CARA cara membuat kertas KERJA (3)

CARA KERJA
1. Pembuatan larutan Asetosal
Timbang 15 g natrium sitrat, buat larutan jenuh natrium sitrat dalam air hangat kemudian
dinginkan. Timbang seksama 12,5 g asetosal kemudian larutkan dalam larutan jenuh natrium
sitrat sedikit demi sedikkit dan tambahkan air suling hingga 500 ml
2. Masukkkan 50 ml larutan ke dalam 3 buah vial, tutup rapat. Vial disimpan dalam oven dengan
temperatur 80° C.
3. Setelah pemanasan 30 menit, ambil satu vial, dinginkan. Tentukan konsentrasi asetosal. Cara
yang sama dilakukan setelah pemanasan 60 menit dan 90 menit.
4. Konsentrasi awal (Co) ditentukan dari larutan asal tanpa pemanasan.
5. Penetapan kadar Asetosal
Pipet 10 ml larutan, titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N yang telah dibakukan. Lakukan masingmasing tirasi triplo dengan menggunakan indicator PP.
6. Tentukan tingkat reaksi peruraian asetosal dengan cara subsitusi dan grafik
PEMBAHASAN
1. Kinetika kimia atau kinetika reaksi mempelajari laju reaksi dalam suatu reaksi kimia. Analisis
terhadap pengaruh berbagai kondisi reaksi terhadap laju reaksi memberikan informasi mengenai
mekanisme reaksi dan keadaan transisi dari suatu reaksi kimia.
2. Asetosal yang digunakan tidak dilarutkan ke dalam air karena jika di lihat dari pemerian asetosal
yakni agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95 %) P; larut dalam kloroform P, dan
dalam eter P
3. Pertama membakukan larutan NaOH menggunakan KHP. Tujuan dari proses pembakuan ini

untuk mengetahui normalitas NaOH karena larutan NaOH merupakan larutan baku sekunder,
sementara KHP merupakan larutan baku primer
4. Dilakukan pemanasan pada suhu tinggi dengan waktu tertentu untuk melihat kecepatan
peruraian asetosal. Umumnya semakin tinggi suhu, semakin cepat laju peruraiannya.
5. Ketika sudah sampai di waktu yang ditentukan larutan aetosal dikeluarkan lalu diletakkan di atas
wadah es, agar dapat menghentikan reaksi ketika berada di oven pemanas. Maksudnya agar
reaksi peruraian asetosal tersebut berhenti total.
6. Larutan asetosal dititrasi dengan NaOH dengan menggunakan indicator PP karena range pH yaitu
8-9,2 sesuai untuk titasi alkalimetri. Titrasi dihentikan jika titrat menjadi warna merah muda
yang konstan.
7. Dari data hasil titrasi dapat dicari nilai konsentrasi asetosal yang tersisa lalu disubsitusikan pada
persamaan orde reaksi dan dicari dengan regresi linear
8. Pada percobaan, menurut cara subsitusi didapat nilai orde reaksi adalah 1 sedangkan menurut
regresi linear nilai orde reaksi adalah 0. Diambil nilai orde reaksi dengan menggunakan cara
regresi linear karena cara tersebut lebih teliti dibandingkan dengan cara subsitusi.