Laporan dan Praktikum Biogenesis Indonesia
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
(Biogenesis)
DISUSUN OLEH:
Nama
: MUSFIRAH
Nim
: 60300113026
Kelompok
: IV (Empat)
Asisten
: Ramlah
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKONOLOGI
UNVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui asal
usul kehidupan melalui suatu rangkaian percobaan sederhana
yang meliputi: Percobaan Fransisco Redi, percobaan Lazaro
Spalanzani, percobaan Louis Pasteur.
B. Dasar Teori
Pada awalnya orang-orang mempercayai bahwa makhluk hidup berasal
dari makhluk tak hidup (abiogenesis). Teori ini awalnya dikemukakan oleh
Aristoteles yang meyakini bahwa ikan berasal dari lumpur. Teori ini bertahan
cukup lama yaitu semenjak zaman Yunani kuno hingga pertengahan abad ke 17.
Teori ini juga didukung oleh ilmuwan Inggris, John Nedham. Saat itu Nedham
melakukan percobaan dengan menggunakan air kaldu dan menyimpulkan bahwa
mikroba yang yang tumbuh berasal dari air kaldu itu sendiri. Anthony van
Leeuwenhoek juga merupakan penganut teori abiogenesis, hal itu diperkuat saat
dia menemukan mikroskop sederhana dan menemukan adanya benda-benda
yang sangat kecil dalam setetes air rendaman jerami (Declowdy, 2012).
Akan tetapi, karena semakin banyak yang diketahui
tentang biologi, orang mulai meragukan kemungkinan adanya
generasio spontanea. Pada tahun 1668, seorang dokter Italia
yang bernama Fransisco Redi melakukan percobaan untuk
menunjukkan bahwa ulat tdak timbul dengan sendirinya pada
daging yang busuk melainkan berasal dari telur lalat. Walaupun
generasio spomtamea dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih
besar
mulai
Leeuwemhoek
diasingkan
tentang
setelah
hal
mikroorganisme
ini,
penemuan
membuka
van
kembali
masalah tersebut. Tentu saja makhluk-makhluk renik ini, yang
begitu tiba-tiba muncul pada makanan dan sebagainya timbul
dengan sendirinya (Kimball, 1983).
Orang
yang
menentang
pendapat
Aristoteles
dan
Needham adalah Lazaro Spalanzani pada tahun 1768. Dia
mengatakan bahwa perebusan dan penutupan botol-botol berisi
air rebusan yang dilakukan oleh Needham tidak sempurna.
Spalanzani sendiri merebus sepotong daging sampai berjamjam lamanya, kemudian air rebusan itu ditutup rapat-rapat di
dalam botol, dengan demikian tidak diperoleh mikroorganisme
baru (Hafzah, 2012).
Louis Pasteur (1822-1895) melakukan eksperimen yang
lebih cermat daripada Spalanzani. Ia membuktikan bahawa
kaldu yang dipanaskan dan ditutup, tidak akan mengandung
mikroba. Kaldu yang sudah dipanaskan, dipanaskan Pasteur
dalam gelas labu yang ujungnya kecil dan tertekuk, berbentuk
huruf S yang panjang. Dengan demikian mikroba atau debu tak
dapat masuk tapi udara bisa. Kaldu itu tetap segar berbulanbulan. Setelah ujung berbentuk S itu diecahkan, dalam sehari
saja kaldu itu pun jadi berwarna gelap krena membusuk.
Setelah
diperiksa
halnya
Spalanzani,
ternyata
Pasteur
mengandung
juga
mikroba.
mengukuhkan
Seperti
pendapat,
bahwa dalam udara terkandung benih mikroba (Yatim, 1994).
Teori lain yang membahas mengenai asal usul makhluk hidup adalah
teori evolusi kimia yang dicetuskan oleh Stanley Miller dan Harold Urey. Urey
mengatakan bahwa di atmosfer kaya akan zat NH 3, H2O, H2 dan CH4, apabila
senyawa ini bergabung dan dengan bantuan energy dari sinar kosmik maka akan
terbentuk asam amino yang menjadi substansi dasar kehidupan dan penyusun
protoplasma (Kimball, 1983).
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 06 November 2013
Pukul
: 15.00 - 17.00 WITA
Tempat
: Laboraturium Biologi Dasar Lantai 1
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam
Negeri
Alauddin
Makassar
Samata – Gowa
2. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini
adalah botol jam (botol selai) dengan penutupnya, kain
kasa, tabung reaksi/ labu erlenmeyer, sumbat gabus,
bunsen, dan pipa kapiler dengan diameter 0,5 cm (dibuat
dengan model leher angsa).
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini
adalah aquades, daging sapi segar, lilin, kaldu, tissue, dan
korek api.
3. Cara kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah:
1. Percobaan Fransisco Redi
a. Mengisi tiga tabung (botol selai) dengan sekerat daging
segar.
b. Mengisi tabung I dengan daging tanpa ditutup.
c. Mengsis tabung II dengan daging lalu ditutup dengan
kain kasa.
d. Mengisi tabung III dengan daging lalu ditutup rapat.
e. Mengamati
tabung
tersebut
setiap
hari
selama
seminggu.
f. Mengamati
apa
yang
terjadi
kemudian
mencatat
hasilnya pada kertas lembar pengamatan.
2. Percobaan Lazaro Spalanzani
a. Menyiapkan empat buah tabung reaksi yang bersih dan
steril kemudian mengisi keempat tabung dengan air
kaldu.
b. Mengisi tabung I dengan 10 ml air kaldu kemudian
ditutup tanpa dipanaskan.
c. Mengisi tabung II dengan 10 ml air kaldu kemudian
dipanaskan dan tanpa ditutup.
d. Mengisi tabung III dengan 10 ml air kaldu kemudian
dipanasakan dan ditutup.
e. Mengisi tabung IV degan 10 ml air kaldu kemudian
tanpa ditutup dan dipanaskan.
f. Mengamati setiap tabung setiap hari selama seminggu.
g. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
3. Percobaan Louis Pasteur
a. Menyipkan tabung reaksi atau labu yang kemudian diisi
dengan
10
ml
air
menghubungkannya
kaldu
dengan
kemudian
pipa
ditutup
berbentuk
dan
leher
angsa dan dipanaskan sampai steril.
b. Membiarkan
tabung/
labu
tersebut
selama
3
pengamatan, kemudian mengamati apa yang terjadi
pada air kaldu.
c. Memiringkan tabung/ labu hingga air kaldu menyentuh
pipa leher angsa.
d. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
D. Hasil Dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah:
a.
Percobaan Fransisco Redi
Hari/
Perubaha
Botol I
Botol II
Botol III
tanggal
n
Kamis/ Warna
Masih segar
Masih
Masih
7-11-
Bau
Tidak bau
segar
segar
2013
Kondisi
Tidak ada
Tidak bau Tidak bau
ulat
Tidak
Tidak ada
Tidak ada
Lembab/
berlendir
Tidak
Tidak
berlendir
berlendir
berair/
Jumat/
berlendir
Warna
Masih segar
Masih
Masih
8-11-
Bau
Tidak bau
segar
segar
2013
Kondisi
Tidak ada
Tidak bau Tidak bau
ulat
Tidak
Tidak ada
Tidak ada
Lembab/
berlendir
Tidak
Tidak
berlendir
berlendir
Mulai
Kecoklata
Kecoklatan
kecoklatan
n
Tidak bau
Kondisi
Berbau
Berbau
Tidak ada
ulat
Terdapat ulat
Tidak ada
Mulai
Lembab/
Belum
Tidak
berlendir
berair/
berlendir
berlendir
berlendir
Warna
Coklat tua
Coklat
berair/
Sabtu/
9-
berlendir
Warna
11- Bau
2013
Minggu
Kecoklatan
/
10- Bau
Berbau
tua
Mulai bau
11-
Kondisi
Terdapat ulat
Berbau
Tidak ada
2013
ulat
Tidak
Ada larva
Berlendir
Lembab/
berlendir
Berlendir
Senin/
berlendir
Warna
Coklat tua
Coklat
11-11-
Bau
Berbau
2013
Kondisi
lipat
Berbau
Tidak ada
ulat
Banyak ulat
Ada ulat
Berlendir
Lembab/
Kering
Mulai
berair/
2x tua
berair/
mengerin
berlendir
g
Coklat
Kecoklatan
Bau
Selasa/
Warna
Coklat tua
12-11-
Bau
Berbau
2013
Kondisi
lipat
Berbau
Tidak ada
ulat
Banyak ulat
Ada ulat
Berlendir
Lembab/
Kering
kering
2x tua
Kecoklatan
Bau
berair/
Rabu/
berlendir
Warna
Coklat tua
Coklat
Kecoklatan
13-11-
Bau
Berbau
tua
Bau
2013
Kondisi
Tidak ada
Bau
Tidak ada
ulat
Kering
Ada
Berlendir
Lembab/
berair/
berlendir
Keterangan:
kering
Botol I
: Dibiarkan terbuka.
Botol II
: Ditutup dengan kain kasa.
Botol III
: Ditutup rapat.
b. Percobaan Lazaro Spalanzani
Hari/
Perubah
Tabung I
Tabung
Tabung
Tabung
tangal
Kamis/
an
Warna
Jernih
II
Keruh
III
Jernih
IV
Keruh
7/11/20
Bau
Tdk bau
Tidak
Tdk bau
Tdk bau
13
Endapa
Tdk
bau
Tdk
Tdk
n
mengen
Tdk
mengen
mengen
dap
mengen
dap
dap
Tdk ada
dap
Tidak
Tdk ada
me
Tidak
ada
Uap
ada
Beruap
Organis
Jumat/
Warna
Jernih
Beruap
Keruh
Jernih
Keruh
8/11/20
Bau
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
13
Endapa
bau
bau
bau
bau
n
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
mengen
mengen
mengen
mengen
Organis
dap
dap
dap
dap
me
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Uap
ada
ada
ada
ada
Beruap
Jernih
Keruh
Sabtu/
Warna
Jernih
Beruap
Keruh
9/11/20
Bau
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
13
Endapa
bau
bau
bau
bau
n
Tidak
Mengen
Tidak
Mengen
mengen
Organis
dap
me
Tdk ada
dap
mengen
dap
dap
Ada
Uap
Tidak
Banyak
ada
organis
Minggu/
Warna
Keruh
Keruh
Jernih
me
Keruh
10/11/2
Bau
Berbau
Berbau
Berbau
Berbau
013
Endapa
Mengen
Mengen
Tidak
Mengen
n
dap
dap
mengen
dap
dap
Organis
Ada
Ada
me
Tidak
Banyak
ada
organis
Senin/
Warna
Keruh
Keruh
Keruh
me
Keruh
11/11/2
Bau
Berbau
Berbau
Berbau
Berbau
013
Endapa
Mengen
Mengen
Tidak
Mengen
n
dap
dap
mengen
dap
dap
Organis
Ada
Ada
me
Tidak
Banyak
ada
organis
Selasa/
Warna
Keruh
Keruh
Keruh
me
Keruh
12/11/2
Bau
Berbau
Berbau
Berbau
Berbau
013
Endapa
Mengen
Mengen
Mengen
Mengen
n
dap
dap
dap
dap
Organis
Ada
Ada
Tidak
Banyak
ada
organis
me
Rabu/
Warna
Keruh
Keruh
Keruh
me
Keruh
13/11/2
Bau
Berbau
Berbau
Berbau
Berbau
013
Endapa
Mengen
Mengen
Mengen
Mengen
n
dap
dap
dap
dap
Organis
Ada
Ada
Tidak
Banyak
ada
organis
me
me
Keterangan:
Tabung I ditutup tanpa dipanaskan.
Tabung II dipanaskan tanpa ditutup.
Tabung III ditutup dan dipanaskan.
Tabung IV tanpa ditutup dan dipanaskan.
c. Louis Pasteur
Hari/
Warna
tanggal
Kamis/
9/11/2013
Terdapat
Keruh
Jumat/
8/11/2013
endapan
Terdapat
Keruh
Sabtu/
9/11/2013
Endapan
endapan
Terdapat
Keruh
Minggu/
endapan
Terdapat
10/11/201
Keruh
endapan
3
Senin/
Keruh
Terdapat
Organism
Keterang
e
an
Belum
Tidak ada
organisme
Tidak ada
organisme
Tidak ada
organisme
Tidak ada
organisme
Tidak ada
dimiringk
an
Belum
dimiringk
an
Belum
dimiringk
an
Dimiringk
an
Dimiringk
11/11/201
endapan
3
organisme
an
Keterangan:
Pengamatan pada percobaan Loius Pasteur hanya bias
dilakukan sampai hari ke-5 karena terjadi masalah yaitu
tabung terjatuh dan air kaldu di dalamnya tumpah.
2. Pembahasan
a. Percobaan Fransisco Redi
Pada botol selai I yang diisi dengan daging tanpa
ditutup, daging tersebut berbau sehingga lalat hinggap
diatas daging, beberapa hari kemudian terdapat banyak
belatung diatas daging dan sebagian menempel pada
botol. Kondisi daging juga lembab, bau yang menyengat
dari
daging
merupakan
proses
pembusukan
yang
dilakukan oleh bakteri pengurai. Ketika daging mulai membusuk
maka datanglah lalat di sekitar botol selai. Beberapa hari kemudian
terlihat beberapa ekor belatung. Begitupun pada botol selai II yang
diisi daging dan ditutup dengan kain kasa, daging tersebut
juga berbau sehingga lalat hanya hinggap diatas kain kasa
beberapa hari kemudian muncul belatung diatas kain kasa
begitupun didaging. Sedangkan pada botol selai III yang
diisi daging dan ditutup rapat tidak terdapat belatung. Hal
ini disebabkan kerena sulit untuk dihinggapi lalat, belatung
muncul jika lalat hinggap pada daging untuk bertelur.
Percobaan ini membuktikan bahwa makhluk hidup tidak begitu saja
terbentuk dari benda-benda mati, tetapi semua makhluk hidup terbentuk
dari makhluk hidup juga.
b. Percobaan Lazaro Spalanzani
Pada tabung I air kaldu yang berada di dalam
berubah warna, mengendap dan berbau walau tabung
tersebut ditutup tetapi karena air kaldu tidak disetelikan
maka terdapat mikroorganisme didalamnya. Pada tabung
II air kaldu yang berada didalam tabung juga berubah
warna,mengendap,
dan
berbau
menandakan
adanya
mikroorganisme walau sudah diseterilkan tetapi karena
tabug tidak ditutup maka mikroorganisme yang berada
diudara masuk ke dalam tabung. Pada tabung III juga
berubah
warna,
mengendap,
dan
berbau
juga
menandakan adanya miroorganisme walau sudah ditutup
dan disterilkan, mungkin itu merupakan kesalahan pada
saat pengamatan, pada saat diamati gabus yang menutup
tabung dibuka untuk melihat adanya organisme walau
mungkin oganisme tersebut tidak ada tetapi karena selalu
dibuka
saat
diamati
maka
udara
masuk
dan
mikroorganisme juga masuk. Pada tabung IV air kaldu
berubah
warna,
berbau
dan
mengandung
banyak
organisme karena tabung tersebut tidak ditutup dan
disterilkan sehingga udara yang membawa mikoorganisme
mudah masuk dan mengembangbiakkan mikroorganisme
yang berada didalamnya.
c. Percobaan Louis Pasteur
Berdasarkan percobaan yang dilakukan diketahui bahwa pada hari
pertama, hari kedua, dan hari ketiga air kaldu yang dimasukkan pada
tabung yang dihubungkan dengan leher angsa telah berubah menjadi
keruh, terdapat endapan namun tidak terdapat organisme. Kondisi tabung
pada saat itu adalah tidak dimiringkan. Pada hari keempat air kaldu
berwarna keruh, terdapat endapan namun tidak terdapat organisme dan
tabung dalam kondisi dimiringkan hingga air kaldu menyentuh leher
angsa. Hari kelima air kaldu berwarna keruh, terdapat endapan dan mulai
terdapat organisme dan tabung dalam kondisi dimiringkan hingga air
kaldu menyentuh leher angsa. Pada prinsipnya, udara masuk
kedalam tabung tetapi partikel debu hinggap pada pipa
yang berbentuk leher angsa. Setelah dimiringkan, airnya
menjadi lebih keruh kerena air kaldu yang awalnya sudah
keruh bercampur dengan partikel debu yang menempel
pada leher angsa pada saat udara masuk, itu mendakan
adanya mikroorganisme.
E. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1. Pada percobaan Fransisco Redi menggunakan daging, pada mulanya hanya
berupa daging tetapi lama-kelamaan muncul belatung akibat lalat yang
hinggap pada daging untuk bertelur.
2. Percobaan Lazaro Spalanzani yang menggunakan air kaldu yang berubah
dari yang jernih menjadi keruh itu menandakan bahwa muncul organisme
dalam air kaldu tersebut akibat pertumbuhan kuman yang terbawa oleh
udara.
3. Percobaan Louis Pasteur yang juga menggunakan air kaldu dan labu berpipa
bentuk leher angsa, pada saat tabung masih ditegakkan air kaldu belum
mengandung mikroorganisme walau sudah keruh, tetapi pada saat labu
terseburt dimiringkan dan air kaldu menyentuh pipa dan dibiarkan beberapa
hari, air kaldu semakin keruh yang berarti terdapat mikroorganisme dari
udara sewaktu labu dimiringngkan.
Buktikan-bukti
eksperimen
ketiga
ilmuan
tersebut
akhirnya
menghasilkan teori tentang biogenesis yang menyatakan makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup. Teori ini memiliki tiga semboyan, yaitu:
a. Omne vivum ex ovo yang berarti semua makhluk hidup
berasal dari telur
b. Omne ovum ex vivo yang berarti semua telur berasal dari
makhluk hidup
c. Omne vivum ex vivo yang berarti makhluk hidup berasal
dai makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Declowdy.
2012.
Blog
Declowdy.
Teori
Asal
http://www.declowdy.blogspot.com, 2013.
Usul
Kehidupan.
Hifzah,
Amriana.
Mikrobiologi
Ternak.
Makassar.
Alauddin
University Press. 2012
Kimball, W, John. Biologi edisi ke-3 jilid 5. Jakarta. Erlangga. 1983
Yatim, Wildan. Biologi Modern. Bandung. Tarsito. 1994.
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
(Biogenesis)
DISUSUN OLEH:
Nama
: MUSFIRAH
Nim
: 60300113026
Kelompok
: IV (Empat)
Asisten
: Ramlah
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKONOLOGI
UNVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui asal
usul kehidupan melalui suatu rangkaian percobaan sederhana
yang meliputi: Percobaan Fransisco Redi, percobaan Lazaro
Spalanzani, percobaan Louis Pasteur.
B. Dasar Teori
Pada awalnya orang-orang mempercayai bahwa makhluk hidup berasal
dari makhluk tak hidup (abiogenesis). Teori ini awalnya dikemukakan oleh
Aristoteles yang meyakini bahwa ikan berasal dari lumpur. Teori ini bertahan
cukup lama yaitu semenjak zaman Yunani kuno hingga pertengahan abad ke 17.
Teori ini juga didukung oleh ilmuwan Inggris, John Nedham. Saat itu Nedham
melakukan percobaan dengan menggunakan air kaldu dan menyimpulkan bahwa
mikroba yang yang tumbuh berasal dari air kaldu itu sendiri. Anthony van
Leeuwenhoek juga merupakan penganut teori abiogenesis, hal itu diperkuat saat
dia menemukan mikroskop sederhana dan menemukan adanya benda-benda
yang sangat kecil dalam setetes air rendaman jerami (Declowdy, 2012).
Akan tetapi, karena semakin banyak yang diketahui
tentang biologi, orang mulai meragukan kemungkinan adanya
generasio spontanea. Pada tahun 1668, seorang dokter Italia
yang bernama Fransisco Redi melakukan percobaan untuk
menunjukkan bahwa ulat tdak timbul dengan sendirinya pada
daging yang busuk melainkan berasal dari telur lalat. Walaupun
generasio spomtamea dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih
besar
mulai
Leeuwemhoek
diasingkan
tentang
setelah
hal
mikroorganisme
ini,
penemuan
membuka
van
kembali
masalah tersebut. Tentu saja makhluk-makhluk renik ini, yang
begitu tiba-tiba muncul pada makanan dan sebagainya timbul
dengan sendirinya (Kimball, 1983).
Orang
yang
menentang
pendapat
Aristoteles
dan
Needham adalah Lazaro Spalanzani pada tahun 1768. Dia
mengatakan bahwa perebusan dan penutupan botol-botol berisi
air rebusan yang dilakukan oleh Needham tidak sempurna.
Spalanzani sendiri merebus sepotong daging sampai berjamjam lamanya, kemudian air rebusan itu ditutup rapat-rapat di
dalam botol, dengan demikian tidak diperoleh mikroorganisme
baru (Hafzah, 2012).
Louis Pasteur (1822-1895) melakukan eksperimen yang
lebih cermat daripada Spalanzani. Ia membuktikan bahawa
kaldu yang dipanaskan dan ditutup, tidak akan mengandung
mikroba. Kaldu yang sudah dipanaskan, dipanaskan Pasteur
dalam gelas labu yang ujungnya kecil dan tertekuk, berbentuk
huruf S yang panjang. Dengan demikian mikroba atau debu tak
dapat masuk tapi udara bisa. Kaldu itu tetap segar berbulanbulan. Setelah ujung berbentuk S itu diecahkan, dalam sehari
saja kaldu itu pun jadi berwarna gelap krena membusuk.
Setelah
diperiksa
halnya
Spalanzani,
ternyata
Pasteur
mengandung
juga
mikroba.
mengukuhkan
Seperti
pendapat,
bahwa dalam udara terkandung benih mikroba (Yatim, 1994).
Teori lain yang membahas mengenai asal usul makhluk hidup adalah
teori evolusi kimia yang dicetuskan oleh Stanley Miller dan Harold Urey. Urey
mengatakan bahwa di atmosfer kaya akan zat NH 3, H2O, H2 dan CH4, apabila
senyawa ini bergabung dan dengan bantuan energy dari sinar kosmik maka akan
terbentuk asam amino yang menjadi substansi dasar kehidupan dan penyusun
protoplasma (Kimball, 1983).
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 06 November 2013
Pukul
: 15.00 - 17.00 WITA
Tempat
: Laboraturium Biologi Dasar Lantai 1
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Islam
Negeri
Alauddin
Makassar
Samata – Gowa
2. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini
adalah botol jam (botol selai) dengan penutupnya, kain
kasa, tabung reaksi/ labu erlenmeyer, sumbat gabus,
bunsen, dan pipa kapiler dengan diameter 0,5 cm (dibuat
dengan model leher angsa).
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini
adalah aquades, daging sapi segar, lilin, kaldu, tissue, dan
korek api.
3. Cara kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah:
1. Percobaan Fransisco Redi
a. Mengisi tiga tabung (botol selai) dengan sekerat daging
segar.
b. Mengisi tabung I dengan daging tanpa ditutup.
c. Mengsis tabung II dengan daging lalu ditutup dengan
kain kasa.
d. Mengisi tabung III dengan daging lalu ditutup rapat.
e. Mengamati
tabung
tersebut
setiap
hari
selama
seminggu.
f. Mengamati
apa
yang
terjadi
kemudian
mencatat
hasilnya pada kertas lembar pengamatan.
2. Percobaan Lazaro Spalanzani
a. Menyiapkan empat buah tabung reaksi yang bersih dan
steril kemudian mengisi keempat tabung dengan air
kaldu.
b. Mengisi tabung I dengan 10 ml air kaldu kemudian
ditutup tanpa dipanaskan.
c. Mengisi tabung II dengan 10 ml air kaldu kemudian
dipanaskan dan tanpa ditutup.
d. Mengisi tabung III dengan 10 ml air kaldu kemudian
dipanasakan dan ditutup.
e. Mengisi tabung IV degan 10 ml air kaldu kemudian
tanpa ditutup dan dipanaskan.
f. Mengamati setiap tabung setiap hari selama seminggu.
g. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
3. Percobaan Louis Pasteur
a. Menyipkan tabung reaksi atau labu yang kemudian diisi
dengan
10
ml
air
menghubungkannya
kaldu
dengan
kemudian
pipa
ditutup
berbentuk
dan
leher
angsa dan dipanaskan sampai steril.
b. Membiarkan
tabung/
labu
tersebut
selama
3
pengamatan, kemudian mengamati apa yang terjadi
pada air kaldu.
c. Memiringkan tabung/ labu hingga air kaldu menyentuh
pipa leher angsa.
d. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
D. Hasil Dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah:
a.
Percobaan Fransisco Redi
Hari/
Perubaha
Botol I
Botol II
Botol III
tanggal
n
Kamis/ Warna
Masih segar
Masih
Masih
7-11-
Bau
Tidak bau
segar
segar
2013
Kondisi
Tidak ada
Tidak bau Tidak bau
ulat
Tidak
Tidak ada
Tidak ada
Lembab/
berlendir
Tidak
Tidak
berlendir
berlendir
berair/
Jumat/
berlendir
Warna
Masih segar
Masih
Masih
8-11-
Bau
Tidak bau
segar
segar
2013
Kondisi
Tidak ada
Tidak bau Tidak bau
ulat
Tidak
Tidak ada
Tidak ada
Lembab/
berlendir
Tidak
Tidak
berlendir
berlendir
Mulai
Kecoklata
Kecoklatan
kecoklatan
n
Tidak bau
Kondisi
Berbau
Berbau
Tidak ada
ulat
Terdapat ulat
Tidak ada
Mulai
Lembab/
Belum
Tidak
berlendir
berair/
berlendir
berlendir
berlendir
Warna
Coklat tua
Coklat
berair/
Sabtu/
9-
berlendir
Warna
11- Bau
2013
Minggu
Kecoklatan
/
10- Bau
Berbau
tua
Mulai bau
11-
Kondisi
Terdapat ulat
Berbau
Tidak ada
2013
ulat
Tidak
Ada larva
Berlendir
Lembab/
berlendir
Berlendir
Senin/
berlendir
Warna
Coklat tua
Coklat
11-11-
Bau
Berbau
2013
Kondisi
lipat
Berbau
Tidak ada
ulat
Banyak ulat
Ada ulat
Berlendir
Lembab/
Kering
Mulai
berair/
2x tua
berair/
mengerin
berlendir
g
Coklat
Kecoklatan
Bau
Selasa/
Warna
Coklat tua
12-11-
Bau
Berbau
2013
Kondisi
lipat
Berbau
Tidak ada
ulat
Banyak ulat
Ada ulat
Berlendir
Lembab/
Kering
kering
2x tua
Kecoklatan
Bau
berair/
Rabu/
berlendir
Warna
Coklat tua
Coklat
Kecoklatan
13-11-
Bau
Berbau
tua
Bau
2013
Kondisi
Tidak ada
Bau
Tidak ada
ulat
Kering
Ada
Berlendir
Lembab/
berair/
berlendir
Keterangan:
kering
Botol I
: Dibiarkan terbuka.
Botol II
: Ditutup dengan kain kasa.
Botol III
: Ditutup rapat.
b. Percobaan Lazaro Spalanzani
Hari/
Perubah
Tabung I
Tabung
Tabung
Tabung
tangal
Kamis/
an
Warna
Jernih
II
Keruh
III
Jernih
IV
Keruh
7/11/20
Bau
Tdk bau
Tidak
Tdk bau
Tdk bau
13
Endapa
Tdk
bau
Tdk
Tdk
n
mengen
Tdk
mengen
mengen
dap
mengen
dap
dap
Tdk ada
dap
Tidak
Tdk ada
me
Tidak
ada
Uap
ada
Beruap
Organis
Jumat/
Warna
Jernih
Beruap
Keruh
Jernih
Keruh
8/11/20
Bau
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
13
Endapa
bau
bau
bau
bau
n
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
mengen
mengen
mengen
mengen
Organis
dap
dap
dap
dap
me
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Uap
ada
ada
ada
ada
Beruap
Jernih
Keruh
Sabtu/
Warna
Jernih
Beruap
Keruh
9/11/20
Bau
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
13
Endapa
bau
bau
bau
bau
n
Tidak
Mengen
Tidak
Mengen
mengen
Organis
dap
me
Tdk ada
dap
mengen
dap
dap
Ada
Uap
Tidak
Banyak
ada
organis
Minggu/
Warna
Keruh
Keruh
Jernih
me
Keruh
10/11/2
Bau
Berbau
Berbau
Berbau
Berbau
013
Endapa
Mengen
Mengen
Tidak
Mengen
n
dap
dap
mengen
dap
dap
Organis
Ada
Ada
me
Tidak
Banyak
ada
organis
Senin/
Warna
Keruh
Keruh
Keruh
me
Keruh
11/11/2
Bau
Berbau
Berbau
Berbau
Berbau
013
Endapa
Mengen
Mengen
Tidak
Mengen
n
dap
dap
mengen
dap
dap
Organis
Ada
Ada
me
Tidak
Banyak
ada
organis
Selasa/
Warna
Keruh
Keruh
Keruh
me
Keruh
12/11/2
Bau
Berbau
Berbau
Berbau
Berbau
013
Endapa
Mengen
Mengen
Mengen
Mengen
n
dap
dap
dap
dap
Organis
Ada
Ada
Tidak
Banyak
ada
organis
me
Rabu/
Warna
Keruh
Keruh
Keruh
me
Keruh
13/11/2
Bau
Berbau
Berbau
Berbau
Berbau
013
Endapa
Mengen
Mengen
Mengen
Mengen
n
dap
dap
dap
dap
Organis
Ada
Ada
Tidak
Banyak
ada
organis
me
me
Keterangan:
Tabung I ditutup tanpa dipanaskan.
Tabung II dipanaskan tanpa ditutup.
Tabung III ditutup dan dipanaskan.
Tabung IV tanpa ditutup dan dipanaskan.
c. Louis Pasteur
Hari/
Warna
tanggal
Kamis/
9/11/2013
Terdapat
Keruh
Jumat/
8/11/2013
endapan
Terdapat
Keruh
Sabtu/
9/11/2013
Endapan
endapan
Terdapat
Keruh
Minggu/
endapan
Terdapat
10/11/201
Keruh
endapan
3
Senin/
Keruh
Terdapat
Organism
Keterang
e
an
Belum
Tidak ada
organisme
Tidak ada
organisme
Tidak ada
organisme
Tidak ada
organisme
Tidak ada
dimiringk
an
Belum
dimiringk
an
Belum
dimiringk
an
Dimiringk
an
Dimiringk
11/11/201
endapan
3
organisme
an
Keterangan:
Pengamatan pada percobaan Loius Pasteur hanya bias
dilakukan sampai hari ke-5 karena terjadi masalah yaitu
tabung terjatuh dan air kaldu di dalamnya tumpah.
2. Pembahasan
a. Percobaan Fransisco Redi
Pada botol selai I yang diisi dengan daging tanpa
ditutup, daging tersebut berbau sehingga lalat hinggap
diatas daging, beberapa hari kemudian terdapat banyak
belatung diatas daging dan sebagian menempel pada
botol. Kondisi daging juga lembab, bau yang menyengat
dari
daging
merupakan
proses
pembusukan
yang
dilakukan oleh bakteri pengurai. Ketika daging mulai membusuk
maka datanglah lalat di sekitar botol selai. Beberapa hari kemudian
terlihat beberapa ekor belatung. Begitupun pada botol selai II yang
diisi daging dan ditutup dengan kain kasa, daging tersebut
juga berbau sehingga lalat hanya hinggap diatas kain kasa
beberapa hari kemudian muncul belatung diatas kain kasa
begitupun didaging. Sedangkan pada botol selai III yang
diisi daging dan ditutup rapat tidak terdapat belatung. Hal
ini disebabkan kerena sulit untuk dihinggapi lalat, belatung
muncul jika lalat hinggap pada daging untuk bertelur.
Percobaan ini membuktikan bahwa makhluk hidup tidak begitu saja
terbentuk dari benda-benda mati, tetapi semua makhluk hidup terbentuk
dari makhluk hidup juga.
b. Percobaan Lazaro Spalanzani
Pada tabung I air kaldu yang berada di dalam
berubah warna, mengendap dan berbau walau tabung
tersebut ditutup tetapi karena air kaldu tidak disetelikan
maka terdapat mikroorganisme didalamnya. Pada tabung
II air kaldu yang berada didalam tabung juga berubah
warna,mengendap,
dan
berbau
menandakan
adanya
mikroorganisme walau sudah diseterilkan tetapi karena
tabug tidak ditutup maka mikroorganisme yang berada
diudara masuk ke dalam tabung. Pada tabung III juga
berubah
warna,
mengendap,
dan
berbau
juga
menandakan adanya miroorganisme walau sudah ditutup
dan disterilkan, mungkin itu merupakan kesalahan pada
saat pengamatan, pada saat diamati gabus yang menutup
tabung dibuka untuk melihat adanya organisme walau
mungkin oganisme tersebut tidak ada tetapi karena selalu
dibuka
saat
diamati
maka
udara
masuk
dan
mikroorganisme juga masuk. Pada tabung IV air kaldu
berubah
warna,
berbau
dan
mengandung
banyak
organisme karena tabung tersebut tidak ditutup dan
disterilkan sehingga udara yang membawa mikoorganisme
mudah masuk dan mengembangbiakkan mikroorganisme
yang berada didalamnya.
c. Percobaan Louis Pasteur
Berdasarkan percobaan yang dilakukan diketahui bahwa pada hari
pertama, hari kedua, dan hari ketiga air kaldu yang dimasukkan pada
tabung yang dihubungkan dengan leher angsa telah berubah menjadi
keruh, terdapat endapan namun tidak terdapat organisme. Kondisi tabung
pada saat itu adalah tidak dimiringkan. Pada hari keempat air kaldu
berwarna keruh, terdapat endapan namun tidak terdapat organisme dan
tabung dalam kondisi dimiringkan hingga air kaldu menyentuh leher
angsa. Hari kelima air kaldu berwarna keruh, terdapat endapan dan mulai
terdapat organisme dan tabung dalam kondisi dimiringkan hingga air
kaldu menyentuh leher angsa. Pada prinsipnya, udara masuk
kedalam tabung tetapi partikel debu hinggap pada pipa
yang berbentuk leher angsa. Setelah dimiringkan, airnya
menjadi lebih keruh kerena air kaldu yang awalnya sudah
keruh bercampur dengan partikel debu yang menempel
pada leher angsa pada saat udara masuk, itu mendakan
adanya mikroorganisme.
E. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1. Pada percobaan Fransisco Redi menggunakan daging, pada mulanya hanya
berupa daging tetapi lama-kelamaan muncul belatung akibat lalat yang
hinggap pada daging untuk bertelur.
2. Percobaan Lazaro Spalanzani yang menggunakan air kaldu yang berubah
dari yang jernih menjadi keruh itu menandakan bahwa muncul organisme
dalam air kaldu tersebut akibat pertumbuhan kuman yang terbawa oleh
udara.
3. Percobaan Louis Pasteur yang juga menggunakan air kaldu dan labu berpipa
bentuk leher angsa, pada saat tabung masih ditegakkan air kaldu belum
mengandung mikroorganisme walau sudah keruh, tetapi pada saat labu
terseburt dimiringkan dan air kaldu menyentuh pipa dan dibiarkan beberapa
hari, air kaldu semakin keruh yang berarti terdapat mikroorganisme dari
udara sewaktu labu dimiringngkan.
Buktikan-bukti
eksperimen
ketiga
ilmuan
tersebut
akhirnya
menghasilkan teori tentang biogenesis yang menyatakan makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup. Teori ini memiliki tiga semboyan, yaitu:
a. Omne vivum ex ovo yang berarti semua makhluk hidup
berasal dari telur
b. Omne ovum ex vivo yang berarti semua telur berasal dari
makhluk hidup
c. Omne vivum ex vivo yang berarti makhluk hidup berasal
dai makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Declowdy.
2012.
Blog
Declowdy.
Teori
Asal
http://www.declowdy.blogspot.com, 2013.
Usul
Kehidupan.
Hifzah,
Amriana.
Mikrobiologi
Ternak.
Makassar.
Alauddin
University Press. 2012
Kimball, W, John. Biologi edisi ke-3 jilid 5. Jakarta. Erlangga. 1983
Yatim, Wildan. Biologi Modern. Bandung. Tarsito. 1994.