PERBANDINGAN KASUS HUKUM PENGIRIMAN TKI
KASUS 1
Keluarga Ernawati Laporkan Perusahaan Penyalur TKI ke Polisi
1. Deskripsi Kasus
Yenny Larasati, kakak kandung Ernawati, telah melaporkan PT. Bughsan
Labrindo (Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja) dan sponsor (perantara) yang bernama
Rusman ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada Rabu 29 Juni 2011. PT.
Bughsan dilaporkan atas tuduhan pemalsuan surat atau menempatkan keterangan
palsu ke dalam akta otentik apada Agustus 2008. Berdasarkan keterangan dari
anggota Divisi Advokasi Migrant Care Eli Anita, PT. Bughsan telah mengubah tahun
lahir Ernawati yang seharusya 1992 menjadi 1985.
2. Identifikasi Masalah Etisnya
Masalah Etis dari pihak keluarga:
Keluarga dari Ernawati seharusnya melarang Ernawati untuk menjadi TKI
karena belum cukup umur (Jika benar bahwa Ernawati sudah terlebih dahulu
meminta izin kepada keluarganya).
Berdasarkan data dari http://www.totaldata.co.id/persyaratan_tki.htm minimal
usia untuk bekerja di berbagai Negara tujuan TKI adalah 21 tahun.
Keluarga Ernawati harusnya lebih waspada dan secara protektif menjaga
Ernawati agar tidak dengan terpaksa bekerja sebagai TKI (Jika memang
Ernawati belum terlebih dahulu meminta izin kepada keluarganya. Dalam arti
telah dipaksa untuk menjadi TKI oleh PT. Bughsan).
Masalah Etis dari pihak PT. Bughsan Labrindo:
Pemalsuan dokumen dalam bentuk apapun merupakan tindakan yang salah.
Dalam KUHP BAB XII (terutama pasal 266) terdapat peraturan yang jelas
mengenai hal ini.
Mengirim TKI secara improsedural (illegal).
Masalah Etis dari pihak Sponsor (perantara) Rusman
Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa pemalsu dokumen sebenarnya adalah
Rusman, karena ia merupakan perantara pemberangkatan Ernawati.
Sponsor(perantara) tidak cermat dalam merekrut tenaga kerja (karena usia
Ernawati yang sebenarnya masih 17 tahun).
3. Analisa
- Duty-Based Ethics
Dalam hal ini, pihak keluarga, sponsor, dan perusahaan terkait belum
melakukan tugasnya dengan baik. Sebagai keluarga, mereka tidak menjalankan
kewajiban mereka dalam menjaga Ernawati. Sedangkan untuk pihak sponsor dan
-
-
-
perusahaan, mereka jelas-jelas memalsukan dokumen. Ini berarti mereka telah
melanggar KUHP dan secara otomatis tidak menjalankan tugas/kewajiban mereka
dengan baik/dengan seharusnya.
Teori Keutamaan
Dari seluruh aspek yang ada dalam teori keutamaan, pihak sponsor dan
perusahaan terkait telah melanggar aspek kejujuran dan kewajaran. Pemalsuan
dokumen tahun lahir Ernawati merupakan tindakan yang tidak memberikan secara
“wajar” informasi sebenarnya kepada pihak terkait dalam pemberangkatan
Ernawati sebagai TKI. Oleh karena itu, PT. Bughsan (perusahaan) telah
melakukan tindakan tidak jujur dalam memberangkatkan TKI. Dengan kata lain
perusahaan tersebut telah melakukan tindakan illegal dalam menjalankan
tugasnya.
Prinsip Otonomi
Dalam kasus ini terdapat beberapa kemungkinan yang telah saya jabarkan
dalam poin 2 yaitu tentang masalah etis (Masalah etis dari pihak keluarga). Telah
saya nyatakan bahwa ada kemungkinan Ernawati bekerja secara terpaksa tanpa
diketahui pasti oleh pihak keluarga. Oleh karena itu, sponsor dan PT. Bugshan
telah melanggar prinsip otonomi karena secara sengaja memberangkatkan TKI
dibawah umur tidak dengan dasar keinginannya sendiri melainkan karena adanya
paksaan.
Prinsip melakukan yang baik
Pihak Sponsor dan perusahaan terkait telah melanggar prinsip melakukan yang
baik. Keberangkatan Ernawati yang notabene dibawah umur (masih 17 tahun)
sebagai TKI telah membuktikan bahwa kedua pihak tersebut belum menjalakan
tugasnya dengan baik dan tidak menghindari perbuatan jahat. Apalagi dengan
sengaja memalsukan dokumen dan mengambil keuntungan dari pemalsuan
dokumen tersebut.
4. Solusi
Pihak keluarga seharusnya lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan
sebelum Ernawati berangkat menjadi TKI.
Pihak berwenang harus dengan tegas, teliti dan cermat menangani kasus ini,
karena sudah banyak kejadian serupa terjadi berulang-ulang.
Penegakkan peraturan harus ditingkatkan.
Pendataan perusahaan dan sponsor untuk memeberangkatkan TKI harus
dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya tindakan illegal yang
tidak diinginkan.
Pelaku yang dinyatakan bersalah harus dihukum dengan cukup berat agar
memberikan efek jera baik bagi si pelaku tersebut atau pun pelaku-pelaku lain
yang belum diketahui/dilaporkan tetapi juga melakukan hal yang sama.
Kerjasama dengan seluruh masyarakat agar dengan sukarela ambil bagian
dalam hal melaporkan ke pihak berwajib, jika disekitarnya terdapat tindakan
tidak baik atau perusahaan serupa seperti PT. Bughsan Labrindo.
KASUS 1
Keluarga Ernawati Laporkan Perusahaan Penyalur TKI ke Polisi
5. Deskripsi Kasus
Yenny Larasati, kakak kandung Ernawati, telah melaporkan PT. Bughsan
Labrindo (Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja) dan sponsor (perantara) yang bernama
Rusman ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada Rabu 29 Juni 2011. PT.
Bughsan dilaporkan atas tuduhan pemalsuan surat atau menempatkan keterangan
palsu ke dalam akta otentik apada Agustus 2008. Berdasarkan keterangan dari
anggota Divisi Advokasi Migrant Care Eli Anita, PT. Bughsan telah mengubah tahun
lahir Ernawati yang seharusya 1992 menjadi 1985.
6. Identifikasi Masalah Etisnya
Masalah Etis dari pihak keluarga:
Keluarga dari Ernawati seharusnya melarang Ernawati untuk menjadi TKI
karena belum cukup umur (Jika benar bahwa Ernawati sudah terlebih dahulu
meminta izin kepada keluarganya).
Berdasarkan data dari http://www.totaldata.co.id/persyaratan_tki.htm minimal
usia untuk bekerja di berbagai Negara tujuan TKI adalah 21 tahun.
Keluarga Ernawati harusnya lebih waspada dan secara protektif menjaga
Ernawati agar tidak dengan terpaksa bekerja sebagai TKI (Jika memang
Ernawati belum terlebih dahulu meminta izin kepada keluarganya. Dalam arti
telah dipaksa untuk menjadi TKI oleh PT. Bughsan).
Masalah Etis dari pihak PT. Bughsan Labrindo:
Pemalsuan dokumen dalam bentuk apapun merupakan tindakan yang salah.
Dalam KUHP BAB XII (terutama pasal 266) terdapat peraturan yang jelas
mengenai hal ini.
Mengirim TKI secara improsedural (illegal).
Masalah Etis dari pihak Sponsor (perantara) Rusman
Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa pemalsu dokumen sebenarnya adalah
Rusman, karena ia merupakan perantara pemberangkatan Ernawati.
Sponsor(perantara) tidak cermat dalam merekrut tenaga kerja (karena usia
Ernawati yang sebenarnya masih 17 tahun).
7. Analisa
- Duty-Based Ethics
Dalam hal ini, pihak keluarga, sponsor, dan perusahaan terkait belum
melakukan tugasnya dengan baik. Sebagai keluarga, mereka tidak menjalankan
kewajiban mereka dalam menjaga Ernawati. Sedangkan untuk pihak sponsor dan
-
-
-
perusahaan, mereka jelas-jelas memalsukan dokumen. Ini berarti mereka telah
melanggar KUHP dan secara otomatis tidak menjalankan tugas/kewajiban mereka
dengan baik/dengan seharusnya.
Teori Keutamaan
Dari seluruh aspek yang ada dalam teori keutamaan, pihak sponsor dan
perusahaan terkait telah melanggar aspek kejujuran dan kewajaran. Pemalsuan
dokumen tahun lahir Ernawati merupakan tindakan yang tidak memberikan secara
“wajar” informasi sebenarnya kepada pihak terkait dalam pemberangkatan
Ernawati sebagai TKI. Oleh karena itu, PT. Bughsan (perusahaan) telah
melakukan tindakan tidak jujur dalam memberangkatkan TKI. Dengan kata lain
perusahaan tersebut telah melakukan tindakan illegal dalam menjalankan
tugasnya.
Prinsip Otonomi
Dalam kasus ini terdapat beberapa kemungkinan yang telah saya jabarkan
dalam poin 2 yaitu tentang masalah etis (Masalah etis dari pihak keluarga). Telah
saya nyatakan bahwa ada kemungkinan Ernawati bekerja secara terpaksa tanpa
diketahui pasti oleh pihak keluarga. Oleh karena itu, sponsor dan PT. Bugshan
telah melanggar prinsip otonomi karena secara sengaja memberangkatkan TKI
dibawah umur tidak dengan dasar keinginannya sendiri melainkan karena adanya
paksaan.
Prinsip melakukan yang baik
Pihak Sponsor dan perusahaan terkait telah melanggar prinsip melakukan yang
baik. Keberangkatan Ernawati yang notabene dibawah umur (masih 17 tahun)
sebagai TKI telah membuktikan bahwa kedua pihak tersebut belum menjalakan
tugasnya dengan baik dan tidak menghindari perbuatan jahat. Apalagi dengan
sengaja memalsukan dokumen dan mengambil keuntungan dari pemalsuan
dokumen tersebut.
8. Solusi
Pihak keluarga seharusnya lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan
sebelum Ernawati berangkat menjadi TKI.
Pihak berwenang harus dengan tegas, teliti dan cermat menangani kasus ini,
karena sudah banyak kejadian serupa terjadi berulang-ulang.
Penegakkan peraturan harus ditingkatkan.
Pendataan perusahaan dan sponsor untuk memeberangkatkan TKI harus
dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya tindakan illegal yang
tidak diinginkan.
Pelaku yang dinyatakan bersalah harus dihukum dengan cukup berat agar
memberikan efek jera baik bagi si pelaku tersebut atau pun pelaku-pelaku lain
yang belum diketahui/dilaporkan tetapi juga melakukan hal yang sama.
Kerjasama dengan seluruh masyarakat agar dengan sukarela ambil bagian
dalam hal melaporkan ke pihak berwajib, jika disekitarnya terdapat tindakan
tidak baik atau perusahaan serupa seperti PT. Bughsan Labrindo.
KASUS 2
Melinda Dee stashes money overseas
1. Deskripsi Kasus
Inong Melinda atau Melinda Dee telah menyembunyikan uangnya di beberapa
bank di luar negeri. Berdasarkan keterangan dari Yunus Husein, Melinda Dee telah
menggunakan 4 Identitas berbeda untuk membuka akun di bank luar negeri tersebut.
Diduga, uang yang disimpan oleh Melinda di bank asing tersebut merupakan uang
hasil curian dari kostumer Citibank. Alih-alih, Melinda akan dituntut atas kasus
pencucian uang. Saat ini PPATK telah mengindikasikan adanya 28 laporan transaksi
yang harus diperiksa lebih lanjut terkait kasus Melinda Dee.
2. Identifikasi Masalah Etisnya
Masalah Etis dari pihak Melinda Dee:
Menggunakan 4 identitas berbeda merupakan bentuk pemalsuan dokumen.
Mengambi keuntungan dari pemalsuan dokumen tersebut dengan membuka
beberapa akun dalam bank luar negeri.
3. Analisa
- Teori Keutamaan
Melinda Dee telah melakukan pelanggaran dalam aspek kejujuran. Ia memiliki
4 identitas berbeda yang dipakai untuk membuat beberapa akun dalam bank luar
negeri. Hal tersebut sangat riskan, mengingat adanya dugaan bahwa uang yang
disimpan Melinda dalam bank-bank luar negeri tersebut merupakan uang curian
dari nasabah Citibank.
- Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan
Melinda Dee jelas-jelas telah melakukan hal yang jahat dan merugikan.
Membuat 4 identitas berbeda untuk beberapa akun bank di luar negeri merupakan
tindakan yang tidak baik (jahat). Apalagi ia merugikan nasabah Citibank yang
diduga uangnya telah dicuri oleh Melinda dan disimpan dalam akun bank-bank
luar negeri tersebut.
4. Solusi
Pemerintah harus dengan tegas menindaklanjuti hal ini.
PPATK seharusya dapat lebih cepat menyadari tindakan pemalsuan dokumen
dan pencucian uang yang dilakukan oleh Melinda Dee.
Mengingat hal yang dilakukan Melinda Dee sangat beresiko, kemungkinan
besar ia memiliki orang dalam dan telah membentuk jaringan dalam
melakukan aksinya. Oleh karena itu Kepolisian Internasional harus mengorek
kasus ini sampai ke dasarnya/akarnya.
Nasabah Citibank yang telah mengalami kerugian harus dapat di-cover
kembali dananya oleh orang yang bertanggung jawab. Dalam hal ini, Melinda
Dee harus mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.
Sebagai Nasabah bank, kita harus cermat dan teliti dalam memilih bank
sebagai tempat menyimpan uang. Usahakan jangan menyimpan uang dalam
bank yang mempunyai track-record buruk/ bank yang bermasalah.
Keluarga Ernawati Laporkan Perusahaan Penyalur TKI ke Polisi
1. Deskripsi Kasus
Yenny Larasati, kakak kandung Ernawati, telah melaporkan PT. Bughsan
Labrindo (Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja) dan sponsor (perantara) yang bernama
Rusman ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada Rabu 29 Juni 2011. PT.
Bughsan dilaporkan atas tuduhan pemalsuan surat atau menempatkan keterangan
palsu ke dalam akta otentik apada Agustus 2008. Berdasarkan keterangan dari
anggota Divisi Advokasi Migrant Care Eli Anita, PT. Bughsan telah mengubah tahun
lahir Ernawati yang seharusya 1992 menjadi 1985.
2. Identifikasi Masalah Etisnya
Masalah Etis dari pihak keluarga:
Keluarga dari Ernawati seharusnya melarang Ernawati untuk menjadi TKI
karena belum cukup umur (Jika benar bahwa Ernawati sudah terlebih dahulu
meminta izin kepada keluarganya).
Berdasarkan data dari http://www.totaldata.co.id/persyaratan_tki.htm minimal
usia untuk bekerja di berbagai Negara tujuan TKI adalah 21 tahun.
Keluarga Ernawati harusnya lebih waspada dan secara protektif menjaga
Ernawati agar tidak dengan terpaksa bekerja sebagai TKI (Jika memang
Ernawati belum terlebih dahulu meminta izin kepada keluarganya. Dalam arti
telah dipaksa untuk menjadi TKI oleh PT. Bughsan).
Masalah Etis dari pihak PT. Bughsan Labrindo:
Pemalsuan dokumen dalam bentuk apapun merupakan tindakan yang salah.
Dalam KUHP BAB XII (terutama pasal 266) terdapat peraturan yang jelas
mengenai hal ini.
Mengirim TKI secara improsedural (illegal).
Masalah Etis dari pihak Sponsor (perantara) Rusman
Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa pemalsu dokumen sebenarnya adalah
Rusman, karena ia merupakan perantara pemberangkatan Ernawati.
Sponsor(perantara) tidak cermat dalam merekrut tenaga kerja (karena usia
Ernawati yang sebenarnya masih 17 tahun).
3. Analisa
- Duty-Based Ethics
Dalam hal ini, pihak keluarga, sponsor, dan perusahaan terkait belum
melakukan tugasnya dengan baik. Sebagai keluarga, mereka tidak menjalankan
kewajiban mereka dalam menjaga Ernawati. Sedangkan untuk pihak sponsor dan
-
-
-
perusahaan, mereka jelas-jelas memalsukan dokumen. Ini berarti mereka telah
melanggar KUHP dan secara otomatis tidak menjalankan tugas/kewajiban mereka
dengan baik/dengan seharusnya.
Teori Keutamaan
Dari seluruh aspek yang ada dalam teori keutamaan, pihak sponsor dan
perusahaan terkait telah melanggar aspek kejujuran dan kewajaran. Pemalsuan
dokumen tahun lahir Ernawati merupakan tindakan yang tidak memberikan secara
“wajar” informasi sebenarnya kepada pihak terkait dalam pemberangkatan
Ernawati sebagai TKI. Oleh karena itu, PT. Bughsan (perusahaan) telah
melakukan tindakan tidak jujur dalam memberangkatkan TKI. Dengan kata lain
perusahaan tersebut telah melakukan tindakan illegal dalam menjalankan
tugasnya.
Prinsip Otonomi
Dalam kasus ini terdapat beberapa kemungkinan yang telah saya jabarkan
dalam poin 2 yaitu tentang masalah etis (Masalah etis dari pihak keluarga). Telah
saya nyatakan bahwa ada kemungkinan Ernawati bekerja secara terpaksa tanpa
diketahui pasti oleh pihak keluarga. Oleh karena itu, sponsor dan PT. Bugshan
telah melanggar prinsip otonomi karena secara sengaja memberangkatkan TKI
dibawah umur tidak dengan dasar keinginannya sendiri melainkan karena adanya
paksaan.
Prinsip melakukan yang baik
Pihak Sponsor dan perusahaan terkait telah melanggar prinsip melakukan yang
baik. Keberangkatan Ernawati yang notabene dibawah umur (masih 17 tahun)
sebagai TKI telah membuktikan bahwa kedua pihak tersebut belum menjalakan
tugasnya dengan baik dan tidak menghindari perbuatan jahat. Apalagi dengan
sengaja memalsukan dokumen dan mengambil keuntungan dari pemalsuan
dokumen tersebut.
4. Solusi
Pihak keluarga seharusnya lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan
sebelum Ernawati berangkat menjadi TKI.
Pihak berwenang harus dengan tegas, teliti dan cermat menangani kasus ini,
karena sudah banyak kejadian serupa terjadi berulang-ulang.
Penegakkan peraturan harus ditingkatkan.
Pendataan perusahaan dan sponsor untuk memeberangkatkan TKI harus
dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya tindakan illegal yang
tidak diinginkan.
Pelaku yang dinyatakan bersalah harus dihukum dengan cukup berat agar
memberikan efek jera baik bagi si pelaku tersebut atau pun pelaku-pelaku lain
yang belum diketahui/dilaporkan tetapi juga melakukan hal yang sama.
Kerjasama dengan seluruh masyarakat agar dengan sukarela ambil bagian
dalam hal melaporkan ke pihak berwajib, jika disekitarnya terdapat tindakan
tidak baik atau perusahaan serupa seperti PT. Bughsan Labrindo.
KASUS 1
Keluarga Ernawati Laporkan Perusahaan Penyalur TKI ke Polisi
5. Deskripsi Kasus
Yenny Larasati, kakak kandung Ernawati, telah melaporkan PT. Bughsan
Labrindo (Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja) dan sponsor (perantara) yang bernama
Rusman ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada Rabu 29 Juni 2011. PT.
Bughsan dilaporkan atas tuduhan pemalsuan surat atau menempatkan keterangan
palsu ke dalam akta otentik apada Agustus 2008. Berdasarkan keterangan dari
anggota Divisi Advokasi Migrant Care Eli Anita, PT. Bughsan telah mengubah tahun
lahir Ernawati yang seharusya 1992 menjadi 1985.
6. Identifikasi Masalah Etisnya
Masalah Etis dari pihak keluarga:
Keluarga dari Ernawati seharusnya melarang Ernawati untuk menjadi TKI
karena belum cukup umur (Jika benar bahwa Ernawati sudah terlebih dahulu
meminta izin kepada keluarganya).
Berdasarkan data dari http://www.totaldata.co.id/persyaratan_tki.htm minimal
usia untuk bekerja di berbagai Negara tujuan TKI adalah 21 tahun.
Keluarga Ernawati harusnya lebih waspada dan secara protektif menjaga
Ernawati agar tidak dengan terpaksa bekerja sebagai TKI (Jika memang
Ernawati belum terlebih dahulu meminta izin kepada keluarganya. Dalam arti
telah dipaksa untuk menjadi TKI oleh PT. Bughsan).
Masalah Etis dari pihak PT. Bughsan Labrindo:
Pemalsuan dokumen dalam bentuk apapun merupakan tindakan yang salah.
Dalam KUHP BAB XII (terutama pasal 266) terdapat peraturan yang jelas
mengenai hal ini.
Mengirim TKI secara improsedural (illegal).
Masalah Etis dari pihak Sponsor (perantara) Rusman
Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa pemalsu dokumen sebenarnya adalah
Rusman, karena ia merupakan perantara pemberangkatan Ernawati.
Sponsor(perantara) tidak cermat dalam merekrut tenaga kerja (karena usia
Ernawati yang sebenarnya masih 17 tahun).
7. Analisa
- Duty-Based Ethics
Dalam hal ini, pihak keluarga, sponsor, dan perusahaan terkait belum
melakukan tugasnya dengan baik. Sebagai keluarga, mereka tidak menjalankan
kewajiban mereka dalam menjaga Ernawati. Sedangkan untuk pihak sponsor dan
-
-
-
perusahaan, mereka jelas-jelas memalsukan dokumen. Ini berarti mereka telah
melanggar KUHP dan secara otomatis tidak menjalankan tugas/kewajiban mereka
dengan baik/dengan seharusnya.
Teori Keutamaan
Dari seluruh aspek yang ada dalam teori keutamaan, pihak sponsor dan
perusahaan terkait telah melanggar aspek kejujuran dan kewajaran. Pemalsuan
dokumen tahun lahir Ernawati merupakan tindakan yang tidak memberikan secara
“wajar” informasi sebenarnya kepada pihak terkait dalam pemberangkatan
Ernawati sebagai TKI. Oleh karena itu, PT. Bughsan (perusahaan) telah
melakukan tindakan tidak jujur dalam memberangkatkan TKI. Dengan kata lain
perusahaan tersebut telah melakukan tindakan illegal dalam menjalankan
tugasnya.
Prinsip Otonomi
Dalam kasus ini terdapat beberapa kemungkinan yang telah saya jabarkan
dalam poin 2 yaitu tentang masalah etis (Masalah etis dari pihak keluarga). Telah
saya nyatakan bahwa ada kemungkinan Ernawati bekerja secara terpaksa tanpa
diketahui pasti oleh pihak keluarga. Oleh karena itu, sponsor dan PT. Bugshan
telah melanggar prinsip otonomi karena secara sengaja memberangkatkan TKI
dibawah umur tidak dengan dasar keinginannya sendiri melainkan karena adanya
paksaan.
Prinsip melakukan yang baik
Pihak Sponsor dan perusahaan terkait telah melanggar prinsip melakukan yang
baik. Keberangkatan Ernawati yang notabene dibawah umur (masih 17 tahun)
sebagai TKI telah membuktikan bahwa kedua pihak tersebut belum menjalakan
tugasnya dengan baik dan tidak menghindari perbuatan jahat. Apalagi dengan
sengaja memalsukan dokumen dan mengambil keuntungan dari pemalsuan
dokumen tersebut.
8. Solusi
Pihak keluarga seharusnya lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan
sebelum Ernawati berangkat menjadi TKI.
Pihak berwenang harus dengan tegas, teliti dan cermat menangani kasus ini,
karena sudah banyak kejadian serupa terjadi berulang-ulang.
Penegakkan peraturan harus ditingkatkan.
Pendataan perusahaan dan sponsor untuk memeberangkatkan TKI harus
dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya tindakan illegal yang
tidak diinginkan.
Pelaku yang dinyatakan bersalah harus dihukum dengan cukup berat agar
memberikan efek jera baik bagi si pelaku tersebut atau pun pelaku-pelaku lain
yang belum diketahui/dilaporkan tetapi juga melakukan hal yang sama.
Kerjasama dengan seluruh masyarakat agar dengan sukarela ambil bagian
dalam hal melaporkan ke pihak berwajib, jika disekitarnya terdapat tindakan
tidak baik atau perusahaan serupa seperti PT. Bughsan Labrindo.
KASUS 2
Melinda Dee stashes money overseas
1. Deskripsi Kasus
Inong Melinda atau Melinda Dee telah menyembunyikan uangnya di beberapa
bank di luar negeri. Berdasarkan keterangan dari Yunus Husein, Melinda Dee telah
menggunakan 4 Identitas berbeda untuk membuka akun di bank luar negeri tersebut.
Diduga, uang yang disimpan oleh Melinda di bank asing tersebut merupakan uang
hasil curian dari kostumer Citibank. Alih-alih, Melinda akan dituntut atas kasus
pencucian uang. Saat ini PPATK telah mengindikasikan adanya 28 laporan transaksi
yang harus diperiksa lebih lanjut terkait kasus Melinda Dee.
2. Identifikasi Masalah Etisnya
Masalah Etis dari pihak Melinda Dee:
Menggunakan 4 identitas berbeda merupakan bentuk pemalsuan dokumen.
Mengambi keuntungan dari pemalsuan dokumen tersebut dengan membuka
beberapa akun dalam bank luar negeri.
3. Analisa
- Teori Keutamaan
Melinda Dee telah melakukan pelanggaran dalam aspek kejujuran. Ia memiliki
4 identitas berbeda yang dipakai untuk membuat beberapa akun dalam bank luar
negeri. Hal tersebut sangat riskan, mengingat adanya dugaan bahwa uang yang
disimpan Melinda dalam bank-bank luar negeri tersebut merupakan uang curian
dari nasabah Citibank.
- Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan
Melinda Dee jelas-jelas telah melakukan hal yang jahat dan merugikan.
Membuat 4 identitas berbeda untuk beberapa akun bank di luar negeri merupakan
tindakan yang tidak baik (jahat). Apalagi ia merugikan nasabah Citibank yang
diduga uangnya telah dicuri oleh Melinda dan disimpan dalam akun bank-bank
luar negeri tersebut.
4. Solusi
Pemerintah harus dengan tegas menindaklanjuti hal ini.
PPATK seharusya dapat lebih cepat menyadari tindakan pemalsuan dokumen
dan pencucian uang yang dilakukan oleh Melinda Dee.
Mengingat hal yang dilakukan Melinda Dee sangat beresiko, kemungkinan
besar ia memiliki orang dalam dan telah membentuk jaringan dalam
melakukan aksinya. Oleh karena itu Kepolisian Internasional harus mengorek
kasus ini sampai ke dasarnya/akarnya.
Nasabah Citibank yang telah mengalami kerugian harus dapat di-cover
kembali dananya oleh orang yang bertanggung jawab. Dalam hal ini, Melinda
Dee harus mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.
Sebagai Nasabah bank, kita harus cermat dan teliti dalam memilih bank
sebagai tempat menyimpan uang. Usahakan jangan menyimpan uang dalam
bank yang mempunyai track-record buruk/ bank yang bermasalah.