BAB I PENDAHULUAN - Analisis Determinan Minat Individu dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Aktual Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Pada Bank Syariah di Kota Binjai Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah kesepakatan yang mendorong terbentuknya sebuah pasar tunggal, liberalisasi perdagangan barang dan jasa, kebebasan arus modal dan sumber daya manusia di wilayah Asia Tenggara yang bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya saing negara – negara anggota ASEAN. Semakin sengitnya persaingan di industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan karena masih terkendala beberapa masalah seperti keterbatasan modal, sumber dana, SDM dan TI yang belum memumpuni.
Pembaharuan sistem perbankan dunia harus dilakukan mengingat dunia perbankan merupakan poin utama dalam mengetahui pesatnya perkembangan ekonomi. Salah satu sistem perbankan yang menjadi sorotan adalah sistem perbankan islam atau yang lebih dikenal dengan sistem perbankan syariah. Para pelaku ekonomi mulai mengimplementasikan sistem perbankan syariah. Bahkan, International Monetary Fund (IMF) juga telah melakukan kajian-kajian atas praktik perbankan Islam yang nantinya diharapkan bisa menjadi alternatif sistem keuangan internasional. Di dalam sistem perbankan syariah, semuanya berlandasakan pada konsep ekonomi islam. Perlu mendapat perhatian serius adalah upaya untuk memenuhi Sumber Daya Manusia (SDM) dari tenaga kerja dalam negeri agar tidak tersaingi oleh tenaga kerja asing. Perlu disadari bahwa salah satu poin kesepakatan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah
freedom of movement for skilled and talented labours . Keberadaan skilled labours atau pekerja terampil adalah faktor penting dalam menghadapi MEA.
Dapat dikatakan, barang, jasa, investasi, dan modal semua dikendalikan oleh
skilled labours. Karena itu tenaga kerja (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan
untuk “memenangkan” tujuan Indonesia dalam MEA. kualitas skilled labours atau tenaga terampil Indonesia masih jauh di bawah tiga negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand. Hal inilah yang menjadi tantagan utama Indonesia yang dihadapi saat ini.
Pesatnyaperkembangansisteminformasi danteknologiinformasi menjadikannyasuatu hal yang sangat penting dalambersaingyangwajib dimiliki oleh perusahaandalam memenangkan persaingan. Di tengah era financial digital saat ini pemanfaatan TI dalam proses bisnis sudah semakin meluas dan menjadi suatu keharusan. Masyarakat saat ini sudah menjadikan internet menjadi salah satu kebutuhan utama. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengguna internet yang terus meningkat dan merambah ke berbagai kalangan, faktor yang sangat mendukung dalam penggunaan internet itu sendiri dari pemakaian dan penjualansmartphone saat ini yang siapa saja bisa menggunakannya. Teknologi Informasi (TI) saat ini menjadi peran yang sangat penting di perusahaan-perusahaan baik BUMN, BUMD dan Swasta sudah memakai Teknologi Informasi untuk mengembangkan dan memajukan usahanya. Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Teknologi Informasi adalah hal yang pokok dan penting untuk perusahaan agar dapat memberikan infomasi yang cepat,tepatwaktu,relevan,danakurat sehingga dapat menarik para investor melirik ke perusahaannya. PerkembanganTeknologiInformasi(TI)yang sangatpesatdewasa ini juga memberikan banyakkemudahanpadaberbagaiaspekkegiatanbisnis.Dalamkegiatanbisnis dalamsebuah organisasi,informasimerupakanaspekyangpentingdalampengambilankeputusan.Sal ah satuinformasiyangdibutuhkanolehsebuahorganisasiadalahinformasiakuntansi.
Selain itupada lingkunganbisnisyang memiliki tingkatkompetitif begitutinggi,teknologi informasimenjadisumbermendasardalammendukung kesempatankompetitifdanmenjadi sebuah senjatastrategispadaorganisasi(Lam, et.al. 2007).
Penerapan sisteminformasi danteknologi informasi jugaberpengaruh padaindustriper-bankan,dimanapenerapan sisteminformasi dan teknologi informasi pada industri perbankan mempunyai dampakyangluarbiasamengingat industriperbankanmerupakansalahsatuindustri yangpalingtinggitingkat ketergantungannya padaaktivitas-aktivitas pengumpulan,pemrosesan,analisadanpenyampaianlaporan(informasi) yang diperlukanuntukmemenuhi kebutuhan paranasabahnya (RogerdalamMuthalib). Pada umumnyatujuanpemanfaatan sisteminformasi danteknologiinformasi padaindustriperbankan lebihmenekankan padatingkatpengurangan kesalahan dalam memprosestransaksiyang selamainidilakukansecaramanual danmemberikaninformasilaporankeuangan yangakurat dantepatwaktuyangdapatdigunakan oleh manajemenuntukmembuatkeputusan.
Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah Muslim membuat negara ini menjadi pasar terbesar di dunia bagi perbankan syariah. Besarnya populasi Muslim memberikan peluang yang cukup besar bagi perkembangan bank syariah di Indonesia.
Tabel1.1
JaringanKantorPerbankanSyariah
Sumber
Saat ini perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin berkembang dari sisi jaringan kantor sebagai efek dari meningkatnya kebutuhan masyarakat dengan layanan perbankan yang Islami. Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang dipublikasikan Bank Indonesia(BI) menunjukkan bahwa sampai Juni 2015, jaringan kantor dengan layanan syariah mencapai 2.881 unit dan jumlah bank syariah telah mencapai 195 unit. Dengan rincian 12 unit adalah Bank Umum Syariah (BUS), 22unit bank sebagai Unit Usaha Syariah (UUS), dan 161 merupakan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Pertumbuhan jumlah dan jaringan kantor bank syariah tersebut di samping sesuai dengan potensi pengembangan perbankan syariah di sejumlah daerah, juga tidak terlepas dari kebijakan BI yang mendukung perluasan jaringan kantor syariah khususnya di luar ibukota provinsi.
Dengan demikian jaringan perbankan syariah hadir di hampir sebagian besar provinsi di Indonesia. Penggunaan teknologipadaBank Syariah merupakanaspekyang penting bagikelangsunganhiduporganisasi.Namundalamprakteknya,banyakterjadi kegagalan dalampenggunaan teknologi informasi tersebut.
MenurutHandayani(2005)permasalahanyang timbulberkenaandenganpenggunaan teknologi informasiyaitu karenarendahnyapenggunaan teknologi informasi tersebutsecara kontinus.Selainituburuknyakualitas teknis sistemteknologiinformasijugamenjadisalah satu akibat kegagalan dalam pengunaan systeminformasi teknologi suatu perusahaan.Beberapapenelitian menunjukkanpenyebabkegagalantersebut terletak padaaspek keperilakuan (behavioral) individusebagaipenggunasistem informasi. Hal inidikarenakan adanyainteraksiantarasistem teknologiinformasitersebutdenganindividu- individusebagai penggunasistemteknologiinformasi. MenurutHartono(2007)interaksitersebutakan menyebabkan masalah keperilakuan.
MenurutBodnar dan Hopwood dalam Rahadi (2007)menyebutkan ada tiga hal yang berkaitan denganpenerapan teknologi informasi berbasis computeryaitu perangkat keras (hardware), perangkatlunak (software) dan pengguna
(brainware) . Dalamhalini pengguna sistem adalah
manusia(man)yangsecarapsikologimemilikisuatukarakteristiktertentuyang melekatpada dirinya,sehinggaaspekkeprilakuandalamkonteks manusiasebagaipengguna(brainware) teknologiinformasimenjadipenting sebagaifaktor penentupadasetiaporangyang menjalakanteknologi informasi(Nasution,2004).
BankSyariahadalahlembagakeuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta presedaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah, Sudarsono (2012:29). Pada Bank Syariah,dijalankan sesuai denganperaturandan kaidah- kaidah perekonomian dalamAgamaIslam. Sehingga ada aspek Ketuhanan yang melandasinya.Perbedaantersebutdikarenakanadanyaperbedaankebijakandisetiapba nk dalam mengimplementasikanteknologiinformasi.Penggunaanteknologiinformasi tersebutakan menimbulkanmasalahkeperilakuankarenaadanyainteraksiantarasistemdenganindiv idu- individusebagaipenggunasistem.Padadasarnyainteraksi tersebut dapatmenyebabkan masalah keperilakuan (Hartono, 2007:20).Tidak semua individu sebagaipenggunateknologi informasi menerima secara penuh implementasi teknologi. Hal inilahyangmemotivasi penelitiuntuk melakukanpenelitianyang berkaitandenganperilakuBanking Staff yang terdiri dari
Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship
Manager sebagai penggunaTeknologi InformasipadaBank Syariah di Kota Binjai.Fenomena yang terjadi pada beberapa tahun belakang ini adalah tidak semua individu sebagai pengguna teknologi informasi menerima dan memahami secara penuh implementasi teknologi sehingga dapat menjadi salah satu penyebab kelalaian dalam melaksanakan tugas, seperti yang terjadi dalam peristiwa salah transfer yang dilakukan oleh seorang Teller Bank pegawai Cabang Pembantu BNI Ngabang di Pontianak, Kalimantan Barat pada awal Februari 2015 sebesar 5,1 Milliar Rupiah dan penggelembungan rekening nasabah bank Mandiri pada 10 November 2015 sebesar 1,5 Miliar rupiah di Bali. Penyebab hal ini dimungkinkan karena adanya faktor perbedaan tingkat ketakutan individu untuk memahami teknologi, perbedaan pemahaman tentang teknologi, perbedaan tingkat kesadaran penggunaan teknologi dan perbedaan tingkat kesadaran akan kemampuan teknologi.
Peristiwa salah transfer dan kelalaian dalam bentuk lain dalam penggunaan teknologi oleh Banking Staff yang terdiri dari Teller Bank, Customer
Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager sebagai
pengguna teknologi informasi bisa terjadi pada perbankan konvensional dan perbankan syariah. Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan perilaku Banking Staff yang terdiri dari Teller
Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship
Manager sebagai pengguna IT, dalam hal ini peneliti memilih perbankan syariah
di Kota Binjai yaitu pada Bank Negara Indonesia (BNI) syariah, Bank Mandiri Syariah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Bank Sumut Syariah, dan Bank Muamalat. Adapun judul penelitian dalam penelitian ini yaitu “Analisis
Determinan Minat Individu Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Aktual
Penggunaan SistemInformasi Berbasis TeknologiPada Bank Syariah Di Kota Binjai Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016”
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan merupakan hal utama dalam proses penelitian. Karena dengan mengetahui permasalahan yang ada, peneliti dapat menentukan tujuan penelitian yang akan dicapai. Dengan kata lain permasalahan merupakan dasar dilakukannya sebuah penelitian. Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah sikap (attitude) Banking Staff yang terdiri dari Teller Bank,
Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager
mempengaruhi minat (intention) penggunaan Teknologi Informasi (TI) pada bank syariah di Kota Binjai?
2. Apakah norma subjektif (subjective norms) Banking Staff yang terdiri dari
Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager mempengaruhi minat (intention) penggunaan
Teknologi Informasi (TI) pada bank syariah di Kota Binjai?
3. Apakah minat (intention) Banking Staff yang terdiri dari Teller Bank,
Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager
mempengaruhi perilaku aktual (actualbehavior) penggunaan Teknologi Informasi (TI) pada bank syariah di Kota Binjai?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji pengaruh sikap (attitude) Banking Staff yang terdiri dari
Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager terhadap minat (intention) penggunaan Teknologi
Informasi (TI) pada bank syariah di Kota Binjai.
2. Untuk menguji pengaruh norma subjektif (subjective norms) Banking Staff
yang terdiri dari Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager terhadap minat (intention)penggunaan
Teknologi Informasi (TI) pada bank syariah di Kota Binjai.
3. Untuk menguji pengaruh minat (intention) Banking Staff yang terdiri dari
Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager terhadap perilaku aktual (actual behavior) penggunaan
Teknologi Informasi (TI) pada bank syariah di Kota Binjai.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bentuk kontribusi diantaranya:
1. Kontribusi Teori Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tambahan mengenai pengaruh perilaku karyawan, dalam hal ini Banking Staff yang
terdiri dari Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager dan Relationship Manager sebagai pengguna teknologi
informasi terhadap penggunaan teknologi informasi.
2. Kontribusi Praktik a. Pengembang Sistem Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi pengembang sistem agar mengembangkan sistem yang semakin mudah untuk digunakan oleh Banking Staff yang terdiri dari
Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account Manager dan
Relationship Manager , dalam hal ini dengan menjadikan keprilakuan
pengguna teknologi informasi yaitu sikap, norma subjektif, minat dan perilaku aktual Banking Staff dalam penggunaan teknologi informasi sebagai pertimbangan pendukung dalam mengembaBanngkan sistem.
b. Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap manajemen di industri perbankan, khususnya Perbankan Syariah di Kota Binjai terkait dengan aspek keprilakuan pengguna teknologi informasi yaitu sikap, norma subjektif,minat dan perilaku aktual Banking Staff yang terdiri dari Teller Bank, Customer Service, Back Office, Account
Manager dan Relationship Manager dalam penggunaan teknologi
informasi. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan melalui karyawan pengguna teknologi informasi.