BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Think Pair

34

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidoluhur 02 Kecamatan Jaken, Kabupaten
Pati, pada semester I tahun pelajaran 2016/2017.
Subyek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Sidoluhur 02 Kecamatan Jaken,
Kabupaten Pati yang berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa
perempuan. SDN Sidoluhur terletak didesa Sidoluhur RT 5 RW 1 Kecamatan Jaken
Kabupaten Pati.
SD Negeri Sidoluhur 02 adalah sekolah yang terletak di pinggiran desa, di depan
sekolah terdapat jalan desa, sekolah tersebut sawah dan rumah penduduk. Sekolah ini jauh
dari perkotaan tetapi tidak terlalu pelosok dan tidak ketinggalan dengan sekolah-sekolah lain.
SDN Sidoluhur terdiri dari 6 Rombel dengan jumlah siswa sebanyak delapan puluh lima (85),
sebanyak empat puluh tujuh (47) siswa laki-laki dan tiga puluh sembilan (39) perempuan.
Tenaga pendidik dan kependidikan pada SDN Sidoluhur 02 ini berjumlah tiga belas (13) orang
yang terdiri dari satu (1) Kepala Sekolah, enam (6) orang guru kelas, satu (1) orang guru
agama, satu (1) orang guru Penjasorkes, satu (1) orang guru Bahasa Inggris, satu (1) orang
Tata Usaha, satu (1) orang Petugas Perpustakaan, satu (1) penjaga sekolah. Dalam bidang

sarana prasarana sekolah ini terdiri dari 7 ruangan kelas untuk 6 ruang kelas digunakan oleh
kelas 1-6 dan satu lagi untuk perpustakaan, 1 ruangan untuk kantor kelapa sekolah, guru dan
ruang komputer, 3 ruang wc yang terdiri dari 1 ruang wc untuk guru dan 2 ruang wc untuk
siswa, 1 kantin sekolah. Sebagian besar kejuaraan diraih oleh siswa di SD Negeri Sidoluhur 02
adalah dalam bidang olahraga.

34

35

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel pengaruh yakni pendekatan
Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) serta variabel
terpengaruh adalah hasil belajar IPS.
Pendekatan PBL dan model pembelajaran TPS adalah pendekatan pembelajaran IPS
inovatif dan kooperatif yang dirancang untuk menciptakan suasana diskusi kelas memecahkan
masalah nyata secara berkelompok kemudian di share kan ke teman-teman sekelas dengan
KD 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. KD 4.1
Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. KD 3.2
Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang. KD 4.2
Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama
di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan
karakteristik ruang tentang Sumber daya alam (SDA) melalui langkah-langkah: berfikir
karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA; mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan SDA; mendiskusikan rumusan masalah SDA dan pemanfaatannya dengan
pasangannya (Pairing); mengumpulkan informasi SDA dan pemanfaatan; diskusi kelompok
sharing identifikasi SDA dan solusi SDA; menyajikan laporan hasil identifikasi SDA dan solusi
SDA.
Hasil belajar IPS adalah besarnya angka yang diperoleh dari skor pengetahuan dan
keterampilan yang diukur melalui proses belajar dan hasil pembelajaran berdasarkan KKM.

36

3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model spiral
dari C. Kemmis dan MC. Taggart (1998) dalam penelitian menggunakan prosedur penelitian
dua siklus yaitu siklus1 dan siklus 2 sampai tujuan belajar tercapai.

Prosedur penelitian ini dapat digambarkan melalui gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1
PTK Model Spiral
C. Kemmis dan MC. Taggart
Berdasarkan gambar 3.1, prosedur dalam PTK melalui beberapa siklus, jika pada
siklus 1 masih belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus berikutnya sampai
tujuan tercapai. Tahapan penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut:
SIKLUS 1
Dalam pelaksanaan siklus 1 terdapat 3 langkah yaitu:
1.

Perencanaan
Kegiatan dalam perencanaan adalah menemukan permasalahan pembelajaran/

analisis masalah kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang KD
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi, dan KD 4.1
menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai provinsi disajikan melalui

lampiran 1, menyiapkan materi tentang sumber daya alam disajikan melalui lampiran 2,

37

menyiapkan media berupa gambar-gambar sumber daya alam secara rinci pada lampiran 3,
membuat kisi-kisi pengukuran hasil belajar IPS yang secara rinci pada tabel 3.1 pada lampiran
4, membuat butir soal disajikan melalui lampiran 5, membuat rubrik ketrampilan disajikan
melalui tabel 3.3 pada lampiran 6, membuat lembar observasi tindakan pendekatan PBL dan
pendekatan TPS siswa yang disajikan pada lampiran 7, membuat lembar observasi tindakan
pendekatan PBL dan model pembelajaran TPS guru yang disajikan pada lampiran 8.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan tindakan yang
telah dirancang dalam RPP yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas
4. Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi untuk mengobservasi
apakah kegiatan pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan RPP. Kegiatan ini dilakukan
oleh guru kelas dan dibantu oleh teman sejawat yang berperan sebagai observer pada waktu
bersamaan dalam pelaksanaan tindakan.
3. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1.
Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan

pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang
dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan
yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyususun rencana kegiatan
pada siklus 2. Siklus 2 dilaksanakan untuk menetapkan pembelajaran selanjutnya.

SIKLUS 2
Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai indikator
keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus 2 merupakan
penyempurnaan dari kelemahan ataupun kekurangan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus 2
dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari:
1.

Perencanaan
Kegiatan dalam pelaksanaan adalah pengajuan permasalahan pembelajaran/analisis

masalah kemudian menyusun RPP dengan KD 3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial,

38

ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia;

serta hubungannya dengan karakteristik ruang, menyiapkan materi tentang keragaman sosial
dan budaya. RPP disajikan melalui lampiran 9, menyiapkan materi tentang sumber daya alam
yang disajikan melalui lampiran 10, menyiapkan media berupa gambar-gambar keragaman
suku bangsa di Provinsi DKI Jakarta yang disajikan melalui lampiran 11, membuat kisi-kisi
pengukuran hasil belajar IPS yang secara rinci disajikan melalui tabel 3.2 pada lampiran 12,
membuat butir soal disajikan melalui lampiran 13, membuat rubrik ketrampilan disajikan
melalui tabel 3.4 pada lampiran 14, membuat lembar observasi tindakan pendekatan PBL dan
pendekatan TPS siswa kelas 4 yang disajikan pada lampiran 15, membuat lembar observasi
tindakan pendekatan PBL dan model pembelajaran TPS guru yang disajikan pada lampiran
16.
2.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu mengimplementasikan tindakan yang

telah dirangcang dalam RPP yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS di dalam
kelas. Selama proses pembelajaran perlu dilakukan observasi untuk mengobservasi apakah
kegiatan pembelajaran yang berlangsung sesuai RPP. Kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas
dan dibantu teman guru sejawat yang berperan sebagai observer pada waktu pelaksanaan
pembelajaran.

3.

Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 2.

Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan utuk menyusun laporan.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari subjek penelitian.
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik tes dan
teknik non tes berupa observasi. Instrumen yang digunakan dalam teknik tes adalah butir soal

39

dan instrumen yang digunakan dalam teknik non tes (observasi) berupa lembar observasi
yang dilengkapi dengan rubrik pengukuran keterampilan (psikomotor).
Pembuatan rubrik pengukuran mengacu pada kisi-kisi instrumen penelitian. Kisi-kisi
pengukuran instrumen hasil belajar IPS disajikan pada tabel 3.1 di bawah ini.


40

Tabel 3.1
Kisi-kisi Pengukuran Instrumen Hasil Belajar IPS Pendekatan PBL dan Model Pembelajaran TPS Siklus 1
Aspek

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Siklus 1
3. Memahami pengetahuan
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ru
faktual dengan cara menga
ang dan pemanfaatan sumber
mati dan menanya berdasar
daya alam untuk kesejahteraan
kan rasa ingin tahu tentang
masyarakat dari tingkat kota/

dirinya, makhluk ciptan
kabupaten sampai tingkat
Tuhan dan kegiatannya, dan
provinsi.
benda-benda di jumpai di
rumah dan di sekolah, dan
tempat bermain

Indikator

3.1.1 Mengidentifikasi karakteristik
SDA
3.1.2 Mengidentifikasi pemanfaatan
SDA
3.1.3 Menjelaskan masalah SDA
3.1.4 Menjelaskan pemanfaatan SDA

3.1.5 Mengklasifikasi SDA yang dapat
diperbaharui dan SDA yang tidak
dapat diperbaharui

3.1.6 Menemukan solusi
permasalahan SDA.
4. Menyajikan pengetahuan
4.1 Menyajikan hasil identifikasi
4.1.1 Menyajikan laporan hasil
faktual dalam bahasa yang
karak teristik ruang dan pemanfa
identifikasi SDA dan solusi SDA.
jelas, sistematis dan logis,
atan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari
dalam karya yang estetis,
tingkat kota /kabupaten sampai
dalam gerakan yang mencer
tingkat provinsi.
minkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencer
minkan perilaku anak beri
man dan berakhlak mulia.
Keterangan: OPG = Obyektif Pilihan Ganda

LO dengan RPK = Lembar Observasi dengan Rubrik Penilaian Ketrampilan

Teknik Penilaian
Bentuk
Bentuk
Penilaian
Instrum
en
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 Tes
Non
Tes
OPG


Kognitif

Psikomotorik





OPG





OPG





OPG



OPG




OPG




LO
dengan
RPK

No. Item

1,2,3,10
,11,
18,23,
26,27
4,7,8,17
9,14,19,
25, 28
15,20,2
1, 24
5,6,13,3
0
12,16,2
2, 29
RPK
No 1-6

40

41

Tabel 3.2
Kisi-kisi Pengukuran Instrumen Hasil Belajar IPS Pendekatan PBL dan Model Pembelajaran TPS Siklus 2
Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Siklus 2
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda di jumpai di
rumah dan di sekolah,
dan tempat bermain

3.2 Mengidentifikasi
keragaman sosial,
ekonomi, budaya, etnis,
dan agama di
provinsi setempat
sebagai identitas
bangsa Indonesia;
serta hubungannya
dengan karakteristik
ruang

Indikator

3.2.1
3.2.2

3.1.3
3.2.4

3.2.5

3.2.6

Mengidentifikasi keragaman suku bangsa
dan budaya setempat
Mengidentifikasi keragaman suku bangsa,
bahasa, agama,dan tradisi seni budaya
khususnya di provinsi DKI Jakarta
Menjelaskan masalah keragaman suku
bangsa dan budaya setempat
Menjelaskan masalah keragaman suku,
bangsa, bahasa, agama, dan tradisi seni
budaya khususnya di provinsi DKI Jakarta
Mengklasifikasi keragaman suku, bangsa,
bahasa, agama, dan tradisi seni budaya
khususnya di provinsi DKI Jakarta
Menemukan solusi permasalahan
keragaman suku bangsa dan budaya di
provinsi DKI Jakarta
Menyajikan laporan hasil identifikasi
keragaman suku bangsa dan budaya di
provinsi DKI Jakarta

4.Menyajikanpengetahuan
4.2 Menyajikan hasil
4.2.1
faktual dalam bahasa yang identifikasi mengenai
jelas, sistematis dan logis,
keragaman sosial, ekonomi,
dalam karya yang estetis,
budaya, etnis, dan agama
dalam gerakan yang men
di provinsi setempat
cerminkan anak sehat, dan
sebagai identitas bangsa
dalam tindakan yang
Indonesia; serta
mencermin kan perilaku
hubungannya dengan
anak beriman dan
karakteristik ruang.
berakhlak mulia.
Keterangan: OPG = Obyektif Pilihan Ganda
LO dengan RPK = Lembar Observasi dengan Rubrik Penilaian Ketrampilan

Aspek
Kognitif
Psikomotorik
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5

Teknik Penilaian
Bentuk Tes
Bentuk
Instrumen
Tes Non
Tes





O PG





O PG





OPG





OPG



O PG

5,6,13,30

OPG

12,16,22,
29

LO dengan
RPK

RPK No 16







No. Item

1,2,3,10,11
18,23, 26,27
4,7,8,17

9,14,19,25,
28
15,20,21,
24

41

42

Mendasarkan pada kisi-kisi pengukuran instrumen hasil belajar IPS, dibuatlah
instrumen pengukuran yang berupa butir soal dan rubrik pengukuran untuk keterampilan.
Butir soal IPS siklus 1 disajikan melalui lampiran 5, dan butir soal IPS siklus 2
disajikan melalui lampiran 13. Adapun rubrik pengukuran keterampilan siklus 1 disajikan
melalui tabel 3.3 dan rubrik pengukuran keterampilan siklus 2 disajikan melalui tabel 3.4. Di
bawah ini rubrik pengukuran keterampilan siklus 1 disajikan melalui tabel 3.3 di halaman
berikut.

43

Kriteria

Mengidentifikasi
SDA yang ada di
sekitar sekolah

Penyajian hasil
identifikasi
karakteristik ruang
dan pemanfaatan
SDA dalam bentuk
tulisan dengan
sistematis.

Penyajian hasil
identifi kasi
karakteristik ruang
dan pemanfaatan
SDA menggunakan
bahasa lesan
dengan sopan dan
mudah dipahami

Tabel 3.3
Rubrik Pengukuran Psikomotorik
Penyajian Laporan Hasil Identifikasi SDA Siklus 1
Sangat Baik
Baik
Cukup
(4)
(3)
(2)
Mengidentifikasi
semua SDA yang
ada di sekitar
sekolah
berdasarkan hasil
pengamatan
Mampu
menyajikan hasil
identifikasi
karakteristik ruang
dan pemanfaatan
SDA dalam
bentuk tulisan
dengan
sistematis.
Penyajian hasil
identifikasi SDA
menggunakan
bahasa lesan
dengan sopan
dan mudah
dipahami

Mengidentifikasi
sebagian besar
SDA yang ada di
sekitar sekolah
berdasarkan hasil
pengamatan
Mampu menyajikan
hasil identifikasi
karakteristik ruang
dan pemanfaatan
SDA dalam bentuk
tulisan dengan
cukup sistematis.

Mengidentifikasi
sebagian SDA yang
ada di sekitar sekolah
berdasarkan hasil
pengamatan

Penyajian hasil
identifikasi SDA
menggunakan
bahasa lesan
dengan cukup
sopan dan cukup
dipahami

Penyajian hasil
dentifikasi SDA
menggunakan
bahasa lesan dengan
kurang sopan dan
sulit dipahami

Mampu menyajikan
hasil identifikasi
karakteristik ruang
dan pemanfaatan
SDA dalam bentuk
tulisan dengan
kurang sistematis.

Penilaian (penskoran) Psikomotor Siklus 1 : Total skor siswa
X 100
Total skor maksimal

Perlu
Pendampingan
(1)
Mengidentifikasi
sebagian kecil SDA
yang ada di sekitar
sekolah berdasar
kan hasil
pengamatan
Belum mampu
menyajikan hasil
identifikasi
karakteristik ruang
dan pemanfa atan
SDA dalam bentuk
tulisan dengan
sistematis
Penyajian hasil
identifikasi SDA
menggunakan
bahasa lesan
dengan tidak sopan
sehingga tidak bisa
dipahami

44

Tabel 3.4
Rubrik Pengukuran Psikomotorik
Penyajian Laporan Hasil Identifikasi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
di Provinsi Jakarta Siklus 2
Kriteria

Sangat Baik
(4)
Mengidentifikasi semua
keragaman suku
bangsa dan budaya di
provinsi DKI Jakarta
berdasarkan hasil
pengamatan

Baik
(3)
Mengidentifikasi
sebagian besar
keragaman suku bang
sa dan budaya di
provinsi DKI Jakarta
berdasarkan hasil
pengamatan

Cukup
(2)
Mengidentifikasi
sebagian keragaman
suku bangsa dan
budaya di provinsi
DKI Jakarta
berdasarkan hasil
pengamatan

Penyajian hasil
identifikasi
keragamaan suku
bangsa & budaya
di provinsi DKI
Jakarta dalam
bentuk tulisan
dengan sistematis.

Mampu menyajikan
hasil identifikasi
keragaman suku
bangsa dan budaya di
provinsi DKI Jakarta
dalam bentuk tulisan
dengan sistematis

Mampu menyajikan
hasil identifikasi
keragaman suku
bangsa dan budaya di
provinsi DKI Jakarta
dalam bentuk tulisan
dengan cukup
sistematis.

Mampu menyajikan
hasil identifikasi
keragaman su ku
bangsa dan budaya
di provinsi DKI
Jakarta dalam bentuk
tulisan dengan
kurang sistematis.

Penyajian hasil
identifikasi
keragaman suku
bangsa dan budaya
di provinsi DKI
Jakarta
menggunakan
bahasa lesan
dengan sopan dan
mudah dipahami

Penyajian hasil
identifikasi keragaman
suku bangsa dan
budaya di provinsi DKI
Jakarta menggunakan
bahasa lesan dengan
sopan dan mudah
dipahami

Penyajian hasil
identifikasi keragaman
suku bangsa dan
budaya di provinsi DKI
Jakar ta menggunakan
bahasa lesan dengan
cukup sopan dan cukup
dipahami

Penyajian hasil
identifikasi
keragaman suku
bangsa dan budaya
di provinsi DKI
Jakarta
menggunakan
bahasa lesan dengan
kurang sopan dan
sulit dipahami

Mengidentifikasi
keragaman suku
bangsa dan buda
ya di provinsi DKI
Jakarta

Penilaian (penskoran) Psikomotor. Siklus 2 : Total skor siswa
X 100
Total skor maksimal

Perlu
Pendampingan (1)
Mengidentifikasi
sebagian kecil
keragaman suku
bangsa dan budaya
di provinsi DKI
Jakarta
berdasarkan hasil
pengamatan
Belum mampu
menyajikan hasil
identifikasi
keragaman suku
bangsa dan budaya
di provinsi DKI
Jakarta dalam bentuk
tulisan dengan
sistematis
Penyajian hasil
identifikasi
keragaman suku
bangsa dan budaya
di provinsi DKI
Jakarta
menggunakan
bahasa lesan dengan
tidak sopan sehingga
tidak bisa dipahami

45

3.5

Uji Instrumen Penilaian
Uji Validitas Instrumen

Sebuah instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur (Sugiyono, 2011: 348). Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006: 170).
Rumus korelasi product moment dengan angka kasar adalah sebagai berikut:
{∑


{∑

Keterangan:
rxy
= Koefisien korelasi pearson
x
= Variabel bebas
y
= Variabel terikat
n
= Jumlah data



{ ∑



{∑

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 19,0 Ada berbagai
pendapat tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen. Kriteria dinyatakan
valid apabila indeks validitas ≥0,40 (Wardani Naniek Sulistya dkk., 2014: 365). Sebelum
instrumen tes formatif pada siklus 1 dan siklus 2 diberikan, maka sebelumnya perlu dilakukan
uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen butir soal formatif untuk siklus 1 dan siklus 2
dilakukan pada 15 siswa di SDN Sidoluhur 01. Butir soal terdiri dari 30 butir dan berbentuk
soal pilihan ganda. Hasil uji validitas siklus 1 dengan bantuan SPSS 19,0 disajikan melalui
tabel 3.1 di halaman berikut:

46

Tabel 3.5
Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus 1 dan Siklus 2
No Butir
Siklus 1
Siklus 2
Soal
No Urut
Corrected Item-Total
Corrected Itemcorrelation
Kriteria
Total correlation
Kriteria
1
1
,369
Tidak Valid
,441
Valid
2
2
,627
Valid
,616
Valid
3
3
,368
Tidak valid
,423
Valid
4
4
,706
Valid
,673
Valid
5
5
,683
Valid
,694
Valid
6
6
,351
Tidak valid
,397
Tidak valid
7
7
,666
Valid
,701
Valid
8
8
,743
Valid
,727
Valid
,368
,423
Valid
9
9
Tidak valid
10
10
,477
Valid
,520
Valid
11
11
,404
Tidak valid
,397
Tidak valid
12
12
,702
Valid
,688
Valid
13
13
,627
Valid
,580
Valid
14
14
,670
Valid
,612
Valid
15
15
,702
Valid
,688
Valid
16
16
,415
Valid
,420
Valid
17
17
,702
Valid
,688
Valid
18
18
,702
Valid
,688
Valid
19
19
,573
Valid
,580
Valid
20
20
,683
Valid
,688
Valid
21
21
,477
Valid
,423
Valid
22
22
,627
Valid
,673
Valid
23
23
,368
Tidak valid
,694
Valid
24
24
,706
Valid
,397
Tidak valid
25
25
,683
Valid
,701
Valid
26
26
,670
Valid
,612
Valid
27
27
,702
Valid
,688
Valid
28
28
,415
Valid
,420
Valid
29
29
,702
Valid
,688
Valid
30
30
,702
Valid
,688
Valid
Sumber : Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 3.5 nampak ada 6 butir soal yang tidak valid dan dinyatakan
dengan corrected item to total correlation di bawah 0,40, yakni nomor 1, 3, 6, 9, 11, dan 23.

47

Butir soal yang tidak valid, dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
dibutuhkan 20 butir soal, maka butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir
soal yang valid dan di ambil butir soal yang memiliki skor corrected item to total correlation
tinggi berdasarkan ranking, sehingga butir soal nomor 10, 16, 21, dan 28 tidak digunakan.
Distribusi hasil uji validitas butir soal pada siklus 2,secara rinci disajikan melalui tabel
3.5 di atas.
Dari tabel 3.5 nampak bahwa terdapat 3 butir soal yakni butir soal nomor 6, 11, dan
24, corrected item to total correlation di bawah 0,40. Berdasarkan kriteria indeks validitas,
apabila corrected item to total correlation < 0,40, maka butir soal tidak valid. Oleh karena, 3
butir soal yang bernomor 6, 11, dan 24, tidak valid, maka ke tiga butir soal tersebut, dibuang
dan tidak digunakan dalam penelitian. Butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
butir soal yang indeks validitasnya ≥ 0,40 yaitu butir soal yang bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9,
10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30. Maka dapat
dirangking dari corrected item to total correlation tertinggi ke corrected item to total correlation
terendah yakni, 8, 7, 25, 5, 23, 12, 15, 17, 18, 20, 27, 29, 30, 4, 22, 2, 14, 26, 13, 19, 10, 1, 3,
9, 21, 16, dan 28. Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka butir soal yang
digunakan dalam penelitian adalah butir soal yang valid dan dirangking berdasarkan besarnya
r karena mempunyai r rendah butir soal nomor 1, 3, 9, 10, 16, 21, dan 28 tidak digunakan
dalam penelitian. Butir soal yang digunakan dalam penelitian yakni 8, 7, 25, 5, 23, 12, 15, 17,
18, 20, 27, 29, 30, 4, 22, 2, 14, 26, 13, dan 19. Perhitungan secara rinci uji validitas butir soal
yang berbentuk pilihan ganda untuk siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam lampiran 20 dan
lampiran 21 yang merupakan printout dari SPSS versi 19,0

Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal
Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah
untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistensy) skor tes.
Pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam

48

pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil (Wardani
Naniek Sulistya.,dkk 2014: 344)
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal pilihan ganda untuk
tes formatif siklus 1 dan siklus 2. Untuk menentukan koefisien reliabilitas dengan KR20
(Sugiyono, 2011: 359) adalah:

Keterangan:

{



k

= jumlah item dalam instrumen

pi

= proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

qi

= 1-pi

st2

= varians total

}

Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 19,0 dan
intrepetasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam Cronbach’s Alpha. Seperti
yang terdapat dalam buku Asesmen Pembelajaran SD Bahan Belajar Mandiri yang ditulis oleh
Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2014:346) yang disajikan melalui tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6
Indeks Reliabilitas
No
Indeks
Interpretasi
1
0,80 – 1,00
Sangat reliabel
2
0,60 - 0,80
Reliabel
3
0,40 - 0,60
Cukup reliabel
4
0,20 – 0,40
Agak reliabel
5
< 0,20
Kurang reliabel
Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 346)

Uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, yang terdiri dari 30 butir soal,
dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 01 Jaken Pati sejumlah 15 siswa. Reliabilitas
butir soal siklus 1 ditunjukkan oleh skor Cronbach’s Alpha sebesar 0,931, artinya reliabilitas
butir soal sangat reliabel, sehingga instrumen butir soal siklus 1 dapat digunakan dalam
penelitian. Hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus 2 diperoleh Cronbach’s Alpha

49

sebesar 0,933, artinya reliabilitas butir soal siklus 2 sangat reliabel, sehingga butir soal dapat
digunakan dalam penelitian. Distribusi uji reliabilitas instrumen butir soal siklus 1 dan siklus 2,
secara rinci disajikan melalui tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7
Distribusi Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus 1 Dan Siklus 2

30

Cronbach’s
Alpha
,931

Sangat reliabilitas

30

,933

Sangat reliabilitas

No Urut

Siklus

Jumlah Butir Soal

1

1

2

2

Interpretasi

Sumber : Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 3.7 nampak bahwa besarnya Cronbach’s Alpha butir soal untuk
siklus 1 sebesar 0,931; dan pada siklus 2 sebesar 0,933. Besarnya Cronbach’s Alpha yang
diperoleh, berada diantara indeks 0,80-1,00, maka butir soal yang di uji cobakan termasuk
sangat reliabel. Dengan demikian, instrumen butir soal untuk siklus 1 dan siklus 2, dapat
digunakan dalam penelitian. Printout uji reliabilitas butir soal yang berbentuk pilihan ganda
siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam lampiran 6 dan lampiran 7
Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2014:344), tingkat
kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu
butir soal. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar atau salah pada
tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat
kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus seperti di halaman berikut.

50

Keterangan
B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul
N = Jumlah peserta didik
P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar

Menurut Aiken dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:83), tingkat
kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarrnya berkisar 0,001,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tingkat kesukaran
yang dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.8
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai
Tingkat Kesukaran
0,01 – 0,25
Sukar
0,26 – 0,75
Sedang
0,76 – 1,00
Mudah
Sumber: Aiken dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:83)

Hasil uji coba instrumen butir soal sebanyak 30 butir dianalisis, untuk mengetahui
tingkat kesukaran masing-masing butir soal. Tingkat kesukaran butir soal sedang yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
Hasil analisis terhadap tingkat kesukaran butir soal siklus 1 menunjukkan bahwa ke 30
butir soal memiliki tingkat kesukaran butir soal sedang, distribusi tingkat kesukaran butir soal
ditunjukkan melalui lampiran 6. Penelitian ini membutuhkan 20 butir soal, sehingga 10 butir
soal yang memiliki P yang rendah berdasarkan ranking dibuang.
Uji coba butir soal siklus 2 terdiri dari 30 butir soal. Hasil analisis item menunjukkan
bahwa tingkat kesukaran ke 30 butir soal adalah sedang yakni skor P antara 0,26 dan 0,27.
Butir soal yang dibutuhkan 20 butir. Maka 10 butir soal sisanya dibuang yakni butir soal yang

51

memiliki P antara 0, 76 dan 1,00 dengan angka yang paling rendah. Printout tingkat kesukaran
butir soal siklus 1 dan siklus 2 disajikan melalui lampiran 6 dan 7.
3.6

Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam penelitian ini, apabila hasil belajar IPS
siswa tuntas dengan KKM ≥ 80, mencapai minimal 60 % dari seluruh siswa pada siklus 1, dan
seluruh siswa 100% mencapai ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus 2.
3.7

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik diskriptif komparatif berupa teknik persentase
yaitu membandingkan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan, skor rata-rata, skor minimum,
dan skor maksimum antara pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24