BUKU STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU

STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tim Penyusun: Dr. Sarbaini, M.Pd, dkk

BANJARMASIN NOPEMBER, 2012

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat Dr.Sarbaini,M.Pd, dkk

Penerbit: UPT MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Cetakan Pertama, 2012 x + 42 halaman; 15,5cm x 23cm ISBN-10:602-18667-0-3 ISBN-13:978-602-18667-0-2

All right reserve

Hak penerjemah dan penerbit dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, tanpa izin tertulis dari penerbit

Rancang Sampul: Agvenda Penata Isi: Lusiana Susanti

Dicetak oleh:ASWAJA PRESSINDO YOGYAKARTA Anggota IKAPI

TIM PENYUSUN

STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Ketua : Dr. H. Sarbaini, M.Pd Anggota : Nuryadin, SH, M.Ag

Drs. H. Usamah Hanafi, M.Si Drs. H. Mukhyar, M.P Dra. Hj. Fatimah, M. Hum Drs. Sirajuddin, M.Ed Dra. Hj. Ariati Asnawi

SAMBUTAN REKTOR

Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang memperkenankan tim penyusun penulisan Buku Pedoman Pendidikan Karakter WASAKA Universitas Lambung Mangkurat menyelesaikan tugasnya. Kami selaku Rektor memberikan pujian dan salut atas selesainya tugas yang kami berikan.

Dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggungjawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebagai ilmuwan, dosen tugas utamanya mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu memerlukan pendidikan profesi.

Oleh karena itu perumusan standar terhadap dosen Matakuliah Umum, yakni Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) merupakan langkah yang perlu ditiru dan sangat menggembirakan, karena melakukan langkah awal menyusun Standar Dosen dalam kerangka Penjaminan Mutu Pendidikan di Perguruan Tinggi, sebagai bagian dari 8 Standar yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah

Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan mencakup 4 Kompetensi yang dikehendaki oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa dosen wajib, antara lain memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.

Semoga buku ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan kita bersama, khususnya bagi civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat.

Banjarmasin, 28 Oktober 2012 Rektor Universitas Lambung Mangkurat

Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ruslan, MS NIP. 19500227 197603 1 001

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas berkat Ijin, Rahmat, Karunia dan Ridho-Nyalah, yang memperkenankan kami Tim Penyusun Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Uni- versitas Lambung Mangkurat mampu menyelesaikan penulisan naskahnya sebagai produk workshop dalam bentuk buku, sekaligus sebagai bentuk laporan kegiatan Workshop Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, keluarga, dan penegak sunah belia hingga akhir zaman.

Workshop Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Univer- sitas Lambung Mangkurat dilatarbelakangi oleh kondisi dosen yang beragam baik dari aspek latar belakang pendidikan, kompetensi keilmuan, dan pendidikan pelatihan. Selain itu dengan diberlaku- kannya peraturan perundang-undangan tentang standarisasi pendidikan, termasuk standar dosen, juga peraturan perundang- undangan mengenai kompetensi, maka dirasa perlu dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat memiliki Standar Kompetensi yang diharapkan menjadi pedoman bagi Universitas, Fakultas dan UPT MKU (MPK-MBB) dalam menunjuk, mengangkat dan menugaskan seseorang untuk menjadi dosen MKU (MPK-MBB) di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat.

Buku ini secara substansi memuat tentang eksistensi UPT MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat dan Standar Kompetensi

Dosen MKU (MPK-MBB). Dari muatan materi yang dipaparkan tentunya masih ditemui beberapa kekurangan, dan hal demikian memungkinkan untuk disempurnakan demi peningkatan Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat.

Akhirul kalam, semoga naskah buku dapat bermanfaat, terutama untuk dijadikan acuan dalam memperteguh Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB), sehingga pada akhirnya menuju pada sosok Standar Kompetens Dosen yang benar-benar diharapkan.

Banjarmasin, 25 Oktober 2012 Ketua Tim Penyusun,

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta ber- tanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 dijabar- kan dalam sejumlah peraturan antara lain Undang-Undang Nomor

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa dosen wajib, antara lain memiliki kompetensi. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang dosen dalam mengemban tugas tridharma perguruan tinggi, yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Keempat kompetensi ini merupakan indikator yang menunjukkan kinerja dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan.

Selain itu diperkuat juga oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompe- tensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan dijabarkan dan diperkuat oleh Undang-Undang tentang Perguruan Tinggi Tahun 2012 pasal 76 yang mengemukakan bahwa penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk menjamin peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan, melalui penetapan, pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Pasal 78 menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi adalah standar nasional pendidikan tinggi yang ditetapkan pemerintah, dan standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi. Standar nasional pendidikan tinggi terdiri dari standar isi, standar proses, standar kompetensi, standar tenaga kepen- didikan, standar sarana dan prasana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian, standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat. Standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi terdiri dari sejumlah standar dalam semua bidang akademik dan bidang nonakademik setiap perguruan tinggi.

Selama ini terhadap dosen-dosen Matakuliah Kuliah Umum (Matakuliah Pengembangan Kepribadian-Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat) MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat kondisi nyata kompetensi dosen MPK-MBB belum diketahui secara signifikan. Meskipun dokumen resmi tentang standar yang berkaitan dengan dosen MKU (MPK-MBB) Unlam telah disusun oleh Fatimah, Sarbaini, Arif Sholahuddin (2008) dan Prosedur Operasional Standar (POS) Pengadaan Dosen dan Staf Administrasi Tetap UPT MKU (MPK-MBB) Unlam, namun pembahasan secara resmi yang melibat- kan unsur dosen MKU (MPK-MBB) tentang rumusan yang khas dan Selama ini terhadap dosen-dosen Matakuliah Kuliah Umum (Matakuliah Pengembangan Kepribadian-Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat) MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat kondisi nyata kompetensi dosen MPK-MBB belum diketahui secara signifikan. Meskipun dokumen resmi tentang standar yang berkaitan dengan dosen MKU (MPK-MBB) Unlam telah disusun oleh Fatimah, Sarbaini, Arif Sholahuddin (2008) dan Prosedur Operasional Standar (POS) Pengadaan Dosen dan Staf Administrasi Tetap UPT MKU (MPK-MBB) Unlam, namun pembahasan secara resmi yang melibat- kan unsur dosen MKU (MPK-MBB) tentang rumusan yang khas dan

Oleh karena itu dalam kerangka Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 dan Undang-Undang Perguruan Tinggi No.12 Tahun 2012 yang baru disahkan, maka Universitas Lambung Mangkurat telah menetapkan visinya untuk mewujud menjadi salah satu universitas terkemuka di Indonesia yang berdaya saing tinggi dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menghasil- kan Sumber Daya Manusia (SDM) dan IPTEKS yang berkualitas dan berorientasi pada kebutuhan pembangunan.

Salah satu misi Universitas Lambung Mangkurat adalah menyelenggarakan restrukturisasi organisasi dan penguatan kelembagaan di lingkungan Unlam menuju efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Untuk itu salah satu sasaran strategis adalah terwujudnya organisasi yang efektif untuk menjamin proses pendidikan dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran. Sedangkan program yang pencapaian misi yang diinginkan adalah kemutakhiran POB manajemen organisasi,pendidikan dan pembelajaran. Dengan demikian arah kebijakan misi yang ingin dicapai adalah meningkatkan kompetensi individu civitas akademika dalam hal ini kompetensi dosen MKU (MPK-MBB), yakni Merumuskan Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) di Universitas Lambung Mangkurat sebagai basis untuk penilaian kinerja.

UPT MKU (MPK-MBB) adalah Unit Pelaksana Teknis yang diberi mandat mengkoordinir penyelenggaraan Matakuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarga- negaraan, dan Bahasa Indonesia, dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat, meliputi: Matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), Matakuliah Ilmu Kealaman Dasar (IAD).dan Bahasa Inggris, membutuhkan Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) sebagai dasar penilaian kinerja dosen.

Demi melayani para mahasiswa yang mengambil mata kuliah MKU (MPK-MBB) per tahun, di berbagai fakultas dan program studi, dengan dosen pengampu MKU (MPK-MBB) yang hanya berjumlah 27, maka rasio dosen MKU (MPK-MBB) adalah 1: 166. (Surianata, dkk, 2008). Rasio ini tentunya sangat kurang dan jauh di bawah standar, yaitu 1: 28-32. Untuk mengatasi kendala ini, beberapa fakultas mengangkat dosen luar biasa untuk mengajar matakuliah MKU (MPK-MBB), baik yang berasal dari dosen tetap pengajar matakuliah lain maupun dari instansi luar.

Dalam rangka mengatasi beragamnya latar belakang keilmuan dosen MKU (MPK-MBB), maka UPT MKU (MPK-MBB) harus menyeta- rakan kompetensi dosen dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB), sehingga rumusan standar kompetensi yang ditetapkan oleh dosen MKU (MPK-MBB) sendiri diharapkan mampu mengembangkan sistem pembelajaran yang efesien dan efektif, dan meningkatkan kinerja yang berbasis pada kompetensi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pada pemikiran yang dikemukakan, maka UPT MKU (MPK-MBB) perlu melakukan penguatan kelembagaan, khususnya kepada para dosen melalui Workshop Standar Kompetensi Dosen MPK- MBB Universitas Lambung Mangkurat, sehingga dihasilkan Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat.

B. Landasan Hukum

Penyusunan Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat ini dilandasi oleh beberapa ketentuan hukum, yang terdiri dari:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Undang-Undang No.12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi

4. Statuta Unlam tentang tugas pokok dan fungsi UPT MKU (MPK- MBB)

5. Rencana Kinerja UPT MKU (MPK-MBB) tahun 2012

C. Proses Penyusunan Buku

Penyusun Buku Standar Buku Kompetensi Dosen MKU (MPK- MBB) Universitas Lambung Mangkurat ditempuh melalui proses Work- shop yang melibatkan dosen-dosen MKU (MPK-MBB) PTN dan PTS se Kota Banjarmasin, antara lain dari dosen Universitas Lambung Mangkurat, IAIN Antasari, dan Sekolah Tinggi Kesehatan Muhamma- diyah Banjarmasin, yang berjumlah sebanyak 60 orang, dengan nara sumber yakni Prof.Dr.H.Syahidin, M.PD dari ADPISI Pusat (Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Seluruh Indonesia) dan Dr.H. Abas Asyafah, M.P, Ketua Jurusan MKDU Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Kegiatan workshop disi dengan ceramah tentang wawasan ke-MKU-an, Pengelolaan MKU di UPI Bandung, dan diskusi penyusunan rumusan Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB). Hasil rumusan diskusi kelompok disusun kembali oleh tim perumus dari UPT MKU (MPK-MBB) Unlam menjadi Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat.

Tim perumus dan penyusun Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat terdiri dari:

Ketua : Dr. H. Sarbaini, M.Pd Sekretaris : Nuryadin, S.Ag, SH, M.Ag Anggota : Drs. Usamah Hanafi, M.Si

Dra. Hj. Ariati Asnawi Dra. Maria LAS, M.Pd

Dra. Hj. Fatimah, M.Hum Drs.H. Mukhyar, M.P Drs. Sirajuddin, M.Ed

D. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari penyusunan Buku Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat adalah

1. Pimpinan Universitas dan fakultas dapat mengetahui bahwa dosen MKU (MPK-MBB) telah mempunyai Standar Kompetensi yang dapat dijadikan dasar tindakan berbasis Prosedur Operasional Standar (POS), baik untuk penunjukkan dan pengangkatan dosen MKU (MPK-MBB) maupun dalam menilai kinerja dosen yang bersangkutan.

2. Badan Penjaminan Mutu baik tingkat Universitas, Fakultas dan Program Studi dapat menjadi bukti dokumen tertulis bahwa UPT MKU (MPK-MBB) telah memiliki Prosedur Operasional Standar (POS) dalam penunjukkan, pengangkatan dosen dan penilaian kinerja dosen, dan dapat dijadikan landasan untuk melakukan monitoring dan evaluasi.

3. UPT MKU (MPK-MBB) secara institusi mampu menyelenggarakan pembelajaran MKU (MPK-MBB) yang efisien dan efektif sebagai bagian penjaminan mutu proses pendidikan berbasis standar kompetensi dosen.

4. Dosen MKU (MPK-MBB) meningkat kemampuannya dalam merumuskan standar kompetensi untuk dirinya sebagai dasar untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan melalui pengukuran kinerja secara berkelanjutan.

5. Mahasiswa peserta MKU (MPK-MBB) mendapatkan jaminan dan kepastian layanan pembelajaran yang efisien dan efisien ber- dasarkan standar kompetensi dosen yang telah ditetapkan, serta memperoleh kesempatan untuk mengukur kinerja dosen berdasarkan standar kompetensi yang telah ditetapkan.

BAB II UNIT PELAYANAN TEKNIS MATA KULIAH UMUM

(MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN- MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM

A. Tugas dan Fungsi Pokok UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM

1. Landasan Yuridis Landasan yuridis keberadaan UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM

adalah berdasarkan pada:

a. Kep.Mendiknas RI No.28/O/2003 tanggal 18 Maret 2003 tentang Statuta UNLAM, pasal 15 (ayat a, ayat c butir 4); pasal 51; pasal 77; dan pasal 78.

b. Kep.Dirjen Dikti Depdiknas No.43/Dikti/Kep/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), pasal 12, Penyelenggara- an pembelajaran MPK dan kegiatan lainnya yang relevan dikelola oleh Universitas dalam suatu unit bersama dengan kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

c. Kep.Dirjen Dikti Depdiknas No.44/Dikti tanggal 2 Juni 2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Matakuliah Berke- hidupan Bermasyarakat (MBB), pasal 12, Penyelenggaraan pembelajaran MBB dan kegiatan lainnya yang relevan dikelola oleh Universitas dalam suatu unit bersama dengan kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

2. Kedudukan dan Posisi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dipimpin oleh Kepala berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Pembantu Rektor I, dan di- SK-an oleh Rektor. Sedangkan kedudukan Kepala UPT MKU (MPK- MBB) adalah setara dengan Dekan, atau Pembantu Dekan.

3. Tugas dan Fungsi Pokok Tugas pokok UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM adalah:

a. Memberikan pelayanan akademis dan profesional untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

b. Mengkoordinasikan kelompok MKU (MPK-MBB) agar dilaksana- kan secara efektif, efisien, profesional dan dimuati nuansa kebersamaan.

Fungsi pokok UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM adalah membantu kelancaran pelaksanaan perkuliahan di tingkat universitas melalui jalur koordinasi dan distribusi dosen MKU (MPK-MBB) antar dan interfakultas dalam hal penyajian mata kuliah.

B. Prinsip Kerja UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM

UPT MKU (MPK-MBB) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus berpedoman dan berlandaskan pada prinsip-prinsip:

1. Berpijak pada Statuta UNLAM yang berlaku dan telah disahkan oleh Menteri yang berwenang.

2. Mengacu pada Renstra dan Rencana Operasional UNLAM.

3. Berdasarkan 13 Nilai-nilai Waja Sampai Kaputing Universitas Lambung Mangkurat

4. Memelihara kultur/tradisi nilai-nilai khazanah kearifan MKU (MPK- MBB), yakni Taqwa, Nasionalisme, Demokratis, Cerdas dan Beradab.

5. Menjalankan keputusan Pimpinan UNLAM dalam bentuk peraturan yang berlaku.

6. Melakukan konsultasi dengan Pimpinan UNLAM, khususnya yang berhubungan dengan pembuatan keputusan yang pengaruhnya menyangkut pihak-pihak luar

7. Melakukan koordinasi dengan Pimpinan Fakultas, khususnya yang berkaitan dengan penunjukkan, pengangkatan dan penilaian kinerja dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM.

8. Berorientasi pada kinerja sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan.

C. Struktur Organisasi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM

Struktur UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM disusun dengan tatanan organisasi yang terdiri dari Kepala, Sekretaris, Koordinator Matakuliah, Kelompok Dosen, dan Staf Administrasi. UPT MKU (MPK-MBB) ditata dan dikelola oleh suatu pengelola di bawah Pembantu Rektor I dengan struktur organisasi sebagai berikut:

Struktur Organisasi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM

D. Distribusi Tugas UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM

Distribusi tugas UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM didasari maksud untuk memudahkan dan kejelasan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unsur-unsur dari struktur organisasi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM. Oleh karena itu, setiap unsur-unsur pengelola UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dalam menjalankan tugas dan fungsinya wajib dikehendaki melakukan dan memelihara hubungan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi secara terus menerus. Adapun distribusi tugas tersebut dirinci sebagaimana berikut dipaparkan di bawah ini.

1. Kepala

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM kepada Rektor melalui Pembantu Rektor 1

b. Menyusun Program Kerja UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM bersama para Koordinator Matakuliah MKU (MPK-MBB) periode lima tahunan.

c. Mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengendalikan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi UPT baik secara langsung maupun bersama-sama dengan Koor- dinator Matakuliah.

d. Mengkoordinasikan seluruh pengelola UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dalam melaksanakan tugas masing-masing.

e. Melakukan peran-peran Kepala atau mewakili UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM, baik keluar maupun kedalam sesuai dengan tugas dan fungsi maupun prinsip kerja UPT MKU (MPK- MBB) UNLAM.

f. Memimpin rapat pleno (kepala, sekretaris, koordinator mata- kuliah, kelompok dosen, 6/enam bulan sekali); rapat terbatas (kepala, sekretaris, koordinator matakuliah, wakil kelompok dosen, 3/tiga bulan sekali); dan rapat pimpinan (kepala, sekretaris dan koordinator matakulia, 1-2 bulan sekali).

g. Melakukan konsultasi secara periodik atau bila diperlukan dengan Pimpinan UNLAM, khususnya dengan Rektor dan Pembantu Rektor 1.

h. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Koordinator matakuliah MKU (MPK-MBB) untuk penentuan dosen yang mengikuti pelatihan, penataran, dan kursus berdasarkan asas prioritas, proporsi, regenerasi dan profesional.

i. Menandatangani surat-surat atas nama UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM, baik keluar maupun kedalam, bersama dan/atau Sekretaris sesuai dengan urgensi kelembagaan dan kepen- tingan.

2. Sekretaris

a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU (MPK-MBB) yang diserahkan kepadanya.

b. Mengendalikan segala informasi masukan dan informasi keluaran yang diperlukan UPT MKU (MPK-MBB), dengan meminta Staf Administrasi menatanya ke dalam buku surat keluar-masuk.

c. Bersama Staf Administrasi mempersiapkan dan menyelengga- rakan rapat-rapat UPT MKU (MPK-MBB), rapat-rapat Koordinator Matakuliah dengan kelompok dosen, dan menyiap- kan dan menyelesaikan hasilnya dalam tuangan kesimpulan atau rumusan keputusan, sampai kepada pendistribusiannya kepada Rektor (sebagai laporan), Pembantu Rektor 1, dan para Koordinator matakuliah. Jika berkaitan dengan Fakultas, disampaikan kepada Dekan, berupa surat langsung atau tembusan.

d. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan keputusan rapat- rapat UPT MKU (MPK-MBB), maupun Koordinator matakuliah dengan para dosen.

e. Membantu Kepala dalam memimpin rapat-rapat UPT MKU (MPK-MBB), jika kepala berhalangan.

f. Mengkoordinasikan kegiatan sekretariat bersama-sama dengan Staf Administrasi.

g. Menandatangani surat atas nama UPT MKU (MPK-MBB) keluar dan kedalam, jika Kepala berhalangan.

3. Koordinator Matakuliah MKU (MPK-MBB) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU

(MPK-MBB) UNLAM yang diserahkan kepadanya:

a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Koordinator Matakuliah.

b. Bersama Ketua UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM menyusun pro- gram kerja selama lima tahunan, dan memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan basis matakuliah yang di koordinasinya.

c. Bersama kelompok dosen matakuliah yang di koordinasinya membuat dan menyusun kurikulum, silabi, SAP, bahan ajar, dan bank soal. Kemudian dibundel dan diserahkan ke Sekretariat untuk di dokumentasi dan diupload ke situs www.unlam.ac.id.

d. Melakukan pendataan terhadap dosen-dosen yang berada di bawah tanggung jawabnya, dalam hal umur, jenis kelamin, pendidikan, keahlian/kompetensi, pangkat, pengalaman pendidikan/pelatihan/kursus.

e. Mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengendalikan, memonitor dan mengevaluasi distribusi dosen dan pelaksanaan perkuliahan matakuliah yang menjadi tanggung jawabnya di tingkat universitas melalui jalur koordinasi antar dan interfakultas.

f. Mengadakan rapat dengan kelompok dosen sesuai dengan matakuliah yang menjadi tanggung jawabnya ( 6 bulan sekali, minimal 3 bulan sekali), yang berhubungan dengan distribusi dosen, pelaksanaan perkuliahan, pembuatan kurikulum, silabi, SAP, bahan ajar, evaluasi perkuliahan. Melaporkan hasil rapat kepada Kepala UPT MKU (MPK-MBB).

g. Merancang dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertu- juan untuk meningkatkan wawasan akademik-keilmuan dan keterampilan profesional para dosen matakuliah di bawah koordinasinya.

h. Mengatur penataran dan pelatihan untuk peningkatan profesi dosen pengasuh matakuliah, dan standarisasi Kurikulum, Silabi, SAP, Bahan Ajar dan Evaluasi Perkuliahan.

i. Penyusunan dan pengadaan buku teks dan buku ajar di tingkat UNLAM.

4. Kelompok Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU

(MPK-MBB) UNLAM yang diserahkan kepadanya:

a. Menyusun Kurikulum, Silabi, SAP, Bahan Ajar, evaluasi per- kuliahan dari matakuliah yang diasuhnya, dan salinan (copinya) a. Menyusun Kurikulum, Silabi, SAP, Bahan Ajar, evaluasi per- kuliahan dari matakuliah yang diasuhnya, dan salinan (copinya)

b. Melaksanakan tugas perkuliahan sesuai dengan yang ditentu- kan, baik untuk fakultas, jurusan, program studi tempat mengajar, metode perkuliahan, evaluasi perkuliahan, dan lain- lain yang berkaitan dengan kualitas perkuliahan.

c. Mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengendalikan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan matakuliah yang menjadi tanggung jawabnya di fakultas/ jurusan/program studi, dalam rangka peningkatan mutu perkuliahan secara berkelanjutan.

d. Membahas kendala-kendala dalam perkuliahan dan lainnya dalam rapat Koordinator dengan dosen dalam koordinasi kelompok matakuliah.

e. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan UPT MKU (MPK-MBB) atau Koordinator Matakuliah yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan akademik dan keterampilan pem- belajaran para dosen.

5. Staf Administrasi

a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM yang diserahkan kepadanya.

b. Membantu Sekretaris mengendalikan segala informasi masuk dan keluar yang diperlukan UPT MKU (MPK-MBB), dengan cara memberi label disposisi, setelah diberikan Sekretaris, dan menyerahkan kembali kepada Sekretaris untuk ditindaklanjuti. Surat masuk yang telah ditindaklanjuti dan surat keluar yang telah ditandatangani oleh Kepala, diarsipkan ke dalam buku dan bundel arsip surat masuk dan surat keluar.

c. Membantu Sekretaris mempersiapkan dan menyelenggarakan rapat-rapat pleno, rapat-rapat dan rapat-rapat pimpinan UPT, dan menyiapkan dan menyelesaikan hasilnya dalam tuangan kesimpulan atau rumusan keputusan, sampai kepada pendistri- busiannya kepada Rektor (sebagai laporan), Pembantu Rektor

1, dan para Koordinator matakuliah. Jika berkaitan dengan Fakultas, disampaikan kepada Dekan, berupa surat langsung atau tembusan.

BAB III STANDAR KOMPETENSI DOSEN MKU (MPK-MBB) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

A. Kompetensi Dosen

Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggungjawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman/takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, untuk mewujud- kan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut, diperlukan dosen yang profesional (Ditjen Dikti, 2011:1).

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab 1 Pasal 1 ayat 2 mengamanatkan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu memerlukan pendidikan profesi (Ditjen Dikti, 2011:1).

Selain itu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa dosen wajib, antara lain memiliki kompetensi. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

Ada empat kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang dosen dalam mengemban tugas tridharma perguruan tinggi, yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Kompetensi dosen menentukan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sebagaimana yang ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen. Dosen yang kompeten untuk melaksanakan tugasnya secara profesional adalah dosen yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial yang diperlukan dalam praktek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (Ditjen Dikti, 2011:1)

Selain itu diperkuat juga oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan dijabarkan dan diperkuat oleh Undang-Undang tentang Perguruan Tinggi Tahun 2012 pasal 76 yang mengemukakan bahwa penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk menjamin peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan, melalui pene- tapan, pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Pasal 78 menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi adalah standar nasional pendidikan tinggi yang ditetapkan pemerintah, dan standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi. Standar nasional pendidikan tinggi terdiri dari standar isi, standar proses, standar kompetensi, standar tenaga Standar Nasional Pendidikan dijabarkan dan diperkuat oleh Undang-Undang tentang Perguruan Tinggi Tahun 2012 pasal 76 yang mengemukakan bahwa penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk menjamin peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan, melalui pene- tapan, pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Pasal 78 menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi adalah standar nasional pendidikan tinggi yang ditetapkan pemerintah, dan standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi. Standar nasional pendidikan tinggi terdiri dari standar isi, standar proses, standar kompetensi, standar tenaga

B. Jenis-Jenis Kompetensi Dosen

Jenis-jenis kompetensi yang perlu dimiliki oleh dosen, terutama untuk mendapatkan sertifikat pendidik, sekurang-kurangnya terdiri dari (Ditjen Dikti,2011:21-25):

A. Kompetensi Pedagogik

1. Kemampuan Merancang Pembelajaran

a. Batasan Kemampuan tentang proses pengembangan mata kuliah

dalam kurikulum, pengembangan bahan ajar, serta peran- cangan strategi pembelajaran

b. Sub Kompetensi

1) Menguasai berbagai perkembangan dan isu dalam sistem pendidikan.

2) Menguasai strategi pengembangan kreatifitas

3) Menguasai prinsip-prinsip dasar belajar dan pembelajaran.

4) Mengenal mahasiswa secara mendalam.

5) Menguasai beragam pendekatan belajar sesuai dengan karakteristik mahasiswa.

6) Menguasai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.

7) Mengembangkan mata kuliah dalam kurikulum program studi.

8) Mengembangkan bahan ajar dalam berbagai media dan format untuk mata kuliah tertentu.

9) Merancang strategi pemanfaatan beragam bahan ajar dalam pembelajaran.

10) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah.

11) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah berbasis ICT.

2. Kemampuan Melaksanakan Proses Pembelajaran

a. Batasan Kemampuan mengenal mahasiswa (karakteristik awal

dan latar belakang mahasiswa), ragam teknik dan metode pembelajaran, ragam media dan sumber belajar, serta pengelo- laan proses pembelajaran.

b. Sub Kompetensi

1) Menguasai keterampilan dasar mengajar.

2) Melakukan identifikasi karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa.

3) Menerapkan beragam teknik dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan tujuan pembelajaran.

4) Memanfaatkan beragam media dan sumber belajar dalam pembelajaran.

5) Melaksanakan proses pembelajaran yang produktif, kreatif, aktif, efektif, dan menyenangkan.

6) Mengelola proses pembelajaran.

7) Melakukan interaksi yang bermakna dengan mahasiswa.

8) Memberi bantuan belajar individual sesuai dengan kebu- tuhan mahasiswa

3. Kemampuan Menilai Proses dan Hasil Pembelajaran

a. Batasan Kemampuan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap

proses dan hasil belajar dengan menggunakan alat dan proses penilaian yang sahih dan terpercaya, didasarkan pada prinsip, proses dan hasil belajar dengan menggunakan alat dan proses penilaian yang sahih dan terpercaya, didasarkan pada prinsip,

b. Sub Kompetensi

1) Menguasai standar dan indikator hasil pembelajaran

mata kuliah sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penilaian pembelajaran.

3) Mengembangkan beragam instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran.

4) Melakukan penilaian proses dan hasil pembelajaran secara berkelanjutan.

5) Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran secara berkelanjutan.

6) Memberikan umpan balik terhadap hasil belajar maha- siswa.

7) Menganalisis hasil penilaian hasil pembelajaran dan refleksi proses pembelajaran.

8) Menindaklanjuti hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

4. Kemampuan Memanfaatkan Hasil Penelitian untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

a. Batasan Kemampuan melakukan penelitian pembelajaran serta

penelitian bidang ilmu, mengintegrasikan temuan hasil penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran dari sisi pengelolaan pembelajaran maupun pembelajaran bidang ilmu.

b . Sub Kompetensi

1) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penelitian pem- belajaran (instructional research) dalam berbagai aspek pembelajaran.

2) Melakukan penelitian pembelajaran berdasarkan perma- salahan pembelajaran yang otentik.

3) Menganalisis hasil penelitian pembelajaran.

4) Menindaklanjut hasil penelitian pembelajaran untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

B. Kompetensi Profesional

1. Batasan Profesionalisme merupakan sikap yang lahir dari keyakinan

terhadap pekerjaan yang dipegang sebagai sesuatu yang bernilai tinggi sehingga dicintai secara sadar, dan hal itu nampak dari upaya yang terus-menerus dan berkelanjutan dalam melakukan perbaikan yang tiada hentinya. Jadi kompetensi profesional adalah suatu kemampuan yang tumbuh secara terpadu dari pengeta- huan yang dimiliki tentang bidang ilmu tertentu, keterampilan menerapkan pengetahuan yang dikuasai maupun sikap positif yang alamiah untuk memajukan, memperbaiki dan mengem- bangkannya secara berkelanjutan, dan disertai tekad kuat untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidik profesional berupaya untuk mewujudkan sikap ( aptitude) dan perilaku (behavior) ke arah menghasilkan peserta didik yang mempunyai hasrat, tekad dan kemampuan memaju- kan profesi yang berdasarkan ilmu dan teknologi. Dengan sikap dan perilaku, dosen melakukan perbaikan yang berkelanjutan, meningkatkan efisiensi secara kreatif melalui upaya peningkatan produktivitas dan optimalisasi pendayagunaan sumber-sumber yang ada di sekitarnya.

Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu bentuk proses kreatif dosen dalam memajukan horison ilmu pengetahuan dan teknologi seyogyanya membawa pengaruh kepada kebuda- yaan dan peradaban. Hasil dari penelitian, eksperimen dan pengembangan itu diperkenalkan oleh dosen kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan pemecahan masalah masyarakat umum, peningkatan efisiensi dunia usaha dan industri, serta perbaikan mental masyarakat yang menunjang pembangunan watak dan kesejahteraan bangsa. Pengabdian kepada masya- Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu bentuk proses kreatif dosen dalam memajukan horison ilmu pengetahuan dan teknologi seyogyanya membawa pengaruh kepada kebuda- yaan dan peradaban. Hasil dari penelitian, eksperimen dan pengembangan itu diperkenalkan oleh dosen kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan pemecahan masalah masyarakat umum, peningkatan efisiensi dunia usaha dan industri, serta perbaikan mental masyarakat yang menunjang pembangunan watak dan kesejahteraan bangsa. Pengabdian kepada masya-

Melalui kompetensi profesional, dosen secara dinamis mengembangkan wawasan keilmuan, menghasilkan ilmu, seni, dan teknologi berdasarkan penelitian, dan menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat dari hasil penelitian, dan pada akhirnya mengembangkan kebudayaan dan peradaban masyarakatnya sebagai pemangku kepentingan.

2. Sub Kompetensi

a. Penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Penguasaan dosen terhadap materi pelajaran dalam

bidang ilmu tertentu secara luas diartikan sebagai kemampuan dosen untuk memahami tentang asal usul, perkembangan, hakikat dan tujuan dari ilmu tersebut. Sementara itu, penguasaan yang mendalam berarti kemampuan dosen untuk memahami cara dan menemukan ilmu, teknologi dan atau seni, khususnya tentang bidang ilmu yang diampunya.

Dosen juga mempunyai kemampuan memahami nilai, makna dan kegunaaan ilmu terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, sehingga mempunyai dampak kepada kebudayaan dan peradaban. Bersamaan dengan itu keterbatasan serta batasan materi pelajaran, dalam kaitannya dengan etika ilmu, tradisi dan budaya akademis merupakan yang perlu dikuasai dosen sebagai landasan moral untuk menghindari kerancuan dan kemudaratan yang mungkin ditimbulkan.

Dengan demikian, penguasaan materi yang luas dan mendalam dalam suatu bidang ilmu tertentu sangat erat berkaitan dengan filosofi bidang ilmu yang ditekuni.

Dalam hal ini, diharapkan dosen akan menyadari:

1) pentingnya memiliki pengetahuan yang sangat men- dalam tentang bidang ilmunya, dan terus menerus terpacu untuk mencari lebih banyak pengetahuan yang berkena- an dengan bidang ilmunya.

2) pentingnya bergabung dan mengukur diri di dalam kelompok atau asosiasi profesi, berpartisipasi aktif di dalamnya, sebagai wahana untuk mengembangkan diri secara profesional.

3) pentingnya kemampuan menempatkan diri sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap perkem- bangan bidang ilmu dan seninya, dan siap mengambil langkah inisiasi untuk pengembangan maupun peme- cahan masalah.

b. Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian.

Kemampuan ini berkaitan dengan pemahaman dan keterampilan dosen tentang metodologi ilmiah, rancangan penelitian dan atau percobaan, serta kemampuan mengorga- nisasikan dan menyelenggarakan penelitian bidang ilmu mulai dari perumusan masalah, penyusunan hipotesis, perancangan data dan alat yang akan digunakan, serta metode analisis yang mendasarinya.

Dosen mampu menerapkan rancangan, metode dan analisis tersebut dalam melaksanakan penelitian, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Akhirnya semua itu dapat dituliskan dalam suatu laporan yang sistemik, bahkan dapat dikembangkan sebagai bahan utama dalam menyusun karya ilmiah untuk pertemuan ilmiah dan atau jurnal ilmiah.

c. Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan inovasi.

Dosen mampu mengembangkan hasil penelitian ke dalam bentuk yang dapat diterapkan untuk kepentingan tertentu, Dosen mampu mengembangkan hasil penelitian ke dalam bentuk yang dapat diterapkan untuk kepentingan tertentu,

Oleh karena itu kemampuan dalam bidang ilmu, teknologi dan/atau seni yang berdasarkan penelitian seseorang dapat diukur dari kegiatan kesarjanaan dan menunjukkan kemam- puan yang berkesinambungan dengan ketertarikan yang nyata terhadap kegiatan akademis dan intelektual. Hal itu nampak dari berbagai karyanya, antara lain, berupa penulis bersama ( co-authorship), serta memberi sumbangan yang bermakna dalam hal-hal; kajian dan laporan yang bersifat kependidikan, makalah kajian telaah atau tinjauan ( review), menulis buku ajar atau sebagian bab dalam suatu buku ajar, melayani kegiatan penyuntingan ( editorial), pendayagunaan media elektronik dalam penyebaran hasil penelitian, surat kepada penyunting majalah ilmiah ( journal), menyusun bahan silabus berdasarkan hasil penelitiannya, serta mengelola pertemuan ilmiah khusus dan laboratorium.

d. Kemampuan merancang, melaksanakan dan menilai pengabdian kepada masyarakat.

Hasil penelitian yang diperoleh lazimnya tak dapat langsung diterapkan, melainkan perlu dikembangkan lagi agar dapat diterapkan di kalangan masyarakat. Untuk itu seorang dosen yang profesional perlu mempunyai kemampuan untuk melakukan pengembangan sebagai bagian kelanjutan dari penelitian. Dalam hal ini, dosen diharapkan memiliki kemam- puan melaksanakan rancangan penerapan tersebut baik dalam tingkat percobaan maupun dalam tingkat penyebaran secara masif. Hasil penerapan selanjutnya harus dapat dinilai oleh dosen untuk perbaikan lanjutan maupun sebagai bahan penelitian selanjutnya. Evaluasi dua arah tersebut memainkan peranan penting bagi pengembangan wawasan dan kompe- tensi dosen yang bersangkutan, serta mendorong terjadinya perbaikan ke arah optimalisasi dan efisiensi yang memajukan Hasil penelitian yang diperoleh lazimnya tak dapat langsung diterapkan, melainkan perlu dikembangkan lagi agar dapat diterapkan di kalangan masyarakat. Untuk itu seorang dosen yang profesional perlu mempunyai kemampuan untuk melakukan pengembangan sebagai bagian kelanjutan dari penelitian. Dalam hal ini, dosen diharapkan memiliki kemam- puan melaksanakan rancangan penerapan tersebut baik dalam tingkat percobaan maupun dalam tingkat penyebaran secara masif. Hasil penerapan selanjutnya harus dapat dinilai oleh dosen untuk perbaikan lanjutan maupun sebagai bahan penelitian selanjutnya. Evaluasi dua arah tersebut memainkan peranan penting bagi pengembangan wawasan dan kompe- tensi dosen yang bersangkutan, serta mendorong terjadinya perbaikan ke arah optimalisasi dan efisiensi yang memajukan

C. Kompetensi Sosial

1. Batasan Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa,

kolega, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan.

2. Sub Kompetensi

a. Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan

b. Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien dan jelas

c. Kemampuan menghargai pendapat orang lain

d. Kemampuan membina suasana kelas.

e. Kemampuan membina suasana kerja

f. Kemampuan mendorong peran serta masyarakat

D. Kompetensi Kepribadian

1. Batasan Sejumlah nilai, komitmen, dan etika profesional yang mem-

pengaruhi semua bentuk perilaku dosen terhadap mahasiswa, teman sekerja, keluarga dan masyarakat, serta mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, termasuk pengembangan diri secara profesional.

2. Sub Kompetensi

a. Empati ( empathy): Meletakkan sensitifitas dan pemahaman terhadap bagaimana mahasiswa melihat dunianya sebagai hal yang utama dan penting dalam membantu terjadinya proses belajar.

b. Berpandangan positif terhadap orang lain, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki. Menghormati harga diri dan integritas mahasiswa, disertai dengan adanya harapan yang realistis (positif) terhadap perkembangan dan prestasi mereka.

c. Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki. Mempunyai harga diri dan inte- gritas diri yang baik, disertai dengan tuntutan dan harapan yang realitis (positif) terhadap diri.

d. “ Genuine” (authenticity): Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan ‘terbuka’ mudah ‘dilihat’ orang lain.

e. Berorientasi kepada tujuan: Senantiasa komit pada tujuan, sikap, dan nilai yang luas, dalam, serta berpusat pada kemanusiaan. Semua perilaku yang tampil berorientasi pada tujuan.

Kompetensi-kompetensi tersebut merupakan kompetensi minimal, dan harus dikembangkan oleh dosen secara berke- lanjutan.

C. Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM

Berlandasarkan jenis-jenis kompetensi yang telah ditentukan oleh Dirjen Dikti (2011), dan demi menuju terstandarisasinya dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM, maka UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dirumus- kan dan disusunlah Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM, sebagai pedoman dan acuan dalam pengangkatan, penun- jukkan dan penilaian kinerja dosen MKU (MPK-MBB) dalam kerangka menuju sosok pendidik profesional dan ilmuwan.

Adapun Standar Kompetensi Dosen MKU (MPK-MBB) UNLAM yang dirumuskan dan disusun adalah terdiri dari Standar Akademik; Standar Pedagogik, Standar Profesional; Standar Sosial; dan Standar Kepribadian. Kelima standar tersebut dijabarkan berdasarkan pada jenis-jenis kompetensi Ditjen Dikti (2011) dan ditambah dengan hasil rumusan Workshop dosen-dosen MPK-MBB UNLAM (2012).

1. Dosen Matakuliah Pendidikan Agama

a. Standar Kualifikasi Akademik

1) Dosen berijazah Magister (S2) di bidang agama

2) Apabila belum tersedia dosen yang berijazah Magister (S2) dapat diangkat: 2) Apabila belum tersedia dosen yang berijazah Magister (S2) dapat diangkat:

b) Cendekiawan agama yang memiliki kompetensi sebagai dosen,

c) Seseorang yang direkomendasikan oleh lembaga pendi- dikan keagamaan dan/atau lembaga keagamaan.

3) Memiliki sertifikat kompetensi dari hasil uji kompetensi Pendi- dikan Agama yang dilaksanakan oleh UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM dengan ADPISI Universitas Lambung Mangkurat.

b. Standar Kompetensi Pedagogik Standar kompetensi pedagogik pada intinya sama dengan

kompetensi pedagogik yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Aga- ma, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Agama (2012), yaitu:

1) Kemampuan merancang pembelajaran, secara khusus adalah

a) Menguasai berbagai perkembangan dan isu aktual yang berkaitan dengan masalah keagamaan serta isu dalam sistem pendidikan.

b) Mengenal mahasiswa secara mendalam dalam rangka edukasi.

2) Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran, secara khusus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Pendidikan Agama sesuai dengan program studi masing-masing.

3) Kemampuan menilai proses dan hasil pembelajaran

4) Kemampuan memanfaatkan hasil penelitian meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Standar Kompetensi Profesional Standar kompetensi profesional pada intinya sama dengan

kompetensi profesionalyang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan

Agama, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Agama (2012), yaitu:

1) Penguasaan materi pelajaran Pendidikan Agama secara luas dan mendalam.

2) Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian Pendidikan Agama.

3) Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan inovasi pembelajaran dan keilmuan Pendidikan Agama.

4) Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menilai pengabdian kepada masyarakat dalam Pendidikan Agama.

d. Standar Kompetensi Sosial Standar kompetensi sosial pada intinya sama dengan kompe-

tensi sosial yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Agama, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Agama (2012), yaitu: Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan, dan masyarakat untuk menunjang pendidikan, khususnya Pendidikan Agama.

e. Standar Kompetensi Kepribadian Standar kompetensi kepribadian pada intinya sama dengan

kompetensi kepribadian yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Agama, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Agama (2012), yaitu:

1) Religius

2) Empati

3) Berpandangan positif terhadap orang lain

4) Berpandangan positif terhadap diri sendiri

5) Jujur dan terbuka

6) Berorientasi kepada tujuan

2. Dosen Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan

a. Standar Kualifikasi Akademik

1) Dosen berijazah Magister (S2) Ketahanan Nasional, Pendi-

dikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Umum.

2) Apabila belum tersedia dapat diangkat dosen berijazah Magister (S2) Pendidikan IPS, Ilmu-ilmu Sosial, Politik dan Hukum, yang mendapat pembekalan khusus Pendidikan Kewarganegaraan.

3) Memiliki sertifikat kompetensi dari hasil uji kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan yang dilaksanakan UPT MKU (MPK-MBB) UNLAM bekerja sama dengan Asosiasi Dosen PKN Universitas Lambung Mangkurat.

b. Standar Kompetensi Pedagogik Standar kompetensi pedagogik pada intinya sama dengan

kompetensi pedagogik yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2012), yaitu:

1) Kemampuan merancang pembelajaran Pendidikan Kewar- ganegaraan

2) Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran Pendi- dikan Kewarganegaraan

3) Kemampuan menilai proses dan hasil pembelajaran Pendi- dikan Kewarganegaraan.

4) Kemampuan memanfaatkan hasil penelitian meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

c. Standar Kompetensi Profesional Standar kompetensi profesional pada intinya sama dengan

kompetensi profesional yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai hasil rumusan dosen kelompok mata- kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2012), yaitu:

1) Penguasaan materi pelajaran Pendidikan Kewargane- garaan secara luas dan mendalam.

2) Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian Pendidikan Kewarganegaraan.

3) Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan inovasi pembelajaran dan keilmuan Pendidikan Kewarga- negaraan.

4) Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menilai pengabdian kepada masyarakat dalam Pendidikan Kewarganegaraan.

d. Standar Kompetensi Sosial Standar kompetensi sosial pada intinya sama dengan kom-

petensi sosial yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti (2011), namun dengan pengkhususan pada matakuliah Pendidikan Kewar- ganegaraan, sebagai hasil rumusan dosen kelompok matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2012), yaitu:

1) Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan secara beradab dan humanis.

2) Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien, jelas dan santun.

3) Kemampuan menghargai pendapat orang lain dengan sikap terbuka dan egaliter dan lapang dada.

4) Kemampuan membina suasana kelas secara demokratis.

5) Kemampuan membina suasana kerja secara demokrasi dan berkeadaban.

6) Kemampuan menyerap aspirasi mahasiswa secara edukatif dan bijaksana dalam ilmu pengetahuan, khususnya Pendi- dikan Kewarganegaraan.

7) Menganalisis suatu kasus.

e. Standar Kompetensi Kepribadian Standar kompetensi kepribadian pada intinya sama dengan

kompetensi kepribadian yang dikemukakan oleh Ditjen Dikti