program induksi guru pemula program induksi guru pemula
Program Induksi Guru Pemula
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
matakuliah pengembangan profsi
Dosen pengampu: Dr.H. Tasman Hamami,MA
Oleh
Bagus Akbar Saputra
12410151
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
Sistem pendidikan di indonesia kerapkali mengalami perubahan
dalam berbagaimacam bentuk dan aspek yang ada didalamnya pergantian
kebijakan yang seakan menjadi hal yang biasa dan lazim terjadi pada
setiap periode pemerintahan atau menteri, bahkan tidak sampai satu
periode pemerintahan kebijakan terkait pendidikan acapkali mengalami
pembenahan hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena kesemua itu
hanyalah buatan manusia yang jauh dari kesempurnaan.
Tidaklama ini ada sebuah wacana dalam pendidikan yang ditujukan
kepada pendidik atau guru, nama kebijakan tersebut adalah program
induksi guru pemula sesuai dengan permendiknas No 27 Tahun 2010,
tentu banyak harapan dan tujuan yang di gantungkan dalam program ini
salahsatunya adalah terciptanya tenaga guru profesional yang pada
muaranya adalah kemajuan dalam bidang pendidikan.
Dengan adanya hal tersebut penyusun makalah mencoba untuk
mensajikan tulisan terkait dengan Program Induksi Guru Pemula.
2. Rumusan masalah
a. Apa pengertian program induksi guru pemula?
b. Apa prinsip dasar Program induksi guru pemula?
c. Apa tujuan diadakannya Program induksi guru pemula?
d. Bagaimana pelaksanaan program induksi guru pemula?
e. Bagaimana dampak PIGP?
3. Tujuan penulisan
a. Mengetahui pengertian Program induksi guru pemula
b. Mengetahui prinsip dasar Program induksi guru pemula
c. Mengetahui tujuan di adakannya program induksi guru pemula
d. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Program induksi guru pemula
e. Mengetahui bagaimana dampak PIGP
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Program induksi guru pemula
Sebelum melangkah kepada segala sesuatu yang terkait mengenai PIGP
Alangkah lebih baiknya perlu di ketahui terlebih dahulu apa pengertian PIGP.
Sesuai dengan permendiknas No.27 tahun 2010 pasal 1 ayat 1 Program
induksi bagi guru pemula yang selanjutnya disebut program induksi adalah
kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik
pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan
dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Namun apabila di tinjau dari segi bahasa terkait dengan induksi maka akan
di hasilkan makna yang berhubungan dengan pelantikan, hal ini berasal dari
kata induksi dalam bahasa indonesia merupakan padanan kata induction
dalam bahasa inggris yang bermakna pelantikan.1 Selanjutnya orangnya di
sebut yang di lantik. Maka dengan demikian dapat di katakan bahwa program
induksi secara tidak langsung mengandung makna bahwa guru pemula itu di
lantik untukk menjadi guru dalam tahap/ jenjang berikutnya tentunya dengan
mengikuti program dan masuk dalam sistem.
Selanjutnya juga perlu di ketahui mengenai pengertian guru pemula dan
guru (profesi) supaya dapat di bedakan dan tidak ada kekelirun dalam
pembahasannya, yang pertama Guru pemula adalah guru yang baru pertama
kali ditugaskan melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, atau masyarakat. Kedua Guru tetap adalah guru yang diangkat oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan
pendidikan untuk jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terus
menerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di satuan pendidikan
yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah serta
melaksanakan tugas pokok sebagai guru.2
1 Danim,sudarwan, pengembangan profesi guru dari pra-jabatan,induksi, ke profesional
madani,(jakarta; kharisma putra utama),hal.29
2 Permendiknas No.27 tahun 2010, tentang program induksi pasal 1 ayat 3
Pada hakikatnya semua guru di tuntut untuk memiliki dan memenuhi
empat
kompetensi,
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi profesional.3
B. Prinsip dasar program induksi guru pemula
Setelah dimengerti pengertian dari PIGP maka selanjutnya akan di
jelaskan mengenai Prinsip dasar PIGP, Program induksi diselenggarakan
berdasarkan
prinsip
profesionalisme,
kesejawatan,
akuntabel,
dan
berkelanjutan.4 Penyelenggaraan program induksi bagi guru pemula
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:5
1.
Profesional; penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode etik
profesi, sesuai bidang tugas;
2.
Kemitraan; menempatkan guru pemula dan pembimbing sebagai mitra
sejajar;
3.
Kesejawatan; penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;
4.
Mandiri; bekerja tanpa bergantung pada pihak lain;
5.
Demokratis; menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan kelompok;
6.
Terbuka; proses dan hasil kerja diketahui oleh pihak-pihak yang
berkepentingan;
7.
Fleksibel; menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan yang ada;
8.
Partisipasif; melibatkan banyak pihak dalam pengambilan keputusan;
9.
Akuntabel; penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik;
10. Responsibel;
11.
penyelenggaraan bekerja sesuai dengan tupoksinya;
Sistemik, dilaksanakan secara teratur dan runut;
3 Musfah, jejen, peningkatan kompetensi guru(jakarta: kencana prenada media group,
2011)hal.30
4 Ibid, pasal 3
5 http// indritjitrawangsa.blogspot.com//
12. Berkelanjutan,
dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengadakan
perbaikan atas hasil sebelumnya;
Program induksi dilaksanakan dalam rangka menyiapkan guru pemula
agar menjadi guru profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dengan demikian program induksi senantiasa dipantau dan dievaluasi agar
dapat diperbaiki di masa depan. Pemantaun dan evaluasi sebagai salah satu
bagian proses penjaminan mutu pendidikan terutama dalam pemenuhan
standar kompetensi guru sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Selain itu, melalui
program
induksi
diharapkan
dapat
meningkatkan
kemampuan
dan
keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dapat
menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan sekaligus
memecahkan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru pemula
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
C. Tujuan di adakannya program induksi guru pemula
Tujuan program induksi adalah membimbing guru pemula agar
dapat:
a. beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan
b. melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional
di
sekolah/madrasah.
c. memfasilitasi/ memberi perubahan masa transisi sebelum guru
melakukan tugas mengajar.
d. meningkatkan keefektifan guru
e. mempromosikan sistem distrik sekolah
f. mengembangkan tingkat pemahaman guru baru menuju drajat
profesionalitas.
D. Pelaksanaan Program induksi guru pemula
Program induksi dilaksanakan di satuan pendidikan tempat guru pemula
bertugas selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1
(satu)tahun. Program induksi dilaksanakan secara bertahap dan sekurangkurangnya
meliputi
persiapan,
pengenalan
sekolah/madrasah
dan
lingkungannya, pelaksanaan dan observasi
pembelajaran/bimbingan dan
konseling, penilaian, dan pelaporan.
Guru pemula diberi beban mengajar antara 12 (dua belas) hingga 18
(delapanbelas) jam tatap muka per minggu bagi guru mata pelajaran, atau
beban
bimbingan antara 75 (tujuh puluh lima) hingga 100 (seratus) peserta didik per
tahun bagi guru bimbingan dan konseling.
Selama berlangsungnya program induksi, pembimbing, kepala
sekolah/madrasah, dan pengawas wajib membimbing guru pemula agar
menjadi
guru profesional.
Pembimbingan
yang
diberikan
meliputi
bimbingan
dalam
perencanaan
pembelajaran/bimbingan dan konseling, pelaksanaan kegiatan pembelajaran/
bimbingan
dan
konseling,
penilaian
dan
evaluasi
hasil
pembelajaran/bimbingan
dan konseling, perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian
dan evaluasi pembelajaran/bimbingan dan konseling, dan pelaksanaan tugas
lain yang relevan.6
E. Dampak program induksi
Segala sesuatu hal pasti mempunyai dampak demikian pula PIGP juga
mempunyai dampak yang di antaranya memberikan manfaat Meningkatkan
kompetensi guru sebagaimana fungsinya, fungsi instruksional yang bertugas
melaksanakan pengajaran, fungsi edukasional yangbertugas mendidik peserta
didik, fungsi managerial yang bertugas memimpin dan mengelola proses
pendidikan.7
6 Permendiknas no 27 tahun 2010
7 Naim, ngainun, menjadi guru inspiratif(yogyakarta: pustaka pelajar,2009)hal,59
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Sesuai dengan permendiknas No.27 tahun 2010 pasal 1 ayat 1 Program
induksi bagi guru pemula yang selanjutnya disebut program induksi adalah
kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik
pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Program induksi diselenggarakan berdasarkan prinsip profesionalisme,
kesejawatan, akuntabel, dan berkelanjutan.
Meningkatkan
kompetensi
guru
sebagaimana
fungsinya,
fungsi
instruksional yang bertugas melaksanakan pengajaran, fungsi edukasional
yangbertugas mendidik peserta didik, fungsi managerial yang bertugas memimpin
dan mengelola proses pendidikan.
Daftar Pustaka
Danim,sudarwan, pengembangan profesi guru dari pra-jabatan,induksi,
keprofesional madani,(jakarta; kharisma putra utama)
http// indritjitrawangsa.blogspot.com//
Musfah, jejen, peningkatan kompetensi guru(jakarta:kencana prenada media
group, 2011)
Naim, ngainun, menjadi guru inspiratif (yogyakarta: pustaka pelajar,2009)
Permendiknas No.27 tahun 2010, tentang program induksi
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
matakuliah pengembangan profsi
Dosen pengampu: Dr.H. Tasman Hamami,MA
Oleh
Bagus Akbar Saputra
12410151
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
Sistem pendidikan di indonesia kerapkali mengalami perubahan
dalam berbagaimacam bentuk dan aspek yang ada didalamnya pergantian
kebijakan yang seakan menjadi hal yang biasa dan lazim terjadi pada
setiap periode pemerintahan atau menteri, bahkan tidak sampai satu
periode pemerintahan kebijakan terkait pendidikan acapkali mengalami
pembenahan hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena kesemua itu
hanyalah buatan manusia yang jauh dari kesempurnaan.
Tidaklama ini ada sebuah wacana dalam pendidikan yang ditujukan
kepada pendidik atau guru, nama kebijakan tersebut adalah program
induksi guru pemula sesuai dengan permendiknas No 27 Tahun 2010,
tentu banyak harapan dan tujuan yang di gantungkan dalam program ini
salahsatunya adalah terciptanya tenaga guru profesional yang pada
muaranya adalah kemajuan dalam bidang pendidikan.
Dengan adanya hal tersebut penyusun makalah mencoba untuk
mensajikan tulisan terkait dengan Program Induksi Guru Pemula.
2. Rumusan masalah
a. Apa pengertian program induksi guru pemula?
b. Apa prinsip dasar Program induksi guru pemula?
c. Apa tujuan diadakannya Program induksi guru pemula?
d. Bagaimana pelaksanaan program induksi guru pemula?
e. Bagaimana dampak PIGP?
3. Tujuan penulisan
a. Mengetahui pengertian Program induksi guru pemula
b. Mengetahui prinsip dasar Program induksi guru pemula
c. Mengetahui tujuan di adakannya program induksi guru pemula
d. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Program induksi guru pemula
e. Mengetahui bagaimana dampak PIGP
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Program induksi guru pemula
Sebelum melangkah kepada segala sesuatu yang terkait mengenai PIGP
Alangkah lebih baiknya perlu di ketahui terlebih dahulu apa pengertian PIGP.
Sesuai dengan permendiknas No.27 tahun 2010 pasal 1 ayat 1 Program
induksi bagi guru pemula yang selanjutnya disebut program induksi adalah
kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik
pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan
dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Namun apabila di tinjau dari segi bahasa terkait dengan induksi maka akan
di hasilkan makna yang berhubungan dengan pelantikan, hal ini berasal dari
kata induksi dalam bahasa indonesia merupakan padanan kata induction
dalam bahasa inggris yang bermakna pelantikan.1 Selanjutnya orangnya di
sebut yang di lantik. Maka dengan demikian dapat di katakan bahwa program
induksi secara tidak langsung mengandung makna bahwa guru pemula itu di
lantik untukk menjadi guru dalam tahap/ jenjang berikutnya tentunya dengan
mengikuti program dan masuk dalam sistem.
Selanjutnya juga perlu di ketahui mengenai pengertian guru pemula dan
guru (profesi) supaya dapat di bedakan dan tidak ada kekelirun dalam
pembahasannya, yang pertama Guru pemula adalah guru yang baru pertama
kali ditugaskan melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, atau masyarakat. Kedua Guru tetap adalah guru yang diangkat oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan
pendidikan untuk jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terus
menerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di satuan pendidikan
yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah serta
melaksanakan tugas pokok sebagai guru.2
1 Danim,sudarwan, pengembangan profesi guru dari pra-jabatan,induksi, ke profesional
madani,(jakarta; kharisma putra utama),hal.29
2 Permendiknas No.27 tahun 2010, tentang program induksi pasal 1 ayat 3
Pada hakikatnya semua guru di tuntut untuk memiliki dan memenuhi
empat
kompetensi,
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi profesional.3
B. Prinsip dasar program induksi guru pemula
Setelah dimengerti pengertian dari PIGP maka selanjutnya akan di
jelaskan mengenai Prinsip dasar PIGP, Program induksi diselenggarakan
berdasarkan
prinsip
profesionalisme,
kesejawatan,
akuntabel,
dan
berkelanjutan.4 Penyelenggaraan program induksi bagi guru pemula
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:5
1.
Profesional; penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode etik
profesi, sesuai bidang tugas;
2.
Kemitraan; menempatkan guru pemula dan pembimbing sebagai mitra
sejajar;
3.
Kesejawatan; penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;
4.
Mandiri; bekerja tanpa bergantung pada pihak lain;
5.
Demokratis; menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan kelompok;
6.
Terbuka; proses dan hasil kerja diketahui oleh pihak-pihak yang
berkepentingan;
7.
Fleksibel; menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan yang ada;
8.
Partisipasif; melibatkan banyak pihak dalam pengambilan keputusan;
9.
Akuntabel; penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik;
10. Responsibel;
11.
penyelenggaraan bekerja sesuai dengan tupoksinya;
Sistemik, dilaksanakan secara teratur dan runut;
3 Musfah, jejen, peningkatan kompetensi guru(jakarta: kencana prenada media group,
2011)hal.30
4 Ibid, pasal 3
5 http// indritjitrawangsa.blogspot.com//
12. Berkelanjutan,
dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengadakan
perbaikan atas hasil sebelumnya;
Program induksi dilaksanakan dalam rangka menyiapkan guru pemula
agar menjadi guru profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dengan demikian program induksi senantiasa dipantau dan dievaluasi agar
dapat diperbaiki di masa depan. Pemantaun dan evaluasi sebagai salah satu
bagian proses penjaminan mutu pendidikan terutama dalam pemenuhan
standar kompetensi guru sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Selain itu, melalui
program
induksi
diharapkan
dapat
meningkatkan
kemampuan
dan
keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dapat
menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan sekaligus
memecahkan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru pemula
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
C. Tujuan di adakannya program induksi guru pemula
Tujuan program induksi adalah membimbing guru pemula agar
dapat:
a. beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan
b. melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional
di
sekolah/madrasah.
c. memfasilitasi/ memberi perubahan masa transisi sebelum guru
melakukan tugas mengajar.
d. meningkatkan keefektifan guru
e. mempromosikan sistem distrik sekolah
f. mengembangkan tingkat pemahaman guru baru menuju drajat
profesionalitas.
D. Pelaksanaan Program induksi guru pemula
Program induksi dilaksanakan di satuan pendidikan tempat guru pemula
bertugas selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1
(satu)tahun. Program induksi dilaksanakan secara bertahap dan sekurangkurangnya
meliputi
persiapan,
pengenalan
sekolah/madrasah
dan
lingkungannya, pelaksanaan dan observasi
pembelajaran/bimbingan dan
konseling, penilaian, dan pelaporan.
Guru pemula diberi beban mengajar antara 12 (dua belas) hingga 18
(delapanbelas) jam tatap muka per minggu bagi guru mata pelajaran, atau
beban
bimbingan antara 75 (tujuh puluh lima) hingga 100 (seratus) peserta didik per
tahun bagi guru bimbingan dan konseling.
Selama berlangsungnya program induksi, pembimbing, kepala
sekolah/madrasah, dan pengawas wajib membimbing guru pemula agar
menjadi
guru profesional.
Pembimbingan
yang
diberikan
meliputi
bimbingan
dalam
perencanaan
pembelajaran/bimbingan dan konseling, pelaksanaan kegiatan pembelajaran/
bimbingan
dan
konseling,
penilaian
dan
evaluasi
hasil
pembelajaran/bimbingan
dan konseling, perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian
dan evaluasi pembelajaran/bimbingan dan konseling, dan pelaksanaan tugas
lain yang relevan.6
E. Dampak program induksi
Segala sesuatu hal pasti mempunyai dampak demikian pula PIGP juga
mempunyai dampak yang di antaranya memberikan manfaat Meningkatkan
kompetensi guru sebagaimana fungsinya, fungsi instruksional yang bertugas
melaksanakan pengajaran, fungsi edukasional yangbertugas mendidik peserta
didik, fungsi managerial yang bertugas memimpin dan mengelola proses
pendidikan.7
6 Permendiknas no 27 tahun 2010
7 Naim, ngainun, menjadi guru inspiratif(yogyakarta: pustaka pelajar,2009)hal,59
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Sesuai dengan permendiknas No.27 tahun 2010 pasal 1 ayat 1 Program
induksi bagi guru pemula yang selanjutnya disebut program induksi adalah
kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik
pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Program induksi diselenggarakan berdasarkan prinsip profesionalisme,
kesejawatan, akuntabel, dan berkelanjutan.
Meningkatkan
kompetensi
guru
sebagaimana
fungsinya,
fungsi
instruksional yang bertugas melaksanakan pengajaran, fungsi edukasional
yangbertugas mendidik peserta didik, fungsi managerial yang bertugas memimpin
dan mengelola proses pendidikan.
Daftar Pustaka
Danim,sudarwan, pengembangan profesi guru dari pra-jabatan,induksi,
keprofesional madani,(jakarta; kharisma putra utama)
http// indritjitrawangsa.blogspot.com//
Musfah, jejen, peningkatan kompetensi guru(jakarta:kencana prenada media
group, 2011)
Naim, ngainun, menjadi guru inspiratif (yogyakarta: pustaka pelajar,2009)
Permendiknas No.27 tahun 2010, tentang program induksi