Materi Renval Sesi 1 5 Revisi 2018

Perencanaan
Evaluasi &
Kesehatan
FIRMAN, SKM.,MPH
Public Health Faculty
Ahmad Dahlan University

6 SEPT’2016
4 SEPT’2017
3 SEPT’2018

TIM PENGAJAR






Name
Phone
Email

Web
Comp

: Dr. Siti Nur Djannah, M.Kes
: 085868180863
: njannahsitti_fkmuad@yahoo.com
:: Health Promotion, Reproduction Health,
Qualitative Research







Name
Phone
Email
Web
Comp


: Firman, SKM., M.PH
: 0853 2628 7377
: firman@ikm.uad.ac.id
: https://sites.google.com/site/kelasmanager/
: Public Health Policy, Managing Program, M&E,
Health Planning.

KONTRAK KULIAH

Isi Kontrak :
UTS/UAS (35%)
Tugas (25%)
Attitude (5%)
Active ()

RANCANGAN PEMBELAJARAN

7


8
9

6

10

5

3

11
12

4

13
14-15

1-2

Sesi 1-7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengantar Kuliah
Teori Perencanaan
Siklus perencanaan
Analisis Situasi
Perioritas masalah
Penentuan solusi
Pelaksanaan

SOAL UTS/UAS
1. Essay
2. Multiple Question (MQ)


Sesi 9-15
9. Monitoring dan evaluasi
10. Teori evaluasi
11. Teknik Evaluasi
12. Indikator Evaluasi
13-15. Praktik Mandiri Penyusunan
Perencanaan Program Kesehatan

Kompetensi

Utama
SKM

.

.

8. Memimpin dan
berfikir sistim


.

1b.Diagnosis &
Investigasi

Posisi Matakuliah

Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Promkes

?

?

Gizi

Kes Pro

K3


KesLing

Epidemiologi & Biostatistik

Perencanaan
kesehatan

Re-think

William A. Reinke
Health International Expert

Perencanaan adalah suatu proses
kegiatan yang bersifat naluriah,
spontan, prediktif berdasarkan
pengalaman dan menjadi rujukan
dalam mengorganisir, mobilisasi
sumber daya (resources) sistematis
& objektif.


Richard K. Thomas
Healthcare management expert

Planning is a process whereby a
coordinated and comprehensive
mechanism is developed for the
efficient allocation of resources to
meet a specific goal
or goals.

Rencana itu konsep
Rencana itu strategi
Rencana itu tujuan
Rencana itu aksi

Planning Power

Gambar. Planning Model


Ruang Lingkup
KOMPREHENSIF
Perencanaan luas-jangka panjang (20th ), dan
berkaitan dengan analisis kebijakan

PROGRAM
Perencanaan khusus, jangka menengahpendek (5th), berkaitan pelaksanaan, waktu,
sasaran

PROYEK/KEGIATAN
Perencanaan khusus-sempit (1th) ,
terkait dengan sasaran, waktu dan
teknis pelaksanaan

Alur Perencanaan
TOP DOWN Planning
Perencanaan dari tingkat pusat ke bawah

BOTTOM UP Planning
Perencanaan dari tingkat bawah ke tingkat

pusat

CAMPURAN
Gabungan Perencanaan bottom up
dan top down

FUNGSI PERENCANAAN
…..
……
…

• Menjabarkan visi misi
• Titik tolak dan alat ukur penjabaran
tujuan yg lebih spesifik
• Pedoman dan arah kegiatan

Siklus Perencanaan

Perencanaan


Pelaksanaan

Evaluasi

Dua

Satu
•Asumsi/justifikasi
•Review misi
•Collect inform
•Project plan
(ghanchartt)
•Enviironment
Assessmetn
•Baseline Data
•Profile the community,
organization ,
population
•Assessing health status

1

2

Tiga

Empat
•Formative
(process) /
Monitoring
•Summative
(analysis)
•Revision &
replanning

•Setting the goal
•Specifying objectives
•Prioritizing
objectives

4

3

Sumber : Richard, Health Services Training

• step in
implementation
•Allocationg
resources
•Specification

1. Issel LM. Health program planning and evaluation: A
practical, systematic approach for community health.
Jones & Bartlett Learning; 2004.
2. Harris MJ. Evaluating public and community health
programs. John Wiley & Sons; 2010
3. Reinke WA. Health planning for effective management.
Oxford University Press on Demand; 1988.
4. Thomas RK. Health services planning. Springer
Science; 2003

https://sites.google.com/site/kelasmanager/

BANDUNG PLAN

Dr. Y. Leimena

Perencanaan Kesehatan
• Era Jaman Dulu
– Era hipokrates (on airs,
waters, and places)
– Era kerajaan mesir dan
revolusi industri (lingkungan,
sanitasi, irigasi)
– Era scientist (Hl Blum,
Winslow, CDC)

Jonas Salk (Polio)

Perencanaan berkembang sesuai jamannya, konsep bergerak dari isu lingkungan,
kasus kesehatan, promosi kesehatan, dan perencanaan strategis organisasi.

Era Jaman Now ?

Model Perencanaan






Rational
Incremental
Apolitical
Advocacy
Communication action

INCREMENTAL APPROACH
Pendekatan ini adalah salah satu cara mengatasi
kekhawatiran langsung dan sampai taraf tertentu,
memiliki keyakinan bahwa rencana dan tindakan
kecil yang agak terputus akan memiliki efek
kumulatif pada masalah.
Inkrementalisme, bersifat sangat alami, hanya
berfokus pada hal yang langsung, tanpa berusaha
untuk melihat "gambaran besar" atau menerapkan
rencana jangka panjang

Contoh Kasus HIV/AIDS

ADVOCACY APPROACH
Perspektif ini berfokus pada klien dan
mengutamakan partisipasi warga dalam
kegiatan perencanaan.
Contoh pendekatan advokasi adalah
kecenderungan banyak lembaga
sosial/funding, untuk menyuarakan masalah
kesehatan sebagai prioritas.

Apolitical Approach
Pendekatan ini mengabaikan aspek politik dan
budaya yang melekat dalam masalah
kesehatan apa pun, dan lebih menekan
masalah teknis yang dihadapi.
Atau pada dasarnya pendekatan berdasar
pemecahan masalah yang bergantung
pengetahuan saat ini tentang masalah dan
alternatif yang diketahui untuk mengatasi
masalah.

Communication Approach
perspektif ini mengarahkan para perencana
untuk memikirkan perencanaan sebagai
pembentuk perhatian, mengubah keyakinan,
mendapatkan persetujuan, dan menimbulkan
kepercayaan dan pemahaman di antara mereka
yang terlibat.
Atau memberdayakan masyarakat dengan
informasi.

Mental Health Issues

Communication Approach
Pendekatan advokasi tidak memungkinkan
mereka yang memiliki masalah untuk
berpartisipasi sama dengan “ahli” dalam proses
perencanaan,
Sementara Pendekatan aksi komunikasi
didasarkan pelibatan mereka yang memiliki
masalah kesehatan.

Rational Comprehensif Approach
Pendekatan ini mengutamakan cara kerja yang
rasional dan sistematis.
Perencana menetapkan tujuan, mengidentifikasi
alternatif, mengimplementasikan program, dan
monev hasil.
Manfaat lain dari pendekatan ini adalah
menghasilkan lebih banyak informasi untuk
pengambilan keputusan daripada pendekatan
inkremental.

TOOLS PERENCANAAN
• PATCH (The Planning Approach to Community
Health) atau PRECEDE
• APEXPH (Assessment Protocol for Excellence in
Public Health)
• MAPP ( Moblizing Action Through Planning and
Partnership)
• CHIP (The Community Health Improvement
Process )
• PACE-EH (The Protocol for Assessing Community
Excellence in Environmental Health)

PATCH Framework

Sumber:

Always have plan
Terima Kasih

2018

STRATEGI
PERENCANAAN
(Asesmen)
FIRMAN, SKM., MPH
Faculty Of Public Health
Universitas Ahmad Dahlan

S
T
R
A
T
E
G
I

P
E
R
E
N
C
A
N
A
A
N

PERSIAPAN

Kumpul Data Primer

Sekunder

ANALISIS SITUASI / KONDISI UMUM

Eksternal / Internal

Asesmen
PERUMUSAN TUJUAN

Tujuan

Logic model
RENCANA PROGRAM

Masalah & Solusi strategi
IMPLEMENTASI

MONEV

Asesmen Komunitas
(Karakteristik Sasaran/Komunal/Masyarakat)

Elemen Komuntitas
1. People ( kepercayaan, perilaku, sosio demografi)
2. Place ( geografi, rumah, lingkungan, air, tanah,
udara, media virtual)
3. Interaction (komunikasi interpersonal, ikatan
keluarga, peraturan, komunikasi virtual)

Komunitas Sebagai Target

Model Social Ecology

Koneksi antara Program, Agen, & Komunitas

Rencana Program
Agen
(organisasi kesehatan)
Komunitas Besar
(Sasaran, stakeholde program)

Community Focused
Community
Based
Kombinasi

Community
Focused

Community
Driven

Community Based: area pelaksanaan program
Community Focused: area melihat dampak program
Comunity Driven: area pelibatan,pelaksanaan komunitas dalam
program

Type assesment






Organizational (SWOT)
Marketing (asesmen sasaran, dan
kompetitor)
Needs (asesmen masalah, gap, dan
sasaran)
Community health (spesifik kelompok
bermasalah)
Workforce (asemen SDM yang tersedia,
kuantitas/kualitas)







Organizational (SWOT)
Marketing (asesmen sasaran, dan kompetitor)
Needs (asesmen masalah, gap, dan sasaran)
Community health (spesifik kelompok
bermasalah)
Workforce (asemen SDM yang tersedia,
kuantitas/kualitas)

Step in assesment
• Pelibatan komunitas / masyarakat (idealnya ini
dilakukan sebelum asesmen)
• Tentukan populasi sasaran (populasi berisiko)
• Tentukan masalah (medis/kesehatan/ sosial)

Analisis

SWOT

Introduction
• Tujuan utama strategi perencanaan adalah
menyeimbangkan organisasi dengan kondisi eksternal.
• SWOT Analysis adalah sebuah metode yg digunakan
melihat kekuatan dan kelemahan internal organisasi ,
peluang untuk tumbuh dan menjadi lebih baik, dan
ancaman dari kondisi eksternal agar dapat survive.
• Awalnya metode ini digunakan untuk industri, dan
kemudian digunakan dibidang lain seperti Organisasi
kesehatan

Step in SWOT analysis
• Mengumpulkan dan menganalis data (epidemiologi,
demografi, geografis)
• Mengelompokkan data dalam 4 kategori (S-W-O-T)
• Mengembangkan matrix SWOT dengan berbagai
alternatif pertimbangan
• Menyatukan hasil analisi SWOT dalam proses
pengambilan keputusan

Eksternal

S

W

O

T

Internal

Matriks SWOT

Strength
• Kondisi organisasi (current) yang menujukkan
kapasitas, kinerja organisasi. Beberapa
diantaranya : sarana prasarana, kompetensi
tenaga kesehatan, komunitas sasaran layanan
kesehatan, dll

Eksternal

S

W

O

T

Internal

Matriks SWOT

Weaknesses
• Kondisi/Faktor yang menyebakan
meningkatnya cost atau berkurangnya
kualitas layananan kesehatan. Seperti
penuaan fasilitas kesehatan,
ketidaksinambungan layanan klinis, kurangnya
informasi kesehatan, tidak ada sumber dana,
keterbatasan organisasi dalam berkolaborasi.

Eksternal

S

W

O

T

Internal

Matriks SWOT

Opportunities
• Kesempatan atau peluang organisasi
membuat usaha/upaya baru. Seperti
pengembangan jejaring/mitra dengan pihak
lain (investor, komuniti), pengembangan
program, perbaikan mutu layanan dengan
akreditas/ISO.

Eksternal

S

W

O

T

Internal

Matriks SWOT

Treats
• Faktor / situasi yang dapat memberikan efek
negatif terhadap organisasi. Seperti
ketidakstabilan politik dan ekonomi, desifit
anggaran, tekanan untuk mengurangi biaya
layanan, meningkatnya permintaan pasien dan
dokter terhadap penggunaan teknologi
kesehatan mahal/canggih.

Case
Analisis SWOT PUSKESMAS
S
• Kompetensi Tenaga kesehatan
• Komitmen organisasi
• Fasilitas kesehatan memadai
• Standar mutu layanan

O
• Pertumbuhan masyarakat
• Meningkatk bisnis jasa kesehatan
• Meningkat program kesehatan
terhadap komunitas

W
• Kurang sumber daya
• Kurang jaringan layanan
kesehatan
• Tenaga kesehatan terbatas

• Subsidi anggaran pemerintah
berkurang
• Meningkatnya kompetisi dokter
spesialis
• Meningkatnya kompetisi antar
jejaring provider kesehatan

T

S

• Kompetensi Tenaga kesehatan
• Komitmen organisasi
• Fasilitas kesehatan memadai
• Standar mutu layanan

Practice
• Pertumbuhan masyarakat
O
• Meningkatk bisnis jasa
kesehatan
• Meningkat program
kesehatan terhadap
komunitas
• Subsidi anggaran
pemerintah berkurang
• Meningkatnya kompetisi
dokter spesialis
• Meningkatnya kompetisi
antar jejaring provider
kesehatan

W

• Kurang sumber daya
• Kurang jaringan layanan
kesehatan
• Tenaga kesehatan terbatas

SO

WO

ST

WT

T

Gap Analysis
• Beberapa penelitian menunjukkan gap antara
provider layanan kesehatan dan kondisi
pasien. Seperti kurang pengetahuan dan
motivasi, terbatasnya akses informasi, kurang
sumber daya, komunikasi antara pasien dan
dokter, ketidaksinambungan obat bahkan
dokter, dan kasus lainnya.

Rules
• Be realistic : hindari bias terhadap data yang
dikumpul dan dianalisis
• Make it simple : untuk menghindari over
analisis terhadap masalah
• Analyze Rationally : bandingkan perencanaan
dengan kompetitor
• Attain change : strategi perencanaan harus
update setelah masalah diidentifikasi

Message
• Memahami barrier / hambatan organisasi
kesehatan untuk berubah
• Memperbaiki output dan outcome layanan
kesehatan
• Efisiensi alokasi sumber daya kesehatan

Analisa SWOT ini hanya dapat membantu menganalisa
situasi yang sedang dihadapi oleh organisasi. Dan
metode ini bukan sebuah jawaban pasti yang mampu
memberikan solusi pada tiap masalah yang sedang
dihadapi, namun minimal akan memecah persoalan
yang ada dengan mengurainya menjadi bagian kecil
yang akan tampak ebih sederhana.

Faktor Kesuksesan Organisasi
(Jeffrey P Harrison, 2010)
High

Low

Change
5

4

3

2

1

Kepemimpinan
Keuangan terbatas
Kecakapan nakes
Profit
Keuangan memadai

Budaya inovasi

Kualitas layanan
rendah
Motivasi dan skill
nakes rendah

Status quo

Persepsi pasien
Driving force

Restraining force

maturnuwun

Asemen adalah tahap
awal yang
menentukan rencana_

For students
• Buat kelompok diskusi ( 3-5 orang)
• Pilihlah topik terkait healthy city, medical tourism
• Bayangkan kalian adalah seorang perencana dari puskesmas,
rumah sakit, atau provider kesehatan swasta yang ingin
mengembangkan layanan.
• Langkah awal, mengumpulkan data yang dibutuhkan,
kemudian diterjemahkan dalam SWOT analysis.
• Tugas ini akan berlanjut hingga akhir perkuliahan semester

2018

ANALISIS
MASALAH
( Program Kesehatan )
Firman, S.KM., M.PH

< >

Rencana Program

Masalah
Asesmen

Impact

Prioritas

Monev

Solusi

Pelaksanaan

Planning and Evaluation Cycle

Apa itu Masalah ?

Berapa Jumlah Kotak ?

Apa itu Masalah ?

Berapa segita
Dalam gambar ini

?

Masalah Kesehatan
Masalah Kompleks
(Medichine+social science)
Bukan semata Soal 1+1= 2

Masalah Umum Kesehatan

Provider Kesehatan

Masyarakat / Pasien

Masalah adalah gap antara kenyataan
dan apa yang seharusnya terjadi

Meski gap bisa dianggap ada masalah. Tetapi ia
dapat juga dipandang keadaan normal karena
ia tidak selalu berdampak buruk

Masalah adalah kondisi yang berdampak
buruk/merugikan

Anda harus bisa menjawab:
 Siapa yang mengalami
kerugian?
Apa bentuk kerugiannya?
Berapa besar jurang dari
kenyataan dan harapan?

Masalah adalah keadaan bottle neck

Masalah Harus Operasional
• Perencana yang tidak mengetahui situasi
lapangan senang memahami masalah di
tingkat konseptual
• Sementara masalah harus dapat
diopersionalkan untuk sampai pada
pemecahan masalah
• Oleh karena itu Gunakan tools analisis
masalah, untuk mengurai masalah konsep
menjadi operasional / konkrit.

Pohon Masalah (Problem Trees)
effect
Harapan Hidup

Kematian
Tidak
Produktif

Sakit

Produktif

Sehat
Normal

Ganggan
Fisik
IQ Baik

Grahita

Stunting

PHBS
irreguler

Mal
nutrisi

Housing
Sanitasi

cause

Stunting

Infeksi
penyakit
Kemiskinan
Urbanisasi

Asupan
gizi cukup

Kebiasaan
Cuci tangan

Tata Rumah
Sanitasi
Bersih
Program CSR
Tekan Laju Ubrbanisasi

Sumber
Air Minum

Fish Bone (Tulang Ikan) / Ishikawa
Sebab

Sebab

Akibat
Sebab

Sebab

Sebab

Sebab

Lingkungan sosial

Pengobatan

Iklim panas
Budaya kepercayaan

Kurang puas
Tidak mengikuti
Instruksi nakes

iliterate
Terlalu
banyak pil

bahasa
Ketidakpatuhan
Pengobatan
malaria

Harga obat mahal
Pilih suntik
Instruksi
kurang jelas
Takut efek samping

Tidak sadar
jika malaria

Pasien / Keluarga

Relasi
interpersonal
kurang

Supervisi lemah
Perilaku Provider

Prioritas Masalah
Rating

Jumlah (A)

9 -10

25% (standar)

7-8

Keseriusan (B)

Efektifitas program (C)

Prioritas (D)

Sangat serius

80%-100%

10%-24.9%

Relatif serius

60%-80%

D=(A+2B) x
C

5-6
3-4
1-2

1%-9.9%
0.1%-0.9%
0.01%-0.09%

40%-60%
20%-40%
5%-20%

0