasilitas yang digunakan dengan kebutuhan responden dalam mengikuti kegiatan program pelatihan keterampilan, dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden yaitu sebanyak 26 responden (81,25%) menyatakan bahwa fasilitas yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan responden dalam mengikuti kegiatan program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan pada saat melaksanakan program keterampilan, alat-alat yang digunakan lengkap dan tidak mengganggu aktivitas mereka. Sebanyak 6 responden (18,75%) menyatakan kurang sesuai antara fasilitas yang digunakan dengan kebutuhan responden dalam mengikuti kegiatan


(51)

program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan pada saat melaksanakan kegiatan salon dan otomotif alat yang akan diguanakan sudah rusak dan kehabisan bahan yang membuat sedikit terganggunya kegiatan keterampilan

5.3.1.5. Kesesuaian Tenaga Pengajar Yang Disediakan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa Dengan Jenis Keterampilan/Bidangnya

Tabel 5.11.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Tenaga Pengajar Yang Disediakan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa Dengan Jenis

Keterampilan/Bidangnya

No. Kategori Frekuensi

(F)

Persentase (%)

1. 2.

Kurang Sesuai Sesuai

9 23

28,12 % 71,88 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11. dapat diketahui distribusi responden mengenai kesesuaian tenaga pengajar yang disediakan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dengan jenis keterampilan/bidangnya. Mayoritas responden yaitu sebanyak 23 responden (71,88%) menyatakan bahwa tenaga pengajar yang disediakan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa sesuai dengan jenis keterampilan/bidangnya. Hal ini dikarenakan pada saat mendapatkan program


(52)

keterampilan staff pengajarnya memberikan materi yang sederhana sehingga responden dengan mudah memahami materi yang diajarkan. Sebanyak 9 responden (28,12%) menyatakan bahwa staff pengajarnya kurang sesuai. Hal ini dikarenakan pada saat instrukturnya mengajar, responden tidak mendapatkan ilmu dengan baik dan gurunya kurang bisa menjelaskan setiap keterampilan yang akan diajarkan.

5.3.1.6. Pemahaman Responden Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.12.

Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Responden Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung

Morawa

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Kurang Memahami Memahami

3 29

9,37 % 90.63 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12. diketahui distribusi responden mengenai pemahaman responden terhadap program pelatihan keterampilan yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Mayoritas responden yaitu sebanyak 29 responden (90,63%) memahami tentang program pelatihan keterampilan


(53)

yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan responden ingin serius untuk mendalami keterampilan yang dijalani, responden ingin bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang sedang dilakukan mereka. Sebanyak 3 responden (9,37%) menyatakan bahwa mereka kurang memahami program keterampilan yang diberikan. Hal ini dikarenakan responden kurang serius mendalami program tersebut walaupun informasi yang diberikan sudah jelas.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu responden bernama Siti menyatkan: saya sangat memahami program keterampilan

yang diberikan, ini karena saya ingin lebih mendalami keterampilan yang sudah saya pahami sebelumnya. Ilmu ini sangat berguna bagi untuk memudahkan saya mendapatkan pekerjaan.


(54)

5.3.1.7. Tingkat Kesulitan Responden Ketika Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.13.

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kesulitan Responden Ketika Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan

di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2. 3.

Tidak Mudah Biasa Saja

Mudah

5 8 19

15,62 % 25 % 59,38 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.13. diketahui distribusi responden mengenai tanggapan responden terhadap tingkat kesulitan responden ketika mengikuti program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 19 responden (59,38%) menyatakan mudah untuk mengikuti program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Ini dikarenakan responden sudah memiliki sedikit memahami keterampilan yang diberikan dan juga instruktur yang memberikan pelatihan memberikan ilmu dengan mudah sehingga responden semakin muda memahami program keterampilan. Sebanyak 5 responden (15,62%) menyatakan tidak mudah untuk mengikuti program


(55)

pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan kurang seriusnya rsponden untuk mengikuti program keterampilan dan juga masih adanya responden yang ingin pulang dari panti ini yang membuat mereka tidak mudah mengikuti program keterampilan. Sebanyak 8 responden (25%) beranggapan biasa saja.

5.3.2. Tepat Sasaran

5.3.2.1. Layak Tidaknya Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.14.

Distribusi Responden Berdasarkan Layak Tidaknya Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Pihak PSAR Nusa Putera

Tanjung Morawa

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Layak Sangat Layak

7 25

21,87 % 78,13 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, Juli 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.14. diketahui distribusi responden mengenai layak tidaknya mengikuti program pelatihan keterampilan yang diberikan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Mayoritas responden yaitu sebanyak 25 responden (78,13%) merasa sangat layak untuk mengikuti program


(56)

pelatihan keterampilan yang diberikan oleh pihak PSAr Nusa Putera Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan sasaran yang akan mengikuti program keterampilan sudah sesuai dengan responden yaitu usia remaja yang putus sekolah dan ingin mengikuti program keterampilan.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu responden bernama Siti menyatakan : saya layak mengikuti program pelatihan

keterampilan, karena saya sudah sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pihak panti.

5.3.2.2. Kesesuaian Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Dengan Minat/Bakat Responden

Tabel 5.15.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Dengan Minat/Bakat

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Sangat Sesuai Sesuai

15 17

46,87 % 53,13 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15. diketahui distribusi responden mengenai kesesuaian program pelatihan keterampilan yang diberikan dengan minat/bakat responden. Sebanyak 17 responden (53,13%) menyatakan sesuai


(57)

program pelatihan yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dengan minat/bakat yang dimiliki oleh responden. Sebanyak 15 responden (46,87%) menyatakan sangat sesuai antara program pelatihan yang diberikan oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dengan minat/bakat yang dimiliki oleh responden. Hal ini dikarenakan pihak panti memberikan kebebasan kepada responden untuk memilih program keterampilan yang akan dilaksanakan.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu responden bernama Ali menyatakan : program pelatihan keterampilan yang

diberikan disesuaikan dengan keinginan kami bang, jadi tidak ada paksaan dari pihak panti itu sendiri.


(58)

5.3.2.3. Siapa Yang Memilih Jenis Program Pelatihan Keterampilan Yang Responden Ikuti

Tabel 5.16.

Distribusi Responden Berdasarkan Siapa Yang Memilih Jenis Program Pelatihan Keterampilan Yang Responden Ikuti

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Orang Tua Diri Sendiri

2 30

6,25 % 93,75 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.16. diketahui distribusi responden mengenai siapa yang memilih jenis program pelatihan keterampilan yang responden ikuti. Mayoritas responden yaitu sebanyak 30 responden (93,75%) menyatakan bahwa mereka memilih sendiri jenis program pelatihan keterampilan yang akan diikutinya. Hal ini dikarenakan responden ingin memilih dengan bebas keterampilan yang akan dilakukannya dan juga responden sudah memiliki pemahaman dasar akan program keterampilan yang dipilihnya. Sebanyak 2 responden (6,25%) menyatakan bahwa orangtua mereka lah yang memilihkan jenis program pelatihan keterampilan yang akan diikutinya. Hal ini dikarenakan responden masih memiliki kebingungan untuk memilih program keterampilan yang akan diikuti sehingga meminta saran dari orangtuanya.


(59)

5.3.3. Tepat Waktu

5.3.3.1. Frekuensi Pelatihan Keterampilan Dilakukan dalam Seminggu Tabel 5.17.

Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pelatihan Keterampilan Dilakukan dalam Seminggu

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

4 x 5 x

3 29

9,37 % 90,62 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17. diketahui distribusi responden mengenai frekuensi pelatihan keterampilan dilakukan dalam seminggu. Mayoritas responden yaitu sebanyak 29 responden (90,62%) menyatakan bahwa pelatihan keterampilan dilakukan 5x dalam seminggu. Hal ini dikarenakan jadwal tersebut telah ditentukan oleh pihak lembaga, pihak lembaga berharap dengan jadwal yang seperti ini bisa dengan cepat responden menguasai program keterampilan yang telah dijalani. Sebanyak 3 responden ((9,37%) menyatakan bahwa frekuensi pelatihan keterampilan dalam seminggu dilakukan 4x, ini dikarenakan responden tidak masuk ke dalam kelas.


(60)

5.3.3.2. Ketepatan Waktu Responden Dalam Menyelesaikan Pembelajaran Tabel 5.18.

Distribusi Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Responden Dalam Menyelesaikan Pembelajaran

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1.

2.

Sangat Sesuai

Sesuai

4

28

12,5 %

87,5 %

Jumlah 32 100 %

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.18. mengenai ketepatan waktu responden dalam menyelesaikan pembelajaran, dapat diketahui bahwa sebanyak 28 responden (87,5%) menyatakan sesuai dan 4 responden (12,5%) menyatakan sangat sesuai. Hal ini dikarenakan selama mengikuti pelatihan keterampilan responden aktif baik mendengarkan ketika guru keterampilan memberikan keterangan berulang-ulang dan mereka juga menguasai dan menikmati teknik pembuatan keterampilan yang mereka buat selama ini sehingga mereka menjadi terlatih dan cepat dalam hal pelatihan keterampilan.


(61)

5.3.3.3. Terpenuhi Tidaknya Waktu Yang Diberikan Untuk Pelatihan Keterampilan

Tabel 5.19.

Distribusi Responden Berdasarkan Terpenuhi Tidaknya Waktu Yang Diberikan Untuk Pelatihan Keterampilan

No. Kategori Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

1.

2.

3.

Sangat Terpenuhi

Kurang Terpenuhi

Terpenuhi

4

5

23

12,5 %

15,62 %

71,88 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19. diketahui distribusi responden mengenai terpenuhi tidaknya waktu yang diberikan untuk pelatihan keterampilan. Mayoritas responden yaitu sebanyak 23 responden (71,88%) merasa terpenuhi waktu untuk mengikuti pelatihan keterampilan dan sebanyak 4 responden (12,5%) menyatakan sangat terpenuhi waktu untuk mengikuti pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan keseriusan responden mengiktui program pelatihan keterampilan yang membuat mereka memanfaatkan waktu dengan baik untuk bisa menguasai ilmu yang telah didapatkan. Sebanyak 5 respondnen (15,62%) menyatakan kurang terpenuhi waktu untuk pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan pada saat guru


(62)

menyampaikan materi yang diajarkan responden kurang mengikuti dengan baik sehingga waktu yang diberikan kurang untuk bisa mengajari responden.

5.3.3.4. Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Yang Diberikan Selama Mengikuti Program Pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.20.

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Yang Diberikan Selama Mengikuti Program Pelatihan di

PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Sangat Sesuai Sesuai

10 22

31,25 % 68,75 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20. diketahui distribusi responden mengenai tanggapan responden mengenai pelayanan yang diberikan selama mengikuti program pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 22 responden (68,75%) menyatakan sesuai dengan harapan pelayanan yang diberikan selama mengikuti program pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 10 responden (31,25%) menyatakan sangat sesuai dengan harapan pelayanan yang diberikan selama mengikuti program pelatihan di PSAR Nusa Putera


(63)

Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan pihak panti dan staff pengajar yang berada di PSAR memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu responden bernama Ali menyatakan bahwa : kami bang mendapatkan pelayanan

yang maksimal dari pihak panti dan staff pengajar. Staff tersebut melakukannya sesuai dengan visi/misi yang telah mereka tetapkan.

5.3.3.5. Kesesuaian Jadwal Pelatihan Keterampilan Dengan Yang Ditetapkan Tabel 5.21.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Jadwal Pelatihan Keterampilan Dengan Yang Ditetapkan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Sangat Sesuai Sesuai

15 17

46,87 % 53,13 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21. diketahui distribusi responden mengenai kesesuain jadwal pelatihan keterampilan dengan yang ditetapkan. Sebanyak 17 responden (53,13%) menyatakan sesuai jadwal pelatihan keterampilan dengan yang ditetapkan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dan sebanyak 15 responden (46,87%) menyatakan sangat sesuai jadwal pelatihan


(64)

keterampilan dengan yang ditetapkan oleh pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Hal ini dikarenakan staff pengajarnya telah mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pihak PSAR.

5.3.4. Tercapaianya Tujuan

5.3.4.1. Manfaat Program Pelatihan Keterampilan Bagi Responden Tabel 5.22.

Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat Program Pelatihan Keterampilan Bagi Responden

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Bermanfaat Sangat Bermanfaat

8 24

25 % 75 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22. dapat diketahui distribusi responden mengenai manfaat program pelatihan keterampilan bagi responden. Mayoritas responden yaitu 24 responden (75%) menyatakan program pelatihan keterampilan sangat bermanfaat bagi mereka dan sebanyak 8 responden (25%) menyatakan bahwa program keterampilan tersebut bermanfaat bagi responden. Hal ini dikarenakan dengan semakin terampilnya responden dalam menguasai ilmu yang telah diberikan, akan semakin memudahkan responden dalam mendapatkan pekerjaan atau pun membuka usaha sendiri dibidang keterampilan yang telah di dapatkan.


(65)

5.3.4.2. Kesesuaian Pencapaian Materi Keterampilan Tabel 5.23.

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Pencapaian Materi Keterampilan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Sangat Sesuai Sesuai

9 23

28,12 % 71,88 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23. diketahui distribusi responden mengenai kesesuaian pencapaian materi keterampilan. Mayoritas dari responden yaitu 23 responden (71,88%) menyatakan bahwa pencapaian materi keterampilan sesuai dengan harapan responden dan sebanyak 9 responden (28,12%) menyatakan bahwa pencapaian materi keterampilan sangat sesuai dengan harapan. Hal ini dikarena sehabis penyampaian materi yang diikuti responden mendapatkan praktek langsung sehingga materi yang baru disampaikan dapat dimengerti dengan baik. Instruksi juga melakukan penggulangan secara terus menerus yang membuat responden semakin mampu dan dapat menguasai keterampilan yang diajarkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden bernama Ali menyatakan bahwa : pencapaian materi yang diberikan sangat sesuai bang. Kami


(66)

ditambah dengan praktek langsung yang dilakukan pengajarnya, membuat kami semakin mudah memahami materi yang diberikan.

5.3.4.3. Menerima Tidaknya Responden Terhadap Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.24.

Distribusi Responden Berdasarkan Menerima Tidaknya Responden Terhadap Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung

Morawa

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Sangat Menerima Menerima

15 17

46,88 % 53,12 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.24. diketahui distribusi responden mengenai menerima tidaknya responden terhadap pelaksanaan program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa. Sebanyak 17 responden (53,12%) menyatakan bahwa mereka sangat menerima pelaksanaan program pelatihan keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa dan sebanyak 15 responden (46,88%) menyatakan bahwa mereka menerima dengan baik program keterampilan yang diberikan. Hal ini terjadi karena responden sangat


(67)

membutuhkan program pelatihan keterampilan yang dapat membuat responden kelak menjadi mandiri dan tidak membebani orang-orang disekitarnya.

5.3.4.4. Perubahan Signifikan Yang Responden Rasakan Setelah Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan

Tabel 5.25.

Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Signifikan Yang Responden Rasakan Setelah Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Merasakan Sangat Merasakan

14 18

43,75 % 56,25 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.25. diketahui distribusi responden mengenai perubahan signifikan yang responden rasakan setelah mengikuti program pelatihan keterampilan. Sebanyak 18 responden (56,25%) menyatakan sangat merasakan perubahan yang signifikan setelah mengikuti program pelatihan keterampilan. Sebanyak 14 responden (43,75%) menyatakan merasakan perubahan signifikan setelah mengikuti program pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan responden sebelumnya tidak mempunyai bekal tentang program pelatihan keterampilan dan tidak memiliki mental untuk bersosialisasi dengan masyarakat akan


(68)

tetapi sekarang responden sudah memiliki perubahan yang begitu besar ketika mengikuti program pelatihan keterampilan di PSAR.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu responden bernama Siti menyatakan bahwa : saya bang, sangat merasakan

perubahan yang sangat baik bang sebelum menerima program ini. Saya yang dulunya belum memiliki kemampuan yang baik di bidang bordir. Ini sekarang saya sudah menerima beberapa pesanan bordir pada saat saya pulang kerumah.

5.3.4.5. Perlu Tidaknya Semua Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa

Tabel 5.26.

Distribusi Responden Berdasarkan Perlu Tidaknya Semua Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Perlu Sangat Perlu

3 29

9,37 % 90,63 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.26. diketahui distribusi responden mengenai perlu tidaknya semua program pelatihan keterampilan di psar nusa putera tanjung morawa. Mayoritas responden yang berjumlah 29 responden (90,633%) menyatakan program pelatihan keterampilan sangat perlu dilanjutkan dan


(69)

sebanyak 3 responden (9,37%) menyatakan bahwa program pelatihan keterampilan perlu untuk dilanjutkan kembali. Hal ini dikarenakan bukan hanya untuk menambah pengetahuan dalam keterampilan saja, tetapi juga mempermudah responden untuk memenuhi kelak kebutuhan hidup responden.

5.3.5. Perubahan Nyata

5.3.5.1. Membantu Tidaknya Keterampilan Yang Diterima Dalam Mendapatkan Pekerjaan

Tabel 5.27.

Distribusi Responden Berdasarkan Membantu Tidaknya Keterampilan Yang Diterima Dalam Mendapatkan Pekerjaan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Membantu Sangat Membantu

3 29

9,37 % 90,63 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.27. diketahui distribusi responden mengenai membantu tidaknya keterampilan yang diterima dalam mendapatkan pekerjaan. Hampir keseluruhan responden yang berjumlah 29 responden (90,63%) menyatakan bahwa ketreampilan yang diterima sangat membantu dalam mendapatkan pekerjaan dan sebanyak 3 responden (9,37%)


(70)

menyatakan bahwa program pelatihan keterampilan yang diterima membantu responden dalam mendapatkan pekerjaan. Hal ini dikarenakan Selama responden mengikuti pelatihan keterampilan, responden merasa bahwa terjadi suatu perubahan pada aspek sosial responden, dimana responden sudah merasa mampu untuk menyusun rencana dalam kehidupannya kedepan sehingga responden sudah dapat mempraktekkan keterampilan yang sudah lama dipelajarinya sebagai suatu pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari responden kedepannya.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu responden bernama Siti menyatakan bahwa : selama mengikuti program

keterampilan ini sangat membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan. Ini aja bang sebelum saya selesai dari panti ini saya telah mendapatkan beberapa pesanan untuk membuat bordiran. Saya berharap bisa membuka tempat bodir dirumah untuk mendapatkan penghasilan.


(71)

5.3.5.2. Manfaat Yang Besar Dari Program Pelatihan Tabel 5.28.

Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat Yang Besar Dari Program Pelatihan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Bermanfaat Sangat Bermanfaat

6 26

18,75 % 81,25 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.28. diketahui distribusi responden mengenai manfaat yang besar dari program pelatihan. Mayoritas responden yang berjumlah 26 responden (81,25%) menyatakan bahwa program pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka dan sebanyak 6 responden (18,75%) menyatakan bahwa program pelatihan keterampilan ini bermanfaat bagi mereka. Hal ini dikarenakan program pelatihan keterampilan ini mempunyai pengaruh yang besar bagi responden untuk bisa mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri dirumah.


(72)

5.3.5.3. Meningkat Tidaknya Kreatifitas Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan

Tabel 5.29.

Distribusi Responden Berdasarkan Meningkat Tidaknya Kreatifitas Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Meningkat Sangat Meningkat

15 17

46,87 % 53,13 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.29. diketahui distribusi responden mengenai meningkat tidaknya kreatifitas responden setelah mendapatkan program pelatihan. Sebanyak 17 responden (53,13%) menyatakan bahwa setelah mendapatkan program pelatihan, kreatifitas responden sangat meningkat dan sebanyak 15 responden (46,87%) menyatakan bahwa program pelatihan keterampilan ini membantu meningkatkan kreatifitas responden untuk membuat suatu hal yang baru. Hal ini dikarenakan dimana dulunya responden tidak memiliki keahlian dalam bidang keterampilan apapun dan tidak ada yang dapat membantu atau mengajari responden tentang keterampilan. Namun setelah responden berada di PSAR dan langsung terjun dalam program pelatihan keterampilan maka responden sudah mampu untuk menciptakan hasil karya mereka sendiri seperti membuat asesoris gantungan kunci dari manik-manik dan sisa kain perca, membuat bordiran yang baik,


(73)

menghiasi asrama, dan responden juga dapat memanfaatkan keterampilan yang mereka ciptakan dengan sesuatu yang baru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden bernama Siti menyatakan bahwa : kreativitas saya sangat meningkatkan bang ketika berada di

dalam panti ini, dimana hasil bordiran saya yang dipesan oleh tetangga saya dipuji oleh tetangga saya dan menilai bahwa hasil karya saya sangat baik.

5.3.5.4. Meningkat Tidaknya Motivasi Hidup Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan

Tabel 5.30.

Distribusi Responden Berdasarkan Meningkat Tidaknya Motivasi Hidup Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Meningkat Sangat Meningkat

13 19

40,62 % 59,38 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.30. dapat diketahui distribusi responden mengenai meningkat tidaknya motivasi hidup responden setelah mendapatkan program pelatihan. Sebanyak 19 responden (59,38%) menyatakan bahwa setelah mendapatkan program pelatihan, motivasi hidup responden sangat meningkat dan sebanyak 13 responden ( 40,62%) menyatakan bahwa setelah


(74)

mendapatkan program keterampilan, motivasi hidup responden meningkat dengan baik. Hal ini dikarenakan Sebelum responden mengikuti program pelatihan keterampilan dulunya responden tidak memiliki motivasi, dimana responden selalu merasa bahwa memiliki fisik yang normal tetapi tidak memiliki pendidikan yang baik membuat responden selalu merasa malu dengan temannya yang lain sehingga dia merasa bahwa tidak ada lagi manfaatnya untuk hidup , tetapi setelah responden mengikuti program pelatihan keterampilan di PSAR responden merasa hidup harus perlu disyukuri dan tidak boleh di sia-siakan sekalipun responden tidak memiliki pendidikan yang baik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu responden bernama Susanti menyatakan bahwa : dulu saya tidak memiliki motivasi bang, karena saya tidak

memiliki kemampuan. Tapi setelah masuk panti ini saya memiliki motivasi dalam diri saya untuk bisa mempunyai usaha sendiri di bidang salon.


(75)

5.3.5.5. Kemandirian/Kesiapan Diri Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan

Tabel 5.31.

Distribusi Responden Berdasarkan Kemandirian/Kesiapan Diri Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Kurang baik Baik Sangat Baik

2 16 14

6,25 % 50% % 43,75 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.31. diketahui distribusi responden mengenai kemandirian/kesiapan diri responden setelah mendapatkan program pelatihan. Sebanyak 16 responden (50%) menyatakan bahwa kesiapan diri responden setelah mendapatkan program pelatihan keterampilan baik dan Sebanyak 14 responden (43,75%) menyatakan bahwa kesiapan diri responden setelah mendapatkan program pelatihan keterampilan sangat baik. Hal ini dikarenakan sebelum adanya program dulunya responden tidak memiliki kesiapan diri yang matang untuk mencapai kemandirian baik dilihat dari segi kemampuan dalam keterampilan dan percaya diri, namun sekarang setelah adanya program keterampilan maka responden sudah memiliki kemampuan dalam berketerampilan dan memiliki kepercayaan diri yang kuat, sehingga untuk mencapai kesiapan diri kedepannya


(76)

responden sudah tidak kuatir. Sebanyak 2 responden (6,25%) menyatakan bahwa kesiapan diri mereka kurang baik. Hal ini dikarenakan dulunya responden tidak pernah belajar serius dalam membuat keterampilan dan sekarang juga responden tetap kurang tahu karena responden sering mengabaikan guru keterampilan ketika proses belajar, responden juga kurang memiliki kesiapan diri yang kuat untuk menuju ke masa depan sehingga responden ragu-ragu akan kemampuan yang dimilikinya.

5.3.5.6. Membantu Tidaknya Program Pelatihan Untuk Bersosialisasi Pada Lingkungan di Luar Panti

Tabel 5.32.

Distribusi Responden Berdasarkan Membantu Tidaknya Program Pelatihan Untuk Bersosialisasi Pada Lingkungan di Luar Panti

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1. 2.

Membantu Sangat Membantu

15 17

46,88 % 53,12 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.32. diketahui distribusi responden mengenai membantu tidaknya program pelatihan untuk bersosialisasi pada lingkungan di luar panti. Sebanyak 17 responden (53,12%) menyatakan bahwa program pelatihan sangat membantu responden untuk bersosialisasi pada lingkungan di luar panti dan Sebanyak 15 responden (46,88%) menyatakan bahwa program


(1)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ... 50

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 58

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 60

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Agama... 61

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa ... 62

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Keterampilan ... 63

Tabel 5.7.Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Memperoleh Informasi Mengenai Lembaga ... 65

Tabel 5.8. Distribusi Responden Berdasarkan Tahu Tidaknya Tentang Program Keterampilan Sebelum Berada di PSAR ... 66

Tabel 5.9.Distribusi Responden Berdasarkan Tahu Tidaknya Tujuan Dari Program Keterampilan ... 67

Tabel 5.10.Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Fasilitas Yang Digunakan Dengan Kebutuhan Responden Dalam Mengikuti Kegiatan Program Pelatihan Keterampilan ... 69

Tabel 5.11.Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Tenaga Pengajar Yang Disediakan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa Dengan Jenis Keterampilan/Bidangnya ... 70


(2)

Tabel 5.12.Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Responden Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa ... 71 Tabel 5.13.Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kesulitan Responden Ketika Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa ... 73 Tabel 5.14. Distribusi Responden Berdasarkan Layak Tidaknya Mengikuti Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Pihak PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa ... 74 Tabel 5.15. Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Dengan Minat/Bakat ... 75 Tabel 5.16. Distribusi Responden Berdasarkan Siapa Yang Memilih Jenis Program Pelatihan Keterampilan Yang Responden Ikuti ... 77 Tabel 5.17. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pelatihan Keterampilan Dilakukan dalam Seminggu ... 78 Tabel 5.18. Distribusi Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Responden Dalam Menyelesaikan Pembelajaran ... 79 Tabel 5.19. Distribusi Responden Berdasarkan Terpenuhi Tidaknya Waktu Yang Diberikan Untuk Pelatihan Keterampilan ... 80 Tabel 5.20. Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Yang Diberikan Selama Mengikuti Program Pelatihan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa ... 81


(3)

Tabel 5.21. Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Jadwal Pelatihan Keterampilan Dengan Yang Ditetapkan ... 82 Tabel 5.22. Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat Program Pelatihan Keterampilan Bagi Responden ... 83 Tabel 5.23. Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Pencapaian Materi Keterampilan ... 84 Tabel 5.24. Distribusi Responden Berdasarkan Menerima Tidaknya Responden Terhadap Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung Morawa ... 85 Tabel 5.25. Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Signifikan Yang Responden Rasakan Setelah Mengikuti Program Pelatihan

Keterampilan ... 86 Tabel 5.26. Distribusi Responden Berdasarkan Perlu Tidaknya Semua Program Pelatihan Keterampilan di PSAR Nusa Putera Tanjung

Morawa ... 87 Tabel 5.27. Distribusi Responden Berdasarkan Membantu Tidaknya Keterampilan Yang Diterima Dalam Mendapatkan Pekerjaan ... 88 Tabel 5.28.Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat Yang Besar Dari Program Pelatihan ... 90 Tabel 5.29.Distribusi Responden Berdasarkan Meningkat Tidaknya Kreatifitas Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan ... 91 Tabel 5.30.Distribusi Responden Berdasarkan Meningkat Tidaknya Motivasi Hidup Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan ... 92


(4)

Tabel 5.31.Distribusi Responden Berdasarkan Kemandirian/Kesiapan Diri Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan ... 94 Tabel 5.32. Distribusi Responden Berdasarkan Membantu Tidaknya Program Pelatihan Untuk Bersosialisasi Pada Lingkungan di Luar Panti .. 95 Tabel 5.33.Distribusi Responden Berdasarkan Meningkat Tidaknya Kepercayaan Diri Setelah Mendapatkan Pelatihan Keterampilan ... 96


(5)

DAFTAR BAGAN

BAGAN ALUR PIKIR ... 30 BAGAN 1 ... 44


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1.Surat Keterangan Dosen Pembimbing 2.Berita Nilai Seminar

3.Daftar Kuesioner