PERATURAN KHUSUS BERMAIN TENIS MEJA

PERATURAN KHUSUS BERMAIN TENIS MEJA:
1. Memukul bola dilakukan dari belakang garis akhir atau ujung meja (bidang
meja sendiri)
2. Bola harus terletak di atas telapak tangan yang terbuka ( 4 jari rapat dan
ibu jari terbuka). Jadi bola itu tidak boleh dijepit atau dikepal.
3. Pada waktu akan memukul bola, bola itu harus dilambungkan dahulu baru
dipukul.
4. Bola yang dipukul harus jatuh dulu pada bidang meja sendiri baru jatuh ke
bidang meja lawan melalui set atau jala atau jaring.
5. Bola yang dipukul pada waktu servis kemudian menyentuh net dan masuk
pada bidang meja lawan harus diulang.
6. Servis untuk double harus dilakukan disebelah kanan serta jatuhnya bola
ke bidang meja lawan harus diagonal atau silang.
7. Bola out atau keluar tidak boleh ditahan atau dipegang.
8. Pada permainan double, kedua pemain mengembalikan bola bergantiganti.
PERATURAN TENIS MEJA
A. Peraturan service
1. Pada saat service, bola harus dilepas dan dipukul menggunakan
raketbet, apabila bola terkena net dan bola masuk kedaerah
lawan,maka harus diulang sampai tiga kali dan apabila masih
terkena net juga maka point untuk lawan. Sedangkan apabila bola

menyentuh net dan masuk, maka point untuk lawan.
2. Pada saat melakukan service dan bola lepas dari tangan dan belum
atau tidak pukul, maka service boleh diulang selama bola tidak
menyentuh meja pertandingan. Kalau bola sudah dilempar dan
menyentuh meja pertandingan, maka point untuk lawan.
3. Pada saat pertandingan, dan terjadi pergantian service maka
dilakukan setelah dua point
4. Pertandingan dilakukan sebanyak tiga permainan dan apabila
menang dalam dua permainan maka otomatis dinyatakan sebagai
pemenang. Dan dalam setiap permainan nya perolehan point untuk
menang sebanyak 21 point jika terjadi matchpoint maka
pertandingan akan terus berlanjut.
B. Peraturan Permainan
1. Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya
menyentuh meja pertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan.
Apabila bola menyentuh tangan (tidak disengaja) dan bola bola
jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap dilanjutkan.
2. Apabila raketbet meyentuh meja atau bet menyentuh badan,
pertandingan tetap dilanjutkan.
3. Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan service lebih dulu

pada setiap awal pertandingan, dilakukan dengan “menembak”
keberadaan bola dibawah meja yang disembunyikan oleh wasit.
Sedangkan untuk permainan kedua dan selanjutnya yang berhak

melakukan serve lebih dulu adalah orang yang menerima bola
(bukan yang serve) pada akhir permainan sebelumnya.
4. Sistem hitungan yanng digunakan adalah best of five dengan angka
kemenangan 11 rally point( bola yang dimainkan antara kedua
belah pihak permain mencoba untuk saling memasukkan, namun
kedua pemainan itu bisa mempertahankan agar bola tidak jatuh)
5. Apabila poiny peserta seri atau match point (10-10) maka
pertandingan akan ditambah 2 point. Atlet yang pertama kali unggul
dengan selisih 2 point akan memenangi pertandingan.
6. Bola setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga
melewatinet dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung
maupun setelah menyentuh net.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.58 TAHUN 2005 TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

2 44 15

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP UMM)

2 59 22

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI (PTKLN) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NO.2 TAHUN 2004 BAB II PASAL 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO (Studi Kasus pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupa

3 68 17

KAJIAN YURIDIS PENGAWASAN OLEH PANWASLU TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA DI KOTA MOJOKERTO MENURUT PERATURAN BAWASLU NO 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

1 68 95

RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK TEMA DIMENSI DAN BENTUK SEBAGAI STIMULAN PENYEMBUH PENYAKIT ANAK

0 51 9

MAKALAH SEJARAH BULUTANGKIS DAN TENIS

0 2 6

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 17 50

ANALISIS TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN KHUSUS SENGKETA PERTANAHAN DI INDONESIA

0 7 53