Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan Islam Abad Pertengahan (1250-1800)
Perkembangan Islam Abad Pertengahan
(1250-1800)
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase
kemajuanterjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan
sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun
1250 – 1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan
yang terpisah pisah.
Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah
sebagai berikut:
Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas
Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
Krisis ekonomi
Dekadensi moral yang tidak terkendali
Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek
Konflik antar kerajaan Islam
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil
membumihanguskanBaghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan
ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al
Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama Syamanism
tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya
terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, satu dan lainnya saling memerangi.
Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam hancur ditambah lagi kehancurannya
setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak
sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan
Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga kerajaan
tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani
Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan
daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani I dan memproklamirkan diri sebagai
Padisyah al Usman atau raja besar keluarga Usman tahun 1300 M (699 H). Kerajaan yang didirikan oleh
Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia menyerang daerah perbatasan
Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M sehingga tahun 1326 M dijadikan sebagai
Ibukota Negara.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyannly
tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-daerah
tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat terutama dalam
bidang militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan dan kemiliteran,
bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan Persia,
Bizantium dan arab, pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung,
jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di bidang keagamaan.misalnya seperti fatwa ulama
yang menjadi hukum yang berlaku.
Kerajaan Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai
problema sebagai berikut:
1. Penduduknya sangat heterogen
2. Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
3. Kepemimpinannya lemah
4. Terjadinya dekadensi moral
5. Krisis ekonomi dan
6. Ilmu dan tekhnologi stagnan.
Kerajaan Safawi Di Persia
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan).
Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din
dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi
gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan
memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli bid’ah. Lama kelamaan
pengikut tarekat Syafawiyah berubah menjadi tentara dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang
keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail yang baru berusia tujuh
tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan selama limabelas tahun
mempersiapkan kekuatannya dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria
dan Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur
dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa
selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik,
ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya
membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh
lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya
adalah antara lain:
a. Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan
b. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan
c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik
Kerajaan Mughal di India
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan
oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkanSamarkhad
tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja
Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam negeri dapat
diatasi dengan baik dan mengadakan ekspansi sehingga dapat menguasai Chudar, Ghond, Chitor,
Ranthabar, kalinjar, Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth, Ahmadnagar, Narhala dan
Ashirgah. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam suatu pemerintah militeristik.
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
1. Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan.
Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian
2. Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal
yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan
kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan
masjid-masjid
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
1.
1. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
2. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
3. Kekuatan mililernya juga lemah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Pada abad Pertengahan
Dibeberapa wilayah kekuasaan Islam pada abad pertengahan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan
mengalami perkembangan misalnya pada masa pemerintahan kerajaan Mongol dibangun
sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, filsafat, logika, geometri sejarah,
geografi, matematika dan politik.
Di Mesir menjadi perkembangan ilmu pengetahuan seperti sejarah, astronomi, kedokteran, matematik dan
ilmu-ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar seperti Ibn Khalikan, Ibn Khaldun dan
Ibn Taghribardi. Di bidang astronomi dikenal nama nasir Al din Al Tusi. Di bidang Matematika Abu Faraj
Al ‘Ibry. Bidang kedokteran : Abu Al Hasan, Ali Al Nafis yaitu penemu susunan dan peredaran darah
dalam paru-paru manusia. Abd. Al Mun’im Al dimyatthi dokter hewan dan Al Razi psikoterapi. Dalam
bidang opthamologi dikenal nama Salah Al Din ibn Yusuf dan yang terkenal sebagai pemikir dalam
bidang keagamaan yaitu Ibn Taimiyah.
Pada masa Pemerintahan Mamud Ghazan yaitu raja ke tujuh Dinasti Ilkhan ia membangun perguruan
tinggi untuk madzhab syafi;i dan hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium dan gedung-gedung umum
lainnya.
Pada masa kerajaan syafawi ilmu pengetahuan juga berkembang, ada beberapa ilmuan yang muncul
diantaranya:
1. Baha Al din Al Syaerazi yaitu generalis ilmu pengetahuan
2. Sadar Al Din Al Syaerazi seorang filosof
3. Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad ahli filosof, sejarah, teolog dan observer kehidupan
lebah-lebah.
Pada abad pertengahan juga terdapat cendekiawan muslim seperti An Nuwairy, Ibnu Fadlullah, dan
Jallaudiin As-Suyuti yang berhasil membuat buku yang berjudul Mausu’at yang berisi tentang kumpulan
berbagai ilmu pengetahuan.
Selain itu dalam hal keagamaan, di abad pertengahan terdapat karya yang dibuat oleh sekelompok ulama
India berupa buku atau kitab yang berjudul Al Fatawa Al Hindiyyah yang memuat tentang kumpulan
fatwa Madzhab Hanafi. Buku atau kitab ini dibuat atas permintaan dari Sultan Abu Al
MuzaffarMuhyiddin Aurangzeb sehingga kitabnya dikenal dengan sebutan Al Fatawa Al Alamgariyah.
Beberapa ulama besar di Mesir pada masa pemerintahan Mamluk terdapat ulama yang bernama Ibnu
Hajar Al Asqalani dan Ibnu Khaldun. Ibnu Hajar memiliki hasil karya berupa buku yang berjudul Fath Al
Bari fi Syarh Al bukhari yaitu ulasan tentang hadits-hadits Riwayat Al bukhari dan buku yang berjudul
Bulughul Maram Min Adillah Al Ahkam yaitu kumpulan hadits hukum. Sedangkan Ibnu
Khaldun tersohor dengan sejarawan dan sosiolog Islam, hasil karyanya yang terbesar adalah Al Ibar yaitu
sejarah umum.
Ulama besar lainnya di abad pertengahan seperti Ibnu Katsir dengan tafsirnya Tafsir Al Qur’anul Adzim,
Imam Nawawi dengan kitab haditsnya “ Riyadus Shalihin dan Jalaluddin Al Mahalli beserta Jalaluddin
As-Suyuti dengan tafsir Jalalainnya.
Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan manusia dan seiring
dengan sederetan kebudayaan setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang
menonjol diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti Masjid Al
Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi
yang indah. Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang berasal
dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi pada masa kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah yang
terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di
atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di Isfahan
terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya
arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara, misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf
Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan,
mode, tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol misalnya karya
seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia maupun India.
Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar “Padmavat”,
Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol
dengan figure kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana
Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan
mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan yang hidup pada abad
pertengahan yaitu diantaranya:
a. Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan
wafat tahun 1556
b. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya DiwanSyams-I
Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan dibuat
dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di Turki tahun 1273 M
c. Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun
buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat,
renungan dan humor.
d. Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga,
Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang
dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama
PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PETENGAHAN
Posted by Bustamam Ismail on November 23, 2007
Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti
tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke
Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya
perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga jalan sebagai
berikut.
1. Jalan barat, yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di bawah pimpinan thariq
bin ziyad (711 M). Bahkan, tentara Islam dapat melewati Pegunungan Pirenia yang akhirnya ditahan oleh
tentara perancis di bawah pimpinan karel martel di kota poitiers (732 M). Akhirnya, pemerintahan
Khilafah Umayyah memipmpin di semenanjung Iberia yang dikenal dengan bani Umayah II (711 M-1492
M) dengan ibukotanya Cordoba.
2. Jalan tengah, yakni dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung Apenina. Islam dapat
menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat direbut kembali oelh bangsa Nordia pada abad ke-11
3. Jalan timur, dimana pada tahun 1453, turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil
menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut
hitam sehingga mengejutkan tentara byzantium timur. Dari Byzantium, tentara turki usmani terus
melakukan perlawanan sampai ke kota Wina di Austria. Setelah itu, tentara Turki Usmani mundur
kembali ke Semenanjung Balkan dan menguasai daerah ini selama kurang lebih empat abad. Baru pada
abad ke-19, daerah ini berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Akan tetapi, kota konstantinopel
masih tetap dikuasai dinasty Umayyah dan berubah menjadi Istanbul
A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam yang
mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat
yang paling utam bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam
bentuk politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Beberpa perkembangan Islam antara lain
sebagai berikut.
1. Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia
dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani
Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan
dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling
bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah
persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sddangkan bani Umayyah II bersekutu
dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291)
1. Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini
mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur
tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh
negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika
1. Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan
Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain
sebagai berikut.
a. Al Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku,
mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya aristoteles
b. Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan
gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal
dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa.
Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di
perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan
Tahafutut Tahaful.
c. Ibnu Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia,
penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal
dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika
dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb
yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran
4. Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla,
Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif
menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah
mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang
pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir
zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu
yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu
pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai
berikut.
1.
1. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu
fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat
menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerja
sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuan
sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga dengan Adelard
of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia kembali ke
Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan yang termasyhur di negaranya
2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan
3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M)
mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab dan
bahasa latin yang dimilikinya, ia dapat membaca nasakah asli dan menterjemahkannya ke
dalam berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli dan terjemahan
tersebut dibawanya ke Universitas Oxford Inggris. Sayangnya, penerjemahan tersebut di
akui sebagai karyanya tanpa menyebut pengarang aslinya. Diantara bukuyang
diterjemahkan antara lain adalah Al Manzir karya Ali Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038
M). Dalam buku itu terdapat teori tentang mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan
sebagai hasil karya Roger Bacon.
4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan
pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea,
Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana ,
ia berhasil menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke dalam bahasa
latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria
Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta
buku Abu Muhammad Al baitar berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim tersebut
mengajarkan penduduk non muslim tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut
5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang
terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.
Akan tetapi, apabila kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kerajaan non muslim, maka
penduduk negeri tersebut diperlakukan dengan baik. Agama dan kebudayaan merekapun
tidak terganggu
6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun
ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani
di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad
ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang
kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada
abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa
pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah
yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609
M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol.
Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat
kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
B. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih
terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal
tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi
sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal
tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai
Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan
sekitar 4 abad (1453-1918 M)
2. Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah
berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat kehancuran akan
menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani
Umayyah, bani Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan
lain dimanapun berada
3. Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada
permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut
dikarenakan penduduknya berada dibawah pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan
tersebut telah mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak
sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah mereka yang sewenagwenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap
diberikan keleluasan untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing
meskipun upaya penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
4. Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa sarjana-sarjana
muslim yang telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat
Eropa saat itu.
C. Penghayatan terhadap Sejarah Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan
Ada banyak perilaku yang pat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap sejarah perkembangan
Islam di abad pertengahan yakni antara lain sebagai berikut.
1. Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan kaum
muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidqak terulang lagi.
Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak lain untuk memundurkan peran
kaum muslim, baik dari kancah perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam
hendaknya mampu mengubah tata kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan
ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui rujukan Al Qur’an
dan Hadis.
2. Umat Islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula jauh tertinggal
dibandingkan dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam, tetapi kemudian
mereka dapat mengejar kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam. Invasi Islam
terhadap Eropa seperti andalusia dan Semenanjung Balkan selama berabad-abad telah memotifasi
barat untuk mempelajari ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaannya
3. Keberadaan cendekiawan pada masa perkembangan Islam abad pertengahan seperti Ibnu Sina, Al
Farabi, dan Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan inovasi bagi uamt Islam untuk terus
mempelajari berbagai disiplin ilmu demi melanjutkan cita-cita perjuangan tokoh-tokoh muslim
pada abad pertengahan tersebut sehingga Islam mampu membawa rahmat bagi seluruh dunia.
D. Pengaruh Sejarah Islam Abad Pertengahan terhadap Umat Islam Indonesia
Jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah memeluk agama hindu dan budha
disamping kepercayaan nenek moyang mereka yang menganut animisme dan dinamisme. Setelah Islam
masuk ke Indonesia, Islam berpengaruh besar baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,maupun di
bidang kebudayaan yang antara lain seperti di bawah ini.
1. Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab. Bahasa Arab
sudah banayk menyatu dalam kosa kata bahasa Indonesia, contohnya kata wajib, fardu, lahir, bathin,
musyawarah, surat, kabar, koran, jual, kursi dan masker. Dalam hal nama juga banyak dipakai nama-nama
yang berciri Islam (Arab) seperti Muhammad, Abdullah, Anwar, Ahmad, Abdul, Muthalib, Muhaimin,
Junaidi, Aminah, Khadijah, Maimunah, Rahmillah, Rohani dan Rahma.
1. Pengaruh Budaya, Adat Istiadat dan Seni
Kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan,
syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai seni musik seperti kasidah, rebana,
marawis, barzanji dan shalawat. Kita juga melihat pengaruh di bidang seni arsitektur rumah peribadatan
atau masjid di Indonesia yang banayak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur
Tengah.
1. Pengaruh dalam Bidang Politik
Pengaruh inin dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia seperti
konsep khilafah atau kesultanan yang sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Mataram.
Demak, Banten dan Tidore
1. Pengaruh di bidang ekonomi
Daerah-daerah pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, Parsi,dan Gujarat yang
menerapkan konsep jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat atau amal jariyah
yang lainnya, seperti sedekah, infak, waqaf, menyantuni yatim, piatu, fakir dan miskin. Hal itu membuat
perekonomian umat Islam semakin berkembang
Sejarah adalah sebuah kenyataan yang terjadi pada masa lampau. Kita sebagai kaum muslimin perlu dan
harus mengetahui sejarah perkembangan agama islam yang kita anut dan yakini. Agama yang besar
adalah agama yang menghargai sejarah dan jasa para pahlawannya. Pada garis besarnya, sejarah Islam
dibagi menjadi tiga periode berikut ini.
1. Periode klasik (650-1250 M), merupakan zaman kemajuan. Periode ini dibagi menjadi 2 bagian, Fase
ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan, terjadi kira-kira tahun 650-1000 M. dan Fase disintegrasi,
terjadi
kira-kira
pada
tahun
1000-1250
M.
2. Peride pertengahan (1250-1800 M), terdiri lagi atas dua fase, yaitu Fase kemunduran (1250-1500 M),
dan Fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M), yang mengalami Zaman kemajuan pada tahun 1500-1700 M
dan zaman kemunduran 1700-1800 M.
3. Periode modern (1800-sekarang), merupakan periode kebangkitan umat islam. Pemikiran Islam pada
zaman inilah disebut pemikiran modern Islam atau pemikiran modern dalam Islam. Pembahasan berikit
ini akan menjelaskan perkembangan Islam pada masa pertengahan.
A. Kesultanan Usmani
Dinasti Usmani didirikan oleh Usman, putra Artogol dan Kabilah Oqhuz di daerah Mongol. Dibawah
kepemimpinannya, wilayah kesultanan Usmani semakin luas dengan menaklukan wilayah Azmir (1327
M), Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M).Sedangkan pada
tahun 1453 M dapat mengalahkan Byzantium dan Konstantinopel di bawah pimpinan Muhammad AlFatih. Beberapa kemajuan pada masa Kerajaan Usmani, Yaitu :
1. Pemerintahan dan Militer
Sistem pemerintahan telah berjalan dengan baik, dan kekuasaan militernya pun handal. Pada masa ini
muncul kelompok elite militer yaitu Jannisary atau Inkrisyariyah yang merupakan kekuatan penghancur
dan penakluk negeri-negeri non muslim.
2. Pengetahuan dan Budaya
Akulturasi budaya dari berbagai Negara, diantaranya Kebudayaan Persia, Byzantium dan Arab.
Sedangkan ilmu pengetahuan yang menonjol adalah bidang arsitektur dan hiasan kaligrafi.
3. Agama
Kesadaran agama pada masa Kerajaan Usmani sangatlah kuat. Pada masa ini muncul dua aliran tarekat,
yaitu Bektsyi dan Maulawiyah.
Berikut ini nama–nama 38 penguasa Kesultanan Usmani. Yaitu :
Periode Pertama
1)
Usman I
1299-1324
2)
Orkhan bin Usman
1324-1359
3)
Murad bin Orkhan
1359-1389
4)
Bayazid I bin Murad I
1389-1402
Periode Kedua
5)
Muhammad I bin bayazid I
1403-1421
6)
Murad II bin Muhammad I
1421-1451
7)
Muhammad II al-Fatih bin Murad I
1451-1481
8)
Bayazid II bin Muhammad II
1481-1512
9)
Salim I bin Bayazid II
1512-1520
10) Sulaiman al-Qununi bin Salim I
1520-1566
Periode Ketiga
11) Salmi II bin Sulaiman I
1566-1574
12) Murad II bin Salim II
1574-1595
13) Muhammad II bin Murad III
1595-1603
14) Ahmad I bin Muhammad III
1603-1617
15) Mustafa I bin Muhammad III
1617-1618
16) Usman II bin Ahmad I
1618-1622
17) Mustafa I untuk yang ke-2
18) Murad IV bin Ahmad I
1622-1623
1623-1640
19) Ibrahin bin Ahmad I
1640-1648
20) Muhammad IV bin Ibrahin
1648-1687
21) Sulaiman II
1687-1691
22) Ahmad II bin Ibrahim
1691-1695
23) Mustafa II bin Muhammad IV
1695-1703
Periode Keempat
24) Ahmad III bin Muhammad IV
1703-1730
25) Mahmud I bin Mustafa II
1730-1754
26) Usman III bin Mustafa II
1754-1757
27) Mustafa II bin Ahmad III
1757-1774
28) Abdul Hamid I bin Ahmad III
1774-1789
29) Salim III bin Mustafa III
1789-1807
30) Mustafa IV bin Abdul Hamid I
1807-1808
31) Mahmud II bin Abdul Hamid I
1808-1839
Periode Kelima
32) Abdul Majid bin Mahmud II
1839-1861
33) Abdul Aziz bin Mahmud II
1861-1876
34) Murad V bin Abdul Majid
1876
35) Abdul Hamid III bin Abdul Majid
1876-1909
36) Muh. V Rasyad bin Abdul Majid
1909-1918
37) Muh. Wahiduddin bin Abdul Majid
1918-1922
38) Abdul Majid II sebagai khalifah
1922-1924
B. Kerajaan Safawi
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail pada tahun 907 H/1500M. Syah Ismail berhasil menaklukan
Irak, Turki, dan Baghdad. Ekspansi Syah Ismail didukung oleh pasukan Qizilbasi.
Pada masa Ismail (250-1524 M) mengukuhkan dirinya sebagai raja (syah), ia pun
memproklamasikan Syiah Isra Asyariyah (dua belas) sebagai agama Negara. Namun, Persia sebelumnya
berada di bawah kekuasaan Suni, Sehingga Syah Ismail harus mendatangkan Ulama Syiah dari wilayah
lain yang kuat tradisi syiah nya seperti Irak, Bahrein, dan Libanon untuk mencapain tujuan yang dicitacitakannya ini.
Puncak keemasan Kerajaan Safawi terjadi pada masa kepemimpinan Syah Abbas (1588-1629 M)Syah
Abbas berhasil memperluas wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, Kepulauan Harmuz, dan pelabuhan Bandar
Abbas. Beberapa kemajuan pada masa Kerajaan Safawi, yaitu :
1. Pemerintahan dan Politik
Struktur Organisasi pemerintahan Kerajaan Safawi secara administratif terbagi menjadi dua, yaitu
horizontal dan vertikal. Secara horizontal berdasarkan kesukuan, sedangkan secara vertikal berdasarkan
keistanaan (dargah) dan sekretariat Negara (divan atau mamalik)
2. Ekonomi
Adanya pelabuhan Bandar Abbas, pelabuhan menjadi ramai, sehingga Perdagangan semakin maju. Selain
itu, juga mengalami kemajuan dalam bidang pertanian, terutama di daerah Bulan Sabit yang subur.
3. Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Syah Abbas I mendirikan lembaga Pendidikan syiah, yaitu untuk lebih memantapkan aliran Syiah yang
diyakininya. Pada zaman ini muncul beberapa ilmuwan, sastrawan, dan sejarawan, diantaranya
Muhammad bin Husain Al-Amili Al-Juba’I. Muhamad Baqir Astarabadi, Sadrudin Muhammad bin
Ibrahim
Syiraji,
dan
Muhammad
Baqir
Majlisi.
Sedangkan dibidang budaya banyak dibangun gedung-gedung yang megah dan indah, baik itu kantor,
masjid, rumah sakit maupun jembatan raksasa. Dalam bidang seni banyak sekali menghasilkan kerajinan
tangan, keramik, karpet, dan seni lukis.
C. Kerajaan Mogul
Kerajaan Mogul didirikan oleh Zahiruddin Babur (1428-1530 M). Ia berkuasa selama 30 tahun. Setelah
wafat digantikan oleh anaknya Humayun, dan ia berkuasa selama 9 tahun. Kemudian Humayun
digantikan oleh anaknya yaitu Akbar. Akbar memperluas ekspansi dengan menguasai daerah Chundar,
Ghond, Ovisa, dan Asingah. Beberapa kemajuan pada masa Kerajan Mogul, yaitu :
1. Politik dan Ekonomi
Stabilitas politik yang aman dan pemerintahan yag stabil, membuat laju perekonomian dan pertanian pun
maju. Contohnya biji-bijian dan sayuran serta hasil kerajinan pengolohan kain untuk pakaian maupun
gordyn.
2. Seni dan Budaya
Dalam bidang kesenian yang paling menonjol adalah sastra gubahan penyair Istana, yaitu Malik
Muhammad Jayadi dengan karyanya yang berjudul “padyamat”. Demikian juga pembangunan masjid
indah dan megah seperti Taj Mahal.
Berikut ini daftar nama-nama para raja yang berjasa di keraajaan Mogul-India :
1)
1526-1530
Zahiruddin Muhammad Babur
2)
1530-1556
Humayun
3)
1605-1627
Akbar Syah
4)
1627-1658
Jahangir
5)
1658-1707
Syeh Jehan
6)
1707-1712
Aurangzeb (Alamgir)
7)
1712-1713
Bahadur Syah I
8)
1713-1719
Jihandar Syah
9)
1719-1748
Farruk Siyar
10)
1748-1754
Muhammad
11)
1754-1759
Ahmad
12)
1759-1806
Alam II
13)
1806-1837
Akbar II
14)
1837-1857
Bahdur Syah II
D. Pengaruh Sejarah Perkembangan Islam Abad Pertengahan terhadap Umat Islam di Indonesia
1. Dalam bidang pemikiran, muncul pemahaman dari metode berpikir tradisional menjadi rasional.
2. Dalam
bidang
tauhid,
berkembang
pendekatan
teologi
Asy’ariyah.
3. Dalam bidang fiqih, muncul mazhab yang sangat besar, yaitu Syafi’I, Maliki, Hambali, dan Hanafi
yang
dianut
sebagian
besar
masyarakat
Indonesia.
4. Dengan berkembangnya pengetahuan dan kebudayaan, dapat memberikan pengaruh positif yang
memiliki
peradaban
bagi
masyarakat
di
Indonesia.
5. Perkembangan ajaran Islam yang sangat pesat dapat mengembangkan Syiar agama Islam, Sehingga
nilai-nilai ajaran Islam dapat dianut dan dilaksanakan masyarakat muslim di Indonesia.
Perkembangan Islam Abad Pertengahan
(1250-1800)
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase
kemajuanterjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan
sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun
1250 – 1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan
yang terpisah pisah.
Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah
sebagai berikut:
Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas
Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
Krisis ekonomi
Dekadensi moral yang tidak terkendali
Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek
Konflik antar kerajaan Islam
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil
membumihanguskanBaghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan
ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al
Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama Syamanism
tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya
terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, satu dan lainnya saling memerangi.
Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam hancur ditambah lagi kehancurannya
setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak
sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan
Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga kerajaan
tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani
Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan
daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani I dan memproklamirkan diri sebagai
Padisyah al Usman atau raja besar keluarga Usman tahun 1300 M (699 H). Kerajaan yang didirikan oleh
Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia menyerang daerah perbatasan
Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M sehingga tahun 1326 M dijadikan sebagai
Ibukota Negara.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyannly
tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-daerah
tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat terutama dalam
bidang militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan dan kemiliteran,
bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan Persia,
Bizantium dan arab, pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung,
jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di bidang keagamaan.misalnya seperti fatwa ulama
yang menjadi hukum yang berlaku.
Kerajaan Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai
problema sebagai berikut:
1. Penduduknya sangat heterogen
2. Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
3. Kepemimpinannya lemah
4. Terjadinya dekadensi moral
5. Krisis ekonomi dan
6. Ilmu dan tekhnologi stagnan.
Kerajaan Safawi Di Persia
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan).
Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din
dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi
gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan
memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli bid’ah. Lama kelamaan
pengikut tarekat Syafawiyah berubah menjadi tentara dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang
keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail yang baru berusia tujuh
tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan selama limabelas tahun
mempersiapkan kekuatannya dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria
dan Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur
dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa
selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik,
ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya
membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh
lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya
adalah antara lain:
a. Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan
b. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan
c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik
Kerajaan Mughal di India
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan
oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkanSamarkhad
tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja
Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam negeri dapat
diatasi dengan baik dan mengadakan ekspansi sehingga dapat menguasai Chudar, Ghond, Chitor,
Ranthabar, kalinjar, Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth, Ahmadnagar, Narhala dan
Ashirgah. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam suatu pemerintah militeristik.
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
1. Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan.
Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian
2. Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal
yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan
kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan
masjid-masjid
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
1.
1. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
2. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
3. Kekuatan mililernya juga lemah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Pada abad Pertengahan
Dibeberapa wilayah kekuasaan Islam pada abad pertengahan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan
mengalami perkembangan misalnya pada masa pemerintahan kerajaan Mongol dibangun
sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, filsafat, logika, geometri sejarah,
geografi, matematika dan politik.
Di Mesir menjadi perkembangan ilmu pengetahuan seperti sejarah, astronomi, kedokteran, matematik dan
ilmu-ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar seperti Ibn Khalikan, Ibn Khaldun dan
Ibn Taghribardi. Di bidang astronomi dikenal nama nasir Al din Al Tusi. Di bidang Matematika Abu Faraj
Al ‘Ibry. Bidang kedokteran : Abu Al Hasan, Ali Al Nafis yaitu penemu susunan dan peredaran darah
dalam paru-paru manusia. Abd. Al Mun’im Al dimyatthi dokter hewan dan Al Razi psikoterapi. Dalam
bidang opthamologi dikenal nama Salah Al Din ibn Yusuf dan yang terkenal sebagai pemikir dalam
bidang keagamaan yaitu Ibn Taimiyah.
Pada masa Pemerintahan Mamud Ghazan yaitu raja ke tujuh Dinasti Ilkhan ia membangun perguruan
tinggi untuk madzhab syafi;i dan hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium dan gedung-gedung umum
lainnya.
Pada masa kerajaan syafawi ilmu pengetahuan juga berkembang, ada beberapa ilmuan yang muncul
diantaranya:
1. Baha Al din Al Syaerazi yaitu generalis ilmu pengetahuan
2. Sadar Al Din Al Syaerazi seorang filosof
3. Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad ahli filosof, sejarah, teolog dan observer kehidupan
lebah-lebah.
Pada abad pertengahan juga terdapat cendekiawan muslim seperti An Nuwairy, Ibnu Fadlullah, dan
Jallaudiin As-Suyuti yang berhasil membuat buku yang berjudul Mausu’at yang berisi tentang kumpulan
berbagai ilmu pengetahuan.
Selain itu dalam hal keagamaan, di abad pertengahan terdapat karya yang dibuat oleh sekelompok ulama
India berupa buku atau kitab yang berjudul Al Fatawa Al Hindiyyah yang memuat tentang kumpulan
fatwa Madzhab Hanafi. Buku atau kitab ini dibuat atas permintaan dari Sultan Abu Al
MuzaffarMuhyiddin Aurangzeb sehingga kitabnya dikenal dengan sebutan Al Fatawa Al Alamgariyah.
Beberapa ulama besar di Mesir pada masa pemerintahan Mamluk terdapat ulama yang bernama Ibnu
Hajar Al Asqalani dan Ibnu Khaldun. Ibnu Hajar memiliki hasil karya berupa buku yang berjudul Fath Al
Bari fi Syarh Al bukhari yaitu ulasan tentang hadits-hadits Riwayat Al bukhari dan buku yang berjudul
Bulughul Maram Min Adillah Al Ahkam yaitu kumpulan hadits hukum. Sedangkan Ibnu
Khaldun tersohor dengan sejarawan dan sosiolog Islam, hasil karyanya yang terbesar adalah Al Ibar yaitu
sejarah umum.
Ulama besar lainnya di abad pertengahan seperti Ibnu Katsir dengan tafsirnya Tafsir Al Qur’anul Adzim,
Imam Nawawi dengan kitab haditsnya “ Riyadus Shalihin dan Jalaluddin Al Mahalli beserta Jalaluddin
As-Suyuti dengan tafsir Jalalainnya.
Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan manusia dan seiring
dengan sederetan kebudayaan setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang
menonjol diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti Masjid Al
Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi
yang indah. Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang berasal
dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi pada masa kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah yang
terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di
atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di Isfahan
terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya
arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara, misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf
Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan,
mode, tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol misalnya karya
seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia maupun India.
Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar “Padmavat”,
Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol
dengan figure kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana
Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan
mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan yang hidup pada abad
pertengahan yaitu diantaranya:
a. Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan
wafat tahun 1556
b. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya DiwanSyams-I
Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan dibuat
dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di Turki tahun 1273 M
c. Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun
buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat,
renungan dan humor.
d. Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga,
Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang
dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama
PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PETENGAHAN
Posted by Bustamam Ismail on November 23, 2007
Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti
tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke
Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya
perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga jalan sebagai
berikut.
1. Jalan barat, yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di bawah pimpinan thariq
bin ziyad (711 M). Bahkan, tentara Islam dapat melewati Pegunungan Pirenia yang akhirnya ditahan oleh
tentara perancis di bawah pimpinan karel martel di kota poitiers (732 M). Akhirnya, pemerintahan
Khilafah Umayyah memipmpin di semenanjung Iberia yang dikenal dengan bani Umayah II (711 M-1492
M) dengan ibukotanya Cordoba.
2. Jalan tengah, yakni dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung Apenina. Islam dapat
menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat direbut kembali oelh bangsa Nordia pada abad ke-11
3. Jalan timur, dimana pada tahun 1453, turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil
menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut
hitam sehingga mengejutkan tentara byzantium timur. Dari Byzantium, tentara turki usmani terus
melakukan perlawanan sampai ke kota Wina di Austria. Setelah itu, tentara Turki Usmani mundur
kembali ke Semenanjung Balkan dan menguasai daerah ini selama kurang lebih empat abad. Baru pada
abad ke-19, daerah ini berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Akan tetapi, kota konstantinopel
masih tetap dikuasai dinasty Umayyah dan berubah menjadi Istanbul
A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam yang
mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat
yang paling utam bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam
bentuk politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Beberpa perkembangan Islam antara lain
sebagai berikut.
1. Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia
dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani
Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan
dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling
bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah
persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sddangkan bani Umayyah II bersekutu
dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291)
1. Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini
mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur
tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh
negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika
1. Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan
Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain
sebagai berikut.
a. Al Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku,
mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya aristoteles
b. Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan
gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal
dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa.
Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di
perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan
Tahafutut Tahaful.
c. Ibnu Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia,
penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal
dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika
dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb
yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran
4. Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla,
Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif
menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah
mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang
pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir
zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu
yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu
pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai
berikut.
1.
1. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu
fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat
menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerja
sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuan
sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga dengan Adelard
of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia kembali ke
Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan yang termasyhur di negaranya
2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan
3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M)
mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab dan
bahasa latin yang dimilikinya, ia dapat membaca nasakah asli dan menterjemahkannya ke
dalam berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli dan terjemahan
tersebut dibawanya ke Universitas Oxford Inggris. Sayangnya, penerjemahan tersebut di
akui sebagai karyanya tanpa menyebut pengarang aslinya. Diantara bukuyang
diterjemahkan antara lain adalah Al Manzir karya Ali Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038
M). Dalam buku itu terdapat teori tentang mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan
sebagai hasil karya Roger Bacon.
4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan
pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea,
Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana ,
ia berhasil menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke dalam bahasa
latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria
Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta
buku Abu Muhammad Al baitar berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim tersebut
mengajarkan penduduk non muslim tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut
5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang
terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.
Akan tetapi, apabila kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kerajaan non muslim, maka
penduduk negeri tersebut diperlakukan dengan baik. Agama dan kebudayaan merekapun
tidak terganggu
6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun
ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani
di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad
ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang
kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada
abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa
pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah
yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609
M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol.
Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat
kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
B. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih
terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal
tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi
sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal
tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai
Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan
sekitar 4 abad (1453-1918 M)
2. Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah
berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat kehancuran akan
menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani
Umayyah, bani Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan
lain dimanapun berada
3. Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada
permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut
dikarenakan penduduknya berada dibawah pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan
tersebut telah mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak
sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah mereka yang sewenagwenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap
diberikan keleluasan untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing
meskipun upaya penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
4. Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa sarjana-sarjana
muslim yang telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat
Eropa saat itu.
C. Penghayatan terhadap Sejarah Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan
Ada banyak perilaku yang pat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap sejarah perkembangan
Islam di abad pertengahan yakni antara lain sebagai berikut.
1. Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan kaum
muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidqak terulang lagi.
Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak lain untuk memundurkan peran
kaum muslim, baik dari kancah perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam
hendaknya mampu mengubah tata kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan
ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui rujukan Al Qur’an
dan Hadis.
2. Umat Islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula jauh tertinggal
dibandingkan dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam, tetapi kemudian
mereka dapat mengejar kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam. Invasi Islam
terhadap Eropa seperti andalusia dan Semenanjung Balkan selama berabad-abad telah memotifasi
barat untuk mempelajari ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaannya
3. Keberadaan cendekiawan pada masa perkembangan Islam abad pertengahan seperti Ibnu Sina, Al
Farabi, dan Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan inovasi bagi uamt Islam untuk terus
mempelajari berbagai disiplin ilmu demi melanjutkan cita-cita perjuangan tokoh-tokoh muslim
pada abad pertengahan tersebut sehingga Islam mampu membawa rahmat bagi seluruh dunia.
D. Pengaruh Sejarah Islam Abad Pertengahan terhadap Umat Islam Indonesia
Jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah memeluk agama hindu dan budha
disamping kepercayaan nenek moyang mereka yang menganut animisme dan dinamisme. Setelah Islam
masuk ke Indonesia, Islam berpengaruh besar baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,maupun di
bidang kebudayaan yang antara lain seperti di bawah ini.
1. Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab. Bahasa Arab
sudah banayk menyatu dalam kosa kata bahasa Indonesia, contohnya kata wajib, fardu, lahir, bathin,
musyawarah, surat, kabar, koran, jual, kursi dan masker. Dalam hal nama juga banyak dipakai nama-nama
yang berciri Islam (Arab) seperti Muhammad, Abdullah, Anwar, Ahmad, Abdul, Muthalib, Muhaimin,
Junaidi, Aminah, Khadijah, Maimunah, Rahmillah, Rohani dan Rahma.
1. Pengaruh Budaya, Adat Istiadat dan Seni
Kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan,
syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai seni musik seperti kasidah, rebana,
marawis, barzanji dan shalawat. Kita juga melihat pengaruh di bidang seni arsitektur rumah peribadatan
atau masjid di Indonesia yang banayak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur
Tengah.
1. Pengaruh dalam Bidang Politik
Pengaruh inin dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia seperti
konsep khilafah atau kesultanan yang sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Mataram.
Demak, Banten dan Tidore
1. Pengaruh di bidang ekonomi
Daerah-daerah pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, Parsi,dan Gujarat yang
menerapkan konsep jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat atau amal jariyah
yang lainnya, seperti sedekah, infak, waqaf, menyantuni yatim, piatu, fakir dan miskin. Hal itu membuat
perekonomian umat Islam semakin berkembang
Sejarah adalah sebuah kenyataan yang terjadi pada masa lampau. Kita sebagai kaum muslimin perlu dan
harus mengetahui sejarah perkembangan agama islam yang kita anut dan yakini. Agama yang besar
adalah agama yang menghargai sejarah dan jasa para pahlawannya. Pada garis besarnya, sejarah Islam
dibagi menjadi tiga periode berikut ini.
1. Periode klasik (650-1250 M), merupakan zaman kemajuan. Periode ini dibagi menjadi 2 bagian, Fase
ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan, terjadi kira-kira tahun 650-1000 M. dan Fase disintegrasi,
terjadi
kira-kira
pada
tahun
1000-1250
M.
2. Peride pertengahan (1250-1800 M), terdiri lagi atas dua fase, yaitu Fase kemunduran (1250-1500 M),
dan Fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M), yang mengalami Zaman kemajuan pada tahun 1500-1700 M
dan zaman kemunduran 1700-1800 M.
3. Periode modern (1800-sekarang), merupakan periode kebangkitan umat islam. Pemikiran Islam pada
zaman inilah disebut pemikiran modern Islam atau pemikiran modern dalam Islam. Pembahasan berikit
ini akan menjelaskan perkembangan Islam pada masa pertengahan.
A. Kesultanan Usmani
Dinasti Usmani didirikan oleh Usman, putra Artogol dan Kabilah Oqhuz di daerah Mongol. Dibawah
kepemimpinannya, wilayah kesultanan Usmani semakin luas dengan menaklukan wilayah Azmir (1327
M), Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M).Sedangkan pada
tahun 1453 M dapat mengalahkan Byzantium dan Konstantinopel di bawah pimpinan Muhammad AlFatih. Beberapa kemajuan pada masa Kerajaan Usmani, Yaitu :
1. Pemerintahan dan Militer
Sistem pemerintahan telah berjalan dengan baik, dan kekuasaan militernya pun handal. Pada masa ini
muncul kelompok elite militer yaitu Jannisary atau Inkrisyariyah yang merupakan kekuatan penghancur
dan penakluk negeri-negeri non muslim.
2. Pengetahuan dan Budaya
Akulturasi budaya dari berbagai Negara, diantaranya Kebudayaan Persia, Byzantium dan Arab.
Sedangkan ilmu pengetahuan yang menonjol adalah bidang arsitektur dan hiasan kaligrafi.
3. Agama
Kesadaran agama pada masa Kerajaan Usmani sangatlah kuat. Pada masa ini muncul dua aliran tarekat,
yaitu Bektsyi dan Maulawiyah.
Berikut ini nama–nama 38 penguasa Kesultanan Usmani. Yaitu :
Periode Pertama
1)
Usman I
1299-1324
2)
Orkhan bin Usman
1324-1359
3)
Murad bin Orkhan
1359-1389
4)
Bayazid I bin Murad I
1389-1402
Periode Kedua
5)
Muhammad I bin bayazid I
1403-1421
6)
Murad II bin Muhammad I
1421-1451
7)
Muhammad II al-Fatih bin Murad I
1451-1481
8)
Bayazid II bin Muhammad II
1481-1512
9)
Salim I bin Bayazid II
1512-1520
10) Sulaiman al-Qununi bin Salim I
1520-1566
Periode Ketiga
11) Salmi II bin Sulaiman I
1566-1574
12) Murad II bin Salim II
1574-1595
13) Muhammad II bin Murad III
1595-1603
14) Ahmad I bin Muhammad III
1603-1617
15) Mustafa I bin Muhammad III
1617-1618
16) Usman II bin Ahmad I
1618-1622
17) Mustafa I untuk yang ke-2
18) Murad IV bin Ahmad I
1622-1623
1623-1640
19) Ibrahin bin Ahmad I
1640-1648
20) Muhammad IV bin Ibrahin
1648-1687
21) Sulaiman II
1687-1691
22) Ahmad II bin Ibrahim
1691-1695
23) Mustafa II bin Muhammad IV
1695-1703
Periode Keempat
24) Ahmad III bin Muhammad IV
1703-1730
25) Mahmud I bin Mustafa II
1730-1754
26) Usman III bin Mustafa II
1754-1757
27) Mustafa II bin Ahmad III
1757-1774
28) Abdul Hamid I bin Ahmad III
1774-1789
29) Salim III bin Mustafa III
1789-1807
30) Mustafa IV bin Abdul Hamid I
1807-1808
31) Mahmud II bin Abdul Hamid I
1808-1839
Periode Kelima
32) Abdul Majid bin Mahmud II
1839-1861
33) Abdul Aziz bin Mahmud II
1861-1876
34) Murad V bin Abdul Majid
1876
35) Abdul Hamid III bin Abdul Majid
1876-1909
36) Muh. V Rasyad bin Abdul Majid
1909-1918
37) Muh. Wahiduddin bin Abdul Majid
1918-1922
38) Abdul Majid II sebagai khalifah
1922-1924
B. Kerajaan Safawi
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail pada tahun 907 H/1500M. Syah Ismail berhasil menaklukan
Irak, Turki, dan Baghdad. Ekspansi Syah Ismail didukung oleh pasukan Qizilbasi.
Pada masa Ismail (250-1524 M) mengukuhkan dirinya sebagai raja (syah), ia pun
memproklamasikan Syiah Isra Asyariyah (dua belas) sebagai agama Negara. Namun, Persia sebelumnya
berada di bawah kekuasaan Suni, Sehingga Syah Ismail harus mendatangkan Ulama Syiah dari wilayah
lain yang kuat tradisi syiah nya seperti Irak, Bahrein, dan Libanon untuk mencapain tujuan yang dicitacitakannya ini.
Puncak keemasan Kerajaan Safawi terjadi pada masa kepemimpinan Syah Abbas (1588-1629 M)Syah
Abbas berhasil memperluas wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, Kepulauan Harmuz, dan pelabuhan Bandar
Abbas. Beberapa kemajuan pada masa Kerajaan Safawi, yaitu :
1. Pemerintahan dan Politik
Struktur Organisasi pemerintahan Kerajaan Safawi secara administratif terbagi menjadi dua, yaitu
horizontal dan vertikal. Secara horizontal berdasarkan kesukuan, sedangkan secara vertikal berdasarkan
keistanaan (dargah) dan sekretariat Negara (divan atau mamalik)
2. Ekonomi
Adanya pelabuhan Bandar Abbas, pelabuhan menjadi ramai, sehingga Perdagangan semakin maju. Selain
itu, juga mengalami kemajuan dalam bidang pertanian, terutama di daerah Bulan Sabit yang subur.
3. Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Syah Abbas I mendirikan lembaga Pendidikan syiah, yaitu untuk lebih memantapkan aliran Syiah yang
diyakininya. Pada zaman ini muncul beberapa ilmuwan, sastrawan, dan sejarawan, diantaranya
Muhammad bin Husain Al-Amili Al-Juba’I. Muhamad Baqir Astarabadi, Sadrudin Muhammad bin
Ibrahim
Syiraji,
dan
Muhammad
Baqir
Majlisi.
Sedangkan dibidang budaya banyak dibangun gedung-gedung yang megah dan indah, baik itu kantor,
masjid, rumah sakit maupun jembatan raksasa. Dalam bidang seni banyak sekali menghasilkan kerajinan
tangan, keramik, karpet, dan seni lukis.
C. Kerajaan Mogul
Kerajaan Mogul didirikan oleh Zahiruddin Babur (1428-1530 M). Ia berkuasa selama 30 tahun. Setelah
wafat digantikan oleh anaknya Humayun, dan ia berkuasa selama 9 tahun. Kemudian Humayun
digantikan oleh anaknya yaitu Akbar. Akbar memperluas ekspansi dengan menguasai daerah Chundar,
Ghond, Ovisa, dan Asingah. Beberapa kemajuan pada masa Kerajan Mogul, yaitu :
1. Politik dan Ekonomi
Stabilitas politik yang aman dan pemerintahan yag stabil, membuat laju perekonomian dan pertanian pun
maju. Contohnya biji-bijian dan sayuran serta hasil kerajinan pengolohan kain untuk pakaian maupun
gordyn.
2. Seni dan Budaya
Dalam bidang kesenian yang paling menonjol adalah sastra gubahan penyair Istana, yaitu Malik
Muhammad Jayadi dengan karyanya yang berjudul “padyamat”. Demikian juga pembangunan masjid
indah dan megah seperti Taj Mahal.
Berikut ini daftar nama-nama para raja yang berjasa di keraajaan Mogul-India :
1)
1526-1530
Zahiruddin Muhammad Babur
2)
1530-1556
Humayun
3)
1605-1627
Akbar Syah
4)
1627-1658
Jahangir
5)
1658-1707
Syeh Jehan
6)
1707-1712
Aurangzeb (Alamgir)
7)
1712-1713
Bahadur Syah I
8)
1713-1719
Jihandar Syah
9)
1719-1748
Farruk Siyar
10)
1748-1754
Muhammad
11)
1754-1759
Ahmad
12)
1759-1806
Alam II
13)
1806-1837
Akbar II
14)
1837-1857
Bahdur Syah II
D. Pengaruh Sejarah Perkembangan Islam Abad Pertengahan terhadap Umat Islam di Indonesia
1. Dalam bidang pemikiran, muncul pemahaman dari metode berpikir tradisional menjadi rasional.
2. Dalam
bidang
tauhid,
berkembang
pendekatan
teologi
Asy’ariyah.
3. Dalam bidang fiqih, muncul mazhab yang sangat besar, yaitu Syafi’I, Maliki, Hambali, dan Hanafi
yang
dianut
sebagian
besar
masyarakat
Indonesia.
4. Dengan berkembangnya pengetahuan dan kebudayaan, dapat memberikan pengaruh positif yang
memiliki
peradaban
bagi
masyarakat
di
Indonesia.
5. Perkembangan ajaran Islam yang sangat pesat dapat mengembangkan Syiar agama Islam, Sehingga
nilai-nilai ajaran Islam dapat dianut dan dilaksanakan masyarakat muslim di Indonesia.