Gambaran Imunoekspresi p53 Mutan pada Karsinoma Sel Skuamosa Sinonasal

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tumor hidung dan sinus paranasal (sinonasal) pada umumnya jarang
ditemukan dan sampai saat ini diagnosis secara dini dan pengobatan
masih merupakan tantangan. Prevalensi keganasan

sinus paranasal

dijumpai sekitar 3% dari seluruh tumor kepala dan leher dan 1% dari
seluruh tumor ganas di tubuh, sinus maksila merupakan tempat tersering
(60-80%) diikuti kavum nasi 20-30% dan sinus etmoid ±15%, sedangkan
sinus frontal dan sfenoid sangat jarang dijumpai (kurang dari 1%), dengan
perbandingan Laki-laki ditemukan lebih banyak dari perempuan

2:1

(Thompson,2006; Roezin,2007;Carlson 2012; Ziemer 2014).

Data dibagian THT FKUI/RSCM keganasan ini ditemukan pada 1015% dari seluruh tumor ganas THT. Salim mengemukakan

di RSUP

H.Adam Malik Medan selama Januari 2005 sampai dengan Desember
2009 pasien yang dirawat dengan diagnosis karsinoma hidung dan sinus
paranasal adalah sebanyak 51 kasus (Roezin,2007;Salim 2010).
Etiologi tumor ganas sinonasal belum diketahui, tetapi diduga
terpapar dengan bahan industri antara lain nikel, debu kayu, formaldehid,
kromium,

minyak

isopropil.

Pekerja

di

bidang


ini

mendapatkan

kemungkinan terjadi keganasan hidung dan sinus jauh lebih besar.
Merokok juga mempunyai peran penting dalam perkembangan tumor
sinonasal (Thompson,2006; Roezin,2007;Carlson 2012; Ziemer 2014).
Mekanisme

terjadinya

tumor

ganas(karsinogenesis)

etiologinya

multifaktor, tetapi intinya terletak pada gangguan siklus sel dan sistem
pengaturannya. Hal ini melibatkan 3 kelompok gen yaitu : onkogen, gen

yang berperan pada replikasi DNA dan DNA repair serta gen penekan
1
Universitas Sumatera Utara

2

tumor (tumor suppressor genes), dimana salah satu yang termasuk
didalam gen penekan tumor adalah protein p53 yang berfungsi untuk
menghambat siklus sel, apoptosis, diferensiasi, penuaan sel dan
menghambat angiogenesis. Pada keganasan sel, gen p53 adalah gen
yang paling banyak bermutasi (ditemukan >50% dari seluruh kasus
kanker). Waktu paruh p53 wild type kurang dari 30 menit dan merupakan
protein yang labil dan terdiri atas region-region yang tidak terstruktur,
sedangkan p53 mutan mempunyai waktu paruh lebih panjang sehingga
dapat terdeteksi dengan pulasan imunohistokimia. Overekspresi protein
p53 mutan mempunyai hubungan erat dengan meningkatnya insiden
tumor primer dan dapat dijadikan marker untuk stadium molekuler dari
tumor ganas kepala leher dan dapat memprediksi kekambuhan tumor
serta respons tumor terhadap neoadjuvant kemoterapi pada tumor ganas
kepala leher (Macdonald,2004;Irish 2003;Handayani 2011;Shahib,2012).

Penelitian

mengenai

karsinoma

sel skuamosa

sinonasal

dan

hubungannya dengan karakteristik molekuler khususnya apoptosis di
Indonesia masih belum berkembang baik sebagaimana penelitian tentang
karsinoma nasofaring (Surono, 2011).
Holmila et al di Finlandia melakukan penelitian pada 358 kasus tumor
sinonasal dimana dijumpai 277 (77%) kasus menunjukkan ekspresi p53
positif. Oncel di India menunjukkan dari 9 kasus karsinoma sinonasal
dijumpai 3 kasus (33,3%) terekspresi p53 (Holmila,2010;Oncel 2011).
Pendekatan patologis untuk mengetahui ekspresi p53 pada karsinoma

sel

skuamosa

sinonasal

adalah

dengan

melakukan

pemeriksaan

immunohistokimia dari jaringan tumor dalam bentuk blok parafin
(Holmila,2010).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin melihat

profil


imunoekspresi p53 mutan pada kasus karsinoma sel skuamosa sinonasal.

Universitas Sumatera Utara

3

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya
gambaran ekspresi p53 mutan pada karsinoma sel skuamosa sinonasal
khususnya di RS H.Adam Malik Medan.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran ekspresi p53 mutan pada karsinoma
sel skuamosa sinonasal.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui distribusi umur pada penderita karsinoma
sel skuamosa sinonasal
2. Untuk mengetahui distribusi jenis kelamin pada penderita
karsinoma sel skuamosa sinonasal

3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi karsinoma sel skuamosa
sinonasal berdasarkan tipe histopatologi
4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi karsinoma sel skuamosa
sinonasal berdasarkan stadium klinis.
5. Untuk mengetahui intensitas pewarnaan p53 mutan pada
karsinoma sel skuamosa sinonasal berdasarkan skor luas, skor
intensitas dan skor immunoreaktif ekspresi p53 mutan .
6. Untuk mengetahui gambaran ekspresi p53 mutan berdasarkan
tipe histopatologi karsinoma sinonasal.
7. Untuk mengetahui gambaran ekspresi p53 mutan berdasarkan
stadium karsinoma sinonasal.

Universitas Sumatera Utara

4

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat antara lain :
1.


Mengetahui ekspresi serta peranan p53 mutan pada penderita
karsinoma sel skuamosa sinonasal.

2.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan data dan
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pustaka guna
pengembangan ilmu onkologi dibagian THT.

Universitas Sumatera Utara