OPTIMASI FORMULASI KRIM TABIR SURYA EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN HUMECTANT PROPILENGLIKOL DALAM BASIS VANISHING CREAM

SKRIPSI
FIDELA FIONNAYURISTY

OPTIMASI FORMULASI KRIM TABIR SURYA
EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.)
DENGAN HUMECTANT PROPILENGLIKOL
DALAM BASIS VANISHING CREAM

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

Lembar pengesahan

OPTIMASI FORMULASI KRIM TABIR SURYA EKSTRAK
BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN HUMECTANT
PROPILENGLIKOL DALAM BASIS VANISHING CREAM

SKRIPSI


Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program
Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammdiyah Malang
2013

Oleh:
FIDELA FIONNAYURISTY
NIM: 09040132

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Dra. Esti Hendradi M.Si., Apt., Ph.D
NIP .19571114198703200

Pembimbing II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.

NIP UMM. 144070400443

ii

Lembar Pengujian

OPTIMASI FORMULASI KRIM TABIR SURYA EKSTRAK
BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN HUMECTANT
PROPILENGLIKOL DALAM BASIS VANISHING CREAM

SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
pada Tanggal 6 Juli 2013

Oleh :
FIDELA FIONNAYURISTY
09040132

Disetujui Oleh:


Penguji I

Dra. Esti Hendradi M.Si., Apt., Ph.D

Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.

Penguji III

Penguji IV

Drs. Achmad Inoni., Apt

Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt
iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Optimasi Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Biji Kakao (Theobroma
cacao L.) dengan Humectant Propilenglikol dalam Basis Vanishing Cream ”.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sedalamdalamnya kepada :
1.

Dra. Esti Hendradi M.Si., Apt., Ph.D. selaku dosen pembimbing I
yang penuh semangat dan kesabaran dalam mendukung, mengarahkan
dan membimbing serta selalu memberikan motivasi.

2.

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II
dan Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang penuh kesabaran dan selalu
berkenan

membimbing

serta


mengarahkan

penulis

dalam

menyelesaikan skripsi ini.
3.

Bapak Drs. H. Achmad Inoni, Apt., sebagai penguji dan bapak yang
senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, dan nasehat yang
diberikan kepada saya.

4.

Arina Swastika Maulita, S.Farm, Apt., Penguji yang memberikan
saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang
telah saya kerjakan.

5.


Tri Lestari H., M.Kep. Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.

6.

Sovia Aprina Basuki selaku kepala laboratorium.

7.

Hidajah Rachmawati S.si.,Apt.,Sp.FRS sebagai Dosen Wali yang
telah memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti
pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang.

8.

Seluruh

staf


pengajar

Program

Studi

Farmasi

Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu
pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.
iv

9.

Para

laboran


Laboratorium

Teknologi

Sediaan

Farmasi

dan

Laboratorium Kimia Terpadu II : Mas Ferdi dan Mbak Susi yang
banyak membantu saya.
10.

Kedua orang tua saya Alm. Luddy Fica setiaputra dan Endang Yuniati
yang dengan kasih sayangnya selalu mendukung secara moril dan
materil, mendoakan, memberikan restu, memberikan nasehat sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini.


11.

Bapak Marjuki Ismail dan Ibu Basriyah yang selalu memotivasi,
mendoakan dan memberikan dukungan kepada saya.

12.

Mbahti, mbahkung, tante dan om yang selama ini memberikan
bantuan moril dan materi kepada saya juga selalu mendoakan saya.

13.

Om Supyanto, tante Soelastri selaku orang tua sahabat saya yang
selalu memotivasi, mendoakan dan membantu dalam proses penelitian
ini.

14.

Zulkarnain Ismail yang selalu mendampingi, memotivasi, mendoakan,
membantu, memberikan ilmu dan semangat kepada saya.


15.

Eta, Echa, Juju, Han adik yang selalu memberi semangat dan
membantu selama proses pembuatan skripsi.

16.

Tiara Indriani sahabat seperjuangan dalam mengerjakan skripsi ini,
tidak hanya sebagai sahabat tetapi juga sebagai keluarga bagi saya
begitu juga Rhima Diastya Amalia yang selalu memotivasi dan
mendukung saya

17.

Tak lupa untuk Ilma Fardhia dan Fina Kusumawati.

18.

Teman–teman angkatan 2009 yang senantiasa memberikan motivasi

dan semangat serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu, terimaksih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang
telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

19.

Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu,
terimakasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat

pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

v

yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi
ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 02 Juli 2013

Fidela Fionnayuristy

vi

RINGKASAN
OPTIMASI FORMULASI KRIM TABIR SURYA EKSTRAK BIJI KAKAO
(Theobroma cacao L.) DENGAN HUMECTANT PROPILENGLIKOL
DALAM BASIS VANISHING CREAM
FIDELA FIONNAYURISTY
Indonesia merupakan salah satu negara tropis dengan sengatan matahari
yang tinggi. Hal ini menyebabkan timbulnya penyakit kulit mulai eritema
hingga kanker. Sehingga untuk melindungi kulit dibutuhkan tabir surya. Saat
ini yang beredar di pasaran hanya tabir surya sintesis. Sedangkan banyak
bahan alam yang dapat digunakan sebagai tabir surya, salah satunya adalah
kakao (Theobroma cacao L.) atau cokelat. Kakao mengandung polifenol yang
berfungsi sebagai antioksidan dan pada biji kakao polifenol yang terkandung
di dalamnya ± 6-8 % (Hii et all., 2009). Antioksidan berperan menghambat
radikal bebas, dimana radikal bebas terlibat dalam proses penuaan kulit dan
terlibat dalam proses photoaging. Selama ini masyarakat memanfaatkan
kakao dalam berbagai makanan dan minuman, dan dalam suatu penelitian
mengemukakan bahwa kakao yang diminum dapat berfungsi sebagai tabir
surya alami. Untuk meningkatkan aseptabilitasnya maka ekstrak biji kakao
dibuat dalam formulasi krim dengan humektan propilenglikol karena juga
berfungsi sebagai moisterizer pada kulit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formula yang baik
dengan karakterisik fisik, aseptabilitas dan efektivitas nilai sun protection
factor (SPF) pada sediaan krim ekstrak biji kakao dengan humektan
propilenglikol pada kadar ekstrak (10%,15% dan 20%) serta mengetahui pada
kadar berapakah ekstrak biji kakao (10%, 15%, dan 20%) yang dapat
memberikan karakteristik fisik, aseptabilitas dan efektivitas nilai sun
protection factor (SPF) yang terbaik dalam formulasi berbasis vanishing
cream dengan humektan propilenglikol.
Pada penelitian dibuat sediaan dengan 3 macam formula yaitu asam stearat
15%, TEA 1.5%, cera alba 2%, vaselin flavum 8%, oleum kakao 5%,
propilenglikol 15%, nipagin 0,25%, nipasol 0,125%, aquadest ad 100% dan
kadar ekstrak biji kakao 10%, 15% dan 20%. Dengan evaluasi sediaan
meiputi tipe emulsi, organoleptis, pH, daya sebar, viskosias dan efektivitas
nilai SPF sediaan.
Tahap awal dilakukan uji tipe emulsi dengan tes pewarnaan menggunakan
pereaksi methylen blue dan pengenceran, dari ketiga formula menunjukkan
krim tabir surya ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.) termasuk dalam
tipe krim o/w yaitu dengan memberikan warna biru yang homogen dan krim
dapat diencerkan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan organoleptis,
didapatkan bahwa sediaan formula I, II dan III memiliki tekstur yang lembut,
berbau khas coklat, dan ketiga formula memilki warna coklat. Pada
pemeriksaan pH menunjukkan rerata pH formula I (6,69 ± 0.02) > formula II
(6,52 ± 0.05) >formula III (6.29 ± 0.03). Hasil analisis statistik dengan Oneway Anova diperoleh F hitung (83,836) > F tabel (5,143). Kemudian untuk
vii

mengetahui perbedaan tiap formula dilakukan uji HSD didapatkan formula I
> formula II > formula III.
Berdasarkan uji daya sebar sediaan krim dari masing-masing formula,
dapat diketahui bahwa pada formula I (0.06 ± 0.04) mempunyai harga daya
sebar yang paling besar dibandingkan formula II (0.04 ± 0.03) dan III (0.03 ±
0.01). Kemudian dilakukan analisis statistik dengan One-Way Anova
didapatkan harga F hitung (1,921) < F tabel (5,143). Dari hasil yang
didapatkan yaitu formula I, II dan III tidak terdapat perbedaan bermakna.
Berdasarkan pemeriksaan viskositas didapatkan hasil formula I (216,67 ±
28,87), formula II (283,33 ± 28,87) dan formula III (283,33 ± 28,87). Untuk
mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak biji kakao
(Theobroma cacao L.) yang digunakan pada sediaan dilakukan analisis
statistik dengan One-Way Anova. Dari hasil analisis didapatkan harga F
hitung (4,333) < F tabel (5,143). Dari hasil yang didapatkan yaitu formula I,
II dan III tidak terdapat perbedaan bermakna.
Dari hasil uji aseptabilitas yang dilakukan bahwa formula yang memiliki
skor terbanyak pada penilaian kelembutan sediaan dioleskan adalah formula
I. Untuk skor terbanyak dari penilaian kemudahan diratakan di permukaan
kulit adalah formula I. Untuk skor terbanyak dari penilaian kemudahan dicuci
adalah formula I. Dari tiga kriteria penilaian yang diamati diambil kesimpulan
bahwa formula I adalah formula yang paling lembut dioleskan, paling mudah
diratakan dan paling mudah dicuci. Hal ini menunjukkan bahwa formula I
adalah formula yang paling memenuhi kriteria aseptabilitas dari sediaan krim
ekstrak biji kakao (Theoboma cacao L.) yang merupakan krim dengan kadar
ekstrak 10%.
Pada uji efektivitas nilai SPF dapat dilihat rerata masing-masing formula,
formula I (0,7 ± 0,06), formula II (1,09 ± 0,1) dan formula III (1,35 ± 0,14),
kemudian dilakukan analisis statistik dengan One-Way Anova. Dari hasil
analisis didapatkan harga F hitung (28,511) > F tabel (5,143). Dapat
disimpulkan bahwa perbedaan kadar ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.)
dapat mempengaruhi nilai SPF pada sediaan krim tabir surya.
Berdasarkan karakteristik fisik (pH, daya sebar, viskositas), aseptabilitas
dan efektivitas sediaan krim tabir surya ekstrak biji kakao (Theobroma cacao
L.) dari ketiga formula yang telah dibuat formula I (10%) adalah formula
yang terbaik dari segi karakteistik fisik dan aseptabilitas, sedangkan untuk
efektivitas nilai SPF formula III merupakan formula terbaik yaitu dengan
kadar ekstrak biji kakao 20%.

viii

ABSTRACT
OPTIMASI FORMULASI KRIM TABIR SURYA EKSTRAK BIJI KAKAO
(Theobroma cacao L.) DENGAN HUMECTANT PROPILENGLIKOL
DALAM BASIS VANISHING CREAM
FIDELA FIONNAYURISTY
Indonesia merupakan salah satu negara tropis dengan sengatan matahari
yang tinggi, sehingga diperlukan tabir surya untuk melindungi kulit. Saat ini
salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai tabir surya adalah
Theobroma cacao Linn. Kadar polifenol dalam biji kakao ± 6-8% yang
berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan berperan dapat menghambat
radikal bebas dan radikal bebas terdapat dalam proses photoaging.
Penelitian ini untuk menentukan pada kadar berapakah ekstrak biji kakao
(10%, 15%,dan 20%) memberikan karakteristik fisik, aseptabilitas dan
efektivitas nilai sun protection factor (SPF) yang terbaik dalam formula krim
tabir surya dengan basis vanishing cream dengan propilenglikol sebagai
humektan. Evaluasi meliputi tipe emulsi, daya sebar, viskositas dan
efektivitas nilai SPF.
Hasil dari organoleptis untuk formula I,II dan III memiliki tekstur yang
lembut, dengan bau khas cokelat dan memiliki warna sediaan yang sama
yaitu coklat. Dari hasil analisis One-Way Anova didapatkan perbedaan yang
signifikan untuk pH dan nilai SPF. Tetapi tidak memiliki perbedaan
signifikan pada evaluasi daya sebar dan viskositas. Untuk evaluasi
aseptabilittas formula I merupakan formula terbaik untuk kelembutan
dioleskan, kemudahan diratakan dan kemudahan dicucikan. Tetapi tidak pada
nilai SPF.
Berdasarkan karakteristik fisik (pH, daya sebar, viskositas) dan
aseptabilitas sediaan krim tabir surya ekstrak biji kakao formula I merupakan
formula terbaik karena memiliki karakteristik dan aseptabilitas yang baik
pada sediaan. Untuk nilai SPF formula III yang memiliki nilai tertinggi.
Kata kunci : ekstrak biji kakao, krim, propilenglikol, sun protection factor
(SPF)

ix

ABSTRACT
OPTIMIZATION OF FORMULATION SUNSCREEN CREAM CACAO
SEED EXTRACT (Theobroma cacao L.) WITH THE HUMECTANT
PROPILENGLYCOL IN THE VANISHING CREAM

FIDELA FIONNAYURISTY
Indonesia is a tropical with high sunburn, then needed a sunscreen or
sunblock to protection the skin. Curently one of natural ingredient can be
used for sunscreen is Theobroma cacao Linn. Kakao seed countains
pholypenol in concentration ± 6-8% which function as antioxidants.
Antioxidants can inhibit free radical and radical are involved in the proces of
photoaging.
This research to determine concentration of cacao seeds ektract (10%. 15%
and 20%) can give the physical characteristic, acceeptability and evectiveness
of sun protection factor (SPF) value in the best formula of sunscreen in
vanishing cream base with a humectant propilenglycol. Evaluation include
emulsion type, organoleptis, pH, power of spread, viscosities and
evectiveness of SPF value.
The result of organoleptis for the formula I, II, and III has soft texsture,
odorless of chocolate and have the same colour is brown. From the analysis
One-Way Anova found significant difference of pH evaluation and SPF
value. But, no significant difference in th evalution in power of spread and
viscosities. For the evaluation of acceptability formula I was the best formula
to applied softnes, easiest formula to flattened and easy to wash. But, not the
SPF value.
In term of physical characteristics (pH, power of spread, viscosities) and
the acceptability of sunscren cream cocoa seed extract formula I is the best
formula because has physical characteristics and acceptability good
preparation. As for the SPF value, formula III has the highest.

Keywords : cocoa seed extract, cream, Propilenglycol, Sun Protection Factor
(SPF)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTARLAMPIRAN.........................................................................................xvii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 4
1.4 Hipotesis ................................................................................. 4
1.5 . Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tabir Surya .............................................................................. 5
2.1.1 Definisi Tabir Surya ....................................................... 5
2.1.2 Klasifikasi Tabir Surya ................................................... 5
2.1.3 Nilai SPF (Sun Protection Factor) .................................. 7
2.1.4 Sinar Matahari dan Pengaruhnya.................................... 7
2.1.5 Perlindungan Kulit terhadap Sinar Matahari .................. 9
2.2 Antioksidan.............................................................................. 10
2.2.1 Definisi Antioksidan....................................................... 10
2.2.2 Mekanisme Antioksidan ................................................. 11
2.3 Tanaman Kakao ....................................................................... 12
2.3.1 Klasifikasi Tanaman Kakao ........................................... 12
2.3.2 Tanaman Kakao dan Kandungannya .............................. 12
xi

2.3.2 Mekanisme Antioksidan Polifenol ................................. 16
2.4 Krim ......................................................................................... 16
2.5 Vanishing Cream ..................................................................... 18
2.6 Humektan ................................................................................ 18
2.7 Formula Basis .......................................................................... 19
2.8 Kulit ......................................................................................... 24
2.9 Evaluasi Sediaan Semisolid..................................................... 25
2.9.1 Karakteristik Sediaan...................................................... 25
2.9.2 Evaluasi Efektifitas Sediaan Tabir Surya ....................... 26
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................... 28

BAB IV

METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian .............................................................. 30
4.2 Variabel Penelitian .................................................................. 30
4.2.1 Variabel Bebas................................................................ 30
4.2.2 Variabel Tergantung ....................................................... 30
4.3 Definisi Operasional ................................................................ 30
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 31
4.4.1 Tempat Penelitian ........................................................... 31
4.4.2 Waktu Penelitian ............................................................ 31
4.5 Bahan ....................................................................................... 31
4.6 Alat .......................................................................................... 31
4.7 Metode Kerja ........................................................................... 32
4.8 Rancangan Formula ................................................................. 34
4.8.1 Formula I ......................................................................... 34
4.8.2 Formula II ........................................................................ 35
4.8.3 Formula III....................................................................... 35
4.9 Pembuatan Krim Tabir Surya .................................................. 36
4.10 Pemeriksaan Kualitatif ekstrak Biji Kakao ........................... 37
4.11 Evaluasi Sediaan .................................................................... 37
4.11.1 Tipe Emulsi ................................................................... 37
4.11.2 Uji Fisik Sediaan ........................................................... 37
4.12 Evaluasi Aseptabilitas Sediaan .............................................. 38
xii

4.13 Uji Efektivitas SPF ................................................................ 49
4.14 Analisa Data .......................................................................... 40
BAB V

HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Ekstrak Biji Kakao .................. 42
5.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi ............................................. 44
5.3 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan ..................................... 45
5.3.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan Krim Tabir
Surya Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L.)..........45
5.3.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan ....................................... 46
5.3.3 Hasil Pengukuran Daya sebar Sediaan .......................... 48
5.3.4 Hasil Pengukuran Viskositas sediaan ............................ 49
5.4 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ............................... 51
5.5 Hasil Evaluasi Uji Nilai Sun Protection Factor (SPF)........... 54

BAB VI

PEMBAHASAN ........................................................................... 55

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61
LAMPIRAN .......................................................................................................... 64

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Struktur (2-Hidroxy-4-methoxyphenyl)-phenilmethanone ............................. .6
2.2 Struktur Ethylhexyl methoxycinnamate .......................................................... .6
2.3 Struktur para-Aminobenzoic acid .................................................................. .6
2.4 Penetrasi Sinar pada Kulit ............................................................................... .8
2.5 Theobroma cacao L. ....................................................................................... 12
2.6 Struktur Polifenol ............................................................................................ 15
2.7 Struktur Katekin, Epikatekin ........................................................................... 15
2.8 Struktur Kulit .................................................................................................. 24
2.9 Persamaan Matematis Perhitungan SPF.......................................................... 27
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ........................................................................... 29
4.1 Skema Tahapan Kerja ..................................................................................... 33
4.2 Skema Pembuatan Krim.................................................................................. 36
5.1 Ekstrak Biji Kakao .......................................................................................... 42
5.2 Hasil Pengamatan Pemeriksaan Senyawa Polifenol ....................................... 43
5.3 Hasil KLT Ekstrak Biji Kakao ........................................................................ 44
5.4 Hasil Pewarnaan Methylen Blue Sediaan Krim Tabir Surya Ekstrak Biji
Kakao (Theobroma cacao L) Didapatkan Bahwa pada Semua Sediaan
Menunjukkan Warna Biru yang Homogen .................................................... 44
5.5 Histogram Harga pH Formula I,II,dan III Sediaan Ekstrak Biji
Kakao (Theobroma cacao L.). Data Merupakan Rerata dari 3 Kali
Replikasi ±SD ............................................................................................... 47
5.6 Histogram Harga Daya Sebar Formula I,II,dan III Sediaan Ekstrak Biji
Kakao (Theobroma cacao L.). Data Merupakan Rerata dari 3 Kali
Replikasi ±SD ............................................................................................... 49
5.7 Histogram Harga Viskositas Formula I,II,dan III Sediaan Ekstrak Biji
Kakao (Theobroma cacao L.). Data Merupakan Rerata dari 3 Kali
Replikasi ±SD ............................................................................................... 51

xiv

5.8 Histogram Persentase Nilai Kelembutan Dioleskan Formula I,II
dan III Sediaan Krim Tabir Surya Ekstrak Kakao (Theobroma cacao L.).
Data Merupakan Akumulasi 10 Respoden.................................................... 52
5.9 Histogram Persentase Nilai Kemudahan Diratakan Formula I,II
dan III Sediaan Krim Tabir Surya Ekstrak Kakao (Theobroma cacao L.).
Data Merupakan Akumulasi 10 Respoden .................................................... 53
5.10 Histogram Persentase Nilai Kemudahan Dicucikan Formula I,II
dan III Sediaan Krim Tabir Surya Ekstrak Kakao (Theobroma cacao L.).
Data Merupakan Akumulasi 10 Respoden .................................................... 53
5.11 Histogram Persentase Nilai Uji SPF Formula I, II dan III Sediaan Krim
Tabir Surya Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L). .............................. 55

xv

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1 Komponen biji kakao ...................................................................................... 14
2.2 Nilai EE x I pada panjang gelombang 290-320nm ......................................... 27
4.1 Formula II ....................................................................................................... 34
4.2 Formula III ...................................................................................................... 35
4.3 Formula III ...................................................................................................... 35
5.1 Hasil pemeriksaan senyawa polifenol ekstrak biji kakao ............................... 43
5.2 Hasil pemeriksaan tipe emulsi sediaan krim tabir surya ekstrak kakao .......... 45
5.3 Hasil pengamatan organoleptis sediaan krim tabir surya ekstrak biji kakao . 46
5.4 Hasil pengukuran pH sediaan krim tabir surya ekstrak biji kakao.................. 47
5.5 Hasil pengukuran daya sebar sediaan tabir surya ekstrak biji kakao .............. 48
5.6 Hasil pengukuran viskositas sediaan tabir surya ekstrak biji kakao ............... 50
5.7 Perbandingan parameter aseptabilitas sediaan krim tabir surya ekstrak biji
kakao .............................................................................................................. 52
5.8 Hasil uji nilai SPF tabir surya ekstrak biji kakao ............................................ 54

xvi

LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... 66
2. Surat Pernyataan................................................................................................ 67
3. Determinasi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) ....................................... 68
4. Data Pengukuran Daya Sebat Sediaan Krim Tabir Surya Ekstrak Biji Kakao
(Theobroma cacao L).......................................................................................72
5. Form Informed Consent untuk Uji Aseptabilitas..............................................78
6. Prosedur Uji Aseptabilitas.................................................................................79
7. Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan Krim Tabir Surya Ekstrak Kakao
(Theobroma cacao L.)......................................................................................80
8. Perhitungan Nilai SPF ....................................................................................... 82
9. Hasil Uji Statistik Pengukuran pH .................................................................... 85
10. Hasil Uji Statistik Pengukuran Daya Sebar .................................................... 87
11. Hasil Uji Statistik Pengukuran Viskositas ...................................................... 88
12. Hasil Uji Statistik Nilai SPF ........................................................................... 89
13. F Tabel ............................................................................................................ 91

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Aminobenzoic acid.http://en.wikipedia.org/wiki/4Aminobenzoic_acid. Diakses tanggal 25 Februari 2013
Anonim,2013.Methoxycinnamate.http://en.wikipedia.org/wiki/Octyl_methoxyci
nnamate.Diakses tanggal 25 Februari 2013
Anonim, 2013.Oxybenzone.http://en.wikipedia.org/wiki/Oxybenzone. Diakses
tanggal 25 Februari 2013
Anonim, 2013. Struktur Kulit.
http://yhulhanmokoginta.blogspot.com/2013/02/terima-kasihkulit.html. Diakses tanggal 2 Maret 2013
Anonim, 2013. Theobroma cacao L. http://api.or.id/?p=1554. Diakses tanggal 5
Januari 2013
Anonim, 2013. Penetrasi Sinar pada Kulit
http://venasaphenamagna.blogspot.com/2011/03/lapisan-dan-fungsikulitserta.html. diakses tanggal 4 Desember 2012
Ansel, H. C., 1989. Introduction to Pharmaceutical dosage form, Terjemahan /;
Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat,
Jakarta : Universitas Indonesia Press, p 513
Ardie A.M., 2011. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah
Penuaan. Jakarta : Medicinus Magazine p. 4
Barry B.W., 1983. Dermatological Formulation, percutaneous Absorbtion.
Marcell Dekker Inc.New York, p.15-19, 313-315.
Depkes RI., 1995. Farmakope Indonesia IV, Departemen Kesehatan RI.
Jakarta.
Ditter., 1970, American Pharmacy 7th Ed, Philadelphia Toronto, p.254
Dutra E.A., Olivera D.A.G., Hacmann E.R.M., dan Santoso M.I.R.M., 2004.
Determination of Sun Protection Factor (SPF) of Sunscreens by
Ultraviolet Spectrophotometry, Brazilian Journal of Pharmaceutical
Sciences Vol 40
Erniati., Fransiska, R.Z., dan Bambang, P,P., 2012. Efek Konsumsi Minuman
Bubuk Kakao (Theobroma cacao L.) Bebas Lemak Terhadap Sifat
Antioksidatif Limfosit Subyek Perempuan. J. Teknol dan Industri
Pangan., Vol. xxiii No. 1

xviii

Hammerstone JF, Lazarus SA, Schmitz HH. 2000. Procyanidin content and
variation in some commonly consumed foods. J Nutr 130: 2086S2092S
Harun ES. 1995. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Vol. 6, Surabaya: Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga
Hasanah F., 2007. Pengaruh Minuman Bubuk Kakao Lindak Bebas Lemak
Terhadap Aktivitas Enzim Antioksidan dan Enzim Detoksifikasi
pada Eritrosit dan Plasma Manusia.Bogor : Skripsi Institut Pertanian
Bogor
Hernani, Rahardjo M. 2006. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta:
Penebar Swadaya
Hii C.L., LawC.L., SuzannahS., Misnawi, ClokeM.. 2009. Polyphenols in cocoa
(Theobroma cacao L.). As. J. Food Ag-Ind. 2(04), 702-722
Kumalaningsih, S., 2006. Antioksidan Alami. Jakarta. Trubus Agrisarana. hal.16
– 22.
Kusumaningtyas, R.W., 2008. Pengaruh Pemberian Minuman Bubuk Kakao
Bebas Lemak (Theobroma cacao L.) Terhadap Profil Darah
Beberapa Manusia. Bogor : Skripsi Institus Pertanian Bogor.
Mukherjee, P., Nema, N., Sarkar., 2011. Bioactive Coumpound from Natural
Resources Against Skin. India. J.phymed
Othman, A., Ismail, A., Ghani, N.A., Adenan, I.,2007, Antioxidant Capacity and
PhenolicContent of Cocoa Bean.FoodChemistry.,1523-1530.
Paembong A. 2012. Mempelajari Perubahan Kandungan Polifenol Biji Kakao
(Theobroma cacao L.) dari Hasil Fermentasi yang Diberi
Perlakuan Larutan Kapur. Makassar : Skripsi Universitas
Hasanudin
Primadiati R. 2001.Kecantikan, Kosmetika & Estetika. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama, hal 49-51
Purwanti T, Erawati T, Kurniawati E. 2005. Penentuan Komposisi Optimal
Bahan Tabir Surya Kombinasi Oxybenzon-Oktildimetil PABA
dalam Formula Vanishing Cream. Surabaya: Majalah Farmasi
Airlangga Vol. 5 No. 2
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2004. Panduan Lengkap Budidaya
Kakao. Jakarta: Agromedia Pustaka, hal 8
Rieger MM. 1994. Emulsi. Di dalam: Siti Suyatmi, penerjemah; Lachman L,
Lieberman HA, Kanig JL, editor. Teori dan Praktek Farmasi
Industri II. Ed ketiga. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: The
Theory and Practise of Industrial Pharmacy.
xix

Rohman, A., sugeng, R., 2005. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Kemuning(Murraya paniculata) Secara in vitro, Majalah Farmasi
Indonesia, 16 (3), hal. 136-140.
Rowe, 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed., American
Pharmacists Association, Washington DC, p.181, 441, 596, 697, 754.
Sartini, Djide MN, Alam G. 2007. Ekstraksi Komponen Bioaktif dari Limbah
Kulit Buah Kakao dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas
Antioksidan dan Antimikroba. Makassar : Fakultas Farmasi
Universitas Hasanudin
Soeratri, W., Ifansyah, N., Fitrianingrum, D., 2005. Penentuan Sediaan Tabir
Surya Bahan Ekstrak Rimpang Kencur (Kamferinga galanga L.).
Surabaya. Berk. Panel Hayati 10 (103-105)
Sugiharti, E. 2006. Budidaya Kakao. Bandung: Yayasan Nuansa Cendenia, hal 3
Supriyanto, Haryadi, Raharjo W, Marsuno DW., 2006. Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Polifenol Kasar dari Kakao Hasil Penyangraian
Menggunakan Energi Gelombang Mikro, Jurnal Teknologi dan
Industri Pangan Vol XVIII No. 3
Wehantouw, F., Suryanto, E., Kojong, N.N dan Pontoan, J., 2011. Aktivitas
Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana M.) Sebagai
Krim Tabir Surya. Manado. Kongres Ilmiah Ikatan Apoteker
Indonesia ke XIX
Widyastuti C. 2011. Penentuan Karakteristik Fisik, Aseptabilitas dan
Efektivitas Sediaan Antioksidan Perasan Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) dengan Berbagai Kadar dalam Basis Cream O/W
(Formula Modifikasi Basis Vanishing Cream dengan Humektan
Propilen Glikol). Malang: Skripsi Universitas Muhammadiyah
Malang
Williams, S., Tamburic, S., and Lally, C., 2009. Eating Chocolate Can
Significantly Protect the Skin from UV Light. J. Of Cosmetic
Dermatologi., p. 169-173

xx

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara tropis dengan sengatan sinar

matahari yang tinggi. Hal ini masih menjadi permasalahan bagi wanita Indonesia,
karena sengatan matahari dengan spektrum tinggi dapat menyebabkan kerusakan
kulit seperti eritema, alergi fototoksik, penuaan dini, kanker kulit dan
menyebabkan terbentuknya radikal bebas ini diakibatkan oleh sinar UVA (320400nm) dan UVB (290-320nm) yang terkandung dalam sinar matahari (Soeratri et
al., 2005). Untuk meminimalkan paparan sinar UV bisa dengan menghindari
paparan sinar matahari antara jam 10.00-13.00 atau dengan memakai pakaian
pelindung, payung dan tabir surya (Harun, 1995).
Tabir surya merupakan salah satu sediaan kosmetika yang digunakan
dengan tujuan melindungi kulit dari paparan radiasi sinar matahari dan memiliki
dua mekanisme yaitu dengan memantulkan dan menyerap sinar UV secara efektif
sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit (Wehantouw et al., 2011).
Tabir surya dapat dioleskan 10-15 menit sebelum beraktifitas di luar ruangan.
Bahan aktif tabir surya dapat berupa bahan sintesis seperti para amino benzoic
acid (PABA) dan bahan alam yang mengandung antioksidan (Harun, 1995).
Penentuan efektifitas tabir surya dapat dilakukan dengan cara menghitung nilai
Sun Protection Factor (SPF) dari sediaan. Pada penelitian ini untuk menghitung
nilai SPF pada sediaan tersebut dilakukan secara in vitro dengan metode secara
spektrofotometri. SPF yang tercantum dalam tabir surya menunjukkan
kemampuan tabir surya melindungi kulit.
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal
bebas dalam tubuh (Rohman, 2005). Radikal bebas dikenal juga sebagai spesies
oksigen reaktif. Spesies oksigen reaktif ini berperan dalam proses penuaan kulit
dan terlibat dalam proses photoaging. Senyawa antioksidan yang sering
digunakan adalah butylated hydroxytoluene (BHT) dan butylated hydroxyanisole
(BHA), namun dalam beberapa penelitian membuktikan bahwa antioksidan
1

2

tersebut berpotensi karsinogenik dalam pemakaian jangka panjang (Hernani et al.,
2005). Oleh karena itu dikembangkan bahan alam yang berpotensi sebagai
antioksidan, salah satunya ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.).
Kakao merupakan salah satu komoditas andalan nasional yang berperan
penting bagi perekonomian Indonesia. Hampir semua orang mengenal coklat yang
merupakan bahan makanan dan minuman favorit (Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao Indonesia, 2004). Selain itu ekstrak kakao juga digunakan oleh masyarakat
sebagai lulur dan masker.
Biji kakao kaya akan flavonoid diantaranya adalah senyawa polifenol yang
erat kaitannya sebagai zat yang mempunyai kapasitas antioksidan dalam
menangkal radikal bebas. Polifenol dalam kakao diantaranya katekin, epikatekin,
prosianidin dan antosianin (Hammerstone et al,. 2000). Kakao mengandung total
fenol dan kapasitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan anggur maupun
teh (Erniati et al,. 2012).
Penelitian yang telah dilakukan telah mempelajari tentang efek kakao
terhadap kesehatan, baik itu dilakukan penelitian secara in vitro maupun in vivo.
Mengkonsumsi kakao yang kaya akan kandungan flavonoid akan meningkatkan
aktivitas radikal bebas dalam darah setelah dua jam mengkonsumsi cokelat
(Erniati et al,. 2012).
Manfaat lain dari kakao adalah untuk kecantikan, karena antioksidan dari
katekin yang ada di dalamnya dapat mencegah penuaan dini dan dapat digunakan
sebagai tabir surya alami. Seperti pada penelitian dalam Journal of Cosmetic
Dermatology dijelaskan wanita yang mengkonsumsi minuman coklat dengan 329
mg flavonol kemudian dilihat pada minggu ke-12 nilai Minimal Erythema (MED)
Dose dua kali lipat dari wanita yang mengkonsumsi 27 mg flavonol (Williams et
al., 2009). Sediaan kakao secara umum yang banyak beredar di pasaran berupa
makanan dan minuman dan masih jarang ekstrak biji kakao yang digunakan
sebagai senyawa aktif kosmetika. Sedangkan ekstrak biji kakao memiliki potensi
bila dikembangkan menjadi senyawa aktif dalam sediaan topikal semisolid,
seperti tabir surya karena manfaatnya sebagai antioksidan.
Sediaan semisolid dalam industri farmasi dapat berupa krim, gel, salep,
ointment dan lotion. Untuk basis tabir surya biasanya digunakan basis krim. Krim

3

didefinisikan sebagai cairan kental atau emulsi setengah padat dengan tipe w/o
dan o/w. Krim biasanya digunakan sebagai emolient atau pemakaian obat pada
kulit (Ansel, 1985). Dipilihnya sediaan krim karena sifat sediaan ini mampu
melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu tertentu dan pada
penggunaannya yang lebih aseptabel. Karena pada tipe ini fase air pada kulit cepat
menguap, maka diberi penambahan humectant untuk mengikat air supaya tidak
menguap.
Humectant adalah bahan-bahan yang mengendalikan kelembaban antara
produk dan udara, pada sediaan. Humectant telah digunakan dalam krim tangan
dan lotion dalam kosmetik (Widyastuti, 2011). Gliserin, propilenglikol, sorbitol
70% dan polietilen glikol dengan berat molekul yang lebih rendah digunakan
sebagai bahan humektan di dalam krim. Bahan-bahan ini mencegah krim menjadi
kering (Widyastuti, 2011). Selain itu humectant pada kulit juga berfungsi sebagai
moisterizer.
Dari pertimbangan yang ada, maka pada penelitian ini akan dibuat sediaan
krim tabir surya dengan konsentrasi 10 %, 15 % dan 20 %. Untuk evaluasi sediaan
dilakukan penentuan karakteristik fisik dengan evaluasi penetapan pH, tipe
emulsi, viskositas, daya sebar, aseptabilitas dan efektivitas uji nilai SPF sediaan
krim tabir surya ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.) secara in vitro
menggunakan

metode

spektrofotometri

dengan

berbagai

kadar

dengan

penambahan propilenglikol sebagai humektan dalam basis vanishing cream
dengan penambahan propilenglikol sebagai humectant tipe o/w agar bahan aktif
mudah terpenetrasi dan dapat membuat hidrasi kulit.
1.2

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kadar ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.) pada
kadar (10 %, 15 % dan 20 %) dengan penambahan propilenglikol sebagai
humektan dalam basis vanishing cream sebagai tabir surya terhadap
karakteristik fisik (pH, viskositas, daya sebar), aseptabilitas dan nilai SPF?
2. Pada kadar berapakah (10 %, 15 % dan 20%)

ekstrak biji kakao

(Theobroma cacao L.) sebagai tabir surya yang dapat memberikan
karakteristik fisik (pH, viskositas, daya sebar), aseptabilitas dan nilai SPF

4

yang memenuhi syarat terhadap sediaan krim tabir surya dengan
penambahan propilenglikol sebagai humektan dalam basis vanishing cream?
1.3
1.

Tujuan Penelitian
Menentukan pengaruh kadar ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.) pada
kadar (10 %, 15 % dan 20 %) dengan penambahan propilenglikol sebagai
humektan dalam basis vanishing cream sebagai tabir surya terhadap
karakteristik fisik (pH, viskositas, daya sebar), aseptabilitas dan nilai SPF?

2. Menentukan pada kadar berapakah (10 %, 15 % dan 20 %) ekstrak biji
kakao (Theobroma cacao L.) yang dapat memberikan karakteristik fisik (pH,
viskositas, daya sebar), aseptabilitas dan nilai SPF yang terbaik terhadap
sediaan dengan penambahan propilenglikol sebagai humektan dalam basis
vanishing cream sebagai tabir surya.
1.4

Hipotesis Penelitian
Peningkatan kadar ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.) dapat

meningkatkan karakteristik fisik, aseptabilitas dan efektifitas (nilai SPF).
1.5

Manfaat Penelitian
Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

digunakan

sebagai

dasar

pengembangan formula sediaan ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.) sebagai
krim tabir surya.