116 1 10 20180521 ##common.downloadPdf##

Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer
Volume 3, Nomor 1, April 2018

SISTEM PAKAR KLASIFIKASI PENYAKIT FILARIASIS
PADA PUSKESMAS AIR PERIUKAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING
Rizka Tri Alinse¹, Arius Satoni Kurniawansyah²
1

Teknik Informatika, Universitas Dehasen Bengkulu
Jalan Meranti Raya No.32 Kelurahan Sawah Lebar Kota Bengkulu Telp. 22027 Fax. (0736) 341139
Email: Rizkatri07@gmail.com, Ariussatoni@yahoo.co.id

Abstrak
Sistem Pakar adalah suatu sistem yang digunakan agar computer dapat menyelesaikan masalah dengan
menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran seperti yang bias dilakukan para ahli, termasuk
juga tentang penyakit Filariasis. Penderita penyakit Filariasis kurang memperhatikan dan mengabaikan
kesehatannya yang dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan tentang penyakit Filariasis dan rasa enggan
untuk berkonsultasi kedokter atau petugas puskesmas dengan berbagai alasan.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu dokter atau petugas pela yanan kesehatan dalam pengumpulan
data –data mengenai seputar penyakit Filariasis, serta memperoleh informasi dan melakukan konsultasi

mengenai kesehatan terhadap penyakitFilariasis yang diderita. Penelitian dilakukan dengan mempelajari
gejala-gejala penyakit Filariasis,Klasifikasi Penyakit, serta Penanggulangan dari penyakit Filariasis.
Selanjutnya merancang program aplikasi dan mengimplementasikan ke dalam perangkat lunak, untuk
digunakan sebagai alat penelitian serta menguji kebenaran hasil rancangan.
Hasil penelitian adalah Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Filariasis, yang dirancang menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0 aplikasi ini dapat digunakan oleh seorang pakar untuk melakukan
penambahan, pengubahan, dan penghapusan data, sedangkan bagi pemekai dapat digunakan sebagai media
dalam melakukan konsultasi dan memperoleh informasi tentang penyakit Filariasis.
KataKunci: Sistem Pakar, Penyakit Filariasis

I. PENDAHULUAN
Di era globalisasi seperti yang kita jalani saat
ini, peranan teknologi khususnya dibidang
informatika, semakin hari semakin nyata
manfaatnya dalam kehidupan masyarakat sehari–
hari. Sejalan dengan itu perkembangan komputer
ikut andil dalam mencangkup seluruh pekerjaan
manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang
teknologi dan informasi komputer saat ini

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Seiring
dengan itu, perkembangan ilmu pengetahuan
dibidang
kedokterandan
kesehatan
juga
mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan
ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum
teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli terus
mencoba menemukan solusi untuk mengatasi
penemuan baru dan selalu memberikan pelayanan
terbaik terhadap para pasien dengan memanfaatkan
teknologi melalui komputer.
Puskesmas Air Periukan merupakan salah
satu Puskesmas yang memiliki peralatan kesehatan
yang cukup lengkap. Namun demikian, dalam
proses memberikan pelayanan terhadap pasienpasien filariasis dalam Pemberian Obat Massal
Pencegahan(POMP) Filariasis, penanganannya
sering kali mengalami kendala dikarenakan belum
adanya dokter ahli pelayanan penyakit filariasis

sehingga untuk memberikan pelayanan dirasa
masih belum maksimal.
Dalam proses
penatalaksanaan Kejadian pasca pemberian obat

menurut berat ringannya gejala klinik filariasis,
bidan-bidan yang ada di Puskesmas masih
menggunakan metode manual dalam menentukan
klasifikasi dari Filariais.
II.LANDASAN TEORI
A. Sistem Pakar
Menurut Rich(2009:112) Sistem pakar adalah
sistemyang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia kekomputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang bisa
dilakukan oleh para ahli.
Sistem Pakar adalah aplikasi berbasis
komputer yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar.
Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang

mempunyai keahlian khusus yang dapat
menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan oleh orang awam.
B. Konsep dasar Sistem Pakar
1. Keahlian
Keahlian adalah suatu pengetahuan khusus
yang diperoleh dari latihan belajar dan
pengetahuan. Pengetahuan dapat berupa fakta,
teori, aturan, strategi global untuk
memecahkan masalah.
2. Ahli(expert)
Melibatkan
kegiatan
mengenali
dan
memformulasikan permasalahan, memecahkan
masalah secara cepat dan tepat, menerangkan
24

Rizka Tri Alinse, dkk., Sistem Pakar Klasifikasi Penyakit Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan

Menggunakan Metode Forward Chaining

pemecahannya, belajar dari pengalaman,
merestrukturisasi pengetahuan, memecahkan
aturanserta menentukan relevansi.
3. MentransferKeahlian(transfering expertise)
Adalah proses pentransferan keahlian dari
seseorang pakar ke dalam komputer agar
dapat digunkan oleh orang lain yang bukan
pakar. Pengetahuan tersebut ditempatkan ke
dalam sebuah komponen yang dinamakan
basis pengetahuan.
4. Menyimpulkan Aturan( inferencing rule)
Merupakan kemampuan komputer yang telah
diprogram. Penyimpulan ini dilakukan oleh
mesininferensi yang meliputi prosedur tentang
penyelesaian masalah.
5. Peraturan(rule)
Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar
bersifat rule–basesistem, yang berarti

pengetahuan
disimpan
dalam
bentuk
peraturan.
6. Kemampuan Menjelaskan(explanation
capability) Adalah karakteristik dari sistem
pakar
yang
memiliki
kemampuan
menjelaskan atau memberi saran mengapa
tindakan tertentu dianjurkan atau tidak
dianjurkan.
C. PenyakitFilariasis
Filariasis adalah penyakit infeksi sistemik
kronik yang disebabkan oleh cacing seperti
benang, dari genus Wuchereria dan Brugia yang
dikenal sebagai filaria yang tinggal di sistemlimfa
(mengandung getah bening), yaitu jaringan

pembuluh yang berfungsi untuk menyangga dan
menjaga keseimbangan cairan antara darah dan
jaringan otot yang merupakan komponenesensial
dari sistem kekebalan tubuh. Filariasis atau yang
lebih dikenal dengan sebutan penyakit “kaki
gajah” ini disebabkan oleh tiga spesies filaria,
yaitu Wuchereriabrancofti dimana hampir
sebagian besar berada di daerah yang memiliki
kelembaban yang cukup tinggi, misal Amerika
Latin dan Afrika, Brugia malayi yang endemis di
daerah pedesaan di India, AsiaTenggara, dan
daerah pantai utara Cina, dan spesies terakhir
yaitu Brugiatimori yang hanya berada di
Indonesia, khususnya daerah Flores, Alor, dan
Rote(Juriastuti,Kartikadan Susanna, 2010 : 31 ).
D. Gejala Akut Penyakit Filariasis
Adapungejalaakutyang
dapat
terjadi
antaralain :

1. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari
,demam dapat hilang bila istirahat dan muncul
lagi setelah bekerja berat.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa
ada luka) di daerah lipatanpaha, ketiak
(lymphadenitis) yang tampak kemerahan,
panas, dan sakit.
3. Radang saluran kelenjar getah bening yang

terasa panas dan sakit yang menjalar dari
pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung
(retrogradelymphangitis).
4. Filarial abses akibat seringnya menderita
pembengkakan kelenjar getah bening, dapat
pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
5. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah
zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa
panas. Sedangkan gejala kronis dari penyakit
kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang
menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan,

buah dada.
E. Pencegahan penyakit Filariasis
Bagi penderita penyakit kaki gajah
diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan ke
dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan
sehingga tidak menyebarkan penularan kepada
masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya
pendidikan dan pengenalan penyakit kepada
penderita dan warga sekitarnya.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masingmasing sangatlah penting untuk memutus mata
rantai
penularan
penyakit
ini. Menjaga
kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting
untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk
diwilayah tersebut.
F. Inferensi
Inferensi
merupakan

proses
untuk
menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui
atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis
atau implikasi berdasarkan informasi yang
tersedia.
Ada dua metode inference yang penting dalam
sistem pakar, yaitu:runut maju(forwardchaining)
dan runut balik (backward chaining).
1. Runut Maju(Forward Chaining)
Runut maju berarti menggunakan himpunan
aturankondisi-aksi.Dalammetode
ini,data
digunakan untuk menentukan aturan mana yang
akan dijalankan, kemudian aturan tersebut
dijalankan mungkin proses penambahan data ke
memori kerja, proses diulang sampai ditemukan
suatu hasil (Wilson,2006:36).
2. Runut Balik (Backward Chaining)
Runut balik merupakan metode penalaran

kebalikan dari runut maju. Dalam runut balik,
penalaran dimulai dengan tujuan merunut
balik
kejaluryangakanmengarahkanke
tujuantersebut (Giarattano dan Riley. 2006: 37).
III. METODOLOGI PENELITIAN
Proses penelitian ini akandijelaskan dalam
suatu kerangka kerja penelitian yang nantinya akan
digunakan untuk mengambarkan langkah-langkah
dalam penelitian. Adapun kerangka penelitian
dijelaskan dengan gambar berikut.

25

Rizka Tri Alinse, dkk., Sistem Pakar Klasifikasi Penyakit Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan
Menggunakan Metode Forward Chaining

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Menentukan Tujuan

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama
Wawancara

Mengumpulkan Data
Observasi
Analisa dan Pembuatan
Rancangan

Forward
Chaining

Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat
diamati bahwa pada menu utama terdapat tiga
macam pilihan (Submenu), yakni submenu
Admin, Konsultasi dan Keluar. Submenu
Admin terdiri dari beberapa pilihan lanjutan
(Sub- Submenu) yang dapat dilihat pada
gambar 4.3, untuk Submenu Konsultasi dapat
dilihat pada gambar 4.4 berikut :

Implementasi

Menguji Hasil
Gambar 3.1 Kerangka Kerja
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan
berdasarkan Penata laksanaan Kejadian Ikutan
Pasca Pemberian Obat Menurut Berat Ringannya
Gejala Klinik yang telah dirancang sesuai dengan
proposal, di beri nama file Filariasis. Dimana
program ini dapat diaktifkan melalui file aplikasi
yang berbentuk Exe.
Sedangkan Source
programnya baru dapat diaktifkan apabila pada
sistem komputer telah terpasang Microsoft Visual
Basic 6.0.
Apabila program tersebut diaktifkan, maka
pada layar akan terlihat tampilan seperti pada
gambar 4.1 berikut:
4.1 LoginAdministrator

Gambar 4.3 Pilihan Lanjutan (Sub–Submenu)
Admin

Gambar 4.4 Pilihan Lanjutan (Sub-Submenu)
Konsultasi
4.5 Data Admin
Untuk menampilkan input data Admin,
dari menu utama dapat mengklik Admin maka
program akan memberikan tampilan seperti
gambar 4.5

Gambar 4.1 Tampilan Login Untuk Admin
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, setelah
benar memasukan nama administrator dan
password pada login program, maka
selanjutnya program akan menampilkan
tampilan menu utama seperti gambar 4.2

Gambar 4.5 Data Admin
Untuk penghapusan
data
dapat
dilakukan dengan cara mengklik Tombol
Hapus, maka layarakan menampilkan pesan
26

Rizka Tri Alinse, dkk., Sistem Pakar Klasifikasi Penyakit Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan
Menggunakan Metode Forward Chaining

seperti terlihat pada gambar 4.6 berikut, dan
setelah pengguna mengklik tombol Yes, maka
data otomatis akan terhapus.

Gambar 4.9 Input Data Klasifikasi

Gambar 4.6 Penghapusan Data Admin
Untuk menampilkan input datagejala,
dari menu utama dapat mengklik Gejala
makaprogram akan memberikan tampilan
seperti gambar 4.7

Gambar 4.7 Input Data Gejala
Hapus data gejala Berfungsi untuk
melakukan penghapusan data yang telah
tersimpan pada database, menghapus data
dapat dilakukan dengan cara memilih data yang
akan dihapus terlebih dahulu seperti yang
terlihat padagambar 4.8 berikut :

Gambar 4.8 Pemilihan Data Gejala yang akan
di Hapus
Untuk menampilkan Input Kasifikasi
Penyakit, dari menu Utama Klik Klasifikasi
selanjutnya Program
akan memberikan
tampilan seperti gambar 4.9 berikut:

Hapus data klasifikasi Berfungsi untuk
melakukan penghapusan data yang telah
tersimpan pada database, menghapus data
dapat dilakukan dengan cara memilih data
yang akan dihapus terlebih dahulu seperti
yang terlihat padagambar 4.10 berikut :

Gambar 4.10 Pemilihan Data Yang akan
diHapus
Input data penanggulangan Untuk
menampilkan Input Penanggulanagn Penyakit,
dari menu Utam Klik Penanggulanagn
selanjutnya
Programakan
memberikan
tampilan seperti gambar 4.11 berikut:

Gambar 4.11 Data Penanggulangan
Hapus data penanggulangan Berfungsi
untuk melakukan penghapusan data yang
telah tersimpan pada database, menghapus
data dapat dilakukan dengan cara memilih
data yang
akan dihapus terlebih dahulu
seperti yang terlihat pada gambar 4.12 berikut:

27

Rizka Tri Alinse, dkk., Sistem Pakar Klasifikasi Penyakit Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan
Menggunakan Metode Forward Chaining

Hapus data pasien Berfungsi untuk
melakukan penghapusan data yang telah
tersimpan pada database, menghapusdata
dapat dilakukan dengan cara memilih data
yang akan dihapus terlebih dahulu seperti yang
terlihat pada gambar 4.16 berikut:

Gambar 4.12 Input data penangulangan
Input data rule untuk menampilkan
input data Rule, dari menu utama dapat
mengklik Rule maka program akan
memberikan tampilan seperti gambar 4.13:

Gambar 4.16 Data Pasien yang akan di Hapus
Cetak Rekapitulasi Data Pasien untuk
mencetak hasil Rekapitulasi Data Pasien, maka
dapat mengklik tombol cetak yang terletak
disudut kanan pada Form Data Pasien, maka
layar akan memunculkan Rekapitulasi Data
Pasien yang akan di cetak seperti yang terlihat
pada gambar 4.17:

Gambar 4.13 Tampilan Input Data Rule
Hapus Data
Rule berfungsi untuk
melakukan penghapusan data yang telah
tersimpan pada database, menghapus data
dapat dilakukan dengan cara memilih data yang
akan dihapus terlebih dahulu seperti yang
terlihat pada gambar 4.14berikut :

Gambar 4.17 Cetak Rekapitulasi Data Pasien
Input data konsultasi untuk menampilkan
input data Konsultasi dari menu utama dapat
mengklik Konsultasi maka program akan
memberikan tampilan sepertigambar 4.18 :

Gambar 4.14 Pemilihan DataRule yang akan di
Hapus
Gambar 4.18 Input Data Konsultasi
Input data pasien untuk menampilkan input
data Pasien, dari menu utama dapat mengklik
Pasien maka program akan memberikan
tampilan seperti gambar 4.15:

Untuk keluar dari program silahkan klik
sub menu Keluar, maka layar akan
memunculkan pilihan seperti terlihat pada
gambar 4.19:

Gambar 4.15 Input Data Pasien
28

Rizka Tri Alinse, dkk., Sistem Pakar Klasifikasi Penyakit Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan
Menggunakan Metode Forward Chaining

Gambar 4.19 Tampilan Keluar
B. Hasil Pengujian
Pengujian dilaksanakan terhadap3 (Tiga)
orang karyawan Puskesmas yang kemudian
diberi Kuisioner yang berupa pertanyaanpertanyaan mengenai Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Filariasis. Berdasarkan data hasil
kuisioner dapat, dicari persentase masingmasing jawaban dengan menggunakan
Rumus:
Y =P/Q * 100
Keterangan :
P=banyaknyajawaban tiap pertanyaan
Q =jumlah responden
Y =nilai persentase

Untuk pertanyaan ketiga Apakah aplikasi
system ini memberikan kemudahan dalam
memberikan solusi atau pengobatan terhadap
pasien yang terserang penyakit filariasis
dengan persentase Ya sebanyak67% (2orang),
Cukup sebanyak 33% (1orang), kurang
sebanyak 0%, Tidak sebanyak 0%. Untuk
pertanyaan keempat Apakah tenaga kesehatan
puskesmas Air periukan ini mendapat
kemudahan dalam menjalankan aplikasi
system pakar ini dengan persentase Ya
sebanyak 67% (2orang), Cukup sebanyak
0%,kurang sebanyak33% (1 orang), tidak
sebanyak 0%. Dan untuk pertanyaan kelima
Bagaimana penilaian keseluruhan dari aplikasi
system pakar untuk menentukan klasifikasi
penyakit filariasis ini Ya sebanyak 67% (2
orang), Cuku psebanyak 33% (1orang),
kurang sebanyak 0%, Tidak sebanyak 0%.
V. PENUTUP
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilakukan melalui implementasi dan
penerapaan pemakaian program pada
Puskesmas Air Periukan,dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Keberadaan program sebagai alat bantu
memberikan informasi tentang cetak hasil
konsultasi penyakit Filariasis.
2. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan ini
dapat memberikan kemudahan kepada
pihak Puskesmas dalam penyelesaian
pekerjaan.
3. Dengan adanya program ini kinerja
Puskesmas Air Perikuan lebih efektif dan
efisien dalam menangani Penyakit
Filariasis
4. Dengan adanya program ini mampu
memberikan kontribusi positif untuk
peningkatan
kinerja
manajemen
Puskesmas.
5. Dengan adanya program ini dapat
membantu pihak Puskesmas memberikan
informasi tentang penyakit Filariasis lebih
tepat kepada masyarakat.

Gambar 4.20 Grafik Hasil Pengujian Sistem
Dari Grafik jawaban responden diatas
didapat hasil bahwa dari 3 orang responden
untuk pertanyaan satu Apakah tampilan
Sistem Pakar ini menarik dengan persentase
Ya 100%(3orang), Cukup sebanyak 0%
kurang sebanyak 0% dan tidak sebanyak0%.
untuk pertanyaan kedua Apakah program
sistem pakar ini membantu para tenaga
kesehatan yang ada di Puskesmas ini dalam
mendiagnosa klasifikasi penyakit filariasis
dengan persentase Ya sebanyak 67% (2
orang), Cukup sebanyak 33%(1orang ),
kurang sebanyak 0%, Tidak sebanyak 0%.

DAFTAR PUSTAKA
AL Fatta, Hanif, 2007, Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan
Dan Organisasi Modern, Yogyakarta.
212 hal.
Andi, 2009, Pengembangan Sistem Pakar
Menggunakan
Visual
Basic ,
Yogyakarta. 208 hal.
Fathansyah, Ir, 2007, Buku Teks Komputer
Basis Data, Bandung. 237 hal.
IkeAni Windiastuti, Suhartono dan Nurjazuli,
2013. Hubungan Kondisi Lingkungan
29

Rizka Tri Alinse, dkk., Sistem Pakar Klasifikasi Penyakit Filariasis Pada Puskesmas Air Periukan
Menggunakan Metode Forward Chaining

Rumah, Sosial Ekonomi, dan Perilaku
Masyarakat
dengan
Kejadian
Filariasis di Kecamatan Pekalongan
Selatan Kota Pekalongan. Jurnal
KesehatanLingkunganIndonesia, 2013
(1), 51.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesi.
2012. Pedoman Penanggulangan
Kejadian Ikutan Pasca Pengobatan
Filariasis, Jakarta, 42 hal.
Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesi.2012.
Pedoman
PengendalianKecacingan,
Jakarta,
54hal.
Kurniadi Andi, 2000,Pemrograman Microsoft
Visual Basic6 , Jakarta.349 hal.
Kusrini, S.Kom. 2006, Sistem Pakar Teori dan
Aplikasi, Yogyakarta. 103 hal.
KustiyahningsihYenidanAnamisa,DeviRosa,
2011, Pemrograman Basis Data
Berbasis Web Menggunakan PHP Dan
MySQL, Yogyakarta, 234 hal.
ReykeUloli, Soeyokodan Sumarni, 2008.
ANALISIS
FAKTOR–FAKTOR
RISIKO
KEJADIAN
FILARIASIS.JurnalBeritaKedokteran
Masyarakat, 2008 (1), 44

30