LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN VITA (1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM MONITORING GANGGUAN MENGGUNAKAN
APLIKASI T3-ONLINE Di PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk DIVISI REGIONAL I SUMUT BARAT

Oleh
Tengku Adiyati Vitadani
NIM. 1320402010

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2015

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: Sistem Monitoring Gangguan Menggunakan Aplikasi T3Online Di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Regional I
Sumatra Site Operation P.Brayan


Nama

: Tengku Adiyati Vitadani

NIM

: 1320402010

Disetujui Oleh
Ka.Prodi Teknik Telekomunikasi
Tanggal ....../....../......

Dosen Pembimbing
Tanggal ....../....../......

Amir D, ST,MT
NIP. 19631230 199003 1 004

Syamsul,S.T.,M.T.

NIP. 19660426 199303 1

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Taufik, ST., MT
NIP. 19651010 199103 1 008

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL) di
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Divisi Telkom Barat SO Pulo
Brayan.Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai pelengkap dari PKL
yang telah dilaksanakan selama 4 minggu di PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk Divisi Telkom Barat SO Pulo Brayan. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang ditujukan kepada :


1.

Keluargaku tercinta yang telah mendukung baik moril maupun materil.

2.

Bapak Sumartono selaku pembimbing praktek kerja lapangan (PKL)

3.

Bapak Fitri Arjuna selaku Spv.SO Pulo Brayan

4.

Bapak Nasrial selaku Mgr.HR & CDC Medan

5.

Bapak Eddy Syahputra & Bapak Sukoco selaku HR & CDC Medan


6.

seluruh staff dan karyawan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
Divisi Regional I Sumut Barat

7.

Bapak Amir D,ST, MT Ketua Program Studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Lhokseumawe.

8.

dan tidak ketinggalan rekan penulis selama PKL yang selalu memberi doa
dan dukungannya

1

Dengan kerja keras akhirnya laporan ini dapat diselesaikan.Semoga karya
tulis ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya.


Buket Rata,

Desember 2015

Penulis

ABSTRAK

SISTEM MONITORING GANGGUAN MENGGUNAKAN
APLIKASI T3-ONLINE Di PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk DIVISI REGIONAL I SUMUT BARAT

Oleh
Tengku Adiyati Vitadani
1320402010
T3-Online adalah sistem informasi untuk mengetahui trouble ticket
layanan P.T Telkom tbk. Pada T3-Online ini dapat dilakukan manajemen
informasi gangguan pada pelanggan, seperti penyimpanan informasi gangguan
pelanggan, pendistribusian informasi gangguan ke pihak-pihak terkait sehingga
mempercepat waktu penyelesaian masalah, perhitungan waktu MTTR dan lain

sebagainya.T3-Online dapat digunakan setelah mendapatkan username dan
password yang diberikan oleh admin T3-Online. Pada T3-Online pengguna dibagi
berdasarkan loker, lokasi kerja. Tiap loker mempunyai hak akses masing-masing

2

dan hanya meng handle layanan-layanan tertentu. T3-Online dapat dibuka dengan
menggunakan browser Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome dan
browser lain, dengan mengetikkan alamat http://t3-online.telkom.co.id pada
browser . Contoh beberapa gangguan yang didistribusikan oleh aplikasi ini adalah
gangguan internet,useetv dan telepon.
Kata kunci: T3-Online ,POTS, Internet , UseeTV

3

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
ABSTRAK............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
1.2 Tujuan Kerja Praktek....................................................................................2
1.2.1 Umum....................................................................................................2
1.2.2 Khusus...................................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................3
1.4 Metode Penulisan.........................................................................................3
1.5 Lokasi & Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek................................................4
1.6 Sistematika Penulisan...................................................................................4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN.......................................................................5
2.1 Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA , Tbk..............................5
2.1.1 Era Kolonial..........................................................................................5
2.1.2 Perusahaan Negara................................................................................5
2.1.3 Perumtel................................................................................................6
2.1.4 PT. Telkom ( Persero )...........................................................................6
2.1.5 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.......................................................6
2.2 Visi dan Misi PT.Telekomunikasi Indonesia , Tbk.....................................7
2.2.1 Penjelasan Visi dan Misi.......................................................................8
2.3 Nilai – Nilai Budaya PT.Telekomunikasi Indonesia , Tbk...........................9
2.3.1 Telkom Corporate Philosophy: Always The Best.................................9


4

2.3.2 Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head...9
2.3.3 The Telkom Way.................................................................................10
2.4 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk..................................................11
2.4.1 Filosofi Warna.....................................................................................12
2.5 Bidang Pekerjaan Dan Produk Yang Dihasilkan........................................12
2.6 Struktur organisasi......................................................................................13
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK.................................................14
3.1 Produk Layanan PT Telekomunikasi Indonesia ,Tbk................................14
3.1.1 Internet................................................................................................16
3.1.2 UseeTV...............................................................................................38
3.1.3 Telepon Rumah...................................................................................40
3.2 Aplikasi yang digunakan PT Telekomunikasi Indonesia ,Tbk...................42
3.2.1 Aplikasi T3-Online Monitoring System..............................................43
3.2.1.1 Gangguan IPTV/UseeTV.............................................................46
3.2.1.2 Gangguan Internet........................................................................49
3.2.1.3 Gangguan POTS/Telepon............................................................52
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................55
4.1 KESIMPULAN..........................................................................................55

4.2 SARAN......................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................56

5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu bagian dari
pelaksanaan kegiatan perkuliahan di Politeknik yang dilaksanakan pada
setiap awal semester V (lima) bagi Diploma III dan awal semester VII
(tujuh) bagi Diploma IV.
Sesuai dengan tujuan Politeknik, yang mempersiapkan tenaga
terampil yang diharapkan dapat terjun langsung ke dunia industri, maka
praktek kerja lapangan (PKL) perlu dilaksanakan , agar mahasiswa dapat
melihat

secara


langsung

kenyataan

yang

ada

di

industri

dan

membandingkan dengan ilmu-ilmu yang mereka peroleh pada bangku
kuliah.
Kita mengetahui bahwa perkembangan dunia telekomunikasi telah
mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga dibutuhkan
kesigapan para engineer Indonesia untuk tetap siap sedia dalam
menghadapinya. Kemunculan teknologi bertambah canggih dan semakin

maju dari generasi sebelumnya.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mengikuti
perkembangan teknologi bukan hanya dalam bentuk teori saja, melainkan
juga menerapkannya ke bentuk praktek. Penerapan teori ke dalam bentuk
praktek bukan merupakan tugas individu melainkan kewajiban semua
pihak merealisasikannya.
Dengan adanya kerja praktek ini juga diharapkan wawasan
mahasiswa terhadap dunia kerja semakin bertambah, sehingga dapat
menjadi pemicu bagi mahasiswa maupun perguruan tinggi untuk lebih
1

mengembangkan ilmu yang terdapat di kampus bagi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang pada akhirnya akan membawa pada
peningkatan kesejahteraan manusia.
Mahasiswa yang telah melaksanakan kerja praktek diharapkan
memiliki pengetahuan teknis dasar tentang teknologi informasi yang
sedang berkembang dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di
Indonesia, seperti PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA , Tbk yang
merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia
yang tentunya juga memiliki teknologi telekomunikasi yang handal guna
menjamin seluruh proses produksi berjalan dengan efektif, efisien dan
tepat guna.
Kerja

Praktek

yang

diikuti

di

PT.

TELEKOMUNIKASI

INDONESIA, Tbk Medan telah memberikan banyak pengetahuan tentang
berbagai macam gangguan yang terjadi dalam proses telekomunikasi , baik
itu gangguan yang terjadi dalam produk Interner,useetv, telepon dan lain
sebagainya. Dalam hal ini, kerja praktek dilakukan pada divisi Sentral
Telepon Otomat P.Brayan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
Medan yaitu suatu divisi yang bertugas untuk mengatasi gangguan –
gangguan yang terjadi

pada sisi pelanggan yang di pantau melalui

beberapa software yang ada di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
dapat digunakan untuk melakukan perawatan pada tiap infrastruktur yang
berada dalam cakupan wilayah P.Brayan.
1.2

Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Umum
a.

Melihat, mengetahui dan memahami secara langsung penerapan

b.

ilmu yang didapat pada bangku kuliah.
Mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul di industri
serta mencari solusi penyelesaiannya.

2

c.

Belajar disiplin dan bermasyarakat sesuai dengan tuntutan dunia
industri

d.

Menjalin kerjasama yang baik antara Politeknik dengan dunia
indsutri.

1.2.2

Khusus
a. Agar mahasiswa mempunyai pengalaman praktek sesuai dengan
program studinya masing-masing.
b. Mahasiswa mempunyai gambaran nyata tentang lingkungan kerjanya,
mulai dari tingkat bawah sampai dengan tingkat yang lebih tinggi.
c. Mahasiswa dapat mengisi liburan antar semester dengan sesuatu yang
berguna dan menunjang keahliannya.
d. Kehadiran mahasiswa peserta kerja praktek, diharapkan dapat
memberikan manfaat dan wawasan baru bagi dirinya serta tempat kerja
praktek.

1.3 Batasan Masalah
Mengingat waktu yang sangat terbatas dalam melaksanakan kerja
praktek maka pembahasan keseluruhan yang gangguan yang di atasi
PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk dibatasi secara umum, dan
hanya membahas tentang Gangguan yang di pantau melalui salah satu
software yang di gunakan yaitu T3-Online di Sentral Telepon Otomat
P.Brayan
Sehubungan dengan hal tersebut, hanya diuraikan beberapa topik
permasalahan yaitu :
1. Pengenalan aplikasi t3-online
2. Pemantauan gangguan menggunakan aplikasi t3-online
1.4 Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam penulisan laporan ini adalah :
1. Studi lapangan yaitu mengadakan studi di PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA, Tbk, tepatnya di bagian Acsess & Service Operation

3

2. Studi literatur yaitu mencari dan mempelajari konsep dari teori
pendukung yang diperoleh dari buku-buku serta bahan-bahan literature
dan dari beberapa artilkel Internet sebagai bahan pertimbangan dalam
melengkapi laporan akhir hasil kerja praktek.
3. Diskusi

berupa

tanya

jawab

dan

penjelasan

dari

staf

PT.

TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk yang berkompeten dalam
aplikasi yang PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk gunakan.
1.5 Lokasi & Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek dilaksanakan di PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA, Tbk Sentral Telepon Otomat P.Brayan yang berada di
Jalan Krakatau No.15 Medan dan telah disetujui dan ditempatkan di
bagian Acsess & Service Operation Terhitung sejak Tanggal 29 Juni – 31
Juli 2015.
1.6

Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai isi laporan ini, secara
singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan laporan kerja
praktek yaitu latar belakang masalah, tujuan kerja praktek,
batasan masalah, metode penulisan, lokasi & Waktu pelaksanaan
kerja praktek dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,
Tbk
Berisikan

uraian

singkat

tentang

sejarah

PT.

TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk, visi misi , dan
struktur organisasi.
BAB III : PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Bab pelaksanaan kerja praktek berisi uraian mengenai suatu
topik/tugas khusus yang diberikan oleh pembimbing atau yang

4

diusulkan kepada pembimbing dan disetujui oleh pembimbing
serta aktivitas kerja lapang.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan tentang kesimpulan dan saran.

5

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA , Tbk
Sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, mengalami beberapa perubahan
yang relatif baragam dalam perjalanannya di dunia telekomunikasi.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom
adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk
unggulannya adalah Telepon Jaringan (Telepon Rumah Telkom) dan
Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI).
Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :
1.6.1 Era Kolonial
Pada tanggal 23 Oktober 1856, pemerintahan kolonial Belanda
melakukan pengoperasian layanan jasa telegrap elektromagnetik pertama di
Indonesia, yang menghubungkan wilayah Jakarta (Batavia) dan wilayah
Bogor. Peristiwa ini dianggap sebagai awal sejarah Telkom dan menetapkan
tanggal 23 Oktober sebagai hari jadi Telkom.
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia
layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan
oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon
(PTT).
1.6.2 Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara
Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel
dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

6

1.6.3 Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi
Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa
telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham
PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh
pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
menyelenggarakan

jasa

telekomunikasi

internasional,

terpisah

dari

Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun
1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam
penyelenggaraan telekomunikasi.
1.6.4 PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
1.6.5 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum
Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES),
Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham
TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999
tentang

Penghapusan

Monopoli

Penyelenggaraan

Telekomunikasi.

Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor
telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian,
Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom mengakuisisi 35% saham Telkomsel dari PT
Indosat sebagai bagian restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan
kepemilikan silang antara Telkom dengan Indosat. Dengan transaksi ini,

7

TELKOM mengendalikan 77,7% saham Telkomsel. Indosat kemudian
mengambil alih 22,5% saham kami di Satelindo dan 37,7% saham kami di
PT Lintasarta Aplikanusa. Pada saat yang sama, TELKOM kehilangan hak
eksklusif sebagai satu-satunya operator layanan telepon tetap di Indonesia.
Pada tahun 2004 Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung
internasional untuk telepon tidak bergerak dengan kode akses 007.
Pada tahun 2005 TELKOM meluncurkan Satelit Telkom-2 untuk
menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani
oleh Satelit Palapa B-4. Peluncuran ini menjadikan jumlah satelit yang telah
diluncurkan oleh kami menjadi delapan satelit, termasuk Salelit Palapa A-1.
Pada April tahun 2010 Proyek kabel serat optik bawah laut
JaKaLaDeMa yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar
dan Mataram telah berhasil dirampungkan .
Pada tahun 2011 Reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui
proyek Telkom Nusantara Super Highway yang menyatukan Nusantara
mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek True Broadband Access
yang menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps untuk
pelanggan di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2013 telkom mulai beroperasi di tujuh negara termasuk
Hong Kong Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan,
dan Amerika Serikat.
Pada tahun 2014 Telkom melalui entitas anak Telkomsel adalah
operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G secara
komersial di bulan Desember 2014.

2.2 Visi dan Misi PT.Telekomunikasi Indonesia , Tbk
Visi dan Misi tercantum dalam rencana jangka panjang perusahaan
yang disetujui Dewan Komisaris pada 30 Mei 2014 melalui Surat

8

Keputusan

Dewan

Komisaris

No.11/KEP/DK/2014/RHS

dan

perubahannya disetujui pada tanggal 31 Desember 2014 melalui Surat
Keputusan Dewan Komisaris No 18/KEP/DK/2014/RHS.
Visi PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk :
To become a leading Telecommunication, Information, Media,
Edutainment and Services (TIMES) player in the Region.
Misi PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk :

1.6.6



Menyediakan layanan “more for less” TIMES.



Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Penjelasan Visi dan Misi
Leading memiliki arti kinerja kami

pada aspek finansial

(pendapatan dan laba) dan kapitalisasi pasar termasuk dalam kelompok
operator telekomunikasi unggulan (baik yang hanya memiliki portofolio
telekomunikasi maupun TIMES) di kawasan regional. Region memiliki
arti kawasan Asia, sehingga kinerja Telkom akan dibandingkan dengan
para operator telekomunikasi di kawasan Asia.
More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan
benefit lebih tinggi dari harga. Model bisnis ini sering disebut sebagai
Paradox Marketing, yaitu memberikan benefit atau value yang lebih
banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for less).
Kwalitas layanan dan pelayanan dikembangkan berdasarkan
Telkom Quality System yang berbasis standar internasional. Telkom
melakukan pengelolaan

bisnis dengan menggunakan metode dan alat

bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaan- perusahaan kelas dunia
sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan
role model bagi perusahaan lain.

9

1.7 Nilai – Nilai Budaya PT.Telekomunikasi Indonesia , Tbk

1.7.1

Telkom Corporate Philosophy

: Always The Best

Telkom Leadership Architecture

: Lead by Heart, Managed by Head

The Telkom Way

: Solid-Speed-Smart

Telkom Corporate Philosophy: Always The Best
Corporate Philosophy Always the Best adalah sebuah spirit dasar
untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang
dilakukan. Always the Best adalah sebuah sikap mental untuk selalu
menjadi yang terbaik, yang memiliki esensi Ihsan yang mengandung tiga
makna, yaitu memperbaiki, lebih baik dan terbaik.

1.7.2

Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head
Leadership Architecture mengandung tiga unsur inti yang disebut
sebagai 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.
Leadership Philosophy to be the Best adalah keyakinan dasar
(basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom
untuk menjadi pemimpin yang terbaik; keyakinan dasar (basic belief) yang
harus selalu menciptakan harmoni antara Heart dan Head (2H) dan
menciptakan sinergi antara Spirit dan Strategy (2S); serta komitmen yang
harus selalu tertanam dalam diri seluruh jajaran.
Leadership Principles to be the Star yaitu nilai-nilai inti (core
values) yang berisi prinsip-prinsip dasar untuk menjadi pemimpin bintang,
yang mencakup dua nilai inti, yaitu Lead by Heart & Managed by Head.
Principles Lead by Heart dan Managed by Head tersebut diterjemahkan ke
dalam perilaku practices dalam mencapai goal-nya, yaitu menjadi
pemenang dalam persaingan bisnis TIMES.

10

Leadership Practices to be the Winner yaitu standar perilaku
(standard behaviors) yang berisi praktik – praktik luhur menjadi pemimpin
pemenang.
1.7.3

The Telkom Way
The Telkom Way mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy,
principle, dan practice.

1.7.3.1 Philosophy to be the Best: Always The Best
Philosophy Always the Best adalah keyakinan dasar (basic belief)
yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk
menjadi insan terbaik.
1.7.3.2 Principles to be the Star: Solid-Speed-Smart (3S)
Principles to be the Star, yaitu nilai-nilai inti (core values) yang
berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to be the Star



mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S: Solid, Speed, Smart.
Solid adalah terwujudnya satu hati (hati yang bersih), satu pikiran, dan
satu tindakan. Solid merupakan terjemahan dari Always the Best yang



pertama, yaitu integrity.
Speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan. Speed
merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang kedua, yaitu



enthusiasm.
Smart adalah bersikap, berpikir, dan bertindak secara cerdas dalam
pekerjaan melalui intuisi yang tajam, olah rasio melalui kreativitas dan
inovasi yang menghasilkan terobosan, dan olahraga melalui aksi-aksi
yang impresif. Smart merupakan penerjemahan dari unsur Always the
Best yang ketiga, yaitu totality.

1.7.3.3 Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action
Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard
behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi insan
pemenang.

11

1.8 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Logo PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk mempunyai arti yang luas
dan mendalam serta didesain secara sederhana. Logo PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Logo baru Telkom ditetapkan berdasarkan Peraturan Perusahaan
No.PD.201.03/ 2014 tentang New Corporate/Brand Identity tanggal 20
Juni 2014. Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat diartikan
sebagai berikut :
1.

Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan
dalam

portofolio

bisnis

baru

TELKOM

yaitu

TIMES

2.

(Telecommunication, Information, Media Edutainment & Services)
Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan

3.

dan ekspansi ke luar
Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian,

4.

serta kepercayaan dan hubungan yang erat
Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang

5.

maknanya adalah perubahan dan awal yang baru
Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa

6.

depan
Tagline the world in your hand yang bermakna “Dunia dalam
genggaman Anda” dimana pesan yang disampaikan adalah bahwa
Telkom akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih
menyenangkan dalam mengakses dunia

12

1.8.1

Filosofi Warna

1. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet
Mencerminkan spirit kami untuk selalu optimis dan berani dalam
menghadapi tantangan dan perusahaan.
2. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu
Mencerminkan spirit untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
3. Hitam – Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
4. Abu – Warna Transisi
Melambangkan teknologi
1.9 Bidang Pekerjaan Dan Produk Yang Dihasilkan
Jasa yang disediakan Telkom dibagi menjadi dua kelompok, jasa
Telekomunikasi dasar dan non jasa Telekomunikasi dasar. Bisnis utama
Telkom saat ini adalah menyediakan Public Switch Telephone Network
(PSTN) dan menyelenggarakan jasa melalui PSTN.
Jenis jasa telekomuniksi yang sudah beroperasi sampai sekarang
ini adalah:
a. Telepon dalam negeri ( lokal dan SLJJ )
b. Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi
c. Jasa Internet ( Telkomnet Instan dan Internet )
d. Jasa lainnya ( Vallue Added Service )
Jasa telepon dalam negeri merupakan layanan jasa utama
PT.Telkom yang memberikan pendapatan terbesar., tetapi untuk sekarang
ini jasa telepon luar negeripun merupakan pendapat Telkom lainnya.
Komposisi pendapat layanan jasa utama ini meliputi : Pasang baru telepon,
biaya abodemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk
panggilan lokal, interlokal / SLJJ dan SLI. Pelayanan jasa telepon dalam
negeri ini juga termasuk penyediaan layanan telekomunikasi untuk umum

13

seperti Wartel, Telepon umum coin (TUC ), telepon umum kartu ( TUK ),
dan telepon umum pelanggan ( TUP ).
Untuk telepon umum coin sampai saat ini masih dikelola oleh
Telkom. Sedangkan untuk pendirian telepon umum pelanggan terlebih
dahulu Telkom memberikan penawaran kepada masyarakat siapa yang
mau mendirikan telepon umum pelanggan tersebut. Dan dalam hal
pemasangan telepon umum pelanggan dini dituntut biaya pemasangannya,
dengan system bagi hasil ( Sharing ), sehingga kedua belah pihak
mendapatkan keuntungan dan tidak ada yang dirugikan.
Disamping mendapatkan pendapatan dari pelanggan untuk jasa
telepon dalam negeri, Telkom juga memperoleh pendapatan interkoneksi
dari penyelenggaran Telekomunikasi lainnya, seperti dari penyelenggaraan
Telekomunikasi internasional dan STBS ( System Telepon Bergerak
Seluler).
Pendapatan interkoneksi antara lain diperoleh dari PT. INDOSAT
dan

SATELINDO.

Selain

pendapatan

interkoneksi Telkom

juga

berpartisispasi dalam menyelenggarakan STBS, melalui usaha patungan
ataupun dengan pola bagi hasil. Sementara itu penyewa Transponder
satelit mulai tahun 1996 beralih kepada satelindo, namun Telkom terus
melakukan pelayanan jasa stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi
melalui sistem satelit komunikasi.
1.10 Struktur organisasi
Mengingat pentingnya mengetahui struktur organisasi suatu
perusahaan agar kita dapat mengetahui Kejelasan kedudukan seseorang
agar mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan baik
dengan pimpinan maupun dengan karyawan lainnya .Dalam laporan PKL
ini kami menampilkan 2 buah struktur organisasi yang pertama yaitu
organisasi untuk daerah medan secara umum yang di bagi menjadi
beberapa managerial yang dapat di lihat pada lampiran A dan struktur

14

organisasi untuk tempat kami melaksanakan praktek kerja yaitu Site
Operation Pulo Brayan yang terdapat pada Lampiran B .

15

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Produk Layanan PT Telekomunikasi Indonesia ,Tbk
Sebagai perusahaan penyelenggara layanan TIMES, Telkom
berkomitmen untuk terus melakukan inovasi produk dan layanan di sektorsektor di luar telekomunikasi. Telkom menciptakan produk dan layanan
yang mampu mengantisipasi perkembangan konten (content) dan
perangkat (device), baik itu smartphone, PC (Personal Computer) atau
tablet, yang sangat pesat. Saat ini Telkom tengah mengembangkan produk
terbarunya dengan nama IndiHome,layanan Triple Play yang terdiri dari :
1.
2.
3.

Internet on Fiber atau High Speed Internet,
Phone (Telepon Rumah) dan
IPTV (UseeTV Cable).
IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2012. IndiHome juga

merupakan salah satu program dari proyek utama Telkom, Indonesia
Digital Network 2015. Dalam penyelenggaraannya, Telkom menggandeng
sejumlah pengembang teknologi telekomunikasi untuk membangun rumah
berkonsep digital. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom)
meluncurkan layanan terbaru yang merupakan paket bundling triple play
(service and infrastructure convergence) bernama IndiHome. Paket
IndiHome juga dilengkapi dengan konten seperti layanan portal musik
digital

dan

Home

Automation.Sejak

diluncurkannya

IndiHOME,

pelanggan berlangganan paket internet Speedy satu-per-satu diminta untuk
pindah ke IndiHOME, karena layanan dagang Speedy akan segera
diberhentikan di tahun 2015.
IndiHome menawarkan tiga jenis layanan yaitu sambungan internet
kecepatan tinggi via jaringan serat optik sampai ke rumah – atau dikenal
dengan sebutan Fiber To The Home (FTTH), IPTV / UseeTV dan telepon
rumah. Adopsi teknologi FTTH ini merupakan langkah Telkom untuk
16

memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dari sisi kualitas dan kapasitas
jaringan, manfaat maupun tambahan value bagi pelanggan. Dengan
layanan bundling ini pelanggan tidak lagi disibukkan dengan cara
pembayaran layanan yang terpisah-pisah dari tiga layanan ini karena
IndiHome akan langsung diberikan dalam satu tarif yang sangat kompetitif
(single bill).
IndiHome Fiber mengadopsi teknologi 100% fiber optic end-toend yaitu Fiber To The Home (FTTH) yang menjamin tersalurkannya
informasi berkecepatan tinggi dengan bandwicth tidak terbatas sampai ke
rumah pelanggan.Telkom optimis layanan IndiHome akan disambut baik
oleh masyarakat mengingat faktor internal maupun eksternal saat ini
memang sangat mendukung.
Faktor internal tersebut adalah alat produksi yang dimiliki Telkom
telah memenuhi kapasitas yang memadai secara kualitas maupun
kuantitas, saluran penjualan daan layanan yang lengkap dan promosi yang
menarik.Sedangkan faktor eksternal, yakni membaiknya daya beli
masyarakat dan meningkatnya kebutuhan informasi dan edutainment
melalui internet.
Kecepatan internet di rumah-rumah pelanggan yang berlangganan
IndiHome Fiber ini akan mencapai minimum 10Mbps hingga 100Mbps.
Koneksi internet ini juga dilengkapi dengan fasilitas wifi.id yang sudah
melekat di perangkat Optical Network Terminal (ONT) di dalam rumah
pelanggan.
Dengan kemampuan bandwicth yang besar ini, IndiHome Fiber
juga memberikan layanan UseeTV yang merupakan layanan TV kabel
canggih yang memiliki keunggulan luar biasa dibandingkan TV kabel
lainnya, menyajikan all 99 channel program TV terbaik local maupun dari
luar negeri. Pelanggan bisa melakukan rewind, pause dan di-replay sesuai

17

dengan keinginan kita, dan bahkan bisa menayangkan kembali acara-acara
program TV di tujuh hari lalu yang belum sempat dinikmati pelanggan.
3.1.1

Internet

3.1.1.1 Pengertian Internet
Internet adalah penyelenggara jasa Internet yang dimiliki oleh
Telkom Indonesia. Internet terbagi menjadi 2 buah teknologi akses yaitu :
a. Teknologi akses berbasis asymmetric digital subscriber line (ADSL)
b. Teknologi akses berbasis gigabit passive optical network (GPON)
a. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)
Jaringan telepon yang telah ada saat ini menggunakan media salah
satunya adalah kabel tembaga twisted pair untuk membawa sinyal-sinyal
suara. Frekuensi efektif suara manusia hanya berkisar pada 300 Hz sampai
3400 Hz. Pada jaringan telepon, sinyal-sinyal suara ditransmisikan melalui
kabel tembaga dengan lebar frekuensi 4 KHz (dari 0 sampai 4 KHz).
Spektrum frekuensi yang dimiliki kabel tembaga bisa mencapai
1104 KHz. Dengan kapasitas sebesar ini tentunya masih banyak “ruang”
yang tersedia jika hanya digunakan sebagai jalur voice (suara). “Ruang”
inilah yang digunakan untuk mengirimkan data berkecepatan tinggi untuk
mendukung layanan akses internet. Teknologi yang telah ditemukan saat
ini untuk merealisasikan hal tersebut adalah teknologi Digital Subsrciber
Line. DSL memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah ADSL.
Definisi ADSL
ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber Line) adalah teknologi
modem yang memungkinkan data atau sinyal digital berkecepatan tinggi
ditransmisikan melalui jaringan akses tembaga eksisting (jaringan
telepon). ADSL bekerja dengan memanfaatkan frekuensi yang tidak
digunakan untuk POTS (Plain Old Telephone Service) – POTS adalah
layanan yang berhubungan dengan aplikasi dan teknologi voice-band

18

seperti telepon, caller identification, call waiting, analog facsimile dan
analog modem-- pada kabel tembaga eksisiting.
ADSL memiliki karakteristik asymmetric dimana kapasitas
downstream (aliran data dari sentral ke pelanggan) lebih besar daripada
kapasitas upstream (aliran data dari pelanggan ke sentral). Dalam akses
internet, sebagian besar transmisi user merupakan suatu transmisi pesanpesan singkat seperti alamat web atau e-mail sedangkan transmisi
downstream melibatkan sejumlah besar data termasuk gambar dan video.
Dengan kata lain pengguna internet akan lebih banyak mengambil
(download) data dari Internet daripada mengirim (upload) ke internet
sehingga kecepatan downstream harus lebih tinggi daripada kecepatan
upstream. Jadi karakteristik asymmetric pada ADSL sangat sesuai dengan
persyaratan untuk akses internet.
Modulasi Discrete Multi Tone (DMT)
Untuk mengeksploitasi kapasitas kabel tembaga twisted pair, ADSL
menggunakan modulasi Discrete Multi Tone (DMT) dalam melewatkan
voice

dan data. DMT adalah suatu modulasi dimana sinyal dibawa

menggunakan sinyal carrier multiple pada frekuensi-frekuensi yang
berlainan. Pada modulasi DMT, bandwidth yang tersedia pada kabel
tembaga sebesar 1,1 MHz dipecah menjadi sejumlah besar subchannel
dengan bandwidth sebesar 4 KHz. Antara subchannel satu dengan yang
lain diberi spasi 300 Hz, jadi terdapat ± 255 subchannel. Dalam beberapa
literatur, subchannel dapat disebut dengan tone, bin atau sub-carrier.

19

Gambar 3.1 Pembagian Kabel Tembaga Berdasarkan beberapa Subchannel

Bandwicth kabel tembaga eksisting kemudian dibagi menjadi 2
bagian, band frekuensi rendah digunakan untuk voice (POTS) dan
frekuensi tinggi untuk transmisi data. Kabel tembaga eksisting terdiri dari
255 tones, channel POTS diletakkan pada tone 1 (frekuensi 0 – 4 KHz)
dan channel data diletakkan pada tone 7 keatas. Pada channel data,
upstream band diletakkan pada tone 7 – 29 dan downstream band pada
tone 38 – 255. Spasi frekuensi antara upstream band dan downstream
band dimaksudkan untuk mencegah terjadinya interferensi. Pada upstream
band dan downstream band, subchannel-subchannel inilah yang akan
digunakan untuk membawa setiap beberapa bit data.

Gambar 3.2 Pembagian bandwith kabel tembaga dalam DMT

20

Kelebihan dan Kekurangan
Layanan ADSL Speedy memiliki kelebihan sebagai berikut :
1.

Layanan ADSL Speedy menggunakan jaringan telepon yang sudah
ada sehingga tidak perlu menambah saluran baru

2.

Jika pengguna telah memiliki sambungan telepon, maka biaya
pemasangan akan lebih rendah

3.

Dengan adanya pemisahan antara jalur sinyal suara dan data, maka
pengguna dapat menggunakan telepon sambil tetap terhubung ke
internet

4.

Karakteristik transmisi asymmetric

yang dimiliki ADSL sangat

sesuai untuk kebutuhan akses internet
5.

Saluran telepon dari pengguna ke sentral merupakan saluran yang
bersifat dedicated sehingga tidak terjadi share line pengguna lain
dan kestabilan koneksi akan lebih terjamin.

6.

Kecepatan akses yang lebih tinggi daripada menggunakan modem
analog.

Layanan ADSL Internet memiliki kekurangan sebagai berikut :
1.

Kecepatan akses internet akan tergantung pada kualitas jaringan. Jika
kualitas kawat tembaga pada jaringan kurang bagus, maka kecepatan
akses akan rendah

2.

Semakin besar jarak pengguna dari sentral maka kecepatan akses
akan semakin rendah.

3.

Layanan ADSL Speedy hanya dapat menjangkau pengguna dalam
radius 5 km saja.

Konfigurasi Umum ADSL SPEEDY
Teknologi ADSL Speedy adalah teknologi yang memanfaatkan
jaringan telepon yang sudah ada. Di Indonesia jaringan telepon sendiri
telah dibangun dan dikembangkan oleh PT.Telkom. Jaringan telepon yang
ada saat ini terdiri dari beberapa komponen yang ditunjukkan dalam
gambar berikut :

21

Gambar 3. 3 Konfigurasi Jaringan Telepon Kawat Tembaga

Agar jaringan telepon dapat digunakan untuk mendukung layanan
ADSL Internet, maka ada beberapa komponen yang perlu ditambahkan
pada jaringan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut.

Gambar 3.4 Konfigurasi Jaringan ADSL Speedy

Penjelasan Bagian-bagian pada Gambar :

22

Terbagi menjadi 2 sisi : Pada sisi komputer dan sisi sentral
Sisi Komputer
1.

Perangkat Komputer
Perangkat komputer memiliki fungsi antara lain untuk melakukan
browsing dan setting modem. Spesifikasi minimum untuk layanan
Internet:
 Pentium II 450 MHz
 Memory (RAM) sebesar 64 MByte

Hardisk dengan kapasitas 2 GByte
 Dapat menggunakan sistem operasi Windows atau Linux
 Memiliki aplikasi untuk browsing seperti Internet Explorer.
Untuk memantau pemakaian Speedy secara mudah, PT.Telkom
menyediakan aplikasi Speedy Alert System untuk dijalankan pada
perangkat komputer. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengetahui
informasi pemakaian Speedy (Usage) secara realtime sesuai dengan
quota yang dimiliki dan untuk mengetahui informasi tagihan pada
periode sebelumnya.

2.

Modem ADSL
Modem ADSL digunakan untuk melakukan demodulasi data
dari sentral data downstream) dan melakukan modulasi data menuju
sentral (data upstream). Standar modem yang digunakan untuk
layanan Internet adalah ADSL G.922.1 (standar ITU). Modem ADSL
terdiri dari beberapa jenis yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Jenis modem berdasarkan fungsinya :
a. Modem Router
Pada modem ini akan terjadi proses routing untuk
menentukan jalur paket data yang melewati modem. Satu
modem dianggap sebagai satu user sehingga user ID dan
passwor disetting di modem. Dapat digunakan untuk
penggunaan lebih dari satu komputer secara share tanpa
perangkat tambahan.
b. modem Bridge

23

Modem ini hanya berfungsi sebagai penghubung
(melakukan modulasi demodulasi data) antara jaringan dengan
perangkat komputer. Definisi satu user ditetapkan pada
perangkat komputer sehingga user ID dan password disetting
di komputer.
Untuk penggunaan lebih dari satu komputer, maka
harus digunakan HUB/Switch setelah melalui modem. Dalam
implementasinya,

untuk

terhubung

ke

jaringan

harus

melakukan proses dial-in terlebih dahulu, yaitu suatu proses
dimana perangkat komputer “meminta” kepada sentral agar
dapat dihubungkan ke jaringan internet.
 Jenis modem berdasarkan instalasinya :
a. Internal Modem
Merupakan piranti yang berbentuk card yang terpasang pada
motherboard komputer yang berfungsi sebagai modem ADSL.
Jadi modem ini sifatnya berada di dalam
b. External Modem
Adalah modem yang sifatnya berada di luar perangkat
komputer (external). Jadi modem ini merupakan suatu piranti
tersendiri yang dipasang terpisah dari perangkat komputer.
Biasanya modem ini dilengkapi dengan kabel atau interface
(UTP/USB) untuk menghubungkan komputer dengan modem.
3. Splitter
Splitter digunakan untuk memisahkan sinyal suara dan data
agar sinyal suara dapat diterima ke pesawat telepon dan data dapat
diterima ke perangkat komputer. Splitter memiliki tiga interface, yaitu
line/wall, phone terminal dan modem/ADSL. Interface line/wall,
phone terminal dan modem/ADSL menggunakan port untuk socket RJ11.

 Line/Wall

24

Merupakan port untuk sambungan dari jaringan akses (roset pada
saluran telepon). Port ini sebagai masukan ke splitter.

 Phone/Terminal
Merupakan port untuk sambungan ke pesawat telepon. Port ini
merupakan keluaran dari LPF yang hanya melewatkan sinyal
suara.

 Modem/ADSL
Merupakan port sambungan ke modem ADSL. Port ini
merupakan keluaran dari HPF yang hanya melewatkan data.
4. Connector
Connector digunakan untuk menghubungkan dua perangkat
agar dapat saling berkomunikasi. Ada beberapa jenis connector yang
digunakan pada jaringan ADSL Speedy, yaitu :

 RJ-11
Untuk RJ-11, pada socket terdapat enam pin, namun connector ini
hanya menggunakan dua pin. Connector ini digunakan untuk
mengkoneksikan :
a.
b.

Pesawat telepon ke splitter
Splitter ke modem ADSL

c.

Saluran (line) telepon ke splitter

 RJ-45
RJ-45 terdiri dari 8 pin dan digunakan untuk pengguna yang
menggunakan ethernet card. Connector ini terdiri dari dua macam
konfigurasi, yaitu :
a.

Straight-through

25

Pada konfigurasi ini, kedua socket connector memiliki pola
pin yang sama.Connector jenis ini digunakan untuk
menghubungkan :

b.



HUB/Switch dengan modem ADSL



HUB/Switch dengan computer

Crossover
Pada konfigurasi ini, kedua socket connector memiliki pola
pin yang yang bersilangan pada pin 1,2,3 dan 6. Connector
jenis ini digunakan untuk menghubungkan :

 HUB/Switch dengan HUB/Switch
 Komputer dengan computer
 Modem dengan modem
 USB (Universal Serial Bus)
Connector ini digunakan untuk mengkoneksikan modem ADSL
dengan perangkat komputer yang menggunakan USB card.
Biasanya diperlukan driver agar USB dapat digunakan pada
perangkat komputer.

 802.11 (wireless)
Jenis connector ini tidak membutuhkan kabel. Pada modem akan
terdapat antena transceiver sedangkan pada perangkat komputer
dipasang wireless access.
Sisi Sentral
1. DSLAM
Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) adalah
konfigurasi perangkat X-DSL yang secara fisik modem sentralnya
berupa card module yang berisi banyak modem sentral. DSLAM
sebagai modem sentral dapat berisi berbagai jenis teknologi X-DSL

26

(ADSL, SDSL, HDSL, G.Lite, dll). DSLAM merupakan perangkat
yang dipasang di setiap sentral. DSLAM terdiri dari beberapa jenis
yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

 Jenis DSLAM berdasarkan kapasitas
a. Stand alone (Back to Back)
b. Mini DSLAM
c. Compact
d. Modular
e. Standard Density
f. High Density
g. Ultra Density
h. Extreme Density
 Jenis DSLAM berdasarkan lokasi
a. Indoor
b. Outdoor
 Jenis DSLAM berdasarkan aplikasi
a.

IP DSLAM

b.

ATM DSLAM
Dalam jaringan ADSL Speedy, DSLAM memiliki fungsi

sebagai berikut:
1.

Melakukan fungsi splitter untuk memisahkan sinyal suara dan
data. Sinyal suara diteruskan ke sentral PSTN (Public Switch

2.

Telephone Network) dan data diproses di DSLAM.
Melakukan modulasi dan demodulasi data dalam berhubungan

3.

dengan modem ADSL.
Melakukan fungsi multiplexing dan demultiplexing port
pelanggan untuk berhubungan dengan network data. DSLAM
mengumpulkan sinyal dari banyak modem pengguna untuk
kemudian diteruskan ke network data dengan multiplexing dan
juga melakukan demultiplexing data dari network data untuk

4.

kemudian diteruskan ke modem pengguna.
Melaksanakan fungsi paketisasi data dari pelanggan ke format
ATM / frame ethernet dan sebaliknya.

27

5.

Mengirimkan data menuju BRAS dan menerima data dari
BRAS.

6.

Mengatur kecepatan upstream dan downstream dari modem
ADSL sampai DSLAM.

2.

SWITCH AGREGRATOR
Perangkat ini memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a.

Sebagai gateway atau titik interkoneksi jaringan ethernet / ATM
dari DSLAM dan BRAS.

b.

Melakukan pengiriman paket data dengan format IP dari DSLAM
ke BRAS dengan menggunakan transmisi gigabit ethernet.

c.

Titik penyambungan / switching (cross connect) antara DSLAM
dan BRAS.

d.

Melakukan multiplexing data dari banyak DSLAM.

3. BRAS
Broadband Remote Access Server (BRAS) memiliki beberapa fungsi,
yaitu :
a. Melakukan fungsi point to point protocol (PPP). Untuk DSLAM
berbasis ATM digunakan PPPOA dan untuk DSLAM berbasis
b.

ethernet digunakan PPPOE.
Melakukan fungsi routing untuk menghubungkan pelanggan ke
ISP (Internet Service Provider). Layanan Speedy terhubung ke

c.
d.

TelkomNet sebagai ISP.
Melakukan IP management
Melakukan fungsi network

accounting

untuk

memonitor

pemakaian pelanggan. Fungsi ini dilakukan secara bersama
dengan RADIUS.

28

e.

Melakukan fungsi security untuk melindungi jaringan (network).
Hal ini dilakukan salah satunya dengan menyandikan user
password saat dilewatkan dalam jaringan untuk menghindari
adanya penyalahgunaan user password.

4. RADIUS
Remote Authentication Dial In User Service (RADIUS) memiliki
beberapa fungsi, yaitu :
a.

Melakukan

fungsi

authentication

Adalah

proses

pengidentifikasian pengguna melalui user name, password dan
b.

calling number.
Melakukan fungsi authorization Adalah fungsi untuk melayani

c.

akses pengguna sesuai dengan service level yang digunakan.
Melakukan fungsi accounting Adalah fungsi untuk melaukukan
proses billing dan informasi penggunaan dari pengguna.

5. KABEL PRIMER
Kabel primer atau main feeder adalah kabel yang berbentuk
ukuran yang sangat besar biasa digunakan untuk pemakaian pada local
loop dan biasanya terdiri dari 3600 pair kabel. dari sentral kabel
primer dikeluarkan menuju ke rumah kabel, penghubung kabel
biasanya melalui bawah tanah atau dipendam yang menghubungkan
panel-panel pada bagian bawah rumah kabel. Jumlah pair dalam kabel
primer sebanyak 2/3 dari perkiraan total kabel sekunder yang
diterminasi dalam rumah kabel untuk demand lima tahun.
Aplikasi tanam langsung pada kabel primer cocok diterapkan
pada daerah relatif stabil dengan ukuran demand kurang dari 300 pair
maksimal 1400 pair. Ada aplikasi duct (pipa yang di cor beton) pada
kabel primer cocok diterapkan pada daerah yang tidak setabil seperti
rawan penggalian atau pembongkaran. Demand dalam satu cabang
harus diatas dari 300 pair, ketahanan kabel atau duct harus mencapai
10 tahun, dan memiliki kapasitas duct smpai lima tahun.
Untuk penggunaan aplikasi duct pada kabel primer diperlukan
konstruksi handhole dan manhole yang berguna untuk menarik kabel.
29

Handhole dan manhole diletakan pada trotoar jalan yang mudah
dijangkau dan memiliki panjang maksimum 150 in dan 240 in untuk
rute jalur yang berbelok.
6. RUMAH KABEL (RK)
Rumah kabel adalah bagian yang terpenting dalam jaringan
kabel telepon antara pesawat pelanggan dengan sentral yang terpasang
di pinggir jalan, trotoar sehingga tidak mengganggu lalu lintas
kendaraan. Penempatan rumah kabel biasa dijumpai di pinggir jalan
yang ketinggian rumah kabel tersebut 50 cm di atas permukaan tanah.
Rumah kabel adalah sebagai tempat untuk memecahkan sambungan
menjadi ratusan pair pada kabel pelanggan. Rumah kabel berasal dari
kata rumah dan kabel adalah rumah yang memiliki bentuk berukuran
kecil sebagai tempat pendistribusian kabel telepon atau kabel listrik.
7. KABEL SEKUNDER
Kabel sekunder atau branch feeder adalah kabel yang memiliki
versi yang berbentuk ukuran lebih kecil dari kabel primer. Kapasitas
kabel ini lebih sedikit bila dibandingkan dari kabel primer.
penghubung kabel ini hanya sebatas pada rumah kabel yang satu
dengan rumah kabel yang lain. Distribution point menerima jumlah
pair yang tidak tetap sehingga mempengaruhi dalam menentukan
ukuran kabel sekunder, estimasi kabel sekunder adalah untuk demand
lima tahun.
Pengakumulasian jumlah pair yang terdistribusikan sepanjang
rute kabel sekunder sebanyak 200 pair lebih baik menggunakan
layanan per 100 pair. Pengaplikasian kabel sekunder ada yang
terpasang di udara dan yang terpendam di dalam tanah. kabel yang
berada di udara atau kabel udara biasa diterapkan rute daerah temporer
dengan kepadatan demand yang rendah atau lokasi tanah yang susah

30

digali. Sehingga perlu ada tiang-tiang utama, tiang penyokong, tiang
percabangan dan lain-lain dalam jaringan kabel sekunder.
Jarak tiang yang satu dengan tiang lain adalah empat puluh
meter dan dilarang melebihi dari 55 meter. Ketinggian tiang atau
panjang tiang antara tujuh sampai sembilan meter dengan lengkungan
kabel 4,5 m sampai enam meter jika melintasi jalan. percabangan
kabel pada tiang maksimum empat cabang dan harus terkonsentrasi
dalam penyambungan kabel. Sedangkan kabel yang terpendam di
dalam tanah atau kabel tanam jika kondisi geografis tanah stabil atau
mudah digali.
8. DROP WIRE (DW)
Saluran Penanggal (Drop Wire) adalah bagian dari jaringan
kabel telepon yang dipasang mulai dari Kotak Pembagi (KP) sampai
ke Kotak Terminal Batas (KTB) di rumah Pelanggan. Saluran ini bisa
berupa atas tanah maupun saluran bawah tanah. Saluran Penanggal
(Drop Wire) adalah saluran berupa kabel dengan kapasitas 1x2 atau
2x2, berdiameter 0,6 / 0,8 / 1 / 1,2 mm.
Berbeda dengan layanan Internet dengan koneksi akses
Internet putar-nomor seperti TelkomNet Instan, Speedy menggunakan
saluran telepon yang dapat dipergunakan untuk menelepon bersamaan
dengan mengakses Internet. Untuk dapat menikmati fasilitas
menelepon dan internet secara simultan, pelanggan Speedy harus
menggunakan splitter yang dapat memisahkan saluran telepon dan
saluran modem. Selain itu, menyepakati ketentuan yang berlaku di
Plasa Telkom setempat. Telkom Indonesia menghadirkan layanan
IndiHome berbasis triple-play. IndiHome menghadirkan layanan
akses internet melalui jalur telepon dan fiber optik, VoIP sebagai
layanan telepon berbasis internet, dan IPTV sebagai layanan televisi
digital.
Internet

menyediakan

kecepatan

berdasarkan

paket

berlanggganan mulai dari 512 kbps hingga 100 mbps (sedang

31

direncanakan untuk paket berlangganan hingga 10 gbps). Kecepatan
rata-rata tersebut berubah-ubah dan berbeda-beda tergantung kondisi
jaringan yang disesuaikan kondisi dan situasi setempat (terjadi pada
Speedy ADSL), dan teknologi jaringan.
Karena teknologi yang digunakan hanya dapat menerima
jaringan telepon tertentu saja, maka untuk dapat melakukan koneksi
ADSL diperlukan kualitas jaringan telepon yang baik dan stabil serta
memiliki alat digital subscriber line access multiplexer (DSLAM)
yang diperoleh di Sentra Telepon Otomatis (STO) seluruh Indonesia
dan Optical Line Terminal yang akan diperoleh di STO seluruh
Indonesia.
Proses koneksi Internet dengan modem ADSL memerlukan 2
tahap:
1. Koneksi ADSL dari modem ke DSLAM di STO terdekat.
2. Koneksi Internet melalui broadband remote access ser