PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA lppm unigal ac id

  

PERAN PEMERINTAH DESA

DALAM PEMBERDAYAAN

KELUARGA

Drs. DIAN BUDIYANA M.Si KABID PM & PKD (BPMPD CIAMIS JABAR) Pembekalan KKN Unigal, Juli 2016 Drs. DIAN BUDIYANA M.Si KABID PM & PKD (BPMPD CIAMIS JABAR) Pembekalan KKN Unigal, Juli 2016 OLEH : OLEH :

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA

  PENGERTIAN UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA  

  

► DESA  ADALAH  DESA  ATAU  DESA  ADAT  ATAU 

YANG  DISEBUT  DENGAN  NAMA  LAIN, 

SELANJUTNYA  DISEBUT  DESA  ADALAH 

KESATUAN  MASYARAKAT  HUKUM  YANG  MEMILIKI 

BATAS  WILAYAH  YANG  BERWENANG  UNTUK 

MENGATUR  DAN  MENGURUS  URUSAN 

PEMERINTAHAN,  KEPENTINGAN  MASYARAKAT 

SETEMPAT  BERDASARKAN  PRAKARSA 

MASYARAKAT,  HAK  ASAL  USUL,  DAN/ATAU  HAK 

TRADISIONAL  YANG  DIAKUI  DAN  DIHORMATI 

DALAM  SISTEM  PEMERINTAHAN  NEGARA 

KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH DESA

    Adalah  Kepala  Desa  atau 

yang  disebut  dengan  nama 

lain  dibantu  perangkat  desa 

sebagai  unsur  penyelenggara 

Pemeritahan Desa (

  

UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG

DESA )

PENGERTIAN KELUARGA

  (UU.RI.No. 52 Thn. 2009 Tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pemb. Kelg)

Keluarga adalah unit terkecil

dalam masyarakat yang terdiri

dari suami istri, atau suami, istri

dan anaknya,atau ayah dan

anaknya, atau ibu dan anaknya.

   Pengertian pemberdayaan kata berdaya yang berarti:

  a) Memberi daya,

  b) Memberi kekuatan,

  

c) Memberi tenaga. kata berdaya artinya

berkekuatan, bertenaga, ada akal.

  

Berdaya upaya artinya berusaha atau

berikhtiar dengan sungguh-sungguh, misalnya: kita wajib berdaya upaya untuk memperbaiki kehidupan kita.

  Analisa gambar 

  Masyarakat yang tidak berdaya tidak memiliki aturan yang disepakati dan tidak terorganisir

   Menggambarkan berbagai karakter masyarakat yang mempunyai potensi SDM

   Pemberdayaan diukur dengan proses transparansi

  Kesimpulan gambar 

  Masyarakat teratur dan terorganisir 

  Ada pemandu 

  Ada diskusi 

  Ada komunikasi 2 arah

  Hakekat Pemberdayaan a . Pemberdayaan adalah proses, yaitu

perubahan dari status yang rendah ke

status yang lebih tinggi; b. Pemberdayaan adalah metode, yaitu sebagai suatu pendekatan agar masyarakat berani mengungkapkan pendapatnya dan

  c. Pemberdayaan adalah program, yaitu sebagai tahapan-tahapan yang hasilnya

terukur menuju kehidupan rakyat yang

mandiri dan sejahtera;

d. Pemberdayaan adalah gerakan,

  yaitu membuka peluang bagi

masyarakat untuk berpartisipasi

dalam pembangunan;

  

e. Pemberdayaan adalah pemberian

otorisasi, yaitu menempatkan masyarakat sebagai subyek dalam pembangunan.

  DEFINISI

Pemberdayaan adalah suatu proses meningkatkan kapasitas individu-individu atau kelompok untuk membuat pilihan-pilihan dan mentransformasikannya ke dalam tindakan dan hasil yang diinginkan dengan memanfaatkan potensi yang Pemberdayaan masyarakat bukan

membuat masyarakat menjadi tergantung

pada berbagai program pemberian (charity).

  Karena pada dasarnya setiap apa yang dinikmati, harus dihasilkan

  (yang atas usaha sendiri hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain)

  

Jadi pemberdayaan harus dilihat

secara komprehensif dengan

produk akhir masyarakat

menjadi berdaya, dan keluarga

ada di dalamnya karena

keluarga merupakan unit

terkecil yang ada di

masyarakat .

memiliki otoritas,

menjadi SUBYEK dalam

pembangunan, dan

kehidupannya menjadi lebih baik

dari sebelumnya Secara filosofis, community development mengandung makna ‘membantu masyarakat agar bisa menolong diri sendiri’, dengan kata lain (YANG TIDAK TAU MENJADI TAU, YANG TIDAK MAU MENJADI MAU DAN YANG TIDAK MAMPU MENJADI MAMPU)

berarti bahwa substansi utama dalam aktivitas pembangunan

masyarakat adalah masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus dilihat sebagai Subjek dari proses secara keseluruhan.

  CIRI-CIRI MASYARAKAT BERDAYA : 1.

  Mempunyai kemampuan 2. Mempunyai otoritas 3. Mampu memahami diri dan potensinya,mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan) 4. Mampu mengambil keputusan.

5. Memiliki kekuatan untuk

  berunding( bargaining power) yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan 6. Bertanggungjawab atas tindakannya

  Prinsip-Prinsip Pemberdayaan

  Partisipasi ; masyarakat berperan secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pelestariannya.

   Musyawarah ; memilih sesuatu yang menjadi priorititas, setiap pengambilan keputusan di desa maupun antar desa dilakukan secara musyawarah berdasarkan pada prioritas kebutuhan nyata.

  Prinsip-Prinsip Pemberdayaan ; dalam Keberlanjutan setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan harus selalu mempertimbangkan sistem pelestariannya.

  

Kesetaraan Gender ; dalam

setiap pelaksanaan

kegiatan dan pengambilan

keputusan, perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki.

  Proses  peningkatan  dan  pemantapan  motivasi,  kemampuan  dan  fungsi  keluarga  yang  dilakukan  secara terencana,  terarah,  sistematis,  dan  berlanjut  melalui  bimbingan,  konsultasi, 

  PEMBERDAYAAN perlindungan,  advokasi, 

  KELUARGA ( 8 FUNGSI KELUARGA) pelembagaan  keluarga  dalam  rangka  memperkuat  peran  sosial  keluarga  (sumber: Glosarium kemensos.go.id)

  MASALAH POKOK BANGSA 

  Merosotnya wibawa Negara 

  Lemahnya sendi perekonomian bangsa 

  Intoleransi dan krisis kepribadian bangsa

  

ROAD MAP IMPLEMENTASI UU NO. 6 TH 2014

TTG DESA

DI KABUPATEN CIAMIS

IDENTIFIKASI

KEWENANGAN

DESA

IDENTIFIKASI

KEWENANGAN

DESA

PERENCANAAN DESA PERENCANAAN DESA PENGANGGARA N DESA PENGANGGARA N DESA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA PENGELOLAA N KEUANGAN DESA PENGELOLAA N KEUANGAN DESA TATA KELOLA PEMDES TATA KELOLA PEMDES URUSAN KEMISKIN URUSAN KEMISKIN PENDAMPING AN PENDAMPING AN PENINGKATAN KAPASITAS PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLAAN ASET PENGELOLAAN ASET PENGADAAN BARANG & JASA PUBLIK DESA PENGADAAN BARANG & JASA PUBLIK DESA PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN PARTISIPATIF PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN PARTISIPATIF

  

LOKASI

SASARAN

258 DESA

  

27 KECAMATA

N Meningkatkan Partisipasi dan Peran Lembaga Kemasyarakatan Dalam Pembangunan Mewujudkan Desa Membangun

  2008- 2013 Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Desa Meningkatkan

  Partisipasi Masyarakat dan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan

  Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Perdesaan Meningkatkan Derajat Ekonomi Masyarakat Miskin

  2013- 2018 Mewujudk an Kemandiri an

  Masyaraka t dan Desa KEBIJAKAN DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA HAMBATAN DAN PERMASALAHAN BANYAKNYA REGULASI BARU PEMAHAMAN TERHAPAP REGULASI KURANG SDM KURANG SINERGITAS KURANG PARTISIPASI MENURUN

KAPASITAS APARATUR DESA DAN

KELEMBAGAAN DESA BELUM OPTIMAL

   Lupa

  • Apakah  Pemerintah   Keliru
  • Desa Bisa:  Salah

  TIDAK ?

  • YA

  Alternatif tindakan :

  ADVOKASI Diingatkan

  •  Diberi masukan
  • > Ditekan

  

KEBERADAAN DESA :

M

  Pendekatan Pemerintahan A J U

  Pemerintahan Desa M A N D

  Desa sbg R

  Memenuhi Berwenang Kesatuan

  I Kepentingan Mengatur dan Masyarak

  TUJUAN Masyarakat Mengurus at Hukum

  S Setempat

  E J A H Lembaga

  T Kemasyarakatan

  E Desa

  R A

  PERAN PEMERINTAH DESA dalam pemberdayaan keluarga

HAK DAN KEWAJIBAN DESA

  (

DESA BERHAK

  

a. Mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat; b. Menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa, dan

c. Mendapatkan sumber pendapatan.

  

HAK DAN KEWAJIBAN

KEWAJIBAN DESA

  a. Melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan masyarakat desa dan keutuhan NKRI;

  b. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa; c. Mengembangkan kehidupan demokrasi

  d. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa;

e. Memberikan dan meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat desa.

HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT

  ( MASYARAKAT DESA BERHAK :

  Meminta dan mendapatkan informasi dari pemerintah desa, serta a. mengawasi keg. penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa;

  b. Memperoleh pelayanan yang sama dan adil

  c. Menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara bertanggungjawab ttg keg. penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa; d. Memilih, dipilih, dan /atau ditetapkan menjadi : kepala desa, perangkat desa, anggota BPD atau anggota Lembaga

  Kemasyarakatan desa.

  e. Mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan ketentraman di desa.

  

HAK DAN KEWAJIBAN

MASYARAKAT DESA BERKEWAJIBAN

  a. Membangun diri dan memelihara lingkungan desa; b. Mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa yg baik; c. Mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan tenteram di desa; d. Memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan, permufakatan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan di desa; dan e. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di desa.

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH

  1.Peningkatan Kapasitas (Aparatur Kecamatan Dan Desa)

  2.Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan

3.Pengaturan dan Pedoman

  Kemandirian Desa Penguatan Pemerintahan dan Masyarakat

  Desa Pemerintah

  Dalam Pemenuhan Daerah Kepentingan Masyarakat

  Pemberdayaan Keluarga Setempat dan Masyarakat Desa

  1.Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan

  2.Pendampingan

  3.Bantuan Keuangan PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Peningkatan Kepranataan Pemdes Pemantapan Penguatan Aparatur Pemdes Pemerintahan Desa

  • Penguatan Keuangan Desa

  Peningkatan Peningkatan Partisipasi Masyarakat Partisipasi

  • Peningkatan Kapasitas Lembaga

  Masyarakat dan Kemasyarakatan

  Kapasitas Lembaga Pelatihan dan Pendampingan Masyarakat Kemasyarakatan Peningkatan

  . Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Ketersediaan

  . Peningkatan Ketersediaan Teknologi Tepat Sumberdaya dan

  Guna Infrastruktur Peningkatan Aksesibilitas masyarakat Peningkatan Derajat

  Miskin thd faktor produksi Ekonomi Masyarakat Penguatan lembaga perekonomian Miskin perdesaan

DIAGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA

  SESUAI UU NO 6 TAHUN 2014 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA (BERDASARKAN UU 6 TAHUN 2014) CONTOH: BADAN KEPALA DESA LPM / Lembaga Adat,

  PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BKAD & Bum Desa SEKRETARIS DESA KEPALA KEPALA PEME- KESEJAH- SEKSI SEKSI NGUNAN KEPALA PEMBA- SEKSI ADMINISTRASI KEUANGAN UMUM URUSAN  URUSAN URUSAN KEPALA KEPALA KEPALA RINTAHAN TERAAN KEPALA KEPALA KEPALA DUSUN DUSUN DUSUN

  KETERANGAN: HUBUNGAN KEMITRAAN KADES DAN LPM. LEMBAGA ADAT, BKAD, & BUM DESA HUBUNGAN KONSULATIF KADES DAN BPD HUBUNGAN PERINTAH KADES DAN PERANGKAT DESA

  

HUBUNGAN PERINTAH DALAM TATA

KELOLA PEMERINTAHAN DESA

  Kepala Desa mempunyai hubungan perintah yang dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam hal ini perangkat desa memiliki integritas sesuai tugas fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

   Sekretariat Desa terdiri dari kepala urusan administrasi, kepala urusan keuangan dan kepala urusan umum yang dipimpin oleh Sekretaris Desa yang mempunyai tugas dalam bidang administarsi pemerintahan.

   Pelaksana Teknis Lapangan terdiri dari kepala seksi pemerintahan, kepala seksi pembangunan dan kepala seksi kesejahteraan dalam struktur organissai pemerintahan desa yang mempunyai tugas pelaksana operasional.

   Pelaksana Kewilayahan adalah kepala dusun yang bertugas membantu tugas kepala desa dalam memberikan pelayanan

  

HUBUNGAN KONSULTATIF DALAM TATA

KELOLA PEMERINTAHAN DESA

  Kepala Desa dengan BPD yaitu BPD mempunyai fungsi membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa.

   BPD dengan etos kerja yang tinggi untuk mengawasi dan meminta keterangan laporan dalam bentuk laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan desa.

   BPD dalam forum musyawarah desa menyatakan pendapat atas penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.

   Dalam pelaksanaan tugas BPD tersebut di atas mendapatkan biaya tunjangan dan operasional BPD

HUBUNGAN KEMITRAAN DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA

   Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, badan kerjasama antar desa (BKAD) dan

Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa) dalam

hubungan kemitraan Pemerintahan Desa dengan Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, BKAD dan Bum Desa dalam hal kerjasama hubungan kemitraan yang dilakukan secara bersama-sama dengan melakukan penanaman dan internalisasi

positif terkait etos kerja dan budaya sosial

meliputi disiplin, kerja keras, kerjasama,

WUJUD KONKRIT

  

Wujud Konkrit Tata Kelola Pemerintahan Desa tertuang

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDesa), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa),

Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa (APBDesa),

pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa),

Peraturan Desa yang mempunyai basis legalitas

(perumusan peraturan di desa berbasiskan aturan-aturan

hokum positif yang lebih tinggi) dan basis legitimasi

(perumusan peraturan di desa yang berbasiskan aspirasi

masyarakat), kerjasama antar desa, dan kinerja

pemerintahan desa dengan baik sesuai asas kepastian

hukum, asas akuntabilitas, asas keterbukaan dan asas

profesionalitas.

  

REGULASI DAERAH DALAM

MENDORONG PROGRAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI

KABUPATEN CIAMIS

  

IMPLEMENTASI

PEMANTAPAN PEMERINTAHAN DESA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KAPASITAS LEMBAGA KEMASYARAKATAN TERWUJUDNYA PEMBERDAYAA N KELUARGA PENINGKATAN KETERSEDIAAN

  DAN SUMBERDAYA DAN INFRASTRUKTUR MASYARAKAT PENINGKATAN DERAJAT EKONOMI MASYARAKAT MISKIN PENINGKATAN KELEMBAGAAN EKONOMI MASYARAKAT DAN UNGGULAN DESA

PEMBANGUNAN BERBASIS PEMBERDAYAAN DESA

  

Kegiatan pembangunan yang berlangsung di Desa yang dilaksanakan 

secara terpadu dengan mengembangkan dan memberdayakan swadaya 

gotong royong masyarakat dan seluruh potensi yang ada di desa

  MEMPERBAIKI KUALITAS HIDUP MASYARAKAT MELALUI PENDAYAGUNAAN POTENSI DENGAN BERBAGAI KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TUJUAN TERCAPAINYA MASYARAKAT DESA YANG SEJAHTERA, MANDIRI, BERIMAN DAN

  BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA SASARAN Perda Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2013 Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2013

PEMBANGUNAN BERBASIS PEMBERDAYAAN DESA

  PRINSIP- PRINSIP ;Partisipasi

   Gotong Royong Masyarakat

   Kepentingan UmumKearifan LokalKesetaraan dan

   Kemandirian Keadilan

  

Kebebasan MobilisasiPrioritas atau tingkat

Kemendesakan

   Keterlibatan dalam pengambilan

   Keberlanjutan Keputusan

   Keterbukaan

  Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2013

  

9 PILAR PEMBANGUNAN BERBASIS

PEMBERDAYAAN DESA

Pembangunan berbasis pemberdayaan desa meliputi bidang-bidang pembangunan dan pemberdayaan sebagai berikut :

  1. Pembangunan keimanan dan ketakwaan

  2. Pembangunan kapasitas aparatur dan kelembagaan desa

  3. Pengelolaan kekayaan dan keuangan desa

  4. Pembangunan sarana dan prasarana desa

  5. Pembangunan pendidikan masyarakat desa

  6. Pembangunan kesehatan masyarakat desa

  7. Pemberdayaan keluarga

  8. Pemberdayaan Masyarakat

  9. Peraturan Desa

  IMPLEMENTASI

  1.Program Pembangunan Keimanan dan Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

diarahkan untuk menjadikan masyarakat desa

yang selalu menjunjung tinggi nilai –nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dalam kerangka masyarakat madani, yang santun, jujur amanah, bersahaja dan toleran terhadap suatu perbedaan 2.

  Pelatihan Aparatur bertujuan agar aparatur mampu untuk mendampingi dan memotivasi

masyarakat dalam membangun desanya secara

partisipatif dan pelatihan kelembagaan bertujuan agar kelembagaan desa mampu untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal.

  

IMPLEMENTASI

  3

  . Kekayaan Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dimana Kepala Desa sebagai Kepala Pemerintahan Desa adalah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan Desa yang dipisahkan

4. Menggerakan Masyarakat dalam pembangunan sarana dan

  prasarana secara partisipatif, dengan melibatkan peran serta masyarakat dan potensi desa dan menyerahkan pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana desa kepada Pemerintah Desa dan masyarakat, serta membina aparatur dan masyarakat desa dalam pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana desa melalui swakelola.

  

IMPLEMENTASI

  5

  . Menyadarkan masyarakat desa agar meningkatkan pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal, membentuk dan membina pusat kegiatan pendidikan dan keterampilan di desa sesuai kebutuhan dan potensi masyarakat desa, serta membentuk, menyiapkan dan membina kader kader pendidikan yang diambil dari masyarakat desa untuk mengelola pusat kegiatan pendidikan dan keterampilan di Desa

6. Mengembangkan Desa Siaga Aktif dengan indikator :

  • Forum Desa - Kader Pemberdayaan Masyarakat - Kemudahan akses Pelayanan Dasar - Posyandu dan UKBM lainnya aktif
  • Dukungan Dana untuk kegiatan kesehatan daripemerintah desa, masyarakat dan dunia u>Peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
  • Pembinaan PHBS di Rumah Tangga

  

IMPLEMENTASI

7. Upaya pemberdayaan keluarga diarahkan kepada

  terwujudnya keluarga yang maju, mandiri, harmonis dan mempunyai anak yang ideal, sehat dan sejahtera.

8. Peningkatan Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat

  Desa, dimana urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat diserahkan pengaturannya kepada kepala desa, ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan masyarakaat, peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan;pengembangan kemitraan; pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kegiatan lain sesui dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.

  

IMPLEMENTASI

9. Meningkatkan kompetensi Kepala Desa, Perangkat Desa

  dan Badan Pernusyawaratan Desa dalam bidang pembentukan peraturan perundang-undangan, dimana Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa dapat menetapkan dan memberlakukan peraturan desa yang mengatur kehidupan dalam masyarakat desa di wilayahnya.

  

KONSTRUKSI DESA KE

DEPAN MAJU, MANDIRI & SEJAHTERA TANPA MENINGGALKAN JATI DIRINYA

  H A L - H A L P E N T I N G H A L - H A L P E N T I N G YA N G P E R LU D I L A KU KA N P E M D A D A N YA N G P E R LU D I L A KU KA N P E M D A D A N P E M D E S P E M D E S

  1. MENJADIKAN DESA SEBAGAI TEMPAT KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN;

  2. MENEMPATKAN DESA SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNAN;

  3. MENJADIKAN DESA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

HATUR NUHUN

  SEKIAN & TERMA KASIH

Dokumen yang terkait

52 ANALISIS PEMANIS SINTESIS NATRIUM SAKARIN DAN NATRIUM SIKLAMAT DALAM TEH KEMASAN

0 0 6

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA Margaretha Martini1 , Dini Rahmayani2 , Maria Viani3

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KELUARGA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENDERITA SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

1 1 9

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TINGKAT STRESS DALAM MENJALANI OSCE MAHASISWA SEMESTER VI ANGKATAN VIII DI STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN Tricintia, Y

0 0 9

HUBUNGAN PERSEPSI MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENOPAUSE DI DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR

0 0 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Ike Putri Setyatama

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN BALITA DALAM POSYANDU BALITA DI KELURAHAN GEBANGSARI KOTA SEMARANG

0 0 10

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA WANITA PRA MENOPAUSE DI DESA GOTPUTUK KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN LAMA PERSALINAN KALA 1 DI BPM NY ESTI WIJAYANTI, AM.KEB GENUK KOTA SEMARANG Ayu Fatikhah Widyah Setiyowati) ) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : wiwidwidyahyahoo.com ABSTRAK - HUB

0 0 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKSANAKAN IMUNISASI POLIO PADA BAYI DI DESA KRAGAN GONDANGREJO KARANGANNYAR.

0 0 10