Peningkatan Prestasi Mahasiswa Melalui Metode Jigsaw dalam Mata Kuliah Teori dan Hukum Konstitusi di Prodi Pendidikan Kewarganegaraan Semester Genap 2012 - Universitas Negeri Padang Repository
1
!
M!aR PE/??USThy:fic4;\
! I;lrr
Oleh :
~.':~rk.F ~ ~ ~ r ~ [
r.,c-:;i-hy
Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum (Ketua)
Prof. Drs.Dasman Lanin, M.Pd., Ph.D (Anggota)
Estika Sari, S.H. (Anggota)
Dibiayai Oleh :
Program Hibah Kompetisi Tema B (PHKI-B) Batch IV
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor :91/UN35/PS-DIPA/P2T/2012
Tanggal 6 Januari 2012, Universitas Negeri Padang
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Jurusan Ilmu Sosial Politik
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
Desember, 2012
I
I
1
~
I
I
I
HALAMAN PENGESAHAN TEACHING GRANT
I .a. Judul Teaching Grant : Peningkatan Prestasi Mahasiswa Melalui Metode Jigsaw dalarn
Mata kuliah Teori dan Hukurn Konstitusi di Prodi Pendidikan
Kewarganegaraan Semester Genap 20 12
b. Mata Kuliah : Teori dan Hukurn Konstitusi
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Aldri Frinaldi, S.H., M-Horn.
b. Jenis Kelarnin
: Laki- laki
c. GolIPangkat dan NIP
: Pembina / IV a / 19700212 199802 1 001
d. Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala
e. Jabatan Struktural
: llrnu Sosial Politik / Ilmu Sosial
f. Jumsan 1 Fakultas
g. Pusat Penelitian
: Lernlit Universitas Negeri Padang
h. Alarnat Ketua Pengusul
- Kantor / TelpIFax : JI. Prof.DR Harnka Air Tawar Padang / (075 1) 445 187
- Rumah/ Telp :Jl. Anggrek No. 49 Air Tawar Barat Padangl08 1363449741
- Ernail
: [email protected]
3. Anggota Peneliti
a. Narna Anggota 1
: Prof. Dasman Lanin, 1IZPd.Ph.D.
b. Narna Anggota 2
: Estika Sari, S.H.
a. Lokasi Penelitian
: Lingkungan Perkuliahan FIS UNP
di Kota Padang
b. Kerjasarna dengan lnstitusi lain :Tidak ada
c. Jangka Waktu Penelitian
: 6 (enarn) Bulan
d. Biaya yang diperlukan
: Rp. 20.000.000,- (duapuluh jufa rupiah)
Padang 10 Desernber 20 12
Mengetahui
Ketua Jurusan ISP FIS UNP
4
M. Fach Adnan, Ph.D.
enyetujui :
,
.
I
10011989031002
Halaman
................................................................................ i
..
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................11
...
ASTRAK ........................................................................................................
111
PRAKATA .....................................................................................................iv
DAFTAR IS1 ..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... .vi
..
DAFTAR LAM PI RAN ..................................................................................VIi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................
.
.
.
............................................. 4
HALAMAN JUDUL
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................4
BAB I1 TTNJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
...............................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................24
BAB 111 METODE PENDEKATAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 60
......................................................................................62
LAMPIRAN .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Keterangan
Lampiran 1 :Instrumen alat/media,dan metode pengajaran, termasuk GBPP, SAP,
dan bahan ajar
Lampiran 2 : Biodata Personalia pelaksana teaching grant (ditandatangani)
Lampiran 3 : Dokumentasi kegiatan (bila ada)
Abstrak
Peneljtjan dilakukan terhadap mahasiswa yang mengambil mata kuliah teori dan Hukum
Konstitusi 3 (tiga) sks (sistem kredit semester) pada seksi 44567, kode mata kuliah PKn 166
dengan jumlah mahasiswa sebanyak 60 (enam puluh) orang, angkatan tahun 2010. Lokasi
penelitian dilakukan di lokal perkuliahan yang diperuntukkan bagi prodi Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Lokal yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah lokal D.41 di
lingkungan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang.
Metode pendekatan dilakukan dengan kualitatif tetapi juga didukung dengan pre test dan
post test dengan menggunakan statistik mean (rerata) dan persentase. Kemudian metode
pengembangan dan implementasi model Jigsaw dalam mata kuliah teori dan hukum konstitusi
yang sesuai dengan silabus dengan 2 (dua) siklus.
Hasil penelitian ini menunjukkan metode jigsaw dengan modifikasi terbukti marnpu
membuat perubahan peningkatan kemampuan wawasan mahasiswa dan hasil belajar secara
signifikan. Adapun bentuk modifikasi tersebut yaitu; (a) Dilakukan dengan adanya 2 (dm) orang
ahli dari kelompok asal masing-masing; (b) para ahli dalarn diskusi pada kelompok ahli
membuat resume dari materi, topik, yang sesuai dengan komptensi dasar yang sesuai dengan
daftar pertanyaan diajukan dosen sebelurnnya ;(c) dilakukan diskusi kelas pada akhir
keseluruhan proses pembelajaran sebelum dilakukan Ujian Akhir Semester.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahrnat dan berkat-NYA, tim peneliti dapat menyelesaikan laporan Teaching Grant ini.
Penelitian ini berjudul "Peningkatan Prestasi Mahasiswa Melalui Metode Jigsaw dalam
Mata kuliah Teori dan Hukum
Konstitusi di Prodi Pendidikan Kewarganegaraan
Semester Genap 2012". Penelitian ini dibiayai oleh : Program Hibah Kompetisi Tema
B (PHKI-B) Batch IV Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor : 91/UN35/PSDIPAlP2T120 12 Tanggal 6 Januari 20 12, Universitas Negeri Padang.
Disamping itu, tim peneliti juga mengucapakan terima kasih berbagai pihak
memberikan dukungannya terutama para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teori
dan Hukum Konstitusi seksi 44567 Prodi Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Ilmu
Sosial Politik, Fakultas Ilmu social, Universitas Negeri Padang. Selain itu, juga kami tak
lupa mengucapakan terima kasih kepada Bapak-bapak dan Ibu-Ibu :
1. Rektor Universitas Negeri Padang
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
3. Ketua dan Sekretaris ISP FIS UNP serta Ketua Prodi PKn ISP FIS UNP.
4. Ketua Pelaksana Teaching Grant PHK Universitas Negeri Padang Tahun 20 12.
5. Staf Adrninistrasi pada Jurusan ISP FIS UNP serta teman-teman sejawat
lainnya, maupun pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu.
Akhirnya tim peneliti menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, untuk itu
jika terdapat kekurangan dan kejanggalan dalam penulisan laporan ini maka tim peneliti
membuka diri terhadap kritikan yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Padang, Desember 2012
Tim Peneliti
BAB I
1.1,
Pendabuluan
Perkuliahan Teori dan Hukum Konstitusi merupakan salah satu mata kuliah inti
dalam prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk melahirkan kompetensi
dosen PKn yang profesional di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.
Perkuliahan yang dilaksanakan selama ini, terutama pada semester genap 2010
dan 201 1 membahas 11 (sebelas) kompentensi dasar dengan jurnlah pertemuan
tatap muka sebanyak 16 (enam belas) kali pertemuan yang diikuti sebanyak 60
(enam puluh) orang mahasiswa setiap rombongan belajar, dengan metode
ceramah bervariasi yaitu ceramah yang diselang selingi oleh tanya jawab, ternyata
perkuliahan ini berjalan mekanik dan kaku sehingga prestasi ril mahasiswa dalam
ujian tengah semester dan ujian akhir semester belum maksimal. Rentangan
prestasi para mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut baru mencapai
kompetensi dasar tertinggi dengan nilai 68 (enam puluh delapan), dan itupun
kurang dari 15 % orang mahasiswa yang mencapai nilai tersebut, dan harnpir 50
% prestasi mereka berkisar nilai 40 - 50 (refleksi perkuliahan semester genap
tahun 20 10 dan tahun 201 1).
Kompetensi dosen yang mengajar dalam perkuliahan ini berlatar belakang
pendidikan berasal dari non kependidikan, yang memiliki referensi metode
pembelajaran yang terbatas. Metode ceramah dan tanya jawab yang dilaksanakan
juga tidak didasari oleh pengetahuan dari pelatihan pembelajaran yang memadai.
Penguasaan metode oleh dosen dalam mata kuliah ini lebih banyak kepada
peniruan penggunaan metode ini oleh dosen dan dosen yang mengajar semasa
pengalaman dosen yang bersangkutan belajar di sekolah dan kuliah di perdosenan
tinggi dahulunya.
Berdasarkan obsewasi pada semester genap tahun 201 1 yang teramati dari
aspek perilaku yang muncul di kalangan mahasiswa pada perkuliahan ini,
memperlihatkan sikap merasa jenuh, bosan, mengantuk, kurang bersemangat, dan
sering keluar kelas untuk sesuatu keperluan dan kembali menjelang kuliah bubar.
Upaya yang telah dilakukan oleh dosen mengatasi persoalan ini diantaranya
menegakkan disiplin, memaksa mereka menjawab pertanyaan yang disampaikan
oleh dosen seketika, dan diwajibkan mencatatkan dengan mensupewisi catatan
mereka pada waktu tertentu. Upaya ini ternyata secara artifisial berhasil membuat
mereka rajin, tetapi disisi lain mereka menjadi tegang, berada dibawah tekanan
dalam perkuliahan, dan merasa terpaksa dalam belajar.
Menciptakan mahasiswa yang berkualitas merupakan keberhasilan dari
suatu kegiatan belajar bersama seluruh komponen sekolah dalam memberikan
tahapan atau proses pemberian pengalaman yang dapat dari hasil belajar
mahasiswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Salah satu ukuran
keberhasilan pendidikan yaitu hasil belajar mahasiswa. Hasil belajar yaitu
merupakan sesuatu yang dicapai atau yang dikuasai atau merupakan hasil dari
proses belajar mengajar. Keberhasilan seorang mahasiswa tercermin melalui hasil
belajarnya dipengaruhi faktor internal mahasiswa (tingkat intelegensi, motivasi,
minat dan bakat, keinginan belajar, perkembangan mental mahasiswa), dan faktor
eksternal mahasiswa (lingkungan belajar, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat, teman sepermainan, dan metode pembelajaran yang digunakan
dosen).
Rendahnya hasil belajar yang berdampak pada tidak tercapainya tujuan
pembelajaran dapat di sebabkan oleh beberapa faktor (dalam ha1 ini berkaitan
dengan tidak efisiennya suatu proses pembelajaran) yaitu tidak fleksibelnya bahan
ajar yang diberikan, tidak adanya variasi dalam mengajar, kurangnya umpan balik
dari mahasiswa.
Rendahnya hasil belajar juga disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya
karena pembelajaran yang cenderung teoritis, materi yang terlalu padat dan
pembelajaran yang singkat, kemampuan dosen yang masih rendah, penggunaan
metode atau media yang kurang tepat dan tidak mencapai sasaran serta materi
pelajaran yang kurang dikaitkan dengan kehidupan nyata, akibatnya mahasiswa
sulit memahami materi yang diberikan dosen.
Dari beberapa faktor diatas, fakta yang banyak ditemukan di lapangan
adalah kurangnya variasi dosen dalam mengajar. Masih banyak dosen yang belum
mampu memainkan peranan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa pada
proses pembelajaran pada kurikulum pendidikan sekarang. Dimana dalam
kurikulum sekarang murid di tuntut lebih aktif dan dosen hanya sebagi motivator.
Tapi pada saat sekarang ini banyak dosen yang masih memberikan materi
pembelajaran yang memakai metode yang konvesional seperti metode ceramah
yang hanya mengandalkan daya ingat mahasiswa atau seberapa besar tingkat
penghafalan mahasiswa terhadap suatu materi, ha1 inilah yang membuat
mahasiswa menjadi bosan karena hams mengulang materi yang sama supaya
teringat di kepala.
Setelah direnungkan dan diskusi serta brainstorming dengan teman
sejawat yang mempunyai kompetensi strategi pembelajaran maka persoalan ini
perlu dilakukan upaya jalan keluar atau solusi dalam bentuk lain. Metode yang
tepat untuk memecahkan masalah perkuliahan di atas, dengan mempertimbangkan
karakteristik kompetensi mata kuliah, yang sarat dan dominan kognitif bahkan
filosofis serta sepi dari praktis, maka untuk penguasaan kompetensi karakteristik
demikian
secara
komprehensif,
pendekatan
mahasiswa
sentris
dengan
meninggalkan dosen sentris sangat tepat digunakan metode Jigsaw. Tentu dengan
metode Jigsaw peranan dosen bergeser menjadi perencana, fasilitator, dan
monitoring serta evaluasi dalam pembelajaran perkuliahan ini. Dengan solusi
metode Jigsaw ini diharapkan prestasi mahasiswa menjadi meningkat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah dalam
penelitian yaitu: Metode Jigsaw yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan
prestasi mahasiswa dalam mata kuliah Teori dan Hukum Konstitusi di prodi
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Padang ?
1.3. Tujunn dan Manfaat Teaching Grant
Untuk menemukan model metode Jigsaw yang tepat dalam meningkatkan prestasi
mahasiswa dalam mata kuliah Teori dan Hukum Konstitusi di prodi Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, dalam
bentuk media modul materi pembelajaran mata kuliah Teori dan Hukum
Konstitusi.
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah :
I) Untuk meningkatkan pmksionalisrne dosen mata kuliah Teori dan H u h
Konstitusi di prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Padang.
2) Untuk mengekktibn proses perkuliahan Teori dan Hukurn Konstihrsi di
prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu
Sosial
Universitas Negeri Padang.
3) Meningkatkan prestasr' mahasiswa dalam perkuliahan Teori dan Hukurn
Konstitusi di prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Padang.
BAB I1
Belajar bukan sekedar mencatat, tidak pula sekedar menghafal, tetapi
belajar merupakan suatu proses lebih menyeluruh dalam upaya memahami ilmu
pengetahuan. Pemahaman ini salah satu dapat dilakukan dengan lebih menguatkan
cam belajar dalam memahami makna dan interprestasi materi pembelajaran.
Hamalik (dalam Ary, 201 1) mengatakan bahwa "Belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam din seseorang yang dinyatakan dalam caracam bertingkah laku yang baru, bakat pengalaman dan latihan".
Apabila dikaitkan dengan proses belajar di perguruan tinggi maka dalam
mengajar dosen diharapkan menyajikan pelajaran yang bermutu dan mudah
dimengerti oleh subjek didik sehingga kelancaran dalam proses belajar mengajar
dapat terlaksana. Di dalam kegiatan proses belajar mengajar ini dosen harus
menerapkan berbagai metode dan teknik mengajar yang baik. Menurut Roestiyah
(dalam Iswatik. 201O), bahwa "dalam proses belajar mengajar, pengajar (guru atau
dosen) hams memiliki strategi agar mahasiswa dapat belajar secara efektif dan
efisien mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satunya adalah hams
menguasai teknik-teknik penyajian yang disebut metode mengajar".
Proses perubahan dalarn din' seseorang dari pengertian belajar diatas dapat
berlangsung secara tepat guna manakala pengetahuan yang diperoleh mampu
mengubah sikap dan aktivitas hidup manusia dalam meningkatkan prestasinya.
Prestasi adalah segala pekerjaan yang berhasil. Ini berarti bahwa segala usaha
yang dilakukan untuk mencapai hasil yang baik dalam dunia pekerjaan maupun
6
dalam dunia pendidikan, terrnasuk dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar
mahasiswa dapat meningkat jika diterapkan suatu teknik penyajian atau metode
atau suatu model mengajar yang efektif digunakanoleh dosen dalam memberikan
materi perkuliahannya. Makna prestasi belajar menurut Winkel (dalam Amir,
2008) merupakan suatu bukti usaha yang dicapai. Jadi dalam ha1 ini prestasi
belajar merupakan bukti usaha belajar yang dilakukan seseorang sehubungan
dengan apa yang telah dipelajarinya.
Peserta belajar / peserta didik setelah mengalami proses belajar akan
mengalami perubahan baik dalam pengetahuannya, keterampilan maupun
sikapnya. Dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga,
psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang
berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Sardiman, dalam Sandi, 2009).
Peningkatan prestasi belajar mahasiswa merupakan suatu keniscayaan apabila
diketahui secara pasti berbagai faktor yang mempengaruhinya. Menurut Sukardi
(dalam Herlina 2008), secara umum faktor-faktor tersebut dapat dibedakan
menjadi, (1). Faktor fisiologis dalam belajar, suatu ha1 yang mendorong atau
menjadi alasan dilakukannya perbuatan belajar adalah; (2). Adanya sifat ingin
tahu untuk menyelidiki sesuatu; adanya sifat kreatif pada manusia ; (3) adanya
keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha yang baru; (4). Adanya
keinginan untuk mendapatkan rasa aman; (5) adanya hukuman sebagai akibat
daripada pelajaran.
Untuk mengatasi faktor-faktor yang dapat menurunkan prestasi belajar
mahasiswa maka seiring dengan dinamika zaman, yang mana saat ini di Indonesia
7
dalam masa reformasi lebih menghendaki sesuatu yang menekankan keberhasilan
pemahaman pengetahuan karena banyak perubahan dalam pelbagai aspek
kehidupan. Termasuk perubahan materi ajar dalam perkuliahan diantara materi
Teori dan Hukum Konstitusi sejak dibentuk Mahkamah Konstitusi dan telah
diarnandemen UUD 1945 sebanyak 4 (empat) kali. Di mana dalarn masa
sebelumnya perubahan UUD 1945 merupakan sesuatu yang dianggap "tabu"
dilakukan.
Karena diperlukan pada program studi Pendidikan Kewarganegaraan dalam
aspek kognitif bagi materi perkuliahan Teori dan Hukum Konstitusi, maka
sepatutnya dilakukan pembelajaran secara kooperatif. Menurut Sunardi (2009)
pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
faham konstruktivis, pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah
mahasiswa
sebagai
anggota
kelompok
kecil
yang
tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
mahasiswa anggota kelompok hams saling bekerja sama dan saling membantu
untuk memahami materi ajar.
Dalam pem belajaran kooperatif terdapat ciri-cini yang rnem bedakannya
dengan metode biasa. Hal ini dikemukakan oleh Ibrahim (dalam Umi, 2006)
yaitu:
a. Mahasiswa
bekerja
dalam
kelompok
secara
kooperatif
untuk
menuntaskan materi belajamya.
b. Kelompok dibentuk dari mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah.
c. Bila mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan
jenis kelamin yang berbeda.
d. Penghargaan lebih berorientasi kelompok dari pada individu.
Adapun unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Lungdren
(dalam Sandi,dkk, 2009) yaitu ; (1). Para mahasiswa hams memiliki persepsi
bahwa mereka "tenggelam atau berenang bersama (2). Pengajar 1 pendidik hams
memiliki tanggung jawab terhadap mahasiswa atau peserta didik lain dalam
kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari
materi yang dihadapi (3). Para mahasiswa hams berpandangan bahwa mereka
semua memiliki tujuan yang sama (4). Para mahasiswa membagi tugas dan
berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok (5) para mahasiswa
diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap
evaluasi kelompok (6) para mahasiswa berbagi kepemimpinan Banjamegara
sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar (7).
Setiap mahasiswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Pendapat lainnya menurut
Thompson, et al. (dalam Vrys, 2008) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran. Di dalam
pembelajaran kooperatif mahasiswa belajar mahasiswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun
dalam kelompok yang terdiri atas 4 atau 6 orang mahasiswa, dengan kemampuan
yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran
kemarnpuan mahasiswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk
9
melatih mahasiswa dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Senada dengan
di atas maka menurut Slavin (dalam Respaty, 2007) pembelajaran kooperatif
dilakukan usaha secara dalam pembelajaran yang khusus agar masing-masing
mahasiswa dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti
menjadi pendengar yang baik, mahasiswa diberi lembar kegiatan yang berisi
pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja
kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu model Jigsawa. Menumt
Arends (dalam Umi, 2006) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok
yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Lebih
lanjut Ary (2011) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan mahasiswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 46 orang secara heterogen dan bekerjasama
saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian
materi pelajaran yang hams dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada
anggota kelompok lain.
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Mahasiswa
tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga hams siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang
lain. Lie (dalam Sandi, 2009) mengemukakan bahawa dengan menggunakan
model ini maka para mahasiswa saling tergantung satu dengan yang lain dan hams
10
bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang di tugaskan. Para
anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi
(tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang
ditugaskan kepada mereka. Kemudian mahasiswa-mahasiswa itu kembali pada
tim/kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada
pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal
dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk mahasiswa yang
beranggotakan mahasiswa dengan kemampuan asal, dan latar belakang keluarga
yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli.
Kelompok ahli, yaitu kelompok mahasiswa yang terdiri dari anggota kelompok
asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik
tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk
kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok
asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends dalam Umi, 2006).
Kelornpok Asal
Kelornpok Ahli
Gambar f . l l u s ~ sKeiompok
i
Jigsaw
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang
sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi ditugaskan
pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk
mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota
kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman
sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok
ahli. Jigsaw didesai selain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa
secara mandiri juga dituntut saling ketergantungan yang positif (saling memberi
tahu) terhadap teman sekelompoknya. Selanjutnya diakhir akhir pembelajaran
mahasiswa diberi modul sesuai keahlian secara individu yang mencakup topik
materi untuk dibahas. Kunci tipe jigsaw ini adalah ini adalah interdepedensi setiap
mahasiswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan
dengan tujuan agar dapat mengerjakan diskusi dengan baik.
Untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, disusun langkahlangkah pokok: (1). Pembagian tugas (2). Pemberian lembar ahli (3). Mengadakan
diskusi (4). Mengadakan kuis. Adapun rencana pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw ini diatur secara instructional sebagai berikut (Slavin dalam Vrys, 2009).
1. Membaca
: mahasiswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca
materi tersebut untuk mendapatkan informasi.
2. Diskusi kelompok ahli
: mahasiswa dengan topik-topik ahli yang
sama bertemu untuk mendiskusikan topik tersebut
3. Diskusi kelompok
ahli
kembali
menjelaskan topik pada kelompoknya
ke
kelompok
asalnya
untuk
4. Kuis
: mahasiswa memperoleh kuis individu yang mencakup semua
topik
5. Penghargaan ke1ompok:penghitungan skor kelompok dan menentukan
penghargaan kelompok.
Setelah kuis dilakukan, maka dilakukan perhitungan skor perkembangan
individu dan skor kelompok. Skor individu setiap kelompok memberi
sumbangan pada skor kelompok berdasarkan rentang skor yang diperoleh
pada kuis sebelumnya dengan skor terakhir.
BAB III
Metode pendekatan dilakukan dengan kualitatif tetapi juga didukung dengan pre
test dan post test dengan menggunakan statistik mean (rerata) dan persentase.
Kemudian metode pengembangan dan implementasi model Jigsaw dalam mata
kuliah teori dan hukum konstitusi yang sesuai dengan silabus dengan 2 (dua)
siklus maka ditempuh langkah sebagai berikut:
3.1. Siklus 1
Dalam siklus satu ini, 40 (empat puluh) orang mahasiswa yang terdaftar dalam
seksi mata kuliah teori dan hukum konstitusi semester genap 2012 dikelompokkan
ke dalam 5 (lima) kelompok ahli dan 8 (delapan) kelompok asal. Siklus satu ini
terdiri dari persiapan tindakan termasuk pre- test, pelaksanaan tindakan, post- test
dan akhirnya analisis, refleksildiskusi.
3.1.1. Persiapan Siklus 1.
Persiapan ini terdiri dari; a)
pre test,; b)pembentukkan kelompok asal ; c)
pembentukkan kelompok ahli dan menyiapkan materi per topik dalam bentuk
bundel untuk masing-masing mahasiswa.
a. Pretest
Proses inj disiapkan soal-soal pretest berdasarkan kompetensi dasar yang
terdapat dalarn silabus sampai batas mid (tengah) semester.
b. Pembentukkan kelompok asal
Pernbentukkan kelornpok asal yang temliri dari 8 (delapan) kelompok asal
yang beranggotakan 5 (lima ) orang sehingga mahasiswa yang bejumlah
sebanyak 40 (empat puluh) orang terbagi habis, dan masing-masing
memilih Ketua dan Sekretaris.
c. Kelompok ahli
Kelompok ahli pada siklus pertama ini mernbahas 5 (lima) topik yang
sesuai dengan 5 (lima) kompetensi dasar dalam silabus mata kuliah ini.
1) Kelompok ahli A, tentang : Apa dun bagaimana teori dan hukum
konstitusi, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menjelaskan pengertian, dasar, tujuan
mempelajari teori dan hukum konstitusi.
2) Kelompok ahli B, tentang : Alasan dun posisi mempelajari teori dan
hukum Konstitusi, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menjelaskan Letak dan tempat Teori
Konstitusi Dalam Sistem Ilmu Kenegaraan.
3) Kelompok ahli C, tentang : Analisis perbeahan dan persamaan
konstitusi dan Undang-undang Dasar, beranggotakan 8 (delapan)
orang yang berasal dari 8 (delapan) kelompok asal, dengan target
mereka ahli dalam kompetensi dasar tentang kemampuan menjelaskan
istilah, pengertian konstitusi dan Undang Undang Dasar.
4) Kelompok ahli D, tentang : Keterkaitan antara teori dun hukum
konstitusi dengan hukum tata negara dun ilmu negara, beranggotakan
8 (delapan) orang yang berasal dari 8 (delapan) kelompok asal,
dengan target mereka ahli dalam kompetensi dasar tentang
kemarnpuan menjabarkan Undang-Undang Dasar sebagai konsep
dasar sistem nasional.
5) Kelompok ahli E, tentang : Karakteristik dasar sebuah konstitusi
dalam negara, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menguraikan tujuan, fungsi, sifat dan nilai
konstitusi.
3.1.2. Menyiapkan materi per topik keahfian
Dalam menyiapkan materi peneliti menggandakan materi yang dapat
mendukung pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam
silabus. Materi ini bersumber dari referensi yang sudah dipilih dan
terdokumen dalam silabus.
3.1.3. Pelaksanaan Siklus 1
Semua persiapan di atas dioperasionalkan sebagai berikut:
a) Kelompok asal menyebar kepada kelompok ahli yang dikirimkan oleh
kelompok asal masing-masing sesuai dengan keahlian yang dituju pada
kelompok ahli.
b) Diskusi dan menelaah materi yang dimiliki masing-masing dalam
kelompok keahlian yang diikuti.
c) Kelompok ahli menyimpulkan kajiannya dan diskusinya berdasarkan
kompetensi dasar yang hams mereka kuasai.
d) Kelompok ahli kemudian bubar dan anggotanya kembali kepada kelompok
asal masing-masing.
e) Setiap anggota kelompok asal bertindak sebagai narasumber sesuai
keahlian yang diperolehnya dari kelompok ahli sebelurnnya. Artinya
masing-masing anggota kelompok asal yang mempunyai keahlian berbeda
menjadi narasumber di kelompok asalnya secara bergiliran.
f) Ketua dan sekretaris di kelompok asal secara bersama-sama merangkum
semua topik yang diskusi di kelompok asal berdasarkan kompetensi dasar
yang ada di dalam silabus.
g) Post test yang dilakukan dosen tehadap mahasiswa dengan menggunakan
alat 1 soal yang sama dengan pre test.
3.1.4. Analisis, Refleksil Diskusi
Analisis dilakukan oleh peneliti dengan membandingkan hasil pre test dengan
hasil post test dengan menggunakan statistik mean (rerata) dan t-test.
Refleksi dilakukan oleh peneliti dengan mahasiswa yang melakukan
Jigsaw dengan mengungkapkan hal-ha1 yang berhubungan dengan proses Jigsaw
yang mencakup suasana atmosfir kesenangan / ketidaksenangan kemudahan dan
kesulitan dalam mencapai kompetensi dasar, dan keunggulan dan kelemahan dari
proses jigsaw dari mahasiswa yang bewariasi dari segi jenis kelamin dan tingkat
IPK mereka terakhir (IPK tinggi, sedang dan rendah).
Diskusi dilakukan oleh tim dosen dengan menggunakan informasi dari pre
test dan post test yang dianalisis dengan mean dan t-test yang dikonfirmasikan
dengan hasil wawancara yang telah direfleksikan oleh mahasiswa yang terlibat
dalam jigsaw.
Dengan demikian ditemukan aspek-aspek positif dari proses model
jigsaw yang diterapkan pada siklus satu, dalam peningkatan prestasi mahasiswa
pada mata kuliah teori dan hukum konstitusi, disamping juga ditemukan aspekaspek negatif dari model jigsaw yang diterapkan pada siklus satu dan dirancang
pula program tindakan perbaikannya sehingga diharapkan dapat menjadi model
peningkatan prestasi mahasiswa yang lebih optimal
3.2. Siklus 2
Dalam siMus satu hi, 40 (empat puluh) o m g mahasiswa yang t e d a h r dalarn
seksi mata kuliah teori dan hukum konstitusi semester genap 2012 dikelompokkan
ke dalam 5 (lima) kelompok ahli dan 8 (delapan) kelompok asal.
3.2.1. Persiapan Siklus 2.
Persiapan ini terdiri dari; a)
pre test,; b)pembentukkan kelompok asal ; c)
pembentukkan kelompok ahli dan menyiapkan materi per topik dalam bentuk
bundel untuk masing-masing mahasiswa.
a. Pre test
Proses ini disiapkan soal-soal p ~ t e s bedasarkan
t
kompetensi dasar yang
terdapat dalam silabus sampai batas mid (tengah) semester. Siklus dua ini
terdiri dari persiapan tindakan termasuk pre- test, pelaksanaan tindakan,
post- test dan akhirnya analisis, refleksildiskusi.
b. Pembentukkan kelompok asal
Pembentukkan kelompok asal yang terdiri dari 8 (delapan) kelompok asal
yang beranggotakan 5 (lima ) orang sehingga mahasiswa yang berjumlah
sebanyak 40 (empat puluh) orang terbagi habis, dan masing-masing
memilih Ketua dan Sekretaris.
c. Kelompok ahli
Kelompok ahli pada siklus pertama ini membahas 5 (lima) topik yang
sesuai dengan 5 (lima) kompetensi dasar dalam silabus mata kuliah ini.
1) Kelompok ahli A, tentang : Konsep utama perubahan Undang-
undang Dasar, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menguasai tata cara (prosedur) perubahan
Undang-Undang Dasar.
2) Kelompok ahli B, tentang : Relevansi konsep utama perubahan
Undang-undang
Dmar
daIam
konstitusi
Republik
Indonesia,
beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8 (delapan)
kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi dasar
tentang Kemampuan menguasai dan menganalisis tata cara perubahan
UUD yang dianut oleh UUD 1945.
3) Kelompok ahli C, tentang :Recht en morale idee dalam pembentukan
konstitusi, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menjelaskan Sejarah pembentukan UUD
1945.
4) Kelompok ahli D, tentang :Jaminan kedaulatan rakyat dalam hukum
dasar Republik Indonesia, beranggotakan 8 (delapan) orang yang
berasal dari 8 (delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli
dalam
kompetensi
dasar tentang
kemampuan
menguasai
dan
menganalisis sistem hukum dasar dan hukum dasar Negara Republik
Indonesia
5) Kelompok ahli E, tentang :Kandungan isi konstitusi dalam persfektif
sejarah konstitusi Republik Indonesia, beranggotakan 8 (delapan) orang
yang berasal dari 8 (delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli
dalam kompetensi dasar tentang kemampuan menjelaskan sejarah
perundang-undangan Indonesia.
3.2.2. Menyiapkan materi per topik keahlian
Dalam menyiapkan materi peneliti menggandakan materi yang dapat mendukung
pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam silabus. Materi ini
bersumber dari referensi yang sudah dipilih dan terdokumen dalam silabus.
3.2.3. Pelaksanaan Siklus 2
Semua persiapan di atas dioperasionalkan sebagai berikut:
a) Kelompok asal menyebar kepada kelompok ahli yang dikirimkan oleh
kelompok asal masing-masing sesuai dengan keahlian yang dituju pada
kelompok ahli. Diskusi dan menelaah materi yang dimiliki masing-masing
dalam kelompok keahlian yang diikuti.
b) Kelompok ahli menyimpulkan kajiannya dan diskusinya berdasarkan
kompetensi dasar yang harus mereka kuasai.
c) Kelompok ahli kemudian bubar dan anggotanya kembali kepada kelompok
asal masing-masing.
d) Setiap anggota kelompok asal bertindak sebagai narasumber sesuai
keahlian yang diperolehnya dari kelompok ahli sebelumnya. Artinya
masing-masing anggota kelompok asal yang mempunyai keahlian berbeda
menjadi narasumber di kelompok asalnya secara bergiliran.
e) Ketua dan sekretaris di kelompok asal secara bersama-sama merangkum
semua topik yang diskusi di kelompok asal berdasarkan kompetensi dasar
yang ada di dalam silabus.
f ) Post test yang dilakukan dosen terhadap mahasiswa dengan menggunakan
alat / soal yang sama dengan pre test.
3.2.4. Analisis, Refleksil Diskusi
Analisis dilakukan oleh peneliti dengan membandingkan basil pre test dengan
hasil post test dengan menggunakan statistik mean (rerata) dan t-test.
Rej7eksi dilakukan oleh peneliti dengan mahasiswa yang melakukan
Jigsaw dengan mengungkapkan hal-ha1 yang berhubungan dengan proses Jigsaw
yang mencakup suasana atmosfir kesenangan / ketidaksenangan kemudahan dan
kesulitan dalam mencapai kompetensi dasar, dan keunggulan dan kelemahan dari
proses jigsaw dari mahasiswa yang bervariasi dari segi jenis kelamin dan tingkat
IPK mereka terakhir (IPK tinggi, sedang dan rendah).
Diskusi dilakukan oleh tim dosen dengan menggunakan informasi dari pre
test dan post test yang dianalisis dengan mean dan t-test yang dikonfirmasikan
dengan hasil wawancara yang telah direfleksikan oleh mahasiswa yang terlibat
dalam jigsaw.
Hasil yang dari proses model jigsaw yang diterapkan pada siklus dua,
diperoleh suatu model yang dapat diimplementasikan dalam peningkatan prestasi
mahasiswa pada mata kuliah teori dan hukum konstitusi. Model jigsaw yang
diperoleh dari hasil penelitian ini menjadi model peningkatan prestasi mahasiswa
yang lebih optimal dalam perkuliahan pada prodi Pendidikan Kewarganegaraan
secara lebih has.
3.3.
Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian adalah par mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teori dan
Hukum Konstitusi seksi 44567 dengan jumlah 60 (enam puluh) orang. Lokasi
penelitian yaitu tempat dilaksanakannya perkuliahan pada lokal D.41 dan lokal
lainnya di lingan Fakultas llmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Perkuliahan
berlangsung pada semester gasal Juli - Desember 20 12.
3.4.
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar mahasiswa dalam penelitian ini dengan cam nilai individual
mahaiswa digabung (dijumlahkan) dengan nilai kelompok asal dan dibagi dua
sehingga diperoleh nilai akhir. Nilai kelornpok asal yang dijumlahkan tersebut
diperoleh dengan menjumlah semua nilai individu dibagi dengan sebanyak jumlah
anggota kelompok asal. Adapun rurnusnya yaitu
NT + N K Asal :2 = N A
NK = Jumlah N1: Jumlah Anggota Kelompok Asal
Penilaian diatas dilakukan pada siklus 1 dan pada siklus 2, dengan cam ini
dapat diketahui apakah terdapat perubahan peningkatan nilai akhir atau tidak ada
perubahan peningkatan nilai akhir. Sehingga dapat diketahui apakah metode ini
mempunyai pengaruh terdapat hasil nilai belajar mahaiswa atau tidak mempunyai
pengaruh. Selanjutnya persebaran nilai para mahasiswa tersebut dibuat dalam
bentuk persentase dengan rumus :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian.
Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa yang mengambil mata kuliah teori dan
Hukum Konstitusi 3 (tiga) sks (system kredit semester) pada seksi 44567, kode
mata kuliah PKn 166 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 60 (enam puluh)
orang, angkatan tahun 2010. Lokasi penelitian dilakukan di lokal perkuliahan
yang diperuntukkan bagi prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Lokal yang
digunakan dalam perkuliahan ini adalah lokal D.41 di lingkungan Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Padang. Namun mengingat perlu dilakukan percepatan
perkuliahan untuk penyelesaian laporan penelitian ini, maka perkuliahan setelah
ujian tengah semester dilakukan percepatan dengan biasanya perkuliahan
dilakukan satu kali dalam satu minggu, dilakukan lebih satu kali dalam satu
minggu dengan menggunakan lokal D.04, lokal D.26, lokal D.O1 disamping pada
hari sesuai jadwal setiap hari senin pada jam perkuliahan ke 7 -9 pada lokal D.41.
(copy d a h r kegiatan perkuliahan, terlampir).
Selanjutnya, hasil penelitian ini diketengahkan dengan susunan sebagai
berikut; 1) setting penelitian; 2) data pengamatan (obsewasi); 3) data wawancara;
4) refleksi dan diskusi yang meliputi pula keunggulan dan kelemahan siklus 1 dan
siklus 2. Setelah dikemukakan data yang telah diperoleh selama proses
pembelajaran Teori dan Hukum Konstitusi dengan menggunakan metode jigsaw
ini. Kemudian dilanjutkan dengan analisis dan pembahasan untuk member
penjelasan lebih mendalam dari hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini.
4.2.Setting Penelitian
SiMus 1.
Sebelum siklus 1 dilakukan terlebih dahulu dibuat kontrak belajar antara dosen
Pembina mata kuliah dengan para mahasiswa yang mengambil ini. Setelah
disepakati kontrak belajar tersebut kemudian ditandatangani oleh perwakilan
mahasiswa dan dosen Pembina mata kuliah maka dibagikan silabus mata kuliah
yang telah dibuat penjelasan perkuliahan dilakukan dengan menggunakan metode
pembelajaran jigsaw. Sebahagian besar mahasiswa dalam kelas ini telah
mengetahui metode ini karena telah mendapatkan mata kuliah Strategi
Pembelajaran. Namun begitu tim peneliti menjelaskan kembali tentang proses
pembelajaran mata kuliah ini dengan metode jigsaw dengan memberikan
gambaran bagaimana proses yang dilakukan yaitu pengertian kelompok asal,
pengertian kelompok ahli, cara pemberian nilai kepada mahasiswa berkaitan
dengan nilai secara individu, nilai kelompok dan pengaruhnya kepada nilai
individu, cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran, cara pembagian kelompok asal,
pembagian kelompok ahli, cam berdiskusi, cara memperoleh bahan literatur
diskusi selain bahan yang diberikan oleh tim peneliti.
Pada kuliah awal tanggal 29 Agustus 2012 ini belum dilakukan pre test,
clan pembagian kelompok asal dan pembagian kelompok ahli secara sementara
karena para mahasiswa yang mengambil mata kuliah pada seksi ini masih ada
kemungkinan berubah. Perubahan ini dapat terjadi karena para mahasiswa masih
dalam masa tenggang waktu perubahan mata kuliah yang diambilnya.
Pada pertemuan kedua tanggal 3 September 2012, dilakukan cross check kembali
komposisi mahasiswa yang telah dibagi ke dalam kelompok asal dan kelompok
ahli, setelah dilakukan pengecekan ternyata memang ada beberapa mahasiswa
yang tidak jadi mengambil mata kuliah ini dan ada yang baru masuk karena
mengambil mata kuliah ini. Kemudian dilakukan penyisipan pada kelompok asal
dan ahli yang kurang anggotanya kerana ada yang tidak jadi mengambil mata
kuliah ini. Hasil pembagian kelompok yaitu : kelompok asal mahasiswa tersebut
dibagi atas 12 (dua belas) kelompok dengan jumlah anggota masing-masing 5
(lima) orang. Sedangkan kelompok ahli dibagi berdasarkan topik siklus 1 (satu)
terdiri atas 5 (lima) kelompok yang jumlah anggota kelompok ahli 12 (dua belas)
atau (tiga belas) orang masing-masing kelompok. Pada kelompok asal diberi kode
kelompok 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan kelompok ahli diberi kode
kelompok ahli A, B, C, D, E. Dalam menentukan keanggotaan pada kelompok
ahli yaitu setiap mahasiswa pada kelompok asal bernomor 1, 6, 11 menjadi
anggota kelompok ahli A, bernomor 2,7,12 menjadi anggota kelompok ahli B,
bernomor 3,8, menjadi anggota kelompok ahli C, bernomor 4, 9 menjadi anggota
pada kelompok D, bernomor 5, 10 menjadi anggota kelompok ahli E.
Pembagian mahasiswa yang dilakukan dengan pengambilan secara acak
oleh dosen menggunakan daftar hadir perkuliahan semester Juli - Desember 2012,
seksi 44567 (copy d a h r hadir terlampir). Adapun pembagian kelompok asal dan
ahli pada siklus 1 ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Sedangkan topik masingmasing kelompok ahli dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1. Topik dan Kompetensi Dasar Ahli Siklus 1
I Kode
Kelompok
I1
Topik
Kompetensi Dasar
Apa dan bagaimana Kemampuan
menganalisis
teori
dan
hukum pengertian,
dasar,
tujuan
konstitusi
mempelajari teori dan hukum
konstitusi
Alasan dan posisi Kemampuan menielaskan Letak
rnempelajari teoii dan dan tempat ~ e o r i Konstitusi
hukurn konstitusi
Dalam Sistem Ilmu Kenegaraan.
rl
1
Kelompok ahli B
Kelompok ahli C
Apa dun Bagaimana kemarnpuan
pengertian
Teori
Sejarah,
konstitusionalisme,
Konstitusionalisme
lahirnya
konstitusionaiisme,
hubungan
dan
perbedaan
konstitusionalisme dan konstitusi
antara [ kemampuan
meniabarkan
Kelompok ahli D ( Keterkaitan
teori
dan
hukum undan$-undang Dasar " sebagai
konstitusi
dengan konsep dasar sistem nasional
h k w n fatn negara
dan ilmu negara
Kelompok ahli E
dasm kemampuan menguraikan tujuan,
Karakteristik
se buah
konstitusi fungsi, sifat dan nilai konstitusi.
dalam negara
Sumber : Diolah Hasil Penelitian, 2012.
I
Materi di atas bersumber dari referensi yang sudah dipilih dan terdokumen
sesuai materi dalam silabus perkuliahan ini. Setiap mahasiswa yang mengikuti
perkuliahan ini diberikan silabus dan bahan untuk diskusi dalam kelompok ahli.
Bahan-bahan yang telah disiapkan pada siklus 1 ini dibuat atas 5 (lima) topik
sesuai dengan tabel diatas dan masing-masing mahasiswa pada kedua seksi
mendapatkan bahan yang disediakan oleh Peneliti sesuai dengan topik kelompok
ahli masing-masing dengan jumlah bahan 60 (enam puluh) buah yang dijilid.
Materi yang diberikan pada siklus 1 ini setara dengan target materi hingga
ujian tengah semester. Kegiatan diskusi pada kelompok ahli dilaksanakan 2 (dua)
kali kegiatan, masing-masing diselenggarakan dalam jangka waktu setara 3 sks
pembelajaran. Pada kedua ini dilakukan Pre Test kepada para mahasiswa yang
27
1
mengambil mata kuliah ini. Soal pre test meliputi materi dalam silabus hingga
batas ujian mid semester. Soal pre test dibuat tertulis dan mahasiswa menjawab
soal-soal pre-test yang dibagikan secara tertulis dalam jangka waktu 90 (sembilan
puluh) menit. Lembar jawaban pre test serta soal pre test dikumpulkan oleh tim
peneliti, soal pre test dikumpulkan bersama lembaran jawaban ini disebabkan soal
yang sama akan diujikan kembali pada saat post test yaitu pada saat ujian mid
semester nanti.
Selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar mahasiswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi
pula keterlaksanaan model pembelajaran jigsaw ini oleh dosen dalam yang berada
dalam kelas dan mengelola pembelajaran. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui langkah-langkah pembelajaran pada setiap materi perkuliahan Teori
dan Hukum Konstitusi berlangsung dengan dinamis sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran jigsaw yang disusun atau tidak. Pengamatan terhadap
kegiatan aktiviitas pembelajaran ini dilakukan oleh satu atau dua orang dosen tim
peneliti dengan menggunakan panduan keterlaksanaan model pembelajaran
jigsaw setiap pertemuan perkuliahan.
4.3. Data Pengamatan (Observasi) Siklus 1
Data pengamatan pada siklus 1 ini terdiri dari data yang diperoleh pada
pengamatan diskusi kelompok ahli dan, kemudian data yang diperoleh pada
pengataman diskusi kelompok asal. Masing-masing diklasifikasikan secara
tersendiri guna memperoleh perkembangan dan dinamika aktifitas para
mahasiswa dalam berdiskusi pada posisi yang berbeda.
Posisi yang berbeda dimaksudkan dalam penelitian ini ialah pada diskusi
kelompok ahli para mahasiswa dalam posisi saling memperkuat kemampuan
wawasan. Mereka secara bersama berusaha saling memahami secara bersama
topic dan kompetensi dasar sesuai dengan keahliannya. Sebab setelah selesai
diskusi pad kelompok ahli mereka hams mampu mempresentasikan, menjelaskan,
beragumentasi dalam diskusi pada kelompok asalnya.
4.3.1. Data Pengamatan Diskusi Kelompok Ahli
Pengamatan pelaksanaan diskusi yang dilakukan oleh kelompok ahli
dalam metode jigsaw ini berlangsung pada tanggal 3 September 201 2, tanggal 10
September 201 2, tanggal 17 September 201 2.
Diskusi yang dilakukan pada
kelompok ahli oleh pada mahasiswa yang telah terbagi seperti mana yang terdapat
pada lampiran 1 dan topic seperti mana pada table 4.1. di atas. Untuk
memudahkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maka pola susunan
kelompok diskusi para ahli ini disusun berdasarkan skema berikut.
Skema 4.1. Susunan Letak Diskusi Kelompok Ahli
Lokal D.41 pada lingkungan FIS UNP
pzlq
pengamatan kegiatan dan aktifitas diskusi, yang dilakukan para mahasiswa
pada kelompok ahli masing-masing. Selain berada pada posisi depan (meja dosen)
dalam kumn waktu tertentu tim peneliti berjalan mendekati kelompok diskusi,
tanpa melakukan intervensi apapun terhadap semua proses diskusi kelompok ahli
yang terjadi. Hanya apabila ada pada kelompok diskusi ahli tertentu bertanya,
untuk mendapat penjelasan topic yang sedang mereka diskusikan, maka tim
peneliti membantu memberikan penjelasan topic atau materi yang ditanyakan
tersebut.
Selanjutnya, hasil pengamatan diskusi kelompok ahli disajikan pada table
dibawah ini.
Tabel 4.2. Pengamatan Diskusi Kelompok Ahli Siklus 1
Kelompok Ahli
Kelompok Ahli
A
Jumlah
Kelompok Ahli
B
I Tanggal 3-09-12 1
I Aktif
:7 \
I Kurang Aktif
1
1 Aktif
:3
12
:6
Kurang Aktif : 5
Tidak Aktif : 1
12
Jumlah
Kelompok Ahli 1 Aktif
:8
C
I Kurana Aktif :2
Tidak Aktif :2
12
Jumlah
Kelompok Ahli
Aktif
:7
D
Kurang Aktif : 4
Tidak Aktif : 1
I
12
Jumlah
:6
Kelommk Ahli 1 Aktif
E
Kurang Aktif :4
Tidak Aktif :2
12
Jumlah
1
l
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
%
58
25
Tanggal 10-09-12
Akti f
:9
Kurana Aktif : 3
~ i d a ikk t i f : 0
12
Aktif
:9
Kurang Aktif : 1
~ i d a k - ~ k t i f :2
12
Aktif
:9
Kurang Aktif : 0
Tjdak Aktif :3
12
100
50
4 1,7
8,3
100
66,6
16.7
16;7
100
58,3
33,4 Kurang Aktif: 0
8.3 Ti dak Akti f
100
50 Aktif
33,3
16.7
100
I
1
1
I Tanggal 17-09-12 1 %
75
25
1 Aktif
1 Kurana Aktif
:I1 )
: 1
1
0 ~idakiktif : 0
1
1
1
1
100
75
8.3
16,7
100
75
0
25
100
1
I
1
1
12
: 12
Aktif
Kurana Aktif : 0
~ i d a k ~ k t i f: 0
12
Aktif
: 11
Kurang Aktif : 0
Tidak Aktif : 1
12
100
1
1
1
100
Sumber : Diolah Hasil Penelitian, 20 1:
li'.:hlh' PERPUSTAKAAN
: M 1 Y . REGERI PADARG
I
97
0.3
0
100
10
0
0
100
91,7
0
8,3
100
I
1
I
4.3.2. Data Pengamatan Diskusi Kelompok Asal
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim peneliti pada diskusi kelompok asal
disajikan pada tabel berikut.
Tabe1.4.3. Keaktifan Mahasiswa Diskusi Kelompok Asal
Kelompok
Asal
Tanggal
24-0920 12
Kdompok
Asal 1
Aktif
Jumlah
Kelompok
asal2
Jumlah
Kelompok
asal 3
Jumlah
Kelompok
asal4
%
Tanggal
01-102012
%
Tanggal
08- 102012
%
Tanggal
15-10-2012
:3
60
Ak-tif
:1
20
Aktif :2
40
Aktif
Kurang
aktif : 2
40
Kwang
aktif : 4
80
Kurang
aktif : 3
60
Kurangaktif
:4
80
Tidak
aktif : O
5
0
0
Tidak
aktif :0
0
100
Tidak
aktif : O
5
0
I00
Tidak
aktif : 0
5
Aktif
:4
80
Aktif
:1
20
Aktif
:2
40
Aktif
:2
40
Kurang
aktif : 1
20
Kurang
aktif : 4
80
Kurang
aktif : 3
60
Kurang
aktif : 3
60
Tidak
aktif : 0
5
0
100
Tidak
aktif :0
5
0
100
Tidak
aktif :0
5
0
100
Tidak
aktif
:O
5
Aktif
:3
60
Aktif
Kurang
aktif : 2
40
Tidak
aktif : O
5
Kelompok
asal5
5
Aktif
K m g
aktif : 2
K m g
aktif : 2
Kurang
aktif : 4
0
100
Tidak
aktif : 1
5
Tidak
aktif :0
5
Tidak
aktif :O
5
Aktif : 1
20
Aktif
Kurang
aktif :4
80
Kurang
aktif : 2
5
0
:2
:2
40
40
20
Tidak
aktif : 1
100
5
Aktif : 2
40
Aktif
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif :3
Tidak
100
Tidak
:2
Aktif
100
20
100
Aktif : 3
Tidak
aktif : 0
Jumlah
I00
:1
yo
0
100
:1
:2
Aktif : 2
Kurang
aktif :3
Kurang
aktif : 1
Tidak
aktif : O
Tidak
aktif : 2
100
100
5
100
40
Aktif : 4
80
Aktif : 0
0
60
Kurang
aktif : 1
20
Kurang
aktif :5
100
Tidak
5
Tidak
100
aktif : 1
Jurnlah
Kelornpok
asal 5
20
100
5
aktif
:0
5
0
100
aktif
:0
5
0
100
aktif
:0
0
5
100
:2
40
Aktif : 3
60
Aktif : 1
20
Aktif : 2
20
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif : 3
60
Kurang
aktif : 3
60
Ti dak
aktif : 1
5
20
100
0
100
Tjdak
aktif : 1
5
20
100
Aktif : 3
60
Aktif
40
Aktif : 3
60
Aktif
:4
80
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif :2
40
Kurang
aktif : 1
20
Tidak
aktif :0
5
0
100
Tidak
aktif : 1
5
20
100
Tidak
aktif :0
5
0
100
Aktif : 2
40
Aktif r4
80
Aktif :3
60
Aktif :2
40
Kurang
aktif : 3
60
Kurang
!
M!aR PE/??USThy:fic4;\
! I;lrr
Oleh :
~.':~rk.F ~ ~ ~ r ~ [
r.,c-:;i-hy
Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum (Ketua)
Prof. Drs.Dasman Lanin, M.Pd., Ph.D (Anggota)
Estika Sari, S.H. (Anggota)
Dibiayai Oleh :
Program Hibah Kompetisi Tema B (PHKI-B) Batch IV
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor :91/UN35/PS-DIPA/P2T/2012
Tanggal 6 Januari 2012, Universitas Negeri Padang
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Jurusan Ilmu Sosial Politik
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
Desember, 2012
I
I
1
~
I
I
I
HALAMAN PENGESAHAN TEACHING GRANT
I .a. Judul Teaching Grant : Peningkatan Prestasi Mahasiswa Melalui Metode Jigsaw dalarn
Mata kuliah Teori dan Hukurn Konstitusi di Prodi Pendidikan
Kewarganegaraan Semester Genap 20 12
b. Mata Kuliah : Teori dan Hukurn Konstitusi
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Aldri Frinaldi, S.H., M-Horn.
b. Jenis Kelarnin
: Laki- laki
c. GolIPangkat dan NIP
: Pembina / IV a / 19700212 199802 1 001
d. Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala
e. Jabatan Struktural
: llrnu Sosial Politik / Ilmu Sosial
f. Jumsan 1 Fakultas
g. Pusat Penelitian
: Lernlit Universitas Negeri Padang
h. Alarnat Ketua Pengusul
- Kantor / TelpIFax : JI. Prof.DR Harnka Air Tawar Padang / (075 1) 445 187
- Rumah/ Telp :Jl. Anggrek No. 49 Air Tawar Barat Padangl08 1363449741
- Ernail
: [email protected]
3. Anggota Peneliti
a. Narna Anggota 1
: Prof. Dasman Lanin, 1IZPd.Ph.D.
b. Narna Anggota 2
: Estika Sari, S.H.
a. Lokasi Penelitian
: Lingkungan Perkuliahan FIS UNP
di Kota Padang
b. Kerjasarna dengan lnstitusi lain :Tidak ada
c. Jangka Waktu Penelitian
: 6 (enarn) Bulan
d. Biaya yang diperlukan
: Rp. 20.000.000,- (duapuluh jufa rupiah)
Padang 10 Desernber 20 12
Mengetahui
Ketua Jurusan ISP FIS UNP
4
M. Fach Adnan, Ph.D.
enyetujui :
,
.
I
10011989031002
Halaman
................................................................................ i
..
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................11
...
ASTRAK ........................................................................................................
111
PRAKATA .....................................................................................................iv
DAFTAR IS1 ..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... .vi
..
DAFTAR LAM PI RAN ..................................................................................VIi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................
.
.
.
............................................. 4
HALAMAN JUDUL
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................4
BAB I1 TTNJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
...............................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................24
BAB 111 METODE PENDEKATAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 60
......................................................................................62
LAMPIRAN .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Keterangan
Lampiran 1 :Instrumen alat/media,dan metode pengajaran, termasuk GBPP, SAP,
dan bahan ajar
Lampiran 2 : Biodata Personalia pelaksana teaching grant (ditandatangani)
Lampiran 3 : Dokumentasi kegiatan (bila ada)
Abstrak
Peneljtjan dilakukan terhadap mahasiswa yang mengambil mata kuliah teori dan Hukum
Konstitusi 3 (tiga) sks (sistem kredit semester) pada seksi 44567, kode mata kuliah PKn 166
dengan jumlah mahasiswa sebanyak 60 (enam puluh) orang, angkatan tahun 2010. Lokasi
penelitian dilakukan di lokal perkuliahan yang diperuntukkan bagi prodi Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Lokal yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah lokal D.41 di
lingkungan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang.
Metode pendekatan dilakukan dengan kualitatif tetapi juga didukung dengan pre test dan
post test dengan menggunakan statistik mean (rerata) dan persentase. Kemudian metode
pengembangan dan implementasi model Jigsaw dalam mata kuliah teori dan hukum konstitusi
yang sesuai dengan silabus dengan 2 (dua) siklus.
Hasil penelitian ini menunjukkan metode jigsaw dengan modifikasi terbukti marnpu
membuat perubahan peningkatan kemampuan wawasan mahasiswa dan hasil belajar secara
signifikan. Adapun bentuk modifikasi tersebut yaitu; (a) Dilakukan dengan adanya 2 (dm) orang
ahli dari kelompok asal masing-masing; (b) para ahli dalarn diskusi pada kelompok ahli
membuat resume dari materi, topik, yang sesuai dengan komptensi dasar yang sesuai dengan
daftar pertanyaan diajukan dosen sebelurnnya ;(c) dilakukan diskusi kelas pada akhir
keseluruhan proses pembelajaran sebelum dilakukan Ujian Akhir Semester.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahrnat dan berkat-NYA, tim peneliti dapat menyelesaikan laporan Teaching Grant ini.
Penelitian ini berjudul "Peningkatan Prestasi Mahasiswa Melalui Metode Jigsaw dalam
Mata kuliah Teori dan Hukum
Konstitusi di Prodi Pendidikan Kewarganegaraan
Semester Genap 2012". Penelitian ini dibiayai oleh : Program Hibah Kompetisi Tema
B (PHKI-B) Batch IV Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor : 91/UN35/PSDIPAlP2T120 12 Tanggal 6 Januari 20 12, Universitas Negeri Padang.
Disamping itu, tim peneliti juga mengucapakan terima kasih berbagai pihak
memberikan dukungannya terutama para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teori
dan Hukum Konstitusi seksi 44567 Prodi Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Ilmu
Sosial Politik, Fakultas Ilmu social, Universitas Negeri Padang. Selain itu, juga kami tak
lupa mengucapakan terima kasih kepada Bapak-bapak dan Ibu-Ibu :
1. Rektor Universitas Negeri Padang
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
3. Ketua dan Sekretaris ISP FIS UNP serta Ketua Prodi PKn ISP FIS UNP.
4. Ketua Pelaksana Teaching Grant PHK Universitas Negeri Padang Tahun 20 12.
5. Staf Adrninistrasi pada Jurusan ISP FIS UNP serta teman-teman sejawat
lainnya, maupun pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu.
Akhirnya tim peneliti menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, untuk itu
jika terdapat kekurangan dan kejanggalan dalam penulisan laporan ini maka tim peneliti
membuka diri terhadap kritikan yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Padang, Desember 2012
Tim Peneliti
BAB I
1.1,
Pendabuluan
Perkuliahan Teori dan Hukum Konstitusi merupakan salah satu mata kuliah inti
dalam prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk melahirkan kompetensi
dosen PKn yang profesional di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.
Perkuliahan yang dilaksanakan selama ini, terutama pada semester genap 2010
dan 201 1 membahas 11 (sebelas) kompentensi dasar dengan jurnlah pertemuan
tatap muka sebanyak 16 (enam belas) kali pertemuan yang diikuti sebanyak 60
(enam puluh) orang mahasiswa setiap rombongan belajar, dengan metode
ceramah bervariasi yaitu ceramah yang diselang selingi oleh tanya jawab, ternyata
perkuliahan ini berjalan mekanik dan kaku sehingga prestasi ril mahasiswa dalam
ujian tengah semester dan ujian akhir semester belum maksimal. Rentangan
prestasi para mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut baru mencapai
kompetensi dasar tertinggi dengan nilai 68 (enam puluh delapan), dan itupun
kurang dari 15 % orang mahasiswa yang mencapai nilai tersebut, dan harnpir 50
% prestasi mereka berkisar nilai 40 - 50 (refleksi perkuliahan semester genap
tahun 20 10 dan tahun 201 1).
Kompetensi dosen yang mengajar dalam perkuliahan ini berlatar belakang
pendidikan berasal dari non kependidikan, yang memiliki referensi metode
pembelajaran yang terbatas. Metode ceramah dan tanya jawab yang dilaksanakan
juga tidak didasari oleh pengetahuan dari pelatihan pembelajaran yang memadai.
Penguasaan metode oleh dosen dalam mata kuliah ini lebih banyak kepada
peniruan penggunaan metode ini oleh dosen dan dosen yang mengajar semasa
pengalaman dosen yang bersangkutan belajar di sekolah dan kuliah di perdosenan
tinggi dahulunya.
Berdasarkan obsewasi pada semester genap tahun 201 1 yang teramati dari
aspek perilaku yang muncul di kalangan mahasiswa pada perkuliahan ini,
memperlihatkan sikap merasa jenuh, bosan, mengantuk, kurang bersemangat, dan
sering keluar kelas untuk sesuatu keperluan dan kembali menjelang kuliah bubar.
Upaya yang telah dilakukan oleh dosen mengatasi persoalan ini diantaranya
menegakkan disiplin, memaksa mereka menjawab pertanyaan yang disampaikan
oleh dosen seketika, dan diwajibkan mencatatkan dengan mensupewisi catatan
mereka pada waktu tertentu. Upaya ini ternyata secara artifisial berhasil membuat
mereka rajin, tetapi disisi lain mereka menjadi tegang, berada dibawah tekanan
dalam perkuliahan, dan merasa terpaksa dalam belajar.
Menciptakan mahasiswa yang berkualitas merupakan keberhasilan dari
suatu kegiatan belajar bersama seluruh komponen sekolah dalam memberikan
tahapan atau proses pemberian pengalaman yang dapat dari hasil belajar
mahasiswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Salah satu ukuran
keberhasilan pendidikan yaitu hasil belajar mahasiswa. Hasil belajar yaitu
merupakan sesuatu yang dicapai atau yang dikuasai atau merupakan hasil dari
proses belajar mengajar. Keberhasilan seorang mahasiswa tercermin melalui hasil
belajarnya dipengaruhi faktor internal mahasiswa (tingkat intelegensi, motivasi,
minat dan bakat, keinginan belajar, perkembangan mental mahasiswa), dan faktor
eksternal mahasiswa (lingkungan belajar, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat, teman sepermainan, dan metode pembelajaran yang digunakan
dosen).
Rendahnya hasil belajar yang berdampak pada tidak tercapainya tujuan
pembelajaran dapat di sebabkan oleh beberapa faktor (dalam ha1 ini berkaitan
dengan tidak efisiennya suatu proses pembelajaran) yaitu tidak fleksibelnya bahan
ajar yang diberikan, tidak adanya variasi dalam mengajar, kurangnya umpan balik
dari mahasiswa.
Rendahnya hasil belajar juga disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya
karena pembelajaran yang cenderung teoritis, materi yang terlalu padat dan
pembelajaran yang singkat, kemampuan dosen yang masih rendah, penggunaan
metode atau media yang kurang tepat dan tidak mencapai sasaran serta materi
pelajaran yang kurang dikaitkan dengan kehidupan nyata, akibatnya mahasiswa
sulit memahami materi yang diberikan dosen.
Dari beberapa faktor diatas, fakta yang banyak ditemukan di lapangan
adalah kurangnya variasi dosen dalam mengajar. Masih banyak dosen yang belum
mampu memainkan peranan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa pada
proses pembelajaran pada kurikulum pendidikan sekarang. Dimana dalam
kurikulum sekarang murid di tuntut lebih aktif dan dosen hanya sebagi motivator.
Tapi pada saat sekarang ini banyak dosen yang masih memberikan materi
pembelajaran yang memakai metode yang konvesional seperti metode ceramah
yang hanya mengandalkan daya ingat mahasiswa atau seberapa besar tingkat
penghafalan mahasiswa terhadap suatu materi, ha1 inilah yang membuat
mahasiswa menjadi bosan karena hams mengulang materi yang sama supaya
teringat di kepala.
Setelah direnungkan dan diskusi serta brainstorming dengan teman
sejawat yang mempunyai kompetensi strategi pembelajaran maka persoalan ini
perlu dilakukan upaya jalan keluar atau solusi dalam bentuk lain. Metode yang
tepat untuk memecahkan masalah perkuliahan di atas, dengan mempertimbangkan
karakteristik kompetensi mata kuliah, yang sarat dan dominan kognitif bahkan
filosofis serta sepi dari praktis, maka untuk penguasaan kompetensi karakteristik
demikian
secara
komprehensif,
pendekatan
mahasiswa
sentris
dengan
meninggalkan dosen sentris sangat tepat digunakan metode Jigsaw. Tentu dengan
metode Jigsaw peranan dosen bergeser menjadi perencana, fasilitator, dan
monitoring serta evaluasi dalam pembelajaran perkuliahan ini. Dengan solusi
metode Jigsaw ini diharapkan prestasi mahasiswa menjadi meningkat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah dalam
penelitian yaitu: Metode Jigsaw yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan
prestasi mahasiswa dalam mata kuliah Teori dan Hukum Konstitusi di prodi
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Padang ?
1.3. Tujunn dan Manfaat Teaching Grant
Untuk menemukan model metode Jigsaw yang tepat dalam meningkatkan prestasi
mahasiswa dalam mata kuliah Teori dan Hukum Konstitusi di prodi Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, dalam
bentuk media modul materi pembelajaran mata kuliah Teori dan Hukum
Konstitusi.
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah :
I) Untuk meningkatkan pmksionalisrne dosen mata kuliah Teori dan H u h
Konstitusi di prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Padang.
2) Untuk mengekktibn proses perkuliahan Teori dan Hukurn Konstihrsi di
prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu
Sosial
Universitas Negeri Padang.
3) Meningkatkan prestasr' mahasiswa dalam perkuliahan Teori dan Hukurn
Konstitusi di prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Padang.
BAB I1
Belajar bukan sekedar mencatat, tidak pula sekedar menghafal, tetapi
belajar merupakan suatu proses lebih menyeluruh dalam upaya memahami ilmu
pengetahuan. Pemahaman ini salah satu dapat dilakukan dengan lebih menguatkan
cam belajar dalam memahami makna dan interprestasi materi pembelajaran.
Hamalik (dalam Ary, 201 1) mengatakan bahwa "Belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam din seseorang yang dinyatakan dalam caracam bertingkah laku yang baru, bakat pengalaman dan latihan".
Apabila dikaitkan dengan proses belajar di perguruan tinggi maka dalam
mengajar dosen diharapkan menyajikan pelajaran yang bermutu dan mudah
dimengerti oleh subjek didik sehingga kelancaran dalam proses belajar mengajar
dapat terlaksana. Di dalam kegiatan proses belajar mengajar ini dosen harus
menerapkan berbagai metode dan teknik mengajar yang baik. Menurut Roestiyah
(dalam Iswatik. 201O), bahwa "dalam proses belajar mengajar, pengajar (guru atau
dosen) hams memiliki strategi agar mahasiswa dapat belajar secara efektif dan
efisien mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satunya adalah hams
menguasai teknik-teknik penyajian yang disebut metode mengajar".
Proses perubahan dalarn din' seseorang dari pengertian belajar diatas dapat
berlangsung secara tepat guna manakala pengetahuan yang diperoleh mampu
mengubah sikap dan aktivitas hidup manusia dalam meningkatkan prestasinya.
Prestasi adalah segala pekerjaan yang berhasil. Ini berarti bahwa segala usaha
yang dilakukan untuk mencapai hasil yang baik dalam dunia pekerjaan maupun
6
dalam dunia pendidikan, terrnasuk dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar
mahasiswa dapat meningkat jika diterapkan suatu teknik penyajian atau metode
atau suatu model mengajar yang efektif digunakanoleh dosen dalam memberikan
materi perkuliahannya. Makna prestasi belajar menurut Winkel (dalam Amir,
2008) merupakan suatu bukti usaha yang dicapai. Jadi dalam ha1 ini prestasi
belajar merupakan bukti usaha belajar yang dilakukan seseorang sehubungan
dengan apa yang telah dipelajarinya.
Peserta belajar / peserta didik setelah mengalami proses belajar akan
mengalami perubahan baik dalam pengetahuannya, keterampilan maupun
sikapnya. Dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga,
psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang
berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Sardiman, dalam Sandi, 2009).
Peningkatan prestasi belajar mahasiswa merupakan suatu keniscayaan apabila
diketahui secara pasti berbagai faktor yang mempengaruhinya. Menurut Sukardi
(dalam Herlina 2008), secara umum faktor-faktor tersebut dapat dibedakan
menjadi, (1). Faktor fisiologis dalam belajar, suatu ha1 yang mendorong atau
menjadi alasan dilakukannya perbuatan belajar adalah; (2). Adanya sifat ingin
tahu untuk menyelidiki sesuatu; adanya sifat kreatif pada manusia ; (3) adanya
keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha yang baru; (4). Adanya
keinginan untuk mendapatkan rasa aman; (5) adanya hukuman sebagai akibat
daripada pelajaran.
Untuk mengatasi faktor-faktor yang dapat menurunkan prestasi belajar
mahasiswa maka seiring dengan dinamika zaman, yang mana saat ini di Indonesia
7
dalam masa reformasi lebih menghendaki sesuatu yang menekankan keberhasilan
pemahaman pengetahuan karena banyak perubahan dalam pelbagai aspek
kehidupan. Termasuk perubahan materi ajar dalam perkuliahan diantara materi
Teori dan Hukum Konstitusi sejak dibentuk Mahkamah Konstitusi dan telah
diarnandemen UUD 1945 sebanyak 4 (empat) kali. Di mana dalarn masa
sebelumnya perubahan UUD 1945 merupakan sesuatu yang dianggap "tabu"
dilakukan.
Karena diperlukan pada program studi Pendidikan Kewarganegaraan dalam
aspek kognitif bagi materi perkuliahan Teori dan Hukum Konstitusi, maka
sepatutnya dilakukan pembelajaran secara kooperatif. Menurut Sunardi (2009)
pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
faham konstruktivis, pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah
mahasiswa
sebagai
anggota
kelompok
kecil
yang
tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
mahasiswa anggota kelompok hams saling bekerja sama dan saling membantu
untuk memahami materi ajar.
Dalam pem belajaran kooperatif terdapat ciri-cini yang rnem bedakannya
dengan metode biasa. Hal ini dikemukakan oleh Ibrahim (dalam Umi, 2006)
yaitu:
a. Mahasiswa
bekerja
dalam
kelompok
secara
kooperatif
untuk
menuntaskan materi belajamya.
b. Kelompok dibentuk dari mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah.
c. Bila mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan
jenis kelamin yang berbeda.
d. Penghargaan lebih berorientasi kelompok dari pada individu.
Adapun unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Lungdren
(dalam Sandi,dkk, 2009) yaitu ; (1). Para mahasiswa hams memiliki persepsi
bahwa mereka "tenggelam atau berenang bersama (2). Pengajar 1 pendidik hams
memiliki tanggung jawab terhadap mahasiswa atau peserta didik lain dalam
kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari
materi yang dihadapi (3). Para mahasiswa hams berpandangan bahwa mereka
semua memiliki tujuan yang sama (4). Para mahasiswa membagi tugas dan
berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok (5) para mahasiswa
diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap
evaluasi kelompok (6) para mahasiswa berbagi kepemimpinan Banjamegara
sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar (7).
Setiap mahasiswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Pendapat lainnya menurut
Thompson, et al. (dalam Vrys, 2008) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran. Di dalam
pembelajaran kooperatif mahasiswa belajar mahasiswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun
dalam kelompok yang terdiri atas 4 atau 6 orang mahasiswa, dengan kemampuan
yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran
kemarnpuan mahasiswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk
9
melatih mahasiswa dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Senada dengan
di atas maka menurut Slavin (dalam Respaty, 2007) pembelajaran kooperatif
dilakukan usaha secara dalam pembelajaran yang khusus agar masing-masing
mahasiswa dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti
menjadi pendengar yang baik, mahasiswa diberi lembar kegiatan yang berisi
pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja
kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu model Jigsawa. Menumt
Arends (dalam Umi, 2006) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok
yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Lebih
lanjut Ary (2011) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan mahasiswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 46 orang secara heterogen dan bekerjasama
saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian
materi pelajaran yang hams dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada
anggota kelompok lain.
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Mahasiswa
tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga hams siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang
lain. Lie (dalam Sandi, 2009) mengemukakan bahawa dengan menggunakan
model ini maka para mahasiswa saling tergantung satu dengan yang lain dan hams
10
bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang di tugaskan. Para
anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi
(tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang
ditugaskan kepada mereka. Kemudian mahasiswa-mahasiswa itu kembali pada
tim/kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada
pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal
dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk mahasiswa yang
beranggotakan mahasiswa dengan kemampuan asal, dan latar belakang keluarga
yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli.
Kelompok ahli, yaitu kelompok mahasiswa yang terdiri dari anggota kelompok
asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik
tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk
kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok
asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends dalam Umi, 2006).
Kelornpok Asal
Kelornpok Ahli
Gambar f . l l u s ~ sKeiompok
i
Jigsaw
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang
sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi ditugaskan
pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk
mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota
kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman
sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok
ahli. Jigsaw didesai selain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa
secara mandiri juga dituntut saling ketergantungan yang positif (saling memberi
tahu) terhadap teman sekelompoknya. Selanjutnya diakhir akhir pembelajaran
mahasiswa diberi modul sesuai keahlian secara individu yang mencakup topik
materi untuk dibahas. Kunci tipe jigsaw ini adalah ini adalah interdepedensi setiap
mahasiswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan
dengan tujuan agar dapat mengerjakan diskusi dengan baik.
Untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, disusun langkahlangkah pokok: (1). Pembagian tugas (2). Pemberian lembar ahli (3). Mengadakan
diskusi (4). Mengadakan kuis. Adapun rencana pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw ini diatur secara instructional sebagai berikut (Slavin dalam Vrys, 2009).
1. Membaca
: mahasiswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca
materi tersebut untuk mendapatkan informasi.
2. Diskusi kelompok ahli
: mahasiswa dengan topik-topik ahli yang
sama bertemu untuk mendiskusikan topik tersebut
3. Diskusi kelompok
ahli
kembali
menjelaskan topik pada kelompoknya
ke
kelompok
asalnya
untuk
4. Kuis
: mahasiswa memperoleh kuis individu yang mencakup semua
topik
5. Penghargaan ke1ompok:penghitungan skor kelompok dan menentukan
penghargaan kelompok.
Setelah kuis dilakukan, maka dilakukan perhitungan skor perkembangan
individu dan skor kelompok. Skor individu setiap kelompok memberi
sumbangan pada skor kelompok berdasarkan rentang skor yang diperoleh
pada kuis sebelumnya dengan skor terakhir.
BAB III
Metode pendekatan dilakukan dengan kualitatif tetapi juga didukung dengan pre
test dan post test dengan menggunakan statistik mean (rerata) dan persentase.
Kemudian metode pengembangan dan implementasi model Jigsaw dalam mata
kuliah teori dan hukum konstitusi yang sesuai dengan silabus dengan 2 (dua)
siklus maka ditempuh langkah sebagai berikut:
3.1. Siklus 1
Dalam siklus satu ini, 40 (empat puluh) orang mahasiswa yang terdaftar dalam
seksi mata kuliah teori dan hukum konstitusi semester genap 2012 dikelompokkan
ke dalam 5 (lima) kelompok ahli dan 8 (delapan) kelompok asal. Siklus satu ini
terdiri dari persiapan tindakan termasuk pre- test, pelaksanaan tindakan, post- test
dan akhirnya analisis, refleksildiskusi.
3.1.1. Persiapan Siklus 1.
Persiapan ini terdiri dari; a)
pre test,; b)pembentukkan kelompok asal ; c)
pembentukkan kelompok ahli dan menyiapkan materi per topik dalam bentuk
bundel untuk masing-masing mahasiswa.
a. Pretest
Proses inj disiapkan soal-soal pretest berdasarkan kompetensi dasar yang
terdapat dalarn silabus sampai batas mid (tengah) semester.
b. Pembentukkan kelompok asal
Pernbentukkan kelornpok asal yang temliri dari 8 (delapan) kelompok asal
yang beranggotakan 5 (lima ) orang sehingga mahasiswa yang bejumlah
sebanyak 40 (empat puluh) orang terbagi habis, dan masing-masing
memilih Ketua dan Sekretaris.
c. Kelompok ahli
Kelompok ahli pada siklus pertama ini mernbahas 5 (lima) topik yang
sesuai dengan 5 (lima) kompetensi dasar dalam silabus mata kuliah ini.
1) Kelompok ahli A, tentang : Apa dun bagaimana teori dan hukum
konstitusi, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menjelaskan pengertian, dasar, tujuan
mempelajari teori dan hukum konstitusi.
2) Kelompok ahli B, tentang : Alasan dun posisi mempelajari teori dan
hukum Konstitusi, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menjelaskan Letak dan tempat Teori
Konstitusi Dalam Sistem Ilmu Kenegaraan.
3) Kelompok ahli C, tentang : Analisis perbeahan dan persamaan
konstitusi dan Undang-undang Dasar, beranggotakan 8 (delapan)
orang yang berasal dari 8 (delapan) kelompok asal, dengan target
mereka ahli dalam kompetensi dasar tentang kemampuan menjelaskan
istilah, pengertian konstitusi dan Undang Undang Dasar.
4) Kelompok ahli D, tentang : Keterkaitan antara teori dun hukum
konstitusi dengan hukum tata negara dun ilmu negara, beranggotakan
8 (delapan) orang yang berasal dari 8 (delapan) kelompok asal,
dengan target mereka ahli dalam kompetensi dasar tentang
kemarnpuan menjabarkan Undang-Undang Dasar sebagai konsep
dasar sistem nasional.
5) Kelompok ahli E, tentang : Karakteristik dasar sebuah konstitusi
dalam negara, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menguraikan tujuan, fungsi, sifat dan nilai
konstitusi.
3.1.2. Menyiapkan materi per topik keahfian
Dalam menyiapkan materi peneliti menggandakan materi yang dapat
mendukung pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam
silabus. Materi ini bersumber dari referensi yang sudah dipilih dan
terdokumen dalam silabus.
3.1.3. Pelaksanaan Siklus 1
Semua persiapan di atas dioperasionalkan sebagai berikut:
a) Kelompok asal menyebar kepada kelompok ahli yang dikirimkan oleh
kelompok asal masing-masing sesuai dengan keahlian yang dituju pada
kelompok ahli.
b) Diskusi dan menelaah materi yang dimiliki masing-masing dalam
kelompok keahlian yang diikuti.
c) Kelompok ahli menyimpulkan kajiannya dan diskusinya berdasarkan
kompetensi dasar yang hams mereka kuasai.
d) Kelompok ahli kemudian bubar dan anggotanya kembali kepada kelompok
asal masing-masing.
e) Setiap anggota kelompok asal bertindak sebagai narasumber sesuai
keahlian yang diperolehnya dari kelompok ahli sebelurnnya. Artinya
masing-masing anggota kelompok asal yang mempunyai keahlian berbeda
menjadi narasumber di kelompok asalnya secara bergiliran.
f) Ketua dan sekretaris di kelompok asal secara bersama-sama merangkum
semua topik yang diskusi di kelompok asal berdasarkan kompetensi dasar
yang ada di dalam silabus.
g) Post test yang dilakukan dosen tehadap mahasiswa dengan menggunakan
alat 1 soal yang sama dengan pre test.
3.1.4. Analisis, Refleksil Diskusi
Analisis dilakukan oleh peneliti dengan membandingkan hasil pre test dengan
hasil post test dengan menggunakan statistik mean (rerata) dan t-test.
Refleksi dilakukan oleh peneliti dengan mahasiswa yang melakukan
Jigsaw dengan mengungkapkan hal-ha1 yang berhubungan dengan proses Jigsaw
yang mencakup suasana atmosfir kesenangan / ketidaksenangan kemudahan dan
kesulitan dalam mencapai kompetensi dasar, dan keunggulan dan kelemahan dari
proses jigsaw dari mahasiswa yang bewariasi dari segi jenis kelamin dan tingkat
IPK mereka terakhir (IPK tinggi, sedang dan rendah).
Diskusi dilakukan oleh tim dosen dengan menggunakan informasi dari pre
test dan post test yang dianalisis dengan mean dan t-test yang dikonfirmasikan
dengan hasil wawancara yang telah direfleksikan oleh mahasiswa yang terlibat
dalam jigsaw.
Dengan demikian ditemukan aspek-aspek positif dari proses model
jigsaw yang diterapkan pada siklus satu, dalam peningkatan prestasi mahasiswa
pada mata kuliah teori dan hukum konstitusi, disamping juga ditemukan aspekaspek negatif dari model jigsaw yang diterapkan pada siklus satu dan dirancang
pula program tindakan perbaikannya sehingga diharapkan dapat menjadi model
peningkatan prestasi mahasiswa yang lebih optimal
3.2. Siklus 2
Dalam siMus satu hi, 40 (empat puluh) o m g mahasiswa yang t e d a h r dalarn
seksi mata kuliah teori dan hukum konstitusi semester genap 2012 dikelompokkan
ke dalam 5 (lima) kelompok ahli dan 8 (delapan) kelompok asal.
3.2.1. Persiapan Siklus 2.
Persiapan ini terdiri dari; a)
pre test,; b)pembentukkan kelompok asal ; c)
pembentukkan kelompok ahli dan menyiapkan materi per topik dalam bentuk
bundel untuk masing-masing mahasiswa.
a. Pre test
Proses ini disiapkan soal-soal p ~ t e s bedasarkan
t
kompetensi dasar yang
terdapat dalam silabus sampai batas mid (tengah) semester. Siklus dua ini
terdiri dari persiapan tindakan termasuk pre- test, pelaksanaan tindakan,
post- test dan akhirnya analisis, refleksildiskusi.
b. Pembentukkan kelompok asal
Pembentukkan kelompok asal yang terdiri dari 8 (delapan) kelompok asal
yang beranggotakan 5 (lima ) orang sehingga mahasiswa yang berjumlah
sebanyak 40 (empat puluh) orang terbagi habis, dan masing-masing
memilih Ketua dan Sekretaris.
c. Kelompok ahli
Kelompok ahli pada siklus pertama ini membahas 5 (lima) topik yang
sesuai dengan 5 (lima) kompetensi dasar dalam silabus mata kuliah ini.
1) Kelompok ahli A, tentang : Konsep utama perubahan Undang-
undang Dasar, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menguasai tata cara (prosedur) perubahan
Undang-Undang Dasar.
2) Kelompok ahli B, tentang : Relevansi konsep utama perubahan
Undang-undang
Dmar
daIam
konstitusi
Republik
Indonesia,
beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8 (delapan)
kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi dasar
tentang Kemampuan menguasai dan menganalisis tata cara perubahan
UUD yang dianut oleh UUD 1945.
3) Kelompok ahli C, tentang :Recht en morale idee dalam pembentukan
konstitusi, beranggotakan 8 (delapan) orang yang berasal dari 8
(delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli dalam kompetensi
dasar tentang kemampuan menjelaskan Sejarah pembentukan UUD
1945.
4) Kelompok ahli D, tentang :Jaminan kedaulatan rakyat dalam hukum
dasar Republik Indonesia, beranggotakan 8 (delapan) orang yang
berasal dari 8 (delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli
dalam
kompetensi
dasar tentang
kemampuan
menguasai
dan
menganalisis sistem hukum dasar dan hukum dasar Negara Republik
Indonesia
5) Kelompok ahli E, tentang :Kandungan isi konstitusi dalam persfektif
sejarah konstitusi Republik Indonesia, beranggotakan 8 (delapan) orang
yang berasal dari 8 (delapan) kelompok asal, dengan target mereka ahli
dalam kompetensi dasar tentang kemampuan menjelaskan sejarah
perundang-undangan Indonesia.
3.2.2. Menyiapkan materi per topik keahlian
Dalam menyiapkan materi peneliti menggandakan materi yang dapat mendukung
pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam silabus. Materi ini
bersumber dari referensi yang sudah dipilih dan terdokumen dalam silabus.
3.2.3. Pelaksanaan Siklus 2
Semua persiapan di atas dioperasionalkan sebagai berikut:
a) Kelompok asal menyebar kepada kelompok ahli yang dikirimkan oleh
kelompok asal masing-masing sesuai dengan keahlian yang dituju pada
kelompok ahli. Diskusi dan menelaah materi yang dimiliki masing-masing
dalam kelompok keahlian yang diikuti.
b) Kelompok ahli menyimpulkan kajiannya dan diskusinya berdasarkan
kompetensi dasar yang harus mereka kuasai.
c) Kelompok ahli kemudian bubar dan anggotanya kembali kepada kelompok
asal masing-masing.
d) Setiap anggota kelompok asal bertindak sebagai narasumber sesuai
keahlian yang diperolehnya dari kelompok ahli sebelumnya. Artinya
masing-masing anggota kelompok asal yang mempunyai keahlian berbeda
menjadi narasumber di kelompok asalnya secara bergiliran.
e) Ketua dan sekretaris di kelompok asal secara bersama-sama merangkum
semua topik yang diskusi di kelompok asal berdasarkan kompetensi dasar
yang ada di dalam silabus.
f ) Post test yang dilakukan dosen terhadap mahasiswa dengan menggunakan
alat / soal yang sama dengan pre test.
3.2.4. Analisis, Refleksil Diskusi
Analisis dilakukan oleh peneliti dengan membandingkan basil pre test dengan
hasil post test dengan menggunakan statistik mean (rerata) dan t-test.
Rej7eksi dilakukan oleh peneliti dengan mahasiswa yang melakukan
Jigsaw dengan mengungkapkan hal-ha1 yang berhubungan dengan proses Jigsaw
yang mencakup suasana atmosfir kesenangan / ketidaksenangan kemudahan dan
kesulitan dalam mencapai kompetensi dasar, dan keunggulan dan kelemahan dari
proses jigsaw dari mahasiswa yang bervariasi dari segi jenis kelamin dan tingkat
IPK mereka terakhir (IPK tinggi, sedang dan rendah).
Diskusi dilakukan oleh tim dosen dengan menggunakan informasi dari pre
test dan post test yang dianalisis dengan mean dan t-test yang dikonfirmasikan
dengan hasil wawancara yang telah direfleksikan oleh mahasiswa yang terlibat
dalam jigsaw.
Hasil yang dari proses model jigsaw yang diterapkan pada siklus dua,
diperoleh suatu model yang dapat diimplementasikan dalam peningkatan prestasi
mahasiswa pada mata kuliah teori dan hukum konstitusi. Model jigsaw yang
diperoleh dari hasil penelitian ini menjadi model peningkatan prestasi mahasiswa
yang lebih optimal dalam perkuliahan pada prodi Pendidikan Kewarganegaraan
secara lebih has.
3.3.
Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian adalah par mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teori dan
Hukum Konstitusi seksi 44567 dengan jumlah 60 (enam puluh) orang. Lokasi
penelitian yaitu tempat dilaksanakannya perkuliahan pada lokal D.41 dan lokal
lainnya di lingan Fakultas llmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Perkuliahan
berlangsung pada semester gasal Juli - Desember 20 12.
3.4.
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar mahasiswa dalam penelitian ini dengan cam nilai individual
mahaiswa digabung (dijumlahkan) dengan nilai kelompok asal dan dibagi dua
sehingga diperoleh nilai akhir. Nilai kelornpok asal yang dijumlahkan tersebut
diperoleh dengan menjumlah semua nilai individu dibagi dengan sebanyak jumlah
anggota kelompok asal. Adapun rurnusnya yaitu
NT + N K Asal :2 = N A
NK = Jumlah N1: Jumlah Anggota Kelompok Asal
Penilaian diatas dilakukan pada siklus 1 dan pada siklus 2, dengan cam ini
dapat diketahui apakah terdapat perubahan peningkatan nilai akhir atau tidak ada
perubahan peningkatan nilai akhir. Sehingga dapat diketahui apakah metode ini
mempunyai pengaruh terdapat hasil nilai belajar mahaiswa atau tidak mempunyai
pengaruh. Selanjutnya persebaran nilai para mahasiswa tersebut dibuat dalam
bentuk persentase dengan rumus :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian.
Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa yang mengambil mata kuliah teori dan
Hukum Konstitusi 3 (tiga) sks (system kredit semester) pada seksi 44567, kode
mata kuliah PKn 166 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 60 (enam puluh)
orang, angkatan tahun 2010. Lokasi penelitian dilakukan di lokal perkuliahan
yang diperuntukkan bagi prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Lokal yang
digunakan dalam perkuliahan ini adalah lokal D.41 di lingkungan Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Padang. Namun mengingat perlu dilakukan percepatan
perkuliahan untuk penyelesaian laporan penelitian ini, maka perkuliahan setelah
ujian tengah semester dilakukan percepatan dengan biasanya perkuliahan
dilakukan satu kali dalam satu minggu, dilakukan lebih satu kali dalam satu
minggu dengan menggunakan lokal D.04, lokal D.26, lokal D.O1 disamping pada
hari sesuai jadwal setiap hari senin pada jam perkuliahan ke 7 -9 pada lokal D.41.
(copy d a h r kegiatan perkuliahan, terlampir).
Selanjutnya, hasil penelitian ini diketengahkan dengan susunan sebagai
berikut; 1) setting penelitian; 2) data pengamatan (obsewasi); 3) data wawancara;
4) refleksi dan diskusi yang meliputi pula keunggulan dan kelemahan siklus 1 dan
siklus 2. Setelah dikemukakan data yang telah diperoleh selama proses
pembelajaran Teori dan Hukum Konstitusi dengan menggunakan metode jigsaw
ini. Kemudian dilanjutkan dengan analisis dan pembahasan untuk member
penjelasan lebih mendalam dari hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini.
4.2.Setting Penelitian
SiMus 1.
Sebelum siklus 1 dilakukan terlebih dahulu dibuat kontrak belajar antara dosen
Pembina mata kuliah dengan para mahasiswa yang mengambil ini. Setelah
disepakati kontrak belajar tersebut kemudian ditandatangani oleh perwakilan
mahasiswa dan dosen Pembina mata kuliah maka dibagikan silabus mata kuliah
yang telah dibuat penjelasan perkuliahan dilakukan dengan menggunakan metode
pembelajaran jigsaw. Sebahagian besar mahasiswa dalam kelas ini telah
mengetahui metode ini karena telah mendapatkan mata kuliah Strategi
Pembelajaran. Namun begitu tim peneliti menjelaskan kembali tentang proses
pembelajaran mata kuliah ini dengan metode jigsaw dengan memberikan
gambaran bagaimana proses yang dilakukan yaitu pengertian kelompok asal,
pengertian kelompok ahli, cara pemberian nilai kepada mahasiswa berkaitan
dengan nilai secara individu, nilai kelompok dan pengaruhnya kepada nilai
individu, cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran, cara pembagian kelompok asal,
pembagian kelompok ahli, cam berdiskusi, cara memperoleh bahan literatur
diskusi selain bahan yang diberikan oleh tim peneliti.
Pada kuliah awal tanggal 29 Agustus 2012 ini belum dilakukan pre test,
clan pembagian kelompok asal dan pembagian kelompok ahli secara sementara
karena para mahasiswa yang mengambil mata kuliah pada seksi ini masih ada
kemungkinan berubah. Perubahan ini dapat terjadi karena para mahasiswa masih
dalam masa tenggang waktu perubahan mata kuliah yang diambilnya.
Pada pertemuan kedua tanggal 3 September 2012, dilakukan cross check kembali
komposisi mahasiswa yang telah dibagi ke dalam kelompok asal dan kelompok
ahli, setelah dilakukan pengecekan ternyata memang ada beberapa mahasiswa
yang tidak jadi mengambil mata kuliah ini dan ada yang baru masuk karena
mengambil mata kuliah ini. Kemudian dilakukan penyisipan pada kelompok asal
dan ahli yang kurang anggotanya kerana ada yang tidak jadi mengambil mata
kuliah ini. Hasil pembagian kelompok yaitu : kelompok asal mahasiswa tersebut
dibagi atas 12 (dua belas) kelompok dengan jumlah anggota masing-masing 5
(lima) orang. Sedangkan kelompok ahli dibagi berdasarkan topik siklus 1 (satu)
terdiri atas 5 (lima) kelompok yang jumlah anggota kelompok ahli 12 (dua belas)
atau (tiga belas) orang masing-masing kelompok. Pada kelompok asal diberi kode
kelompok 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan kelompok ahli diberi kode
kelompok ahli A, B, C, D, E. Dalam menentukan keanggotaan pada kelompok
ahli yaitu setiap mahasiswa pada kelompok asal bernomor 1, 6, 11 menjadi
anggota kelompok ahli A, bernomor 2,7,12 menjadi anggota kelompok ahli B,
bernomor 3,8, menjadi anggota kelompok ahli C, bernomor 4, 9 menjadi anggota
pada kelompok D, bernomor 5, 10 menjadi anggota kelompok ahli E.
Pembagian mahasiswa yang dilakukan dengan pengambilan secara acak
oleh dosen menggunakan daftar hadir perkuliahan semester Juli - Desember 2012,
seksi 44567 (copy d a h r hadir terlampir). Adapun pembagian kelompok asal dan
ahli pada siklus 1 ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Sedangkan topik masingmasing kelompok ahli dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1. Topik dan Kompetensi Dasar Ahli Siklus 1
I Kode
Kelompok
I1
Topik
Kompetensi Dasar
Apa dan bagaimana Kemampuan
menganalisis
teori
dan
hukum pengertian,
dasar,
tujuan
konstitusi
mempelajari teori dan hukum
konstitusi
Alasan dan posisi Kemampuan menielaskan Letak
rnempelajari teoii dan dan tempat ~ e o r i Konstitusi
hukurn konstitusi
Dalam Sistem Ilmu Kenegaraan.
rl
1
Kelompok ahli B
Kelompok ahli C
Apa dun Bagaimana kemarnpuan
pengertian
Teori
Sejarah,
konstitusionalisme,
Konstitusionalisme
lahirnya
konstitusionaiisme,
hubungan
dan
perbedaan
konstitusionalisme dan konstitusi
antara [ kemampuan
meniabarkan
Kelompok ahli D ( Keterkaitan
teori
dan
hukum undan$-undang Dasar " sebagai
konstitusi
dengan konsep dasar sistem nasional
h k w n fatn negara
dan ilmu negara
Kelompok ahli E
dasm kemampuan menguraikan tujuan,
Karakteristik
se buah
konstitusi fungsi, sifat dan nilai konstitusi.
dalam negara
Sumber : Diolah Hasil Penelitian, 2012.
I
Materi di atas bersumber dari referensi yang sudah dipilih dan terdokumen
sesuai materi dalam silabus perkuliahan ini. Setiap mahasiswa yang mengikuti
perkuliahan ini diberikan silabus dan bahan untuk diskusi dalam kelompok ahli.
Bahan-bahan yang telah disiapkan pada siklus 1 ini dibuat atas 5 (lima) topik
sesuai dengan tabel diatas dan masing-masing mahasiswa pada kedua seksi
mendapatkan bahan yang disediakan oleh Peneliti sesuai dengan topik kelompok
ahli masing-masing dengan jumlah bahan 60 (enam puluh) buah yang dijilid.
Materi yang diberikan pada siklus 1 ini setara dengan target materi hingga
ujian tengah semester. Kegiatan diskusi pada kelompok ahli dilaksanakan 2 (dua)
kali kegiatan, masing-masing diselenggarakan dalam jangka waktu setara 3 sks
pembelajaran. Pada kedua ini dilakukan Pre Test kepada para mahasiswa yang
27
1
mengambil mata kuliah ini. Soal pre test meliputi materi dalam silabus hingga
batas ujian mid semester. Soal pre test dibuat tertulis dan mahasiswa menjawab
soal-soal pre-test yang dibagikan secara tertulis dalam jangka waktu 90 (sembilan
puluh) menit. Lembar jawaban pre test serta soal pre test dikumpulkan oleh tim
peneliti, soal pre test dikumpulkan bersama lembaran jawaban ini disebabkan soal
yang sama akan diujikan kembali pada saat post test yaitu pada saat ujian mid
semester nanti.
Selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar mahasiswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi
pula keterlaksanaan model pembelajaran jigsaw ini oleh dosen dalam yang berada
dalam kelas dan mengelola pembelajaran. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui langkah-langkah pembelajaran pada setiap materi perkuliahan Teori
dan Hukum Konstitusi berlangsung dengan dinamis sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran jigsaw yang disusun atau tidak. Pengamatan terhadap
kegiatan aktiviitas pembelajaran ini dilakukan oleh satu atau dua orang dosen tim
peneliti dengan menggunakan panduan keterlaksanaan model pembelajaran
jigsaw setiap pertemuan perkuliahan.
4.3. Data Pengamatan (Observasi) Siklus 1
Data pengamatan pada siklus 1 ini terdiri dari data yang diperoleh pada
pengamatan diskusi kelompok ahli dan, kemudian data yang diperoleh pada
pengataman diskusi kelompok asal. Masing-masing diklasifikasikan secara
tersendiri guna memperoleh perkembangan dan dinamika aktifitas para
mahasiswa dalam berdiskusi pada posisi yang berbeda.
Posisi yang berbeda dimaksudkan dalam penelitian ini ialah pada diskusi
kelompok ahli para mahasiswa dalam posisi saling memperkuat kemampuan
wawasan. Mereka secara bersama berusaha saling memahami secara bersama
topic dan kompetensi dasar sesuai dengan keahliannya. Sebab setelah selesai
diskusi pad kelompok ahli mereka hams mampu mempresentasikan, menjelaskan,
beragumentasi dalam diskusi pada kelompok asalnya.
4.3.1. Data Pengamatan Diskusi Kelompok Ahli
Pengamatan pelaksanaan diskusi yang dilakukan oleh kelompok ahli
dalam metode jigsaw ini berlangsung pada tanggal 3 September 201 2, tanggal 10
September 201 2, tanggal 17 September 201 2.
Diskusi yang dilakukan pada
kelompok ahli oleh pada mahasiswa yang telah terbagi seperti mana yang terdapat
pada lampiran 1 dan topic seperti mana pada table 4.1. di atas. Untuk
memudahkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maka pola susunan
kelompok diskusi para ahli ini disusun berdasarkan skema berikut.
Skema 4.1. Susunan Letak Diskusi Kelompok Ahli
Lokal D.41 pada lingkungan FIS UNP
pzlq
pengamatan kegiatan dan aktifitas diskusi, yang dilakukan para mahasiswa
pada kelompok ahli masing-masing. Selain berada pada posisi depan (meja dosen)
dalam kumn waktu tertentu tim peneliti berjalan mendekati kelompok diskusi,
tanpa melakukan intervensi apapun terhadap semua proses diskusi kelompok ahli
yang terjadi. Hanya apabila ada pada kelompok diskusi ahli tertentu bertanya,
untuk mendapat penjelasan topic yang sedang mereka diskusikan, maka tim
peneliti membantu memberikan penjelasan topic atau materi yang ditanyakan
tersebut.
Selanjutnya, hasil pengamatan diskusi kelompok ahli disajikan pada table
dibawah ini.
Tabel 4.2. Pengamatan Diskusi Kelompok Ahli Siklus 1
Kelompok Ahli
Kelompok Ahli
A
Jumlah
Kelompok Ahli
B
I Tanggal 3-09-12 1
I Aktif
:7 \
I Kurang Aktif
1
1 Aktif
:3
12
:6
Kurang Aktif : 5
Tidak Aktif : 1
12
Jumlah
Kelompok Ahli 1 Aktif
:8
C
I Kurana Aktif :2
Tidak Aktif :2
12
Jumlah
Kelompok Ahli
Aktif
:7
D
Kurang Aktif : 4
Tidak Aktif : 1
I
12
Jumlah
:6
Kelommk Ahli 1 Aktif
E
Kurang Aktif :4
Tidak Aktif :2
12
Jumlah
1
l
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
%
58
25
Tanggal 10-09-12
Akti f
:9
Kurana Aktif : 3
~ i d a ikk t i f : 0
12
Aktif
:9
Kurang Aktif : 1
~ i d a k - ~ k t i f :2
12
Aktif
:9
Kurang Aktif : 0
Tjdak Aktif :3
12
100
50
4 1,7
8,3
100
66,6
16.7
16;7
100
58,3
33,4 Kurang Aktif: 0
8.3 Ti dak Akti f
100
50 Aktif
33,3
16.7
100
I
1
1
I Tanggal 17-09-12 1 %
75
25
1 Aktif
1 Kurana Aktif
:I1 )
: 1
1
0 ~idakiktif : 0
1
1
1
1
100
75
8.3
16,7
100
75
0
25
100
1
I
1
1
12
: 12
Aktif
Kurana Aktif : 0
~ i d a k ~ k t i f: 0
12
Aktif
: 11
Kurang Aktif : 0
Tidak Aktif : 1
12
100
1
1
1
100
Sumber : Diolah Hasil Penelitian, 20 1:
li'.:hlh' PERPUSTAKAAN
: M 1 Y . REGERI PADARG
I
97
0.3
0
100
10
0
0
100
91,7
0
8,3
100
I
1
I
4.3.2. Data Pengamatan Diskusi Kelompok Asal
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim peneliti pada diskusi kelompok asal
disajikan pada tabel berikut.
Tabe1.4.3. Keaktifan Mahasiswa Diskusi Kelompok Asal
Kelompok
Asal
Tanggal
24-0920 12
Kdompok
Asal 1
Aktif
Jumlah
Kelompok
asal2
Jumlah
Kelompok
asal 3
Jumlah
Kelompok
asal4
%
Tanggal
01-102012
%
Tanggal
08- 102012
%
Tanggal
15-10-2012
:3
60
Ak-tif
:1
20
Aktif :2
40
Aktif
Kurang
aktif : 2
40
Kwang
aktif : 4
80
Kurang
aktif : 3
60
Kurangaktif
:4
80
Tidak
aktif : O
5
0
0
Tidak
aktif :0
0
100
Tidak
aktif : O
5
0
I00
Tidak
aktif : 0
5
Aktif
:4
80
Aktif
:1
20
Aktif
:2
40
Aktif
:2
40
Kurang
aktif : 1
20
Kurang
aktif : 4
80
Kurang
aktif : 3
60
Kurang
aktif : 3
60
Tidak
aktif : 0
5
0
100
Tidak
aktif :0
5
0
100
Tidak
aktif :0
5
0
100
Tidak
aktif
:O
5
Aktif
:3
60
Aktif
Kurang
aktif : 2
40
Tidak
aktif : O
5
Kelompok
asal5
5
Aktif
K m g
aktif : 2
K m g
aktif : 2
Kurang
aktif : 4
0
100
Tidak
aktif : 1
5
Tidak
aktif :0
5
Tidak
aktif :O
5
Aktif : 1
20
Aktif
Kurang
aktif :4
80
Kurang
aktif : 2
5
0
:2
:2
40
40
20
Tidak
aktif : 1
100
5
Aktif : 2
40
Aktif
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif :3
Tidak
100
Tidak
:2
Aktif
100
20
100
Aktif : 3
Tidak
aktif : 0
Jumlah
I00
:1
yo
0
100
:1
:2
Aktif : 2
Kurang
aktif :3
Kurang
aktif : 1
Tidak
aktif : O
Tidak
aktif : 2
100
100
5
100
40
Aktif : 4
80
Aktif : 0
0
60
Kurang
aktif : 1
20
Kurang
aktif :5
100
Tidak
5
Tidak
100
aktif : 1
Jurnlah
Kelornpok
asal 5
20
100
5
aktif
:0
5
0
100
aktif
:0
5
0
100
aktif
:0
0
5
100
:2
40
Aktif : 3
60
Aktif : 1
20
Aktif : 2
20
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif : 3
60
Kurang
aktif : 3
60
Ti dak
aktif : 1
5
20
100
0
100
Tjdak
aktif : 1
5
20
100
Aktif : 3
60
Aktif
40
Aktif : 3
60
Aktif
:4
80
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif : 2
40
Kurang
aktif :2
40
Kurang
aktif : 1
20
Tidak
aktif :0
5
0
100
Tidak
aktif : 1
5
20
100
Tidak
aktif :0
5
0
100
Aktif : 2
40
Aktif r4
80
Aktif :3
60
Aktif :2
40
Kurang
aktif : 3
60
Kurang