BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achiev

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian

  3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dari bulan Januari sampai bulan Mei.

  Bulan pertama untuk menyusun proposal PTK. Bulan kedua digunakan untuk observasi. Bulan ketiga untuk uji validitas dan tindakan penelitian baik siklus I maupun siklus II. Bulan keempat pengelolaan data dan penyusunan laporan PTK.

Tabel 3.1 Agenda Pelaksanaan PTK

  3.1.2 Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di SDN Ngadirojo 1 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali pada mata pelajaran IPA kelas IV semester II Tahun pelajaran 2014/2015. No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

  Januari Februar i Maret April Mei Ket

  1 Penulisan Proposal

  2 Pelaksanaan Observasi

  3 Uji validitas

  4 Pelaksanaan siklus I,II

  5 Pengelolaan data

  6 Penulisan Laporan

  3.1.3 Subyek Penelitian

  Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Ngadirojo 1 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali yang berjumlah 23 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

  3.1.4 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Prof. Dr.

  Hamzah B. Uno, M.Pd., dkk (2012:41) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar siswa meningkat. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:3), PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimuculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan menurut Herawati dkk (2008:2) menjelaskan bahwa PTK adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklis oleh guru/ calon guru di dalam kelas.

  Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk mengorganisasikan kondisi kegiatan pembelajaran melalui tindakan yang terencana, sehingga terjadi perbaikan terhadap kualitas dan kuantitas pembelajaran pada akhirnya.

3.2 Variabel Penelitian

  Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lainnya atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuwan atau kegiatan tertentu. Kerlinger (1973) dalam Nazir (2011) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Kidder (1981) dalam Nazir (2011) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

  Variabel yang akan diteliti dalam penelitian kelas ini terbagi menjadi 2 yaitu a.

  Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel sebab, karena mempengaruhi hasil variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

  Definisi operasionalnya : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu model pembelajaran dengan melibatkan kompetisi antar kelompok. Siswa diuji secara individual melalui kuis, perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang diperoleh kelompoknya.

  b.

  Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat, karena hasilnya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini ada dua variabel terikat yaitu motivasi siswa dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.

  Definisi operasionalnya : Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Seseorang yang termotivasi terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan secara konsisten dengan rasa senang.

  Hasil belajar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor yang berupa angka sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diambil sebagai berikut:

  Standar Kompetensi Dasar Pelaksanaan Materi Kompetensi

  8.1 Siklus I Energi panas dan Mendeskripsikan bunyi, serta sifat- energi panas dan sifatnya bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat- sifatnya.

  8.2 Menjelaskan Siklus II Energi alternatif berbagai energi dan cara alternatif dan cara penggunannya penggunaannya

3.3 Prosedur Penelitian

  Penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Langkah-langkah/ tahapan PTK menurut Model Kemmis & Mc Taggart dalam Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd., dkk (2012:87-88) adalah sebagai berikut : 1.

  Perencanaan (planning) Recana tindakan disusun untuk mengaji secara empiris hipotesis yang telah ditentukan. Rencana tindakan tersebut mencakup semua langkah tindakan secara rinci.

  Pelaksanaan tindakan dimulai dari materi/ bahan ajar, rencana pelajaran mencakup metode/ teknik mengajar, serta teknik dari instrumen observasi/ evaluasi dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan.

  2. Pelaksanaan (acting) Tahap tindakan merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat. Tahapan yang berlangsung di kelas ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

  3. Observasi (observing) Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahapan ini, data-data tentang pelaksanaan tindakan dari rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran dikumpulkan dengan alat bantu instrumen yang telah dikembangkan.

  4. Refleksi (reflecting) Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data/ masukan yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan (observasi). Data yang diperoleh kemudian diinterpretasi, dicari eksplanasinya, dan dianalisis. Keterlibatan kolabolator tersebut sekedar membantu peneliti agar dapat lebih tajam dalam merefleksi apa yang terjadi di dalam kelas yang digunakan untuk melaksanakan PTK. Proses refleksi memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi yang tajam dan terpercaya, akan diperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentu langkah selanjutnya.

  Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Rincian tindakan adalah

  Siklus I 1. Perencanaan a.

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b.Menentukan kelompok siswa secara heterogen dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

  c.

  Membuat lembar observasi untuk mengukur pelaksanaan pembelajaran sebagai indikator kinerja guru. d.Membuat angket motivasi sebagai indikator motivasi belajar siswa.

  e.

  Membuat soal evaluasi siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan.

2. Tindakan Pertemuan 1 a. Kegiatan Awal

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  1. Guru memberi salam

  10 Menit

  2. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa

  3. Guru melakukan presensi siswa

  4. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran

  5. Kegiatan apersepsi : Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya

  6. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran hari ini.

  7. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini

  8. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe STAD.

b. Kegiatan Inti

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  Eksplorasi

  50 Menit

  1. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai energi panas dan sifatnya

  2. Guru menggali pengetahuan siswa tentang energi panas dan sifatnya

  3. Siswa membentuk kelompok sesuai yang terdiri dari 4-5 siswa 4. Guru menjelaskan materi energi panas dan sifatnya.

  Elaborasi

  1. Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut

  2. Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi

  3. Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya dan menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi

  4. Guru memberikan bintang kepada siswa yang bertanya kepada kelompok yang presentasi di depan

  5. Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk lebih memantapkan anggota kelompoknya

  6. Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti

  7. Setelah waktu berdiskusi habis, siswa membentuk tempat duduk menjadi seperti huruf U

  8. Guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

  9. Setelah selesai mengerjakan kuis, guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang

  10. Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis (skor kemajuan

  individual)

  11. Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok

  12. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan skor kelompok yang diperoleh (penghargaan/ rekognisi tim)

  Konfirmasi

  1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami siswa

  2. Guru meluruskan kesalahpahaman siswa

  3. Guru memberikan refleksi pembelajaran c.

   Kegiatan Akhir

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

  10 Menit pembelajaran

  2. Guru member tugas siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang energi panas dan sifatnya

  3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

  Pertemuan II a. Kegiatan Awal

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  1. Guru member salam

  10 Menit

  2. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa

  3. Guru melakukan presensi siswa

  4. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran

  5. Kegiatan apersepsi : Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya

  6. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran hari ini.

  7. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini

  8. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe STAD.

b. Kegiatan Inti

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  Eksplorasi

  50 Menit

  1. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai energi panas dan sifatnya

  2. Guru menggali pengetahuan siswa tentang energi panas dan sifatnya

  3. Siswa membentuk kelompok sesuai yang terdiri dari 4-5 siswa 4. Guru menjelaskan materi energi panas dan sifatnya.

  Elaborasi

  1. Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut

  2. Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi

  3. Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya dan menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi

  4. Guru memberikan bintang kepada siswa yang bertanya kepada kelompok yang presentasi di depan

  5. Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk lebih memantapkan anggota kelompoknya

  6. Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti

  7. Setelah waktu berdiskusi habis, siswa membentuk tempat duduk menjadi seperti huruf U

  8. Guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

  9. Setelah selesai mengerjakan kuis, guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang

  10. Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis (skor kemajuan

  individual)

  11. Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok

  12. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

  1.

  2.

  3. berdasarkan skor kelompok yang diperoleh (penghargaan/ rekognisi tim)

  Konfirmasi

  Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami siswa Guru meluruskan kesalahpahaman siswa Guru memberikan refleksi pembelajaran c.

   Kegiatan Akhir

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu 1.

  2.

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Guru member tugas siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang energi panas dan sifatnya Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

  10 Menit 3.

   Pengamatan Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti

  melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dengan materi energi panas, bunyi dan sifat-sifatnya. Dengan mengisi pada lembar observasi guru dan siswa pada pelaksanaan pembelajaran dengan model STAD.

  Data pengamatan atau observasi diperoleh melalui beberapa cara, antara lain : (1) observasi atau pengamatan kepada guru dalam penerapan pembelajaran yang menggunakan model STAD, (2) observasi atau pengamatan kepada siswa untuk mengetahui motivasi siswa atau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

  4. Refleksi Refleksi merupakan analisis hasil dan proses yang diperoleh dari tindakan yang

  dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II.

  Siklus II 1. Perencanaan

  Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. proses tindakan siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. kekurangan- kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran siklus

  II. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dengan rincian sebagai berikut : a.

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b.

  Membuat kembali pembelajaran siklus dengan mengembangkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model kooperatif tipe STAD c.

  Menyiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan saat pelaksanaan pembelajaran model kooperatif tipe STAD d.

  Membuat angket motivasi siklus II sebagai indikator motivasi belajar siswa e. Membuat lembar observasi untuk mengukur pelaksanaan pembelajaran sebagai indikator kinerja guru f.

  Membuat soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dilaksanakan.

  2. Tindakan Pertemuan Pertama a. Kegiatan Awal

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu 1.

  2. Guru member salam Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa

  10 Menit

  3. Guru melakukan presensi siswa

  4. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran

  5. Kegiatan apersepsi : Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya

  6. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran hari ini.

  7. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini

  8. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe STAD.

b. Kegiatan Inti

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  Eksplorasi

  50 Menit

  1. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai energi alternatif dan cara penggunaannya

  2. Guru menggali pengetahuan siswa tentang energi alternatif dan cara penggunaannya

  3. Siswa membentuk kelompok sesuai yang terdiri dari 4-5 siswa

  4. Guru menjelaskan materi energi alternatif dan cara penggunaannya.

  1. Elaborasi Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut

  2. Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi

  3. Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya dan menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi

  4. Guru memberikan bintang kepada siswa yang bertanya kepada kelompok yang presentasi di depan

  5. Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk lebih memantapkan anggota kelompoknya

  6. Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti

  7. Setelah waktu berdiskusi habis, siswa membentuk tempat duduk menjadi seperti huruf U

  8. Guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

  9. Setelah selesai mengerjakan kuis, guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang

  10. Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis (skor kemajuan

  individual)

  11. Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok

  12. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan skor kelompok yang diperoleh (penghargaan/ rekognisi tim)

  Konfirmasi

  1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami siswa

  2. Guru meluruskan kesalahpahaman siswa

  3. Guru memberikan refleksi pembelajaran c.

   Kegiatan Akhir

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

  10 Menit pembelajaran

  2. Guru member tugas siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang energi panas dan sifatnya

  3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

  Pertemuan Kedua a. Kegiatan Awal

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  1. Guru member salam

  10 enit

  2. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa

  3. Guru melakukan presensi siswa

  4. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran

  5. Kegiatan apersepsi : Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya

  6. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran hari ini.

  7. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini

  8. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

b. Kegiatan Inti

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  Eksplorasi

  50 Menit

  1. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai energi alternatif dan cara penggunaannya

  2. Guru menggali pengetahuan siswa tentang energi alternatif dan cara penggunaannya

  3. Siswa membentuk kelompok sesuai yang terdiri dari 4-5 siswa

  4. Guru menjelaskan materi energi alternatif dan cara penggunaannya.

  1. Elaborasi Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut

  2. Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi

  3. Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya dan menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi

  4. Guru memberikan bintang kepada siswa yang bertanya kepada kelompok yang presentasi di depan

  5. Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk lebih memantapkan anggota kelompoknya

  6. Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti

  7. Setelah waktu berdiskusi habis, siswa membentuk tempat duduk menjadi seperti huruf U

  8. Guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

  9. Setelah selesai mengerjakan kuis, guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang

  10. Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis (skor kemajuan

  individual)

  11. Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok

  12. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan skor kelompok yang diperoleh (penghargaan/ rekognisi tim)

  Konfirmasi

  1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami siswa

  2. Guru meluruskan kesalahpahaman siswa

  3. Guru memberikan refleksi pembelajaran c.

   Kegiatan Akhir

  No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu

  1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

  10 enit pembelajaran

  2. Guru member tugas siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang energi panas dan sifatnya

  3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

  3. Pengamatan Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti

  melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dengan materi energi alternatif dan cara penggunaannya. Dengan mengisi pada lembar observasi guru dan siswa pada pelaksanaan pembelajaran dengan model STAD.

   Data pengamatan atau observasi diperoleh melalui beberapa cara, antara lain : (1)

  observasi atau pengamatan kepada guru dalam penerapan pembelajaran yang menggunakan model STAD, (2) observasi atau pengamatan kepada siswa untuk mengetahui motivasi siswa atau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

  4. Refleksi

  Refleksi pada siklus II ini dilakukan dengan menganalisis hasil pelaksanaan pembelajaran dari hasil belajar siswa dan motivasi belajar. Jika hasil tes siklus II ini berhasil meningkat dan mencapai KKM, maka tidak perlu ada tindakan/ siklus selanjutnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.

   Observasi

  Observasi adalah salah satu dari teknik pengumpulan data yang sangat menentukan dalam pelaksanaan PTK. Dalam menggunakan teknik Observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapi blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto (2010:272).

  Observasi merupakan kegiatan pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran di kelas guna mengumpulkan data secara kualitatif mengenai pembelajaran oleh guru untuk mencatat masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. Observasi ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Ngadirojo 1 Kecamatan Ampael Kabupaten Boyolali.

  2. Angket (Kuesioner)

  Angket adalah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden, jawaban diisi oleh responden sesuai daftar pertanyaan yang diterima. Daftra pertanyaan yang terdapat pada angket/kuesioner ini terperinci dan lengkap. Pada penelitian ini digunakan angket untuk mengukur motivasi belajar siswa. Siswa mengisi angket yang diberikan untuk mengetahui seberapa besar motivasi awal siswa terhadap pembelajaran IPA dan seberapa besar kenaikan motivasi siswa setelah menggunakan model pembelajaran STAD.

  3. Tes

  Menurut Sudijono dalam Djali dan Muljono (2008), tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui 2 siklus, sedangkan evaluasi dilakukan akhir siklus untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap siklus. Tes adalah suatu alat pengumpul informasi, bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Suharsimi Arikunto, 2006).

  Peneliti akan melakukan tes pada setiap akhir siklus. Hasil tes digunakan untuk mengukur aspek kognitif pada tingkat ketercapaian penggunaan model pembelajaran STAD dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Ngadirojo 1 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester II tahun pelajaran 2014/2015.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data 1. Lembar Observasi

  Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas belajar siswa dalam menerapkan model pembelajaran STAD selama proses pembelajaran

  IPA berlangsung. Ada dua hal yang observer amati yaitu kegiatan guru saat mengajar dan aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran. Untuk itu, lembar observasi dibedakan menjadi dua yaitu lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Guru siklus I dan II No Aspek yang Indikator Nomor Jumlah diamati

  item

  1 Pra pembelajaran Kesiapan ruang, alat dan media

  1

  1 pembelajaran.

  2 Kegiatan awal Memeriksa kesiapan siswa saat

  2

  1 pembelajaran membuka pelajaran Member motivasi dan kegiatan

  3

  1 apersepsi Menyampaikan tujuan

  5

  1 pembelajaran Menyampaiakan kegiatan

  4

  1 pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sistematis Menguasai materi

  7

  1 Menggunkan alat peraga dalam

  6

  1 menyampaikan materi Mengaitkan materi dengan

  9

  1 kehidupan nyata Menggunakan bahasa yang

  8

  1 baik dan mudah dimengerti siswa Menggunakan bahasa tulis

  11

  1 yang baik Mengarahkan siswa dalam

  12

  1 pembentukan kelompok Membimbing siswa untuk

  20

  1 berdiskusi Memfasilitasi dalam bahan

  14

  1 pembelajaran Memberi skor kepada siswa

  15

  1 Memberi penguatan terhadap

  16

  1 siswa Member waktu siswa dalam

  17

  1 memahami materi Memberi respon positif

  18

  1 terhadap siswa Menguasai kelas

  19

  1 Mengadakan kuis individual

  13

  1 Memberi skor peningkatan

  21

  1 individu

  4 Kegiatan akhir Menyimpulkan materi

  23

  1 pembelajaran Melakukan refleksi

  24

  1 Melakukan tindak lanjut

  25

  1 Jumlah

  25 Untuk lembar observasi kinerja guru digunakan Rating Scale (Sugiyono,

  2010: 141-148) dengan rentang skor 1-4 dengan 25 item. Dengan skor maksimal =100.

Tabel 3.3 kriteria Kinerja Guru Skor Kriteria

  Baik sekali ≥85% 70%-84% Baik 55%-69% Cukup baik <54% Cukup

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa

  

No Aspek yang Indikator Nomor Jumlah

diamati item

  1 Kegiatan awal Menempati tempat duduk

  1

  1

  pembelajaran masing-masing Kesiapan menerima pelajaran

  2

  1 Memperhatikan penyampaian

  3

  1

  apersepsi dan atau motivasi Memperhatikan penyampaian

  15

  1

  tujuan pembelajaran Memperhatikan penjelasan

  4

  1 akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

  2 Kegiatan inti Memahami langkah-langkah

  10

  1

  pembelajaran Memperhatikan penjelasan

  7

  1

  materi Menjawab pertanyaan

  6

  1 Terjadi interaksi positif

  9

  1 Mengikuti arahan guru dalam

  8

  1

  pembentukan kelompok Membantu teman yang belum

  11

  1

  jelas terhadap materi Membantu mengarahkan teman

  12

  1

  dalam pembentukan kelompok Menunjukkan sikap antusias

  20

  1

  dalam pembelajaran Berdiskusi aktif

  14

  1 Saling bekerja sama

  5

  1 Bertanggungjawab

  16

  1 Berani mengeluarkan pendapat

  17

  1 Memberi sikap positif terhadap

  18

  1

  teman dalam kelompok Mengerjakan kuis individual

  19

  1 Bersikap jujur

  13

  1 Bekerja sendiri saat

  21

  1

  mengerjakan kuis mengerjakan kuis

  3 Kegiatan akhir Ikut berperan dalam perumusan

  23

  1

  kesimpulan dalam pembelajaran Ikut berperan dalam refleksi

  24

  1 Melakukan tindak lanjut

  25

  1 Jumlah

  25 Untuk lembar observasi siswa digunakan rentang skor 1-4 dengan 25 item.

  Skor maksimal dari kegiatan pengamatan pembelajaran yang dirancang ialah 100

Tabel 3.5 Kriteria Kinerja Siswa Skor Kriteria

  Baik sekali ≥85% 70%-84% Baik 55%-69% Cukup baik <54% Cukup 2.

   Angket

  Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Angket pada penelitian ini untuk mengukur motivasi siswa.

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket yang berupa pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui hubungan antara variabel. Angket untuk variabel ini berisi 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Untuk setiap pernyataan, skor yang diberikan pada masing- diberi skor 1 Jawaban “Ya” diberi skor 0 Jawaban “Tidak”

  Angket ini dimaksudkan untuk mengungkap data tentang motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dengan aspek-aspeknya seperti keinginan atau inisiatif untuk belajar, keterlibatan dalam mengerjakan tugas, adanya konsisten atau keajegan, yang selanjutnya dijabarkan kedalam item-item dan kemudian menjadi instrumen.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa No Aspek yang Indikator Nomor Jumlah

  diamati item

  1 Adanya keinginan Perhatian terhadap materi 1,2

  2 atau inisiatif untuk pelajaran belajar

  Kemauan bertanya terhadap

  3

  1 materi pelajaran

  2 Keterlibatan dalam Keinginan menyelesaikan

  4

  1 mengerjakan tugas tugas dan masalah Keinginan membantu teman

  5

  1 atau kelompok belajar Keterlibatan dalam

  6

  1 menyimpulkan materi dan membuat rangkuman

  3 Konsisten atau Keyakinan atau kepercayaan 7,8

  2 keajegan Kepuasan, ketekunan, 9,10 2 keuletan

  Jumlah

  10 Data hasil angket motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

  denganmenerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dinilai dengan skor yang diperoleh

  Nilai= X 100%

  skor maksimal

Tabel 3.7 Kriteria Nilai Angket Siswa Skor Kriteri

  90%-100% Sangat tinggi 75%-89% Tinggi 60%-74% Sedang 50%-59% Rendah 0%-49% Sangat rendah 3.

   Butir Soal Tes

  Instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan model pembelajaran STAD. Instrument tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Instrumen ini dilaksanakan pada setiap siklus.

Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal siklus I

  

Kompetensi Indikator Tingkat kesukaran Teknik Bentuk

Dasar penilai instru Mudah Sedang Sukar an men

  8.1 1. 2 soal 10 soal 1 soal Pilihan Pilihan mendeskripsi menyebutk ganda ganda kan energi an sumber- panas dan sumber bunyi yang energi terdapat di panas lingkungan 2. - 6 soal 1 soal sekitar serta mengidenti sifat-sifatnya. fikasi sumber energi panas

Tabel 3.9 Kisi-kisi Soal siklus II Kompetensi Indikator Tingkat kesukaran Teknik Bentuk Dasar Mudah Sedang Sukar penilaian instrum en

  8.2 1. 2 soal 13 soal 1 soal Pilihan Pilihan Menjelaskan menyebut ganda ganda berbagai kan energi macam- alternatif dan macam cara sumber penggunaann energi ya alternatif

  • 2. 4 soal - menyebut kan kegunaan masing- masing energi alternatif

  Penilaian hasil belajar siswa diambil dari proses prasiklus, siklus I dan siklus II. Penetapan nilai digunakan rumus sebagai berikut (Depdiknas, 2003) :

  ∑skor yang diperoleh siswa X 100%

  = ∑skor maksimum

  ∑siswa yang tuntas X 100

  = ∑jumlah siswa

  Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.10 dibawah ini

Tabel 3.10 Kriteria Ketuntasan Belajar Skor Kriteria

  >90% Baik sekali 80%-90% Baik 70%-79% Cukup baik 60%-69% Kurang <59% Sangat kurang

3.5 Analisis Kesukaran Soal Soal yang ideal adalah soal yang sesuai dengan kemampuan peserta tes.

  Dengan demikian soal yang terlalu sulit bukan merupakan soal yang baik karena hanya dapat dikerjakan oleh sedikit peserta, khususnya kelompok atas (upper group) atau bahkan tidak ada seorangpun yang mampu menyelesaikannya. Begitu pula soal yang terlalu mudah sehingga dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta, sehingga tidak mampu membedakan peserta yang pandai dan yang tidak pandai. Kesimpulannya soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran butir soal ditandai dengan banyaknya siswa yang mampu menjawab benar.

  Cara mencari indeks kesukaran soal dengan rumus :

  =

  Dimana : P = indeks kesukaran

  JS = jumlah keseluruhan siswa Kriteria tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2009:210) :

  P : 0,00-0,30 adalah soal yang sukar P : 0,30-0,70 adalah soal yang sedang P : 0,70-1,00 adalah soal yang mudah

  3.6 Uji Validitas Instrumen

  Instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Gay 1983:332). Dengan instrument yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Atau dapat dikatakan juga bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka instrumen itu juga valid.

  Menurut Sudjana (2013:12), validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu juga valid. Pada penelitian ini peneliti menggunakan SPSS 19.0 untuk menguji data yang berbentuk angka (kuantitatif).

  3.7 Uji Reliabilitas Instrumen

  Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat memiliki hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali (Sutriyono, dkk 2014:336-337).

  Menurut Sudjana (2013:12), uji reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, Sugiyono (2013:173). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS versi

  19.0

  3.8 Analisis Data

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, sedangkan data kualitatif ini adalah observasi dari hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Data kualitatif yang diperoleh dari observasi guru selama proses pembelajaran IPA berlangsung dengan cara deskriptif, dan data ini hanya bersifat sebagai data pendukung. Kemudian hasilnya dianalisis secara deskriptif komparatif, yaitu membandingkan motivasi dan hasil belajar IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.

  3.9 Indikator Kinerja

  Pencapaian indikator kinerja dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila :1) Motivasi belajar dari 75% siswa memperoleh kategori tinggi (skor 75-89%). 2) Hasil belajar dari 80% siswa mencapai KKM ≥70.

Dokumen yang terkait

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Hukuman dalam Bentuk Bimbingan Jasmani terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa Kelas V di SD N Kemetul

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Hukuman dalam Bentuk Bimbingan Jasmani terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa Kelas V di SD N Kemetul

0 0 24

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Mangunsari 05 K

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga Semester II T

0 0 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga Semester II T

0 0 22

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI 05 KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga Semester II T

0 0 93

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Aplikasi EROMO (Electronic Rotogravure Mobile Maintenance) pada PT Pura Group Unit Rotogravure Menggunakan Service Operation pada Framework ITIL (Information Technology Infrastructure

0 0 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas IV SDN Ngadirojo

0 0 11