STUDI EFEKTIVITAS IN VITRO OKTILMETOKSISINAMAT DAN OKSI BENSON SERTA DALAM BENTUK KOMBINASINYA SEBAGAI TABIR MATAHARI DALAM SATU BASIS KRIM NONIGNIK Repository - UNAIR REPOSITORY

  ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  2

   8 FEB 1992 STUDI EFEKTIVITAS IN VITRO OKTILMETOKSISINAMAT DAN OKSI

BENSON SERTA DALAM BENTUK KOMBINASINYA SEBAGAI TABIR

MATAHARI DALAM SATU BASIS KRIM NONIGNIK .

SKRIPSI

BIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT MENCAPAI GELAR

SARJANA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1987 /J o

oleh

  >r M I L I K

  ISNA MASLIHAH

  rBKPUSTAtAA*

  058210453 ■ "•WTBRSITAS A1RLANG4A' S U R A B A Y A Drs. SOEGIHARTO H.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

KATA PENGANTAR

Pertama tama puji syukur kehadirat Allah swt. yang te lah memberikan jalan dan petunjuk sehingga dapat tersele - saikannya skripsi ini tanpa ada suatu hambatan yang berar- ti.

  Rasa terimakasih pula kami sampaikan kepada seluruh bapak /ibu dosen serta teman teman penulis yang turut mem- bantu dan mendorong sehingga skripsi ini dapat diselesai - kan dengan baik.

  Dengan selesainya penyusunan skripsi ini,dengan penuh rasa hormat kami mengucapkan terirna kasih icepada :

  1. Bap^k Drs. Soegiharto Hadimoelyo, Ibu DR. Widji Soeratri serta bapak Drs. Sadono, selaku pembimbing dalam penyu­ sunan skripsi ini.

  2. Ketua jurusan Parmasetika Fakultas Parmasi Universitas Airlangga dan fcepala Laboxatorium Preskripsi Pormulasi Jurusan Parmasetika serta para stal.pengajar^Jurusan. Pannasetika yang telah memberikan segala fasilitas yang kami pergunakan untuk melakukan penelitian ini h-ingga selesai.

  3. PT Pabrik Pharmasi VITA, PT Surya Dermato Medica Labo - ratories dan PT La Tulip yang telah merabantu menyedia - kan bahan-bahan untuk penelitian ini.

  

4. Semua teman,rdan keluarga penulis, serta semua pihak

yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang turut

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

mendorong darumembantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

  Akhir icata, skripsi ini kami perseaibahkan kepsda alraamater tercinta i'aKultas i'armasi universitas Airlangga , nusa dan bangsa, aenga n narapan semoga aspst bermsnfast ba gi iixiu pengetanuan.

  Surabaya, Desember 1S87- jfe n yusun

  KATA FENGANlAiv .................................... iii DAFTAR ISI ................... ................ v DAFTAR TABEL .................................... vii DAFTAR GAMBAR ........... ......................... xiii

  11 2.3.1. Basis ...........................

  . DAFTAR ISI v

  17

  3.1. Pembuatan Kurva Serapan Oktilnetoksi- sinamat ..........................

  17

  17 3„ Uji Kualitatif Bahan Aktif .........

  17 2. Alat a l a t ..........................

  17 1. Bahan b a h a n ........................

  13 BAB 1 1 1 : METODOLOGI PENELITIAN .................

  13 £.5. 2Linjauan^l£ntang-.Faktor~Efektivitas Eritema dan Faktor Efektivitas Pig­ mentasi ..........................

  2.4. Evaluasi Efektivitas Sediaan Kosmetik Tabir Matahari ....................

  11

  11 2.3.2. Bahan Aktif .....................

  9 2c3o Formula Terpilih ..................

  DAFTAR LAMPIRAK .................................... xiv BAB I : PEHDAHULUAi; ...........................

  9 2„2* Basis U m u m ........................

  2.1. Mekanisme Kerja Bahan Aktif Tabir Matahari..........................

  2. Sediaan Kosmetik Tabir Matahari ..... S

  6

  1.4. Mekanisme Perlindungan Kulit Terhadap Sinar Matahari ....................

  7

  6 1*3. Reaksi Pigmentasi (tanning) .......

  1.1. Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kulit 5 1.2. Reaksi Sunburn (eritema) ..........

  4

  4 1. Sinar Matahari .......................

  3 BAB II ; TIlvJAUAN PUSIAKA .......................

  I 2. Tujuan Penelitian ...................

  1 1. Latar Belakang Masalah ..............

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  3.2. Penentuan Titik Lebur Oksibenson .... 18 4* Pembuatan Sediaan. Tabir Matahari ..... 18

  4.1. Pembuatan Basis Krim ............... 18 4*2. Pembuatan Sediaan Tabir Matahari .... 19 5* Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Ma­ ta hari ............... ................. 20

  5.1. Basis K r i m ....... .................. 20

  5.2. Kurva Serapan Sediaan Tabir Matahari. 21 5-3. Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi ........................... 22 6 . Pengolahan Data ...................... 22

  6.1. U^i Kuantitatif Bahan A k t i f ........ 22

  6.1.1. Penentuan Kurva Serapan Oktilmetok­ sisinamat ......................... 22

  6.1.2. Penentuan Titik Lebur Oksibenson .. 22 6.2..Penentuan Efektivitas dan Kurva Sera­ pan Basis K r i m ...................... 22

  6.3. Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Matahari ............................ 2J

  6.4. Perhitungan Transmisi .............. 23

  6.4.1. Perhitungan Transmisi Eritema dan Transmisi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari .......................... 23 6.4.2* Perhitungan % Transmisi Eritema dan

  % Transmisi Pigmentasi ........... 25

  6.5. Penilaian Efektivitas Sediaan Tabir Matahari ............................ 26

  BAB XV : HASIL PENELITIAN......................... 27

  1. Hasil Uji Kualitatif Bahan A k t i f ..... 27 1.1..Oktilmetoksisinamat ................ 27

  1.2. Oksibenson......... ................ 29

  2. Hasil Penentuan Efektivitas Sediaan Ta­ bir Matahari ............. *........... 29

  2.1. Basis K r i m .......................... 29

  2.2. Sediaan Tabir Matahari ............. 29

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  2.3* Sediaan Tabir Matahari dalam Bentuk Kombinasi............................ .53

  BAB V ; PEMBAHASAN ............................... .65 BAB YI. : KESIMPULAN DAN SARAK ..................... 67- BAB VII ; DAFTAR KEPUSIAEAAN ....................... .69 vii

  DAETAR TABEL TABEL ha la man. I : Faktor Efektivitas Eritema Pada Panjang Gelom­ bang 292,5 - 372,5 n m ....... ................ 14

  II : Faktor Efektivitas pigmentasi Pada Panjang Ge­ lombang 292,5 - 372,5 n m ..................... 15

  III : Formula Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oktilmetoksisinamat .......................... 20

  IY : formula Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson.......... ........................ 20 Y : Rencana Formula Sediaan Tabir Matahari . Dalam Bentuk Ko m b i n a s i ....... ..................... 22

  VI : Nilai Serapan Oktilmetoksisinamat Dalam Pela - rut Etanol Pada Berbagai Panjang Gelombang De- ngan Konsentrasi 10 & 20 p p m ................ 27 YII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Basis Krim Nonionik Pada Panjang Gelombang 220 - 372,5 nm . ............... 30

  VIII : Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Yang Mej - ngandung Oktilmetoksisinamat Pada Rentang Pan­ jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ........... ... 32

  IX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me - ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentrar si 2 ^ Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm- .......... 33 X : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si. Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang:- Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra- si 2,7 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Pan - jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm .............. 34

  XX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra­ si 3 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ......... . 35 viii

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  XII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra* si 4 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm .......... 36

  XXII ; Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra­ si 5 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm .......... 37

  XIV : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra­ si 6 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm .......... 38 XV : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % .Transmi- . si Pigmentasi Sediaan Tabir Katahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra­ si 7 # Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ....... 39

  X H i i Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat. Dengan Berbagai Konsentrasi. Dalam Basis Krim Nonionik Pada Panjang Gelombang 292,5 - 372-,5 nm ...»..... . 40

  XVII : Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oksibenson Pada Rentang Panjang Ge­ lombang 292,5 - 372,5 nm ...... ......

  43 XVIII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 1 % Dar lam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm .......... *....... 44

  XIX s Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si. Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 2 % Da- ix

  XXX

  XXII

  XXIII

  XXIY :

  XXV :

  XXYI :

  XXYII :

  

xx : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

  misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 3 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan­ jang Gelombang 292,5 - 372,5 n m ........... 46 ; Perhitungan % Trahsmisi Eritema dan % Trans­ misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 4 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-' jang Gelombang Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­ misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 4*8 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Ren - tang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm .... 48 Perhitungan >6 Transmisi Eritema dan % Trans­ misi. Pigmentasi Sediaan Tabir Katahari Yang

  Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 5 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rent-ang Pan­ jang Gelombang 292r5 - 372,5 n m ........ .

  49 Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­ misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson Dengan Berbagai Konse­ ntrasi Dalam Basis Krim Nonionik: . Pada. Ren­ tang Panjang Gelombang 292,5 - 372*5 nm .... 50 formula Sediaan Tabir Katahari Dalam Bentuk: Kombinasi ............................. .

  53 Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk: Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksibenson Pada Rentang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 n m ........................... 54 Periaitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­ misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­ trasi 2,1 % Dan Oksibenson Konsentrasi 5,4 % x

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  XXYIII Perhitungan Transmisd- Eritema dan. tf.JErans- misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­ trasi 2,3 % Dan Oksibenson Konsentrasi 5,2 %

  Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan- Jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ...........

  XXIX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans.- misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­ trasi 2,5 % Dan Oksibenson Konsentrasi 5 %

  Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan- jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ...........

  XXX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­ misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­ trasi 2,7 9° Dan Oksibenson Konsentrasi 4,8 %

  Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan- jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ............

  XXXI : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­ misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat-Konsen­ trasi 2,9 % Dan Oksibenson Konsentrasi 4,6 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan - jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ...........

  XXXII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­ misi Pigmentasi Sediaan Tabi£ Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­ trasi 3,1 5 Dan Oksibenson Konsentrasi 4,4 %

  Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan- 3ang Gelombang 292,5 - 372,5 nm •... •. •..,

  XXXIII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans- *misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­ trasi 3*3 %■ Dan Oksibenson Konsentrasi 4,2 %

  Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang.. Pan- jang Gelombang 292,5 - 312,5 nm ............

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Y Y Y T Y : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

  misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Tang Mengandung Kombinasi Oktilmetoksisinamat Dan Oksibenson Dengan Berbagai'Konsentrasi. Da Ian Basis Krim Nonionik Pada Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 n m ........................... 62 xii

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  DAFTAR GAMBAR H5 la man Kurva Hubungan Nilai Serapan dan Panjang Gelom- bang Oktilmetoksisinamat Dalam.Pelarut Etanol.. 28 Kurva Hubungan Kilai Serapan dan Panjang Gelom­ bang Basis Krim Nonionik Dalam Isopropanol .... 31 Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen - trasi Oktilmetoksisinamat (90 Dalam Basis Krim N o n i o n i k ............................... ....... 41 Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon - sentrasi Oktilmetoksisinamat (#) Dalam Basis Krim N o n i o n i k ................................. 42 Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen - trasi Oksibenson (96) Dalam Basis Krim Nonionik. 51 Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon - sentrasi Oksibenson (96) Dalam Basis Krim lion - ionik ........................ ............ .

  52 Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen - trasi Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksi - benson Dalam Basis Krim Nonionik ............. 63 Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon - sentrasi Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksi benson Dalam Basis Krim Nonionik ............. 64 xiii

  1. Contoh Perhitungan Nilai % Transmisi Eritema dan

  % Transmisi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari

  2. Sertifikat Analisis Oktilmetoksisinamat

  3. Sertifikat Analisis Oksibenson

  4. Hasil Penentuan Titik iebur Oksibenson DAFTAR LAMP

  IRAN LAMPIRAN xiv

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

R I N G K A S A N Sinar matahari disamping bermanfaat, juga menimbul - / kan efek yang merugikan terutarria bagi kesehaton kulit.

Efek yang merugikan tersebut disebabkan sinar ultra lem

bayung yang dapat menimbulkan warna kemerah-merahan

  

(eritema), yang diikuti terbentuknya bercak-bercak. nodr,

  ♦ •

  kecoklatan (pigmentasi) pada kulit, juga dapat menyebabkan perubahan wujud pada kulit menjadi kasar dan keriput,

bahkan dapat menyebabkan kanker kulit bila kontak dengan

sinar matahari secara berlebihan.

  Spektrum sinar ultra lembayung (UV.g) pads rentang panjang gelombang 290 nm - 320 nm yang menyebabkan reaksi eritema. Sedang pigmentasi disebabkan spektrum sinar ultra

lembayung (b'V.^) pada rentang panjang gelombang 320 nm -

q )

  4-00 nm, sedang spectrum sinar ultra lembayung (UV. de - ngan panjang gelombang 295 nm, tidak sampai ke-bumi karena tersaring oleh ozon dilapisan atmosfir.

  Sebenarnya kulit manusia telah mempunyai perlindungan

alamiah terhadap pengaruh sinar matahari yang merugikan

yaitu melalui penebalan stratum corneum, pembentukan . .me­

lanin dan pengeluaran keringat, tetapi penyinaran yang

berlebihan, kulit tidak cukup mampu menahannya sehingga

perlu perlindungan buatan, baik dengan perlindungan fisik

maupun dengan menggunakan Kosmetika tabir matahari, yang

antara lain mengandung derivat sinamat, ester PA3A, sali - sila't, oitsibenson, dll.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Dalam penelitian ini telah dilaKukan penenxuan efek­

tivitas oktilmetoksisinamat dan oksibenson dalam bentuk

tunggal maupun kombinasi. Bentuk tunggal dan bentuK kombinasi semuanya dif ormulasir..

kan dalam bentuk krim dengan berbagai konsentrasi dan

menggunakan basis krim nonionik.

  Penentuan efektivitas sediaan oktilmfitoksisinamat, oksibenson, dan dalam bentuk kombinasi sebagai tabir

matahari ditentukan secara spektrofotometri menggunakan

■oelarat isopropanol dengan alat "BoudIb oeam spectropnoto

meter Shins ai;u u.v. 140 - 20". Bari hasil nilai serapai.

yan^.diperolefc, ditenxukan % transmisi Eritema dar.

  • -/o Transmisi Pigmentasi.

  Berdassrkan hasil penelitian ini ternyata sediaan

tabir matahari yang mengandung oktilmEtoksisinamat pada

Konsentrasi .^2,7 % mulai efektif sebagai tabir matahari

dan dikategorikan sebagai "suntan’1. Sedang sediaan tabir matahari yang mengandung oksibenson pada konsentrasi '^.4,8 % mulai efektif dan dikategorikan sebagai "sunblokV Balam bentuk kombinasi menunjukan peningkatan efektivitas seba^i "sunblok".

  BAB I P E N D A H U 1 U A N I. Latar Belakang Kasalah Sinar matahari yang dikenal. sebagai susber energi bagi kelangsungan hidup semua mahluk hidup di bumi. Bagi manusia selain sebagai sumber energi juga berguna bagi ke- seha tan antara lain untuk meneegah timbulnya penyakit ra- khitis melalui pembentukan vitamin D dari provitamin D» Sedaig bagi tanaman energi matahari dipergunakan untuk proses fotosintesis.(l,2 ) Pi samping manfaat yang begitu besar, sinar matahari dapat menyebabkan kerugian akibat pancaran radiasi yang dihasilkan. Pancaran radiasi sinar matahari merupakan ra­ diasi gelombang elektromagnetik, mulai dari spektrum sinar gamma sampai gelombang radio. Penyebab efek yang merugikan adalah sinar ultra lembayung yang menyebabkan terbakarnya kulit dengan panjang gelombang 290 nm - 320 nm dan yang menyebabkan warna kegelapan pada kulit dengan panjang ge - lomba rg 320 nm - 400 nm.(4,5) Kerusakan yang ditimbulkan sangat bervariasi tergantung beberapa faktor antara lain : lama dan seringnya penyinar­ an, kuat atau lemahnya sinar matahari, luas permukaan yang terkena sinar dan kepekaan masing - masing individu terha­ dap sinar matahari*(1 ,2 ) Efek negatif sinar ultra lembayung tersebut dapat terlihat langsung pada kulit, terutama pada bagian yang tidak terlindung. Kontak dengan sinar matahari yang berle­ bihan dapat mengakibatkan "sunburn” yang kemudian di-

  1 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  2 ikuti dengan timbulnya bercak-bercak kehitaman pada kulit namun efek tersebut akan hilang setelah 24 - 28 Jam tanpa meninggalkan bekas. Sedang kontak yang lebih lama akan menimbulkan reaksi yang lebih hebat yaitu gatal-gatal pada kulit, rasa mual disertai badan gemetar.(2 ) Kontak yang terus menerus tanpa pelindung dapat menyebab- kan kerusakan jaringan kolagen, serta menyebabkan turun - nya kadar air yang ada pada epidermis kulit, sehingga me­ nyebabkan kerutan pada kulit. Sedang pada penyinaran lebih dari satu tahun dan setiap.harinya rata-rata selama empat jam dapat mengakibatkan kanker kulit.(1 ,2 ,3 ) Secara normal kulit mempunyai mekanisme pertahanan terhadap efek yang merugikan dari sinar matahari9 nanrun pada penyinaran atau kontak dengan sinar matahari yang berlebihan, jaringan epidermis kulit tidak cukup mampu untuk melawan efek negatif yang ditimbulkan oleh sinar matahari. Pertahanan yang dihasilkan oleh jaringan epi-■ dermis antara lain adalah dengan penebalan stratum corneum , pengeluaran keringat dan pembentukan melanin. Oleh '' karena kulit tidak cukup mampu melawan efek negatif ter - sebut, maka diperlukan perlindungan buatan, baik perlin - dungan flsik maupun kimia, misalnya kosmetik yang dibuat untuk tujuan perlindungan dari sinar matahari.(7 ,8 ) Baiyak zat yang efektif untuk perlindungan terhadap sinar matahari antara lain; derivat PABA, derivat sinamat, ZnO, Ti02 , oksibenson, dsn masih banyak lagi yang dapat

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

2 diouat dalam bermacam-macam sediaan misalnya; lotion, gel

  , krim, aerosol, dan lain-lain.(2,9) Kengingat Indonesia beriklim tropik, dilalui garis katulistiwa, sinar matahari semakin terasa dan resiko ke- rusakan kulit akibat sinar matahari tentu lebin besar di­ banding dengan daeran yang beriklim empat,seningga sangat aiperlukan sekali sediaan^tabir matanari untuk mencegah perubansn yang terj^di pada kulit.

j'iaka dalam kesempatan ini dicobs men^etanui efektivix?"

dari oktilmetoksisinamat dengan konsentrasi 2 - 7 ra dan oksibenson dengan Konsentrasi 1 - 4 jo, oaik dalam bentuk tunggal maupun dalam bentuk Kombinasi dari Keduanya.(15)

  (Tu.iuan Penelitian 1 1 c

  1'ienentukan konsentrasi efektif minimum oktilmetoksi­ sinamat dan oksibenson serta kombinasi dari keaua sediaan tersebut sebagai tabir matahari.

  BAB ±1

  

(DIRJAUAK PU3EAEA

  II.I. Sinar Matahari Jarak matahari dengan bumi +_ 93 juta mil, sedang komposisi primer adalah hidrogen, helium, natrium, magne­ sium dan besi. Panas yang dipsncarkan oleh permukaasn matahari + 11.000? dan dsri pusat matahari, panas yang dipancarkan + 36.000?

  (1,2)

  Matahari memancarkan terus-menerus radiasi elektro - magnetik yang terdiri dari spektrum sinar gamma, sinar X, sinar ultra lembayung, sinar tampak dan sinar infra merah sampai gelombang radio.

  Energi radiasi yang dipancarkan oleh matahari hanya

7,15 % yang diteruskan melewati lapisan atmosfir sampai

kepermukaan bumi, sedang . bagian yang lain diserap oleh oksigen, ozon, uap air dan CO,-,. Radiasi sinar matahari memancar dengan. kecepatan konstan, sedang intensitasnya sering berubah-ubah tergantung pada: waktu, musim dan letak geografisnya serta ketinggian tem- pa t. Menurut De ftavare dkk. Intensitas sinsr matahari . teru.tama

spektr.um sinar ultra lembayung (UV.-g), didaerah. tropis

  20 % lebih kuat dari pada di daerah yang mempunyai ernpat musim.(6) Efek sinar matahari yang nrerugikan terutama karens

efek dari sinar ultra lembayung. Sinar ultra lembayung

mempunyai tiga (3) bagian yaitu :

4 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  5 - UV.^ dengan panjang gelombang 400 nm - 315 nm. - UV.£ dengan panjang gelombang 315 nm - 280 nm. - UV.C dengan panjang gelombang kurang dari 280 nm.

  11.1.1. Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kulit Selain sebagai sumber energi, sinar matahari juga mencegah timbulnya penyakit rakhitis, tetapi juga menyebab­ kan kerugian yaitu eritema, warna gelap pada kulit, kanker, yang kesemuanya itu disebabkan oleh sinar ultra lembayung. Efek tersebut bervariasi tergantung pada : lama dan seringnya penyinaran, intensitas sinar matahari, luas permukaan yang terkena sinar dan kepekaan masing masing individu terhadap sinar matahari.(2 ,6 ) Tiga kategori atau tiga bagian sinar ultra lembayung dapat menimbulkan efek fisiologis :(2 ,ll) - UV.^ yang-digebut-^'mglanogenic" (pigmentogenic, long UV, near UV, black light) dengan panjang gelombang 400 nm - 315 nm, mengakibatkan warna kecoklatan pada kulit, tanpa didahului peradangan, kemungkinan juga menyebabkaji pho - tooksidasi melanin dari bentuk leuko yang berada pads lapisan atas kulit. - UV.g dengan panjang gelombang 315 nm - 280 nm dan puncak efektivitasnya pada 297,6 nm, menyebabkan "sunburn11, ju­ ga diikuii pembentukan melanin, disebut spektrum " ery- themogenic". - UV.C dengan panjang gelombang kurang dari 280 nm. Dapat menyebabkan kerusakan jaringan, tetapi spektrum sinar ini tidak sampai kebumi karena tersarlng oleh ozon pada lapisan atmosfir. * j i ; . , . . . . . < i «-.»*- -'W —w |

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  6 II. 1.2. Reaksi "sunburn11 (eritema) Sebagian sinar ultra lembayung menembus bagian kulit yaitu stratum corneum menyebabkan reaksi eritemai, reaksi

eritemai timoul dalam 2 - 3 jam dan mencapai puncak 10

24 jam.

  Menurut Keller gejala "sunburn" akibat kerusakan "cell prickle" kulit nungkin disebabkan karena denaturasi protein, juga terjadi pelepasan "Histamin like substance" akiba t kerusakan sel. Sunburn yang.ringan hilang dalam waktu 24 - 36 jam tanpa meninggalkan bekas, tetapi- sunburn yang berat akan hilang antara empat sampai delapan hari, disertai terkelupasnya kulit.(2)

  Derajat i'sunburn" berdasarkan frekwensi dan lamr penyinaran dibagi empat : a. "Minimal Percetive Erythema" Pada kulit timbul warna merah, akibat kontak dengan sinar matahari selama 20 menit.

  b. "Vivit Erythema" Timbul warna merah terang pada kulit, tanpa disertai ra sa sakit akibat kontak dengan sinar matahari selama 50 menit.

  c. "Painfull Burn" Selain timbul "vivit erythema" juga disertai,rasa sa - kit akibat kontak dengan sinar matahari selama 100 me­ nit.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga d. “Blistering Erythema" Seisin t i m D u l "vivit e ry t h e m a " juga d i s e r t a i r a s a sa - ki t yang n e b a t a t a u lu a r biasa b a h k a n t e r j a d i pengelu- pa san da n p e l e p u h a n ku l i t , a k i b a t kontak ciengan si nar m a t a h a r i selama 2 0 0 menit.

  II.1.3* Reaksi Pigmentasi (tanning) Mekanisme reaksi pigmentasi yang dirangsang dengan eritema, dapat diakibatkan oleh sinar ultra lembayung dan sinar tampak dengan pancaran antara 2950 A - 3200 A .

  Derajat' pigmentasi yang dihasilkan oerbeda, tergan

tung pada lama dan I'reKwensi penyinaran; aaa tiga (3)

hap yaitu :

  a. "Immediate Tanning" Setelan kulit terkena sinar matahari, timbul warns ke- gelapan((Pigmentasi, Tanning) dalam beberapa menit dan mencapai puncak satu jam kemudian. Reaksi tersebut ka- rena terjadinya fotooksidasi granul - granul melanin yarg berada dipermukaan lapisan epidermis kulit, aki - bat radiasi sinar ultra lembayung dengan panjang gelo gelombang sekitar 360 nm. (1,10,14) b. "Delayed Tanning" Satu sampai beberapa nari setelan penyinaran UY,.gra - nul-granul melanin oemberi suasana dalam lapisan basal sel dari epidermis, oksidasi dan mulai pindah menuju permukasn kulit, mencapai puncak 10 jam kemudian, se - la njutnya hilang antara 100 - 200 jam

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

6

  c. "True Tanning” (Melanogenesis) Pigmen melanin timbul dalam sel khusus, pigmen dapat berpindan melaiui denarit filamBn dari melancsit ke - dalam. lapisan epidermis, mereka cenderung berakumulfisi dalam bentuk klister supra nukleat khususnya dalam bs- sa 1 sel.

Kelanogenesis ini timbul dua hari setelah kontak

dengan sinar matanari dan mencapai puncsk dua atau tiga minggu icemudian. (1,13)

  

II.1.4. Mekanisme Perlindungan Kulit Terhadap Sinar Kata­

hari Sebagai usaha untuk mengurangi efek negatif dari si­

nar matanari bagi kesehatan kulit, tu bun manusia secara

normal mempunyai perlinaungan terhadap sinar matahari.

  Dua faktor penting perlindungan elami .kulit untuk

melawan ef.ek negatif yang aitimbulkan sinar matanari _ -

yaitu : penebalan stratum corneum dan pigmentasi. Dalam

penelitian mekanisme perlindungan alami kulit menunjukan

radiasi sinar matahari menambah tingkat nitosis sel epi -

dermis, yang menyebabkan penebalan stratum ccrneum dalam

waktu 4 - 7 hari dan membuatnya lebih tahan terhadap ra - diasi erytnemogenic. Sedang pigmentasi terjadi karena mi- grasi granul - granul melanin yang telah terbentuk dila -

pisan stratum basal ke permukaan kulit (stratum corneum),

yang selanjutnya tanggal (terkelupas).

Rottier mengklasifikasikan aerajat kepekaan terhadap si -

nar matahari menjadi tiga grup :(2)

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  9 1. "The Insensitives” with good habituation and pigmenta­ tion. 2 . "The sensitives" with bad habituation and no pigmenta­ tion. 3. "The diseased" with apatological skin reaction to sun light* Karena keterbatasan perlindungan alamiah kulit manusia, sehingga masih diperlukan perlindungan buatan untuk me - nahan radiasi sinar matahari yang berlebihan, baik per lindungan fi'sik maupun dengan menggunakan kosmetik tabir matahari. 11*2. Sediaan Kosmetik Tabir Matahari 11*2.1. Mekanisme ker.ja bahan aktif tabir matahari Sediaan tabir matahari dibagi menjadi dua tipe yaitu :(1,2,15)

  a. Bahan yang kerjanya menghamburkan energi radiasi sinar matahari antara lain : Seng oksida, Titanium dioksida, Kaolin, Magnesium oksida , Tali:, dan sebagainya.

  b. Bahan yang kerjanya menyerap energi matahari antara lain : Paraamino benaoat, Dioksibenson, derivat Sinamat, misal nya sinoksat, Oktilmetoksisinamat, derivat Salisilat, dan lain-lain.

  XX.2.2. Basis salep Basis salep dxgunakan sebagai basis untuk pengobatan topikal dan berfungsi untuk pelindung serta pelunak kulit*

  ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  10 Dalam teori, salep yang baik mempunyai sifat : tidak meng- iritasi kulit, tidak menyerap air, tidak berlemak, tercam- purkan dengan bahan obat, stabil, mudah tercucikan dengan air. Macam atau tipe basis salep

  1. Dasar salep lemak 2 . Dasar salep serap

  3. Dasar salep emulsi : - emulsi a-m - emulsi m-a 4* Dasar salep yang larut dalam air Sedang basis yang sering digunakan sediaan kosmetik adalah basis salep emulsi tipe m-a, termasuk didalamnya . .. "Vanishing cream" Vanishing cream masih dibagi lagi menurut muatannya - Kationik - Anionik - Nonionik - dan lain-lain Sifat dari masing-masing sebagai berikut. :(2,15) Kationik : - mengiritasi kulit - tidak dapat campur dengan bahan yang berrauatan ne­ gatif, sehingga penggunaannya sempit - sebagai anti ketombe Anionik : - penggunaannya sempit, karena tak tercampurkan de - ngan bahan bermuatan positif

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

11

  • digunakan dalam sampo, pewarna rambut, pasta gigi Nonionik :
  • penggunaannya luas - digunakan dalam krim, losic.
  • sebagai pelarut pewarna, parfum

  II.2.5. Formula Terpilih Dalam percobaan ini, pemilihan formula sediaan Tabir matahari, meliputi pemilihan basis dan bahan aktif.

  II.2.5.1* Basis Basis yang dipilih adalah basis krim nonionik dengan pertimbangan muaah tercucikan dengan air, mempunyai sifat atau efek melembutkan kulit, juga daya iritasinya rendah, serta enak aipakai.(2,15)

II.2.5.2. Bahan Aktif

1. Oksibenson (15,20,21)

a. Sifat fisika - kimia :

  • pemerian j.serbuk putih
  • kelarutan : praktis tidak larut'dalam air, larut dalam alkohol dan toluena.
  • rumus molekul ;
  • bobot molekul ; 228,2
  • rumus banguru

  H O x _____s

  — \ o y - o c H j o

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

12

  b. Kegunaan Sebagai taoir matahari tingkat penyerapan tinggi , oleh karena itu oksibenson tidak hanya berman- faat untuk. mencegah “sunburn", tetapi juga untuk perlindungan melawan efek fotodinamik, fotosen - sitisasi dan fototoksik.

  c. Mekanisme Sebagai tabir matahari dengan cara menyerap energi radiasi sinar matahari, dengan konsentra­ si 1 - 4

2. Oktilmetoksisinamat (15)

a. Sifat fisika - kimia :

  • kelarutan : larut dalam metanol
  • rumus molekul : C]_8^26&d
  • berat molekul : 290,4
  • - r umus bang u n O

  b. Kegunaan Sebagai bahan aktif tabir matahari c. Mekanisme kerja Sebagai tabir matahari dengan cara mEnyerap energi radiasi sinar matahari dengan konsentrasi 2 - 7,5 rf.

  11,2.4. Bvaluasi efektivitas sediaan kosmetik tabir matahari Evaluasi sediaan tabir matahari dapat dilakukan se - cara in vitro dan in vivo, a* In vivo Untuk evaluasi secara in vivo digunakan sinar lampu buatan dengan penyaringan dan dilakukan pada bagian tubuh yang tahan terhadap radiasi. Pada mulanya pengujian, menentukan waktu yang diperlu- kan untuk. menghasilkan penampakan eritema minimal de - ngan lampu pada jarak tertentu dari kulit.(l,2 )

  b. In vitro Evaluasi yang dilakukan adalah dengan metode spektro - fotometer pada panjang gelombang antara 292, 5 nm - 372,5 nm.(17,18)

  II-2.5. Tin.jauan tentang faktor efektivitas eritema dan faktor efektivitas pig.mentasi. Menurut Everett K.A. dkk., dan Kreps S.I. eritema (sunburn) yang ditimbulkan oleh radiasi sinar matahari maksimal terjadi pada panjang gelombang 296,7 nm.(24,25) Energi radiasi sinar matahari yang menimbulkan efek erit- tema disebut faktor efektivitas eritema, sedangkan yang menimbulkan efek pigmentasi (tanning) disebut faktor efek- tivitss pigmentasi, dengan satuan "E-vitons". faktor efektivitas eritema merupakan faktor pada suatu panjang gelombang yang energinya sebanding dengan

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

u

energi pada panjang gelomoang 296,7 nm dalam menimbulkan er i;ema• a. Paktor efektivixas eritema Efek eriiema yang ditimbulkan oleh. energi radiasi sinar matahari ter^adi pada panjang gelombang lebih kecil dari 345 nm, tapi menurut Kreps S.I. dan

  Golaemberg R.L, pada panjang gelombang lebih besar dari dari 337,5 n:n mulai tampak tidak menimbulkan efek eri- tema.(1,24) Paktor efektivitas eritema pada rentang panjang ge - lombang 292,5 nm - 337,5 nm dapat dilihat pada label I , yang dikutip dari buku. Cosmetics Science and Tech.no- logi.(l) TABEL I

  

PAKTOR EPEKTIVIIAS ERIIEMA

PADA PAHJANG. GELOMBANG 292,5 - 337,5 nm

Average energy Relaiive Eauivaxent ! Midband wavelength (uW/cm ) Effectiveness 2967 A !

  (a) (c) (uY//cm ) ! (*) (d) ! 1,1390 !

  2,925 1,7 u , 5700U 7,0 6,5100 1 2,975 0,93000

  1 0 0 0 0 0 20,0 0,50000 , .; ! 2,025

  3,075 • 36,0 0,09800 3,5770 ! 3,125 62,0 0,01570 0,9734, ! 90,0 0,00630 0,5670 !

  3,175 130,0 0,00350 0,4550 ! 3,225 170,0 0,00170 0,2890 ! 3,275 208,0 0,00068 0,1290 ! 3,325

  0,0456

  1

228,0 . 0,00020

3,375

  23*6850 ! Berdasarkan tabel I, kolom (d) jumlah total energi

radiasi sinar matahari yang menimbulkan eritema pada ren-

15 Tang panjang gelombang 292,5 nm - 357,5 nm adalah 23,6S50/uW/cm^.

  1,1250 ! 3,225 130,0 0,0083

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  0,2600 ! 29,2635 ! Berdasarkari pada tabfil II, kolom (d) jumlah total energi radiasi sinar matahari yan^ menimbulkan pigmentasi pada rentang panjang gelombang 292,5 nm - 372,5 nm adalah 29,2635/uW/cm2 .

Menurut Kreps S.I., hanya 23,7 dari jumlsh total energi

  274,0 0,0013 0,3560 !

  3,575 268,0 0,0016 0,4560 ! 3,625

  0,5700 ! 3,525 257,0 0,0019 0,4880 !

  0,7980 ! 3,425 239 ,0 0,0028 0,6690 ! 3,475 248,0 0,0023 -

  1,0790 ! 3,275 170,0 0,0060 1,0200 ! :?;325 208,0 0,0046 0,9360 ! 3,375 228,0 0,0035

  0,0125 1,3640 ! 3,175 90,0

  b. Faktor efektivitas pigmentasi Faktor efektivitas pigmentasi, 'pada rentang panjang gelombang 292,5 nm - 372,5 nm dapat dilihat pada tabel

  3,075 36 ,0 0,0550 2,0075 ! 3,125 62,0 0,0220

  2,975 7,0 0,9600 6,7200 ! 3,025 20,0 0,5000 10,0000 !

  2 tS#25 1,7 6, d 30 u l,105u !

  (b) (c) (uW/cm ) ! (d) !

  ) effectiveness 2367 A ! (a)

  Midband Average energy rteiative Equivalent ) wavelength(A) (uW/cm

  

FAK10R EEEKTIVIIAS riGKENTASI

PADA PANJANG GEiiOMBANG 292,5 nm - 372,5 nr.

  II, kolom (d) yang aikutip dari buku Cosmetic and t technology.(1) TA22L 11

  • 3,675 282,0 0,0011. 0,3100 ! 3,725 289,0 0,0009

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

16

tersebut efektii menimbulk.an. reaksi pigmentasi yaitu pads rentang panjang gelombang 322,5 nm 372,5 nm, -

sedang sebagian besar (76,5^0 dari jumlan total energi

tersebut efekxif menimDulkan eritema 'yaitu pada rentang

panjang gelombang 290 nm - 320 nm.

  Sehlngga jumlah total energi radiasi sinar matahari yang menimbulkan pigmentasi pada rentang panjang gelombang 322,5 nm - 372,5 nm adalah 6,y42/uW/cm^,(1,24)

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

bAn 111

  

METuDGLOGI PEKELITIAK

III.. I, Bahan - bahan

  • Oktilmetoksisinamat (PT Pabrik Pharmasi "VITA")
  • Oksibenson (PT La Tulip)
  • Parafin cair (E. Me>Malam putih (E. Merck)
  • Lemak bulu domba (E. Me>Asam stesrat (PT Pabrik Pharmasi "VITA")
  • Propilenglikol (PT Surya Dermato Medics La boratories)
  • Span 60 (PT Surya Dermato Medics Laborator>Tween 60 (PT Surys Dermato Medics Laboratories)
  • Metil paraben (PT Pabrik Pharmasi "VITA")
  • Propil paraben (PT Pabrik Pharmasi "VITA&qu
  • Isopropancl (Ayax)
  • Etanol (E. Merck)

III.2. Alst - alat

  • “Double beam spectrophotometer Shimadzu UV 140-02"
  • .Diferential scanning colorimetry" (DSC) Shimadzu

  III. 3. U.1i Kuslitatif Bahan Aktif 111.3*1. Pembuatan kurva seraiian oktilmetoksisinamat Dibuat kurvs aniara-.nilai serapan dengan pnnjang

gelombang dari larutan zat murni dalam etanol dengan kon-

sentrasi 10 ppm dan 20 ppm.

  17

  it

  

Pengamatan nilai serapan dilakukan pada rentang p^njang

gelombang 250 nm - 370 nm, dengan jarak perubahan skala

setiap ksli panganatan 10 nm.

Kurva yang diperolen dibandingkan dengan kurva yang ada

dalam sertifiKax. (lamp.3)

  III.3.2. Penenxuan tixik lebur oksioenson Pengamatan titik lebur dilaKukan dengan menggunakan alat DSC.