Asuhan Keperawatan Miom Sak P
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala:
Kelemahan dan / atau keletihan
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari;
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, mis: nyeri, ansietas,
berkeringat malam
Keterbatasan partisipasi dalam hobi, latihan
Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat
stress tinggi
b. Sirkulasi
Gejala:
Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja.
Tanda:
Perubahan pada TD.
c. Integritas ego
Gejala:
Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi
stres (mis: merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan,
keyakinan religius / spiritual)
Masalah tentang perubahan dalam penampilan, mis: alopesia, lesi cacat,
pembedahan
Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu tidak
bermakna / rasa bersalah, kehlangan kontrol, depresi.
Tanda:
Menyangkal, menarik diri, marah.
d. Eliminasi
Gejala:
Perubahan pada pola defekasi, mis: darah pada feses, nyeri pada defekasi
Perubahan eliminasi urinarius, mis: nyeri atau rasa terbakar pada saat
berkemih, hematuria, sering berkemih.
Tanda:
Perubahan pada bising usus, distensi abdomen
e. Makanan / cairan
Gejala:
Kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan
pengawet)
Anoreksia, mual / muntah
Intoleransi makanan
Perubahan pada berat badan; penurunan berat badan hebat, kakeksia
berkurangnya massa otot
Tanda:
Perubahan pada kelembaban / turgor kulit, edema
f. Neurosensori
Gejala:
Pusing, sinkope
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala:
Tidak ada nyeri atau derajat nyeri bervariasi mis: ketidaknyamanan ringan
sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit)
h. Pernapasan
Gejala:
Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok)
Pemajanan asbes
i. Keamanan
Gejala:
Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen
Pemajanan matahari lama / berlebihan
Tanda:
Demam
Ruam kulit, ulserasi
j. Seksualitas
Gejala:
Masalah seksual mis: dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat
kepuasan
Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun
Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan
system
saraf
akibat
penyempitan
kanalis
servikalis
oleh
myoma
Tujuan
:
Klien dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu mengidentifikasi
cara mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya.
Intervensi :
1. Observasi
adanya
nyeri
dan
tingkat
nyeri.
Rasional : Memudahkan tindakan keperawatan
2. Ajarkan dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi nyeri
Rasional : Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang dialaminya.
3. Ajarkan
teknik
relaksasi
Rasional : Meningkatkan kenyamanan klien
4. Anjurkan
untuk
menggunakan
kompres
hangat
Rasional : Membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien
5. Kolaborasi
pemberian
analgesik
Rasional : Mengurangi nyeri
b. Gangguan eliminasi urine (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa
jaringan neoplasma pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.
Tujuan
:
Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu memahami
terjadinya retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk mengurangi atau
menghilangkan
retensi
urine.
Intervensi :
1. Catat
pola
miksi
dan
monitor
Rasional : Melihat perubahan pola eliminasi klien
pengeluaran
urine
2. Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya ketidaknyamanan
dan
rasa
nyeri.
Rasional : Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien
3. Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air hangat,
mengatur
posisi,
mengalirkan
air
keran.
Rasional : Mencegah terjadinya retensi urine
c. Ansietas b/d krisis situasi, ancaman / perubahan status kesehatan, sosio ekonomi,
fungsi peran, ancaman kematian, perpisahan dari keluarga.
Tujuan:
Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut.
Kriteria Hasil:
Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang, mendemonstrasikan
mekanisme koping yang efektif.
Intervensi:
1. Tinjau ulang pengalaman pasien
Rasional: Membantu dalam mengidentifikasi rasa takut dan kesalahan konsep
pada pengalaman tentang penyakit
2. Dorong pasien mengungkapkan pikiran dan perasaan
Rasional : Memberi kesempatan untuk memeriksa rasa takut realitas serta
kesalahan konsep
3. Berikan lingkungan yang terbuka dimana pasien merasa aman untuk
mendiskusikan perasaan
Rasional : Membantu pasien merasa diterima pada adanya kondisi tanpa
perasaan dihakimi
4. Pertahankan kontak yang sering dengan pasien
Rasional : Memberikan keyakinan bahwa klien tidak sendiri atau ditolak
5. Bantu pasien atau orang terdekat dalam mengenali rasa takut untuk
mengembangkan koping
Rasional : Keterampilan koping sering rusak setelah didiagnosis dan selama
fase pengobatan berbeda
6. Berikan informasi yang akurat
Rasional : Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan pasien membuat
keputusan berdasarkan realita
7. Jelaskan pengobatan yang dianjurkan, tujuan dan efek samping
Rasional : Tujuan pengobatan adalah untuk pengangkatan sel-sel jinak yang
tumbuh pada otot-otot rahim
d. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis,
perubahan gaya hidup, penerimaan kemungkinan kematian.
Tujuan:
Menekspresikan perasaan dengan tepat.
Kriteria Hasil:
Melanjutkan aktifitas kehidupan normal, merencanakan masa depan.
Intervensi:
1. Perkiraan syok awal dan ketidakyakinan setelah didiagnosis tumor
Rasional: Sedikit pasien yang benar-benar siap untuk realita perubahan dapat
terjadi
2. Kaji pasien / orang terdekat terhadap berduka yang mengalami
Rasional: Pengetahuan tentang proses berduka memperkuat normalitas
perasaan
3. Dorong mengungkapkan pikiran
Rasional: Pasien merasa terdukung mengekspresikan perasaan
4. Kunjungi dengan sering dan berikan kontak fisik yang tepat
Rasional: Membantu pasien isolasi dan diabaikan
5. Kuatkan penyuluhan tentang proses penyakit
Rasional: Pasien dan orang terdekat mendapat keuntungan dari infromasi
aktual
6. Diskusikan cara-cara pasien atau orang terdekat untuk merencanakan masa
depan
Rasional: Menjadi bagian dalam pemecahan masalah / perencanaan
e. Gangguan harga diri b/d kecacatan bedah, ancaman kematian.
Tujuan:
Mengungkapkan pemahaman tentang perubahan tubuh, penerimaan diri.
Kriteria Hasil:
Mulai mengembangkan mekanisme koping dalam menghadapi masalah.
Intervensi:
1. Diskusikan dengan pasien dan orang terdekat diagnosis dan pengobatan yang
mempengaruhi kehidupan pribadi pasien
Rasional: Membantu mendiskusikan / memastikan masalah untuk memulai
proses pemecahan masalah.
2. Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi yang berhubungan dengan
pengobatan
Rasional: Bimbingan antisipasi dapat membantu pasien / orang terdekat
memulai proses adaptasi pada status baru
3. Dorong, diskusi tentang masalah, efek penyakit, efek pengobatan terhadap
peran
Rasional: Dapat membantu menurunkan masalah yang mempengaruhi
pengobatan
4. Akui kesulitan pasien yang mungkin dialami
Rasional:
Memvalidasi realitas perasaan pasien dan memberi izin untuk tindakan
apapun perlu untuk mengantisipasi
f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d status hipermetabolik berkenaan
dengan kanker konsekuensi kemoterapi (anorexia), distner emosional, keletihan.
Tujuan:
Nafsu makan meningkat.
Kriteria Hasil:
Berat badan stabil, penambahan berat badan ke arah normal, berpartisipasi dalam
merangsang nafsu makan.
Intervensi:
1. Pantau masukan makanan per hari
Rasional: Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi
2. Ukur tinggi, berat badan, pastikan jumlah penurunan berat badan
Rasional: Memantau dalam identifikasi malnutrisi khususnya berat badan
kurang dari normal
3. Dorong klien makan diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan masukan cairan
adekuat
Rasional: Kebutuhan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan
4. Kontrol faktor lingkungan (mis: bau tidak sedao), kebisingan, hindari
makanan berlemak dan pedas
Rasional: Dapat mencegah mual muntah
5. Identifikasi pasien yang mengalami mual muntah.
Rasional: Mual muntah psikologis terjadi sebelum kemoterapi mulai secara
umum tidak berespon terhadap anti emetik
Askep Kasus
Bundanya geby usia 41 tahun, hanya mempunyai anak 1 yaitu geby beruasia 21 tahun. Si
bunda mengeluh perubahan pada perutnya yang bertambah besar, padahal setelah di cek tes
urine (kehamila disangkal). Selain itu pasien juga mngeluh nyeri di bagian panggul dan
belakang kaki serta sering buang air kecil. hasil pemeriksaan fisik oleh ners intan didapatkan
kandung kemih tidak penuh, pasien mengaku perasaan ada tekanan atau perasaan penuh di
perut bagian bawah. Selain itu sering sembelit, kembung dan saat sakit saat berhubungan
seksual. Namun bukan sakit/nyeri saat menstruasi yang sering dikeluhkan oleh penderita
kista. Kadangkala sering keluar darah terus menerus bercampur lendir dan kadang darah
menstruasi tidak lancar keluar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan serta perdarahan
menstruasi agak memanjang dan banyak. lokasi dan ukuran miom mempengaruhi kesehatan
wanita, diantaranya pada bunda geby menghalangi terjadinya kehamilan (infertilitas
sekunder).
Analisa data
NO
Data
Masalah
.
1
DS :
Gangguan
1. Klien
mengatakan ( retensio)
eliminasi
urin Penekanan oleh massa
jaringan
neoplasma
terdapat pembesaran
pada saerah sekitarnya,
pada perutnya
gangguan
2. Klien
mengatakan
nyeri
di
bagian
panggul
dan
belakang kaki saat
buang air kecil
3. Klien
ada
mengatakan
tekanan
atau
perasaan penuh di
perut bagian bawah
DO :
Etiologi
sensorik/motorik
1. Pemeriksaan fisik :
Kandung
kemih
tidak penuh
2. TTV
TD : 120/80
Nd : 80
RR : 16
Suhu : 36c
2
DS :
Gangguan rasa nyaman nyeri
1. Klien
mengatakan
nyeri
saat
berhubungan
seksual
2. Klien
mengatakan
sering keluar darah
terus
menerus
bercampur lendir.
3. Klien
kadang
mengatakan
menstruasi
tidak lancar
4. Klien
mengatakan
menstruasi
agak
memanjang
dan
banyak.
5. Klien
mengatakan
tidak nyaman
6. P : nyeri saat buang
air kecil
Q : terbakar
R : bagian panggul
dan belakang kaki
S:6
T : 15 menit (hlang
timbul)
Kerusakan jaringan Otot
DO :
1. Pasien tampak
meringis kesakitan
2. Teraba massa
sebesar tinju dewasa
dengan pool atas ½
pusat simfisis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi urin ( retensio) behubungan dengan Penekanan oleh
massa
jaringan
neoplasma
pada
saerah
sekitarnya,
gangguan
sensorik/motorik
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan otot
INTERVENSI
1. Gangguan eliminasi urin ( retensio) behubungan dengan Penekanan oleh
massa
jaringan
neoplasma
pada
saerah
sekitarnya,
gangguan
sensorik/motorik
Tujuan :
Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu
memahami terjadinya retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk
mengurangi atau menghilangkan retensi urine.
Intervensi :
Catat pola miksi dan monitor pengeluaran urine
Rasional : Melihat perubahan pola eliminasi klien
Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya
ketidaknyamanan dan rasa nyeri.
Rasional : Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien
Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air hangat,
mengatur posisi, mengalirkan air keran.
Rasional : Mencegah terjadinya retensi urine
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan
otot
Tujuan :
Klien dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu
mengidentifikasi cara mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk
mengontrol nyerinya.
Intervensi :
Observasi adanya nyeri dan tingkat nyeri.
Rasional : Memudahkan tindakan keperawatan
Ajarkan dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi nyeri
Rasional : Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang
dialaminya.
Ajarkan teknik relaksasi
Rasional : Meningkatkan kenyamanan klien
Anjurkan untuk menggunakan kompres hangat
Rasional : Membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan
kenyamanan klien
Kolaborasi pemberian analgesik
Rasional : Mengurangi nyeri
Daftar Pustaka
Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung
Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC. Jakarta
1. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala:
Kelemahan dan / atau keletihan
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari;
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, mis: nyeri, ansietas,
berkeringat malam
Keterbatasan partisipasi dalam hobi, latihan
Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat
stress tinggi
b. Sirkulasi
Gejala:
Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja.
Tanda:
Perubahan pada TD.
c. Integritas ego
Gejala:
Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi
stres (mis: merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan,
keyakinan religius / spiritual)
Masalah tentang perubahan dalam penampilan, mis: alopesia, lesi cacat,
pembedahan
Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu tidak
bermakna / rasa bersalah, kehlangan kontrol, depresi.
Tanda:
Menyangkal, menarik diri, marah.
d. Eliminasi
Gejala:
Perubahan pada pola defekasi, mis: darah pada feses, nyeri pada defekasi
Perubahan eliminasi urinarius, mis: nyeri atau rasa terbakar pada saat
berkemih, hematuria, sering berkemih.
Tanda:
Perubahan pada bising usus, distensi abdomen
e. Makanan / cairan
Gejala:
Kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan
pengawet)
Anoreksia, mual / muntah
Intoleransi makanan
Perubahan pada berat badan; penurunan berat badan hebat, kakeksia
berkurangnya massa otot
Tanda:
Perubahan pada kelembaban / turgor kulit, edema
f. Neurosensori
Gejala:
Pusing, sinkope
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala:
Tidak ada nyeri atau derajat nyeri bervariasi mis: ketidaknyamanan ringan
sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit)
h. Pernapasan
Gejala:
Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok)
Pemajanan asbes
i. Keamanan
Gejala:
Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen
Pemajanan matahari lama / berlebihan
Tanda:
Demam
Ruam kulit, ulserasi
j. Seksualitas
Gejala:
Masalah seksual mis: dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat
kepuasan
Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun
Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan
system
saraf
akibat
penyempitan
kanalis
servikalis
oleh
myoma
Tujuan
:
Klien dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu mengidentifikasi
cara mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya.
Intervensi :
1. Observasi
adanya
nyeri
dan
tingkat
nyeri.
Rasional : Memudahkan tindakan keperawatan
2. Ajarkan dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi nyeri
Rasional : Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang dialaminya.
3. Ajarkan
teknik
relaksasi
Rasional : Meningkatkan kenyamanan klien
4. Anjurkan
untuk
menggunakan
kompres
hangat
Rasional : Membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien
5. Kolaborasi
pemberian
analgesik
Rasional : Mengurangi nyeri
b. Gangguan eliminasi urine (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa
jaringan neoplasma pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.
Tujuan
:
Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu memahami
terjadinya retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk mengurangi atau
menghilangkan
retensi
urine.
Intervensi :
1. Catat
pola
miksi
dan
monitor
Rasional : Melihat perubahan pola eliminasi klien
pengeluaran
urine
2. Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya ketidaknyamanan
dan
rasa
nyeri.
Rasional : Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien
3. Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air hangat,
mengatur
posisi,
mengalirkan
air
keran.
Rasional : Mencegah terjadinya retensi urine
c. Ansietas b/d krisis situasi, ancaman / perubahan status kesehatan, sosio ekonomi,
fungsi peran, ancaman kematian, perpisahan dari keluarga.
Tujuan:
Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut.
Kriteria Hasil:
Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang, mendemonstrasikan
mekanisme koping yang efektif.
Intervensi:
1. Tinjau ulang pengalaman pasien
Rasional: Membantu dalam mengidentifikasi rasa takut dan kesalahan konsep
pada pengalaman tentang penyakit
2. Dorong pasien mengungkapkan pikiran dan perasaan
Rasional : Memberi kesempatan untuk memeriksa rasa takut realitas serta
kesalahan konsep
3. Berikan lingkungan yang terbuka dimana pasien merasa aman untuk
mendiskusikan perasaan
Rasional : Membantu pasien merasa diterima pada adanya kondisi tanpa
perasaan dihakimi
4. Pertahankan kontak yang sering dengan pasien
Rasional : Memberikan keyakinan bahwa klien tidak sendiri atau ditolak
5. Bantu pasien atau orang terdekat dalam mengenali rasa takut untuk
mengembangkan koping
Rasional : Keterampilan koping sering rusak setelah didiagnosis dan selama
fase pengobatan berbeda
6. Berikan informasi yang akurat
Rasional : Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan pasien membuat
keputusan berdasarkan realita
7. Jelaskan pengobatan yang dianjurkan, tujuan dan efek samping
Rasional : Tujuan pengobatan adalah untuk pengangkatan sel-sel jinak yang
tumbuh pada otot-otot rahim
d. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis,
perubahan gaya hidup, penerimaan kemungkinan kematian.
Tujuan:
Menekspresikan perasaan dengan tepat.
Kriteria Hasil:
Melanjutkan aktifitas kehidupan normal, merencanakan masa depan.
Intervensi:
1. Perkiraan syok awal dan ketidakyakinan setelah didiagnosis tumor
Rasional: Sedikit pasien yang benar-benar siap untuk realita perubahan dapat
terjadi
2. Kaji pasien / orang terdekat terhadap berduka yang mengalami
Rasional: Pengetahuan tentang proses berduka memperkuat normalitas
perasaan
3. Dorong mengungkapkan pikiran
Rasional: Pasien merasa terdukung mengekspresikan perasaan
4. Kunjungi dengan sering dan berikan kontak fisik yang tepat
Rasional: Membantu pasien isolasi dan diabaikan
5. Kuatkan penyuluhan tentang proses penyakit
Rasional: Pasien dan orang terdekat mendapat keuntungan dari infromasi
aktual
6. Diskusikan cara-cara pasien atau orang terdekat untuk merencanakan masa
depan
Rasional: Menjadi bagian dalam pemecahan masalah / perencanaan
e. Gangguan harga diri b/d kecacatan bedah, ancaman kematian.
Tujuan:
Mengungkapkan pemahaman tentang perubahan tubuh, penerimaan diri.
Kriteria Hasil:
Mulai mengembangkan mekanisme koping dalam menghadapi masalah.
Intervensi:
1. Diskusikan dengan pasien dan orang terdekat diagnosis dan pengobatan yang
mempengaruhi kehidupan pribadi pasien
Rasional: Membantu mendiskusikan / memastikan masalah untuk memulai
proses pemecahan masalah.
2. Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi yang berhubungan dengan
pengobatan
Rasional: Bimbingan antisipasi dapat membantu pasien / orang terdekat
memulai proses adaptasi pada status baru
3. Dorong, diskusi tentang masalah, efek penyakit, efek pengobatan terhadap
peran
Rasional: Dapat membantu menurunkan masalah yang mempengaruhi
pengobatan
4. Akui kesulitan pasien yang mungkin dialami
Rasional:
Memvalidasi realitas perasaan pasien dan memberi izin untuk tindakan
apapun perlu untuk mengantisipasi
f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d status hipermetabolik berkenaan
dengan kanker konsekuensi kemoterapi (anorexia), distner emosional, keletihan.
Tujuan:
Nafsu makan meningkat.
Kriteria Hasil:
Berat badan stabil, penambahan berat badan ke arah normal, berpartisipasi dalam
merangsang nafsu makan.
Intervensi:
1. Pantau masukan makanan per hari
Rasional: Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi
2. Ukur tinggi, berat badan, pastikan jumlah penurunan berat badan
Rasional: Memantau dalam identifikasi malnutrisi khususnya berat badan
kurang dari normal
3. Dorong klien makan diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan masukan cairan
adekuat
Rasional: Kebutuhan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan
4. Kontrol faktor lingkungan (mis: bau tidak sedao), kebisingan, hindari
makanan berlemak dan pedas
Rasional: Dapat mencegah mual muntah
5. Identifikasi pasien yang mengalami mual muntah.
Rasional: Mual muntah psikologis terjadi sebelum kemoterapi mulai secara
umum tidak berespon terhadap anti emetik
Askep Kasus
Bundanya geby usia 41 tahun, hanya mempunyai anak 1 yaitu geby beruasia 21 tahun. Si
bunda mengeluh perubahan pada perutnya yang bertambah besar, padahal setelah di cek tes
urine (kehamila disangkal). Selain itu pasien juga mngeluh nyeri di bagian panggul dan
belakang kaki serta sering buang air kecil. hasil pemeriksaan fisik oleh ners intan didapatkan
kandung kemih tidak penuh, pasien mengaku perasaan ada tekanan atau perasaan penuh di
perut bagian bawah. Selain itu sering sembelit, kembung dan saat sakit saat berhubungan
seksual. Namun bukan sakit/nyeri saat menstruasi yang sering dikeluhkan oleh penderita
kista. Kadangkala sering keluar darah terus menerus bercampur lendir dan kadang darah
menstruasi tidak lancar keluar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan serta perdarahan
menstruasi agak memanjang dan banyak. lokasi dan ukuran miom mempengaruhi kesehatan
wanita, diantaranya pada bunda geby menghalangi terjadinya kehamilan (infertilitas
sekunder).
Analisa data
NO
Data
Masalah
.
1
DS :
Gangguan
1. Klien
mengatakan ( retensio)
eliminasi
urin Penekanan oleh massa
jaringan
neoplasma
terdapat pembesaran
pada saerah sekitarnya,
pada perutnya
gangguan
2. Klien
mengatakan
nyeri
di
bagian
panggul
dan
belakang kaki saat
buang air kecil
3. Klien
ada
mengatakan
tekanan
atau
perasaan penuh di
perut bagian bawah
DO :
Etiologi
sensorik/motorik
1. Pemeriksaan fisik :
Kandung
kemih
tidak penuh
2. TTV
TD : 120/80
Nd : 80
RR : 16
Suhu : 36c
2
DS :
Gangguan rasa nyaman nyeri
1. Klien
mengatakan
nyeri
saat
berhubungan
seksual
2. Klien
mengatakan
sering keluar darah
terus
menerus
bercampur lendir.
3. Klien
kadang
mengatakan
menstruasi
tidak lancar
4. Klien
mengatakan
menstruasi
agak
memanjang
dan
banyak.
5. Klien
mengatakan
tidak nyaman
6. P : nyeri saat buang
air kecil
Q : terbakar
R : bagian panggul
dan belakang kaki
S:6
T : 15 menit (hlang
timbul)
Kerusakan jaringan Otot
DO :
1. Pasien tampak
meringis kesakitan
2. Teraba massa
sebesar tinju dewasa
dengan pool atas ½
pusat simfisis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi urin ( retensio) behubungan dengan Penekanan oleh
massa
jaringan
neoplasma
pada
saerah
sekitarnya,
gangguan
sensorik/motorik
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan otot
INTERVENSI
1. Gangguan eliminasi urin ( retensio) behubungan dengan Penekanan oleh
massa
jaringan
neoplasma
pada
saerah
sekitarnya,
gangguan
sensorik/motorik
Tujuan :
Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu
memahami terjadinya retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk
mengurangi atau menghilangkan retensi urine.
Intervensi :
Catat pola miksi dan monitor pengeluaran urine
Rasional : Melihat perubahan pola eliminasi klien
Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya
ketidaknyamanan dan rasa nyeri.
Rasional : Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien
Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air hangat,
mengatur posisi, mengalirkan air keran.
Rasional : Mencegah terjadinya retensi urine
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan
otot
Tujuan :
Klien dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu
mengidentifikasi cara mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk
mengontrol nyerinya.
Intervensi :
Observasi adanya nyeri dan tingkat nyeri.
Rasional : Memudahkan tindakan keperawatan
Ajarkan dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi nyeri
Rasional : Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang
dialaminya.
Ajarkan teknik relaksasi
Rasional : Meningkatkan kenyamanan klien
Anjurkan untuk menggunakan kompres hangat
Rasional : Membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan
kenyamanan klien
Kolaborasi pemberian analgesik
Rasional : Mengurangi nyeri
Daftar Pustaka
Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung
Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC. Jakarta