Aspek Teknis dan Teknologi

  MODUL PERKULIAHAN Analisa Kelayakan Pabrik Aspek Teknis dan Teknologi

  Program Tatap Fakultas Kode MK Disusun Oleh Studi Muka

Teknologi Industri Teknik Industri Sakti Aji Lesmana ST. MMSI

  04 Abstract Kompetensi Modul ini menjelaskan dan menerangkan Mahasiswa mengerti dan memahami hal-hal hal-hal yang berkaitan pada aspek teknis yang melibatkan aspek teknis dan teknologi dan teknologi dalam studi kelayakan dalam laporan studi kelayakan pabrik pendirian pabrik

  Aspek Teknis dan Teknologi

  Aspek Teknis dan Teknologi berkaitan dengan pemilihan lokasi, pemilihan strategi produksi, pemilihan dan perencanaan produk, rencana kapasitas produksi, manajemen persediaan, perencanaan kualitas, pemilihan teknologi, perencanaan tata letak, dan pengawasan kualitas produk.

A. Pemilihan Lokasi

  Pemilihan lokasi suatu organisasi (perusahaan) akan mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan tersebut secara keseluruhan,mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya tetap maupun biaya variabel, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25% harga jual produk (tergantung) kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang diberikan. Hal ini berarti bahwa seperempat total menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jasa yang keluar dari perusahaan (Heize dan Render,2004:410).

  Memilih lokasi yang tepat berarti menghindari sebanyak mungkin efek-efek negative yang mungkin timbul dan mendapatkan lokasi yang memiliki paling banyak factor-faktor positif. Organisasi menentukan letak lokasi usahanya untuk beroperasi di suatu daerah tertentu, maka akan banyak biaya yang timbul dan sulit untuk dikurangi. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri,strategi yang digunakan biasanya adalah : Strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi lokasi pemilihan gudang, dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman.

  Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Tanpa perencanaan lokasi yang tepat, perusahaan dapat membuat kesalahan- kesalahan dalam pemilihan lokasi. Suatu perusahaan mungkin memilih lokasi tanpa mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja di daerah tersebut, dan beberapa bulan setelahnya perusahaan menghadapi masalah tenaga kerja. Perusahaan lain memutuskan membeli tanah untuk lokasi pabrik dengan harga yang murah, tetapi kemudian disadari bahwa kondisi tanah di lokasi tersebut jelek sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra dalam membangun fondasinya. Kesalahan-kesalahan seperti yang disebutkan diatas dapat mengakibatkan perusahaan beroperasi dengan tidak efisien dan efektif. Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin factor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lain adalah dekat dengan sumber-sumber penyediaan bahan dan komponen.Beberapa perusahaan lainnya mungkin mempertimbangkan factor lokasi dimana tersedia tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan perusahaan, ataupun biaya transportasi yang sangat tinggi bila produk berat dan besar. Di dalam bukunya, Hani Handoko (2000) menyebutkan faktor-faktor yang secara umum perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan, adalah sebagai berikut :

  1. Lingkungan masyarakat Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negative didirikannya suatu pabrik didaerah tersebut merupakan suatu syarat penting.Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi dimana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalam berbagai bentuk air, udara, atau limbah zat padat yang telah tercemar, dan sering menimbulkan suara bising.Di lain pihak, masyarakat membutuhkan industry atau perusahan karena menyediakan lapangan pekerjaan dan uang yang dibawa industri ke masyarakat.

  Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi kehidupan karyawan dan eksekutif juga memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Tersedianya fasilitas sekolah, rekreasi, kegiatan-kegiatan budaya dan olahraga adalah bagian penting dari keputusan ini.

  2. Kedekatan dengan pasar Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan sering mengurangi biaya distribusi. Perlu dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan tersebut luas ataukah hanya melayani sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk, dan proporsi biaya distribusi barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang luas, dapat mendirikan pabrik-pabriknya di banyak tempat untuk mendekati pasar.

  3. Tenaga kerja Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar.Bagi banyak perusahaan sekarang kebiasaan dan sikap calon pekerja suatu daerah lebih penting dari ketrampilan dan pendidikan,karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja baru. Orang- orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari daerah lain, seperti tercermin pada tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja mereka. Disamping itu, penarikan tenaga kerja,kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, perlu diperhatikan perusahaan.

  4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah,misal pabrik semen,kayu,kertas,dan baja.Tetapi bila produk jadi lebih berat, besar, dan bernilai rendah maka lokasi dipilih sebaliknya.Begitu juga bila bahan mentah lekas rusak, seperti perusahaan buah-buahan dalam kaleng, lebih baik dekat dengan bahan mentah. Lebih dekat dengan bahan mentah dan para penyedia (supplier) memungkinkan suatu perusahaan mendapatkan pelayanan supplier yang lebih baik dan menghemat biaya pengadaan bahan.

  5. Fasilitas dan biaya transportasi Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara, dan air akan melancarkan pengadaan factor-faktor produksi danpenyaluran produk perusahaan.Pentingnya pertimbangan biaya transportasi tergantung “sumbangannya” terhadap total biaya,contoh untuk perusahaan komputer yang biaya transportasinya hanya sekitar 1 atau 2% dari total biaya,tidak jadi masalah di manapun lokasi perusahaan berada dibanding bagi perusahaan semen.

B. Pemilihan Strategi Produksi

  Agar barang/jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran ini, berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.

  C. Pemilihan dan Perencanaan Produk

  Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring,selanjutnya akan dikaji produk ( beberapa produk ) apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Biasanya, untuk menetapkan produk tersebut akan dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliputi :  Penentuan Ide Produk dan Seleksi Pada intinya, aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala sumber daya yang dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan, adalah meniliai apakah produk tersebut jika dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan harapan. Pembuatan Desain Produk Awal  Dalam produksi barang, gambaran desain awal akan lebih jelas bila dibandingkan dengan produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini, hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti: manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar menunjang manfaat-manfaatnya, desain, seni, dan estitika barang yang akan diproduksi. Desain produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mnedekati sebenarnya. Pembuatan Prototip dan Pengujian  Prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Semetara itu, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah prototip ini sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih dapat diperbaiki lagi, lalu diuji lagi dan seterusnya sehingga prototip ini sesuai dengan harapan. Akhirnya, terciptalah desain produk akhir yang siap unutk diimplementasikan.

  Implementasi  Tahap ini mecoba untuk menilai apakah produk yang sudah diproduksi dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik.

  D. Rencana kapasitas produksi

  Tujuan rencana kapasitas produksi adalah usaha perusahaan untuk mengatasi fluktuasi permintaan (demand). Dengan perencanaan kapasitas yang baik diharapkan perusahaan akan menghasilkan produknya sesuai dengan jumlah kebutuhan konsumen. Perencanaan kapasitas berhubungan dengan jumlah tenaga kerja, mesin, dan peralatan fisik yang diperlukan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi, yaitu :

  1. Faktor yang dapat dikendalikan meliputi : shift kerja per-hari, hari kerja per minggu, jam lembur, subkontrak dan jadwal pemeliharaan.

  2. Faktor yang tidak dapat dikendalikan, meliputi : absensi tenaga kerja, performansi tenaga kerja, kerusakan mesin dan peralatan, scrap dan rework. Kapasitas dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan pada setiap faktor yang disebutkan di atas. Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan kapasitas yang baik, karena :

  1. Kapasitas yang cukup diperlukan guna memenuhi kebutuhan konsumen dimasa depan.

  2. Kapasitas produksi secara langsung mempengaruhi efisiensi produksi.

  3. Kapasitas produksi dapat menentukan besarnya investasi yang diperlukan.

  4. Kapasitas produksi merupakan salah satu sarana strategi usaha.

E. Manajemen persediaan

  Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan yang bertujuan untuk menetapkan dan meminjam tersedianya sumber daya dalam kuantitas dan waku yang tepat. (Senator Nur Bahagia,2003). Adapun metode pengendalian/pengawasan persediaan dengan Economic Order Quantity (EOQ). Pengawasan persediaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang dapat dipecahkan dengan menerapkan metode kuantitatif. Konsep ini dapat diterapkan baik untuk industri skala kecil maupun industri skala besar. Dengan menganalisis secara kuantitatif,proses pengambilan keputusan dapat dipilih secara tepat, sekalipun di dalam perusahaan yang telah dikelola dengan baik.

F. Perencanaan Kualitas

  Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensu kualitasnya. Dimensi kualitas produk dapat dipapaekan berikut ini:

  a. Produk Berupa barang Menurut david garvin, yang dikutip Vincent Gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang dapat dilakukan melalui delapan dimensi seperti berikut ini:

   Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut  Features, yaitu aspek performasi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangnya.  Reliablility, hal yang berkaitan dengan probablitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

   Confermance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.  Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.  Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompentensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang  Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai hal-hal estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari prefensi individual.

   Fit and finish, suatu sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagia produk yang berkualitas.

  b. Produk Jasa/ Servis Zeithaml et. al. mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu :

   Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.  Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.  Assurance, meliputu kemampuan karyawan atas: pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Dimensi ini merupakan gabungan dari dimensi kompetensi, kesopanan, dan kredibilitas.  Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang dibeikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menguhubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomonikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelangganya. Dimensi emphaty ini merupakan gabungan dari dimensi Akses, Komunikasi dan Pemahaman pada Pelanggan.

   Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan frontoffice, tersedianya tempet parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyaman , kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan

  G. Pemilihan Teknologi

  Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.

  H. Perencanaan Tataletak (layout) a. Bagian Industri Manufaktur.

  Bagi perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga jenis tempat yang perlu diatur layout-nya, berikut paparanya:  Tataletak pabrik. Tataletak ( layout ) untuk industri manufaktur antara lain adalah pabrik seperti letak mesin-mesin, letak alat produksi, lajur pengangkutan barang,dan seterusnya. Letak dari fasilitas-fasilitas tersebut harus dikaji agar proses produksi dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan layout untuk pabrik, yaitu : a. Sifat produk yang di buat.

  b. Jenis proses produksi.

  c. Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan.

  d. Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.

  e. Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas f. Aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak saling menghambat atau menggangu g. Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, hendaknya juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja h. Letak mesin-mesin dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan Tataletak kantor. Selain pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki kantor.  Terletak kantor hendaknya disesuaikan besar/kecilnya investasi. Selain itu, tataletak harus dirancang dengan memperhatikan kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitytas pemakaian ruangan, struktur organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin. Tataletak Gudang, sebagai tempat penyimpanan bahan baku maupun bahan  jadi, hendaknya juga diatur layoutnya. Hal-hal utama yang perlu dicermati dalam penyusunan tataletak gudang antara lain besar/kecilnya nilai investasi, bahwa tataletak gudang fleksibel untuk memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga harus fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah.

  b. Bagian Industri Jasa Tataletak (layout) tataletak fasilitas yang tersedia akan berpengaruh pada perspsi pelanggang atas kualitas suatu jasa. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tataletak fasilitas jasa meliputi : o Pertimbangan Spasial o Perencanaan Ruangan o Perlengkapan/ Perabotan o Tatacahaya o Warna o Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

  c. Desain Fasilitas Jasa Dalam industri jasa desain dan tataletak fasilitas jasa erat hubungannya dengan pembentukan persepsi pelanggang, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggang. Ada beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa seperti : o Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri, karena hal ini akan menentukan berbagai persyaratan desainnya. o Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat dimana jasa akan ditawarkan. o Fleksibilitas desain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan spesikasi jasa yang cepat berkembang. o Faktor estetis penataan yang rapi dan menarik pada fasilitas jasa dapat meningkatkan sikap positif pelanggang terhadap suatu jasa. o Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa berpengaruh terhadap perusahaan, baik secara positif maupun negatif dilihat dari sisi perusahaan. o Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya lain.

I. Pengawasan Kualitas Produk

  Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu kesatuan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat memenuhi harapan-harapan para konsumen. Perencanaan kualitas. Aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.

   Menentukan siapa konsumennya  Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen  Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai  Memgembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi.

  Pengendalian Kualitas, Aktiva ini dilakukan pada tahap operasi langkah-langkah yang dilakukan yaitu :  Evaluasi performansi aktual  Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang direncanakan  Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.

  Perbaikan Kualitas. Aktivitas ketiga dari trilogi ini adalah bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik daripada sebelumnya.

  Hasil studi aspek teknis dan teknologi hendak memberikan informasi perihal :

  1. Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya, sehingga ada pegangan yang jelas terhadap langkah langkah yang akan ditempuhdalam proses berikutnya.

  2. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuannya dapat ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun perencanaan peninggkatan pangsa pasar.

  3. Bagaimana proses pemilihan tekhnologi yang tepat guna sehingga kinerja yang diharapkan dari tekhnologi tersebut jelas.

  4. Penenentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi industei jasa.

  5. Penentuaan tataletak (layout) ini dalam pabrik atau terletak bagi industri jasa, seperti pada ruangan-ruangan kantor.

  6. Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam jumlah hal produksi, hendaknya juga dianalisis.

  7. Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak kurang atau berlebih, demikian pula persediaan barang jadi.

  8. Pengawasan kaulitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, hendaknya dapat dilakukan dengan baik. Daftar Pustaka 1. Clifton, David S.(1997). Project Feasibility Analysis,John Wiley and Sons, New York.

  2. Sutojo, Siswanto. (1995). Study Kelayakan Proyek, Teori dan Praktek, Seri Manajemen No. 66, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

  3. M. Sayuti “Analisis Kelayakan Pabrik”. 2008.

  4. Husein Umar. “Studi Kelayakan Bisnis”.2003. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.