Penapisan Bakteri Kitinolitik Dari Limbah Udang Yang Menghambat Pertumbuhan Beberapa Jamur Patogen

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Udang merupakan salah satu komoditas utama dalam industri perikanan. Sehingga
mendorong Indonesia untuk menjadi salah satu negara produsen udang. Menurut data
Kementerian Kelautan dan Perikanan periode 2010 -2011, jumlah produksi udang
secara nasional baik dalam tambak maupun hasil tangkapan diperairan terbuka
mengalami peningkatan,

0,68%

(hasil

laut)

dan 8,67%

(hasil


budidaya).

Perkembangan ekspor udang periode 2010-2011 sebesar 4,79 %, dengan angka
mencapai 131.269 ton pada tahun 2011 (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2012).

Dalam proses pengolahan udang, biasanya bagian kepala dan kulit udang
dibuang atau dijadikan pakan ternak. Sebagian besar limbah udang ini mengandung
kitin. Kelompok crustacea merupakan penghasil kitin terbesar dibandingkan dengan
beberapa organisme penghasil kitin lainnya, misalnya serangga, nematoda, jamur dan
tumbuhan (Herdiyastuti et al., 2009).

Monomer dari kitin dimanfaatkan oleh mikroorganisme di alam, antara lain
bakteri, yang memiliki gen penyandi enzim kitinase yang akan terekspresi apabila
diinduksi oleh senyawa kitin atau turunannya. Monomer tersebut dimanfaatkan
sebagai sumber karbon dan nitrogen untuk nutrisi (Donderski dan Brzezinska, 2003).
Oleh karena itu, banyaknya limbah udang yang dihasilkan akan berbanding lurus
dengan banyaknya mikroorganisme pendegradasinya. Diantara pendegradasi tersebut
adalah bakteri penghasil enzim kitinase atau bakteri kitinolitik.


Penelitian tentang pemanfaatan bakteri kitinolitik dalam menghambat jamur
patogen telah banyak dilakukan. Namun belum ada kajian yang mengisolasi bakteri

Universitas Sumatera Utara

kitinolitik dari limbah udang untuk dimanfaatkan sebagai agen pengendali hayati.
Bakteri kitinolitik diketahui mampu mengendalikan pertumbuhan jamur patogen pada
beberapa tanaman, diantaranya Fusarium sp.Altenaria sp. Ganoderma boninense Pat.,
Penicillium citrinum dan Fusarium oxysporum (Maimunah, 2010; Asnita, 2010;
Sihombing, 2010, Suryanto et al., 2011; Ferniah et al., 2011; Nildayanti,
2011;Suryanto et al., 2012. Telah dilaporkan pula bahwa bakteri kitinolitik mampu
mengendalikan Aspergillus sp. dan Saprolegnia sp. (diisolasi dari ikan yang sakit)
pada ikan budidaya (nila dan telur ikan gurami) (Dewi, 2011; Malau, 2012;
Sembiring, 2012).
Dinding sel jamur tersusun atas polimer yang komplek yang terdiri atas kitin,
1,3-β dan 1,6-β glukan, mannan dan protein. Jamur memiliki komposisi dinding sel
yang bervariasi pada tiap jenisnya (Adams, 2004). Oleh karena itu, enzim yang
bertanggung jawab dalam proses penghambatan pertumbuhan jamur patogen juga
bervariasi dan saling bekerja sama dalam memutus ikatan polimer yang ada pada
dinding sel jamur.

Penelitian ini dititikberatkan pada penapisan bakteri penghasil kitinase dari
limbah udang yang mampu menghambat beberapa jamur patogen. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan agen pengendali hayati yang ramah lingkungan dan mengurangi
penggunaan bahan kimia yang dapat merusak kesehatan tanah dan konsumen.

Universitas Sumatera Utara

1.2 Permasalahan

Berdasarkan informasi data statistik Kelautan dan Perikanan Indonesia tahun 2011,
Sumatera Utara merupakan penghasil udang terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah
Lampung. Banyaknya udang yang dihasilkan berbanding lurus dengan banyaknya
limbah yang dihasilkan. Kandungan kitin yang tinggi pada limbah udang
menyebabkan banyak pula mikroorganisme pendegradasinya. Penelitian tentang
pemanfaatan bakteri kitinolitik dari limbah udang telah banyak dilakukan. Namun,
belum ada kajian yang mempelajari bakteri kitinolitik dari limbah udang yang
memiliki keunggulan dalam menghambat jamur patogen.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan isolat bakteri kitinolitik dari limbah
udang yang potensial dalam menghambat pertumbuhan beberapa jamur patogen.

1.4 Hipotesis

Bakteri kitinolitik dari limbah udang memiliki kemampuan dalam menghambat
beberapa jamur patogen.

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini ialah :
1.

Dari penelitian ini diharapkan akan ditemukan bakteri kitinolitik yang mampu
mengendalikan beberapa jamur patogen.

2.

Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya


Universitas Sumatera Utara