Perekonomian tertutup (closed economy): sebuah perekonomian yang tidak berinteraksi

  Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi Nilai Tukar Nilai Tukar Nilai Tukar Nilai Tukar Perekonomian Terbuka “ Perdagangan dapat mensejahterakan setiap orang”

Perekonomian tertutup (closed economy):

  sebuah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain di dunia. dengan perekonomian lain di dunia.

  Perekonomian terbuka (open economy): sebuah perekonomian yang berinteraksi secara

bebas dengan perekonomian lain di dunia.

  Arus barang dan modal Internasioanal Variabel: ekspor, impor,neraca perdagangan, kurs/nilai tukar.

Interaksi perekonomian terbuka:

  (1) Membeli serta menjual barang dan jasa dalam pasar produk-produk dunia.

  (2) Menjual dan membeli modal/aset dalam pasar-pasar aset internasional internasional

Arus barang : Ekspor, Impor, dan Ekspor Neto

  Ekspor: barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri - dan dijual di luar negeri.

  Impor: barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan - dijual di dalam negeri.

  Ekspor neto : nilai ekspor suatu negara dikurangi nilai - impor,disebut juga neraca perdagangan.

  • Surplus perdagangan : nilai ekspor lebih besar dari impor.
  • Defisit perdagangan : nilai impor lebih besar dari ekspor
  • Perdagangan seimbang : situasi dimana nilai ekspor sama dengan impor.

Faktor yang mempengaruhi arus barang:

  • Selera konsumen thd barang-barang produksi dalam negeri - Selera konsumen thd barang-barang produksi dalam negeri dan luar negeri
  • Harga barang-barang di dalam dan di luar negeri
  • Kurs / nilai tukar
  • Pendapatan konsumen di dalam dan di luar negeri
  • Ongkos angkutan barang antar negara - Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional.

  

Arus modal: Investasi luar negeri neto

  • Investasi luar negeri neto (net foreign investment):

  pembelian aset luar negeri oleh warga domestik dikurangi pembelian aset dalam negeri oleh warga asing.

  Misal, warga negara Indonesia yang memiliki uang - Misal, warga negara Indonesia yang memiliki uang - Rp 800 juta, mempunyai pilihan untuk membeli mobil toyota built up atau menggunakan uang tersebut untuk membeli saham perusahaan toyota  pilihan-1 menggambarkan aliran barang, pilihan-2 menggambarkan aliran modal.

Investasi luar negeri ada dua bentuk:

  • Investasi asing langsung ( foreign direct investment):

   contoh Mc-Donald’s membuka sebuah toko di Bandung  investor secara langsung mengelola sendiri investasinya.

Investasi portofolio luar negeri

  • ( foreign portfolio investment): investment):

  Misal, warga negara Amerika Misal, warga negara Amerika membeli saham sebuah perusahaan di Indonesia (saham Telkom)  investor memainkan peranan pasif.

  Kedua kasus tersebut sama-sama meningkatkan - investasi luar negeri neto Amerika.

Faktor yang mempengaruhi investasi LN:

  • Suku bunga riil yang dibayarkan terhadap aset luar negeri. Suku bunga riil yang dibayarkan terhadap aset - dalam negeri. Risiko ekonomis dan politis dari kepemilikan - Risiko ekonomis dan politis dari kepemilikan - aset di luar negeri.
  • Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kepemilikan aset dalam negeri oleh investor asing.

Ekspor neto dan Investasi LN neto. NFI = NX

  

Investasi luar negeri neto sama dengan ekspor neto

Jumlah nilai barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara (NX) harus sama dengan nilai aset neto yang diperoleh (NFI) Contoh: pabrik boeing di USA menjual beberapa pesawatnya - kpd perusahaan Jepang.  prsh Amerika memberi pesawat, prsh Jepang memberi uang Yen (simultan dan bersamaan).

  Amerika menjual outputnya,  berarti meningkatkan ekspor - neto Amerika.

  Selain itu Amerika mendapatkan sejumlah aset asing (yen)  - meningkatkan investasi luar negeri neto Amerika Misal boeing menukar yen dgn $ dari - sebuah reksadana Amerika, kemudian reksadana membeli saham prsh Sony  ekspor neto pesawat boeing sama dengan investasi luar negeri neto yang dilakukan oleh reksadana. dilakukan oleh reksadana.

  Setiap transaksi internasional pada - dasarnya merupakan suatu pertukaran.

Tabungan, Investasi, dan kaitannya dengan arus-arus Internasional

  

GDP suatu perekonomian

Y = C+I+G+NX

Tabungan Nasional adalah pendapatan nasional yang tersisa

setelah pembayaran konsumsi dan pembelian pemerintah.

  

S = Y-C-G

Y-C-G = I+NX

S = I+NX

Karena ekspor neto (NX) sama juga dengan investasi luar negeri

neto (NFI), maka:

  I NFI

  • + S =

    Tabungan = investasi dalam negeri + investasi LN neto

  

Nilai tukar riil dan nominal

Nilai tukar nominal: Suatu nilai dimana seseorang

  dapat memperdagangkan mata uang dari suatu negara dengan mata uang negara lain. $1 = 80 yen

  Apresiasi: suatu peningkatan nilai tukar mata uang

  yang dihitung oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibelinya.  misal nilai tukar naik dari 80 yen menjadi 90 yen per dolar, dikatakan bahwa dolar mengalami 90 yen per dolar, dikatakan bahwa dolar mengalami apresiasi.--- dolar sedang menguat

Depresiasi: suatu penurunan nilai tukar suatu mata

  uang yang dihitung oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibelinya.  misal nilai tukar turun dari 80 yen menjadi 70 yen per dolar, dikatakan bahwa dolar mengalami depresiasi.---- dolar sedang melemah

  Nilai tukar riil: Suatu nilai dimana seseorang dapat memperdagangkan barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari negara lain

  Misal: sekarung beras produk Indonesia dijual $100. beras produk jepang dijual 16000 yen. nilai tukar nominal $1 = 80 yen Maka: harga beras Amerika $100 sama dengan 8000 yen per karung, harga beras amerika sama denga setengah harga beras jepang. Jadi: Nilai tukar riilnya adalah setengah karung beras jepang sama dengan sekarung beras amerika.

  Nilai tukar riil = (Nilai tukar nominal x Harga domestik) / Harga luar negeri

  Nilai tukar riil: Suatu nilai dimana seseorang dapat memperdagangkan barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari negara lain

  Misal: sekarung beras produk Indonesia dijual Rp 240.000 beras produk jepang dijual 4000 Yen. nilai tukar nominal Rp 120 = 1 Yen. Maka: harga beras Indonesia Rp240.000 sama dengan 2000 yen per Maka: harga beras Indonesia Rp240.000 sama dengan 2000 yen per karung, harga beras Indonesia sama denga setengah harga beras jepang. Jadi: Nilai tukar riilnya adalah setengah karung beras Jepang sama dengan sekarung beras Indonesia.

  Nilai tukar riil = (Nilai tukar nominal x Harga domestik) / Harga luar negeri

  Nilai tukar riil = (Nilai tukar nominal x Harga domestik) / Harga luar negeri Nilai tukar riil = {(1/120 yen per Rp) x Rp240.000 per karung beras Indonesia )}

  /4000 yen per karung beras jepang

= (2000 yen per karung beras Indonesia)

/ 4000 yen per karung beras jepang = ½ karung beras jepang per karung beras Indonesia

  

Untuk harga–harga keseluruhanmengukur nilai riil dengan

menggunakan indeks harga Indeks harga untuk harga-harga domestik = P Indeks harga untuk harga luar negeri = P* Nilai tukar nominal antara mata uang domestik dengan mata uang asing = e.

  Maka: Nilai tukar riil = (e x P)/P*

  

Penentuan Nilai Tukar

Paritas daya beli (purchasing power parity):

  Sebuah teori tentang nilai tukar dimana suatu unit dari setiap mata uang harus dapat membeli kuantitas yang sama dari barang-barang di semua negara

Logika dasar paritas daya beli: Logika dasar paritas daya beli:

  didasarkan pada suatu prinsip yang dinamakan

  hukum satu harga (the law of one price) .

  Yang menyatakan bahwa suatu barang harus dijual dengan harga yang sama di semua tempat.

  

Paritas daya beli (purchasing power parity):

  • Paritas berarti kesamaan
  • ditujukan pada nilai uang Daya beli
  • menyatakan bahwa satu unit dari setiap mata Paritas daya beli uang harus mempunyai nilai riil yang sama di setiap negara.

  Implikasi paritas daya beli:

  • – Nilai tukar nominal antara mata uang dua negara tergantung pada tingkat harga di kedua negara tersebut.  contoh harga 1 kg kopi di Jepang 500 yen dan $5 di Amerika, maka nilai tukar nominal antara kedua mata uang itu seharusnya adalah 100 Yen per Dolar (dari 500 yen/5 dolar= 100 yen per dolar)… jika tidak maka daya beli dolar tidak akan sama di kedua negara.

Implikasi paritas daya beli:

  Jika: P=tingkat harga di Amerika Serikat (dihitung dlm dolar) P*=tingkat harga di luar Amerika (dlm mata uang asing) e = nilai tukar nominal (jumlah uang asing yang dapat dibeli dengan $1)

  Perkirakan jumlah barang yang dapat dibeli dengan uang $1 Perkirakan jumlah barang yang dapat dibeli dengan uang $1 di Amerika dan diluar Amerika.

  Di Amerika: daya beli $1 adalah 1/P di luar amerika $1 adalah e/P* Agar daya beli $1 sama di kedua negara, maka: 1/P = e/P* atau 1= eP/P*.

  1 = eP/P* Perhatikan bahwa sisi kiri persamaan bernilai konstan.

  Sisi kanan adalah nilai tukar riil.

Jadi, jika daya beli dolar selalu sama di dalam dan di luar negeri, maka nilai

tukar riil – harga relatif barang domestik dan luar negeri -- tidak dapat berubah.

  Sedangkan nilai tukar nominal e = P*/P sama dengan rasio tingkat harga luar negeri (ditentukan dalam unit mata uang tingkat harga luar negeri (ditentukan dalam unit mata uang asing) terhadap tingkat harga domestik (ditentukan dalam unit uang domestik).

  Menurut teori paritas daya beli, nilai tukar nominal antara mata uang dari dua negara harus merefleksikan perbedaan tingkat harga di negara- negara yang bersangkutan.

  Nilai tukar nominal berubah jika tingkat harga berubah.

  

Keterbatasan Paritas Daya Beli

Tidak semua barang mudah diperdagangkan  ilustrasi: ongkos potong rambut di Paris lebih mahal dari pada di Jakarta.

  Barang-barang yang mudah diperdagangkan tidak selalu merupakan

barang pengganti yang sempurna jika

dibuat di negara yang berbeda

  

Kesimpulan

Menurut teori paritas daya beli, suatu satuan mata uang setempat diharapkan mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara Implikasi dari teori ini bahwa nilai tukar nominal antara dua negara haruslah nominal antara dua negara haruslah mencerminkan tingkat harga di negara-negara tersebut  akibatnya, mata uang negara-negara yang mengalami inflasi tinggi akan terdepresiasi,

sementara mata uang negara-negara yang

mengalami inflasi rendah akan terapresiasi.

  

Paritas Suku Bunga

Pergerakan nilai tukar antar dua mata uang dipengaruhi oleh perbedaan suku bunga antar mata uang yang bersangkutan

  Alternatif 1: Deposito rupiah, i=8% Rp 10,8 juta Rp 10 juta US$1040 x St

  Alternatif 2: Deposito US$, i=4%

  T u k a r S o = R p S 1 /U $ 1 N il a i tu k a r T a h u n d e p a n S t US$1040 x St

  Alternatif 1: Deposito rupiah, i=8% Rp 10,8 juta Rp 10 juta Alternatif 2: Deposito US$, i=4%

  T u k a r S o = R p S 1 /U $ 1 N il a i tu k a r T a h u n d e p a n S t US$1040 x St Jika I=dana yang diinvestasikan Id suku bunga dalam mata uang domestik So nilai tukar Rp/US$ saat ini; If suku bunga mata uang asing St ekspektasi bilai tukar 1 tahun kemudian Maka : (I/So)(1+if)St = (1+id)I Atau : St/So = (1+id)/(1+if)

  

St/So = (1+id)/(1+if)

(St/So)-1 = {(1+id)/(1+if)}-1

(St/So)-(So/So) = {(1+id)/(1+if)}-{(1+if)/(1+if)}

(St-So)/So = {1+id-1-if)/(1+if)}

  

Sisi kiri merupakan perubahan nilai tukar selama 1 tahun ( = et ) Sisi kiri merupakan perubahan nilai tukar selama 1 tahun ( = et )

Sisi kanan merupakan perbedaan suku bunga.

  

Bila id dan if relatif kecil maka (id-if)/(1-if) mendekati sama

dengan nilai (id-if)

Jadi et = id-if

Artinya perubahan nilai tukar (apresiasi atau depresiasi)

mendekati sama dengan selisih suku bunga.

  

Sistem nilai Tukar :

  • Fix (tetap), contoh negara yang menggunakan : RRC, Argentina, Malaysia, Hongkong dan India.
  • Floating/flexible (mengambang)
    • – Free floating (mengambang bebas)
    • – Manage floating (mengambang terkendali)

Dokumen yang terkait

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Asas asas pemerintahan yang baik

0 38 8

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan

5 23 66

Uji Efek Antibakteri Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Dalam Kapsul yang Dijual Bebas Selama Tahun 2012 di Kota Padang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro

0 7 5