TENTANG PENGERTIAN DAN MAKNA BHINNEKA TU
TENTANG PENGERTIAN DAN MAKNA
BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI
SEMBOYANG KEHIDUPAN MASYARAKAT
NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
Oleh
Muhammad Mochtar Mandala Silam, SH.,MA.
Secara harfiah pengertian Bhinneka Tunggal Ika
adalah Berbeda-beda tetapi Satu Itu.
Bhinneka Tunggal Ika
adalah
Adapun makna
meskipun berbeda-beda
tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah
satu
kesatuan.
Semboyan
ini
digunakan
untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku
bangsa, agama dan kepercayaan Kata Bhineka Tunggal
Ika dapat pula dimaknai bahwa
meskipun bangsa dan
negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku
bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang
bermacam-macam
serta
beraneka
ragam
kepulauan
wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu
merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara
Indonesia.
Keanekaragaman
tersebut
bukanlah
merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang
pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna
persatuan bangsa dan negara Indonesia. Bagi bangsa
Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan
dasar
untuk
mewujudkan
persatuan
dan
kesatuan
Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup
saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan
yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama,
bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di
ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang
terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah
memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan
lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga
Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai
kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus
membuang jauh-jauh sikap mementingkan dirinya sendiri
atau
daerahnya
sendiri
tanpa
perduli
kepentingan
bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini
akan terpecah belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga
bhinneka
tunggal
ika
dengan
sebaik-baiknya
agar
persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga.
Makna Bhinneka Tunggal Ika yaitu meskipun bangsa
dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku
bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang
bermacam-macam
serta
beraneka
ragam
kepulauan
wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu
merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara
Indonesia.
Keanekaragaman
tersebut
bukanlah
merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang
pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna
persatuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam praktek
tumbuh dan berkembangnya persatuan suatu bangsa
(nasionalisme) terdapat dua aspek kekuasaan yang
mempengaruhi yaitu kekuasaan fisik (lahir), atau disebut
juga kekuasan material yang berupa kekerasan, paksaan
dan kekuasaan idealis (batin) yang berupa nafsu psikis,
ide-ide dan kepercayaan-kepercayaan.
Proses nasionalisme (persatuan) yang dikuasai oleh
kekuasaan fisik akan tumbuh dan berkembang menjadi
bangsa
yang
bersifat
materialis.
Sebaliknya
proses
nasionalisme (persatuan) yang dalam pertumbuhannya
dikuasai oleh kekuasaan idealis maka akan tumbuh dan
berkembang menjadi negara yang ideal yang jauh dari
realitas bangsa dan negara. Prinsip-prinsip nasionalisme
Indonesia (Persatuan Indonesia) tersusun dalam kesatuan
majemuk tunggal yaitu sebagai berikut :
a) Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh
dan berkembang dalam suatu proses sejarah.
b) Kesatuan nasib, yaitu berada dalam satu proses
sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama
yaitu dalam penderitaan penjajah dan kebahagiaan
bersama.
c) Kesatuan
kebudayaan
kebudayaan,
tumbuh
yaitu
menjadi
keanekaragaman
suatu
bentuk
kebudayaan nasional.
d) Kesatuan asas kerohanian, yaitu adanya ide, cita-cita
dan nilai-nilai kerohanian yang secara keseluruhan
tersimpul dalam Pancasila.
Berdasarkan
prinsip-prinsip
nasionalisme
yang
tersimpul dalam sila ketiga tersebut dapat disimpulkan
bahwa nasionalisme (Persatuan Indonesia) pada masa
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia memiliki
peranan historis yaitu mampu mewujudkan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Kebulatan tekad untuk mewujudkan “ Persatuan
Indonesia “ kemudian tercermin dalam ikrar “ Sumpah
Pemuda
“
yang
dipelopori
oleh
pemuda
perintis
kemerdekaan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta
yang berbunyi :
a. PERTAMA. Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Bertumpah darah Satu Tanah Air Indonesia.
b.
KEDUA. Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Berbangsa Satu Bangsa Indonesia.
c.
KETIGA.
Kami
Putra
dan
Putri
Indonesia
Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.
Kalau kita lihat, Sumpah Pemuda yang mengatakan Satu
Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia maka ada
tiga aspek Persatuan Indonesia yaitu :
1. Aspek Satu Nusa yaitu aspek wilayah, nusa berarti
pulau,
jadi
wilayah
yang
dilambangkan
untuk
disatukan adalah wilayah pulau-pulau yang tadinya
bernama Hindia Belanda yang saat itu dijajah oleh
Belanda. Ini untuk pertama kali secara tegas para
pejuang kemerdekaan mengklaim wilyah yang akan
dijadikan wilayah Indonesia merdeka.
2. Aspek Satu Bangsa yaitu nama baru dari sukusuku bangsa yang berada di wilayah yang tadinya
bernama Hindia Belanda yang tadinya dijajah oleh
Belanda memplokamirkan satu nama baru sebagai
Bangsa Indonesia. Ini adalah awal mula dari rasa
nasionalisme sebagai kesatuan bangsa yang berada
di wilayah sabang sampai Merauke.
3. Aspek Satu Bahasa yaitu agar wilayah dan bangsa
baru yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa bisa
berkomunikasi dengan baik maka dipakailah sarana
bahasa Indonesia yang ditarik dari bahasa Melayu
dengan
pembaharuan
yang
bernuansakan
pergerakan kearah Indonesia yang Merdeka. Untuk
pertama
kali
para
pejuang
kemerdekaan
memplokamirkan bahasa yang akan dipakai negara
Indonesia merdeka yaitu bahasa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara
Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan
dan kesatuan Indonesia, dimana kita haruslah dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup
saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan
yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama,
bahasa, adat-istiadat, warna kulit dan lain-lain. Indonesia
merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beriburibu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat,
bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya
kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka tunggal Ika
pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap oarng
akan
hanya
mementingkan
dirinya
sendiri
atau
daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama.
Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan
terpecah belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga bhinneka
tunggal
ika
dengan
sebaik-baiknya
agar
persatuan
bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga dan kita pun
haruslah
sadar
bahwa
menyatukan
bangsa
ini
memerlukan perjuangan yang panjang yang dilakukan
oleh para pendahulu kita dalam menyatukan wilayah
republik Indonesia menjadi negara kesatuan.
Bangsa
keaneka
Indonesai
ragaman,
menampilkan
sudah
tetapi
perseteruan
lama
hal
hidup
ini
antar
di
tidak
rakyat
dalam
pernah
Indonesia.
Keberagaman yang ada dipakai untuk membentuk suatu
Negara yang besar. Keberagaman yang terjadi baik itu di
dalam segi kepercayaan, warna kulit, suku bangsa,
agama,
bahasa,
menjadikan
Bangsa
Indonesia
merupakan suatu bangsa yang besar dan berdaulat.
Sejarah mencatat bahwasanya semua anak bangsa yang
tergabung dalam berbagai macam suku turut serta
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan
mengambil perannya masing-masing.
Para
tokoh
memperjuangkan
bangsa
yang
kemerdekaan
bergerak
dalam
Indonesia
sudah
menyadari tantangan yang harus dihadapi oleh karena
kemajemukan
yang
ada
di
dalam
bangsa
ini.
Keberagaman menjadi sebuah realitas yang tidak bisa
dihindari di dalam negeri ini. Pemikiran dan tindakan
yang diperbuat tidak lain dan tidak bukan hanya untuk
menunjukkan pada dunia bahwa cita-cita bangsa akan
terwujud dengan keanekaragaman itu. Ke-bhinneka-an
adalah sebuah hakikat realitas yang sudah ada dalam
bangsa Indonesia, sedangkan ke-Tunggal-Ika-an adalah
sebuah cita-cita kebangsaan. Semboyan inilah yang
menjadi
jembatan
pembentukan
Negara
emas
penghubung
berdaulat
serta
menuju
menunjukkan
kebesarannya di mata dunia.
Konsep
Bhinneka
Tunggal
Ika
adalah
sebuah
semboyan yang dijadikan dasar Negara Indonesia. Oleh
sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai
landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di
dalam
bangsa
Indonesia.
Kita
sebagai
generasi
selanjutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan
mudah,
haruslah
bersungguh-sungguh
dalam
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat
saling menghargai dengan masyarakat tanpa saling
memikirkan percampuran suku bangsa, ras, agama,
bahasa, dan keaneka ragaman lainnya. Tanpa adanya
kesadaran di dalam diri rakyat Indonesia, maka pantaslah
Indonesia akan hancur dan terpecah belah.
BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI
SEMBOYANG KEHIDUPAN MASYARAKAT
NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
Oleh
Muhammad Mochtar Mandala Silam, SH.,MA.
Secara harfiah pengertian Bhinneka Tunggal Ika
adalah Berbeda-beda tetapi Satu Itu.
Bhinneka Tunggal Ika
adalah
Adapun makna
meskipun berbeda-beda
tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah
satu
kesatuan.
Semboyan
ini
digunakan
untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku
bangsa, agama dan kepercayaan Kata Bhineka Tunggal
Ika dapat pula dimaknai bahwa
meskipun bangsa dan
negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku
bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang
bermacam-macam
serta
beraneka
ragam
kepulauan
wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu
merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara
Indonesia.
Keanekaragaman
tersebut
bukanlah
merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang
pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna
persatuan bangsa dan negara Indonesia. Bagi bangsa
Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan
dasar
untuk
mewujudkan
persatuan
dan
kesatuan
Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup
saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan
yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama,
bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di
ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang
terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah
memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan
lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga
Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai
kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus
membuang jauh-jauh sikap mementingkan dirinya sendiri
atau
daerahnya
sendiri
tanpa
perduli
kepentingan
bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini
akan terpecah belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga
bhinneka
tunggal
ika
dengan
sebaik-baiknya
agar
persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga.
Makna Bhinneka Tunggal Ika yaitu meskipun bangsa
dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku
bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang
bermacam-macam
serta
beraneka
ragam
kepulauan
wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu
merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara
Indonesia.
Keanekaragaman
tersebut
bukanlah
merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang
pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna
persatuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam praktek
tumbuh dan berkembangnya persatuan suatu bangsa
(nasionalisme) terdapat dua aspek kekuasaan yang
mempengaruhi yaitu kekuasaan fisik (lahir), atau disebut
juga kekuasan material yang berupa kekerasan, paksaan
dan kekuasaan idealis (batin) yang berupa nafsu psikis,
ide-ide dan kepercayaan-kepercayaan.
Proses nasionalisme (persatuan) yang dikuasai oleh
kekuasaan fisik akan tumbuh dan berkembang menjadi
bangsa
yang
bersifat
materialis.
Sebaliknya
proses
nasionalisme (persatuan) yang dalam pertumbuhannya
dikuasai oleh kekuasaan idealis maka akan tumbuh dan
berkembang menjadi negara yang ideal yang jauh dari
realitas bangsa dan negara. Prinsip-prinsip nasionalisme
Indonesia (Persatuan Indonesia) tersusun dalam kesatuan
majemuk tunggal yaitu sebagai berikut :
a) Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh
dan berkembang dalam suatu proses sejarah.
b) Kesatuan nasib, yaitu berada dalam satu proses
sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama
yaitu dalam penderitaan penjajah dan kebahagiaan
bersama.
c) Kesatuan
kebudayaan
kebudayaan,
tumbuh
yaitu
menjadi
keanekaragaman
suatu
bentuk
kebudayaan nasional.
d) Kesatuan asas kerohanian, yaitu adanya ide, cita-cita
dan nilai-nilai kerohanian yang secara keseluruhan
tersimpul dalam Pancasila.
Berdasarkan
prinsip-prinsip
nasionalisme
yang
tersimpul dalam sila ketiga tersebut dapat disimpulkan
bahwa nasionalisme (Persatuan Indonesia) pada masa
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia memiliki
peranan historis yaitu mampu mewujudkan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Kebulatan tekad untuk mewujudkan “ Persatuan
Indonesia “ kemudian tercermin dalam ikrar “ Sumpah
Pemuda
“
yang
dipelopori
oleh
pemuda
perintis
kemerdekaan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta
yang berbunyi :
a. PERTAMA. Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Bertumpah darah Satu Tanah Air Indonesia.
b.
KEDUA. Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Berbangsa Satu Bangsa Indonesia.
c.
KETIGA.
Kami
Putra
dan
Putri
Indonesia
Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.
Kalau kita lihat, Sumpah Pemuda yang mengatakan Satu
Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia maka ada
tiga aspek Persatuan Indonesia yaitu :
1. Aspek Satu Nusa yaitu aspek wilayah, nusa berarti
pulau,
jadi
wilayah
yang
dilambangkan
untuk
disatukan adalah wilayah pulau-pulau yang tadinya
bernama Hindia Belanda yang saat itu dijajah oleh
Belanda. Ini untuk pertama kali secara tegas para
pejuang kemerdekaan mengklaim wilyah yang akan
dijadikan wilayah Indonesia merdeka.
2. Aspek Satu Bangsa yaitu nama baru dari sukusuku bangsa yang berada di wilayah yang tadinya
bernama Hindia Belanda yang tadinya dijajah oleh
Belanda memplokamirkan satu nama baru sebagai
Bangsa Indonesia. Ini adalah awal mula dari rasa
nasionalisme sebagai kesatuan bangsa yang berada
di wilayah sabang sampai Merauke.
3. Aspek Satu Bahasa yaitu agar wilayah dan bangsa
baru yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa bisa
berkomunikasi dengan baik maka dipakailah sarana
bahasa Indonesia yang ditarik dari bahasa Melayu
dengan
pembaharuan
yang
bernuansakan
pergerakan kearah Indonesia yang Merdeka. Untuk
pertama
kali
para
pejuang
kemerdekaan
memplokamirkan bahasa yang akan dipakai negara
Indonesia merdeka yaitu bahasa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara
Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan
dan kesatuan Indonesia, dimana kita haruslah dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup
saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan
yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama,
bahasa, adat-istiadat, warna kulit dan lain-lain. Indonesia
merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beriburibu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat,
bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya
kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka tunggal Ika
pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap oarng
akan
hanya
mementingkan
dirinya
sendiri
atau
daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama.
Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan
terpecah belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga bhinneka
tunggal
ika
dengan
sebaik-baiknya
agar
persatuan
bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga dan kita pun
haruslah
sadar
bahwa
menyatukan
bangsa
ini
memerlukan perjuangan yang panjang yang dilakukan
oleh para pendahulu kita dalam menyatukan wilayah
republik Indonesia menjadi negara kesatuan.
Bangsa
keaneka
Indonesai
ragaman,
menampilkan
sudah
tetapi
perseteruan
lama
hal
hidup
ini
antar
di
tidak
rakyat
dalam
pernah
Indonesia.
Keberagaman yang ada dipakai untuk membentuk suatu
Negara yang besar. Keberagaman yang terjadi baik itu di
dalam segi kepercayaan, warna kulit, suku bangsa,
agama,
bahasa,
menjadikan
Bangsa
Indonesia
merupakan suatu bangsa yang besar dan berdaulat.
Sejarah mencatat bahwasanya semua anak bangsa yang
tergabung dalam berbagai macam suku turut serta
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan
mengambil perannya masing-masing.
Para
tokoh
memperjuangkan
bangsa
yang
kemerdekaan
bergerak
dalam
Indonesia
sudah
menyadari tantangan yang harus dihadapi oleh karena
kemajemukan
yang
ada
di
dalam
bangsa
ini.
Keberagaman menjadi sebuah realitas yang tidak bisa
dihindari di dalam negeri ini. Pemikiran dan tindakan
yang diperbuat tidak lain dan tidak bukan hanya untuk
menunjukkan pada dunia bahwa cita-cita bangsa akan
terwujud dengan keanekaragaman itu. Ke-bhinneka-an
adalah sebuah hakikat realitas yang sudah ada dalam
bangsa Indonesia, sedangkan ke-Tunggal-Ika-an adalah
sebuah cita-cita kebangsaan. Semboyan inilah yang
menjadi
jembatan
pembentukan
Negara
emas
penghubung
berdaulat
serta
menuju
menunjukkan
kebesarannya di mata dunia.
Konsep
Bhinneka
Tunggal
Ika
adalah
sebuah
semboyan yang dijadikan dasar Negara Indonesia. Oleh
sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai
landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di
dalam
bangsa
Indonesia.
Kita
sebagai
generasi
selanjutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan
mudah,
haruslah
bersungguh-sungguh
dalam
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat
saling menghargai dengan masyarakat tanpa saling
memikirkan percampuran suku bangsa, ras, agama,
bahasa, dan keaneka ragaman lainnya. Tanpa adanya
kesadaran di dalam diri rakyat Indonesia, maka pantaslah
Indonesia akan hancur dan terpecah belah.