KATA MUTIARA KATA MUTIARA KATA MUTIARA
Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih
menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu
Konflik biasanya terjadi karena saya benar dan kamu salah, berilah kesempatan hati
mengatakan kita benar dan diapun boleh jadi benar, Insya Allah akan mudah cari solusi.
Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih
baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa
nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)
Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA
dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat
kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan
membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau
kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas
dengan kebajikan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan
itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta.
Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang
apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin
Abi Thalib)
Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin
Khattab)
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika
niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu
buruk. (Imam An Nawawi)
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada
menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian
yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun
tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala
bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin
Kattab)
Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.
(Bediuzzaman Said Nursi)
Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan
kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.(Bediuzzaman Said Nursi)
Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan
masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.
(Bediuzzaman Said Nursi)
Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama
berarti cahaya kehidupan. (Bediuzzaman Said Nur)
Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan
senang hati. (Ali bin Husein)
Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik.
Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.
(Bediuzzaman Said Nur)
Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.(Abu
Sualeman Addarani).
Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat
mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih.
Tengoklah kembali perjalanan Kita saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang
lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah
sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Potensial pilihan Kita begitu melimpah, keputusan Kita dapat saja merubah hidup Kita
secara dramatis dalam waktu singkat. Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun
motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.
Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah.
Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak
terbatas. Sukses yang sudah Kita alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi
Kita di masa yang akan datang.
Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang
kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita,
insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang
didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat,
semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.
Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa
menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang
utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.
Jangan sampai kita terlena kata mutiara untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya
hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini
yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi
perkayalah diri Kita baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan
tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Kita, terutama yang lebih membutuhkan.
Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai
membuka pikiran Kita terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai
yang Kita anut.
Seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau
kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa
dikalahkan.
Kita hanya memerlukan rencana yang sederhana dan tetap sederhana, yang penting Kita
konsisten menjalankannya. Dua hal yang perlu Kita ketahui sebelum memulai bisnis,
pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri Kita dengan sikap dan
keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa Kita bisa.
Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak
memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan. Putuskan apa yang Kita
inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Kita akan menemukan kehidupan
yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.
Kunci pengelolaan waktu yang efektif: mengeset prioritas dan konsentrasi pada satu
pekerjaan pada satu waktu. Untuk mencapai puncak, Kita harus melalui anak tangga dan
terus menerus naik, maka Kita akan mencapai puncak yang Kita inginkan.
Jika sukses merupakan akibat, tentu saja ada sebabnya. Jadi langkah pertama jika Kita
ingin sukses ialah dengan mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang
lain sukses.
Apa yang membedakan Kita dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Kita
tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan.
Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang
diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.
Suatu saat mungkin Kita merasa dunia ini bau terasi, kemana pun Kita pergi bau terasi
selalu tercium. Sebelum Kita memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi,
periksalah diri Kita mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian Kita.
Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik
dunia maupun akhirat. Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sangsi, tetapi
dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan
disiplin juga adalah ibadah.
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah
musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib)
Belajarlah membaca tanda-tanda kebesarann-Nya, dengan tidak selalu berburuk sangka
atas apapun yang ada. Karena apapun yang tampak dan ada itu adalah Firman-Nya yang
tersirat. (Iman Zenit).
kemerdekaan adlh hak asasi yg manusiawi paling hakiki di antara individu. krn agama
adlh Dogma yg bersaing antara Tuhan-Tuhan yg di perAgamakan.(Iman Zenit).
Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain walau terkadang qt sllu mrasa di rugikan,
jangan berhenti,sebelum Allah benar-benar memberhentikan langkah dan hidup qt.
Jangan gampang menyerah selagi msih bs brnafas dan msh kuat berdiri.(Iman Zenit).
Jangan berburuk sangka atas Semua yang terjadi, pahit/manis. karena Allah punya cara
trSendiri ngasih jalan. Semuanya tak ada yg kebetulan, semua yg terjadi pahit / manis itu
adalah Firman-NYA yg tak tertulis. Semangatt..!!! (Iman Zenit).
Kenalilah diri sejauh mana kamu mengenalinya, Sampai mengenal siapa yang
mennciptakanmu? Itulah arti hidup yang sesungguhnya! (Iman Zenit).
Allah maha Rahman dan Rahim, dan itu di antarakan lewat proses, jalani saja apapun
yang ada.(Iman Zenit).
Hidup adalah reflexy dari prilaku kita, jadi apapun yang kita lakukan pada orang lain
akan terjadi juga pada kita. karena itu berbuat baiklah mumpung kita masih di beri waktu.
(Iman Zenit).
Tuhan punya cara lain ngasih jalan, jadi jalani saja yang ada. Semangat!(Iman Zenit).
Jangan meminta Tuhan untuk selalu membimbing langkah kita, kalo kita sendiri belum
siap untuk melangkah.(Iman Zenit).
Yang penting bagi pimpinan bukan memaksa anggotanya menaati kepada perintahnya,
tapi membuat paham apa yang terbaik yang harus dilakukannya dengan penuh kesadaran.
Sikap emosional merupakan ciri belum terampil mengendalikan diri. Bagaimana
mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri kurang terkendali.
Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan
menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah
kata.
Hati manusia berubah-ubah, sekarang marah mungkin besok lusa sudah reda bahkan
mungkin lebih sayang kepada kita, oleh karena itu jangan mendendam atau benci ber-
kepanjangan.
Akan ada saat hati menjadi sedih dan gelisah. Jangan biarkan larut dan mencuri hidup
kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang manfaat dan banyaklah berzikir.
Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan jangan gentar, hadapi
dengan benar dan tawakal, karena setiap masalah sudah diukur Allah sesuai kemampuan
kita.
Kita tak memiliki apapun dan tak dimiliki siapapun selain milik Allah. Hidup di dunia
hanyalah mampir sejenak, mencari bekal untuk pulang dan menanti saat maut
menjemput.
Kebiasaan melemparkan kesalahan dan tanggungjawab kepada orang lain, selain akan
menambah masalah, juga akan menjatuhkan kredibilitas, dan menghilangkan
kepercayaan.
Siapapun yang merindukan sukses, maka harus bertanya pada dirinya seberapa jauh dan
sungguh-sungguh untuk berjuang, karena tiada kesuksesan tanpa perjuangan.
Air yang lembut bisa mempersatukan bahan besi, semen, kerikil, pasir sehingga menjadi
beton yang kokoh. Memang kelembutan hatilah yang akan bisa mempersatukan.
Jangan takut menjadi tua, karena pasti menua. Tapi takutlah tak menjadi dewasa, karena
kedewasaan sikaplah yang menjadi jalan kebahagiaan dan kemuliaan.
Tak perlu menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan
evaluasi diri, gigih memperbaiki diri, dan beri bukti yang tak terpungkiri.
Orang yang sedikit pengetahuan, wawasan dan pengalaman, seperti yang terbelenggu dan
dipenjara oleh keterbatasannya, hidup tak akan leluasa dan sulit untuk berbahagia.
Tak jujur adalah penjara, yang membuat diri dicekam takut terbongkar, mudah untuk
berdusta, nikmat apapun tak akan ternikmati, maka jujur adalah hidup merdeka.
Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan
menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia.(Rasulullah)
Semakin ingin menunjukan diri kita agar diakui, dihormati, maka semakin tertekan,
tegang dan melelahkan bathin, dan biasanya makin tak disukai.
Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan
Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya
nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsunafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam
keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-
Jaelani)
Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih
baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa
nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)
Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA
dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat
kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan
membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau
kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas
dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan
itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta.
Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang
apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin
Abi Thalib)
Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur
kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga
hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika
niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu
buruk. (Imam An Nawawi)
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada
menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian
yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun
tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala
bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin
Kattab)
Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.
(Bediuzzaman Said Nursi)
Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan
kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.(Bediuzzaman Said Nursi)
Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan
masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.
(Bediuzzaman Said Nursi)
Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama
berarti cahaya kehidupan.(Bediuzzaman Said Nur)
Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan
senang hati.(Ali bin Husein)
Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik.
Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.
(Bediuzzaman Said Nur)
Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.(Abu
Sualeman Addarani)
Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah
kebahagiaan pun disisi Allah.(Adh-Dhahhak)
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi
samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini
Mustahil semua orang akan menyukai kita - walau kita berbuat baik semaksimal
mungkin. Tak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang
kembali kepada kita.
menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu
Konflik biasanya terjadi karena saya benar dan kamu salah, berilah kesempatan hati
mengatakan kita benar dan diapun boleh jadi benar, Insya Allah akan mudah cari solusi.
Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih
baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa
nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)
Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA
dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat
kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan
membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau
kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas
dengan kebajikan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan
itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta.
Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang
apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin
Abi Thalib)
Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin
Khattab)
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika
niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu
buruk. (Imam An Nawawi)
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada
menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian
yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun
tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala
bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin
Kattab)
Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.
(Bediuzzaman Said Nursi)
Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan
kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.(Bediuzzaman Said Nursi)
Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan
masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.
(Bediuzzaman Said Nursi)
Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama
berarti cahaya kehidupan. (Bediuzzaman Said Nur)
Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan
senang hati. (Ali bin Husein)
Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik.
Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.
(Bediuzzaman Said Nur)
Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.(Abu
Sualeman Addarani).
Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat
mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih.
Tengoklah kembali perjalanan Kita saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang
lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah
sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Potensial pilihan Kita begitu melimpah, keputusan Kita dapat saja merubah hidup Kita
secara dramatis dalam waktu singkat. Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun
motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.
Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah.
Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak
terbatas. Sukses yang sudah Kita alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi
Kita di masa yang akan datang.
Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang
kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita,
insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang
didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat,
semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.
Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa
menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang
utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.
Jangan sampai kita terlena kata mutiara untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya
hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini
yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi
perkayalah diri Kita baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan
tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Kita, terutama yang lebih membutuhkan.
Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai
membuka pikiran Kita terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai
yang Kita anut.
Seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau
kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa
dikalahkan.
Kita hanya memerlukan rencana yang sederhana dan tetap sederhana, yang penting Kita
konsisten menjalankannya. Dua hal yang perlu Kita ketahui sebelum memulai bisnis,
pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri Kita dengan sikap dan
keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa Kita bisa.
Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak
memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan. Putuskan apa yang Kita
inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Kita akan menemukan kehidupan
yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.
Kunci pengelolaan waktu yang efektif: mengeset prioritas dan konsentrasi pada satu
pekerjaan pada satu waktu. Untuk mencapai puncak, Kita harus melalui anak tangga dan
terus menerus naik, maka Kita akan mencapai puncak yang Kita inginkan.
Jika sukses merupakan akibat, tentu saja ada sebabnya. Jadi langkah pertama jika Kita
ingin sukses ialah dengan mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang
lain sukses.
Apa yang membedakan Kita dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Kita
tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan.
Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang
diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.
Suatu saat mungkin Kita merasa dunia ini bau terasi, kemana pun Kita pergi bau terasi
selalu tercium. Sebelum Kita memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi,
periksalah diri Kita mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian Kita.
Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik
dunia maupun akhirat. Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sangsi, tetapi
dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan
disiplin juga adalah ibadah.
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah
musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib)
Belajarlah membaca tanda-tanda kebesarann-Nya, dengan tidak selalu berburuk sangka
atas apapun yang ada. Karena apapun yang tampak dan ada itu adalah Firman-Nya yang
tersirat. (Iman Zenit).
kemerdekaan adlh hak asasi yg manusiawi paling hakiki di antara individu. krn agama
adlh Dogma yg bersaing antara Tuhan-Tuhan yg di perAgamakan.(Iman Zenit).
Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain walau terkadang qt sllu mrasa di rugikan,
jangan berhenti,sebelum Allah benar-benar memberhentikan langkah dan hidup qt.
Jangan gampang menyerah selagi msih bs brnafas dan msh kuat berdiri.(Iman Zenit).
Jangan berburuk sangka atas Semua yang terjadi, pahit/manis. karena Allah punya cara
trSendiri ngasih jalan. Semuanya tak ada yg kebetulan, semua yg terjadi pahit / manis itu
adalah Firman-NYA yg tak tertulis. Semangatt..!!! (Iman Zenit).
Kenalilah diri sejauh mana kamu mengenalinya, Sampai mengenal siapa yang
mennciptakanmu? Itulah arti hidup yang sesungguhnya! (Iman Zenit).
Allah maha Rahman dan Rahim, dan itu di antarakan lewat proses, jalani saja apapun
yang ada.(Iman Zenit).
Hidup adalah reflexy dari prilaku kita, jadi apapun yang kita lakukan pada orang lain
akan terjadi juga pada kita. karena itu berbuat baiklah mumpung kita masih di beri waktu.
(Iman Zenit).
Tuhan punya cara lain ngasih jalan, jadi jalani saja yang ada. Semangat!(Iman Zenit).
Jangan meminta Tuhan untuk selalu membimbing langkah kita, kalo kita sendiri belum
siap untuk melangkah.(Iman Zenit).
Yang penting bagi pimpinan bukan memaksa anggotanya menaati kepada perintahnya,
tapi membuat paham apa yang terbaik yang harus dilakukannya dengan penuh kesadaran.
Sikap emosional merupakan ciri belum terampil mengendalikan diri. Bagaimana
mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri kurang terkendali.
Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan
menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah
kata.
Hati manusia berubah-ubah, sekarang marah mungkin besok lusa sudah reda bahkan
mungkin lebih sayang kepada kita, oleh karena itu jangan mendendam atau benci ber-
kepanjangan.
Akan ada saat hati menjadi sedih dan gelisah. Jangan biarkan larut dan mencuri hidup
kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang manfaat dan banyaklah berzikir.
Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan jangan gentar, hadapi
dengan benar dan tawakal, karena setiap masalah sudah diukur Allah sesuai kemampuan
kita.
Kita tak memiliki apapun dan tak dimiliki siapapun selain milik Allah. Hidup di dunia
hanyalah mampir sejenak, mencari bekal untuk pulang dan menanti saat maut
menjemput.
Kebiasaan melemparkan kesalahan dan tanggungjawab kepada orang lain, selain akan
menambah masalah, juga akan menjatuhkan kredibilitas, dan menghilangkan
kepercayaan.
Siapapun yang merindukan sukses, maka harus bertanya pada dirinya seberapa jauh dan
sungguh-sungguh untuk berjuang, karena tiada kesuksesan tanpa perjuangan.
Air yang lembut bisa mempersatukan bahan besi, semen, kerikil, pasir sehingga menjadi
beton yang kokoh. Memang kelembutan hatilah yang akan bisa mempersatukan.
Jangan takut menjadi tua, karena pasti menua. Tapi takutlah tak menjadi dewasa, karena
kedewasaan sikaplah yang menjadi jalan kebahagiaan dan kemuliaan.
Tak perlu menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan
evaluasi diri, gigih memperbaiki diri, dan beri bukti yang tak terpungkiri.
Orang yang sedikit pengetahuan, wawasan dan pengalaman, seperti yang terbelenggu dan
dipenjara oleh keterbatasannya, hidup tak akan leluasa dan sulit untuk berbahagia.
Tak jujur adalah penjara, yang membuat diri dicekam takut terbongkar, mudah untuk
berdusta, nikmat apapun tak akan ternikmati, maka jujur adalah hidup merdeka.
Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan
menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia.(Rasulullah)
Semakin ingin menunjukan diri kita agar diakui, dihormati, maka semakin tertekan,
tegang dan melelahkan bathin, dan biasanya makin tak disukai.
Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan
Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya
nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsunafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam
keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-
Jaelani)
Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih
baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa
nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)
Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA
dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat
kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan
membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau
kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas
dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan
itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta.
Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang
apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin
Abi Thalib)
Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur
kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga
hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika
niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu
buruk. (Imam An Nawawi)
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada
menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian
yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun
tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala
bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin
Kattab)
Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.
(Bediuzzaman Said Nursi)
Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan
kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.(Bediuzzaman Said Nursi)
Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan
masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.
(Bediuzzaman Said Nursi)
Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama
berarti cahaya kehidupan.(Bediuzzaman Said Nur)
Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan
senang hati.(Ali bin Husein)
Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik.
Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.
(Bediuzzaman Said Nur)
Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.(Abu
Sualeman Addarani)
Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah
kebahagiaan pun disisi Allah.(Adh-Dhahhak)
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi
samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini
Mustahil semua orang akan menyukai kita - walau kita berbuat baik semaksimal
mungkin. Tak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang
kembali kepada kita.