Peran Masyarakat dalam Manajemen Sumber
PPS UNHAS
Program Studi Teknik Sipil
Konsentrasi Teknik Keairan
Partisipasi Masyarakat Dalam
Manajemen SDA Pada Era Otonomi
Daerah
Disusun oleh :
HENDRIK PRISTIANTO
NIM : P2301208004
TUGAS MATA KULIAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN
SDA
Lapangan Terbang Jaman Belanda di P.Jefman-Sorong
PENDAHULUA
Partisipasi
masyarakat
N
dalam
pembangunan
diperlukan,
masyarakat bukan objek semata
tetapi juga subjek
Perencanaa
pembangunan
n
PARTISIPASI
Pelaksanaa
MASYARAKAT
n
Evaluasi
&
Monitoring
Menguasai daerahnya
SEMANGAT
LOKAL
Tahu Masalah & Potensi
Daerahnya
Meningkatkan
peran
serta
UU
masyarakat pembangunan
22/1999
berkeadilan
Pembangunan Sektor
UU 7/ 2004 + PP 24 /
SDA
2008
Masalah Yang dihadapi :
1. Semakin banyaknya kelompok kepentingan
wakil masyarakat dlm proses kemitraan
sbg
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
SDA
3. Ada 2 hak dan 1 kewajiban terhadap SDA yang
kurang disadari oleh masyarakat :
Hak atas pemenuhan kebutuhan SDA yang baik
dan sehat
Hak
berperan
serta
dlm
manajemen
dan
pengelolaan SDA
4.
Inkonsistensi semangat masyarakat dlm proses
Kewajiban memelihara SDA
pengembangan SDA jangka panjang
Strategi u/ legitimasi publik vs instrument
komunikasi
PEMBAHASAN
Dasar hukum “partisipasi masyarakat” dlm manajemen
SDA :
1. UU no 7/2004 ttg Sumber Daya Air dibentuknya
Dewan Sumberdaya Air (DSA) melalui PP 12/2008
2. PP no 42 tahun 2008 ttg Pengelolaan SDA
sebagian besar pasal mengatur pola partisipasi
Dasar
hukum “partisipasi
masyarakat”
dlm OTDA
masyarakat
dalam manajemen
SDA
adalah UU 22 /1999, :
1. Psl 1 ayat h pengelolaan daerah otonom di atas
aspirasi masyarakat sesuai UU
2. Psl 18,20, 22 keterwakilan partisipasi masy lwt
DPRD
3. Psl 92 ayat 1,2 pemberdayaan masy dlm
pembangunan kawasan perkotaan
4. Psl 104 keterwakilan masy dlm pembangunan
desa oleh Badan Perwakilan Desa
Teori Partisipasi
Masyarakat
:
1. MIDGLEY partisipasi
masy bukanlah tujuan
bagian
integral
dari
tapi
merupakan
pembangunan sosial
butuh eksistensi masyarakat seutuhnya
2.
CANTER partisipasi masy = instrumen
hubungan timbal balik dalam memberikan
informasi yang berkaitan dengan masalah
lingkungan
3. LOEKMAN SOETRISNO SYARAT partisipasi
masyarakat dalam pembangunan supaya lebih
efektif :
Kesiapan kemampuan / SDM dr masyarakat
Kemauan dan kesiapan pemerintah utk
bersedia bekerjasama dg masyarakat
Manajemen SDA
1. MANAJEMEN BANJIR
Component
Community/ Planning
Support Process/
Agencies
Physical Works
A. Upstream / Downstream
Basin Council, Spatial
Planning
Mass Campaign,
Research/ Capacity
Building/Regulations
Hydrologic Equipment
B. Upper Catchment
District Plans, Action
Plans
Demonstration Plots, Groups,
Reforestation
Gully Plug, SABO Dam
C. Flood Plain
Flood Risk Zoning
Building Code, Training,Regulation
N/A
D. Conveyance Peak
Reduction
Participatory
Design/Constr
River Management, Rational O&M
plans
River Normalizing, Dykes,
Storage
E. Emergency Management
F. Basin Governance
Emergency Coordination
Governance
synchronzation
Flood Warning, Group Formation,
Stimulant
Financing
Safe water supply, limited
protection
N/A
2. MANAJEMEN LINGKUNGAN SUNGAI / DAS
(River Environment Management)
untuk menjaga fungsi sumber air yang
dilakukan melalui pengendalian penggunaan
lahan daerah sempadan sungai
DENGAN
: Menyusun ketetapan garis sempadan sungai dan
1.
rencana peruntukan bagi penggunaan lahan.
Daerah sempadan sungai sebagai pengaman
langsung terhadap fungsi sungai
2. Melakukan penertiban penggunaan lahan (daerah
sempadan) bersama instansi terkait
3. PENGELOLAAN PRASANA PENGAIRAN
(Infrastructure Management)
Untuk menjaga fungsi sarana dan prasarana
pengairan sesuai dengan tujuan dan umur yang
direncanakan.
Hal
itu
diwujudkan
melalui
pemeliharaan preventif, korektif, dan darurat
serta
pengamatan
instrumen
keamanan
4. bendungan
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(Research and Development)
Untuk mendukung dan meningkatkan kinerja
pengelolaan / manajemen sumber daya air
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
secara terus menerus dengan mengupayakan
inovasi, baik di bidang teknologi maupun sistem
manajemen
Bentuk
Partisipasi
Masyarakat
dlm Manajemen SDA di Era OTDA
1. Melibatkan masyarakat dalam perumusan dan
penetapan kebijakan public dalam mekanisme
Dewan Sumber Daya Air yang dibentuk seperti
ketentuan UU No 7/2004 dengan semangat otonomi
UU no 22 tahun
1999
2. daerah
Partisipasi
di
Tingkat
Lapangan,
seperti
REGREENING
dan
BERSIH
DAS,
SOSIALISASI,
PEMBENTUKKAN KADER SDA & FORUM MASY
dll
3. SUNGAI
Partisipasi
di Tingkat Kelembagaan Daerah /
PEMDA , seperti mjd ANGGOTA DSA daerah/wilayah,
aktif dlm ADVOKASI DAN EVALUASI dlm pengelolaan
perumusan
SDA
4. dan
Partisipasi
di kebijakan
Tingkat Kelembagaan
NASIONAL ,
seperti AKTIF mjd ANGGOTA DSA pusat, aktif dlm
ADVOKASI DAN EVALUASI penguatan partisipasi
masy dlm pengelolaan dan perumusan kebijakan
KESIMPUL
1.AN
Partisipasi masyarakat
sangat penting dan merupakan
tindakan strategis yang diperlukan dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi pengembangan SDA
2. Tujuan akhir yang hendak dicapai dari usaha penyertaan
peran masyarakat dlm pengambilan keputusan yaitu
tumbuhnya aliansi strategis antara pemerintah dan
masyarakat (strategic partnership)
SARAN
Potensi kemampuan masyarakat dan pengguna air lainnya
perlu diakomodir secara bijaksana oleh pemerintah dan
pemerintah daerah. Untuk itu pemerintah pusat dan
pemerintah daerah perlu membuka diri untuk pelaksanaan
pertisipasi masyarakat, mulai dari jenis kegiatan yang
langsung memperbaiki kondisi fisik air dan badan sungai,
sampai dengan jenis kegiatan advokasi yang bersifat
Program Studi Teknik Sipil
Konsentrasi Teknik Keairan
Partisipasi Masyarakat Dalam
Manajemen SDA Pada Era Otonomi
Daerah
Disusun oleh :
HENDRIK PRISTIANTO
NIM : P2301208004
TUGAS MATA KULIAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN
SDA
Lapangan Terbang Jaman Belanda di P.Jefman-Sorong
PENDAHULUA
Partisipasi
masyarakat
N
dalam
pembangunan
diperlukan,
masyarakat bukan objek semata
tetapi juga subjek
Perencanaa
pembangunan
n
PARTISIPASI
Pelaksanaa
MASYARAKAT
n
Evaluasi
&
Monitoring
Menguasai daerahnya
SEMANGAT
LOKAL
Tahu Masalah & Potensi
Daerahnya
Meningkatkan
peran
serta
UU
masyarakat pembangunan
22/1999
berkeadilan
Pembangunan Sektor
UU 7/ 2004 + PP 24 /
SDA
2008
Masalah Yang dihadapi :
1. Semakin banyaknya kelompok kepentingan
wakil masyarakat dlm proses kemitraan
sbg
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
SDA
3. Ada 2 hak dan 1 kewajiban terhadap SDA yang
kurang disadari oleh masyarakat :
Hak atas pemenuhan kebutuhan SDA yang baik
dan sehat
Hak
berperan
serta
dlm
manajemen
dan
pengelolaan SDA
4.
Inkonsistensi semangat masyarakat dlm proses
Kewajiban memelihara SDA
pengembangan SDA jangka panjang
Strategi u/ legitimasi publik vs instrument
komunikasi
PEMBAHASAN
Dasar hukum “partisipasi masyarakat” dlm manajemen
SDA :
1. UU no 7/2004 ttg Sumber Daya Air dibentuknya
Dewan Sumberdaya Air (DSA) melalui PP 12/2008
2. PP no 42 tahun 2008 ttg Pengelolaan SDA
sebagian besar pasal mengatur pola partisipasi
Dasar
hukum “partisipasi
masyarakat”
dlm OTDA
masyarakat
dalam manajemen
SDA
adalah UU 22 /1999, :
1. Psl 1 ayat h pengelolaan daerah otonom di atas
aspirasi masyarakat sesuai UU
2. Psl 18,20, 22 keterwakilan partisipasi masy lwt
DPRD
3. Psl 92 ayat 1,2 pemberdayaan masy dlm
pembangunan kawasan perkotaan
4. Psl 104 keterwakilan masy dlm pembangunan
desa oleh Badan Perwakilan Desa
Teori Partisipasi
Masyarakat
:
1. MIDGLEY partisipasi
masy bukanlah tujuan
bagian
integral
dari
tapi
merupakan
pembangunan sosial
butuh eksistensi masyarakat seutuhnya
2.
CANTER partisipasi masy = instrumen
hubungan timbal balik dalam memberikan
informasi yang berkaitan dengan masalah
lingkungan
3. LOEKMAN SOETRISNO SYARAT partisipasi
masyarakat dalam pembangunan supaya lebih
efektif :
Kesiapan kemampuan / SDM dr masyarakat
Kemauan dan kesiapan pemerintah utk
bersedia bekerjasama dg masyarakat
Manajemen SDA
1. MANAJEMEN BANJIR
Component
Community/ Planning
Support Process/
Agencies
Physical Works
A. Upstream / Downstream
Basin Council, Spatial
Planning
Mass Campaign,
Research/ Capacity
Building/Regulations
Hydrologic Equipment
B. Upper Catchment
District Plans, Action
Plans
Demonstration Plots, Groups,
Reforestation
Gully Plug, SABO Dam
C. Flood Plain
Flood Risk Zoning
Building Code, Training,Regulation
N/A
D. Conveyance Peak
Reduction
Participatory
Design/Constr
River Management, Rational O&M
plans
River Normalizing, Dykes,
Storage
E. Emergency Management
F. Basin Governance
Emergency Coordination
Governance
synchronzation
Flood Warning, Group Formation,
Stimulant
Financing
Safe water supply, limited
protection
N/A
2. MANAJEMEN LINGKUNGAN SUNGAI / DAS
(River Environment Management)
untuk menjaga fungsi sumber air yang
dilakukan melalui pengendalian penggunaan
lahan daerah sempadan sungai
DENGAN
: Menyusun ketetapan garis sempadan sungai dan
1.
rencana peruntukan bagi penggunaan lahan.
Daerah sempadan sungai sebagai pengaman
langsung terhadap fungsi sungai
2. Melakukan penertiban penggunaan lahan (daerah
sempadan) bersama instansi terkait
3. PENGELOLAAN PRASANA PENGAIRAN
(Infrastructure Management)
Untuk menjaga fungsi sarana dan prasarana
pengairan sesuai dengan tujuan dan umur yang
direncanakan.
Hal
itu
diwujudkan
melalui
pemeliharaan preventif, korektif, dan darurat
serta
pengamatan
instrumen
keamanan
4. bendungan
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(Research and Development)
Untuk mendukung dan meningkatkan kinerja
pengelolaan / manajemen sumber daya air
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
secara terus menerus dengan mengupayakan
inovasi, baik di bidang teknologi maupun sistem
manajemen
Bentuk
Partisipasi
Masyarakat
dlm Manajemen SDA di Era OTDA
1. Melibatkan masyarakat dalam perumusan dan
penetapan kebijakan public dalam mekanisme
Dewan Sumber Daya Air yang dibentuk seperti
ketentuan UU No 7/2004 dengan semangat otonomi
UU no 22 tahun
1999
2. daerah
Partisipasi
di
Tingkat
Lapangan,
seperti
REGREENING
dan
BERSIH
DAS,
SOSIALISASI,
PEMBENTUKKAN KADER SDA & FORUM MASY
dll
3. SUNGAI
Partisipasi
di Tingkat Kelembagaan Daerah /
PEMDA , seperti mjd ANGGOTA DSA daerah/wilayah,
aktif dlm ADVOKASI DAN EVALUASI dlm pengelolaan
perumusan
SDA
4. dan
Partisipasi
di kebijakan
Tingkat Kelembagaan
NASIONAL ,
seperti AKTIF mjd ANGGOTA DSA pusat, aktif dlm
ADVOKASI DAN EVALUASI penguatan partisipasi
masy dlm pengelolaan dan perumusan kebijakan
KESIMPUL
1.AN
Partisipasi masyarakat
sangat penting dan merupakan
tindakan strategis yang diperlukan dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi pengembangan SDA
2. Tujuan akhir yang hendak dicapai dari usaha penyertaan
peran masyarakat dlm pengambilan keputusan yaitu
tumbuhnya aliansi strategis antara pemerintah dan
masyarakat (strategic partnership)
SARAN
Potensi kemampuan masyarakat dan pengguna air lainnya
perlu diakomodir secara bijaksana oleh pemerintah dan
pemerintah daerah. Untuk itu pemerintah pusat dan
pemerintah daerah perlu membuka diri untuk pelaksanaan
pertisipasi masyarakat, mulai dari jenis kegiatan yang
langsung memperbaiki kondisi fisik air dan badan sungai,
sampai dengan jenis kegiatan advokasi yang bersifat