TUGAS REKAYASA IDE Pengaruh Pemberian Se

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

TUGAS REKAYASA IDE
Pengaruh Pemberian Serum Darah Ayam Potong Pada Respon Imun Mencit
(Mus musculus)

OLEH
Nindi Syahputri Lubis
4143220023
BIOLOGI NONDIK B 2014

Tugas ini diselesaikan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Imunologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2107

Tugas Rekayasa Ide

IMMUNOLOGY

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Menurut Goldsby (2005), Antigen merupakan segala sesuatu yang
dapat di kenali oleh reseptor Immunoglobulin sel B atau reseptor sel T ketika
melebur dengan MHC (Major Histocompatibility Complex).
Keberadaan antigen di dalam tubuh bisa saja berdampak pada imunitas kita
sendiri. Oleh sebab itu, imunitas kita akan memberikan respon (Immune Respone)
ketika suatu antigen masuk ke dalam tubuh kita. Antigen tersebut dapat bersifat
pathogen atau pun tidak, bergantung kepada hasil dari respon imun yang diterima.
Jika antigen tersebut bersifat pathogen, maka akan langsung di hancurkan menjadi
keeping-keping antigen dan di keluarkan dari tubuh kita. Proses penghancuran
maupun pengeluaran keeping antigen ini dibantu oleh sel maupun tingkat organ
agar berkerja baik.
Antigen yang dimasukkan atau masuk secara tidak sengaja ke dalam tubuh
tidak secara keseluruhan berbahaya pada tubuh kita. Contohnya, makanan
merupakan antigen yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Bakteri gram-negatif
memiliki sifat pembuat inflamasi pada tubuh sehingga di sebut pathogen.

Tubuh makhluk hidup memiliki cara nya masing-masing dalam menanggapi
antigen yang masuk ke dalam tubuh. Mulai dari pengenalan hingga bagaimana
cara menetralisir antigen tersebut agar tidak berbahaya bagi tubuh Menurut
Nugrahalia (2017) terdapat 2 prinsip kerja dari sistem imunitas di dalam tubuh,
yaitu Recognition

dan Response. Recognition atau proses pengenalan

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

menrupakan suatu proses mengenali antigen yang masuk ke dalam tubuh
sekaligus membedakan berbagai substansi yang berasal dari antigen itu sendiri
yang nanti nya akan membentuk “List” atau daftar dan akan di jadikan “Memory”
untuk di beri respon nantinya. Sedangkan Response atau tanggapan sendiri
merupakan tahapan lanjutan dari proses pengenalan terhadap antigen di dalam
tubuh. Bertujuan untuk “elimination” serta “neutralize” antigen yang masuk ke
dalam tubuh tersebut.
Berdasarkan pemaparan ini, maka kami ingin menjadikan satu praktikum ini
sebagai sebuah rekayasa ide. Dimana aplikasi dari praktikum ini sendiri ialah

manusia. Kita ingin mengetahui bagaimana respon imun tubuh kita terhadap satu
antigen yang masuk ke dalam tubuh melalui perlakuannya pada mencit, karena
struktur organ manusia dengan mencit hampir sama.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah respon imun terhadap pemberian serum pada mencit?
2. Bagaimanakah perubahan berat badan pada mencit sebelum dan sesudah
pemberian serum darah ayam pada mencit?
3. Bagaimanakah grafik perubahan berat badan pada mencit?
4. Bagaimanakah uji aglutinasi pada darah mencit menggunakan antigen
serum darah ayam?
5. Bagaimanakah kadar leukosit pada apusan darah mencit?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui respon imun mencit terhadap pemberian serum darah ayam.
2. Mengetahui perubahan berat badan pada mencit sebelum dan seusah
pemberian serum darah ayam pada mencit.
3. Mengetahui grafik perubahan berat badan pada mencit.
4. Mengetahui hasil uji aglutinasi pada darah mencit menggunakan antigen
serum darah ayam.
5. Mengetahui kadar leukosit pada apusan darah mencit.
1.4 MANFAAT


Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

1. Sebagai bahan bacaan mahasiswa mengenai pengaruh pemberian serum
darah ayam pada mencit (Mus musculus)
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Imunologi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

Menurut Goldsby (2005), Antigen merupakan segala sesuatu yang
dapat di kenali oleh reseptor Immunoglobulin sel B atau reseptor sel T
ketika melebur dengan MHC (Major Histocompatibility Complex).
Keberadaan antigen di dalam tubuh bisa saja berdampak pada
imunitas kita sendiri. Oleh sebab itu, imunitas kita akan memberikan
respon (Immune Respone) ketika suatu antigen masuk ke dalam tubuh

kita. Antigen tersebut dapat bersifat pathogen atau pun tidak, bergantung
kepada hasil dari respon imun yang diterima. Jika antigen tersebut bersifat
pathogen, maka akan langsung di hancurkan menjadi keeping-keping
antigen dan di keluarkan dari tubuh kita. Proses penghancuran maupun
pengeluaran keeping antigen ini dibantu oleh sel maupun tingkat organ
agar berkerja baik.
Menurut Nugrahalia (2017) terdapat 2 prinsip kerja dari sistem
imunitas di dalam tubuh, yaitu Recognition dan Response. Recognition
atau proses pengenalan menrupakan suatu proses mengenali antigen yang
masuk ke dalam tubuh sekaligus membedakan berbagai substansi yang
berasal dari antigen itu sendiri yang nanti nya akan membentuk “List” atau
daftar dan akan di jadikan “Memory” untuk di beri respon nantinya.
Sedangkan Response atau tanggapan sendiri merupakan tahapan lanjutan
dari proses pengenalan terhadap antigen di dalam tubuh. Bertujuan untuk
“elimination” serta “neutralize” antigen yang masuk ke dalam tubuh
tersebut.
Mus musculus Linnaeus, 1759 (Rodentia, Muridae) merupakan
salah satu mamalia yang persebarannya hampir keseluruh penjuru dunia.
Asal asli dari hewan ini adalah dari padang rumput, pada benua Asia, Asia
Tengah, yang kemudian dibawa ataupun terikut oleh para pedagang hingga


Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

persebarannya keseluruh dunia. Tikus jenis ini dapat hidup berdampingan
dengan beberapa habitat. Namun, tikus ini lebih sering mendiami daerah
yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manusia seperti padang
rumput, habitas yang alami, maupun daerah ladang yang belum panen
(Rowe et al, dalam Nora Buroni, 2014).
Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau
adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang
dimasuki nya. Hal ini didasarkan pada kemampuan organisme untuk dapat
mengatur morfologi, perilaku, dan jalur metabolisme biokimia di dalam
tubuhnya untuk menyesuaikannya dengan lingkungan. Beberapa kondisi
yang pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajat
keasaman (pH), dan kadar oksigen. Proses penyesuaian ini berlangsung
dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jatuhnya perbedaan
kondisi antara linfkungan baru yang akan dihadapi, dapat berlangsung
selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Proses aklimatisasi dapat diterapkan pada banyak hal, seperti pada

pendakian gunung. Hal ini biasanya dilakukan apabila seseorang ingin
melakukan pendakian pada gunugn yang memiliki puncak yang cukup
tinggi, hingga ribuan meter diatas permukaan laut, seperti Gunung Everest.
Beberapa hal utama yang harus disesuaikan antara lain adalah suhu dan
kadar oksigen di udara karena pada dataran tinggi suhu lingkungan bisa
jauh lebih rendah, demikian pula dengan kadar oksigennya yang
menyebabkan tubuh harus memproduksi lebih banyak sel darah merak
atau eritrosit (Wikipedia, 2014).
Darah merupakan cairan yang berfungsi membawa zat-zat nutrient
dan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh, mengangkut bahan-bahan sisa

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

hasil metabolisme dari sel kembali ke jantung untuk dibuang melalui paruparu (Adriani, 2010 dalam Asterizka, 2012). Sekitar 55% dari volume
darah yang beredar merupakan cairan dan sisanya 45% merupakan bendabenda darah. Darah terdiri atas sel-sel darah atau korpuskel dan cairan
darah. Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah, sel darah putih dan
keeping darah.
Pembentukan darah pada unggas dimulai pada hari 2-3 tahap
embionasi di intraembriyonic mesenchyme. Sel limfoid muda berpindah

ke yolk sac pada hari ke 7. Eritroid dan sel stem trombosit juga berkumpul
di yolk sac.
Mencit termasuk dalam genus Mus, sub family Murinar, family
muridae, order Rodentia. Mencit yang sudah di pelihara di laboratorium
sebenarnya masih satu family dengan mencit liar. Sedangkan mencit yang
paling sering di pakai untuk penelitian biomedias adalah Mus musculus.
Berbeda dengan hewan-hewan lainnya, mencit tidak memiliki kelenjar
keringat. Pada umur empat minggu berat badannya mencapai 18-20 gram.
Jantung terdiri dari empat ruang dengan dinding atrium yang tipis dan
dinding ventrikel yang tebal. Hewan unu memiliki karakter lebih aktif
pada malam hari daripada siang hari. Diantara spesies-spesies lainnya,
mencit yang paling banyak digunakan untuk tujuan penelitian medis (6080%) karena mudah dan mudah bekembang biak (Kusumawati, 2004).
Paru-paru mencit memiliki satu lobus pada bagian kirinya dan 4
lobus pada bagian kanannya. Bagian esophagus mencit dilindungi oleh
otot lurik sepanjang organ paru-parunya. Pada mencit yang sudah tua,
kadang terjadi kalsifikasi ektopik pada organ jantungnya. Pada bagian

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY


thymus, terdapat lemak bewarna cokelat, begitu juga pada aksila,
sepanjang pembuluh darah vena, hilus pada ginjal, dan disamping urethra.
Lemak ini paling banyak terdapat pada daerah antara scapula yang
digunakan sebagai glandula hibernasi. Lemak ini dapat dimetabolisme
untuk memproduksi panas. Lemak ini berbentuk hampir sama dengan
kelenjar endokrin jika di lihat di bawah mikroskop, dan juga glandula
saliva dan nodus limfa serviks. Berat liver pada betina lebih besar jika di
bandingkan dengan jantan. Limfa pada mencit jantan 50% lebih besar
dibandingkan limfa betina/ (Horatiu, 2012)

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Alat dan bahan
a. Alat
No
1.
2.
3.
4.


Nama Alat
Gunting bedah
Bak paraffin
Pinset bedah
Jarum pentul

Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 gulungan

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

5.
Objek glass
6.
Cover glass
7.

Mikroskop
b. Bahan
No
1.

8 buah
2 buah
1 buah

Nama Bahan
Jumlah
Mencit yang di beri 1 ekor
perlakuan mulai dari
hari 1, 3, 7, 14, 21, dan

2.
3.
4.

28
Gimsa
Alkohol 70%
Tissue

Secukupnya
Secukupnya
1 gulungan

B. Waktu dan Tempat Penelitian
Mini Riset ini dilakukan di Rumah Hewan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas negeri medan. Mini riset ini
dilakukan tertanggal 14 maret 2017 – 6 mei 2017, atau selama 54 hari.

embuatlporniskygd
Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

C. Prosedur kerja

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel data mencit selama Aklimatisasi
Nama Mencit

awal

1

2

3

4

5

6

7

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

Kandang

A

29.3

(gr)
28.7

1
Kandang

B

30.1

29.3

31.2

31.8

33.6

35.1

35.9

36.7

C

28.7

25.4

29.2

29.7

33.6

31.1

32.1

32.6

D

27.8

28.1

28.5

30.2

30.7

34.8

35.1

35.6

E

31.2

32.1

32,7

33.1

34.8

35.8

36.1

37.3

F
G

33.4
35.1

30.9
34.9

30.1
34.2

30.8
35.7

32.1
26.8

33.9
29.2

35.3
29.8

35.6
30.2

(kontrol)
H
35.9

36.1

36.8

37.5

39.3

39.7

40.8

42.6

(kontrol)
I
26.7

26.4

26.3

26.8

30.1

30.8

31.5

32.4

28.3

32.1

32.9

35.8

36.9

38.1

38.7

2
Kandang
3
Kandang
4

Kandang

I

5

24.3

(gr)
29.4

(gr)
29.9

(gr)
30.4

(gr)
32.8

(gr)
32.9

(gr)
33.5



Warna kuning memberikan informasi bahwa terjadinya penurunan berat



badan mencit
Warna abu-abu memberikan informasi bahwa terjadinya kenaikan berat
badan mencit
Dari data yang di dapatkan, Mencit A setiap hari nya selama 7 hari

mengalami kenaikan berat badan secara berurutan penurunan di hari pertama
sebanyak 0,6 gr, kemudian kenaikan berat badan selanjutnya hingga hari ke-7,
0,1 gr, 0,6 gr, 1,1 gr, 3,5 gr, 3,6 gr, dan 4,2 gr.
Untuk mencit B, secara berurutan dihari pertama mengalami penurunan
berat badan 0,8 gr, lalu dihari berikutnya hingga selesai diaklimatisasi
mengalami kenaikan berat badan 2,2 gr, 1,7 gr, 3,5 ge, 5 ge, 5,8 gr dan 6,6 gr.
Untuk mencit C, secara berurutan dihari pertama juga mengalami
penurunan berat badan sebanyak 3,3 gr lalu dihari berikutnya sudah mengalai

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

kenaikan berat badan hingga selesai aklimatisasi yaitu 0,5 gr, 1 gr, 4,9 gr, 2,4 gr,
3,4 fr, dan 7.8 gr.
Untuk mencit D, dari hari pertama diaklimatisasi sudah mengalami
kenaikan berat badan 0,3 gr, 0,7 gr, 2,4 gr, 2,9 gr, 7 gr, 7,3 gr, dan 7,8 gr, lalu
untuk mencit E juga demikian yaitu 0,9 gr, 0,7 gr, 2,4 gr, 2,9 gr, 7 gr, 7,3 gr, dan
7,8 gr.
Namun untuk mencit F, selama 4 hari pertama tidak mengalami kenaikan
berat badan, penurunan berat badannya ialah 2,5 gr, 3,3 gr, 2,6 gr, dan 1,3 gr.
Namun mengalami penaikan berat badan hingga hari ke 7 aklimatisasi 0,5 gr,
1,9 gr, dan 2,2 gr.
Untuk mencit G sama sekali tidak mengalami penaikan berat badan hingga
akhir aklimatisasi. Adapun penurunan berat badannya antara lain 0,2 gr, 0,9 gr,
0,6 gr, 8,3 gr, 5,9 gr, 5,3 gr, dan 4,9 gr.
Untuk mencit H mengalami kenaikan berat badan mulai dari awal
aklimatisasi seperti mencit D dan E. adapun data kenaikan berat badannya
adalah sebagai berikut 0,2 gr, 0,9 gr, 1,6 gr, 3,4 gr, 3,8 gr, 4,9 gr, dan 6,7 gr.
Mencit I, pada dua hari pertama mengalami penurunan berat badan 0,3 gr,
dan hari kedua 0,4 gr. Namun kembali mengalami kenaikan berat badan 0,1 gr,
3,4 gr, 4,1 gr, 4,8 gr, dan 5,7 gr.
Mnecit J juga selalu mengalami kenaikan berat badan mulai dari awal
proses aklimatisasi di lakukan. Adapun data kenaikan berat badannya ialah 4 gr,
7,8 gr, 8,6 gr, 11,5 gr, 12,6 gr, 13,8 gr, dan 14,4 gr.

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

Berdasarkan data yang didapatkan, dapat diambil rata-rata kenaikan berat
badan mencit A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J adalah 1,78 gr, 3,27gr, 1,82gr, 4,05 gr,
3,35gr, penurunan 0,72gr, 3,55gr, 3, 07gr, 2,48 gr dan 10, 38 gr.
Kenaikan berat badan Mencit A hingga J dapat di lihat dari grafik di bawah
ini :

GRAFIK KENAIKAN BERAT BADAN MENCIT A-J
16

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

14
12

gr

10
8
6
4
2
0

1

2

3

4

5

6

7

Rata-rata kenaikan berat badan secara keseluruhan adalah sebagai berikut

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

RATA-RATA KENAIKAN BERAT BADAN
12
10
8
RATA-RATA
6
4
2
0

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

B. Tabel data mencit yang di beri perlakuan
Nama

Keterangan

9

12

16

23

30

37

Mencit
A
Pembedahan

34.1

0

0

0

0

0

B

hari ke-1
Pembedahan

37.3

36.4

0

0

0

0

C

hari ke-3
Pembedahan

33.8

33.6

33.4

0

0

0

D

hari ke-7
Pembedahan

37.5

37.2

36.8

36.5

0

0

E

hari ke-14
Pembedahan

39.7

38.4

37

37.2

0

0

F

hari ke-21
Pembedahan

34.1

33.6

32.3

31.7

31.2

30.5

G
H
I
J

hari ke-28
KONTROL
KONTROL
Ulangan
Ulangan

0
0
31.5
36.8

0
0
29.9
35.7

0
0
29.5
35.8

0
0
29.5
34.2

0
0
28.7
33.6

0
0
27.9
33.2

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

Tabel dan grafik diatas menunjukkan perubahan berat badan
mencit hingga hari ke 28 untuk mencit I dan J. A hingga pembedahan hari
ke-1 setelah pembedahan, B hingga pembedahan hari ke-3, C hingga
pembedahan hari ke-7, D hingga pembedahan hari ke-21 dan E hingga
pembedahan hari ke-28. F dan G sudah dibedah pada bedah untuk kontrol.
Pembedahan dengan pola ini berfungsi untuk melihat bagaimana kah
tubuh mencit dalam memeberi respon terhadap antigen (dalam hal ini
serum darah ayam, 0,1 CC) yang di cekok kepadanya.

45
40
35
30
25
20
15
10

5
0

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

Perubahan berat badan pada mencit ini merupakan salah satu
respon pada antigen secara fisiologis yang dapat kita lihat. Perubahan berat
badan ini terjadi dikarenakan tubuh mencit berusaha melakukan adaptasi
dengan keberadaan antigen di dalam tubuhnya. Jika diperhatikan,
perubahan berat badan mencit I dan J menurun dari hari ke hari. Hal ini
juga terjadi pada mencit F yang di bedah pada hari ke-28 setelah
pemberian serum. Dari percobaan ini dapat di simpulkan, bahwa

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

pemberian serum darah pada mencit dapat mempengaruhi perubahan berat
badannya. Yaitu penurunan berat badan pada mencit.
C. Hasil Uji Aglutinasi
No.
1

Nama Mencit
Mencit A
(Pembedahan hari

Gambar

Hasil
Belum
beraglutinasi

ke-1 setelah
2.

pencekokan)
Mencit B
(Pembedahan hari

Belum
beraglutinasi

ke-3 setelah
3.

pencekokan)
Mencit C
(Pembedahan hari

Belum
beraglutinasi

ke-7 setelah
4.

pencekokan)
Mencit D

Sudah Mulai

(pembedahan hari

beraglutinasi

ke-14 setelah
5.

pencekokan)
Mencit E
(pembedahan hari
ke-21 setelah

6.

Sudah
Beraglutinas
i

pencekokan)
Mencit F
(Pembedahan hari
ke-28 setelah

Sudah
Beraglutinas
i

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

6.

pencekokan)
Mencit F

Sudah

(Pembedahan hari

Beraglutinas

ke-28 setelah

i

pencekokan)
Tabel : Uji Aglutinasi Pada Darah Mencit menggunakan antigen
Serum Darah Ayam
Dari data diatas dapat dilihat pada hari ke 1 hingga 14 setelah proses
pencekokan, belum terjadi aglutinasi, namun pada hari ke-21 sudah mulai terjadi
aglutinasi dan akhirnya pada hari ke-28 terjadi aglutinasi. Hal ini menunjukkan
pada hari ke-21, Sel B sudah membentuk antibody sehingga dapat terjadi
aglutinasi.

D. Hasil Uji Apusan Darah
No.
1.

Nama Mencit
Mencit A
(Pembedahan hari

Gambar

Hasil
Belum

terlihat

Leukosit

ke-1 setelah
2.

pencekokan)
Mencit B
(Pembedahan hari
ke-3 setelah
pencekokan)

Terlihat beberapa
leukosit

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

3.

Mencit C
(Pembedahan hari

Terlihat beberapa
leukosit

ke-7 setelah
pencekokan)
Mencit D

4.

(pembedahan hari

5.

Terlihat beberapa
leukosit

yang

ke-14 setelah

menyerap warna

pencekokan)
Mencit E

Terlihat beberapa

(pembedahan hari

leukosit

yang

ke-21 setelah

menyerap warna

pencekokan)
Mencit F

gimsa
Terlihat beberapa

(Pembedahan hari

warna gimsa pada

6.

ke-28 setelah

leukosit

pencekokan)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa leukosit merupakan sistem kerja
respon imun yana paling cepat. Pada hari ke 3 setelah pencekokan, kadar leukosit
diperkirakan meningkat. Sedang pada hari pertama belum terlihat leukosit. Hal ini
membuktikan bahwa leukosit berperan dalam respon imun dan merupakan respon
imun non-spesisifik yang bekerja lebih dahulu saat antigen masuk ke dalam tuvuh.
Dan juga bertanggunga jawab dalam memfagosit dan juga pengaktifan sel T dan
sel B untuk pembuatan antibody.
E. Tingkah Laku
Jika dibandingkan dengan kontrol, mencit A, B, C, D, E,F lebih tidak banyak
bergerak. Asupan makan yang meningkat, namun berat badan yang menurun.

A
jc
h
T
f
S
k
u
v
D
C
p
B
g
ls
a
r
e
m
y
d
o
ib
t
n
w
M

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

Asupan minum juga meningkat. Beberapa mencit seperti mencit A dan D pada
awal pencekokan tidur berlebih. Hal ini menunjukkan bahwa antigen yang masuk
ke dalam tubuh mempengaruhi selera makan dan minum mencit, namun tidak

membantu dalam menaikkan berat badan mencit. Makanan yang di konsumsi oleh

mencit berguna dalam menambah stamina dan membantu sel-sel tubuh tetap
bermetabolisme dengan baik.

F. Skema Pembentukan AntiBodi

A
jc
h
T
f
S
k
u
v
D
C
p
B
g
ls
a
r
e
m
y
d
o
ib
t
n
w
M
Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Antigen bermanfaat bagi tubuh sebagai stimulus pembentukan
antibody efektor dan memori
2. Skema Respon imun hingga terbentuk antibody

3. Warna organ limfa dan timus lebih gelap pada hewan yang diberi
perlakuan.
4. Organ limfa dan timus lebih berat jika dibandingakn dengan mencit

yang digunakan sebagai kontrol.
B. Saran

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

1. Saat melakukan mini riset diusahakan log buk untuk data runtut agar
data tidak salah
2. Kebersihan kandang mencit dilakukan sebaik mungkin.
3. Pergantian air minum dan pemberian pakan haruslah benar-benar di
perhatikan.

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

DAFTAR PUSTAKA
Goldsby, Richard., A. Kindt,. Thomas J. Osborne., Barbara. 2006. Kuby
Immunology 5th Edition. Washington D.C : USA
Horatiu, V. 2012. Mice : Biology and Husbandary. Florida International
University
Kusumawati, Diah. 2004. Bersahabat dengan Hewan Coba. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Nora, 2014. Reproductive Success In Mus musculus (Rodentia) Exposed To
Conspecific’s Odors and Overcrowding In Laboratory Conditions
ISSN 0327-938321(1) : 115-120.
Nugrahalia, Meida. 2107. IMUNOLOGI. Universitas Negeri Medan : Medan
Priyambodo, S. 2003. Pengendalian Hama Tikus Terpadu Seri Agrikat. Penebar
Swadaya. Jakarta. Vol : 6.

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY

LAMPIRAN
Keadaan mencit didalam kandang

Tempat makan mencit di dalam kandang

Sekam mencit yang digunakan

Kandang mencit secara keseluruhan

Bagian dalam kandang mencit

Tempat minum mencit

Tugas Rekayasa Ide
IMMUNOLOGY