TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN VISI & MISI
VISION & MISSION
VISI
VISION
Menjadi lembaga Kliring dan Penjaminan yang To become the Clearing and Guarantee handal untuk menyediakan layanan terbaik di
Institution reliable of providing the best service Pasar Modal Indonesia
in Indonesian Capital Market.
MISSION MISI
To actualize a safe and attractive Indonesian Berupaya mewujudkan Pasar Modal Indonesia
Capital Market.
yang aman dan menarik.
VISION • MISSION • KPEI’S WAY • ABOUT KPEI
LAPORAN TAHUNAN 2011
NILAI INTI KPEI
KPEI’s CORE VALUES
KPEI selalu menempatkan nilai Fokus pada KPEI has been putting customer-focused Pelanggan sebagai landasan layanan jasa kami,
approach as the origin nature of our business guna mewujudkan kinerja yang berkelanjutan
in delivering sustainable results and in sekaligus untuk terus menciptakan nilai lebih
becoming sustainable value creator. We bagi seluruh pelanggan kami. Adalah pola pikir
always nurture a tireless learner mindset by yang tak kenal henti dalam belajar yang
encouraging our people to attest achievement mendorong seluruh karyawan kami untuk terus
of excellence. That can only be accomplished mencapai hasil terbaik. Tujuan tersebut
by upholding integrity and prudent behaviors hanya bisa dicapai melalui perilaku yang
toward continuous improvement while assuring mengedepankan integritas dan kehati-hatian
that trustworthy is always be at the tip of our dalam bertindak, serta terus mengupayakan
mind. We believe that by showing an open- perbaikan dan terus memupuk kepercayaan di
mind attitude receptive to new and different dalam segala pemikiran kami. Kami percaya
ideas, fellowship, and mutual respect will lead bahwa sikap yang terbuka, mau menerima
to a collaborative work that can maximize the ide-ide baru, kerja sama tim yang erat
value of all stakeholders. dan bersikap saling mendukung mampu memberikan hasil yang terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan.
“We respect and reward collaborative works of our people in maximizing the value for all stakeholders”.
VISI • MISI • TATA NILAI UNGGULAN • TENTANG KPEI
2011 ANNUAL REPORT
FOKUS PADA PENGGUNA JASA
KPEI senantiasa mengutamakan kebutuhan pengguna jasa dan berupaya memberikan pelayanan dengan mutu terbaik kepada seluruh pengguna jasa, baik internal maupun eksternal. Fokus terhadap pengguna jasa merupakan sikap yang responsif, proaktif, berpandangan luas, dan siap membantu pihak yang membutuhkan.
INDIKATOR PERILAKU
Memenuhi dan melampaui kebutuhan pengguna jasa. Selalu memberikan nilai dan manfaat lebih. Tanggap dalam merespon kebutuhan pengguna jasa.
CUSTOMER FOCUS
KPEI places strong emphasis of the needs and interest on the Customers at all times, also exerts every effort to provide the best quality service to all stakeholders, both internal and external. Customer Focus reflects
our collective conduct that are responsive, proactive, with broad perspectives and ready to lend a hand.
BEHAVIOR INDICATOR
Deliver satisfaction to customers.
Always enrich/add value. Deliver beyond customer’s expectation.
VISION • MISSION • KPEI’S WAY • ABOUT KPEI
LAPORAN TAHUNAN 2011
PENCAPAIAN TERBAIK
KPEI senantiasa berupaya memberi kontribusi yang maksimal, menjaga keseimbangan antara tujuan dan proses guna meraih hasil yang
terbaik.
INDIKATOR PERILAKU
Fokus kepada solusi, bukan pada masalah. Berkontribusi dengan ide-ide inovatif. Tunjukkan bahwa kita mampu dan bekerja untuk kemajuan bersama.
ACHIEVEMENT OF EXCELLENCE
KPEI constantly strives to contribute optimally, maintaining a balance between aims and means to produce the very best.
BEHAVIOR INDICATOR
Focus on the solution, instead of the problem. Contribute with innovative ideas. Show ‘can do’ attitude & work toward a common goal.
VISI • MISI • TATA NILAI UNGGULAN • TENTANG KPEI
2011 ANNUAL REPORT
INTEGRITAS
KPEI senantiasa menjaga konsistensi antara pikiran, ucapan dan tindakan, melakukan diskusi secara terbuka, mendukung keputusan yang telah ditetapkan, serta menumbuhkan rasa memiliki
yang tinggi.
INDIKATOR PERILAKU
Patuhi aturan yang berlaku. Tunjukkan rasa tanggung jawab. Transparan dalam memberikan informasi.
INTEGRITY
KPEI is always consistent in thoughts, words as well as deeds. Engages in open discussions, supports the decision that has been taken and cultivates a high sense of belonging.
BEHAVIOR INDICATOR
Comply with the rules. Show responsibility. Transparent when providing information.
VISION • MISSION • KPEI’S WAY • ABOUT KPEI
LAPORAN TAHUNAN 2011
KEHATI-HATIAN
KPEI mengharuskan semua pihak di lingkungan perusahaan untuk mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan dan pengambilan
keputusan serta menerapkan kaidah pengelolaan risiko yang baik dan benar.
INDIKATOR PERILAKU
Berpikir cermat dalam mengambil keputusan. Mempertimbangkan segala risiko yang terkandung dari setiap tindakan. Mengambil keputusan secara bijak.
PRUDENCE
KPEI requires everyone in the Company to consider the outcome of every action and decision and adopt the principles of risk management in line with the best practices.
BEHAVIOR INDICATOR
Think smart in decision making process. Consider risks in every action.
Able to make a wise decision.
VISI • MISI • TATA NILAI UNGGULAN • TENTANG KPEI
2011 ANNUAL REPORT
KEBERSAMAAN
KPEI senantiasa menumbuhkan kerjasama tim yang erat, bersikap saling mendukung dan menghargai.
INDIKATOR PERILAKU
Hargailah pendapat orang lain. Saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama. Menghargai hasil akhir sebagai hasil karya tim.
FELLOWSHIP
KPEI continuously nurtures strong teamwork and is supportive and respectful to one another.
BEHAVIOR INDICATOR
Respect others’ opinion. Support each other in achieving a common objective. Appreciate the end result as the team’s result.
VISION • MISSION • KPEI’S WAY • ABOUT KPEI
LAPORAN TAHUNAN 2011
TENTANG KPEI ABOUT KPEI
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan akta notaris No.8
was established based on a Notary Deed No.8 tertanggal 5 Agustus 1996 dan statusnya resmi
dated 5 August 1996. Ever since, its legal sebagai badan hukum sejak 24 September 1996
entity status became official on 24 September melalui pengesahan Menteri Kehakiman
1996 ratified by the Minister of Justice of Republik Indonesia. Pada 1 Juni 1998, Badan
the Republic of Indonesia. On 1 June 1998, Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan
Indonesia’s Capital Market and Financial (Bapepam-LK) menerbitkan Izin Operasional
Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) KPEI berdasarkan Surat Keputusan No:Kep-
issued KPEI an Operational License according 26/PM/1998 sehingga KPEI secara resmi
to a Decree with Reference: Kep-26/PM/1998. menyelenggarakan operasional kliring dan
Based on that license, KPEI was allowed to penjaminan penyelesaian transaksi bursa di
perform clearing and guarantee of stock Pasar Modal Indonesia. Saat ini 100% saham
exchange transactions in Indonesian capital KPEI dimiliki oleh PT Bursa Efek Indonesia
market. To date, KPEI’s shares remain fully (BEI), dengan porsi total saham yang telah
owned by the Indonesia Stock Exchange (IDX), ditempatkan adalah sebesar Rp. 15 miliar.
which equates to a paid in capital amounting to Rp15 billion in total.
VISI • MISI • TATA NILAI UNGGULAN • TENTANG KPEI
VISION • MISSION • KPEI’S WAY • ABOUT KPEI
2011 ANNUAL REPORT
Peran utama KPEI sebagai Self Regulatory Organization (SRO) selama lebih dari satu dasawarsa semakin memperkuat peran KPEI dalam menentukan arah perkembangan pasar modal Indonesia. Fungsi utama KPEI adalah sebagai Central Counterparty (CCP) yang menyediakan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang diharapkan bisa terus meningkatkan efisiensi dan kepastian dalam penyelesaian transaksi di Bursa Efek Indonesia.
Kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) bertujuan untuk melakukan mitigasi terhadap setiap risiko yang mungkin timbul dalam penyelesaian transaksi bursa. Proses kliring yang dilakukan KPEI bertujuan untuk memastikan bahwa setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban masing-masing baik berupa efek maupun dana yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sebagai CCP menjadi satu- satunya penjual untuk setiap pembeli dan satu- satunya pembeli untuk setiap penjual dalam setiap penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa.
Throughout its more than a decade journey as a Self Regulatory Organization (SRO), KPEI plays an important role in determining the development of Indonesia Capital Market. Having its function as a Central Counterparty (CCP), KPEI is responsible to provide the clearing and guarantee services of stock exchange settlements in order to enhance efficiency and secured assurance to each settlement of transaction in Indonesia Stock Exchange (IDX) floor.
As a Clearing and Guarantee Institution (LKP), KPEI aims to mitigate every potential risk that might arise from the stock exchange transaction settlements. Therefore as CCP, KPEI is entitled to be the only seller for every buyer, and the only buyer for every seller in every transaction settlement over each investment instrument being traded in the stock exchange.
KPEI will strive to constantly perform continuous improvement initiatives to its existing infrastructure while continually innovating to deliver better and efficient services. In doing so, KPEI is always in strict compliance with the international best practices to promote the development of Indonesia’s capital market. This objective can only be achieved through constant development of both internal and external potentials by creating a tireless-learning culture for all KPEI’s human resources (HR). Eventually, such effort will enable us to form KPEI as a knowledge base organization - a place that facilitates the continuous learning process and development of its HR in terms of knowledge and competence, in line with the gradually advancing information technology movements. KPEI is committed to always initiate improvements and develop strategic planning, hence to deliver quality service, to increase the capacity of its internal organization and of all clearing members as well as benefiting its entire stakeholders in a sustainable manner.
“KPEI plays an important role in determining the development of Indonesia Capital Market”.
KPEI akan terus berupaya untuk melakukan berbagai perbaikan terkait infrastruktur, dan terus berinovasi untuk meningkatkan layanan yang mengutamakan efisiensi dan sesuai dengan standar praktik internasional, guna memajukan pasar modal Indonesia. Tujuan tersebut bisa dicapai melalui pengembangan sumber daya internal maupun eksternal dengan cara menciptakan budaya belajar tanpa henti bagi seluruh sumber daya manusia (SDM) yang tergabung dalam organisasi KPEI. Upaya tersebut pada akhirnya diharapkan bisa memperkuat organisasi sebagai wadah yang memfasilitasi proses pembelajaran dan perkembangan SDM baik dari sisi ilmu pengetahuan dan kompetensi seiring dengan kemutakhiran sistem teknologi informasi yang ada. Adalah komitmen KPEI untuk senantiasa melakukan pembenahan dan perencanaan strategis, sehingga bisa memberikan layanan berkualitas terkait jasa kliring dan penjaminan transaksi bursa, untuk meningkatkan kapasitas internal dan seluruh anggota kliring serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (dalam jutaan Rupiah)
( in milion Rupiah)
ASET ASSETS
Aset Lancar Current Assets Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
JUMLAH ASET
TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
TOTAL LIABILITIES JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS
TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS dan
TOTAL LIABILITIES and EQUITY
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (dalam jutaan Rupiah)
( in milion Rupiah)
Pendapatan Usaha
Operating Revenues
Setoran atas Penerimaan Negara Contribution on Non-Tax State Bukan Pajak
Revenues
Pendapatan Usaha Bersih
Net Operating Revenues
Beban Usaha Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
Operating Income (Loss)
Pendapatan (beban) lain-Bersih Other Income (Expenses)-Net
Pendapatan Sebelum Pajak
Income Before Tax
Beban Pajak Tax Expense
Net Income Pendapatan Komprehensif
Laba Bersih
Other Comprehensive Income
Laba Komprehensif
Comprehensive Income
RASIO-RASIO (%) RATIOS (%)
Laba Usaha/ Operating Income/ Pendapatan Usaha
Operating Revenues Laba Usaha/
Operating Income/ Pendapatan Usaha Bersih
Net Operating Revenues Beban Usaha/
Operating Expense/ Pendapatan Usaha
Operating Revenues Laba Bersih/Pendapatan Usaha
Net Income/Operating Revenues Laba Usaha Bersih/
Net Operating Income/ Pendapatan Usaha Bersih
Net Operating Revenues Pendapatan (Beban) Lain-lain/
Other Income (Expenses)/ Pendapatan Usaha
Operating Revenues Laba bersih per saham
Earning per Share
VISI • MISI • TATA NILAI UNGGULAN • TENTANG KPEI
2011 ANNUAL REPORT
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS MESSAGE FROM BOARD OF COMMISSIONERS
Dari kiri ke kanan - From left to right: Rahmat Waluyanto, Sebastianus Harry Wiguna, Inarno Djajadi
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,
Memasuki tahun 2011, dunia Pasar Modal Indonesia dipenuhi dengan semangat optimisme dan harapan bahwa pertumbuhan pasar modal yang terjadi pada 2010 akan terus berlanjut di 2011. Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang dicerminkan dalam Produk Domestik Bruto (PDB) dengan tahun dasar 2000, menunjukkan perekonomian Indonesia tumbuh dengan stabil sebesar 6,5% dari Rp 2.313,8 triliun pada akhir 2010 menjadi Rp 2.463,2 pada akhir 2011, dengan pendapatan per capita yang juga meningkat dari Rp 27,1 juta (USD 3.010,1) menjadi Rp 30.8 juta (USD3.542,9). Kondisi tersebut juga menjadi perhatian dunia internasional, sehingga pada Desember 2011 lembaga pemeringkat Fitch Rating menaikkan peringkat Indonesia menjadi Investment Grade (BBB-). Selain itu, nilai kapitalisasi pasar saham pada tahun 2011 mencapai angka sekitar Rp 3.537 triliun. Angka tersebut meningkat dari pencapaian tahun 2010 yang sebesar Rp 3.247 triliun. Sementara rasio kapitalisasi pasar saham terhadap PDB tahun 2011 mencapai 48,9%. Secara makroekonomi terlihat potensi yang sangat tinggi bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Dear Honorable Stakeholders,
Entering year 2011, the Indonesian Capital Market was filled with optimism and expectations that the market growth of 2010 would be carried over into year 2011. Indonesian Economic Growth which is reflected on the Gross Domestic Product (GDP), with base year 2000 indicated that the Indonesian economy had grown stably at 6.5% from Rp 2,313.8 trillion at the end of 2010 to Rp 2,463.2 trillion at end of 2011 with an increase of per capita income to Rp 30.8 million (USD3,542.9) from Rp 27.1 million (USD 3,010.1). This condition had attracted the international attention as indicated by Fitch Rating, an international rating institution, which had upgraded Indonesia’s debt rating to Investment Grade (BBB-) in December 2011. As of year 2011, share market capitalization value reached Rp 3.537 trillion. The number increased from the achievement in the year 2010 which amounted to Rp 3.247 trillion. Meanwhile the ratio of market capitalization to GDP reached 48.9% in 2011. From the macroeconomic perspective, Indonesia is demonstrating a great potential for growth of its capital market.
MESSAGE FROM BOARD OF COMMISSIONERS
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pada tahun 2011, terdapat 25 emiten yang In 2011, there were 25 companies who have mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
listed their shares at the Indonesian Stock (BEI) sehingga total emiten tercatat menjadi
Exchange, which made a total of 440 listed 440 emiten dan nilai kapitalisasi pasar
companies with market capitalization of meningkat menjadi kurang lebih Rp 3.537,29
approximately Rp 3,537.29 trillion or an triliun atau meningkat sebesar 8,54% dari
increase of 8.54% from end of 2010. However, posisi akhir 2010. Namun, ketidakpastian
the uncertainty in the global economic pemulihan kondisi perekonomian global masih
recovery has still been holding up the rate of menahan laju pertumbuhan Indeks Harga
growth of Jakarta Composite Index (JCI) which Saham Gabungan (IHSG) sehingga pada akhir
caused the JCI to close at 3,821.99 at the end perdagangan di tahun 2011 IHSG ditutup pada
of year 2011, or an increase of 3,2% from posisi 3.821,99 atau hanya meningkat sekitar
year-end 2010 closing point at 3,703.51. In 3,2% dari penutupan akhir 2010 yang berada
addition, the average daily transaction value pada posisi 3.703,51. Sedangkan rata-rata
and frequency in the share market showed a nilai dan frekuensi transaksi harian pada pasar
relatively stable growth when compared to saham menunjukkan pertumbuhan yang relatif
2010, whereas the transaction value increased stabil dibandingkan tahun 2010, yaitu nilai
by 3.36% to Rp 4.95 trillion coupled with an transaksi meningkat sebesar 3,36% menjadi Rp
increased transaction frequency by 7.4% to 4,95 triliun dan frekuensi transaksi meningkat
113,454 times.
7,4% menjadi 113.454 kali transaksi. Together with Bapepam-LK and other Self KPEI, bersama dengan Bapepam-LK dan
Regulatory Organization (SRO), namely PT Self Regulatory Organization (SRO) lainnya,
Bursa Efek Indonesia (BEI) and PT Kustodian yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
Sentral Efek Indonesia (KSEI), KPEI continued PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
to make an attempt to take the opportunities (KSEI), berupaya mendapatkan peluang
from the domestic economic growth by dalam pertumbuhan ekonomi domestik
building a solid infrastructure of the dengan membangun infrastruktur pasar
Indonesian capital market in order to build modal Indonesia yang solid sehingga dapat
capacity and improve efficiency as well as meningkatkan kapasitas dan efisiensi serta
increase confidence of both foreign and local semakin menumbuhkan kepercayaan investor
investors.
baik domestik maupun asing.
Developing a Solid Infrastructure in
Developing a Solid Infrastructure in Indonesia
Indonesia Capital Market
Capital Market Based on the five years (2010-2014) Business Berdasarkan Rencana Strategi Bisnis yang
Strategy Plan which had been agreed upon telah disepakati oleh Dewan Komisaris untuk
by the Board of Commissioners, Board of lima tahun (2010-2014), Direksi bersama
Directors and the Management continued to manajemen terus berupaya mendukung
make an effort in supporting the infrastructure proses perkembangan infrastruktur pasar
development process for the capital market by modal dengan menerapkan elemen Rencana
implementing what is stated in the Strategic Strategis yang terdapat pada empat tema
Plan comprising four themes of corporation strategi korporasi yaitu memperkuat peran
strategy that focuses on strengthening KPEI’s sebagai Central Counterparty (CCP) dan
roles as Central Counterparty (CCP) and Regulator, membangun kapasitas (Capacity
Regulator, Capacity Building, Straight-Through Building), Straight-Through Processing (STP),
Processing (STP), and Knowledge-based dan organisasi berbasis ilmu pengetahuan
Organization.
(Knowledge-based Organization). To build a solid capital market infrastructure, Guna mengembangkan infrastruktur
Bapepam-LK and SRO have set up Strategic pasar modal yang solid, Bapepam-LK
Management Office (SMO) and Project dan SRO juga telah membentuk tim kerja
Management Office (PMO) working groups Strategic Management Office (SMO) dan
to manage and monitor various initiatives Project Management Office (PMO) dalam
in the infrastructure development for the mengelola dan memantau berbagai inisiatif
capital market. For this, KPEI is contributing pengembangan infrastruktur pasar modal.
and is responsible for the development and Untuk hal ini, KPEI berkontribusi dan
implementation of Straight Through Processing bertanggung jawab dalam pengembangan dan
(STP).
implementasi Straight Through Processing (STP).
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
2011 ANNUAL REPORT
Selain itu juga mendukung berbagai proyek- KPEI was also supporting other projects related proyek lainnya yang terkait dengan inisiatif
to the main initiative of capital market that utama pasar modal yaitu pengembangan
includes the development of Capital Market Datawarehouse Pasar Modal oleh BEI dan
Data Warehouse set up by BEI and Single Single Investor Identification (SID) oleh KSEI.
Investor Identification (SID) by KSEI. The Pengembangan STP saat ini sudah memasuki
development of STP has currently reached tahap akhir. Tahap pengujian lebih lanjut
the final phase. Next, an advanced testing masih terus dilakukan dengan melibatkan SRO
stage will be executed by involving SROs dan pengguna jasa sehingga diharapkan STP
and customers. STP is expected to be fully akan dapat diimplementasikan sepenuhnya
implemented in 2012.
pada tahun 2012.
“We believe that a strong synergy built internally or with the working partners and all capital market participants, will lead to
a well-organized, fair and
efficient
Capital Market”.
Kinerja Keuangan 2011 Financial Performance in 2011
Berdasarkan laporan keuangan KPEI yang telah Based on KPEI’s financial report audited diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman
by Osman Bing Satrio & Partners Public Bing Satrio dan Rekan (member of Deloitte
Accountant Office (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) terjadi peningkatan
Touche Tohmatsu Limited), KPEI’s net revenue pada pendapatan usaha bersih di tahun 2011.
experienced an increase in 2011. KPEI’s Net Pendapatan usaha bersih KPEI di 2011 adalah
Revenue in 2011 amounted to Rp 208.14 sebesar Rp. 208,14 miliar sementara di 2010
billion compared to Rp 201.10 billion in 2010. sebesar Rp. 201,10 miliar. Namun, peningkatan
However, operating expenses in 2011 also juga terjadi pada jumlah beban usaha di
increased to Rp 116.43 billion compared to Rp tahun 2011 yang mencapai Rp.116,43 miliar,
85.42 billion in 2010. As a result, as of 2011, dibandingkan dengan jumlah beban usaha
the company’s net profit decreased to Rp 87.46 pada tahun 2010 sebesar Rp. 85,42 miliar.
billion compared to Rp 121.69 billion in 2010. Sebagai hasilnya, laba bersih Perusahaan di
As per 31 December 2011, KPEI recorded a total tahun 2011 adalah Rp. 87,46 miliar, menurun
asset of Rp 2.16 trillion, compared to year 2010 dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 121,69
totaled Rp 2,22 trillion. The decrease in the miliar. Per 31 Desember 2011 jumlah aset KPEI
asset by the end of 2011 was greatly influenced mencapai Rp. 2,16 triliun, sementara di tahun
by the decrease in the exchange settlement 2010 berjumlah Rp. 2,22 triliun, penurunan
account of the Stock Exchange which was jumlah aset pada akhir 2011 sangat dipengaruhi
indicated by a decreasing credit transaction oleh penurunan piutang penyelesaian transaksi
position to Rp 1.47 trillion, from Rp 1.62 Bursa yang menunjukkan posisi piutang
trillion in year 2010.
transaksi per penutupan perdagangan tahun 2011 yang menurun menjadi Rp. 1,47 triliun dari tahun 2010 sebesar Rp. 1,62 triliun.
MESSAGE FROM BOARD OF COMMISSIONERS
LAPORAN TAHUNAN 2011
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
In 2011, total net cash flow from investing activities amounted to Rp 51.8 billion, which was due to cash and cash equivalent being allocated to bonds and mutual funds.
To affirm KPEI’s role as CCP in Indonesian capital market, it is very important for KPEI to strengthen its financial resources in order to perform its function as guarantor in the settlement of stock transaction by managing the Gurantee Fund Reserves. That led the Board of Commissioner to agree upon the proposal on setting aside the amount of Gurantee Fund Reserves by considering KPEI’s financial condition as one of the agendas discussed during the General Meeting of Shareholders.
Pada tahun 2011, total kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi perusahaan adalah sebesar Rp. 51,8 miliar dikarenakan pengalokasian kas setara kas ke dalam bentuk obligasi dan reksadana.
Dalam mempertegas peran KPEI sebagai CCP dalam pasar modal Indonesia, sangatlah penting bagi KPEI untuk memperkuat sumber dana dalam rangka menjalankan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa dengan mengelola suatu bentuk Cadangan Jaminan. Oleh sebab itulah, Dewan Komisaris telah menyetujui usulan penyisihan besaran Cadangan Jaminan dengan memperhatikan kondisi keuangan KPEI sebagai salah satu agenda yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
In 2011, KPEI recorded Rp 67.79 billion of Gurantee Fund Reserves. Such increase reflected an additional of Rp 60.843 billion to the booked Gurantee Fund Reserves in year 2010 which totaled Rp 6.9 billion. The increase in the Gurantee Fund Reserves was resulted from KPEI’s Annual GMS held on 10 June 2011. The Gurantee Fund Reserves has been placed in the form of Time Deposit and Checking Account. The source of the Gurantee Fund Reserves was generated from KPEI’s operational surplus. Gurantee Fund Reserves is allocated to support the guarantee mechanism for Settlement of Stock Transaction.
Good Corporate Governance
With respect to the Good Corporate Governance (GCG) principles, the Board of Commissioners had made a commitment to give their full support to the implementation of GCG by continuously monitoring and evaluating the GCG implementation in KPEI. That was in line with the effort to enhance the quality of corporate governance.
Pada tahun 2011 cadangan jaminan yang dimiliki KPEI adalah sebesar Rp 67,79 miliar. Hal tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp 60,843 miliar dari posisi cadangan jaminan KPEI tahun 2010 senilai Rp 6,9 miliar. Penambahan Cadangan Jaminan tersebut merupakan hasil keputusan RUPST KPEI tanggal 10 Juni 2011. Cadangan jaminan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan rekening giro. Sumber dana untuk Cadangan Jaminan berasal dari surplus operasional KPEI. Cadangan Jaminan digunakan sebagai pendukung mekanisme penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dalam kaitannya dengan penerapan prinsip tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance (GCG), Dewan Komisaris berkomitmen untuk mendukung penerapan GCG dengan senantiasa melakukan pengawasan dan evaluasi atas penerapan GCG di KPEI. Hal tersebut adalah sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas tata kelola perusahaan.
2011 ANNUAL REPORT
Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk The Board of Commissioners has the authority melakukan pengawasan terhadap aktivitas
to monitor the company’s activities. That is perusahaan. Untuk itulah Rapat Gabungan
why a monthly Joint Meeting is conducted Dewan Komisaris dengan Direksi rutin
between the Board of Commissioners and dilaksanakan setiap bulannya. Sepanjang
Board of Directors. In 2011, the Board of 2011, Dewan Komisaris telah melakukan rapat
Commissioners had conducted 12 joint gabungan dengan Direksi sebanyak dua belas
meetings with the Board of Directors. This (12) kali. Rapat tersebut bertujuan untuk
meeting aimed at Directors to provide a Direksi memberikan laporan kinerja perusahaan
regular performance report, while the Board secara berkala, Komisaris memberikan
of Commissioners give direction and approval pengarahan, serta persetujuan atas keputusan
upon matters beyond the Directors’ decision yang berada di luar kewenangan Direksi.
making authority.
Di samping itu Dewan Komisaris juga The Board of Commissioners also holds regular menyelenggarakan secara konsisten rapat
meetings with the Audit Committee to discuss rutin bersama Komite Audit guna membahas
company’s monthly performance along with kinerja bulanan dan permasalahan yang terjadi
other respecting issues arising in the company. di perusahaan. The Audit Committee was set up based Komite Audit merupakan komite yang dibentuk
on Bapepam-LK Regulation No.III B.8 berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No.III.B.8
concerning Clearing and Guarantee tentang Komisaris Lembaga Kliring dan
Institutions Commissioners. The main duty Penjaminan. Tugas utama dari Komite Audit
of the Audit Committee is to assist the adalah untuk membantu Dewan Komisaris
Board of Commissioners in performing the dalam menjalankan fungsi pengawasan, antara
Board’s monitoring function by analyzing lain melakukan penelaahan atas informasi
financial information issued by the keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan,
Company, monitoring Management’s effort memonitor usaha Manajemen dalam menjaga
in maintaining the effectiveness of internal efektifitas pengendalian internal, memonitor
control, monitoring and making sure that dan memastikan Perusahaan telah menerapkan
the Company has implemented GCG as its GCG sebagai landasan operasionalnya,
operational basis, monitoring Company’s memonitor ketaatan Perusahaan terhadap
compliance to the existing law and regulations peraturan perundang-undangan yang berlaku,
as well as in monitoring the effectiveness of serta memonitor efektifitas kebijakan dan
risk management policy and its execution pelaksanaan manajemen risiko yang telah
prepared and executed by the Directors. disiapkan dan dilaksanakan oleh Direksi.
MESSAGE FROM BOARD OF COMMISSIONERS
LAPORAN TAHUNAN 2011
Selain mengoptimalkan peranan Komite In optimizing the role of the Audit Committee Audit sebagai organ Dewan Komisaris dalam
as an organ of the Board of Commissioners melakukan fungsi pengawasan terhadap
who perform its monitoring duties on the aktivitas operasional perusahaan, pada
company’s operational activities, in 2011, tahun 2011, KPEI juga terus meningkatkan
KPEI had upgraded the quality of the GCG kualitas penerapan GCG dengan menerapkan
practices by implementing Enterprise Risk Enterprise Risk Management (ERM) sebagai
Management (ERM) as a total and integrated kerangka kerja yang menyeluruh dan
working framework that covers risk terintegrasi bagi proses identifikasi risiko,
identification process, risk measurement and pengukuran risiko dan pengelolaan risiko
risk management. KPEI had also completed a perusahaan. Disamping itu, KPEI juga
GCG self-assessment to implementation of GCG melaksanakan penilaian mandiri (self
practices in KPEI. KPEI has also appointed an assessment) terhadap praktik GCG di KPEI,
independent auditor who assisted in making serta menunjuk auditor independen untuk
external review on pre-implementation of melakukan review eksternal terhadap pra
Straight-Through Processing (STP) system. implementasi sistem Straight Through Processing (STP).
Pada tahun 2010 Bapepam-LK telah melakukan In 2010 Bapepam-LK had audited KPEI to audit atas KPEI dengan tujuan untuk mengukur
evaluate KPEI’s operational compliance on kepatuhan operasional KPEI terhadap
the existing law and regulation. That audit peraturan perundangan yang berlaku. Dari
resulted several findings, which KPEI has to audit tersebut terdapat beberapa temuan yang
follow-up as part of future improvement plan. perlu ditindaklanjuti pada tahun 2011 oleh
In performing its monitoring duties, the Board KPEI sebagai perbaikan ke depannya. Dalam
of Commissioners have been assisted by the rangka melakukan fungsi pengawasan, Dewan
Audit Committee and Internal Audit, who Komisaris dibantu dengan Komite Audit
carried out routine examination on the follow- dan Satuan Pemeriksa Internal (SPI) yang
up outcomes on the Bapepam-LK’s findings on secara berkala memeriksa hasil tindak lanjut
KPEI.
Perusahaan atas temuan audit Bapepam-LK tersebut.
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
MESSAGE FROM BOARD OF COMMISSIONERS
2011 ANNUAL REPORT
Future Plan
Going forward, in year 2012, we hope that the Board of Directors will continue KPEI’s development in order to actualize the Company’s Vision and Mission. We realize that it takes extra work from the Directors and all employees to achieve the company’s vision and mission. We also hope that KPEI will continue in enhancing its performance both internally and externally by synergyzing with other SROs - BEI and KSEI - to develop Indonesian capital market. We believe that through the development of a more solid infrastructure as well as good coordination with Bapepam-LK and other SROs, KPEI is expected to be able to answer the quest of present and future challenges.
Rencana ke Depan
Melangkah menuju tahun 2012, kami berharap jajaran Direksi untuk terus melanjutkan pengembangan KPEI demi mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan. Kami menyadari demi mewujudkan visi dan misi perusahaan tersebut diperlukan kerja keras dari seluruh jajaran Direksi dan karyawan KPEI. Kami pun berharap agar KPEI dapat terus meningkatkan kinerjanya baik secara internal maupun dalam bersinergi dengan SRO lainnya yaitu BEI dan KSEI untuk mengembangkan pasar modal Indonesia. Dengan infrastruktur yang semakin solid serta kordinasi yang baik dengan Bapepam-LK dan SRO lainnya, KPEI diharapkan mampu senantiasa menjawab berbagai tantangan, baik di masa kini maupun masa mendatang.
Apresiasi
Sebagai penutup kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan juga ucapan selamat kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan KPEI atas kerja keras dan dedikasinya dalam upaya pengembangan Perusahaan di tahun 2011. Berkat kegigihan kalian semua, KPEI mampu merampungkan pengembangan sistem STP yang merupakan kontribusi serta tanggung jawab KPEI yang diwujudkan melalui proyek tim kerja Strategic Management Office (SMO) dan Project Management Office (PMO), yang dilakukan bersama dengan Bapepam-LK dan SRO lainnya.
Dalam kesempatan ini pula, kami ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemegang saham, mitra kerja, pengguna jasa dan otoritas pasar modal atas dukungan yang diberikan.
Apreciation
Finally we would like to express our greatest appreciation and congratulate the Board of Directors and all employees of KPEI for the hard work and dedication throughout the development of the company in 2011. It is your strong determination that enabled KPEI to complete the development of STP system as part of KPEI’s contribution and responsibility that were being realized through the Strategic Management Office (SMO) and Project Management Office (PMO) projects carried out together with Bapepam-LK and other SROs.
At this opportunity, we would also like to express our highest appreciation and gratitude to the shareholders, working partners, customers and the capital market authority for all the supports provided.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kami percaya dengan kerjasama erat yang We believe that a strong synergy built terbentuk baik di lingkungan internal
internally or with the working partners and all Perusahaan, maupun dengan mitra kerja
capital market participants, will lead to a better dan seluruh pelaku pasar modal, akan
sounded Indonesian Capital Market toward an mengantarkan Pasar Modal Indonesia terus
orderly, fair and efficient Capital Market. melangkah menjadi Pasar Modal yang semakin teratur, wajar dan efisien.
Rahmat Waluyanto
Sebastianus Harry Wiguna
Inarno Djajadi
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Commissioner President Commissioner
Commissioner
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
2011 ANNUAL REPORT
LAPORAN DEWAN DIREKSI REPORT FROM BOARD OF DIRECTORS
Bambang Widodo
Hoesen
Seluruh Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dengan mengucapkan syukur ke hadirat-Nya, perkenankanlah kami menyampaikan ringkasan kinerja PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) selama periode tahun 2011. Tahun 2011 merupakan tahun yang menunjukkan kepada investor global maupun domestik ketahanan pasar modal Indonesia. Meskipun terjadi krisis ekonomi global yang dipicu oleh memburuknya kondisi ekonomi negara-negara Eropa, pertumbuhan ekonomi yang pesat terus dialami oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Seiring dengan kesadaran bahwa fundamental ekonomi domestik yang kuat, kepercayaan investor terus ditunjukkan dengan meningkatnya indeks hingga ke level 4.192,509 yang diraih pada tanggal 2 Agustus 2011, ini juga merupakan level indeks tertinggi yang dicapai pada tahun 2011.
Dear Respected Stakeholders,
We praise God the Almighty for allowing us to report the performance of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) achieved in year 2011. Year 2011 was the year wherein our country’s capital market showed strong resilient to the global economic conditions, which was being the attention of both foreign and domestic investors. Despite the global economic downturn resulted from the European economic turmoil, significant growth seemed to be experienced by some developing countries including Indonesia.
Such strong domestic economic fundamental led to stronger trust of investors, as indicated by the performance of the Index that moved higher up to the level of 4,192.509 as of 2 August 2011, which was also the highest indeks level recorded throughout 2011.
REPORT FROM BOARD OF DIRECTORS
LAPORAN TAHUNAN 2011
Namun, krisis di kawasan ekonomi Eropa However, the continuing European economic yang terus berlanjut, kembali berimbas pada
crisis has brought impacts to the Indonesian pasar modal di Indonesia yang menyebabkan
capital market, which caused a declining trend indeks mengalami penurunan hingga mencapai
of index down to the lowest point throughout level terendah untuk tahun 2011, sebesar
year 2011 that recorded 3,269.543 as of 4 3.269,543 pada 4 Oktober 2011. Pada akhir
October 2011. Toward end of 2011, Indonesia’s 2011, timbulnya kembali kepercayaan bahwa
economic fundamentals also encouraged Fitch fundamental ekonomi domestik dan diraihnya
Ratings to raise its rating for Indonesia to be status Investment Grade Republik Indonesia
an Investment Grade country, then led the dari Fitch Rating mendorong indeks pulih ke
index to its recovery level at 3.821.99 level, level 3.821,99 atau menguat 3.2% dari posisi
thus strengthening by 3.2% from its initial pembukaan perdagangan. Kondisi ini menjadi
open trading position. This condition has peluang dan tantangan yang dicermati oleh
brought in some potential opportunities and Self Regulatory Organization (SRO).
challenges, which have been observed by the Self Regulatory Organization (SRO).
Selama tahun 2011 nilai kapitalisasi pasar saham pada 29 Desember 2011 dibukukan
During year 2011, stock market capitalization sebesar Rp. 3.537,29 triliun, naik 8,54% dari
as at 29 December 2011 accounted for Rp. 3.247,10 triliun pada akhir Desember 2010.
USD 3,537.29 trillion or up by 8.54% from Sementara, rata-rata nilai transaksi harian
Rp3,247.10 trillion as of end of December tahun 2011 tercatat sebesar Rp. 4,95 triliun,
2010. Meanwhile, the average daily value of naik 3,36% dari Rp. 4,80 triliun pada tahun
transactions in 2011 amounted to Rp 4.96 2010.
trillion or up by 3.36% from Rp 4.80 trillion in 2010.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham The average frequency of daily stock tahun 2011 mencapai 113.454 kali, meningkat
transactions in 2011 reached 113,454 times, an 7,40% dari 105.790 kali transaksi pada tahun
increase of 7.40% of transaction from 105,790 2010. Selama tahun 2011 tercatat sebanyak 25
times in 2010. Throughout year 2011, 25 new emiten baru yang mencatatkan sahamnya di
issuers were recorded listed on the Indonesia Bursa Efek Indonesia, sehingga total emiten
Stock Exchange, which made up a total of 440 yang terdaftar menjadi 440 emiten. Nilai
issuers listed issuers. Value of shares listed kepemilikan saham yang tercatat di Kustodian
on the database of PT Kustodian Sentral Efek Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebesar
Indonesia (KSEI) with a total value amounted Rp. 2.091,21 triliun dengan perincian investor
to Rp 2,091.21 trillion comprising Rp 1,251.89 asing Rp 1.251,89 triliun dan investor lokal
trillion of foreign investors and Rp 839.32 Rp. 839,32 triliun.
trillion of local investors. Untuk proses kliring transaksi bursa di
In 2011, KPEI went through a clearing process sepanjang tahun 2011, KPEI telah mencapai
of all stock transactions that reached a efisiensi volume penyelesaian transaksi
settlement efficiency of daily average stock bursa dengan rata-rata harian sebesar 57,52%,
transaction volume of 57.52%, so that the stock sehingga volume efek yang diselesaikan
volume settled through KPEI reached 42.48% melalui KPEI menjadi sebesar 42,48 % atau
or 2.10 billion shares per day. 2,10 miliar unit saham per hari.
LAPORAN DEWAN DIREKSI
REPORT FROM BOARD OF DIRECTORS
2011 ANNUAL REPORT
Pada kegiatan Pinjam Meminjam Efek (PME) KPEI, nilai transaksi sampai akhir tahun 2011 mencapai Rp. 1,7 triliun serta dengan rata-rata total outstanding pinjaman harian sebesar Rp. 4,4 miliar. Sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai total tahun lalu yang sebesar Rp. 1,77 triliun dan rata-rata total outstanding pinjaman harian sebesar Rp. 4,9 miliar.
Agunan milik AK yang dikelola oleh KPEI, yang digunakan sebagai dasar perhitungan trading limit untuk 119 AK untuk bertransaksi di Bursa telah mencapai Rp. 13,09 triliun. Agunan tersebut terdiri dari agunan offline senilai Rp. 6,58 triliun dan agunan online sebesar Rp. 6,51 triliun.
KPEI’s Securities Lending and Borrowing (SLB) transaction value totaled Rp 1.7 trillion and an average daily total outstanding loan amounted to Rp 4.4 billion, as of end of 2011. The figures decreased slightly compared to last year’s total value that amounted to Rp 1.77 trillion and an average daily total outstanding loan amounted to Rp 4.9 billion.
KPEI also managed CM’s Collateral, which were used as the basis for setting forth trading limit for 119 CMs in performing stock transactions on the exchange that amounted to Rp13.09 trillion. The Collateral consisted of Rp 6.58 trillion of offline collateral and Rp 6.51 trillion of online collateral.
The daily share transaction settlement resulted in an efficiency value of 82.32%, which made the average daily value of the funds settled through KPEI became 17.68% or equivalednt to Rp845.79 billion.
In 2011, the share transaction settlement conducted through Alternate Cash Settlement (ACS) mechanism occured over differenct days to 66 Clearing Members (CM), with a total volume of 8.74 million shares valuing Rp 23.10 billion. Throughout year 2011, we did not experience any default on exchange settlement transaction by CM.
As of 2011, utlization of Intraday facility has reached a total value of more than Rp 43.51 trillion. Meanwhile, the average daily use of the intraday facility amounted to Rp 176.19 billion, along with the highest daily figure of Rp 923.21 billion, while the lowest daily usage recorded Rp 1.55 billion. The total cost incurred by KPEI to use the intraday facility amounted to Rp 1.80 billion.
Efisiensi nilai dari penyelesaian transaksi bursa rata-rata harian adalah sebesar 82,32%, sehingga rata-rata harian nilai penyelesaian dana yang dilakukan melalui KPEI menjadi sebesar 17,68% atau sejumlah Rp. 845,79 miliar.
Selama periode tahun 2011 penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) terjadi atas 66 AK dalam hari yang berbeda, dengan total volume penyelesaian efek sebesar 8,74 juta unit saham senilai Rp. 23,10 miliar. Sepanjang periode tahun 2011, tidak pernah terjadi gagal bayar dalam penyelesaian transaksi bursa oleh AK.
Penggunaan Fasilitas Intraday tahun 2011 telah mencapai total nilai lebih dari Rp. 43,51 triliun. Sementara itu, rata-rata harian penggunaan fasilitas intraday adalah sebesar Rp. 176,19 miliar, dengan angka tertinggi harian sebesar Rp 923,21 miliar, sedangkan penggunaan terendah hariannya adalah sebesar Rp. 1,55 miliar. Adapun total biaya yang harus dikeluarkan oleh KPEI untuk penggunaan fasilitas intraday tersebut adalah sebesar Rp. 1,80 miliar.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Untuk komposisi agunan offline senilai Rp. 6,58 triliun terdiri dari Rp. 5,39 triliun atau 81,83% berbentuk bank garansi, Rp. 991,02 miliar atau 15,06% berbentuk Deposito Berjangka, dan Rp. 192,94 miliar atau 2,93 % merupakan Minimum Cash collateral AK yang disimpan dalam bentuk Deposito Berjangka, serta Rp. 12 miliar atau 0,18% merupakan nilai yang berasal dari Saham BEI milik AK yang dijaminkan di KPEI. Sementara komposisi agunan online, yang berjumlah senilai kurang lebih Rp. 6,51 triliun, mayoritas masih berasal dari efek dengan komposisi 98,64% senilai Rp. 6,42 triliun, dan berbentuk tunai atau cash senilai Rp. 88,53 miliar atau 1,36%. Posisi Dana Jaminan yang dikelola KPEI telah mencapai Rp. 1,79 triliun. Untuk menjaga akuntabilitas- nya pengelolaan dan investasi Dana Jaminan di KPEI diawasi dan dibantu oleh Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko.
The offline collateral valued at Rp 6.58 trillion consisted if Rp 5.39 trillion or 81.83% of bank guarantee, Rp 991.02 billion or 15.06% of Deposit, Rp 192.94 billion or 2.93% of CM’s Minimum Cash Collateral stored in the form of CM’s Time Deposit, and Rp 12.00 billion or 0.18% was generated from BEI shares owned by CM and was pledged at KPEI. Meanwhile, the online collateral amounted to a total of Rp 6.51 trillion, of which 98.64% or Rp 6.42 trillion were generated from stocks, and Rp 88.53 billion or 1.36% were in cash value. Meanwhile, KPEI’s Guarantee Fund recorded Rp 1.79 trillion. In terms of the guarantee fund management and investment, KPEI maintained its accountability through a strict supervision and support from Credit Policy and Risk Management Committee.
LAPORAN DEWAN DIREKSI
REPORT FROM BOARD OF DIRECTORS
2011 ANNUAL REPORT
KPEI has invested the Guarantee Fund in form of two instrument types that consisted of 75.52% time deposits and 24.48% Government Bonds (SBN). That made the amount of guarantee fund investment to be equal to Rp
1.79 trillion, which consisted of Rp 1.35 trillion of time deposits and Rp 438.10 billion of government bonds.
As of end 2011, KPEI managed to record total revenue of Rp 208.143 billion or increased by 3.5% from the previous year. Clearing and settlement guarantee fee recorded Rp 214.250 billion, considered the largest contributor to the overall stock trading. KPEI’s net profit amounted to Rp 87.462 billion or 28.1% lower than previous year.
KPEI telah menginvestasikan Dana Jaminan tersebut ke dalam dua jenis instrumen yang terbagi kedalam bentuk deposito berjangka dengan porsi yang mencapai 75,52 % dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 24,48%. Dengan demikian jumlah investasi Dana Jaminan dari total sebesar Rp. 1,79 triliun, untuk deposito berjangka berjumlah sebesar Rp. 1,35 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) berjumlah sebesar Rp. 438,10 miliar.
Pada akhir 2011, KPEI berhasil mencatatkan total pendapatan usaha sebesar Rp. 208,143 miliar naik 3,5% dari tahun lalu sebelumnya. Pendapatan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham merupakan kontribusi terbesar, dengan nilai yang mencapai Rp. 214,250 miliar. Laba bersih tercatat sebesar Rp. 87,462 miliar turun 28.1% dibandingkan tahun lalu.
Developing a Solid Infrastructure in Indonesia Capital Market
The growing market transactions pushed KPEI along with Bapepam-LK, BEI and KSEI to continuously develop a robust capital market infrastructure. KPEI is responsible to develop Straight Through Processing (STP) project. In addition, KPEI with other SROs have also been active in pursuing a series of socialization to meet the changing trend of the capital market through SRO cost-sharing mechanism such as through socialization of general capital market information, capital market investment and BEI transaction information, Reference for Securities Ownership (AkSes) and Implementation of Separation of Investor Fund (RDI).
Related to the Straight Through Processing (STP) system, we have entered the final phase wherein we conduct a joint evaluation with other SROs and Clearing Members. As part of the preparation activities, KPEI carried out socialization to Directors of Clearing Members as well as vendors of the supporting facilities.
Developing a Solid Infrastructure in Indonesia Capital Market
Transaksi bursa yang terus meningkat mendorong KPEI bersama Bapepam-LK, BEI dan KSEI untuk senantiasa mengembangkan infrastruktur pasar modal yang kokoh. KPEI bertanggungjawab untuk mengembangkan proyek Straight Through Processing (STP). Selain itu, KPEI bersama SRO lainnya pun secara aktif melakukan rangkaian sosialisasi dalam rangka mempersiapkan perubahan yang terjadi di pasar modal melalui mekanisme sharing cost SRO, seperti untuk mensosialisasikan pasar modal secara umum, Investasi di pasar modal dan transaksi di BEI, Acuan Kepemilikan Sekuritas (AkSes) dan Implementasi Pemisahan Rekening Dana Investor (RDI).
Pengembangan Straight Through Processing (STP) saat ini telah memasuki tahap akhir yaitu tahap pengujian bersama dengan SRO lain dan AK. Untuk mempersiapkan implementasi proyek STP, KPEI pun secara rutin melakukan sosialisasi bagi Direksi Anggota Kliring dan vendor penyedia jasa sistem pendukung.
LAPORAN TAHUNAN 2011
LAPORAN DEWAN DIREKSI
In 2011, KPEI has fully completed the development of Pre Deal Check (PDC) Interface, KPEI e-CLEARS clearing system, development of Automated Risk Management System (ARMS), Member Interface, System Monitoring Tools (SMT), and Risk Management System (RMS). Other operating system development projects also continued to become KPEI’s concern, such as expansion of Securities Lending and Borrowing Transactions (PME), Development of Center Reporting System for Net Adjusted Working Capital (SPP-MKBD).