Penggunaan Bahasa Prokem pada Bahasa Ind

PENGGUNAAN BAHASA PROKEM PADA BAHASA INDONESIA
DALAM LINGKUP PANDANGAN FONOLOGI
Ani Hayrani
140210402037, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Angkatan 2014
Universitas Jember
ABSTRAK
Bahasa yang memiliki peran sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dalam
keseharian sangatlah beragam. Terutama di kalangan remaja yang memiliki model
bahasa mereka untuk menyapa ke sesama teman akrabnya. Bahasa Prokem yang
memiliki keunikan dari segi penuturan bahasa, bunyi, dan penulisannya tidak
luput dari pengamatan para ahli bahasa khususnya dalam bidang fonologi.
Menurut beberapa ahli, bahasa prokem bersifat musiman. Namun tidat dapat
dipungkiri bahwa hal ini terjadi sejak kurun waktu tertentu hingga sekarang.
Komunitas pengguna bahasa ini semakin bertambah mengikuti laju perkembangan
jaman sehingga bahasa Indonesia khususnya di kalangan remaja nyaris
terpinggirkan.
Kata Kunci: bahasa, prokem, fonologi.
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa
lambang bunyi melalui alat ucap, dimana setiap suara yang dikeluarkannya
memiliki arti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa dinyatakan sebagai

sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa juga dijabarkan
oleh beberapa ahli seperti Harimurti Kridalaksana yang menyatakan bahwa bahasa
adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh
kelompok manusia. Lalu Finoechiaro yang menyatakan bahwa bahasa adalah
simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu
kebudayaan tertentu atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu
berkomunikasi atau berinteraksi.
Bila kita mendengar suara orang berbicara entah berpidato atau bercakapcakap, maka kita dengar runtunan bunyi-bunyi bahasa yang terus-menerus,
kadang-kadang terdengar suara menaik dan menurun, kadang-kadang terdengar
hentian sejenak dan hentian agak lama, kadang-kadang terdengar pula suara
panjang dan suara biasa, dan sebagainya. Runtunan bunyi bahasa inilah yang
disebut fonologi, berasal dari kata fon yang berarti ‘bunyi’, dan logi yang berarti
‘ilmu’, jadi fonologi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi bahasa.
Bahasa Prokem merupakan merupakan bahasa sandi atau bahasa gaul yang
dapat dipahami oleh kalangan tertentu bersifat sementara, hanya berupa variasi
bahasa, dan penggunaannya meliputi: kosakata, ungkapan, singkatan, intonasi,
pelafalan, pola, konteks serta distribusi. Kosakata bahasa prokem di Indonesia
diambil dari kosakata bahasa yang hidup di lingkungan kelompok remaja tertentu.
1


Pembentukan kata dan maknanya sangat beragam dan bergantung pada kreativitas
pemakainya. Bahasa prokem berfungsi sebagai ekspresi rasa kebersamaan para
pemakainya. Selain itu, dengan menggunakan bahasa prokem, mereka ingin
menyatakan diri sebagai anggota kelompok masyarakat yang berbeda dari
kelompok masyarakat yang lain. Kehadiran bahasa prokem juga dapat dianggap
wajar karena sesuai dengan tuntutan perkembangan nurani anak usia remaja. Masa
berlakunya terbatas sesuai dengan perkembangan usia remaja. Selain itu,
pemakainnya pun terbatas pula di kalangan remaja kelompok usia tertentu dan
bersifat tidak resmi. Jika berada di luar lingkungan kelompoknya, bahasa yang
digunakannya beralih ke bahasa lain yang berlaku secara umum di lingkungan
masyarakat tempat mereka berada. Jadi, kehadirannya di dalam pertumbuhan
bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah tidak perlu dirisaukan karena bahasa itu
masing-masing akan tumbuh dan berkembang sendiri sesuai dengan fungsi dan
keperluannya masing-masing.
Artikel ini ditulis dengan tujuan dapat memahami tentang penggunaan
bahasa yang baik, pengucapan, intonasi, jeda, ataupun penulisan tata bahasa yang
benar. Selain itu juga, manfaat yang didapat ialah kita dapat lebih mencintai
bahasa Indonesia dengan tidak menyalahkan arti dari ucapan yang kita keluarkan.
PEMBAHASAN

Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk
menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa
adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi
sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa
lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang
disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau
menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap
suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi
“nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang
sebagai makanan pokok Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah
sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa
adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.
Seiring perkembangan jaman, tata bahasa yang kita temui saat ini
beragam. Contohnya adalah bahasa prokem atau yang dapat kita sebut dengan
bahasa pergaulan modern remaja. Bahasa sehari-hari berikut ini juga termasuk

bahasa gaul, namun sudah sering dipakai dalam keseharian masyarakat Indonesia,
sehingga masyarakat terkadang kurang sadar bahwa bahasa berikut termasuk
bahasa gaul / prokem:
Penyengauan kata kerja aktif, pemendekan atau pengguguran awalan dan
membubuhkan -in' di akhir kata, misalnya:

2

1. memikirkan (pikir) – mikirin
2. menanyakan - nanyain (pengguguran "me-")
Membubuh -in di akhir kata kerja transitif pasif :
1. diajari - diajarin
2. dipukuli – dipukulin
Membubuh ke- di awal kata kerja tidak transitif, menggantikan ter- :
1. tertangkap - ketangkep
2. terpeleset (tergelincir) - kepeleset
Menggugurkan satu atau beberapa huruf dari kata :
1. habis - abis
2. tahu - tau
Menyingkatkan dua atau lebih perkataan menjadi satu :

1. terima kasih - makasih
2. jaga image (jaga menaruh diri) – jaim
Menggantikan a dengan e dalam setengah kata (pengaruh Jawa) :
1. benar - bener
2. pintar - pinter
3. malas - males
Menyingkatkan diftong menjadi huruf eka-suku :
1. kalau - kalo
2. pakai - paké
Pembubuhan/ pengguguran konsonan bisu dan hentian glotis pada awal atau akhir
kata:
1. pakai - paké atau pakék
2. enggak - nggak, ngga, gak, ga, kaga, ogah, wegah
Menyingkat menjadi tiga huruf pertama sampil menyisip -ok- selepas huruf
pertama (berakhir dengan konsonan terdekat jika huruf ketiga adalah vokal) :
1. bapak - bokap
2. jual - jokul
3. bérak - Bokér
Setengah perkataan dipinjam dan disesuaikan begitu saja dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia, contoh :

1. sorry - sori
2. friend - prén
3. swear - suer
4. brother - bruer atau bro

5. sister - suez atau sis
Dari contoh-contoh di atas, bahasa prokem termasuk ke dalam lingkup
kajian fonologi. Yang mana terdapat perubahan bunyi bahasa tanpa membedakan
arti atau memiliki arti tetap, dan hal ini kita pelajari dalam ilmu fonetik.
PENUTUP
Bahasa prokem atau bahasa gaul itu bahasa yang lambat laun makin
menguasai dan mambuat menurunnya bahasa Indonesia asli. bahkan bahasa gaul
sudah hampir setiap hari dan hampir menjadi bahasa wajib anak muda zaman

3

sekarang, mari kita lestarikan bahasa Indonesia asli dan menggunakan bahasa baik
dan benar sesuai EYD.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam artikel ini, tentunya masih banyak kekurangan karena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan yang berkaitan dengan artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mashadi, Nor Hidayat. 2011. Ruang Lingkup, Kedudukan, Manfaat Fonologi.
http://hidayatnor100.blogspot.com/2011/04/ruang-lingkup-kedudukanmanfaat.html (Diakses 3 Desember 2014).
Anggara, Risan Putra. 2013. Pengertian Bahasa, Aspek dan Fungsinya.
http://risanputtra.wordpress.com/2013/10/09/pengertian-bahasa-aspek-danfungsinya/ (Diakses 3 Desember 2014).
Pujianto, Shelvyana Marcgaret. 2013. Bahasa Gaul.
http://presentasi1030.blogspot.com/2013/04/bahasa-gaul_5546.html
(Diakses 3 Desember 2014).
Cahya, Pheni. 2011. Pengertian Bahasa Gaul.
http://kartika0207.blogspot.com/2011/04/pengertian-bahasa-gaul.html
(Diakases 3 Desember 2014).

4

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5