PROFESIONALISME PEGAWAI NEGERI SIPIL KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
PROFESIONALISME PEGAWAI NEGERI SIPIL KECAMATAN
LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU
Ade Hermawan
Email :[email protected]
STIA Bina Banua Banjarmasin
ABSTRACT
Civil Service Platform Ulin District of Banjarbaru professional work. The proof is
the third indicator that researchers make a measure to assess the professionalism of
the Civil Service Platform Ulin District of Banjarbaru namely work ability , work
skills , and work experience , all of them showed good results . Efforts to increase the
professionalism of the Civil Service in the District of Runway Ulin Banjarbaru done
through rekreuitment employees in accordance with the needs of the organization
and corruption-free , design work , arranged on the pattern of the employment
relationship , work assessment carried out by an instrument Rate Job Performance
Employees ( PPKP ) consisting of a Target Job employees ( SKP ) and Conduct of
work , education and training of employees through leadership training , functional
training and technical training , improving the discipline to enforce disciplinary rules
in accordance with applicable regulations.
Keyword : Professionalism, Civil Servant.
433
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
Payung
untuk
”Menjadikan Landasan Ulin Terbang
(Terbaik dan Membanggakan) dalam
benar (good-governance) dan bersih
Pelayanan".
termasuk
(clean-government)
didalamnya
Untuk
penyelenggaraan
misi
unsur mendasar antara lain adalah
fungsi
serius
menjalankan
Aparatur,
dan
sering
dihadapi
daerah
oleh
termasuk
di
dalamnya Kecamatan Landasan Ulin
dalam pelaksanaan pemerintahan dan
menurunnya kualitas penyelenggaraan
pembangunan
pemerintahan dan pelayanan publik.
serta
pemberian
pelayanan kepada masyarakat adalah
Profesionalisme disini lebih ditujukan
belum sesuainya kualitas kerja aparatur
kepada kemampuan aparatur dalam
memberikan pelayanan
yang
Pemerintah
organisasi
pemerintahan akan berdampak kepada
dengan
yang baik,
apa
yang
diinginkan
masyarakat, kurang tersedianya tenaga
adil, dan inklusif dan tidak hanya
manusia dalam hal ini sumber daya
sekedar kecocokan keahlian dengan
manusia yang ahli dan sesuai dengan
tempat penugasan.
Landasan
bidang kerjanya, kurang terampilnya
Ulin
aparatur
merupakan salah satu kecamatan yang
dan
daerah
tugas-tugas
dalam
yang
dibebankan kepadanya, dan kondisi
dataran Kecamatan Landasan Ulin
Ha
pemerintah
menangani
ada di Kota Banjarbaru, dimana luas
7347.21
Meningkatkan
Salah satu hambatan yang cukup
unsur
profesionalisme dalam
adalah
Kualitas
Mendorong Partisipasi Masyarakat.
Terabaikannya
Kecamatan
tersebut
:Meningkatkan
Profesionalisme
dan
pelayanan publik.
dan
visi
Pelayanan,
unsur profesionalisme dari pelaku dan
pemerintahan
mewujudkan
Kecamatan Landasan Ulin memiliki
pelayanan publik memerlukan unsur-
tugas
Guntung
visi Kecamatan Landasan Ulin adalah:
mewujudkan
penyelenggaraan Pemerintahan secara
penyelenggara
Kelurahan
Manggis.
PENDAHULUAN
Upaya
dan
kapasitas administratif pegawai yang
secara
tidak memadai.
administratif terbagi dalam 4 (empat)
Dengan bertitik tolak dari hal-hal
Kelurahan, yakni Kelurahan Landasan
diatas, maka tujuan dari penelitian ini
Ulin Timur, Syamsudin Noor, Guntung
434
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
adalah untuk mendeskripsikan dan
diukur melalui keahlian yang dimiliki
menganalisis
dan
oleh seseorang yang sesuai dengan
Produktivitas Kerja Pegawai Negeri
kebutuhan tugas yang dibebankan
Sipil Kecamatan Landasan Ulin Kota
organisasi kepada seseorang. Alasan
Banjarbaru”
pentingnya kecocokan antara disiplin
Profesionalisme
ilmu atau keahlian yang dimiliki oleh
seseorang karena jika keahlian yang
TINJAUAN PUSTAKA
Profesional
sebagai
dapat
suatu
keterampilan
kemampuan
seseorang
dimiliki seseorang tidak sesuai dengan
diartikan
tugas yang dibebankan kepadanya
dan
akan
dalam
tingkatan
masing-masing.
Salah
(2000:51)
menghambat
Atmosoeprapto
kepada
inefektifitasorganisasi.
melakukan pekerjaan menurut bidang
dan
berdampak
satu
faktor
yang
kelancaran
dan
menyebutkan bahwa profesionalisme
efektifitas birokrasi publik adalah
merupakan cermin dari kemampuan
tidak
(competensi),
birokrasi publik dalam menjalankan
yaitu
memiliki
aparatur
dan
tugas.
Tidak
keterampilam (skill), bisa melakukan
profesionalnya
aparatur
birokrasi
(ability) ditunjang dengan pengalaman
publik Indonesia dapat dilihat dari
(experience)
pengetahuan
muncul
fungsi
profesionalnya
(knowledge),
yang
tidak
mungkin
banyaknya temuan para pakar dan
tiba-tiba
tanpa
melalui
pengalaman pribadi masyarakat di
lapangan tentang pelayanan publik
perjalanan waktu.
yang
Profesionalisme sebagai refleksi
diselenggarakan
birokrasi.
dari cerminan kemampuan, keahlian
Lambannya birokrasi dalam merespon
akan dapat berjalan efektif apabila
aspirasi publik serta pelayanan yang
didukung oleh adanya kesesuaian
terlalu
antara tingkat pengetahuan atas dasar
merupakan sedikit contoh diantara
latar belakang pendidikan dengan
sekian banyak ketidakberesan dalam
beban kerja pegawai yang menjadi
dunia birokrasi public Indonesia).
(red
tape
Menurut Siagian (2000:164)
tanggungjawabnya.
Profesionalisme
prosedural
faktor-faktor
dalam
yang
menghambat
terciptanya aparatur yang profesional
pandangan Korten dan Alfonso (1981)
435
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
antara
lain
lebih
profesionalisme
sampel yang berhasil peneliti ambil
disebabkan
aparatur
ISSN: 2476 – 9576
yaitu sebanyak 50 orang.
sering
Untuk
terbentur dengan tidak adanya iklim
melakukan
verifikasi
yang kondusif dalam dunia birokrasi
terhadap informasi yang didapat dari
untuk
aspirasi
responden,
tidak
adanya
mengumpulkan
pemimpin
untuk
menanggapi
masyarakat
dan
kesediaaan
maka
peneliti
juga
informasi
dari
Informan. informan dalam penelitian
ini adalah: Camat Landasan Ulin,
memberdayakanbawahan.
SekretarisKecamatan,
METODE PENELITIAN
Para
Lurah
Penelitian ini menggunakan metode
Kelurahan,
penelitian Qualitative. Penelitian
ini
Kecamatan
menggunakan metoda Evaluasi, yaitu
Selanjutnya
penelitian
dan
ParaKasubag,
KepalaSeksi
Tokoh Masyarakat
Landasan
untuk
di
Ulin.
memperoleh
bertujuan
untuk
informasi secara mendalam serta lebih
keberhasilan
suatu
lengkap dari hasil penelitian dari
aktivitas atau kegiatan tertentu, dalam
masyarakat dan instansi yang terkait
penelitian ini yang dianalisis adalah
dengan Kantor Kecamatan Landasan
mengenai
Ulin
yang
menganalisis
Profesionalisme
aparatur
pemerintah di Kecamatan Landasan
dipergunakan
teknik
snowball sampling.
Teknik pengumpulan data yang
Ulin Kota Banjarbaru.
akan
Pihak yang dijadikan responden
adalah
maka
masyarakat
yang
peneliti
Wawancara,
pernah
gunakan
dokumentasi,
dan
menerima pelayanan dari pegawai
observasi.
negeri sipil Kecamatan Landasan Ulin
mendalam (in-dephtinterview) dengan
Kota
Banjarbaru
peneliti
temui
Wawancara
yaitu:
secara
yang
berhasil
narasumber (key informan) dengan
dan
dimintai
berpedoman pada interview-guidances
pendapatnya
yang telah disusun sebelumnya.
mengenai
Proses
profesionalisme pegawai negeri sipil
pengolahan
data
Kota
bergerak diantara perolehan data,
Banjarbaru. Dengan demikian Teknik
reduksi data, penyajian dan penarikan
penarikan sampel yang digunakan
kesimpulan/verifikasi.
Kecamatan
Landasan
Ulin
adalah aksidental sampling. Jumlah
436
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
memberikan
No Variabel
1. Profesio
nalisme
2.
Dimensi
a. Kemampuan
b. Keterampilan
c. Pengalaman
Peningk a. Rekrutmen
atan
pegawai
profesio b.
Rancangan
nalisme
kerja
c. Penilaian kinerja
d.
Pendidikan
dan pelatihan
e. Peningkatan
disiplin
Operasionalisasi variabel dalam
3. Pegawai adalah pegawai negeri
sipil atau aparatur sipil Negara
yang
di
lingkungan
Banjarbaru.
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profesionalisme Pegawai
Hasil penelitian mengenai
1. Profesionalisme adalah Kemampuan,
dan
profesionalisme Pegawai Negeri
pengalaman
Sipil Kecamatan Landasan Ulin
pegawai negeri sipil Kecamatan
Landasan Ulin
Kota Banjarbaru peneliti sajikan
kota Banjarbaru
mengantisipasi
dalam tabel-tabel berikut ini.
dan
1. Kemampuan Pegawai Negeri
Sipil
menghadapi aspirasi masyarakat dan
perkembangan
bekerja
Kecamatan Landasan Ulin Kota
sebagai berikut :
dalam
kepada
masyarakat.
penelitian ini dapat peneliti uraikan
keterampilan
pelayanan
lingkungan
serta
Tabel 2 Kemampuan
No Kemampuan
f
%
1. Mampu
40
80
2. Cukup mampu
9
18
3. Tidak mampu
1
2
Jumlah
50 100
Sumber : Data Lapangan Tahun
2016.
Tabel 2 menunjukkan
Kemampuan mengenali kebutuhan
masyarakat, menyusun agenda dan
prioritas pelayanan dan Hasrat dan
tekad mencari dan menggali cara
dan metode baru dalam pelaksanaan
tugas.
tanggapan responden mengenai
2. Produktivitas kerja adalah kualitas
kerja,
dan
profesionalisme pegawai negeri
kerja
yang
sipil Kecamatan Landasan Ulin
ditunjukkan oleh pegawai negeri
Kota Banjarbaru dilihat dari
sipil Kecamatan Landasan Ulin
indikator
Kota
Dari 50 orang responden, 40
kerja,
kuantitas
ketepatan
waktu
Banjarbaru
dalam
orang
437
kemampuan
menyatakan
kerja.
bahwa
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
kemampuan
negeri
kerja
sipil
ISSN: 2476 – 9576
Analisa
pegawai
penelitian
Kecamatan
terhadap
mengenai
kemampuan
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
kerja
adalah
orang
sebagaimana yang tersaji dalam tabel
menyatakan cukup mampu, dan
2 dapat peneliti uraikan sebagai
1
tidak
berikut. Untuk meningkatkan kualitas
terdapat
jalannya pemerintahan yang lebih
mampu,
orang
9
menyatakan
mampu.
Artinya
Pegawai
hasil
kecenderungan bahwa pegawai
baik
negeri
pemerintahan
sipil
Kecamatan
dan
Negeri
meningkatkan
dalam
Sipil
mutu
pelaksanaan
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
tugas masing-masing personil demi
mampu dalam melaksanakan
tercapainya good governance, maka
apa yang menjadi tugas dan
pemerintah
pekerjaannya.
Ulin
Kecamatan
menetapkan
meningkatkan
Informasi yang peneliti
kapasitas
Camat
daerah.Indikator
Banjarbaru
Ulin
Kota
berkaitan
aparatur
digunakan
dengan
sasaran
kemampuan
dapatkan melalui wawancara dengan
Landasan
Landasan
dan
pemerintahan
kinerja
untuk
yang
mengukur
kemampuan kerja pegawai negeri
keberhasilan
sipil Kecamatan Landasan Ulin Kota
meningkatkan kemampuan aparatur
Banjarbaru menguatkan terhadap data
pemerintah dan jumlah aparatur yang
yang ada pada tabel 2. Camat
mengikuti pelatihan.
Landasan
Ulin
Kota
sasaran
Untuk
Banjarbaru
ini
mengetahui
adalah
bagaimana
menyatakan, “Pegawai negeri sipil
melihat kemampuan aparatur dalam
Kecamatan
Landasan
menjalankan
Banjarbaru
telah
Ulin
Kota
instrumen
mampu
fungsinya
sebagai
pemerintahan, maka ada
melaksanakan apa yang menjadi tugas
beberapa faktor yang bisa bisa dilihat,
dan
yaitu
pekerjaannya
masing-
Pendidikan
aturan dan pelaksanaan tugas dan
masing-masing
Pendidikan,
Pengalaman Kerja, dan Keterampilan.
masing.Pengetahuan mereka terhadap
pekerjaan
Tingkat
proses
sudah
merupakan
untuk
suatu
meningkatkan
memadai, sehingga hasil kerjanya
pengetahuan, sehingga dengan tingkat
memuaskan bagi masyarakat”.
pendidikan
438
yang
dimiliki
oleh
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
lingkungan
menjalankan fungsi pemerintahan di
Kecamatan Landasan Ulin akan dapat
Kecamatan Landasan Ulin. Tingkat
menentukan keberadaan seseorang
pendidikan yang merupakan unsur
dalam menduduki suatu jabatan atau
utama
seorang
pegawai
tugas-tugas
di
yang
spesifikasi
sesuai
dengan
pendidikan
yang
yang
akan
professional
ditingkatkan berdasarkan kesesuaian
dimilikinya, penempatan seseorang
dan ada
pada tempat yang tepat (the right man
tugas
on the right place). Jumlah pegawai
beban kerja aparatur.
Ulin adalah 65 orang, dengan rincian
tingkat pendidikan berturut-turut: 22
orang lulusan SMA, 7 orang lulusan
D III, 31 orang lulusan S1 dan 5
lulusan
pegawai
analisis
S2.
yang
yang
Dari
ada,
jumlah
berdasarkan
dilakukan
terdapat
tanggapan
organisasi.
pegawai
mempunyai
menunjukkan
responden mengenai
sipil Kecamatan Landasan Ulin
jabatan
Kota
struktural golongan III berjumlah 26
sedangkan
pegawai
formal
yang
antara
Banjarbaru
sipil
adalah
terampil,
8
dan 1 orang menyatakan tidak
yang dimiliku dengan beban kerja,
aparatur
negeri
orang menyatakan cukup terampil,
keterkaitan antara pendidikan formal
profesionalisme
pegawai
Kecamatan Landasan Ulin Kota
dimiliki
dengan penempatan kerja dan tingkat
menunjukkan
dari
menyatakan bahwa Keterampilan
kerja
kesesuaian
dilihat
50 orang responden, 41 orang
berjumlah 2 orang.
Tingkat
Banjarbaru
indikator Keterampilan kerja. Dari
yang
berpangkat golongan IV (Pembina)
sudah
3
profesionalisme pegawai negeri
Berdasarkan data, sebagian besar
pendidikan
antara
dan tanggungjawab dengan
Tabel
kesesuaian tingkat pendidikan dengan
orang,
keterkaitan
2. Keterampilan Pegawai Negeri
Sipil
Tabel 3 Keterampilan
No
Keterampilan
f
%
1. Terampil
41
82
2. Cukup terampil
8
16
3. Tidak terampil
1
2
Jumlah
50 100
Sumber : Data Lapangan Tahun
2016.
di lingkungan Kecamatan Landasan
orang
menjadikan
terampil.
tingkat
Artinya
kecenderungan
dalam
bahwa
terdapat
pegawai
negeri sipil Kecamatan Landasan
439
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
Ulin Kota Banjarbaru terampil
ada tiga jenis kemampuan dasar
dalam melaksanakan apa yang
yang harus dimiliki
a. Kemampuan
menjadi tugas dan pekerjaannya.
Informasi yang peneliti
teknis
(technical
skill),
yaitu
dapatkan melalui wawancara
kemampuan menggunakan:
dengan
pengetahuan, metode, teknik
Sekretaris
Camat
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
dan
berkaitan dengan keterampilan
diperlukan
kerja
sipil
melaksanakan tugas yang
Kecamatan Landasan Ulin Kota
diperoleh dari pengalaman,
Banjarbaru
pendidikan dan training.
pegawai
negeri
menguatkan
terhadap data yang ada pada
peralatan
Sosial
(social/human
Analisa
terhadap
penelitian
keterampilan
kerja
Kemampuan dan kata putus
mengenai
(judgment) dalam pekerja
Pegawai
dengan melalui orang lain,
mencakup
tersaji dalam tabel 3 dapat
tentang
peneliti uraikan sebagai berikut.
penerapan
Dapat dijelaskan bahwa
keterampilan
lebih
motivasi
dan
kepemimpinan
c. Kemampuan
konseptual
(conceptual skill),
yaitu kemampuan untuk
memahami
kompleksitas
organisasi dan penyesuaian
bidang unit kerja masingmasing ke dalam bidang
organisasi.
3. Pengalaman Pegawai Negeri
Sipil
Tabel 4 Pengalaman
No
Pengalaman
f
1. Berpengalaman
43
2. Cukup berpengalaman
6
3. Tidak berpengalaman
1
Jumlah
50
Sumber : Data Lapangan Tahun
2016.
banyak
badan dari pada unsur lain,
seperti otot, saraf, perasaan dan
kombinasi
yang berbeda dari masingmasing unsur, tergantung pada
jenis pekerjaan yang dilakukan.
Berkaitan dengan konsep
kemampuan
pemahaman
yang efektif.
menggunakan unsur anggota
dengan
skill),
hasil
Negeri Sipil sebagaimana yang
pikiran,
untuk
b. Kemampuan
tabel 3.
yang
keterampilan/
keahlian aparatur pemerintah,
440
%
86
12
2
100
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
dan
Tabel
4
menunjukkan
sudah
tanggapan responden mengenai
kerja
kerja.
pengalaman
negeri
kerja
sipil
memudahkan
cukup
tugas
pengalaman
yang
kerja aparatur di
Kecamatan Landasan Ulin masih
dengan
jauh dibawah harapan, secara rata-
pengalaman kerja pegawai negeri
rata
sipil Kecamatan Landasan Ulin
Banjarbaru
Umum
Kepegawaian
tidak
sesuai
kerja
dengan
yang
pernah
diperoleh. Mutasi jabatan yang
dan
tidak
sesuai
dengan
formasi
pendidikan dan pengalaman kerja
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
menghambat kinerja organisasi.
menyatakan, “Pegawai negeri sipil
Kecamatan Landasan Ulin Kota
saja
pengalaman
memadai
pengalaman
pengalaman
Kecamatan
miliki
tingkat
aparatut
menguatkan
terhadap data yang ada pada tabel
yang
untuk
dibebankan kepadanya. Tingkat
tidak
Berkaitan
kerja
seseorang
menyelesaikan
berpengalaman.
Banjarbaru
Sipil
penting dalam menunjang dan
berpengalaman, dan 1 orang
Kasubag
Negeri
kerja merupakan hal yang sangat
adalah berpengalaman, 6 orang
4.
Pegawai
Pada dasarnya pengalaman
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
Kota
hasil
sebagai berikut.
Kecamatan
menyatakan
terhadap
tabel 4 dapat peneliti uraikan
bahwa
pegawai
menyatakan
hasil
sebagaimana yang tersaji dalam
Dari 50 orang responden, 43
menyatakan
sehingga
penelitian mengenai pengalaman
Kota Banjarbaru dilihat dari
orang
baik,
Analisis
sipil Kecamatan Landasan Ulin
pengalaman
masing-masing
kerjanya tepat dan cepat”.
profesionalisme pegawai negeri
indikator
pekerjaan
Dalam
kenyataannya
bisa
suatu
pengalaman
kerja
ditanggapi
guna
berbeda
melaksanakan apa yang menjadi
dengan
sesuai
cara
yang
dengan
cara
pandang setiap orang.
tugas dan pekerjaannya masing-
B. Peningkatan Profesionalisme
masing.Pengalaman kerja mereka
Pegawai Negeri Sipil
terhadap teknis pelaksanaan tugas
441
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
Berdasarkan hasil observasi yang
oleh praktik-praktik korupsi, kolusi,
peneliti lakukan mengenai upaya
dan nepotisme (KKN)
profesionalisme
Kualitas SDM-PNS, antara lain
pegawai negeri sipil di Kecamatan
ditentukan oleh rekrutmen yang
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
merupakan proses aktivitas mencari
dapat dianalisa sebagaimana uraian
dan menemukan SDM-PNS yang
berikut ini.
memiliki
1. Rekruitmen Pegawai
keahlian dan pengetahuan yang
peningkatan
diperlukan
Rekrutmen sebagai suatu
proses
pengumpulan
motivasi,
dalam
kemampuan,
melaksanakan
tugas jabatannya.
calon
Rekrutmen
pemegang jabatan yang sesuai
PNS
sebaiknya
dengan rencana sumber daya
menggunakan cara-cara profesional
manusia untuk menduduki suatu
yaitu
jabatan
Meskipun
kompetensi, kemampuan akademis
sistem rekrutmen telah diatur
dan akhlak/moral yang baik, atau
dalam
pemerintah
secara singkat harus dilakukan fit
sebagai upaya untuk menjaring
and proper test (uji kelayakan dan
SDM-PNS
kemampuan)
tertentu.
peraturan
yang
kompeten,
berdasarkan
yang
kualifikasi,
kemudian
namun
dalamimplementasinya
dilanjutkan dengan psikotest oleh
belum
memenuhi
kebutuhan
psikolog, untuk mengetahui apakah
menunjang
secara psikis calon PNS tersebut
yang
dapat
keberhasilan
kinerja
telah siap. Untuk menjamin adanya
dan
sasaran dan target yang jelas, serta
profesionalitas SDM-PNS.
terukur dari instansi pemerintah
Rekrutmen pegawai yang
dilaksanakan
belum
oleh
mampu
kompetensi
maka organisasi instansi pemerintah
pemerintah,
kedepan harus berubah.
mengungkap
SDM-PNS
2. Rancangan Kerja
sesuai
dengan kebutuhan. Proses prosedur
Bagi PNS keseluruhan, yang
rekrutmen PNS selama ini menurut
dibutuhkan bukanlah manusia yang
opini
termotivasi
yang
masyarakat,
berkembang
cenderung
di
secara
individu,
melainkan manusia yang termotivasi
diwarnai
secara kelompok.
442
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
Salah
satu
ISSN: 2476 – 9576
Kinerja pegawai dijabarkan
cara
psychological
langsung
dengan
cara
Penilaian kinerja dilakukan secara
membuat rancangan kerja yang
transparan dan obyektif. Penilaian
dapat
kebutuhan
kinerja menjadi bahan diagnosis
membuat
dalam upaya peningkatan kinerja
memberikan
ialah
income
memenuhi
manusia,
seperti,
dari
misi
organisai.
pekerjaan lebih berarti, lebih
organisasi.
menarik dan lebih memberikan
pegawai juga menjadi istrumen
tantangan
dengan
utama dalam pemberian reward
yang
and punishment termasuk untuk
(caranya
merancang
pekerjaan
melibatkan
banyak
lebih
memberikan
Daftar
Kerja
tinggi;
otonomi
kinerja
promosi dan rotasi pegawai.
variasi
dalam hal isinya yang menuntut
keahlian
Selanjutnya
Pegawai
merupakan
dan
Penilaian
hal
Prestasi
(PPKP)
masih
yang
patut
tanggung jawab lebih besar
mendapatkan perhatian, mengingat
pegawai
membuat
fungsi PPKP sebenarnya sangat
perencanaan, pelaksanaan, dan
penting untuk menilai akuntabilitas
pengawasan pekerjaan sendiri).
personal (pribadi). Namun sangat
Memberikan tambahan tugas
disayangkan,
pada pegawai agar pekerjaan
eksisitensi PPKP sebagai tolok
lebih bervariasi tanpa menuntut
ukur keberhasilan PNS kurang
kemampuan yang lebih tinggi.
berarti
untuk
Upaya
sampai
bahkan
masih
saat
ini
sebatas
formalitas.
meningkatkan
pada akhirnya
Adanya perubahan Paradigma
ditentukan oleh pola hubungan
menuju kepada paradigma baru.
dalam instansi di mana ia
Paradigma baru PPKP, yaitu dari
bekerja.
Untuk meningkatkan
Subyektif menjadi obyektif, dari
kinerja, pola demikian itu mesti
Tak terukur menjadi terukur, dari
diubah
merangsang
Tertutup menjadi terbuka, dari
partisipasi aktif setiap PNS
Tidak focus pekerjaan menjadi
dalam bekerja.
fokus pekerjaan, dari Tidak ada
3. Penilaian Kinerja
klarifikasi menjadi ada klarifikasi,
kinerja PNS
dengan
443
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
dari Tidak ada kontrak menjai ada
Disiplin
Nasional
selalu
kontrak sasaran kerja individu.
digembar-gemborkan
serta
disosialisaikan terus menerus
Pemeliharaan kinerja SDM
harus disertai dengan ganjaran
dalam
(reward system) akan berpengaruh
khususnya bagi PNS yang nota-
terhadap
bene merupakan kepanjangan
jalannya
Pemeliharaan
program.
berbagai
tangan
kesempatan,
pemerintah
dalam
dengan
sistem
diharapkan
dapat
memberikan layanan terbaiknya
terhadap
bagi masyarakat, akan tetapi
tingkat prestasi dan produktitas
realitas di lapangan sungguh
kerja PNS yang optimal.
merupakan
tantangan
4. Pendidikan dan Pelatihan
Segalanya
tidak
ganjaran
ini
membawa
pengaruh
Hal
lain
yang
aparaturnya
adalah
memberikan
kepada
Ironisnya lagi, ketidak-
kinerja
disiplinan dalam bekerja ini
dengan
hampir dilakukan oleh semua
tingkatan
kesempatan
PNS
PNS.
pejabat
pelatihan,agar
kabupaten/kota.
menghasilkan
yang
Dari
mulai
pegawai rendahan sampai para
untuk
mendapatkan pendidikan dan
pegawai
semudah
membalik telapak tangan.
dapat
diupayakan pemerintah dalam
memperbaiki
berat.
eselon
di
tingkat
profesional.
Pendidikan
dan
merupakan
upaya
pelatihan
KESIMPULAN
untuk
1. Pegawai Negeri Sipil Kecamatan
pengembangaan SDM, terutama
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
untuk
profesional
pengembangan
kemampuan
intelektual
yang peneliti jadikan ukuran
untuk menilai profesionalisme
5. Peningkatan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil Kecamatan
Disiplin bekerja mudah
diucapkan
kenyataannya
bekerja.
Buktinya adalah ketiga indikator
dan
kepribadian.
untuk
dalam
sulit
tetapi
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
untuk
yaitu
kemampuan
keterampilan
dilakukan. Meskipun Gerakan
444
kerja,
kerja,
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
pengalaman
kerja,
semuanya
ISSN: 2476 – 9576
2. Perlu adanya sistem penggajian
menunjukkan hasil yang baik.
2. Upaya
dan insentif PNS yang lebih
mampu
peningkatan
mendorong
Profesionalisme Pegawai Negeri
pengembangan prestasi dan
Sipil di Kecamatan Landasan
karier,
Ulin Kota Banjarbaru dilakukan
kesejahteraan
melalui
mengeliminasi
rekreuitment
pegawai
peningkatan
yang sesuai dengan kebutuhan
terjadinya
organisasi
dan
wewenang.
rancangan
pekerjaan
berdasar
pola
pekerjaan,
dilakukan
bebas
KKN,
hubungan
daya tarik bagi pegawai, maka
sistem
kerja
(SKP)
yang
dibangun
hendaknya berbasis merit dan
iinstrument
bersifat terbuka.
4. Perlu dilakukan seleksi melalui
(PPKP) yang terdiri dari Sasaran
Pegawai
penyalahgunaan
3. Agar pola karier dapat menjadi
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Kerja
kemungkinan
disusun
penilaian
melalui
serta
“ fit and proper test ” kepada
dan
semua
Perilaku kerja.
PNS
yang
akan
jabatan,
baik
Saran
menduduki
Agar profesionalitas PNS dapat
jabatan
meningkat
jabatan fungsional.
sebagaimana
yang
struktural
maupun
diharapkan, maka reformasi di
bidang birokrasi harus terwujud,
DAFTAR PUSTAKA
maka hal-hal yang perlu segera
dilakukan
oleh
Agus
Pemerintah
Kecamatan Landasan Ulin Kota
Dwiyanto, 2005, Kinerja
Organisasi Publik, Kebijakan
dan pnerapannya, (Makalah)
Banjarbaru adalah :
Buchari Zainun (2001), “Manajemen
Sumber Daya Manusia”. PT.
Gunung Agung, Jakarta.
1. Melaksanakan pola rekruitmen
pegawai yang komprehensif
yang
benar-benar
sesuai
keahlian
dan
dengan
kebutuhan
serta
David Osborne & Plastrik, Peter, 2007,
Memangkas
Birokrasi
(terjemahan), PPM, Jakarta
tidak
berorientasi kepada KKN
445
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
Djamaluddin Ancok, 2009, Revitalisasi
SDM
Dalam
Menghadapi
Perubahan
Pada
Pasca
Krisis,(makalah)
Dasar
danAplikasi Penerbit
YA3,Malang
Siagian, Sondang P, 1994, Patologi
Birokrasi,
Galia
Indonesia,Jakarta
Fredy Numberiy, 2000, Organisasi dan
Administrasi
Pemerintah,
Makalah Osborne, David &
Gaebler,
Ted,
1992,
Mewirausahakan
Birokrasi
(terjemahan), PPM, Jakarta
--------------------, 2000, Administrasi
Pembangunan,
Bumi
Aksara,Jakarta
Suharsimi Arikunto, 2000, Manajemen
Penelitian,
Rineka
Cipta,Yogyakarta
Henry Simamora, Manajemen Sumber
Daya Manusia, STIE TKPN,
Yogyakarta, 1995.
Pamudji, 1995, Ekologi Administrasi
Negara, Bina Aksara,Jakarta
J.
Salusu,
1996,
Pengambilan
Keputusan
Stratejik
untuk
Organisasi Publik dan Non
Profit, Gramedia,Jakarta
Lexy
Moleong, 2000, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Remaja
Rosdakarya, Bandung
ISSN: 2476 – 9576
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,
Metode
Penelitian
Survey,
PT.Pustaka, Jakarta, cet II,1995.
Miftah
Thoha,
1999,
Perilaku
Organisasi
(Cetakan
X),
Rajawali Pers, Jakarta
Milles,
B
Matthew,
Michael
Huberman, 1992 :Analisis Data
Kualitatif, Buku Sumber Tentang
Metode-Metode
Baru,
UI
Press,Jakarta
Sanafiah,
Faisal
1990,
Metode
Penelitian Kualitatif, : Dasar-
446
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
PROFESIONALISME PEGAWAI NEGERI SIPIL KECAMATAN
LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU
Ade Hermawan
Email :[email protected]
STIA Bina Banua Banjarmasin
ABSTRACT
Civil Service Platform Ulin District of Banjarbaru professional work. The proof is
the third indicator that researchers make a measure to assess the professionalism of
the Civil Service Platform Ulin District of Banjarbaru namely work ability , work
skills , and work experience , all of them showed good results . Efforts to increase the
professionalism of the Civil Service in the District of Runway Ulin Banjarbaru done
through rekreuitment employees in accordance with the needs of the organization
and corruption-free , design work , arranged on the pattern of the employment
relationship , work assessment carried out by an instrument Rate Job Performance
Employees ( PPKP ) consisting of a Target Job employees ( SKP ) and Conduct of
work , education and training of employees through leadership training , functional
training and technical training , improving the discipline to enforce disciplinary rules
in accordance with applicable regulations.
Keyword : Professionalism, Civil Servant.
433
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
Payung
untuk
”Menjadikan Landasan Ulin Terbang
(Terbaik dan Membanggakan) dalam
benar (good-governance) dan bersih
Pelayanan".
termasuk
(clean-government)
didalamnya
Untuk
penyelenggaraan
misi
unsur mendasar antara lain adalah
fungsi
serius
menjalankan
Aparatur,
dan
sering
dihadapi
daerah
oleh
termasuk
di
dalamnya Kecamatan Landasan Ulin
dalam pelaksanaan pemerintahan dan
menurunnya kualitas penyelenggaraan
pembangunan
pemerintahan dan pelayanan publik.
serta
pemberian
pelayanan kepada masyarakat adalah
Profesionalisme disini lebih ditujukan
belum sesuainya kualitas kerja aparatur
kepada kemampuan aparatur dalam
memberikan pelayanan
yang
Pemerintah
organisasi
pemerintahan akan berdampak kepada
dengan
yang baik,
apa
yang
diinginkan
masyarakat, kurang tersedianya tenaga
adil, dan inklusif dan tidak hanya
manusia dalam hal ini sumber daya
sekedar kecocokan keahlian dengan
manusia yang ahli dan sesuai dengan
tempat penugasan.
Landasan
bidang kerjanya, kurang terampilnya
Ulin
aparatur
merupakan salah satu kecamatan yang
dan
daerah
tugas-tugas
dalam
yang
dibebankan kepadanya, dan kondisi
dataran Kecamatan Landasan Ulin
Ha
pemerintah
menangani
ada di Kota Banjarbaru, dimana luas
7347.21
Meningkatkan
Salah satu hambatan yang cukup
unsur
profesionalisme dalam
adalah
Kualitas
Mendorong Partisipasi Masyarakat.
Terabaikannya
Kecamatan
tersebut
:Meningkatkan
Profesionalisme
dan
pelayanan publik.
dan
visi
Pelayanan,
unsur profesionalisme dari pelaku dan
pemerintahan
mewujudkan
Kecamatan Landasan Ulin memiliki
pelayanan publik memerlukan unsur-
tugas
Guntung
visi Kecamatan Landasan Ulin adalah:
mewujudkan
penyelenggaraan Pemerintahan secara
penyelenggara
Kelurahan
Manggis.
PENDAHULUAN
Upaya
dan
kapasitas administratif pegawai yang
secara
tidak memadai.
administratif terbagi dalam 4 (empat)
Dengan bertitik tolak dari hal-hal
Kelurahan, yakni Kelurahan Landasan
diatas, maka tujuan dari penelitian ini
Ulin Timur, Syamsudin Noor, Guntung
434
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
adalah untuk mendeskripsikan dan
diukur melalui keahlian yang dimiliki
menganalisis
dan
oleh seseorang yang sesuai dengan
Produktivitas Kerja Pegawai Negeri
kebutuhan tugas yang dibebankan
Sipil Kecamatan Landasan Ulin Kota
organisasi kepada seseorang. Alasan
Banjarbaru”
pentingnya kecocokan antara disiplin
Profesionalisme
ilmu atau keahlian yang dimiliki oleh
seseorang karena jika keahlian yang
TINJAUAN PUSTAKA
Profesional
sebagai
dapat
suatu
keterampilan
kemampuan
seseorang
dimiliki seseorang tidak sesuai dengan
diartikan
tugas yang dibebankan kepadanya
dan
akan
dalam
tingkatan
masing-masing.
Salah
(2000:51)
menghambat
Atmosoeprapto
kepada
inefektifitasorganisasi.
melakukan pekerjaan menurut bidang
dan
berdampak
satu
faktor
yang
kelancaran
dan
menyebutkan bahwa profesionalisme
efektifitas birokrasi publik adalah
merupakan cermin dari kemampuan
tidak
(competensi),
birokrasi publik dalam menjalankan
yaitu
memiliki
aparatur
dan
tugas.
Tidak
keterampilam (skill), bisa melakukan
profesionalnya
aparatur
birokrasi
(ability) ditunjang dengan pengalaman
publik Indonesia dapat dilihat dari
(experience)
pengetahuan
muncul
fungsi
profesionalnya
(knowledge),
yang
tidak
mungkin
banyaknya temuan para pakar dan
tiba-tiba
tanpa
melalui
pengalaman pribadi masyarakat di
lapangan tentang pelayanan publik
perjalanan waktu.
yang
Profesionalisme sebagai refleksi
diselenggarakan
birokrasi.
dari cerminan kemampuan, keahlian
Lambannya birokrasi dalam merespon
akan dapat berjalan efektif apabila
aspirasi publik serta pelayanan yang
didukung oleh adanya kesesuaian
terlalu
antara tingkat pengetahuan atas dasar
merupakan sedikit contoh diantara
latar belakang pendidikan dengan
sekian banyak ketidakberesan dalam
beban kerja pegawai yang menjadi
dunia birokrasi public Indonesia).
(red
tape
Menurut Siagian (2000:164)
tanggungjawabnya.
Profesionalisme
prosedural
faktor-faktor
dalam
yang
menghambat
terciptanya aparatur yang profesional
pandangan Korten dan Alfonso (1981)
435
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
antara
lain
lebih
profesionalisme
sampel yang berhasil peneliti ambil
disebabkan
aparatur
ISSN: 2476 – 9576
yaitu sebanyak 50 orang.
sering
Untuk
terbentur dengan tidak adanya iklim
melakukan
verifikasi
yang kondusif dalam dunia birokrasi
terhadap informasi yang didapat dari
untuk
aspirasi
responden,
tidak
adanya
mengumpulkan
pemimpin
untuk
menanggapi
masyarakat
dan
kesediaaan
maka
peneliti
juga
informasi
dari
Informan. informan dalam penelitian
ini adalah: Camat Landasan Ulin,
memberdayakanbawahan.
SekretarisKecamatan,
METODE PENELITIAN
Para
Lurah
Penelitian ini menggunakan metode
Kelurahan,
penelitian Qualitative. Penelitian
ini
Kecamatan
menggunakan metoda Evaluasi, yaitu
Selanjutnya
penelitian
dan
ParaKasubag,
KepalaSeksi
Tokoh Masyarakat
Landasan
untuk
di
Ulin.
memperoleh
bertujuan
untuk
informasi secara mendalam serta lebih
keberhasilan
suatu
lengkap dari hasil penelitian dari
aktivitas atau kegiatan tertentu, dalam
masyarakat dan instansi yang terkait
penelitian ini yang dianalisis adalah
dengan Kantor Kecamatan Landasan
mengenai
Ulin
yang
menganalisis
Profesionalisme
aparatur
pemerintah di Kecamatan Landasan
dipergunakan
teknik
snowball sampling.
Teknik pengumpulan data yang
Ulin Kota Banjarbaru.
akan
Pihak yang dijadikan responden
adalah
maka
masyarakat
yang
peneliti
Wawancara,
pernah
gunakan
dokumentasi,
dan
menerima pelayanan dari pegawai
observasi.
negeri sipil Kecamatan Landasan Ulin
mendalam (in-dephtinterview) dengan
Kota
Banjarbaru
peneliti
temui
Wawancara
yaitu:
secara
yang
berhasil
narasumber (key informan) dengan
dan
dimintai
berpedoman pada interview-guidances
pendapatnya
yang telah disusun sebelumnya.
mengenai
Proses
profesionalisme pegawai negeri sipil
pengolahan
data
Kota
bergerak diantara perolehan data,
Banjarbaru. Dengan demikian Teknik
reduksi data, penyajian dan penarikan
penarikan sampel yang digunakan
kesimpulan/verifikasi.
Kecamatan
Landasan
Ulin
adalah aksidental sampling. Jumlah
436
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
memberikan
No Variabel
1. Profesio
nalisme
2.
Dimensi
a. Kemampuan
b. Keterampilan
c. Pengalaman
Peningk a. Rekrutmen
atan
pegawai
profesio b.
Rancangan
nalisme
kerja
c. Penilaian kinerja
d.
Pendidikan
dan pelatihan
e. Peningkatan
disiplin
Operasionalisasi variabel dalam
3. Pegawai adalah pegawai negeri
sipil atau aparatur sipil Negara
yang
di
lingkungan
Banjarbaru.
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profesionalisme Pegawai
Hasil penelitian mengenai
1. Profesionalisme adalah Kemampuan,
dan
profesionalisme Pegawai Negeri
pengalaman
Sipil Kecamatan Landasan Ulin
pegawai negeri sipil Kecamatan
Landasan Ulin
Kota Banjarbaru peneliti sajikan
kota Banjarbaru
mengantisipasi
dalam tabel-tabel berikut ini.
dan
1. Kemampuan Pegawai Negeri
Sipil
menghadapi aspirasi masyarakat dan
perkembangan
bekerja
Kecamatan Landasan Ulin Kota
sebagai berikut :
dalam
kepada
masyarakat.
penelitian ini dapat peneliti uraikan
keterampilan
pelayanan
lingkungan
serta
Tabel 2 Kemampuan
No Kemampuan
f
%
1. Mampu
40
80
2. Cukup mampu
9
18
3. Tidak mampu
1
2
Jumlah
50 100
Sumber : Data Lapangan Tahun
2016.
Tabel 2 menunjukkan
Kemampuan mengenali kebutuhan
masyarakat, menyusun agenda dan
prioritas pelayanan dan Hasrat dan
tekad mencari dan menggali cara
dan metode baru dalam pelaksanaan
tugas.
tanggapan responden mengenai
2. Produktivitas kerja adalah kualitas
kerja,
dan
profesionalisme pegawai negeri
kerja
yang
sipil Kecamatan Landasan Ulin
ditunjukkan oleh pegawai negeri
Kota Banjarbaru dilihat dari
sipil Kecamatan Landasan Ulin
indikator
Kota
Dari 50 orang responden, 40
kerja,
kuantitas
ketepatan
waktu
Banjarbaru
dalam
orang
437
kemampuan
menyatakan
kerja.
bahwa
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
kemampuan
negeri
kerja
sipil
ISSN: 2476 – 9576
Analisa
pegawai
penelitian
Kecamatan
terhadap
mengenai
kemampuan
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
kerja
adalah
orang
sebagaimana yang tersaji dalam tabel
menyatakan cukup mampu, dan
2 dapat peneliti uraikan sebagai
1
tidak
berikut. Untuk meningkatkan kualitas
terdapat
jalannya pemerintahan yang lebih
mampu,
orang
9
menyatakan
mampu.
Artinya
Pegawai
hasil
kecenderungan bahwa pegawai
baik
negeri
pemerintahan
sipil
Kecamatan
dan
Negeri
meningkatkan
dalam
Sipil
mutu
pelaksanaan
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
tugas masing-masing personil demi
mampu dalam melaksanakan
tercapainya good governance, maka
apa yang menjadi tugas dan
pemerintah
pekerjaannya.
Ulin
Kecamatan
menetapkan
meningkatkan
Informasi yang peneliti
kapasitas
Camat
daerah.Indikator
Banjarbaru
Ulin
Kota
berkaitan
aparatur
digunakan
dengan
sasaran
kemampuan
dapatkan melalui wawancara dengan
Landasan
Landasan
dan
pemerintahan
kinerja
untuk
yang
mengukur
kemampuan kerja pegawai negeri
keberhasilan
sipil Kecamatan Landasan Ulin Kota
meningkatkan kemampuan aparatur
Banjarbaru menguatkan terhadap data
pemerintah dan jumlah aparatur yang
yang ada pada tabel 2. Camat
mengikuti pelatihan.
Landasan
Ulin
Kota
sasaran
Untuk
Banjarbaru
ini
mengetahui
adalah
bagaimana
menyatakan, “Pegawai negeri sipil
melihat kemampuan aparatur dalam
Kecamatan
Landasan
menjalankan
Banjarbaru
telah
Ulin
Kota
instrumen
mampu
fungsinya
sebagai
pemerintahan, maka ada
melaksanakan apa yang menjadi tugas
beberapa faktor yang bisa bisa dilihat,
dan
yaitu
pekerjaannya
masing-
Pendidikan
aturan dan pelaksanaan tugas dan
masing-masing
Pendidikan,
Pengalaman Kerja, dan Keterampilan.
masing.Pengetahuan mereka terhadap
pekerjaan
Tingkat
proses
sudah
merupakan
untuk
suatu
meningkatkan
memadai, sehingga hasil kerjanya
pengetahuan, sehingga dengan tingkat
memuaskan bagi masyarakat”.
pendidikan
438
yang
dimiliki
oleh
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
lingkungan
menjalankan fungsi pemerintahan di
Kecamatan Landasan Ulin akan dapat
Kecamatan Landasan Ulin. Tingkat
menentukan keberadaan seseorang
pendidikan yang merupakan unsur
dalam menduduki suatu jabatan atau
utama
seorang
pegawai
tugas-tugas
di
yang
spesifikasi
sesuai
dengan
pendidikan
yang
yang
akan
professional
ditingkatkan berdasarkan kesesuaian
dimilikinya, penempatan seseorang
dan ada
pada tempat yang tepat (the right man
tugas
on the right place). Jumlah pegawai
beban kerja aparatur.
Ulin adalah 65 orang, dengan rincian
tingkat pendidikan berturut-turut: 22
orang lulusan SMA, 7 orang lulusan
D III, 31 orang lulusan S1 dan 5
lulusan
pegawai
analisis
S2.
yang
yang
Dari
ada,
jumlah
berdasarkan
dilakukan
terdapat
tanggapan
organisasi.
pegawai
mempunyai
menunjukkan
responden mengenai
sipil Kecamatan Landasan Ulin
jabatan
Kota
struktural golongan III berjumlah 26
sedangkan
pegawai
formal
yang
antara
Banjarbaru
sipil
adalah
terampil,
8
dan 1 orang menyatakan tidak
yang dimiliku dengan beban kerja,
aparatur
negeri
orang menyatakan cukup terampil,
keterkaitan antara pendidikan formal
profesionalisme
pegawai
Kecamatan Landasan Ulin Kota
dimiliki
dengan penempatan kerja dan tingkat
menunjukkan
dari
menyatakan bahwa Keterampilan
kerja
kesesuaian
dilihat
50 orang responden, 41 orang
berjumlah 2 orang.
Tingkat
Banjarbaru
indikator Keterampilan kerja. Dari
yang
berpangkat golongan IV (Pembina)
sudah
3
profesionalisme pegawai negeri
Berdasarkan data, sebagian besar
pendidikan
antara
dan tanggungjawab dengan
Tabel
kesesuaian tingkat pendidikan dengan
orang,
keterkaitan
2. Keterampilan Pegawai Negeri
Sipil
Tabel 3 Keterampilan
No
Keterampilan
f
%
1. Terampil
41
82
2. Cukup terampil
8
16
3. Tidak terampil
1
2
Jumlah
50 100
Sumber : Data Lapangan Tahun
2016.
di lingkungan Kecamatan Landasan
orang
menjadikan
terampil.
tingkat
Artinya
kecenderungan
dalam
bahwa
terdapat
pegawai
negeri sipil Kecamatan Landasan
439
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
Ulin Kota Banjarbaru terampil
ada tiga jenis kemampuan dasar
dalam melaksanakan apa yang
yang harus dimiliki
a. Kemampuan
menjadi tugas dan pekerjaannya.
Informasi yang peneliti
teknis
(technical
skill),
yaitu
dapatkan melalui wawancara
kemampuan menggunakan:
dengan
pengetahuan, metode, teknik
Sekretaris
Camat
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
dan
berkaitan dengan keterampilan
diperlukan
kerja
sipil
melaksanakan tugas yang
Kecamatan Landasan Ulin Kota
diperoleh dari pengalaman,
Banjarbaru
pendidikan dan training.
pegawai
negeri
menguatkan
terhadap data yang ada pada
peralatan
Sosial
(social/human
Analisa
terhadap
penelitian
keterampilan
kerja
Kemampuan dan kata putus
mengenai
(judgment) dalam pekerja
Pegawai
dengan melalui orang lain,
mencakup
tersaji dalam tabel 3 dapat
tentang
peneliti uraikan sebagai berikut.
penerapan
Dapat dijelaskan bahwa
keterampilan
lebih
motivasi
dan
kepemimpinan
c. Kemampuan
konseptual
(conceptual skill),
yaitu kemampuan untuk
memahami
kompleksitas
organisasi dan penyesuaian
bidang unit kerja masingmasing ke dalam bidang
organisasi.
3. Pengalaman Pegawai Negeri
Sipil
Tabel 4 Pengalaman
No
Pengalaman
f
1. Berpengalaman
43
2. Cukup berpengalaman
6
3. Tidak berpengalaman
1
Jumlah
50
Sumber : Data Lapangan Tahun
2016.
banyak
badan dari pada unsur lain,
seperti otot, saraf, perasaan dan
kombinasi
yang berbeda dari masingmasing unsur, tergantung pada
jenis pekerjaan yang dilakukan.
Berkaitan dengan konsep
kemampuan
pemahaman
yang efektif.
menggunakan unsur anggota
dengan
skill),
hasil
Negeri Sipil sebagaimana yang
pikiran,
untuk
b. Kemampuan
tabel 3.
yang
keterampilan/
keahlian aparatur pemerintah,
440
%
86
12
2
100
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
dan
Tabel
4
menunjukkan
sudah
tanggapan responden mengenai
kerja
kerja.
pengalaman
negeri
kerja
sipil
memudahkan
cukup
tugas
pengalaman
yang
kerja aparatur di
Kecamatan Landasan Ulin masih
dengan
jauh dibawah harapan, secara rata-
pengalaman kerja pegawai negeri
rata
sipil Kecamatan Landasan Ulin
Banjarbaru
Umum
Kepegawaian
tidak
sesuai
kerja
dengan
yang
pernah
diperoleh. Mutasi jabatan yang
dan
tidak
sesuai
dengan
formasi
pendidikan dan pengalaman kerja
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
menghambat kinerja organisasi.
menyatakan, “Pegawai negeri sipil
Kecamatan Landasan Ulin Kota
saja
pengalaman
memadai
pengalaman
pengalaman
Kecamatan
miliki
tingkat
aparatut
menguatkan
terhadap data yang ada pada tabel
yang
untuk
dibebankan kepadanya. Tingkat
tidak
Berkaitan
kerja
seseorang
menyelesaikan
berpengalaman.
Banjarbaru
Sipil
penting dalam menunjang dan
berpengalaman, dan 1 orang
Kasubag
Negeri
kerja merupakan hal yang sangat
adalah berpengalaman, 6 orang
4.
Pegawai
Pada dasarnya pengalaman
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
Kota
hasil
sebagai berikut.
Kecamatan
menyatakan
terhadap
tabel 4 dapat peneliti uraikan
bahwa
pegawai
menyatakan
hasil
sebagaimana yang tersaji dalam
Dari 50 orang responden, 43
menyatakan
sehingga
penelitian mengenai pengalaman
Kota Banjarbaru dilihat dari
orang
baik,
Analisis
sipil Kecamatan Landasan Ulin
pengalaman
masing-masing
kerjanya tepat dan cepat”.
profesionalisme pegawai negeri
indikator
pekerjaan
Dalam
kenyataannya
bisa
suatu
pengalaman
kerja
ditanggapi
guna
berbeda
melaksanakan apa yang menjadi
dengan
sesuai
cara
yang
dengan
cara
pandang setiap orang.
tugas dan pekerjaannya masing-
B. Peningkatan Profesionalisme
masing.Pengalaman kerja mereka
Pegawai Negeri Sipil
terhadap teknis pelaksanaan tugas
441
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
Berdasarkan hasil observasi yang
oleh praktik-praktik korupsi, kolusi,
peneliti lakukan mengenai upaya
dan nepotisme (KKN)
profesionalisme
Kualitas SDM-PNS, antara lain
pegawai negeri sipil di Kecamatan
ditentukan oleh rekrutmen yang
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
merupakan proses aktivitas mencari
dapat dianalisa sebagaimana uraian
dan menemukan SDM-PNS yang
berikut ini.
memiliki
1. Rekruitmen Pegawai
keahlian dan pengetahuan yang
peningkatan
diperlukan
Rekrutmen sebagai suatu
proses
pengumpulan
motivasi,
dalam
kemampuan,
melaksanakan
tugas jabatannya.
calon
Rekrutmen
pemegang jabatan yang sesuai
PNS
sebaiknya
dengan rencana sumber daya
menggunakan cara-cara profesional
manusia untuk menduduki suatu
yaitu
jabatan
Meskipun
kompetensi, kemampuan akademis
sistem rekrutmen telah diatur
dan akhlak/moral yang baik, atau
dalam
pemerintah
secara singkat harus dilakukan fit
sebagai upaya untuk menjaring
and proper test (uji kelayakan dan
SDM-PNS
kemampuan)
tertentu.
peraturan
yang
kompeten,
berdasarkan
yang
kualifikasi,
kemudian
namun
dalamimplementasinya
dilanjutkan dengan psikotest oleh
belum
memenuhi
kebutuhan
psikolog, untuk mengetahui apakah
menunjang
secara psikis calon PNS tersebut
yang
dapat
keberhasilan
kinerja
telah siap. Untuk menjamin adanya
dan
sasaran dan target yang jelas, serta
profesionalitas SDM-PNS.
terukur dari instansi pemerintah
Rekrutmen pegawai yang
dilaksanakan
belum
oleh
mampu
kompetensi
maka organisasi instansi pemerintah
pemerintah,
kedepan harus berubah.
mengungkap
SDM-PNS
2. Rancangan Kerja
sesuai
dengan kebutuhan. Proses prosedur
Bagi PNS keseluruhan, yang
rekrutmen PNS selama ini menurut
dibutuhkan bukanlah manusia yang
opini
termotivasi
yang
masyarakat,
berkembang
cenderung
di
secara
individu,
melainkan manusia yang termotivasi
diwarnai
secara kelompok.
442
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
Salah
satu
ISSN: 2476 – 9576
Kinerja pegawai dijabarkan
cara
psychological
langsung
dengan
cara
Penilaian kinerja dilakukan secara
membuat rancangan kerja yang
transparan dan obyektif. Penilaian
dapat
kebutuhan
kinerja menjadi bahan diagnosis
membuat
dalam upaya peningkatan kinerja
memberikan
ialah
income
memenuhi
manusia,
seperti,
dari
misi
organisai.
pekerjaan lebih berarti, lebih
organisasi.
menarik dan lebih memberikan
pegawai juga menjadi istrumen
tantangan
dengan
utama dalam pemberian reward
yang
and punishment termasuk untuk
(caranya
merancang
pekerjaan
melibatkan
banyak
lebih
memberikan
Daftar
Kerja
tinggi;
otonomi
kinerja
promosi dan rotasi pegawai.
variasi
dalam hal isinya yang menuntut
keahlian
Selanjutnya
Pegawai
merupakan
dan
Penilaian
hal
Prestasi
(PPKP)
masih
yang
patut
tanggung jawab lebih besar
mendapatkan perhatian, mengingat
pegawai
membuat
fungsi PPKP sebenarnya sangat
perencanaan, pelaksanaan, dan
penting untuk menilai akuntabilitas
pengawasan pekerjaan sendiri).
personal (pribadi). Namun sangat
Memberikan tambahan tugas
disayangkan,
pada pegawai agar pekerjaan
eksisitensi PPKP sebagai tolok
lebih bervariasi tanpa menuntut
ukur keberhasilan PNS kurang
kemampuan yang lebih tinggi.
berarti
untuk
Upaya
sampai
bahkan
masih
saat
ini
sebatas
formalitas.
meningkatkan
pada akhirnya
Adanya perubahan Paradigma
ditentukan oleh pola hubungan
menuju kepada paradigma baru.
dalam instansi di mana ia
Paradigma baru PPKP, yaitu dari
bekerja.
Untuk meningkatkan
Subyektif menjadi obyektif, dari
kinerja, pola demikian itu mesti
Tak terukur menjadi terukur, dari
diubah
merangsang
Tertutup menjadi terbuka, dari
partisipasi aktif setiap PNS
Tidak focus pekerjaan menjadi
dalam bekerja.
fokus pekerjaan, dari Tidak ada
3. Penilaian Kinerja
klarifikasi menjadi ada klarifikasi,
kinerja PNS
dengan
443
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
ISSN: 2476 – 9576
dari Tidak ada kontrak menjai ada
Disiplin
Nasional
selalu
kontrak sasaran kerja individu.
digembar-gemborkan
serta
disosialisaikan terus menerus
Pemeliharaan kinerja SDM
harus disertai dengan ganjaran
dalam
(reward system) akan berpengaruh
khususnya bagi PNS yang nota-
terhadap
bene merupakan kepanjangan
jalannya
Pemeliharaan
program.
berbagai
tangan
kesempatan,
pemerintah
dalam
dengan
sistem
diharapkan
dapat
memberikan layanan terbaiknya
terhadap
bagi masyarakat, akan tetapi
tingkat prestasi dan produktitas
realitas di lapangan sungguh
kerja PNS yang optimal.
merupakan
tantangan
4. Pendidikan dan Pelatihan
Segalanya
tidak
ganjaran
ini
membawa
pengaruh
Hal
lain
yang
aparaturnya
adalah
memberikan
kepada
Ironisnya lagi, ketidak-
kinerja
disiplinan dalam bekerja ini
dengan
hampir dilakukan oleh semua
tingkatan
kesempatan
PNS
PNS.
pejabat
pelatihan,agar
kabupaten/kota.
menghasilkan
yang
Dari
mulai
pegawai rendahan sampai para
untuk
mendapatkan pendidikan dan
pegawai
semudah
membalik telapak tangan.
dapat
diupayakan pemerintah dalam
memperbaiki
berat.
eselon
di
tingkat
profesional.
Pendidikan
dan
merupakan
upaya
pelatihan
KESIMPULAN
untuk
1. Pegawai Negeri Sipil Kecamatan
pengembangaan SDM, terutama
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
untuk
profesional
pengembangan
kemampuan
intelektual
yang peneliti jadikan ukuran
untuk menilai profesionalisme
5. Peningkatan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil Kecamatan
Disiplin bekerja mudah
diucapkan
kenyataannya
bekerja.
Buktinya adalah ketiga indikator
dan
kepribadian.
untuk
dalam
sulit
tetapi
Landasan Ulin Kota Banjarbaru
untuk
yaitu
kemampuan
keterampilan
dilakukan. Meskipun Gerakan
444
kerja,
kerja,
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
pengalaman
kerja,
semuanya
ISSN: 2476 – 9576
2. Perlu adanya sistem penggajian
menunjukkan hasil yang baik.
2. Upaya
dan insentif PNS yang lebih
mampu
peningkatan
mendorong
Profesionalisme Pegawai Negeri
pengembangan prestasi dan
Sipil di Kecamatan Landasan
karier,
Ulin Kota Banjarbaru dilakukan
kesejahteraan
melalui
mengeliminasi
rekreuitment
pegawai
peningkatan
yang sesuai dengan kebutuhan
terjadinya
organisasi
dan
wewenang.
rancangan
pekerjaan
berdasar
pola
pekerjaan,
dilakukan
bebas
KKN,
hubungan
daya tarik bagi pegawai, maka
sistem
kerja
(SKP)
yang
dibangun
hendaknya berbasis merit dan
iinstrument
bersifat terbuka.
4. Perlu dilakukan seleksi melalui
(PPKP) yang terdiri dari Sasaran
Pegawai
penyalahgunaan
3. Agar pola karier dapat menjadi
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Kerja
kemungkinan
disusun
penilaian
melalui
serta
“ fit and proper test ” kepada
dan
semua
Perilaku kerja.
PNS
yang
akan
jabatan,
baik
Saran
menduduki
Agar profesionalitas PNS dapat
jabatan
meningkat
jabatan fungsional.
sebagaimana
yang
struktural
maupun
diharapkan, maka reformasi di
bidang birokrasi harus terwujud,
DAFTAR PUSTAKA
maka hal-hal yang perlu segera
dilakukan
oleh
Agus
Pemerintah
Kecamatan Landasan Ulin Kota
Dwiyanto, 2005, Kinerja
Organisasi Publik, Kebijakan
dan pnerapannya, (Makalah)
Banjarbaru adalah :
Buchari Zainun (2001), “Manajemen
Sumber Daya Manusia”. PT.
Gunung Agung, Jakarta.
1. Melaksanakan pola rekruitmen
pegawai yang komprehensif
yang
benar-benar
sesuai
keahlian
dan
dengan
kebutuhan
serta
David Osborne & Plastrik, Peter, 2007,
Memangkas
Birokrasi
(terjemahan), PPM, Jakarta
tidak
berorientasi kepada KKN
445
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 3, Nomor 1, April 2017
Djamaluddin Ancok, 2009, Revitalisasi
SDM
Dalam
Menghadapi
Perubahan
Pada
Pasca
Krisis,(makalah)
Dasar
danAplikasi Penerbit
YA3,Malang
Siagian, Sondang P, 1994, Patologi
Birokrasi,
Galia
Indonesia,Jakarta
Fredy Numberiy, 2000, Organisasi dan
Administrasi
Pemerintah,
Makalah Osborne, David &
Gaebler,
Ted,
1992,
Mewirausahakan
Birokrasi
(terjemahan), PPM, Jakarta
--------------------, 2000, Administrasi
Pembangunan,
Bumi
Aksara,Jakarta
Suharsimi Arikunto, 2000, Manajemen
Penelitian,
Rineka
Cipta,Yogyakarta
Henry Simamora, Manajemen Sumber
Daya Manusia, STIE TKPN,
Yogyakarta, 1995.
Pamudji, 1995, Ekologi Administrasi
Negara, Bina Aksara,Jakarta
J.
Salusu,
1996,
Pengambilan
Keputusan
Stratejik
untuk
Organisasi Publik dan Non
Profit, Gramedia,Jakarta
Lexy
Moleong, 2000, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Remaja
Rosdakarya, Bandung
ISSN: 2476 – 9576
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,
Metode
Penelitian
Survey,
PT.Pustaka, Jakarta, cet II,1995.
Miftah
Thoha,
1999,
Perilaku
Organisasi
(Cetakan
X),
Rajawali Pers, Jakarta
Milles,
B
Matthew,
Michael
Huberman, 1992 :Analisis Data
Kualitatif, Buku Sumber Tentang
Metode-Metode
Baru,
UI
Press,Jakarta
Sanafiah,
Faisal
1990,
Metode
Penelitian Kualitatif, : Dasar-
446