LAPORAN PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARAKAT
ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN KEUANGAN PADA USAHA
BARU BUDIDAYA JAMUR TIRAM PEKON SUKARAME TANGGAMUS

Disusun Oleh :

YOZE RIZAL
1212120067

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
INFORMATICS & BUSINESS INSTITUTE DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG 2015

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL
PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARAKAT (PKPM)

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN KEUANGAN PADA USAHA
BARU BUDIDAYA JAMUR TIRAM PEKON SUKARAME TANGGAMUS


Oleh :

YOZE RIZAL

Telah Memenuhi syarat untuk diterima

Menyetujui,
Dosen pembimbing

Pembimbing Lapangan

Dedi Putra, S.E.,M.SAk

Drs. Tb Sofiani Asyarie

NIK. 11130309

Mengetahui,
Ketua Jurusan,


Anik Irawati, S.E.,M.Sc
NIK.01170305

TIM PELAKSANA

KETUA KELOMPOK

: Yoze Rizal

(1212120067)

WAKIL KETUA

: Ahmad Sunaryo

(1212120186)

SEKRETARIS


: Novi Kiki Rizkia

(1212120136)

BENDAHARA

: Gitania

(1212120047)

DOKUMENTASI

: Ahmad Abizar DP

(1211050240)

WEB

: Bayu Maulanda


(1211010036)

Bayu Setiawan

(1211050152)

VIDEO

: Dennis Prastya

(1211050223)

ANGGOTA

: Regina Padma Agni

(1212120061)

Anita Rahayu


(1112110201)

Razi Rahmat Lasega

(1212110062)

Dea Amanda

(1112120098)

Catur Ade Prasetyo

(1212110086)

Andanu Triwibowo

(1212110311)

Rezza Dwifitriansyah


(1112120128)

Evita Sari

(1212120128)

David Chang

(1212110008)

Ferdi Ervangga

(1212110345)

Puspa Sari

(1212110279)

Chrish Mayco P


(1211050003)

RIWAYAT HIDUP

1. Identitas
a. Nama

:

Yoze Rizal

b. Npm

:

1212120067

c. Tempat, Tanggal Lahir

:


Martapura, 30 Desember 1993

d. Agama

:

Islam

e. Alamat

:

xxxxxx, Metro, Lampung

f.

:

Lampung


g. Kewarganegaraan

:

Indonesia

h. E-mail

:

yoze05@yahoo.co.id

i.

:

08xxxxxx (Private)

a. Sekolah Dasar


:

SD Negeri 05 Metro Barat

b. Sekolah Menengah Pertama

:

SMP Negeri 03 Metro

c. Sekolah Menengah Atas

:

SMA Kartikatama Metro

Suku

Hp


2. Riwayat Pendidikan

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua keterangan yang saya sampaikan di atas
adalah benar.
Yang menyatakan,
Bandar Lampung, 06 Oktober 2015

YOZE RIZAL
NPM. 1212120067

RINGKASAN

Melalui kegiatan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) IBI Darmajaya
di Pekon Sukarame Kecamatan Talang Padang, Tanggamus, penulis telah
membantu mengembangkan UKM Jamur Tiram milik Bapak Komi yang dapat
dijadikan peluang bisnis yang menguntungkan melalui pelatihan penyusunan
anggaran keuangan yang diharapkan dapat membantu Bapak Komi untuk
mengembangkan UKM Jamur Tiram tersebut dan mendapatkan laba yang tinggi.
Pengetahuan masyarakat tentang penyusunan anggaran masih sangat rendah
sehingga mereka membutuhkan pembinaan lebih lanjut agar dapat menerapkan
anggaran tersebut di kemudian hari. Dalam sehari mahasiswa PKPM IBI
Darmajaya telah memberikan pelatihan tentang budidaya jamur tiram kepada
masyarakat Pekon Sukarame, pelatihan tersebut berjalan dengan lancar terlihat
adanya komunikasi timbal balik antar Mahasiswa PKPM IBI Darmajaya dengan
masyarakat yang menghadiri pelatihan tersebut.

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat
dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Praktek
Kerja Pengabdian Mayarakat (PKPM) pada tanggal 10 Agustus sampai dengan
tanggal 03 September tahun 2015 ini tepat pada waktunya. Kegiatan Praktek
Kerja Pengabdian Mayarakat (PKPM) salah satunya dilaksanakan di Pekon
Sukarame, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. Kegaiatan ini
merupakan salah satu bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang harus
dilakukan oleh Civitas Akademika khususnya oleh mahasiswa di Perguruan
Tinggi dalam kegiatan pembelajaran dan penelitian.
Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Papa dan Mama beserta seluruh Keluarga Besar yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun material dan doa bagi saya.
2. Bapak Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A selaku Rektor IBI DARMAJAYA.
3. Ibu Anik Irawati, S.E., M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi IBI
DARMAJAYA.
4. Bapak Dedi Putra, S.E., M.SAk selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yang telah memberikan bimbingan, petunjuk serta saran-saran yang sangat
berharga dalam kegiatan PKPM sampai penulisan laporan PKPM.
5. Bapak Drs. Tubagus Sofiani Asyarie selaku Kepala Pekon Sukarame beserta
jajarannya yang telah memberikan arahan dan membantu setiap kegiatan yang
kami lakukan.

6. Kakak Jaya yang telah bersedia memberikan pendampingan lapangan selama
pelaksanaan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di Pekon
Sukarame.
7. Saudara Rifki dan rekan-rekan Karang Taruna yang telah mendukung
pelaksanaan program kerja kami di Pekon Sukarame.
8. Seluruh Masyarakat Pekon Sukarame yang telah membantu kegiatan
dilapangan.
9. Sahabat-sahabat Akuntansi yang telah saya kenal dari awal perkuliahan
sampai sekarang yang selalu memberikan motivasi dan selalu menjadi teman
seperjuangan dikampus yaitu Angga Trie Sunggara, Nyoman Adi Astanada,
Evri Cliquers, Nur Wahidah, Yati Indrasari, Sri Wulandari, Tri Oktavia,
Merlina Pratiwi, Melisya Aprileni, Ervinna Natalis, Gita Nia Liu, Anggi
Aryadi Jaya
10. Saudara-saudara baru saya yang dipertemukan di suatu desa yaitu Aryo, Razi,
Regina, Anita, Dea, Ferdy, Chang, Puspa, Evi, Gita, Reza, Danu, Catur, Kiki,
Abi, Bayu S, Bayu M, Denis, dan Chris yang selalu mendukung dan
membantu seluruh kegiatan selama PKPM.
11. Dulur-dulur yang telah memberikan pengalaman arti kerasnya dunia malam,
cara membedakan antara kopi hitam dengan kopi dingin, ilmu cara
meluruskan masalah, dimana mereka yang bernama Abizar Parcela dan
Ahmad Sunaryo #hahaha
12. Rekan-rekan Badan Pengurus Harian Himpunan Mahasiswa Akuntansi
periode 2014/2015
13. Teman-teman Jurusan Akuntansi Angkatan 2012.

14. Serta semua pihak dan rekan-rekan yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu
untuk semua dukungan kepada saya dalam rangka pelaksanaan PKPM sampai
dengan penulisan Laporan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) ini.
Semoga amal dan perbuatan baik mereka dalam memberikan dukungan bagi saya
mendapatkan balasan Allah SWT. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan Laporan PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARAKAT
(PKPM) ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat saya harapkan.

Bandar Lampung, 6 Oktober 2015
Penulis,

YOZE RIZAL
NPM. 1212120067

DAFTAR ISI

Isi

Halaman

Halaman Judul................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Tim Pelaksana ............................................................................................... iii
Riwayat Hidup .............................................................................................. iv
Ringkasan ....................................................................................................... v
Kata Pengantar .............................................................................................. vi
Daftar Isi........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Program .................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................................ 6
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Anggaran .......................................................................... 8
2.2 Tujuan Penyusunan Anggaran ......................................................... 10
2.3 Karakteristik Anggaran .................................................................... 10
2.4 Syarat-syarat Anggaran .................................................................... 11
2.5 Jenis-jenis Anggaran ........................................................................ 12
2.6 Fungsi dan Manfaat Anggaran ......................................................... 14
2.7 Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran ............................................ 15
2.8 Prosedur Penyusunan Anggaran ...................................................... 17
2.9 Faktor-faktor dalam menyusun Anggaran ....................................... 21
2.10 Anggaran Biaya Operasi ................................................................. 23
2.11 Anggaran Penjualan ........................................................................ 25
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah ........................................................ 26
3.2 Realisasi Pemecahan Masalah.......................................................... 27

3.3 Sasaran Objek................................................................................... 28
3.4 Metode yang digunakan ................................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ................................................................................................. 31
4.2 Uraian Tanggung Jawab Setiap Bagan/Unit .................................... 36
4.3 Ketercapaian Penerapan Program .................................................... 40
4.4 Pembahasan ...................................................................................... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 47
5.2 Saran ................................................................................................. 48
Daftar Pustaka .............................................................................................. 50
Lampiran ...................................................................................................... 52

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam era perkembangan ilmu dan teknologi serta tingginya tingkat
persaingan dalam dunia bisnis merupakan sebuah tantangan yang harus
dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam Usaha Kecil Menengah
(UKM). Demikian juga mahasiswa yang tidak dapat lepas dari berbagai
ilmu dan teknologi informasi, diharapkan mahasiswa dapat memiliki
gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata di dunia kerja,
sekaligus dapat menambah pengalaman serta membuka pandangan yang
lebih luas yang tidak didapatkan selama masa perkuliahan.

Berdasarkan uraian di atas, untuk itu Informatics & Business Institute
Darmajaya jurusan Akuntansi, Manajemen, Teknik Informasi, dan
Sistem Informasi menerapkan program PKPM, PKPM merupakan salah
satu kegiatan untuk mahasiswa sebagai syarat mata kuliah sekaligus
sarana pengembang ide kreatifitas dalam memanfaatkan sumber daya
potensial di pekon Sukarame. Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat
(PKPM) dilakukan selama dua puluh lima hari oleh Informatics &
Business Institute Darmajaya jurusan Akuntansi, Manajemen, Teknik
Informasi, dan Sistem Informasi. Pelaksanaan PKPM merupakan sarana
yang memfasilitasi mahasiswa dalam menerapkan teori-teori yang
diperoleh di perkuliahan dalam bentuk usaha program kegiatan

masyarakat usaha kecil & menengah yang terletak di desa-desa atau
pinggiran kota.

Pekon Sukarame merupakan salah satu lokasi kegiatan program PKPM
terdiri dari 4 kelompok yang beranggotakan 20 mahasiswa jurusan
Akuntansi, Manajemen, Teknik Informasi, dan Sistem Informasi
Informatics & Business Institute Darmajaya, yang tergabung dari
mahasiswa kelas regular dan ekstensi. Pekon Sukarame sendiri memiliki
beberapa wilayah dusun yaitu dusun Dusun I (Sukarame), Dusun II
(Bedeng), Dusun III (Kebon Kelapa), Dusun IV (Kampung Duren),
Dusun V (Kebon Pisang), dan Dusun VI (Paneongan).

Jumlah penduduk Pekon Sukarame adalah 4.617 jiwa mayoritas dengan
suku sunda dan beragama islam dengan bermata pencarian sebagai
petani, sebagian penduduk bermata pencarian sebagai buruh/swasta,
pegawai negeri, POLRI/TNI, dan pedagang.

Pekon Sukarame hanya memiliki tiga UKM (Usaha Kecil Menengah)
seperti usaha Tempe, usaha Manik-manik dan usaha Langseng. Dengan
sedikitnya Usaha Kecil Menengah di Pekon Sukarame, mahasiswa
PKPM Informatics and Business Institute Darmajaya yang ditempatkan
di Pekon Sukarame ini melakukan upaya untuk memberdayakan potensi
dan sumber daya yang di miliki masyarakat Pekon Sukarame dimana
salah satunya menambahkan nilai ekonomis pada produk tempe dan

membuka usaha baru di Pekon Sukarame, yaitu usaha keripik tempe
dengan berbagai varian rasa dan usaha budidaya jamur tiram.

Kurangnya sumber daya manusia untuk mengolah dan memanfaatkan
daerah sekitar sehingga banyak masyarakat hanya mengandalkan pada
usaha orang lain atau bekerja sebagai buruh. Dengan adanya motivasi
dari mahasiswa PKPM IBI Darmajaya untuk membangun usaha
budidaya jamur tiram di Pekon Sukarame. Usaha budidaya jamur tiram
merupakan salah satu usaha yang akan dibangun oleh bapak Komi serta
rekan – rekannya untuk mencoba usaha dengan modal kecil ini. Akan
tetapi untuk membangun usaha ini perlu adanya anggaran usaha, dimana
peyusunan anggaran ini akan merencanakan usaha dalam jangka pendek
yang didalamnya berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas
dampak rencana kerja terhadap laba. Setelah suatu rencana kerja dipilih
untuk mencapai sasaran anggaran, maka bapak komi dapat berperan
untuk melaksanakan rencana kerjanya yang memerlukan sumber daya
untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran yang telah dibuat.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis dalam penyusunan
anggaran praktek kerja pengabdian masyarakat (PKPM) memutuskan
untuk memilih judul “ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN
KEUANGAN PADA USAHA BARU BUDIDAYA JAMUR TIRAM
PEKON SUKARAME TANGGAMUS”

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan
yang ada dalam penelitian ini yaitu :
Bagaimana membuat anggaran keuangan dengan sederhana,
yang meliputi anggaran rencana kerja, neraca, penjualan,
laba/rugi, dan kas
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk memberikan kemudahan bagi pemilik dan melaksanakan
kegiatan usaha dan sesuai apa yang telah disusun sehingga dapat
berjalan dengan efektif dan efisien
1.4 Manfaat
Manfaat dari hasil kegiatan PKPM adalah sebagai berikut :
a. Bagi Penulis.


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan, wawasan dan gambaran yang lebih jelas
mengenai mengenai penerapan penyusunan anggaran keuangan
pada Usaha Kecil Menengah (UKM).



Dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa dalam
mengimplementasikan ilmu yang di dapatkan dari kampus
untuk masyarakat Pekon Sukarame.

b. Bagi Masyarakat.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai
bahan masukan bagi pekon. Serta diharapkan memberikan
kontribusi dalam tingkat penjualan untuk mengetahui laba yang
didapatkan oleh UKM.

c. Pekon Sukarame, Tanggamus.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan pembaca mengenai tingkat penjualan laba pada usaha
kecil menengah yang ada dalam Pekon Sukarame. Sehingga hal
tersebut dapat dipergunakan sebagai referensi untuk penelitian
lainnya yang berkaitan dengan judul dari laporan praktek kerja
pengabdian masyarakat.

d. Bagi IBI Darmajaya.


Sebagai bentuk nyata pemberdayaan dan pengabdian IBI
Darmajaya kepada masyarakat khususnya Pekon Sukarame.



Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan menjadi
literatur Mahasiswa yang akan membuat laporan Praktek Kerja
Pengabdian Masyarakat berikutnya.

1.5 Tempat dan Waktu pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan pada :
Waktu

: 10 Agustus – 3 September 2015

Tempat

: Pekon Sukarame, Kecamatan Talang Padang, Tanggamus

1.6 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang secara umum, ruang
lingkup/batasan kerja praktek yang membatasi permasalahan, tujuan dan
manfaat dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran dari
keseluruhan bab.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang hal-hal dengan kerangka piker yaitu
bagaimana

pengabdian

kepada

masyarakat

dilakukan

dengan

memanfaatkan berbagai pustaka yang relevan.
BAB III : METODE PELAKSANAAN
Pada bab ini penulis menguraikan landasan teori, permasalahan organisasi,
serta metode analisis yang digunakan untuk memperoleh hasil analisis
mengenai penerapan penyusunan laporan keuangan sederhana pada usaha
kecil menengah di Pekon Sukarame, Talang Padang, Tanggamus.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini memuat uraian hasil analisis yang diperoleh berkaitan dengan
landasan teori yang relevan dan pembahasan hasil analisis mengenai
penerapan cara penyusunan laporan keuangan sederhana pada usaha kecil
menengah di Pekon Sukarame, Talang Padang, Tanggamus.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis berusaha untuk menarik beberapa simpulan yang
penting dari semua uraian dalam bab-bab sebelumnya dan memberikan
saran-saran yang dianggap perlu untuk perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anggaran

Untuk mendapatkan pengertian yang lebih tepatdan jelas mengenai
anggaran, dibawah ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian
anggaran yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu :
Menurut Munandar (2000) “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka
waktu (periode) tertentu yang akan datang.”

Sedangkan pengertian anggaran menurut Nafarin (2000) “Anggaran
merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan
uang untuk jangka waktu tertentu.”

Selanjutnya menurut Gunawan, dkk (2003), pengertian anggaran adalah
Business budget. “Business budget adalah suatu pendekatan yang formal
dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di
dalam perencanaan koordinasi dan pengawasan.”

Dari pendapat para ahli tersebut dapat diketahui bahwa anggaran
merupakan suatu

rencana manajemen mengenai

perolehan dan

penggunaan sumber-sumber daya perusahaan yang dinyatakan secara
formal dan terperinci dalam bentuk kuantitatif pada suatu periode
tertentu. Dalam anggaran juga terdapat tindakan antisipasi untuk
meyesuaikan keadaan di masa yang akan datang dengan rencana yang
telah ditetapkan, karena itu anggaran juga dipakai sebagai alat koordinasi
dan implementasi

rencana awal

dengan aktvitas

yang sedang

berlangsung.

Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu anggaran, yaitu :
1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan yang
akan dilakukan di waktu yang akan datang.
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup kegiatan yang
dilakukan manajemen dalam menjalankan fungsi perencanaan dan
pengendalian.
3. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yaitu menunjukan bahwa
berlakunya suatu anggaran adalah untuk masa yang akan datang.

2.2 Tujuan Penyusunan Anggaran
Menurut Ellen, dkk (2001) tujuan penyusunan anggaran adalah
1. Untuk menyatakan harapan sasaran perusahaan secara jelas dan
formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah
terhadap apa yang hendak dicapai manajemen
2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak
terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan
3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan
maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan
yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa dalam menyususn
anggaran perlu banyak diperhatikan hal-hal yang dapat membantu
dalam kelancaran penyusunan anggaran tersebut, sehingga memberi
kemudahan bagi manajer dalam melaksanakan kegiatan perusahaan
dan sesuai apa yang telah disusun sehingga tujuan penyusunan
anggaran akan tercapai secara efektif dan efisien.

2.3 Karakteristik Anggaran
Untuk memperoleh konsep yang lebih jelas mengenai anggaran, berikut
ini diuraikan beberapa karakteristik anggaran.

Menurut Mulyadi (2003) karakteristik anggaran adalah sebagai berikut :
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan uang dan selain satuan uang.
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen yang berarti
bahwa para manajemen setuju untuk menerima tanggung jawab untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang
lebih tinggi dari penyusun anggaran.
5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi
tertentu.

Dari pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa anggaran merupakan
suatu perkiraan mengenai hasil yang akan dicapai dalam suatu periode
tertentu (umumnya satu tahun), yang dinyatakan dalam satuan unit
moneter atau kuantitatif yang didalamnya terkandung komitmen dari
manajemen untuk mencapai anggaran tersebut, selalu dievaluasi dan
diotorisasi oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi yang merupakan
dasara untuk menilai kinerja dari manajemen pelaksana anggaran
tersebut.

2.4 Syarat-Syarat Anggaran
Menurut R.A Supriyono (2001), dalam penyusunan anggaran perlu
memperhatikan beberapa syarat seperti berikut :

1. Adanya organisasi perusahaan yang sehat, yaitu organisasi yang
memberi tugas fungsional dengan jelas dan menentukan garis
wewenang dan tanggung jawab yang tegas.
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai, meliputi :
a. Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan realisasi
anggaran
b. Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi
c. Laporan didasarkan pada akuntansi pertanggungjawaban.
3. Adanya penilaian dan analisa, diperlukan untuk menetapkan alat
pengukur

prestasi,

sehingga

anggaran

dapat

dipakai

untuk

menganalisa prestasi.
4. Adanya dukungan para pelaksana, anggaran dapat dipakai sebagai
alat yang baik bagi manajemen jika ada dukungan aktif para
pelaksana.

2.5 Jenis-Jenis Anggaran
Menurut Nafarin (2000), anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa
sudut pandangan yaitu :
1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya
merupakan suatu serf anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

b. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran
statistik.
2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu
periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang
disusun setiap periode anggaran.
b. Anggaran Kontinyu, adalah anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggarana yang pernah dibuat.
c. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional
dan anggaran keuangan.


Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun
anggaran rugi laba. Anggaran opersional terdiri dari :
1) Anggaran Penjualan
2) Anggaran Laporan Laba Rugi



Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun
anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiri dari :
1) Anggaran Kas
2) Anggaran Neraca

2.6 Fungsi dan Manfaat Anggaran
Menurut Gunawan, dkk (2003), fungsi anggaran adalah sebagai berikut :
a. Dalam bidang perencanaan
1. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan
studi dan penelitian-penelitian.
2. Mengerahkan

seluruh

tenaga

dalam

perusahaan

dalam

menentukan arah atau kegiatan yang paling menguntungkan
3. Untuk membantu ataiu menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan
(Policies) Perusahaan.
4. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan.
5. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.
6. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.

b. Dalam bidang koordinasi
1. Membantu

mengkoordinasikan

faktor

manusia

dengan

perusahaan.
2. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam bidang
dunia usaha.
3. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang
menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program
perusahaan.
4. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi.

Jadi dengan melihat uraian di atas secara tegas dapt ditarik kesimpulan,
bahwa dengan menyusun anggaran secara cermat dan baik akan
mendatangkan manfaat-manfaat bagi perusahaan, yang pada pokoknya :
1. Mendorong setiap individu di dalam perusahaan untuk berpikir ke
depan.
2. Mendorong terjadinya kerja sama antara masing-masing bagian,
karena setiap bagian menyadari bahwa mereka tidak dapat berdiri
sendiri.
3. Mendorong adanya pelaksana atas partisipasi, karena setiap bagian
terlibat untuk ikut serta memikirkan rencana kerjanya.

Dari kutipan di atas, dapat diuraikan bahwa anggaran berguna untuk
membantu pelaksanaan fungsi manajemen, terutama perencanaan,
koordinasi, dan pengendalian. Anggaran juga diharapkan dapat
meberikan manfaat bagi manajemen sebagai perencanaan mengenai apa
yang dilakukan di masa yang akan datang, sehingga manajemen dapat
memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan mengurangi
ancaman-ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam organisasi.

2.7 Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran
Ellen, dkk (2001), mengemukakan kegunaan anggaran sebagai berikut :
1. Adanya perencanaan terpadu.
2. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan.
3. Sebagai alat pengkoordinasian kerja.

4. Sebagai alat pengawasan kerja.
5. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.

Meskipun anggaran mempunyai beberapa kegunaan, tetapu terdapat pula
keterbatasan-keterbatasan, seperti yang dikemukakan oleh Ellen, dkk
(2002) yaitu :
1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu
dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan
anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang
direncanakan.
3. Karena penyusun anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara
potensial dapat menuimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja
(Human Relation) yang dapat menghambat proses pelaksanaan
anggaran.
4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuatan
kebijakan (Decision Maker ) terutama pada saat data dan informasi
tidak lengkap dan tidak cukup.

2.8 Prosedur Penyusunan Anggaran
Stoner dan Freeman yang dialihbahasakan oleh Sindoro (1996),
mengemukakan dua prosedur penyusunan anggaran yang biasa
digunakan oleh suatu organisasi, yaitu :
1. Top-down budgeting
Top-down budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana
anggaran ditentukan oleh manajer tingkat atas dengan sedikit atau
bahkan tidak ada konsultasi dengan manajer tingkat bawah.
Mekanisme prosedur Top-down budgeting adalah sebagai berikut :
a. Manajer tingkat atas menetapkan usulan anggaran
b. Usulan anggaran diserahkan pada komite anggaran untuk dinilai
c. Jika usulan anggarn sudah dinilai maka akan diserahkan oleh
manajer tingkat atas
d. Setelah itu akan dilaksanakan oleh manajer tingkat menengah dan
bawah

2. Bottom-up budgeting
Bottom-up budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana
anggaran disiapkan oleh pihak yang akan melaksanakan anggaran
tersebut kemudian anggaran akan diberikan kepada pihak yang lebih
tinggi untuk mendapatkan persetujuan. Dengan adanya prosedur
anggaran ini, maka dalam penyusunan anggaran ini lebih baik dengan
adanya proses penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran ini

dilakasanakan oleh Komite Anggaran yang anggotanya terdiri dari
para manajer pelaksana fungsi-fungsi pokok perusahaan.

Adapun menurut R.A Supriyono (2001) proses penyusunan anggaran
adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan luar yang
diantisipasi dan SWOT. Manajemen puncak menganalisis
informasi masa lalu dan perubahan lingkungan luar yang akan
terjadi di masa yang akan datang dapat diketahui melalui
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki
organisasi dari lingkungan luar. Lingkungan luar yang diselidiki
dan dianalisis meliputi kondisi perekonomian, persaingan, selera
konsumen, perkembangan teknologi, sosial, politik, kebijaksanaan
pemerintah.
2. Menentukan perencanaan strategi
Manajemen puncak menyusun perencanaan strategi yaitu dengan
penentuan tujuan organisasi dan strategi pokok yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, strategi pokok dan
program.
Manajemen puncak mengkomunikasikan tujuan organisasi kepada
manajer divisi dan manajer dibawahnya serta komite anggaran agar
mereka mengetahui tujuan yang akan dicapai dan cara-cara pokok
untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Memilih

taktik,

mengkoordinasi

kegiatan

dan

mengawasi

kegiatan.
Divisi penyusunan pemilihan taktik yaitu untuk memilih cara-cara
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, manajer departemen
membuat keputusan pengoprasian ynag berhubungan dengan
pengkoordinasian semua kegiatan dibawah departemen, adanya
manajer seksi bertanggung jawab untuk merencakan pengawasan
terhadap kegiatan seksinya.
5. Menyusun usulan anggaran.
Setiap

manajer

devisi

menyusun

dan

mengkoordinasikan

penyusunan anggaran ini.
6. Menyerahkan revisi usulan anggaran.
Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran
setiap devisi agar sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan
organisasi yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran
perusahaan.
Setelah usulan anggran direvisi oleh setiap devisi

yang

bersangkutan dan revisinya telah disetjui oleh komite anggaran,
maka komite anggaran merakit usulan tersebut menjadi anggaran
perusahaan.
8. Revisi dan pengesahan anggaran perusahaan.
Anggaran perusahaan masih memerlukan revisi sebelum disahkan
oleh manajemen puncak menjadi anggaran perusahaan yang resmi.

Setelah dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan
didistribusikan ke setiap devisi dan bagian organisasi dibawahnya
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan sekaligus alat
pengendalian.

Anggaran

yang

disusun

barulah

merupakan

rancangan anggaran. Rancangan anggaran inilah yang diserahkan
kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan serta
ditetapkan sebagai anggaran yang sah sebelum diselesaikan oleh
pimpinan

tertinggi

perusahan,

masih

bisa

dimungkinkan

diadakannya pembahasan-pembahasan diantara pimpinan tertinggi
perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan
anggaran tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi
perusahaan, maka rancangan anggaran tersebut akan dijadikan
sebagai pedoman kerja, alat pengkoordianasian kerja dan alat
pengawasan kerja.

2.9 Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menyusun
Anggaran
Nafarin (2000), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksaan umum perusahaan.
Adalah para penyusun perencana anggaran harus mengetahui tentang
tujuan-tujuan apa yang dilakukan oleh perusahaan dan kebijaksanaan
apa yang ada dalam perusahaan.

2. Data-data waktu yang lalu
Adalah dalan menyusun anggaran perusahaan harus mengetahui
terlebih dahulu data-data yang akan disusun pada masa yang lalu dan
masa yang akan datang.
3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
Adalah dalam menyusun anggaran produksi harus disesuaikan pada
kondisi-kondisi yang terjadi sekarang atau waktu yang akan datang.
4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak gerik pesaing.
Adalah dalam menyusun anggaran produksi harus mengetahui
dengan jelas apakah taktik, strategi dan gerak gerik telah tersusun
dengan baik agar terlaksana suatu anggaran yang baik dan benar.
5. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintahan.
Adalah

setiap

anggaran

produksi

harus

didasarkan

pada

kebijaksanaan pemerintah.

6. Penelitian untuk mengembangkan perusahaan.
Adalah bagaimana perusahaan dalam usaha untuk mengembangkan
usahanya dengan melakukan penelitian dan analisis terlebihb dahulu.
Selain itu menurut Nafarin (2000), dalam menyusun anggaran pun perlu
diperhatikan

perilaku

para

pelaksana

anggaran

dengan

cara

mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
1) Anggaran harus dibuat serealistis mungkin, secermat mungkin
sehingga tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi.

2) Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top
manajemen (Direksi).
3) Anggaran yang dibuat harus mecerminkan keadilan, sehingga
pelaksana tidak merasa tertekan tetapi termotivasi.
4) Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang
akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang
merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini.
Menurut Nafarin (2000), anggaran yang dibuat akan mengalami
kegagalan bila hal-hal berikut ini tidak diperhatikan :
1. Membuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berfikir ke depan
dan tidak memiliki wawasan yang luas.
2. Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas.
3. Pelaksanaan tidak cakap.
4. Tidak didukung oleh masyarakat.
5. Dana tidak cukup.
Biaya berkaitan dengan segala jenis usaha, baik manufaktur maupun
pelayanan.

Dalam

perencanaan

dan

pengendalian,

manajer

memerlukan informasi mengenai keadaan organisasi. Dari sudut
pandang akuntansi, kebutuhan akan informasi tersebut berkaitan
dengan biaya dari suatu organisasi.

2.10 Anggaran biaya operasi
Adalah merupakanbatas pengeluaran biaya operasi yang dapat dilakukan
oleh manajer pusat pertanggung jawaban yang bersangkutan. Anggaran
biaya operasi ini bukan merupakan tolak ukur efisiensi namun untuk
memberikan pedoman. Agar biaya sesungguhnya tidak melebihi dari
jumlah yang telah disetujui dalam anggaran. Anggaran biaya operasi ini
dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Anggaran Tetap, yang memperhitungkan satu jenis biaya tanpa
memperhatikan tingkat aktivitasnya.
b. Anggaran Fleksibel, anggaran yang disusun berdasarkan volume
aktivitas yang berbeda-beda

Bagan Proses Pengendalian Biaya Operasi Pada UKM Budidaya Jamur
Tiram Pekon Sukarame

Efektivitas

Pengendalian

Biaya Operasi

Menetapkan anggaran sebagai dasar
pengukuran

Membandingkan realisasi biayadengan
anggaran biaya
Format laporan ini digunakan untuk
laporan totalitas

Menentukan analisis selisih
Analisis selisih dimulai dari tingkat
biaya yang dikeluarkan sampai ke
pendapatan dan harga jual

Tercapainya tidaknya tujuan
pengendalian

Melakukan tinjak
penyebab selisih

lanjut

terhadap

Tindakan yang diambil dipengaruhi oleh
persepsi, kemampuan dan pengalaman
manajer dalam mengambil keputusan

2.11 Anggaran Penjualan
Menurut Asri Sw. Marwan, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM
Yogyakarta, 1982. Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya
menunjukkan gambaran sebagai berikut :
a. Penjualan dirinci menurut bulan sampai dengan tahunan
b. Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produknya.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
UKM (Usaha Kecil Menengah) Budidaya Jamur Tiram yang ada di
Pekon Sukarame, Kec. Talang Padang Kab. Tanggamus merupakan
usaha yang dikelola oleh Bapak Komi, usaha budidaya jamur tiram baru
berjalan beberapa hari sehingga belum cukup ilmu mengenai keuangan.
Bapak Komi adalah seorang Ketua RT di Dusun Paneongan, sehingga
pada saat Mahasiswa PKPM IBI Darmajaya melakukan pelatihan dan
seminar mengenai membuka usaha baru yaitu budidaya jamur tiram,
Bapak Komi sangat tertarik sekali dengan hasil presentasi mahasiswa
kepada warga Dusun Paneongan. Sehingga Bapak Komi mulai merintis
usaha budidaya jamur tiram ini, tetapi tidak adanya penganggaran yang
pasti menjadi kendala utama usaha baru Bapak Komi ini dalam
memperhitungkan laba yang ingin di capai. Berdasarkan data yang ada,
usaha ini harus melaksanakan penganggaran karena :
1. Penggunaan uang Bapak Komi yang tidak terstruktur antara untuk
kegiatan usaha dengan keperluan pribadi.
2. Penyediaan sarana prasana pembukuan yang tidak Bapak Komi
ketahui sehingga pencatatan perhitungan laba tidak tentu.
3. Tidak ada SDM di keluarga Bapak Komi yang mengerti tentang
anggarn secara terstruktur.
Rencana kegiatan yang akan dilakukan penulis :

1. Membuat anggaran rencana kerja
2. Membuat anggaran neraca
3. Membuat anggaran penjualan
4. Membuat anggaran laba rugi
5. Membuat anggaran kas

3.2 Realisasi Pemecahan Masalah
Realisasi pemecahan masalah yang telah dilakukan adalah dengan
membuat anggaran UKM. Dengan modal Rp. 5.000.000,- Bapak Komi
dapat membuka usaha jamur tiram di Dusun Paneongan Pekon
Sukarame. Dalam modal itu Bapak Komi dapat membeli sebanyak 1000
bibit jamur tiram dengan harga Rp. 3000,-, selain itu juga dapat membuat
rumah jamur seluas 20m2 (5m x 4m) dan pasaran harga jamur tiram di
Pasar Talang Padang berkisar pada Rp 12.000 – Rp. 15.000.
Tahapan – tahapan pembuatan anggaran yang digunakan dalam UKM
Jamur Tiram :
1. Menentukan saldo awal (kas) untuk budidaya jamur tiram
2. Mengumpulkan data biaya pokok penjualan untuk membudidayakan
jamur tiram
3. Mengumpulkan data peralatan dan perlengkapan budidaya jamur
tiram ini.
3.3 Sasaran Objek
Sasaran objek dalam program kegiatan ini ditujukan pada UKM Jamur
Tiram Bapak Komi di Pekon Sukarame Kecamatan Talang Padang

Kabupaten Tanggamus. Alasan di pilihnya objek ini adalah karena UKM
merupakan salah satu faktor pembangun di suatu bangsa, UKM di
Indonesia terutama di Lampung sangat terbatas dengan informasi
akuntansi sehingga perkembangan UKM di Lampung sangatlah susah
untuk berkembang karena kurangnya proses pemasaran, keuangan, dan
sumber daya manusia.

3.4 Metode yang digunakan
3.4.1 Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, yaitu
dari wawancaradan penelusuran dokumen terkait. Jenis data dalam
penelitian berupa data kualitatif, yaitu gambaran umum Usaha Kecil
Menengah (UKM) dan data kuantitatif, berupa bukti transaksi dan catatan
– catatan akuntansi terkait.
Metode pengumpulan data yang saya lakukan untuk melaksanakan
kegiatan program kerja yaitu :
1. Observasi
Yaitu dengan mengumpulkan informasi dari masyarakat setempat
mengenai banyaknya UKM yang ada di Pekon Sukarame. Selain
masyarakat, data informasi juga dapat diperoleh di Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Pekon Sukarame yaitu Bapak Sofyan
Carolis selaku Ketua LPM Pekon Sukarame Talang Padang.

2. Wawancara
Yaitu dengan melakukan pertemuan langsung dengan narasumber
terkait dalam membuka UKM jamur tiram.
Dalam melakukan observasi dan wawancara ini dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Mengetahui deskripsi kegiatan usaha yang belum ada di Pekon
Sukarame
2. Melakukan observasi data cara budidaya jamur tiram di daerah
Kecamatan Natar Lampung Selatan sebelum melakukan presentasi
membuka usaha jamur tiram kepada masyarakat Pekon Sukarame
3. Mengumpulkan data informasi mengenai harga pasaran jamur
tiram di Pasar Talang Padang
4. Menyusun sistem akuntansi yang sesuai konsep akuntansi yang
seharusnya diterapkan dalam UKM Jamur Tiram nanti.
Kemudian dari hasil penyusunan sistem akuntansi dan penyusunan
Anggaran hasilnya di presentasikan kepada Bapak Komi yaitu apabila
ada beberapa hal yang belum sesuai dengan kondisi keuangan maupun
kondisi lingkungan sekitar rumah Bapak Komi. Sehingga dihasilkan
laporan anggaran yang sesuai dengan standar yang berlaku dan dapat
diterima oleh pihak pemilik, atau pemilik dilibatkan secara tidak
langsung dalam penyusanan anggaran karena pemiliklah yang
mengetahui peristiwa yang ada di lapangan sehari-harinya nanti.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Situasi dan Kondisi UKM
Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara maupun daerah. UKM ini sangat memiliki
peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM sangat
membantu pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja. Usaha Jamur
Tiram adalah salah satu usaha kecil mengah yang terdapat di Pekon
Sukarame Kecamatan Talang Padang. Dimana belum banyak UKM di daerah
tersebut karena itu UKM Jamur Tiram akan dibuat oleh Bpk. Komi sehingga
usaha ini memerlukan penyusunan anggaran keuangan guna melihat
perputaran ekonomi yang dilihat dari laba yang akan di peroleh usaha ini.
UKM ini perlu perhatian yang khusus dan didukung oleh informasi yang
akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
menengah dengan elemen daya saing usaha yaitu jaringan pasar.

Membudidayakan Jamur Tiram hanya menggunakan media dan tempat yang
sederhana dan hanya butuh waktu kurang lebih 2 minggu dari penanaman
benih untuk siap dipanen. Pemanenan jamur sudah dapat dipanen setiap hari
setelah munculnya bakal jamur dan pemamanenan akan berlangsung selama
5 bulan.

4.1.2 Deskripsi Ekonomi, Geografi, Demografi, Psikologi dan Sosial
Budaya Desa
Pekon Sukarame merupakan bagian dari Kecamatan Talang Padang,
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Situasi dari desa tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:

Nama Desa

Pekon Sukarame

Kecamatan

Talang Padang

Kabupaten/Kota

Tanggamus

Provinsi

Lampung

DATA UMUM
1. Tipologi Desa

Persawahan, Perladangan, Perkebunan, Peternakan, Kerajinan
Dan Industri Kecil, Jasa Dan Perdagangan

2. Tingkat

Swasembada

Perkembangan Desa
3. Luas Wilayah

103 Ha.

4. Batas Wilayah
a. Sebelah Utara

Pekon Banding Agung

b. Sebelah Selatan

Pekon Sinar Semendo

c. Sebelah Barat

Pekon Talang Padang

d. Sebelah Timur

Pekon Sinar Banten

5. Jumlah Penduduk

4.617 jiwa

a. Laki-Laki

2.321 jiwa

b. Perempuan

2.296 jiwa

6. Pekerjaan/Mata
Pencaharian

Karyawan

(Pegawai

Swasta),Wiraswasta/

Negeri

Sipil,

TNI/Polri,

pedagang, Petani, Tukang, Buruh

Tani, Pensiunan, Peternak, Pengrajin, Jasa
7. Sarana Prasarana
a. Kantor Desa

Permanen

b. Prasarana

Poskesdes = 1 Unit

Kesehatan
Posyandu = 5 Unit
c. Prasarana
Pendidikan

Gedung Paud = 2 Unit
Gedung Tk = 1 Unit
Gedung Sekolah SD = 1 Unit
Gedung Sekolah SMP = 0
Gedung Sekolah SMA = 0

d. Prasarana Ibadah

Tempat Ibadah terdapat 5 unit Masjid dan 5 unit Mushola

e. Olahraga

Sepak Bola = 1 unit
Bulu Tangkis = 1 unit

Bola Voli = 1 unit
f. Pasar desa

1 unit

8. Data Personel
BHP

SOFYAN

Kepala Desa

Drs.TB.SOFIANI ASYARIE

Sekretaris Desa

MA'RUP. HS

Ketua LPM

SOFIYAN CAROLIS

Kaur Pemerintahan

HEFRIZAL

Kaur Pembangunan

SUKMAJAYA

Kaur Keuangan

SUFIANAH

Kaur Kesra

KOHAR

Kaur Umum

AGUS HARIYANTO

Kadus

Kadus Sukarame

: SAHERUN

Kadus Bedeng

: M.HATTA

Kadus Kebon Kelapa

: YAHDI UMAR

Kadus Kampung Duren

: DEPI HURI

Kadus Kebon Pisang

: SUPRAPTO

Kadus Paneongan

: DAMAN

4.1.3

Struktur Organisasi Desa

4.2 Uraian Tanggung Jawab Setiap Bagan/Unit
4.2.1

Kepala Desa

1. Memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan
UUD 1945serta mempertahankan dan memelihara keutuhan
negara kesatuan RI.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Melaksanakan kehidupan demokrasi.

4. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan
bebas dari KKN.
6. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintah
desa.
7. Mentaati

dan

menegakkan

seluruh

peraturan

perundang-

undangan.
8. Menyelenggarakan administrasi desa yang baik.
9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan keuangan desa.
10. Melaksanakan urusan yang menjadi wewenang desa.
11. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa yang dapat
dibantu oleh lembaga adat desa.
12. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa.
13. Membina, mengatomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya
dan adat istiadat.
14. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa.
15. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan
lingkungan hidup.
16. Memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
bupati atau walikota, memberikan laporan keterangan kepada

BPD

serta

menginformasikan

laporan

penyelenggaraan

pemerintahan desa kepada masyarakat.
17. Laporan penyelenggaraan pemerintah desa disampaikan kepada bupati,
walikota, melalui camat satu (1) kali dalam satu (1) tahun.
18. Laporan pertanggungjawaban kepada BPD disampaikan satu (1) dalam
satu (1) tahun dalam masyarakat BPD.
Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
masyarakat dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan
pengumuman atau secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa
atau radio komunitas.
Laporan akhir masa jabatan kepala pekon disampaikan kepada bupati atau
walikota melalui camat dan kepada BPD.

4.2.2 Sekretaris Desa
a. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa.
b. Memimpin, mengkoordinir dan mengendalikan serta mengawasi
semua unsur atau kegiatan sekretaris desa.
c. Memberikan informasi mengenai keadaan sekertaris desa dan
keadaan umum desa.
d. Merumuskan program kegiatan kepada kepala desa.
e. Melaksanakan unsur surat menyurat kearsipan dan laporan.

f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapatdan mencatat hasilhasil rapat.
g. Menyusun rancangan anggaran penerimaandan belanja desa.
h. Mengadakan kegiatan anggaran penerimaan dan belanja desa.
i. Melaksanakan kegiatan pencatatan

mutasi tanahdan pencatatan

administrasi pemerintahan.
j. Melaksanakanadministrasipendudukan,administrasi pembangunan,
administrasi kemasyarakatan.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

4.2.3 Kepala Urusan Pemerintah
a.

Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk didesa.

b.

Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat
dalam halkartu tanda penduduk (KTP).

c.

Melaksanakan kegiatan administrasi pemerintah.

d.

Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa.

e.

Melaksanakan kegiatan kemasyarakatan antara lain RT, RW dan
kegiatan ketentraman dan ketertiban serta pertahanan sipil (CTT:
sekarang menjadi pelindung masyarakat atau linmas).

f.

Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi peraturan desa
dan keputusan kepala desa.

g.

Melasanakan kegiatan administrasi pembangunan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.

h.

Melaksanakan, mengawasi serta membina EX-TAPOL dan
kegiatan sosial politik lainnya.

4.2.4 Kepala Urusan Pembangunan
a. Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan di desa.
b. Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam
pembangunan desa.
c. Menghimpun

data

potensi

desa

serta

menganalisa

dan

memeliharanya untuk dikembangkan.
d. Melaksanakan pencatatan dan mempersiapkan bahan guna
pembuatan daftar usulan serta mencatat daftar isian proyek, daftar
isian kegiatan.

4.2.5

Kepala Dusun
a.

Melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban di wilayah
kerjanya.

b.

Melaksanakan keputusan desa di wilayah kerjanya.

c.

Melaksanakan kebijakan kepala desa.

d.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
desa.

4.3 Ketercapaian Penerapan Program
a. Memberikan pengajaran kepada pemilik UKM Jamur Tiram untuk
membuat anggaran dalam menentukan jumlah biaya yang akan di
keluarkan dan dapat mengetahui berapa besar jumlah laba yang akan
diperoleh
b. Memberikan inovasi pada UKM Tempe kepada Bpk.Udin.

4.4 Pembahasan
Mengajarkan pemilik UKM untuk menghitung biaya dan keuntungan atau laba
rugi yang diperoleh.

Berdasarkan kegiatan UKM Jamur Tiram yang memiliki masa waktu 5
bulan dalam sirkulasi umur jamur maka penulis akan menerapkan
penganggaran keuangan pada UKM tersebut.
Dalam peneraparan penyusunan anggaran, UKM ini menggunakan
prosedur penyusunan anggaran Bottom-up budgeting, dimana anggaran
disiapkan oleh pihak yang akan melaksanakan anggaran tersebut
kemudian anggaran ini akan diberikan kepada pihak yang lebih tinggi atau
kepada pemilik UKM untuk mendapatkan persetujuan. Dengan adanya

prosedur anggaran ini, maka dalam penyusunan anggaran ini lebih baik
dengan adanya proses penyusunan anggaran.

1. Anggaran Rencana Kerja

No

Uraian

Jumlah

1

Satuan

Harga Satuan

Total biaya

Pembelian Jamur Tiram
Baglog

1000 buah

Rp

3.000

Total
2

Rp 3.000.000
Rp 3.000.000

Pendukung Lainnya
Semprotan

2 buah

Rp

5.000

Rp

10.000

Alkohol

15 botol

Rp

6.000

Rp

90.000

Gunting

2 buah

Rp

8.000

Rp

16.000

Rp

116.000

Total
TOTAL SELURUH
3

Rp 3.116.000

Pembuatan Kumbung
Kasau gelam 6/8"

10 buah

Rp

5.500

Rp

55.000

Kasau gelam 8/10"

20 buah

Rp

7.000

Rp

140.000

500 papan

Rp

2.000

Rp 1.000.000

Tiang gelam 8/10"

30 buah

Rp

11.000

Rp

330.000

Tiang gelam 10/12"

5 buah

Rp

14.000

Rp

70.000

30 buah

Rp

6.000

Rp

180.000

Rp

15.000

Rp

75.000

Atap rumbia

Bambu
Paku

5 kg
Total

Rp 1.850.000

Keterangan :
Penjualan jamur dari 1000 baglog jamur menghasilkan sebagai berikut :
Per hari menghasilkan 10kg dengan harga pasaran yaitu Rp. 13.000, sehingga
dengan umur baglog 5 bulan dapat menghasilkan Rp. 19.500.000 (10kg x 30hari
x 5Bulan x Rp. 13.000).
Hasil Penjualan Jamur Tiram selama 5 bulan yang menggunakan 1000 baglog
jamur yaitu : Rp. 19.500.000 – Rp. 4.966.000 = Rp. 14.534.000

2. Anggaran Neraca
Nomor
Nama Akun

Debet

Kredit

Akun
1

Kas

Rp 14.534.000

2

Modal

3

Biaya pembelian baglog

Rp 3.000.000

4

Biaya Pembelian Semprotan

Rp

10.000

5

Biaya Pembelian Alkohol

Rp

90.000

6

Biaya Pembelian Gunting

Rp

16.000

7

Biaya Pembelian Kasau

Rp

55.000

8

biaya pembelian kasau 8/10

Rp

140.000

9

Biaya Pembelian Atap Rumbia

Rp 1.000.000

10

Biaya Pembelian Tiang Gelam 8/10"

Rp

330.000

11

Biaya Pembelian Tiang Gelam 10/12"

Rp

70.000

12

Biaya Pembelian Bambu

Rp

180.000

13

Biaya Pembelian Paku

Rp

75.000

14

Pendapatan

Rp 4.966.000

Jumlah

Rp14.534.000
Rp 19.500.000

Rp19.500.000

Keterangan :
Dari hasil anggaran neraca di atas dapat diketahui bahwa jumlah kas sebesar Rp.
14.534.000, modal Rp. 4.966.000 dan biaya-biaya yang dianggarkan sebesar Rp.
4.966.000, sedangkan pendapatan yang dihasilkan Rp. 14.534.000 untuk 5 bulan.
Maka jumlah anggaran neraca sebesar Rp. 19.500.000 untuk di debet dan di
kredit.

3. Anggaran Penjualan
UKM Jamur Tiram
Anggaran Penjualan
Per Semester
Tanggal

Keterangan

Debet

1

Saldo

Rp 4.966.000

2

Jurnal 2

Rp 3.000.000

3

Jurnal 3

Rp

10.000

4

Jurnal 4

Rp

90.000

5

Jurnal 5

Rp

16.