BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning dan Model Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar IPA p

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang
signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui model Discovery
Learning dan model Numbered Heads Together terhadap hasil belajar IPA
sekolah dasar. Dalam peneltian ini menggunakan dua kelompok yang
mendapatkan perlakuan atau treatment yang berbeda. Kelompok eksperimen akan
mendapat perlakuan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik
melalui model Discovery Learning. Sedangkan kelompok kontrol mendapatkan
perlakuan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik melalui model
Numbered Heads Together.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi
Eksperimental Design). Bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan adalah
bentuk Pretest-Posttest, Non-equivalent Control Group Design. Dalam desain
eksperimen Non-equivalent Control Group Design kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random yang masing-masing akan
mendapatkan perlakuan atau treatment yang berbeda. Untuk mengetahui

kesetaraan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka dilakukan pretest
sebelum diberikan perlakuan atau treatment. Sedangkan untuk mengetahui
keberhasilan model pembelajaran yang digunakan maka dilakukan posttest
sesudah diberikan perlakuan atau treatment.
Pretest
01
02

Treatment
X1
X2

34

Posttest
03
04

35


Keterangan:
01 = hasil pretest kelompok eksperimen
02 = hasil pretest kelompok kontrol
X1= perlakuan atau treatment penerapan pendekatan saintifik melalui

model

pembelajaran Discovery Learning pada kelompok eksperimen
X2= perlakuan atau treatment penerapan pendekatan saintifik melalui model
pembelajaran Numbered Heads Together pada kelompok kontrol
03 = hasil posttest kelas eksperimen
04 = hasil posttest kelas kontrol
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap seperti berikut:
1.

Permohonan izin penelitian kepada pihak sekolah

2.

Observasi keadaan siswa dengan mewawancarai wali kelas dan melihat

langsung keadaan kelas

3.

Menyusun instrumen penelitian dan RPP

4.

Melakukan konsultasi RPP dan validasi treatment kepada guru kelas

5.

Melakukan pretest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

6.

Pelaksanaan treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan
pendekatan saintifik melalui model Discovery Learning

7.


Pelaksanaan treatment pada kelompok kontrol dengan menggunakan
pendekatan saintifik melalui model Numbered Heads Together

8.

Melakukan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

9.

Analisis data hasil penelitian

3.2 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Bonyokan, Kecamatan Jatinom,
Kabupaten Klaten. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara penerapan
pendekatan saintifik melalui model Discovery Learning dan model Numbered
Heads Together maka subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas 3A dan kelas
3B SD Negeri 01 Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Kelas 3A SD
Negeri Bonyokan sebagai kelompok kontrol diberi perlakuan menggunakan
model pembelajaran Numbered Heads Together untuk mata pelajaran IPA.

Sedangkan Kelas 3B SD Negeri 01Bonyokan sebagai kelompok eksperimen

36

diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui
model pembelajaran Discovery Learning untuk mata pelajaran IPA. Subjek
penelitian disajikan pada Tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1
Data Guru dan Siswa Kelas 3 SD Negeri 01 Bonyokan Kecamatan Jatinom
Kabupaten KlatenTahun Pelajaran 2014/2015
Kelas
3A
3B

Nama
Guru/Pengajar
Farida
Nurhayati
Upik Sri
Mulyani


Pendidikan
Sarjana
Sarjana

Siswa
Laki-laki Perempuan
14
11
14

Jumlah

13

Jumlah
25
27
52


Dilihat dari tabel 3.1, dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas 3A
sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 14 laki-laki dan 11 perempuan
sedangkan pada kelas 3B sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 14 lakilaki dan 13 perempuan.
Penentuan subjek penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan
antara lain adalah SD 01 Bonyokan memiliki kelas yang paralel salah satunya
pada kelas 3 hal ini memudahkan peneliti dalam proses penilitian yang akan
dilakukan, kemudian pada setiap kelas sudah memiliki LCD sehingga dapat
digunakan selama penelitian. Dalam penentuan subjek penelitian perlu dilakukan
uji kesetaraan untuk melihat apakah terdapat kesetaraan kemampuan belajar pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk melihat tingkat kemampuan
belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol perlu diberikan pretest
sebelum diberikan perlakuan kemudian dilakukan uji normalitas dan homogenitas
dengan menggunakan bantuan program SPSS 21 for windows.
a)

Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berasal dari data yang berdistribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan
keputusan dalam uji normalitas adalah data berdistribusi normal, jika nilai sig

(signifikansi) > 0,05. Sedangkan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig

37

(signifikansi) < 0,05. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat
bantu program SPSS versi 21 for windows. Adapun ringkasan hasil uji normalitas
disajikan dalam Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Hasil Analisis Uji Normalitas Nilai Tes Kelas 3A dan Kelas 3B
SD Negeri 01 Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten
Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic
Df
Sig.
Statistic
Df
Sig.

,177
23
,059
,948
23
,266
,176
23
,062
,934
23
,130

Kelas Kontrol
Kelas
Eksperimen
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan Tabel 3.2, menunjukkan bahwa hasil analisis uji Shapiro-Wilk
diperoleh tingkat signifikasi pada kelas kontrol 0,266 dan pada kelas eksperimen

memiliki nilai signifikan 0,130 yang berarti semua variable memiliki signifikansi
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok ini
berdistribusi normal. Berikut disajikan grafik plot yang menunjukkan bahwa
kedua kelompok berdistribusi normal.

Gambar 2. Normal Q-Q plot Nilai Hasil PretestKelompok
Eksperimen

38

Gambar 3. Normal Q-Q plot Nilai Pretest Kelompok Kontrol
Berdasarkan pada Gambar 2 dan Gambar 3 terlihat sebaran yang terdapat
pada grafik bergerombol dan tidak jauh-jauh dari garis normal. Oleh karena itu,
kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dinyatakan berdistribusi normal
b)

Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji normalitas, dilakukan uji homogenitas digunakan

untuk mengetahui varian dari beberapa populasi yang sama atau tidak. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah jika nilai signifikansi <
0,05, maka dikatakan bahwa kedua kelompok tidak memiliki varian yang sama.
Sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa kedua kelompok
mempunyai varian yang sama.
Tabel 3.3
Analis Uji Homogenitas Hasil Belajar IPA Kelas 3 Semester 2
SD Negeri 01 Bonyokan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten
Tahun Pelajaran 2014/2015
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic
,558

df1

df2
3

14

Sig.
,651

39

Berdasarkan Tabel 3.3, dapat diketahui bahwa signifikasi menunjukkan
angka sebesar 0,651. Karena signifikasi lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata hasil pretest pada kedua kelompok mempunyai
varian yang sama atau homogen.
3.3 Variabel dan Definisi Operasional
Pada sub bab ini akan membahas tentang variabel penelitian dan definisi
operasional.
3.3.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab atas timbulnya perubahan pada variabel terikat. Variabel bebas
yang menjadi treatment dalam penelitian ini yaitu pendekatan saintifik melalui
model pembelajaran Discovery Learning (X1) dan sebagai pembanding yaitu
pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (X2).
Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi
variabel terikat adalah hasil belajar IPA (Y). Hasil belajar yang digunakan dalam
penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif siswa kelas rendah yang
diukur melalui tes tertulis setelah pemberian treatment atau perlakuan.
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional perlu diberikan dalam penelitian ini supaya tidak
keluar dari variabel penelitian. Variabel dengan pendekatan saintifik melalui
model pembelajaran Discovery Learning didefinisikan secara operasional sebagai
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning yang diterapkan melalui langkah-langkah pendekatan saintifik pada
mata pelajaran IPA siswa kelas 3 sekolah dasar. Pada proses pembelajaran siswa
dihadapkan pada berbagai masalah, siswa diminta untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya untuk memecahkan masalah dan membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan bekerjasama dengan kelompoknya
sehingga membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Langkah operasional
pendekatan saintifik melalui model Discovery Learning adalah stimulasi/

40

pemberian

rangsangan

(mengamati),

identifikasi

masalah

(menanya),

pengumpulan data (mengumpulkan informasi), pengolahan data (mengasosiasi),
pembuktian, menarik kesimpulan (mengkomunikasikan).
Selain itu dalam penelitian ini variabel pendekatan saintifik melalui model
pembelajaran Numbered Heads Together didefinisikan secara operasional sebagai
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads
Together yang diterapkan melalui langkah-langkah pendekatan saintifik pada
mata pelajaran IPA siswa kelas 3 sekolah dasar. Pada proses pembelajaran siswa
akan diajak untuk melakukan kegiatan secara berkelompok untuk saling berbagi
gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat sehingga membuat
siswa aktif dalam pembelajaran.
Variabel hasil belajar IPA didefinisikan secara operasional sebagai
ketercapaian hasil belajar ranah kognitif pada siswa kelas rendah dengan
pemberian perlakuan atau treatment pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik melalui model pembelajaran Discovery Learning pada kelompok
eksperimen dan hasil belajar ranah kognitif pada siswa kelas rendah dengan
pemberian perlakuan atau treatment pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik melalui model pembelajaran Numbered Heads Together pada kelompok
kontrol. Hasil belajar IPA dapat diketahui dengan memberikan tes tertulis berupa
25 soal pilihan ganda kepada siswa. KD yang digunakan adalah 6.2 Menjelaskan
hubungan antara keadaan awan dan cuaca.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik

pengumpulan

data

dalam

penelitian

ini

adalah

dengan

menggunakan tes dan observasi. Berikut akan diuraikan teknik pengumpulan data
yang berupa teknik tes dan observasi.
1) Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA pada ranah
kognitif siswa kelas 3A dan 3B SD 01 Bonyokan dengan KD 6.2 Menjelaskan
hubungan antara keadaan awan dan cuaca. Tes yang diberikan dalam penelitian
ini berupa tes tertulis yang berbentuk soal pilihan ganda. Tes yang diberikan dua

41

kali yaitu pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum pemberian treatment
atau perlakuan. Sedangkan posttest diberikan setelah diberikan treatment atau
perlakuan. Kedua tes tersebut berfungsi untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dan keefektifan treatment atau
perlakuan yang telah diberikan.
2) Teknik Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan treatment
selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan terhadap proses
pembelajaran IPA pada kelas 3A sebagai kelompok kontrol yang menggunakan
pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Numbered Heads Together dan
proses pembelajaran IPA pada kelas 3B sebagai kelompok eksperimen yang
menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembeljaran Discovery
Learning.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
3.4.2.1 Lembar Observasi
Lembar

observasi

digunakan

untuk

mengetahui

dan

mengontol

keterlaksanaan perlakuan atau treatment pada proses pembelajaran yang
dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk mengetahui
keterlaksanaan perlakuan atau treatment, maka lembar observasi disusun
berdasarkan beberapa kegiatan yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Adapun kisi-kisi observasi dalam pembelajaran disajikan pada
Tabel 3.4 sebagai berikut.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Observasi Kelompok Eksperimen
No
1.

Indikator
Kegiatan Awal

1.
2.
3.
4.
5.

Aspek yang Diamati
Mengecek alat dan media pembelajaran
yang akan digunakan
Melakukan presensi kehadiran siswa
Memeriksa kesiapan siswa dalam
menerima pembelajaran
Melakukan apersepsi yang berkaitan
dengan materi yang akan disampaikan
Menyampaikan tujuan pembelajaran

42

2.

3.

4.

5.
6.

7.
8.

Kegiatan Inti
Eksplorasi
Mengamati melalui
stimulation
Elaborasi
Menanya melalui
problem statement

Mengumpulkan
informasi melalui data
collection
Mengasosiasi melalui
data prosessing
Konfirmasi
Mengkomunikasikan
melalui verifikasi
Menarik kesimpulan
melalui generalization
Kegiatan Penutup

6.

Menyajikan sebuah masalah
bentuk gambar dan video

dalam

7.

Merangsang
siswa
untuk
mengidentifikaasi
masalah
yang
disajikan guru sehingga siswa mampu
untuk bertanya
8. Membagi siswa ke dalam kelompok
diskusi
9. Membimbing tiap kelompok dalam
berdiskusi
untuk
mengumpulkan
informasi
10. Membimbing tiap kelompok dalam
melakukan percobaan
11. Memfasilitasi tiap kelompok untuk
melakukan presentasi
12. Membimbing siswa dalam menyusun
kesimpulan
13. Mengulas kembali materi yang sudah
diberikan dengan melakukan tanya jawab
kepada siswa
14. Menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam

Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Kelompok Kontrol
No
Indikator
1.
Kegiatan Awal

1.
2.
3.
4.

2.

3.

Kegiatan Inti
Eksplorasi
Fase mengamati melalui
memperkenalkan materi
pembelajaran
Elaborasi
Fase menanya melalui

5.
6.

7.

Aspek yang diamati
Mengecek alat dan media
pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan presensi kehadiran siswa
Memeriksa kesiapan siswa dalam
menerima pembelajaran
Melakukan apersepsi yang berkaitan
dengan materi yang akan disampaikan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberikan materi dan menyajikan
sebuah masalah dalam bentuk gambar
dan video

Membimbing siswa untuk bertanya
tentang gambar dan video yang sudah

43

4.

5.

6.

7.
8.

memberikan tugas dan
masing-masing kelompok
mengerjakannya
Fase mengumpulkan
informasi melalui kelompok
mendiskusikan jawaban yang
benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat
mengerjakannya/
mengetahui jawabannya
Fase menalar/mengasosiasi
melalui setiap siswa yang
bernomor sama membentuk
kelompok baru. Kelompok
baru mendiskusikan sesuai
dengan nomor soal
Konfirmasi
Fase mengkomunikasikan
melalui Guru memanggil
salah satu nomor siswa
dengan nomor yang
dipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka
Memfasilitasi kegiatan
menarik kesimpulan
Kegiatan Penutup

diberikan

8.

Membagi siswa ke dalam 4-5
kelompokdan member masingmasing siswa nomor yang akan
dipakai dikepala
9. Memberikan tugas kepada masingmasing kelompok untuk didiskusikan
mencari jawaban yang tepat
10. Memberikan kesempatan kepada
siswa yang bernomor sama untuk
berkumpul dan mendiskusikan
jawaban yang paling benar

11. Memfasilitasi perwakilan tiap
kelompok yang bernomor sama untuk
menyampaikan hasil diskusi di depan
kelas

12. Membimbing seluruh siswa untuk
menyusun kesimpulan
13. Mengulas kembali materi yang sudah
diberikan dengan melakukan tanya
jawab kepada siswa
14. Menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam

3.4.2.2 Lembar Tes
Lembar tes digunakan untuk memperoleh data yang terkait tentang hasil
belajar IPA pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes yang diberikan
berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda. Tes diberikan dua kali yaitu
Pretest dan Posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui kondisi awal hasil
belajar IPA sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan Posttest digunakan untuk
mengetahui hasil belajar IPA setelah diberikan perlakuan dan keefektifan
perlakuan yang diberikan setelah pembelajaran selesai. Berikut disajikan kisi-kisi
soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA.

44

Tabel 3.6
Kisi-kisi Soal Pretest
SK : 5. Menerapkan konsep energi gerak
KD : 5.2 Menerapkan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
1. Menjelaskan pentingnya
menghemat energy
2. Memberi contoh cara
menghemat energi di
lingkungan
3. Menyebutkan pemanfaatan
energi dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menerapkan cara
menghemat energi di
sekolah

Bentuk
Soal
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda

Jumlah

Butir Soal

7

1,2,3,4,5,6,7

17

8,9,10,11,12,13,14,15,16,
17,18,19,20,21,22,23,24

Pilihan
ganda

12

25,26,27,28,29,30,31,32,
33,34,35,36

Pilihan
ganda

4

37,38,39,40

Jumlah 40 soal
Tabel 3.7
Kisi-kisi Soal Posttest
SK : 6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan
alam
KD : 6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca

1.

2.

3.

4.

5.

Indikator
Menjelaskan keadaan awan
menunjukkan cuaca
dipermukaan bumi
Mengidentifikasi kondisi cuaca
dalam kehidupan sehari-hari

Bentuk Soal
Pilihan ganda

Jumlah
6

Butir Soal
1,2,3,4,5,6

Pilihan ganda

8

7,8,9,10,11,12,
13,14

Meramalkan keadaan cuaca
yang akan terjadi berdasarkan
keadaan langit
Membuat secara sederhana
simbol yang bisa digunakan
untuk menunjukkan kondisi
cuaca
Mengidentifikasi kehidupan
manusia yang sesuai dengan
keadaan cuaca tertentu

Pilihan ganda

4

15,16,17,18,

Pilihan ganda

4

19,20,21,22

Pilihan ganda

8

23,24,25,26,
27,28,29,30

45

6.

Menjelaskan hubungan cuaca
dengan suhu udara

Pilihan ganda

4

31,32,33,34

7.

Mendeskripsikan hubungan
antara pakaian yang dikenakan
dengan keadaan cuaca

Pilihan ganda

6

35,36,37,38,39
,40

Jumlah 40 soal
Sebelum digunakan untuk menguji hasil belajar maka instrumen soal yang
disusun harus diuji validitas dan reliabilitasnya, karena instrumen soal yang baik
apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan memberikan hasil yang
tetap ketika digunakan berkali-kali. Uji validitas dan reliabilitas instrumen soal
yang sudah disusun diujicobakan pada sekolah yang tidak menjadi subjek dalam
penelitian, yaitu di SD Tingkir Lor 01 Salatiga kelas 4 dengan jumlah siswa
sebanyak 34 siswa.
a. Uji Validitas
Pengertian validitas menurut Eko Putro Widoyoko (2014:139) “tes sebagai
salah satu alat ukur hasil belajar dapat dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat
mengukur hasil belajar yang hendak diukur.” Untuk melihat apakah instrumen
soal yang telah disusun valid atau tidak, maka digunakan bantuan program SPSS
versi 21 for windows. Sugiyono (2010: 188) menyimpulkan bahwa “biasanya
syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.” Maka
jika nilai r kurang dari 0,3 item soal dinyatakan tidak valid dan tidak dapat
digunakan. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.8.

46

Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Soal Pretest
SK : 5. Menerapkan konsep energi gerak.
KD : 5.2 Menerapkan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
1. Menjelaskan pentingnya
menghemat energi
2. Memberi contoh cara
menghemat energi di
lingkungan
3. Menyebutkan pemanfaatan
energi dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menerapkan cara menghemat
energi di sekolah
Jumlah

Bentuk
Soal
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda

Butir Soal
Valid

Tidak valid

1,2,3,4,7

5,6

8,9,10,11,12,1
4,15,16,17,18,
,21,22,23,24
25,27,28,30,34
,35

13,19,20

Pilihan
ganda

26,29,31,32,
33,36

37,38,39

40

28

12

Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Soal Posttest
SK : 6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan
melestarikan alam
KD : 6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca
Indikator
1. Menjelaskan keadaan awan
menunjukkan cuaca dipermukaan
bumi
2. Mengidentifikasi kondisi cuaca
dalam kehidupan sehari-hari
3. Meramalkan keadaan cuaca yang
akan terjadi berdasarkan keadaan
langit
4. Membuat secara sederhana simbol
yang bisa digunakan untuk
menunjukkan kondisi cuaca
5. Mengidentifikasi kehidupan
manusia yang sesuai dengan
keadaan cuaca tertentu

Bentuk
Soal
Pilihan
ganda

Butir Soal
Valid

Tidak Valid

1,2,4,6

3,5

Pilihan
ganda
Pilihan
ganda

7,8,10,11,12,
14
15,16,17,18

9,13

Pilihan
ganda

19,21,22

20

Pilihan
ganda

23,24,25,26,
27,28,29,

30

-

47

6. Menjelaskan hubungan cuaca
dengan suhu udara
7. Mendeskripsikan hubungan antara
pakaian yang dikenakan dengan
keadaan cuaca
Jumlah

Pilihan
ganda
Pilihan
ganda

31

32,33,34

36

35,37,38,39,4
0

26

14

b. Uji Reabilitas
Pengertian reabilitas menurut Eko Putro Widoyoko (2014:140) menyatakan
bahwa “tes tersebut dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil
yang tetap atau ajek (consistent) apabila diteskan berkali-kali”. Uji konsistensi
internal (uji reliabilitas) dilakukan dengan menghitung koefisien (cronbach) alpha
dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai
dalam variabel tersebut dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien
Cronbach alpha lebih dari 0,60. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan alat bantu program SPSS versi 21 for windows. Adapun ringkasan hasil uji
reliabilitas sebagaimana data dalam Tabel 3.10 berikut ini.
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Soal
Variabel

Alpha

Kriteria

Post Test

0,879

Reliabel

Pre Test

0,898

Reliabel

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha semua variabel lebih besar dari
nilai 0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua instrumen soal yang
disusun dalam penelitian ini reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian.
c. Tingkat Kesulitan Butir Soal
Dalam buku Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, seperti buku Eko
Putro Widoyoko (2014:132) menyimpulkan bahwa “tingkat kesulitan (difficulty
index, difficulty level) butir soal adalah proporsi peserta tes menjawab dengan
benar terhadap suatu butir soal.”

48

Rumus untuk menghitung tingkat kesulitan butir soal adalah sebagai
berikut:

𝑃=

∑b
N

Keterangan:
P

= tingkat kesulitan butir

∑b

= jumlah siswa yang menjawab benar

N

= jumlah siswa

Aiken (dalam Naniek dkk, 2012:338) menyimpulkan bahwa untuk
menentukan tingkat kesukaran butir soal menggunakan tabel tingkat kesukaran
berikut ini.
Tabel 3.11
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai
0,00 – 0,25
0,26 – 0,75
0,76 – 1,00

Tingkat Kesukaran
Sukar
Sedang
Mudah

Soal pretest dan posttest perlu dianalisis tingkat kesukarannya. Hal itu
untuk mengetahui apakah materi yang ada dalam soal sesuai dengan pemahaman
materi yang diperoleh oleh siswa. Adapun hasil uji tingkat kesukaran soal pretest
dan posttest dapat dilihat pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.13 berikut.
Tabel 3.12
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Posttest
No

Rentang
Nilai

1

0,00 - 0,25

2

0,26 - 0,75

Nomor Soal
-

Jumlah

Tingkat

Soal

Kesukaran

0

Sukar

10,26,31
3
3 0,76 - 1,00 1,2,4,6,7,8,11,12,14,15,16,17,18,1
23
9,21,22,23,24,25,27,28,29,36
Jumlah Total
26 Soal
Nomor
Soal 1,2,4,6,7,8,10,11,12,14,15,16,17,18,19,21,22,
yang Digunakan 23,24,26,27,28,29,31,36

Sedang
Mudah

49

Berdasarkan Tabel 3.12, dapat dilihat bahwa soal posttes terdiri dari 3 soal
indeks tingkat kesukaran kategori sedang dan 23 soal kategori mudah. Sedangkan
nomor soal yang digunakan sebanyak 25 soal. Untuk hasil analisis tingkat
kesukaran soal pretest dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut :
Tabel 3.13
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretest

No

Rentang
Nilai

1
2

0,00-0,25
0,26-0,75

Nomor Soal

Jumlah
Soal

0
21
1
1,2,3,4,7,8,9,10,11,12,14,15,
3
0,76-1,00 16,17,18,22,23,24,25,27,28,
27
30,34,35,37,38,39
Jumlah Total
28 Soal
Nomor Soal
1,2,3,4,7,8,9,10,11,12,14,18,21,22,23,24,
25,27,28,30,34,35,37,38,39
yang Digunakan

Tingkat
Kesukaran
Sukar
Sedang
Mudah

Berdasarkan Tabel 3.13, dapat dilihat bahwa soal pretest terdiri dari 1 soal
indeks tingkat kesukaran kategori sedang dan 27 soal kategori mudah. Sehingga
nomor soal yang digurnakan sebanyak 25 soal.
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tes hasil belajar IPA
yang diperoleh pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sesudah
diberikan perlakuan atau treatment. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan uji t dengan bantuan SPSS versi 21 dengan
teknik Independent Sample T Test. Tujuan dari uji t Independent Sample T
Testuntuk mengetahui perbedaan pengaruh antara 2 treatment atau perlakuan
terhadap 2 sampel yang berbeda yaitu kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Untuk melakukan uji t, peneliti telah melakukan uji prasyarat analisis
parametrik yaitu uji normalitas dan homogenitas yang keduanya telah
menunjukkan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam kondisi

50

setara dan homogen. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.

Ho = 𝜇1 = 𝜇2

Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan pendekatan
saintifik melalui model pembelajaran Discovery Learning dan Numbered Heads
Together terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri 01 Bonyokan tahun
pelajaran 2014/2015.
2.

Ha = 𝜇1 ≠ 𝜇2

Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan pendekatan
saintifik melalui model pembelajaran Discovery Learning dan Numbered Heads
Together terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri 01 Bonyokan tahun
pelajaran 2014/2015.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24