KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS AL-QUR’AN
Islami Jurnal
2018 : 2252-8970
Edukasi Islami:Jurnal
JurnalEdukasi
Pendidikan
Islam,Pendidikan
VOL : 07Islam
NOVol.
: 0207/No.2, September
P-ISSN
DOI : 10.30868/ei.v7i2.264
E-ISSN : 2581-1754
KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS AL-QUR’AN
Sihabudin Afroni, Rumba Triana
(Universitas Indonesia/ Dosen Agama Islam)
(STAI Al-Hidayah/ Dosen Ilmu Tafsir)
e-mail: sihabafroni@gmail.com
Received: 12-07-2018, Accepted: 13-08-2018, Published: 03-09-2018
Abstract
The role of teachers in the learning process, among others as educators, informators,
organizers, motivators, directors / directors, initiators, transmitters, facilitators, mediators,
and evaluators. In the process of teaching and learning is a process that is passed with
communication. Improving the quality of learning that one of the others has made
communication progress in learning. Teachers are expected to develop their professional
skills or services as educators. Professional competence is a system of knowledge, abilities,
and motivation that enable the realization of professional learning activities. Communication
can be said to be effective and understood by the sender of messages and messages followed
up by an action directly by the recipient of the message, can improve the quality of
interpersonal relationships, and no obstacles. Source and recipient of communication must be
on the same system, if not the same, then communication will never happen. Effective
communication in the learning process is very influential on the success of the mission. The
Koran as a human guide has given direction for every educator to use effective and efficient
communication, to achieve educational goals. So in this paper we will Talk about how AlQur‟an directs educators to have effective communication for learners.
Abstrak
Peran guru dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai pendidik, informator, organisator,
motivator, pengarah/ director, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator. Dalam
proses belajar mengajar sebagai suatu keseluruhan proses peran guru tersenut dilalui dengan
komunikasi. Perbaikan mutu pembelajaran yang salah satunya dilakukan melalui perbaikan
mutu komunikasi dalam pembelajaran. Guru di harapkan dapat mengembangkan kemampuan
atau kompetensi profesionalnya sebagai pendidik. Kompetensi profesional merupakan sistem
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan motivasional yang memungkinkan terwujudnya
kegiatan pembelajaran secara profesional. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan
diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan dan pesan ditindak
lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan, dapat meningkatkan
kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak ada hambatan. Sumber dan penerima komunikasi
harus berada pada sistem yang sama, jika tidak sama, maka komunikasi tidak akan pernah
terjadi. Komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran sangat berdampak terhadap
keberhasilan pencapaian tujuan. Al-Qur‟an sebagai petunjuk manusia telah memberikan
arahan kepada setiap pendidik agar menggunakan komunikasi yang efektif dan efesien, untuk
tercapai tujuan-tujuan pendidikan. Maka pada makalah ini kami akan berbicara tentang
bagaimana Al-Qur‟an mengarahkan para pendidik untuk memiliki komunikasi yang efektif
untuk peserta didiknya.
Keyword: Educational Communication, Al-Qur‟an
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
157
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
bertanggungjawab terhadap berlangsungnya
1. PENDAHULUAN
Komunikasi adalah dasar eksistensi
komunikasi
yang
efektif
dalam
dari suatu masyarakat dan menjadi penentu
pembelajaran, sehingga pengajar dituntut
pola struktur masyarakat. Semua hubungan
memiliki kemampuan berkomunikasi yang
antar
baik agar menghasilkan proses pembelajaran
manusia
dibangun
atas
dasar
komunikasi. Dalam komunikasi manusia bisa
yang efektif. 1
dengan
Dalam berbagai kasus masih banyak
demikian terbentuklah pengetahuan tentang
ditemukan aktifitas belajar mengajar yang
pengalaman
orang.
belum efektif dikarenakan faktor buruknya
manusia
komunikasi di dalam dan di luar kelas.
saling
pengertian,
Diantaranya masih ditemukan siswa yang
persahabatan,
memelihara
rendah
saling
mempengaruhi,
masing-masing
Komunikasi
untuk
sehingga
kerap
menciptakan
menimbulkan
membentuk
motivasinya.
Bila
tengah
kasih sayang, mempengaruhi sikap yang
berlangsung proses belajar mengajar banyak
akhirnya dapat menimbulkan tindakan nyata
siswa yang mengantuk dan mengobrol
riil.
dengan
teman
sebangkunya.
Apabila
Dalam kegiatan pendidikan pada
diberikan pertanyaan oleh guru hanya
umumnya dan dalam proses kegiatan belajar
sebagian siswa saja yang dapat menjawab,
pada khususnya, komunikasi merupakan
apabila
salah satu faktor utama yang turut serta
bertanya hanya satu dua orang saja yang
dalam
berani untuk bertanya.
penentuan
pencapaian
tujuan
pendidikan, atau kata lain dapat dikatakan
diberikan
Menurut
kesempatan
Luna
Cahya
untuk
seorang
bahwa komunikasi merupakan sarana atau
pemerhati pendidikan, bahwa disadari atau
media dalam rangka pencapaian tujuan
tidak, kita harus mengakui bahwa para siswa
pendidikan. Maka untuk mencapai interaksi
seringkali
belajar mengajar perlu adanya komunikasi
terpolarisasi terhadap cara mengajar guru-
yang jelas antara guru (komunikator) dengan
gurunya. Sederhananya, ada guru yang
siswa (komunikan).
dipandang oleh para siswa sebagai guru
punya
pandangan
yang
Pada dasarnya motivasi belajar siswa
yang cara mengajarnya asik, seru, mudah
sangat dipengaruhi adanya komunikasi guru
dipahami. Guru-guru seperti ini seringkali
atau pengajar. Seorang pengajar yang tidak
menjadi idola murid-murid bahkan jam
piawai atau jarang melakukan komunikasi
pelajarannya
ditunggu-tunggu oleh para
dengan muridnya akan atau dapat mengalami
kegagalan dalam proses belajar mengajar.
Pengajar
158
adalah
pihak
yang
paling
1
Sutirman. (2006). Komunikasi Efektif
dalam Pembelajaran. Jurnal “Efisiensi” 2 (0l). VI.
Yogyakarta: UNY, Agustus, hlm 6.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
siswa. Sementara itu, di sisi lain ada juga
kegitan pembelajaran selalu ada kegiatan
guru yang dipandang siswa sebagai guru
komunikasi. Baik itu komunikasi dan relasi
yang cara mengajarnya membosankan, bikin
yang terjalin antara pengajar dengan murid,
ngantuk, materinya tidak menarik, dan lain-
atau antarsesama murid. Komunikasi yang
lalin. Dua bentuk polarisasi dari cara
baik antara pengajar dengan orang yang
pandang siswa terhadap gurunya ini memang
belajar memberikan hasil belajar yang baik
seringkali ada, bahkan bersifat kolektif.
juga.
Kalau ada beberapa anak yang menganggap
menimbulkan buruknya hasil belajar.
gurunya ini membosankan, maka satu kelas
Buruknya
Dengan
komunikasi
kemampuan
akan
berkomunikasi
akan kompak menganggap guru tersebut
efektif,
ternyata
membosankan.2
manusia
yang sedemikian relatif dapat
Hal
senada
diungkapkan
oleh
kebenaran
pemikiran
mempengaruhi jalan pikiran berjuta anak
Mulyana AZ, bahwa peserta didik akan
bangsa.
mencintai guru yang ramah dan mudah diajak
pengajar UII memberi contoh bahwa Bung
komunikasi. Namun ketika peserta didik
Karno
berhadapan
jarang
membangkitkan semangat bangsa Indonesia
tersenyum dan menyapa, maka peserta didik
untuk berjuang melawan penjajah. Hitler
3
berhasil mempengaruhi kaum Nazi untuk
Salah satu kunci keberhasilan guru mengajar
menumpas kaum Yahudi. Bung Tomo,
adalah
membangun
dengan orasi dan teriakan takbirnya yang
komunikasi dengan peserta didik. Sepintar
menggetarkan hati para pejuang, mampu
apaun guru tersebut jika ia tidak komunikatif
menggerakan arek-arek Suroboyo melawan
dalam meyampaikan materi, maka dapat
dan mengusir Belanda, hanya dengan senjata
dipastikan peserta didik akan bosan. Seorang
bambu runcing. Tharik Bin Ziad, mampu
guru yang sering kali berkomunikasi dengan
membakar
siswanya
sesaat setelah mendarat dan berpidato dengan
dengan
guru
yang
menjadi tidak simpatik kepada gurunya.
kemampuan
atau
guru
anak
didiknya
akan
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Imam
dengan
Mudjiono,
seorang
kemampuan
semangat
juang
staf
orasinya
pasukannya,
latar belakang kapal yang telah dibakar atas
Sebenarnya sebagian besar waktu
perintahnya: ”Saudara-saudara. Lautan di
yang terjadi dalam aktifitas belajar mengajar
belakang kalian, dan musuh di depan hidung.
merupakan
Kita berada pada poin of no return. Tidak ada
proses
komunikasi.
Dalam
tempat untuk berlari. Tidak ada alternatif lain,
2
https://www.zenius.net/blog/9573/caramengajar-guru-indonesia/diakses tanggal 22 April
2018.
3
Mulyana, AZ. (2010). Rahasia Menjadi
Guru Hebat. Surabaya: Grasindo, hlm 29.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
159
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
selain meluluh-lantakkan musuh. 4
tentang komunikasi pembelajaran berbasis
Dalam konteks tujuan pendidikan Islam
bahwa
tujuan pendidikan Islam adalah
Al-Qur‟an. Pembahasan dalam makalah ini
berangkat
dari
definisi
komunikasi
mencetak manusia yang berbudi pekerti luhur
pembelajaran, kemudian diuraikan tentang
sehingga
amanah
korelasi komunikasi pembelajran dengan
sebagai khalifah dan menghambakan diri
mutu pembelajaran. Selanjutnya dipaparkan
kepada Allah secara baik dan benar.5 Tujuan
tentang jenis komunikasi pembelajaran secara
pendidikan di atas dapat terwujud salah
interpersonal
satunya
pembahasan akhir dikupas tentang perspektif
mampu
adalah
mengemban
dengan
sosialisasi
dan
internalisasi nilai-nilai ajaran Islam dengan
dan
kelompok.
Pada
sub
Al-Qur‟an tentang komunikasi pembelajaran.
baik pada setiap pemeluknya. Internalisasai
tersebut memerlukan kemampuan komunikasi
2. TINJAUAN PUSTAKA
verbal yang efektif dari para pendidik, guru,
Mengutip Daryanto dalam bukunya
ustadz atau mubaligh. Kalau saja para
Teori Komunikasi, definisi komunikasi
penyampai risalah Islam termasuk guru
yang diberikan para ahli sangat beragam.
menguasai metode berkomunkasi efektif,
Frank Ex Dance (1976) seorang sarjana
maka akan dapat menginternalisasikan ajaran
Amerika
Islam dalam benak dan dada semua murid
komunikasi menginventarisasi ada sekitar
sehingga dapat bersikap dan berperilaku
126 definisi komunikasi yang berbeda
sebagai pendidik yang dicita-citakan.
antara satu dengan lainnya. 6 Hal ini terjadi
Islam melalui sumber utamanya AlQur‟an sejak 14 abad yang lalu atau sejak
pertama
Al-Qur‟an
diturunkan,
telah
ditetapkan sebagai agama dakwah. Di dalam
Al-Qur‟an terdapat sejumlah inspirasi terkait
proses komunikasi dakwah. Kisah dakwah
para Nabi contohnya adalah inspirasi yang
relevan untuk kita gunkan dalam proses
komunikasi pembelajaran. Dalam kerangka
yang
menekuni
bidang
karena setiap pakar punya penekanan, arti,
cakupan dan konteks yang berbeda sama
yang lain.
Untuk
penulis
memudahkan
ungkapkan
komunikasi
dari
pemahaman
beberapa
buku
definisi
Komunikasi
Pembelajaran yang ditulis oleh Yosal
Iriantara:7
pemikiran inilah, penulis akan membahas
4
http://imamu.staff.uii.ac.id/konsepkomunikasi-dalam-al-qur%E2%80%99a/
diakses
pada tanggal 23 April 2018.
5
Ahmad Tafsir. (1991). Ilmu Pendidikan
dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, hlm. 48.
160
6
Daryanto. (2014). Teori Komunikasi.
Malang: Gunung Samudera, hlm. 15.
7
Yosal Iriantara. (2014). Komunikasi
Pembelajaran, Interaksi Komunikatif dan Edukatif
di dalam Kelas. Bandung: Simbiosa Rekatama
Utama, hlm. 3-4.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
a) Menurut Berlo (1995), komunikasi
adalah proses mengirimkan, menerima,
dan memahami gagasan dan perasaan
dalam bentuk pesan verbal atau non
verbal secara disengaja maupun tidak
disengaja.
b) Menurut Lasswell (1960), Komunikasi
adalah pesan yang disampaikan kepada
komunikan (penerima) dari komunikator
(sumber) melalui saluran-saluran tertentu
baik secara langsung/tidak langsung
dengan
maksud
memberikan
dampak/effect kepada komunikan sesuai
dengan
yang
diingikan
komunikator.Yang memenuhi 5 unsur
who, says what, in which channel, to
whom, with what effect.
c) Mulyana (2005), komunikasi adalah
proses dimana satu ide dialihkan dari
sumber kepada seorang atau lebih
dengan maksud mengubah tingkah laku
mereka.
Kalau kita mengamati sekitar kita,
kita
akan melihat
bahwa
komunikasi
merupakan aktivitas yang paling penting
dalam suatu kehidupan bermasyarakat.
Bahkan dapat dipastikan, di mana manusia
hidup bersama-sama dengan orang lain
maka
di
sana
selalu
ada
kegiatan
komunikasi, karena komunikasi merupakan
kebutuhan hidup manusia. Dalam proses
komunikasi,
penting
terdapat
yang
penyampaian
beberapa
sangat
pesan.
berperan
elemen
dalam
Elemen-elemen
tersebut penulis kutip dari Onong Efendy
dalam bukunya “Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi” sebagai berikut:8
a) Source, yaitu sumber pesan. Sumber
pesan dapat berupa manusia lain atau
media masa, dan merupakan pihak yang
memiliki dan menyampaikan isi pesan.
b) Message, yaitu pesan yang disampaikan
dan dapat berupa ucapan verbal, elemen
non-verbal, dan isyarat lainnya. Pesan ini
dapat berisi informasi, ide, maupun nilainilai yang dimiliki source dan ingin
disampaikan kepada pihak lain.
c) Receiver, yaitu
penerima
pesan. Receiver merupakan pihak yang
menerima pesan yang disampaikan
oleh source, namun penerimaan makna
pesan dapat berbeda dengan apa yang
diharapkan. Hal ini karena bergantung
lagi kepada kondisi, pengalaman, dan
persepsi yang dimiliki receiver.
d) Channel, yaitu alat, saluran atau media
yang
digunakan source dalam
menyampaikan pesan kepada receiver.
e) Noise, yaitu gangguan yang menghambat
proses
komunikasi. Noise ini
dapat
berupa kondisi lingkungan sekitar atau
kondisi internal dari penerima pesan.
f) Feedback, yaitu
respon
yang
diberikan receiver kepada source atas
pesan yang diterimanya. Namun tidak
semua
proses
komunikasi
dapat
mendapatkan feedback, apalagi
komunikasi satu arah. Feedback dapat
ditemukan kemungkinan besar pada
komunikasi yang bersifat dua arah.
Komunikasi merupakan satu proses yang
membuat suatu pesan dari yang semula
dimiliki
oleh
seseorang
(monopoli
seseorang) menjadi milik oleh dua atau
lebih
orang.
Menurut
para
pakar
8
Onong Uchiyana Effendy. (2000). Ilmu
Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: RT
Rosdakarya, hlm 16-17.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
161
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
komunikasi
level
komunikasi
komunikasi yang berorientasi sumber yaitu
diklasifikasikan dalam bentuk berikut ini:
semua
1.
dilakukan seseorang untuk menyampaikan
2.
3.
Komunikasi
Pribadi
(personal
Communication)
a. Komunikasi
Intrapribadi
(intrapersonal communication)
b. Komunikasi
Antarpribadi
(interpersonal communication).
Komunikasi
Kelompok
(group
communication)
a. Komunikasi Kelompok Kecil (small
group communication); ceramah,
Forum, Simposium (symposium),
Diskusi panel (panel discussion),
Seminar,
Curah
saran
(brainstorming), dan lain-lain.
b. Komunikasi Kelompok Besar (Large
group
communication/public
speaking).
Komunikasi
Massa
(mass
communication)
a. Komunikasi Media Massa Cetak
(printed
mass
media
communication):
Surat
kabar
(daily), Majalah (magazine),
b. Komunikasi
Media
Massa
Elektronik (electronic mass media
communication): radio, televise,
film, dan lain-lain.
c. Komunikasi
Medio
(medio
communication)
d. Surat, telepon, pamflet, poster,
spanduk dan lain-lain media yang
tidak termasuk media masa.9
Konsep komunikasi menurut John R.
Wenburg, William W. Wilmoth, Kenneth
K Sereno dan Edward M Bodaken yang
dikutip oleh Yosal Iriantara terbentuk
menjadi
tiga
tipe:
pertama,
searah:
kegiatan
yang
secara
sengaja
rangsangan untuk membangkitkan respon
penerima. Kedua, interaksi: pandangan ini
menganggap komunikasi sebagi proses
sebab-akibat, aksi-reaksi yang arahannya
bergantian. Ketiga, transaksi: konsep ini
tidak hanya membatasi unsur sengaja atau
tidak sengaja, adanya respon teramati atau
tidak teramati namun juga seluruh transaksi
perilaku saat berlangsungnya komunikasi
yang lebih cenderung pada komunikasi
berorientasi penerima. Saat dosen memberi
kuliah, komunikasi bukan saja berdasarkan
fakta bahwa mahasiswa menafsirkan isi
kuliah tetapi juga dosen menafsirkan
perilaku anggukan atau kerutan kening
mahasiswa.10
Adapun
pengertian
pembelajaran
menurut Sardiman AM,11 dalam bukunya
“Interaksi dan Motivasi dalam Belajar
Mengajar”
adalah
interaksi
edukatif.
Menurut beliau, yang dianggap interaksi
edukatif adalah interaksi yang dilakukan
secara sadar dan mempunyai tujuan untuk
mendidik, dalam rangka mengantar peserta
didik
kearah
kedewasaannya.
Dalam
UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan
pemahaman ini bermula dari pemahaman
10
9
Onong Uchiyana Efendi. (1992). Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung:
Rosdakarya, hlm. 56.
162
Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.,
hlm.15
11
Sardiman, AM. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, hlm 24.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
pembelajaran
adalah
proses
interaksi
Dalam
kegiatan
belajar
mengajar,
peserta didik dengan pendidik dan sumber
komunikasi antar pribadi merupakan suatu
12
keharusan, agar terjadi hubungan yang
Definisi ini sejalan dengan apa yang
harmonis antara pengajar dengan peserta
dikemukakan oleh Oemar Hamalik, bahwa
belajar.
belajar pada suatu lingkungan belajar.
pembelajaran adalah suatu proses yang
Keefektifan
komunikasi
dalam
kompleks, dimana di dalamnya terjadi
kegiatan
interaksi antara mengajar dan belajar.
tergantung dari keaktifan pengajar dan
Proses pembelajaran aktivitasnya dalam
peserta didik. Akan tetapi karena pengajar
bentuk interaksi belajar mengajar dalam
yang memegang kendali kelas, maka
suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi
tanggung jawab terjadinya komunikasi
yang sadar akan tujuan, artinya interaksi
dalam kelas yang sehat dan efektif terletak
yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan
pada
pembelajaran yang telah dirumuskan pada
pengajar
dalam
satuan pelajaran. Dari beberapa definisi di
jawab
tersebut
atas
keterampilannya
dapat
pembelajaran
ditarik
kesimpulan
adalah
tangan
mengajar
pengajar.
ini
sangat
Keberhasilan
mengemban
tanggung
dipengaruhi
dalam
oleh
melakukan
interaksi
komunikasi ini. Terkait dengan proses
edukatif untuk membuat siswa belajar
pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif
secara aktif dan mampu mengubah perilaku
jika pesan yang dalam hal ini adalah materi
melalui pengalaman belajar.13
pelajaran dapat diterima dan dipahami,
Komunikasi
proses
bahwa
belajar
pembelajaran
adalah
proses penyampaian pesan atau gagasan
serta menimbulkan umpan balik yang
positif.15
pada suatu lingkungan belajar supaya
Komunikasi
dalam
pembalajaran
mencapai keberhasilan secara efektif dan
dewasa ini mendapatkan perhatian yang
efisien. Ada yang menyebut komunikasi
luar
pembelajaran adalah komunikasi bermedia
pentingnya memilih cara komunikasi dalam
14
proses pembelajaran agar kegiatan tersebut
pembelajaran atau media konstruksional.
biasa.
Hal
ini
dilatarbelakangi
mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
12
http://www.hukumonline.com/pusatdata/
detail/13662/node/538/undangundang-nomor-20tahun-2003/diakses tanggal 23 April 2018
13
Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, hlm. 13.
14
Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.
hlm. 17.
15
Basori. (2014). Feffektifitas Komunikasi
Pembelajaran Online dengan Menggunakan ELearning pada Perkuliahan Body Otomotif, Jurnal
“Jiptek”, VII (2), hlm. 39.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
163
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
Komunikasi
yang
efektif
berkolerasi
dengan tingkat keberhasilan pembelajaran
Kemampuan
G.J.
Renier,
sejarawan
terkemuka dari University college Lodon,
melakukan
menjelaskan istilah dokumen dalam tiga
komunikasi yang efektif merupakan salah
pengertian, pertama dalam arti luas, yaitu
satu kompetensi yang harus dimiliki dan
yang meliputi semua sumber, baik sumber
dikuasai
ini
tertulis maupun lisan; kedua dalam arti
sebagaimana tercantum dalam Undang-
sempit, yaitu yang meliputi semua sumber
Undang Republik Indonesia Nomor 14
tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu
Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen,
hanya yang meliputi surat-surat resmi dan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
surat-surat negara, seperti surat perjanjian,
2005, tentang standar nasional pendidikan,
undang-undang
serta
sebagainya.17
oleh
untuk
Dokumen.
seorang
peraturan
guru,
Menteri
hal
Pendidikan
Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun
konsesi,
Sumber data dalam
hibah
dan
makalah ini
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
penulis membaginya menjadi primer dan
dan Kompetensi
skunder. Dalam seluruh sumber data dalam
Guru. Guru sebagai
memiliki
makalah
diperoleh
kepustakaan. Sumber primer itu sendiri
melalui perguruan tinggi yang terakreditasi
terdiri atas buku-buku pendidikan Islam,
(S1/D4) dan memiliki 4 kompetensi. Salah
Al-Qur‟an, dan juga tafsir Al-Qur‟an.
satunya adalah kompetensi sosial, yakni
Adapun sumber-sumber sekunder adalah
kemampuan pendidik sebagai bagian dari
buku-buku yang melengkapi pembahasa
masyarakat
dalam makalah ini.
learning
agent
kualifikasi
berkewajiban
akademik
untuk
yang
berkomunikasi
dan
bergaul dengan peserta didik, sesama
pendidik,
tenaga
ini
adalah
dari
sumber
Dikarenakan penelitian ini memakai
kependidikan,
pendekatan metodologi kualitatif , maka
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat
proses analisis data kualitatif dimulai
sekitar.16
dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, yaitu buku-buku
3. METODE
Teknik
makalah
ini
pengumpulan
adalah
data
melalui
pada
Teknik
yang terkait antara satu dengan yang lain,
yang
seluruhnya
bertemakan
tentang
Pendidikan Islam, Al-Qur‟an, dan Tafsir
16
www.hukumonline.com/pusatdata/
downloadfile/lt4c3c8c52945d3/parent/25759/diakses
tanggal 24 April 2018.
164
17
Creswell, John W. (2002). Research
Design: Qualitative and Quantitative Approaches.
London: Sage Publications. hlm. 104.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
Al-Qur‟an.
selanjutnya
Setelah
ditelaah,
adalah
reduksi
langkah
data,
welas
asih
atau
Kewelasasihan
kasih
mendasari
sayang.
praksis
penyusunan satuan, kategorisasi dan yang
pendidikan. Welas asih itu penting, karena
terakhir adalah penafsiran data.
sebuah dialog tidak bisa berlangsung dalam
4. HASIL PEMBAHASAN
A. Komunikasi dan Mutu Pembelajaran
Berbagai macam teori dikemukakan
ketiadaan welas asih.
merupakan
kepada
tindak
sesama
Welas asih
memberi
bukan
dorongan
menimbulkan
oleh para pakar tentang komunikasi efektif.
ketakutan. Welas asih itu menunjukkan
Tentunya perbedaan tersebut muncul dari
komitmen relasi yang baik terhadap sesama
cara pandang dan latar belakang para pakar
manusia.19
komunikasi yang berbeda-beda. Penulis
Komunikasi welas asih inilah yang
ungkapkan dalam makalah ini sebagian dari
memberi konteks dalam sistem komunikasi
sejumlah teori tersebut.
pembelajaran di ruang kelas atau tempat
Komunikasi yang efektif menurut
pembelajaran. Rasa kasih sayang itulah
Cutlip dan Center yang dikutip Rusady
yang membuat komunikasi bukan hanya
Ruslan, dilaksanakan dengan melalui empat
menyampaikan kata-kata, melainkan juga
tahapan yaitu:
mengungkapkan perhatian, kepedulian dan
a) Fact finding: Untuk berbicara perlu
dicari fakta dan tentang komunikan
berkenaan dengan keinginan dan
komposisinya.
b) Planning: rencana tentang apa yang
akan dikemukakan dan bagaimana
mengemukakannya berdasarkan fakta
dan data yang diperoleh
c) Communicating:
berkomunikasi
berdasarkan planning yang telah disusun
d) Evaluation: Penilaian dan analisis untuk
melihat bagaimana hasil komunikasi
tersebut.18
tanggungjawab. Anak didik diperlakukan
Adapun Bartlett sepert dikutip Yosal
menyampaikan bahan ajar. Komunikasi
Iriantara menunjukkan, konteks komunikasi
yang berorientasi pada siswa, dilakukan
pembelajaran yang penting dalam praksis
dengan
pendidikan yang membebaskan adalah
mengembangkan siswa sebagai pribadi.
18
Rosady Ruslan. (2003). Metode Penelitian
Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, hlm. 64.
sebagai orang yang sedang dibantu untuk
bisa mengembangkan segenap potensi yang
dimilikinya sehingga bias memainkan peran
sebagai manusia yang bernilai pada masa
depan.
Karena
itu,
pembelajaran,
dilangsungkan
kasih
dalam
proses
komunikasi
yang
bukan
sayang
sekadar
untuk
19
Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.
hlm. 27.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
165
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
Misalnya, melalui tugas dalam kelompok
Al-Syaukani dalam Tafsir Fath al-Qadir
para
mengartikan
siswa
di
ajarkan
menyelesaikan
untuk
permasalahan
bisa
secara
bersama-sama.
kemampuan
sebagai
al-bayan
20
Al
berkomunikasi.
Maraghi juga menuturkan bahwa al
D. Konsep Komunikasi Pembelajaran
dalam Al-Qur’an
D. 1. Istilah Komunikasi dalam AlQur’an
Al-Qur‟an sebagai kitab suci yang
konprehensif, mengulas berbagai persoalan
bayan dalam ayat tesebut mempunyai
arti
kemampuan
mengutarakan
manusia
isi
untuk
hati
dan
memahamkannya kepada orang lain.
21
b) Al-Qaul.
juga
Istilah untuk komunikasi yang banyak
konsep
disebut dalam Al-Qur‟an adalah “al-
komunikasi. Dalam Al-Qur‟an dan hadis
qaul”. Di dalam Al-Qur‟an ditemukan
ditemukan cukup banyak istilah-istilah
sangat banyak ayat yang menggunakan
yang terkait dengan komunikasi. Al-
istilah qaul dan berbagai bentuknya.
Qur‟an menyebut komunikasi sebagai
Seperti kata keja bentuk lampau/fi‟il
salah satu fitrah manusia. Al-Qur‟an
madli.
memberikan kata kunci (keyconcept) yang
sekarang dan yang akan datang/fi‟il
berhubungan dengan hal itu.
mudlari‟ (yaquulu), kata kerja bentuk
yang
dihadapi
mengemukakan
manusia,
tentang
Berikut ini sejumlah istilah dalam AlQur‟an yang berkorelasi dengan makna
komunikasi:
kata
kerja
bentuk
perintah (qul) atau bentuk ism faa‟il
(pelaku (qaa‟ilun) dan sebagainya. Kata
Qaul dengan berbagai derivasinya sangat
a) Al-Bayan
Al-Syaukani, misalnya mengartikan kata
al-bayan
sebagai
kemampuan
berkomunikasi. Dalam QS. Al-Rahman
(55) / 1 – 4, Allah berfirman:
َّ
الرحمن َعل َم
ََ
َ ُْ
خل َق1 2 الق ْر َءان
ْ ْ
َ ْ َّ
4 َعل َم ُه ال َب َيان3 ْلان َسن
(Tuhan) Yang Maha Pemurah,
Yang telah mengajarkan AlQur‟an.
Dia
menciptakan
manusia. Mengajarnya pandai
berbicara.
166
(qaa‟la),
sering
termaktub
ketika
menyatakan
dalam
Al-Qur‟an
tentang
proses
komunikasi. Bahkan Allah menyebutkan
bahwa hakekat Al-Qur‟an adalah alQaul. Karena ia merupakan ucapan atau
firman
Allah
dalam
rangka
berkomunikasi dengan hambaNya. Allah
20
Syaukani. Tafsir Fath al-Qadir. Jilid 5,
Beirut: Dar alFikr, t.th, hlm. 251.
21
Ahmad Mustofa Al-Maragi. (1974). Tafsir
Al-Maragi. Penerjemah: Bahrun Abu Bakar,
Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang. hlm.
185.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
S.W.T. pada QS. Al-Mu‟minun/23: 68
"Sesungguhnya
berfirman:
adalah benar-benar ucapan seorang
َْأ َف َل ْم ًَ َّد َّب ُسوا ْال َق ْى َى َأ ْم َج َاء ُه ْم َما َلم
َْ
ْ
ًَأ ِث َآب َاء ُه ُم ْلا َّوِل َين
“Maka apakah mereka tidak
memperhatikan
perkataan
(Kami), atau apakah telah
datang kepada mereka apa yang
tidak pernah datang kepada
nenek moyang mereka dahulu??
Begitu pula pada bagian lain dari
kita
Al-Qur‟an,
dapati
Allah
menyebut Al-Qu‟ran dengan alQaul
yang
diberi
menyertainya.
sifat
Seperti
yang
Qaulan
Tsaqiilan. Seperti yang terdapat
pada Ayat ke 5 surah Al-Muzammil,
dimana Allah S.W.T. berfirman,
"Sesungguhnya
Kami
akan
menurunkan kepadamu firman yang
berat."
Secara
lahiriah
yang
dimaksudkan dengan kata firman di
sini adalah sebagian dari ayat-ayat
Al-Qur‟an.
Kata
yang
sama
disebutkan juga pada Ayat ke 13
surah ath-Thariq, dengan sebutan
(qaulun
fashl)
Allah
S.W.T.
Al-Qur‟an
itu
rasul yang mulia." Di sini yang
dimaksud dengan "rasul" adalah
Rasulullah S.A.W. atau malaikat
Jibrail. Kalimat yang sama terdapat
pula pada Surah At-Takwir Ayat ke
19 dimana yang dimaksud dengan
"Rasul" pada ayat ini pun dengan
melihat konteks ayat selanjutnya
adalah malaikat Jibril.
c). Kalâmullah dan Kalimatullah
Ungkapan "kalâmullah" muncul pada
tiga tempat dalam Al-Qur‟an, yaitu pada:
Pada QS. Al-Baqarah/2: 75 Allah S.W.T.
berfirman:
َ َ ْ ََ
َ َُ
۞ أف َخط َم ُعىن أ ْن ًُ ْؤ ِم ُنىا لن ْم َوق ْد
َّ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ ْ ٌ َ َ َ
اَّلل
ِ مان ف ِسٍق ِمن ُهم ٌظ َمعىن لَلم
ُ ُث َّم ًُ َح ّس ُف َىه ُه م ْن َب ْعد َما َع َق ُل
ىه
ِ
ِ
ِ
ََ ُ ْ َ ْ َ ُ ن
وهم ٌعلمى
Apakah
kamu
masih
mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, padahal
segolongan
dari
mereka
mendengar firman Allah, lalu
mereka mengubahnya setelah
mereka memahaminya, sedang
mereka mengetahui?.
berfirman, "Sesungguhnya ia (AlQuran) itu benar-benar firman yang
memisahkan antara yang hak dan
yang batil.”
Sementara pada QS. Al-Haqqah
Ayat ke 40, Allah S.W.T. berfirman,
Istilah kalamullah yang menunjukkan
arti komunikasi Allah terdapat dalam
QS. At-Taubah/9:6 dan QS. AlFath/48:15. Dalam dua ayat tersebut
yang dimaksud kalamullah adalah AlQur‟an.
Sedangkan
istilah
Kalimaatullah, contohnya terdapat
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
167
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
pada ayat ke 27 ayat al-Kahf Allah
S.W.T. berfirman:
َ َو ْاج ُل َما ُأوح َي إ َل ْي َو م ْن ل
اب
خ
ِ ِ ِ
ِ ِ
ََ ّب َو ۖ ََل ُم َب ّد َى ل َهل َماجه َو َل ْن َججد
ِِ ِ ِ ِ
ِ
ِز
ْ
ِم ْن ُدو ِه ِه ُمل َخ َح ًدا
Dan bacakanlah apa yang
diwahyukan kepadamu, yaitu
kitab Tuhanmu (Al-Qur‟an).
Tidak ada (seorangpun) yang
dapat merubah kalimat-kalimatNya. Dan kamu tidak akan dapat
menemukan tempat berlindung
selain dari pada-Nya.
D. 2. Unsur-unsur Komunikasi dalam AlQur’an pada Kisah Nabi Musa Dan Nabi
Khidir
Komunikasi hanya bisa terjadi, jika
ada
seseorang
yang
menyampaikan
pesan kepada orang lain tujuan tertentu,
artinya komunikasi hanya bisa terjadi
kalau didukung oleh adanya sumber,
Allah menyampaikan wahyu melalui
malaikat
Miuhammad.
diwahyukan,
Jibril
kepada
Pesan
supaya
Nabi
ilahi
Nabi
ini
member
peringatan kepada umat manuisa. Allah
berfirman QS. Asy-Syura/42: 7:
ًَّو َل ََٰر ِل َو َأ ْو َح ْي َنا إ َل ْي َو ُق ْس ًآها َع َسبيا
ِ
ِ
َل ُخ ْن ِر َز ُأ َّم ْال ُق َس َٰي َو َم ْن َح ْى َل َها َو ُج ْن ِرز
ِ
َ
ْ
ٌ ًَ ْى َم ال َج ْمع َل َزٍْ َب فيه ۚ َفس
ٍق ِفي
ِ ِ ِ
َِ
ْ
ٌ
َّ
ال َج َّن ِت َوف ِسٍق ِفي الظ ِع ِير
Demikianlah Kami wahyukan
kepadamu Al Quran dalam
bahasa Arab, supaya kamu
memberi peringatan kepada
ummul Qura (penduduk Mekah)
dan penduduk (negeri-negeri)
sekelilingnya serta memberi
peringatan (pula) tentang hari
berkumpul (kiamat) yang tidak
ada
keraguan
padanya.
Segolongan masuk surga, dan
segolongan masuk Jahannam.
(QS. Asy-Syura: 7)
pesan, media, penerima, dan efek.
peristiwa komunikasi akan melibatkan
Al-Qur‟an menyebutkan bahwa tugas
utama
seorang
Rasul
adalah
menyampaikan pesan (tabligh). Hal ini
terdapat dalam banyak ayat Al-Qur‟an.
Seperti QS. Al-Maidah/5: 99. Yang
artinya, “kewajiban Rasul tidak lain
hanyalah menyampaikan, dan Allah
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan.”
b. Penerima, atau komunikan. Penerima
sumber sebaagi pembuat atau pengirim
adalah pihak yang menjadi sasaran pesan
informasi. Komunikator utama dalam
yang dikirim oleh sumber. Komunikan
Al-Qur‟an adalah Allah dan Rasul-Nya.
pertama adalah Rasulullah, para Sahabat
Unsur-unsur
ini
bisa
juga
disebut
komponen atau elemen komunikasi.
Hamdani Anwar menguraikan unsur
komunikasi dalam Al-Qur‟an adalah
sebagai berikut:22
a. Sumber atau komunikator. Semua
22
dan umat manusia yang menjadi sasarn
https://psq.or.id/artikel/al-quran-dankomunikasi/diakses tanggal 27 April 2018.
168
dakwah. Sumber utama yang menjadi
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
dasar bagi pendefinisian sasaran dakwah
dakwah) dan dakwah ke kalangan non-
adalah ayat berikut ini:
pendidik. 23
ً َّ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
َّ
اض
ِ وما أزطلناك ِإَل مافت ِللن
َ َّ َ َ ْ َ َّ ََٰ َ ً َ َ ً َ
اض َل
ِ ب ِشيرا وه ِرًسا ول ِنن ألثر الن
َ
ٌَ ْعل ُمى َن
d. Pesan, Pesan yang dimaksud dalam
proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima.
Materi pesan dalam Al-Qur‟an adalah
Dan Kami tidak mengutus kamu,
melainkan
kepada
umat
manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui. (QS. Saba/34:
28).
ayat-ayat yang terkandung di dalamnya
sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Allah telah menurunkan ayat-ayat-Nya
dengan sangat
sebagai
dakwah
Nabi
Muhammad.
adalah umat manusia. Meskipun AlQur‟an
secara
pengertian
simple
memberikan
tentang sasaran
dakwah,
namun dalam beberapa ayatnya, AlQur‟an juga memberikan istilah-istilah
sasaran dakwah yang lebih khusus.
Muhammad “Abdul al-Fath al-Bayanuni
dalam Al-Madkhal ila „Ilmi al-Da‟wah,
menyebutkan beberapa istilah khusus
sasaran dakwah Islamiyah berdasarkan
Al-Qur‟an.
berdasarkan
Di
antaranya,
sudut
pandang
mana
dan terperinci
firman-Nya:
QS.
Hud/11/1:
Dari ayat itu dapat diketahui bahwa
sasaran
teliti
istilah
iman
terhadap Al-Qur‟an, terdiri dari dua
kelompok sasaran dakwah, dakwah ke
dalam kalangan umat Islam (internalisasi
َ ّ ُ َّ ُ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ٌ َ
صل ْت ِم ْن
ِ الس ۚ ِلخاب أح ِنمت آًاجه ثم ف
َ
َ
ل ُد ْن َح ِن ٍيم خ ِب ٍير
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab
yang ayat-ayatnya disusun dengan
rapi
serta
dijelaskan
secara
terperinci, yang diturunkan dari sisi
(Allah) Yang Maha Bijaksana lagi
Maha Tahu, (QS. Hud: 1)
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat AlQur‟an terkandung materi pesan yang
secara garis besar dapat kita bagi
menjadi beberapa hal pokok, yaitu:
Akidah,
Syariah
muaamalah),
(ibadah
Akhlak,
dan
Kisah-kisah,
Perumpamaan, Nasehat dan motivasi
berbuat baik, dasar ilmu pengetahuan,
dan sebagainya.
23
Muhammad Abdul Fath Al Bayanuni.
(2001). Al Madkhal il „ilmi al dakwah. cet ke-3,
Beirut: Risalah Publisher, hlm. 25.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
169
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
e. Media. Media komunikasi merupakan
makhluk-Nya
mengutus
para
rasul
sarana atau saluran yang digunakan oleh
dengan bahasa kaumnya agar mereka
komunikator
menyampaikan
dapat memahami apa yang dikehendaki
sebuah pesan. Rasul menyampaikan
para rasul tersebut”.24 Sejalan dengan
pesan kepada kaumnya secara verbal dan
pandangan Ibn Katsir di atas, As-Sa‟di
non verbal. Komunikasi lisan/verbal
ketika
dilakukan dengan ceramah, pengajaran
menyatakan: “Ini merupakan salah satu
dan nasehat. Sedangkan non verbal dapat
kasih sayang Allah kepada hamba-
berupa perilaku baik beliau sehari-hari
hamba-Nya bahwa Allah tidak akan
yang merupakan suri tauladan bagi umat
mengutus seorang Rasul kecuali dengan
manusia. Penggunaan komunikasi verbal
bahasa kaumnya agar dia dapat memberi
ini ditunjang dengan kesamaan bahasa
penjelasan kepada mereka tentang apa
antara beliau dan kaumnya.
yang sejatinya merupakan kebutuhan
untuk
Bahasa
merupakan media utama komunikasi.
Allah berfirman:
ْ َ َْ ََ
َّ
َ
ْ
َ
ُ
َ
ى
وما أزطلنا ِمن زطى ٍ ِإَل ِب ِلظ ِان
ُ َّ َق ْىمه ل ُي َب ّي َن َل ُه ْم ۖ َف ُيض ُّل
اَّلل َم ْن
ِ
ِ ِ ِِ
ٌََ َش ُاء َو َي ْهدي َم ْن ٌَ َش ُاء ۚ َو ُهى
ِ
ُ ْال َعص ٍُص ْال َحن
يم
ِ
ِ
Kami tidak mengutus seorang
rasulpun, melainkan dengan
bahasa kaumnya, supaya ia
dapat
memberi
penjelasan
dengan terang kepada mereka.
Maka Allah menyesatkan siapa
yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan
Dialah Tuhan Yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. Ibrahim/14: 4)
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat di
atas menyatakan: “Sungguh merupakan
salah satu kasih sayang Allah kepada
170
menafsirkan
ayat
di
atas
pokok mereka.25
5. Umpan Balik. Umpan balik (feedback)
atau
tanggapan
atas
pesan
yang
disampaikan oleh para Rasul kepada
komunikan (umat). Umpan balik itu bisa
berupa
penerimaan,
penolakan
atau
keraguan, yang mungkin masih dalam
proses mempertimbangkan karena masih
diselimuti
menjelaskan
kebimbangan
bahwa
Al-Qur`an
umpan
balik
(feedback) atau tanggapan komunikan
terhadap
pesan
(message)
yang
disampaikan Rasul dapat bibagi menjadi
tiga kelompok. Pertama, kelompok yang
‟Imad al-Din Abu Al-Fida` Ismail ibn
Katsir Al-Qurasyi Al-Dimasyqa.
(1400H/1980 M). Tafsir Al-Qur`an Al-Azhim. Jilid
4, Beirut: Dar al-Fikr, hlm. 108.
25
Abd Al-Rahman bin Nashir As-Sa‟di.
Taysir Al-Karim Al-Rahman fi Tafsir
Kalam Al-Mannan. Al-Qahirah: Dar Al-Hadits, hlm.
446.
24
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
menerima
pesan
(message)
dengan
Qur‟an
adalah
pembelajaran
yang
mantap sehingga melahir-kan keyakinan.
mendorong manusia menggunakan akal
Kelompok ini dinamakan kaum beriman.
untuk berpikir. Pembelajaran efektif yang
Kedua, kelompok yang menolak pesan
Islami
(message)
mendasarkan
dengan
menutup
diri.
adalah
pembelajaran
konsepsinya
pada
yang
ajaran
Kelompok ini dinamakan kaum kafirin.
tauhid, dengan berorientasi pada tujuan
Ketiga, kelompok yang seakan-akan
akhir pendidikan Islam, yaitu mewujudkan
menerima, tetapi di dalam hatinya
manusia bertaqwa sebagai khalifatullah dan
muncul
„abdullah di bumi.
penolakan
karena
masih
26
Dengan dasar ini,
diselimiti berbagai keraguan. Kelompok
maka
ini dinama kan kaum munafiqin. Hal ini
berbasis Al-Qur‟an diarahkan pada upaya
dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah/2/; 1-
mensucikan
20.
penerangan jiwa, sehingga setiap diri
D. 3. Komnnikasi Pembelajaran Efektif
dalam Al-Qur’an.
Kegiatan pembelajaran merupakan
proses transformasi pesan edukatif berupa
materi belajar dari sumber belajar kepada
pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi
proses komunikasi untuk menyampaikan
pesan dari pendidik kepada peserta didik
dengan tujuan agar pesan dapat diterima
dengan baik dan berpengaruh terhadap
pemahaman serta perubahan tingkah laku.
Dengan demikian keberhasilan kegiatan
orientasi
pembelajaran
diri
dan
efektif
memberikan
manusia mampu meningkatkan dirinya dari
tingkatan iman ke tingkat ihsan.
Pembelajaran akan efektif apabila mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai
dengan indikator pencapaian. Pembelajaran
efektif Islami berbasis Al-Qur‟an memiliki
ciri:
a. Mengajak kepada Tauhidullah.
Inilah sesungguhnya arah dan muara
pembelajaran dalam Islam. Berdasarkan
pemahaman dari
QS.
Luqman: 13
sebagai berikut:
berbagai
ُ
ُ اى ُل ْق َم
َ َوإ ْذ َق
ان َِل ْب ِن ِه َو ُه َى ٌَ ِعظ ُه ًَا
ِ
ّ َّ َّ ْ ْ ُ َ َّ َ ُ
َالش ْسك
ِ بني َل حش ِسك ِب
ِ اَّلل ۖ ِإن
ٌ َل ُظ ْل ٌم َع ِظ
يم
ayat yang memuat unsur pembelajaran di
Dan (ingatlah) ketika Luqman
berkata kepada anaknya, di
pembelajaran sangat tergantung kepada
efektifitas proses komunikasi yang terjadi
dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan
dalam
Al-Qur‟an
pemahaman
dapat
digarisbawahi
bahwa konsep pembelajaran menurut Al-
26
Nik Haryanti. (2013). Ilmu Pendidikan
Islam. Malang: Gunung Samudera, hlm. 34.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
171
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
waktu ia memberi pelajaran
kepadanya:
"Hai
anakku,
janganlah
kamu
mempersekutukan
Allah,
sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar".
psikis
berfikir
kritis.
kemampuan
Secara
mengembangkan
fisik,
kemampuan
inderawinya, misalnya menyusun intisari
pelajaran, membuat peta dan lain-lain.
Dalam QS. Nn-Nahl: 78.
َ ُ َّ َ
ُ
ُ
اَّلل أ ْخ َس َجن ْم ِم ْن ُبطى ِن
و
َ َ َ َ َ ُ ُ
أ َّم َه ِاجن ْم َل ح ْعل ُمىن ش ْي ًئا َو َج َع َل
َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ُ َ
ۙ لنم الظمع وْلابصاز وْلاف ِئدة
ُ ْ َ ُ َّ َ
ل َعلن ْم حشن ُسو َن
Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi
kamu
pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.
Potensi
pembelajaran pada manusia
dalam QS. An-Nahl: 78 berupa aspek
fisik
yang
meliputi
kemampuan
mengindera melalui pendengaran dan
penglihatan, kemudian berupa aspek
172
yang
Proses
mampu
membawa dampak yang baik.
kemampuan
yaitu
pikiran.
mengakomodir kedua aspek ini akan
b. Belajar secara aktif baik mental
maupun fisik.
Aktif secara mental ditunjukkan dengan
intelektualnya,
akal
pembelajaran
Berdasarkan QS. Luqman/31:13 dapat
diketahui bahwa dalam pembelajaran
Tauhid
atau
mengesakan
Allah
merupakan inti pendidikan Islam.
mengembangkan
yakni
c. Metode yang Menarik.
Metode yang bervariasi akan mudah
menarik perhatian peserta didik dan
kelas
menjadi
hidup.
Efektivitas
penggunaan metode dapat terjadi bila
ada kesesuaian antara metode dengan
semua komponen pengajaran yang telah
diprogramkan dalam satuan pelajaran.
Dalam Al-Qur‟an, perintah dan anjuran
untuk
memberikan
suasana
gembira
kemudahan
telah
dan
banyak
diungkapkan dalam berbagai hal, baik
dalam mu‟amalah bahkan sampai pada
hal ibadah. QS. Al-Baqarah/2: 185
َ
ْ ُ ُ َّ ُ ُ
اَّلل ِبن ُم ال ُي ْظ َس َوَل ًُ ِس ٍُد
ً ِسٍد
ْ ُ
َ ْ ُ ْ
ِبن ُم ال ُع ْظ َس َوِل ُخن ِملىا ال ِع َّدة
َ َ َّ ُ ّ َ ُ َ
ُ
اَّلل َعل َٰى َما َه َدال ْم
وِلخن ِبروا
ُ ْ َ ُ َّ َ
َول َعلن ْم حشن ُسو َن
...Allah
menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki
kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur.
d. Motivasi Kuat Pendidik Terhadap
Pembelajaran Di Kelas
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
Semakin tinggi motivasi seorang
tenggang rasa, memberi kesempatan
pendidik akan mendorong peserta didik
kepada peserta didik untuk belajar
untuk giat dalam belajar. Motivasi memiliki
mandiri, serta menghargai pendapat
fungsi mengarahkan (directional function)
orang lain. Penghargaan kepada pihak
dan mengaktifkan/meningkatkan kegiatan
lain
(activating
and
energizing
function).27
seharunya
dilandasi
dengan
ketulusan tanpa pamrih, karena Allahpun
Pendidik hendaknya mampu berempati
telah
kepada peserta didik dengan membangun
memuliakan manusia sebagai makhluk
motivasi belajar. Sebagaimana terdapat
yang terbaik dalam penciptaan fisik
dalam QS. At-Taubah/9: 128:
dengan
ُ َْ
ُ
ََ
لق ْد َج َاءل ْم َز ُطى ٌى ِم ْن أه ُف ِظن ْم
ٌ َعص ٌٍص َع َل ْي ِه َما َع ِن ُّخ ْم َحس
ٍص
ِ
ِ
ٌ ُ َ َ ُْْ ْ ُ ْ ََ
ٌوف َز ِحيم
علينم ِباْلؤ ِم ِنين زء
Sungguh telah datang kepadamu
seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu,
sangat
menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang
terhadap orang-orang mukmin.
Berdasarkan ayat di atas, diketahui
bahwa
ibarat
seorang
pendidik,
Rasulullah
S.A.W.
tidak
hanya
bertanggung jawab atas penyampaian
materi saja namun juga bertanggung
jawab untuk menjaga motivasi sahabat
untuk tetap teguh dalam menjalankan
ajaran agama.
memuliakan
dilengkapi
Manusia.
perasaan,
Allah
panca
indera dan akal pikiran. QS. Al-Isra: 70,
Allah berfirman:
ْ
َ ََ
َولق ْد ل َّس ْم َنا َب ِني َآد َم َو َح َمل َن ُاه ْم ِفي
ْ ْ
ْ
ال َب ّ ِر َوال َب ْح ِس َو َز َشق َن ُاه ْم ِم َن
ْ َّ َ َ َ ّ َّ
َ َ
ضل َن ُاه ْم َعل َٰى ل ِث ٍير
اث وف
ِ الط ِيب
ً
َ ََ
ِم َّم ْن خل ْق َنا ج ْف ِضيَل
Dan sesungguhnya telah Kami
muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka
rezeki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah
Kami ciptakan.
f. Materi Pelajaran Perlu Dihubungkan
Dengan Kehidupan Nyata.
Yang perlu ditekankan disini adalah
e. Suasana demokratis,
Demokratis dalam arti menciptakan
bahwa peserta didik perlu diberikan
lingkungan yang saling menghormati,
stimulus untuk mengeksplor lingkungan
sekitar. Ini diisyaratkan dalam QS. AliImran/3: 190-191:
27
Karwadi. (2004). Upaya Guru
Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah,
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1 (1), Mei-Oktober,
hlm. 42.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
173
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
َ ْ َ ََٰ ََٰ َّ
ْ َ َّ
ْ ٱْل
ض
و
ث
ى
م
ٱلظ
ق
ل
ز
ِ
ِ
ِ ِإن ِفى َٰ خ
َّ
ْ َ
َٰ
َّ ٱخخ َلف ٱل ْيل َو
ٱلن َه ِاز َى َء َاً ٍ ٍۢت
ِ ِ َ ِ ُو
َ ﴾ َّٱلر۹۱ّْل ۟ولى ْٱْل ْل ََٰبب﴿ە
ًن
ِ
ِ ِ
ِ
ََٰ َ َ ً ُ ُ َ ً ََٰ َ َّ َ ُ ُ ْ َ
ىدا وعلى
ًۭ ًرلسون ٱَّلل ِقي ًۭما وقع
َْ
َّ
ُج ُن ِىب ِه ْم َو ٍَ َخ َفن ُسو َن ِفى خل ِق
َ ْ َ ََٰ ََٰ َّ
ََ
ْ ٱْل
ض َزَّب َنا َما خل ْق َت
ز
ِ ٱلظمى ِث و
َ ََٰه َرا ََٰبط ًًَۭل ُط ْب ََٰح َن َو َفق َنا َع َر
اب
ِ
ِ
َّ
﴾۹۱۹﴿ ٱلن ِاز
“Sesungguhnya,
dalam
penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang,
terdapat
tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang
yang berakal, (yaitu) orangorang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk, atau
dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan
kami,
tidaklah
Engkau
menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.” (QS.
Ali-„Imran: 190-191).
Dari ayat di atas kita mengetahui bahwa
Allah-lah yang memerintahkan kita agar
manusia dengan akalnya mampu untuk
memikirkan dan mengamati al-khalq
yakni ketentuan yang mengindikasikan
adanya keteraturan alam, al-samawat
(langit)
selalu
membawa
semangat
berfikir
realistis tentang tanda-tanda kekuasaan
Allah S.W.T.
f. Berkembnagnya Nilai-Nilai Utama
Dari Peserta Didik.
Penbelajaran yang merupakan bagian
utama dari pendidikan harus mampu
memberi efek kepada peserta didik untuk
mengamalkan nilai-nilai utama. Nilainilai utama tersebut sangat diperelukan
bagi keberhasilan peserta didik di masa
yang akan datang. Al-Qur‟an mendorong
pendidikan karakter tersebuta seperti;
Kejujuran,
(QS.
An-Nahl:
116),
Ketepatan,
(QS.
Al-Hujurat:
6),
Tanggung jawab, (QS. Al-Isra: 36),
Keadilan dan kebaikan, (QS. An-Nahl:
90)
g.
Komunikasi Interpersonal Dan
Kelompok Yang Efektif.
Ketidakefektifan dalam kegiatan belajar
mengajar pada umumnya dikarenakan
faktor komunikasi yang tidak diperkuat.
Lemahnya
komunikasi
dalam
kelas
membuat pengajar mengalami kesusahan
dalam
mengelola
kelas.
Hal-hal
semacam inilah yang harus kita hindari
supaya kegagalan dalam menjalankan
proses belajar mengajar tidak terulang
(bumi)
kembali. Hal yang perlu kita lakukan
tempat dimana manusia berada saat ini,
agar meminimalisir kegagalan dalam
dan pergantian siang dan malam. Intinya
proses belajar mengajar adalah dengan
174
Selanjutnya
adalah
2018 : 2252-8970
Edukasi Islami:Jurnal
JurnalEdukasi
Pendidikan
Islam,Pendidikan
VOL : 07Islam
NOVol.
: 0207/No.2, September
P-ISSN
DOI : 10.30868/ei.v7i2.264
E-ISSN : 2581-1754
KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS AL-QUR’AN
Sihabudin Afroni, Rumba Triana
(Universitas Indonesia/ Dosen Agama Islam)
(STAI Al-Hidayah/ Dosen Ilmu Tafsir)
e-mail: sihabafroni@gmail.com
Received: 12-07-2018, Accepted: 13-08-2018, Published: 03-09-2018
Abstract
The role of teachers in the learning process, among others as educators, informators,
organizers, motivators, directors / directors, initiators, transmitters, facilitators, mediators,
and evaluators. In the process of teaching and learning is a process that is passed with
communication. Improving the quality of learning that one of the others has made
communication progress in learning. Teachers are expected to develop their professional
skills or services as educators. Professional competence is a system of knowledge, abilities,
and motivation that enable the realization of professional learning activities. Communication
can be said to be effective and understood by the sender of messages and messages followed
up by an action directly by the recipient of the message, can improve the quality of
interpersonal relationships, and no obstacles. Source and recipient of communication must be
on the same system, if not the same, then communication will never happen. Effective
communication in the learning process is very influential on the success of the mission. The
Koran as a human guide has given direction for every educator to use effective and efficient
communication, to achieve educational goals. So in this paper we will Talk about how AlQur‟an directs educators to have effective communication for learners.
Abstrak
Peran guru dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai pendidik, informator, organisator,
motivator, pengarah/ director, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator. Dalam
proses belajar mengajar sebagai suatu keseluruhan proses peran guru tersenut dilalui dengan
komunikasi. Perbaikan mutu pembelajaran yang salah satunya dilakukan melalui perbaikan
mutu komunikasi dalam pembelajaran. Guru di harapkan dapat mengembangkan kemampuan
atau kompetensi profesionalnya sebagai pendidik. Kompetensi profesional merupakan sistem
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan motivasional yang memungkinkan terwujudnya
kegiatan pembelajaran secara profesional. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan
diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan dan pesan ditindak
lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan, dapat meningkatkan
kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak ada hambatan. Sumber dan penerima komunikasi
harus berada pada sistem yang sama, jika tidak sama, maka komunikasi tidak akan pernah
terjadi. Komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran sangat berdampak terhadap
keberhasilan pencapaian tujuan. Al-Qur‟an sebagai petunjuk manusia telah memberikan
arahan kepada setiap pendidik agar menggunakan komunikasi yang efektif dan efesien, untuk
tercapai tujuan-tujuan pendidikan. Maka pada makalah ini kami akan berbicara tentang
bagaimana Al-Qur‟an mengarahkan para pendidik untuk memiliki komunikasi yang efektif
untuk peserta didiknya.
Keyword: Educational Communication, Al-Qur‟an
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
157
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
bertanggungjawab terhadap berlangsungnya
1. PENDAHULUAN
Komunikasi adalah dasar eksistensi
komunikasi
yang
efektif
dalam
dari suatu masyarakat dan menjadi penentu
pembelajaran, sehingga pengajar dituntut
pola struktur masyarakat. Semua hubungan
memiliki kemampuan berkomunikasi yang
antar
baik agar menghasilkan proses pembelajaran
manusia
dibangun
atas
dasar
komunikasi. Dalam komunikasi manusia bisa
yang efektif. 1
dengan
Dalam berbagai kasus masih banyak
demikian terbentuklah pengetahuan tentang
ditemukan aktifitas belajar mengajar yang
pengalaman
orang.
belum efektif dikarenakan faktor buruknya
manusia
komunikasi di dalam dan di luar kelas.
saling
pengertian,
Diantaranya masih ditemukan siswa yang
persahabatan,
memelihara
rendah
saling
mempengaruhi,
masing-masing
Komunikasi
untuk
sehingga
kerap
menciptakan
menimbulkan
membentuk
motivasinya.
Bila
tengah
kasih sayang, mempengaruhi sikap yang
berlangsung proses belajar mengajar banyak
akhirnya dapat menimbulkan tindakan nyata
siswa yang mengantuk dan mengobrol
riil.
dengan
teman
sebangkunya.
Apabila
Dalam kegiatan pendidikan pada
diberikan pertanyaan oleh guru hanya
umumnya dan dalam proses kegiatan belajar
sebagian siswa saja yang dapat menjawab,
pada khususnya, komunikasi merupakan
apabila
salah satu faktor utama yang turut serta
bertanya hanya satu dua orang saja yang
dalam
berani untuk bertanya.
penentuan
pencapaian
tujuan
pendidikan, atau kata lain dapat dikatakan
diberikan
Menurut
kesempatan
Luna
Cahya
untuk
seorang
bahwa komunikasi merupakan sarana atau
pemerhati pendidikan, bahwa disadari atau
media dalam rangka pencapaian tujuan
tidak, kita harus mengakui bahwa para siswa
pendidikan. Maka untuk mencapai interaksi
seringkali
belajar mengajar perlu adanya komunikasi
terpolarisasi terhadap cara mengajar guru-
yang jelas antara guru (komunikator) dengan
gurunya. Sederhananya, ada guru yang
siswa (komunikan).
dipandang oleh para siswa sebagai guru
punya
pandangan
yang
Pada dasarnya motivasi belajar siswa
yang cara mengajarnya asik, seru, mudah
sangat dipengaruhi adanya komunikasi guru
dipahami. Guru-guru seperti ini seringkali
atau pengajar. Seorang pengajar yang tidak
menjadi idola murid-murid bahkan jam
piawai atau jarang melakukan komunikasi
pelajarannya
ditunggu-tunggu oleh para
dengan muridnya akan atau dapat mengalami
kegagalan dalam proses belajar mengajar.
Pengajar
158
adalah
pihak
yang
paling
1
Sutirman. (2006). Komunikasi Efektif
dalam Pembelajaran. Jurnal “Efisiensi” 2 (0l). VI.
Yogyakarta: UNY, Agustus, hlm 6.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
siswa. Sementara itu, di sisi lain ada juga
kegitan pembelajaran selalu ada kegiatan
guru yang dipandang siswa sebagai guru
komunikasi. Baik itu komunikasi dan relasi
yang cara mengajarnya membosankan, bikin
yang terjalin antara pengajar dengan murid,
ngantuk, materinya tidak menarik, dan lain-
atau antarsesama murid. Komunikasi yang
lalin. Dua bentuk polarisasi dari cara
baik antara pengajar dengan orang yang
pandang siswa terhadap gurunya ini memang
belajar memberikan hasil belajar yang baik
seringkali ada, bahkan bersifat kolektif.
juga.
Kalau ada beberapa anak yang menganggap
menimbulkan buruknya hasil belajar.
gurunya ini membosankan, maka satu kelas
Buruknya
Dengan
komunikasi
kemampuan
akan
berkomunikasi
akan kompak menganggap guru tersebut
efektif,
ternyata
membosankan.2
manusia
yang sedemikian relatif dapat
Hal
senada
diungkapkan
oleh
kebenaran
pemikiran
mempengaruhi jalan pikiran berjuta anak
Mulyana AZ, bahwa peserta didik akan
bangsa.
mencintai guru yang ramah dan mudah diajak
pengajar UII memberi contoh bahwa Bung
komunikasi. Namun ketika peserta didik
Karno
berhadapan
jarang
membangkitkan semangat bangsa Indonesia
tersenyum dan menyapa, maka peserta didik
untuk berjuang melawan penjajah. Hitler
3
berhasil mempengaruhi kaum Nazi untuk
Salah satu kunci keberhasilan guru mengajar
menumpas kaum Yahudi. Bung Tomo,
adalah
membangun
dengan orasi dan teriakan takbirnya yang
komunikasi dengan peserta didik. Sepintar
menggetarkan hati para pejuang, mampu
apaun guru tersebut jika ia tidak komunikatif
menggerakan arek-arek Suroboyo melawan
dalam meyampaikan materi, maka dapat
dan mengusir Belanda, hanya dengan senjata
dipastikan peserta didik akan bosan. Seorang
bambu runcing. Tharik Bin Ziad, mampu
guru yang sering kali berkomunikasi dengan
membakar
siswanya
sesaat setelah mendarat dan berpidato dengan
dengan
guru
yang
menjadi tidak simpatik kepada gurunya.
kemampuan
atau
guru
anak
didiknya
akan
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Imam
dengan
Mudjiono,
seorang
kemampuan
semangat
juang
staf
orasinya
pasukannya,
latar belakang kapal yang telah dibakar atas
Sebenarnya sebagian besar waktu
perintahnya: ”Saudara-saudara. Lautan di
yang terjadi dalam aktifitas belajar mengajar
belakang kalian, dan musuh di depan hidung.
merupakan
Kita berada pada poin of no return. Tidak ada
proses
komunikasi.
Dalam
tempat untuk berlari. Tidak ada alternatif lain,
2
https://www.zenius.net/blog/9573/caramengajar-guru-indonesia/diakses tanggal 22 April
2018.
3
Mulyana, AZ. (2010). Rahasia Menjadi
Guru Hebat. Surabaya: Grasindo, hlm 29.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
159
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
selain meluluh-lantakkan musuh. 4
tentang komunikasi pembelajaran berbasis
Dalam konteks tujuan pendidikan Islam
bahwa
tujuan pendidikan Islam adalah
Al-Qur‟an. Pembahasan dalam makalah ini
berangkat
dari
definisi
komunikasi
mencetak manusia yang berbudi pekerti luhur
pembelajaran, kemudian diuraikan tentang
sehingga
amanah
korelasi komunikasi pembelajran dengan
sebagai khalifah dan menghambakan diri
mutu pembelajaran. Selanjutnya dipaparkan
kepada Allah secara baik dan benar.5 Tujuan
tentang jenis komunikasi pembelajaran secara
pendidikan di atas dapat terwujud salah
interpersonal
satunya
pembahasan akhir dikupas tentang perspektif
mampu
adalah
mengemban
dengan
sosialisasi
dan
internalisasi nilai-nilai ajaran Islam dengan
dan
kelompok.
Pada
sub
Al-Qur‟an tentang komunikasi pembelajaran.
baik pada setiap pemeluknya. Internalisasai
tersebut memerlukan kemampuan komunikasi
2. TINJAUAN PUSTAKA
verbal yang efektif dari para pendidik, guru,
Mengutip Daryanto dalam bukunya
ustadz atau mubaligh. Kalau saja para
Teori Komunikasi, definisi komunikasi
penyampai risalah Islam termasuk guru
yang diberikan para ahli sangat beragam.
menguasai metode berkomunkasi efektif,
Frank Ex Dance (1976) seorang sarjana
maka akan dapat menginternalisasikan ajaran
Amerika
Islam dalam benak dan dada semua murid
komunikasi menginventarisasi ada sekitar
sehingga dapat bersikap dan berperilaku
126 definisi komunikasi yang berbeda
sebagai pendidik yang dicita-citakan.
antara satu dengan lainnya. 6 Hal ini terjadi
Islam melalui sumber utamanya AlQur‟an sejak 14 abad yang lalu atau sejak
pertama
Al-Qur‟an
diturunkan,
telah
ditetapkan sebagai agama dakwah. Di dalam
Al-Qur‟an terdapat sejumlah inspirasi terkait
proses komunikasi dakwah. Kisah dakwah
para Nabi contohnya adalah inspirasi yang
relevan untuk kita gunkan dalam proses
komunikasi pembelajaran. Dalam kerangka
yang
menekuni
bidang
karena setiap pakar punya penekanan, arti,
cakupan dan konteks yang berbeda sama
yang lain.
Untuk
penulis
memudahkan
ungkapkan
komunikasi
dari
pemahaman
beberapa
buku
definisi
Komunikasi
Pembelajaran yang ditulis oleh Yosal
Iriantara:7
pemikiran inilah, penulis akan membahas
4
http://imamu.staff.uii.ac.id/konsepkomunikasi-dalam-al-qur%E2%80%99a/
diakses
pada tanggal 23 April 2018.
5
Ahmad Tafsir. (1991). Ilmu Pendidikan
dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, hlm. 48.
160
6
Daryanto. (2014). Teori Komunikasi.
Malang: Gunung Samudera, hlm. 15.
7
Yosal Iriantara. (2014). Komunikasi
Pembelajaran, Interaksi Komunikatif dan Edukatif
di dalam Kelas. Bandung: Simbiosa Rekatama
Utama, hlm. 3-4.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
a) Menurut Berlo (1995), komunikasi
adalah proses mengirimkan, menerima,
dan memahami gagasan dan perasaan
dalam bentuk pesan verbal atau non
verbal secara disengaja maupun tidak
disengaja.
b) Menurut Lasswell (1960), Komunikasi
adalah pesan yang disampaikan kepada
komunikan (penerima) dari komunikator
(sumber) melalui saluran-saluran tertentu
baik secara langsung/tidak langsung
dengan
maksud
memberikan
dampak/effect kepada komunikan sesuai
dengan
yang
diingikan
komunikator.Yang memenuhi 5 unsur
who, says what, in which channel, to
whom, with what effect.
c) Mulyana (2005), komunikasi adalah
proses dimana satu ide dialihkan dari
sumber kepada seorang atau lebih
dengan maksud mengubah tingkah laku
mereka.
Kalau kita mengamati sekitar kita,
kita
akan melihat
bahwa
komunikasi
merupakan aktivitas yang paling penting
dalam suatu kehidupan bermasyarakat.
Bahkan dapat dipastikan, di mana manusia
hidup bersama-sama dengan orang lain
maka
di
sana
selalu
ada
kegiatan
komunikasi, karena komunikasi merupakan
kebutuhan hidup manusia. Dalam proses
komunikasi,
penting
terdapat
yang
penyampaian
beberapa
sangat
pesan.
berperan
elemen
dalam
Elemen-elemen
tersebut penulis kutip dari Onong Efendy
dalam bukunya “Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi” sebagai berikut:8
a) Source, yaitu sumber pesan. Sumber
pesan dapat berupa manusia lain atau
media masa, dan merupakan pihak yang
memiliki dan menyampaikan isi pesan.
b) Message, yaitu pesan yang disampaikan
dan dapat berupa ucapan verbal, elemen
non-verbal, dan isyarat lainnya. Pesan ini
dapat berisi informasi, ide, maupun nilainilai yang dimiliki source dan ingin
disampaikan kepada pihak lain.
c) Receiver, yaitu
penerima
pesan. Receiver merupakan pihak yang
menerima pesan yang disampaikan
oleh source, namun penerimaan makna
pesan dapat berbeda dengan apa yang
diharapkan. Hal ini karena bergantung
lagi kepada kondisi, pengalaman, dan
persepsi yang dimiliki receiver.
d) Channel, yaitu alat, saluran atau media
yang
digunakan source dalam
menyampaikan pesan kepada receiver.
e) Noise, yaitu gangguan yang menghambat
proses
komunikasi. Noise ini
dapat
berupa kondisi lingkungan sekitar atau
kondisi internal dari penerima pesan.
f) Feedback, yaitu
respon
yang
diberikan receiver kepada source atas
pesan yang diterimanya. Namun tidak
semua
proses
komunikasi
dapat
mendapatkan feedback, apalagi
komunikasi satu arah. Feedback dapat
ditemukan kemungkinan besar pada
komunikasi yang bersifat dua arah.
Komunikasi merupakan satu proses yang
membuat suatu pesan dari yang semula
dimiliki
oleh
seseorang
(monopoli
seseorang) menjadi milik oleh dua atau
lebih
orang.
Menurut
para
pakar
8
Onong Uchiyana Effendy. (2000). Ilmu
Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: RT
Rosdakarya, hlm 16-17.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
161
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
komunikasi
level
komunikasi
komunikasi yang berorientasi sumber yaitu
diklasifikasikan dalam bentuk berikut ini:
semua
1.
dilakukan seseorang untuk menyampaikan
2.
3.
Komunikasi
Pribadi
(personal
Communication)
a. Komunikasi
Intrapribadi
(intrapersonal communication)
b. Komunikasi
Antarpribadi
(interpersonal communication).
Komunikasi
Kelompok
(group
communication)
a. Komunikasi Kelompok Kecil (small
group communication); ceramah,
Forum, Simposium (symposium),
Diskusi panel (panel discussion),
Seminar,
Curah
saran
(brainstorming), dan lain-lain.
b. Komunikasi Kelompok Besar (Large
group
communication/public
speaking).
Komunikasi
Massa
(mass
communication)
a. Komunikasi Media Massa Cetak
(printed
mass
media
communication):
Surat
kabar
(daily), Majalah (magazine),
b. Komunikasi
Media
Massa
Elektronik (electronic mass media
communication): radio, televise,
film, dan lain-lain.
c. Komunikasi
Medio
(medio
communication)
d. Surat, telepon, pamflet, poster,
spanduk dan lain-lain media yang
tidak termasuk media masa.9
Konsep komunikasi menurut John R.
Wenburg, William W. Wilmoth, Kenneth
K Sereno dan Edward M Bodaken yang
dikutip oleh Yosal Iriantara terbentuk
menjadi
tiga
tipe:
pertama,
searah:
kegiatan
yang
secara
sengaja
rangsangan untuk membangkitkan respon
penerima. Kedua, interaksi: pandangan ini
menganggap komunikasi sebagi proses
sebab-akibat, aksi-reaksi yang arahannya
bergantian. Ketiga, transaksi: konsep ini
tidak hanya membatasi unsur sengaja atau
tidak sengaja, adanya respon teramati atau
tidak teramati namun juga seluruh transaksi
perilaku saat berlangsungnya komunikasi
yang lebih cenderung pada komunikasi
berorientasi penerima. Saat dosen memberi
kuliah, komunikasi bukan saja berdasarkan
fakta bahwa mahasiswa menafsirkan isi
kuliah tetapi juga dosen menafsirkan
perilaku anggukan atau kerutan kening
mahasiswa.10
Adapun
pengertian
pembelajaran
menurut Sardiman AM,11 dalam bukunya
“Interaksi dan Motivasi dalam Belajar
Mengajar”
adalah
interaksi
edukatif.
Menurut beliau, yang dianggap interaksi
edukatif adalah interaksi yang dilakukan
secara sadar dan mempunyai tujuan untuk
mendidik, dalam rangka mengantar peserta
didik
kearah
kedewasaannya.
Dalam
UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan
pemahaman ini bermula dari pemahaman
10
9
Onong Uchiyana Efendi. (1992). Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung:
Rosdakarya, hlm. 56.
162
Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.,
hlm.15
11
Sardiman, AM. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, hlm 24.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
pembelajaran
adalah
proses
interaksi
Dalam
kegiatan
belajar
mengajar,
peserta didik dengan pendidik dan sumber
komunikasi antar pribadi merupakan suatu
12
keharusan, agar terjadi hubungan yang
Definisi ini sejalan dengan apa yang
harmonis antara pengajar dengan peserta
dikemukakan oleh Oemar Hamalik, bahwa
belajar.
belajar pada suatu lingkungan belajar.
pembelajaran adalah suatu proses yang
Keefektifan
komunikasi
dalam
kompleks, dimana di dalamnya terjadi
kegiatan
interaksi antara mengajar dan belajar.
tergantung dari keaktifan pengajar dan
Proses pembelajaran aktivitasnya dalam
peserta didik. Akan tetapi karena pengajar
bentuk interaksi belajar mengajar dalam
yang memegang kendali kelas, maka
suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi
tanggung jawab terjadinya komunikasi
yang sadar akan tujuan, artinya interaksi
dalam kelas yang sehat dan efektif terletak
yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan
pada
pembelajaran yang telah dirumuskan pada
pengajar
dalam
satuan pelajaran. Dari beberapa definisi di
jawab
tersebut
atas
keterampilannya
dapat
pembelajaran
ditarik
kesimpulan
adalah
tangan
mengajar
pengajar.
ini
sangat
Keberhasilan
mengemban
tanggung
dipengaruhi
dalam
oleh
melakukan
interaksi
komunikasi ini. Terkait dengan proses
edukatif untuk membuat siswa belajar
pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif
secara aktif dan mampu mengubah perilaku
jika pesan yang dalam hal ini adalah materi
melalui pengalaman belajar.13
pelajaran dapat diterima dan dipahami,
Komunikasi
proses
bahwa
belajar
pembelajaran
adalah
proses penyampaian pesan atau gagasan
serta menimbulkan umpan balik yang
positif.15
pada suatu lingkungan belajar supaya
Komunikasi
dalam
pembalajaran
mencapai keberhasilan secara efektif dan
dewasa ini mendapatkan perhatian yang
efisien. Ada yang menyebut komunikasi
luar
pembelajaran adalah komunikasi bermedia
pentingnya memilih cara komunikasi dalam
14
proses pembelajaran agar kegiatan tersebut
pembelajaran atau media konstruksional.
biasa.
Hal
ini
dilatarbelakangi
mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
12
http://www.hukumonline.com/pusatdata/
detail/13662/node/538/undangundang-nomor-20tahun-2003/diakses tanggal 23 April 2018
13
Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, hlm. 13.
14
Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.
hlm. 17.
15
Basori. (2014). Feffektifitas Komunikasi
Pembelajaran Online dengan Menggunakan ELearning pada Perkuliahan Body Otomotif, Jurnal
“Jiptek”, VII (2), hlm. 39.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
163
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
Komunikasi
yang
efektif
berkolerasi
dengan tingkat keberhasilan pembelajaran
Kemampuan
G.J.
Renier,
sejarawan
terkemuka dari University college Lodon,
melakukan
menjelaskan istilah dokumen dalam tiga
komunikasi yang efektif merupakan salah
pengertian, pertama dalam arti luas, yaitu
satu kompetensi yang harus dimiliki dan
yang meliputi semua sumber, baik sumber
dikuasai
ini
tertulis maupun lisan; kedua dalam arti
sebagaimana tercantum dalam Undang-
sempit, yaitu yang meliputi semua sumber
Undang Republik Indonesia Nomor 14
tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu
Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen,
hanya yang meliputi surat-surat resmi dan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
surat-surat negara, seperti surat perjanjian,
2005, tentang standar nasional pendidikan,
undang-undang
serta
sebagainya.17
oleh
untuk
Dokumen.
seorang
peraturan
guru,
Menteri
hal
Pendidikan
Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun
konsesi,
Sumber data dalam
hibah
dan
makalah ini
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
penulis membaginya menjadi primer dan
dan Kompetensi
skunder. Dalam seluruh sumber data dalam
Guru. Guru sebagai
memiliki
makalah
diperoleh
kepustakaan. Sumber primer itu sendiri
melalui perguruan tinggi yang terakreditasi
terdiri atas buku-buku pendidikan Islam,
(S1/D4) dan memiliki 4 kompetensi. Salah
Al-Qur‟an, dan juga tafsir Al-Qur‟an.
satunya adalah kompetensi sosial, yakni
Adapun sumber-sumber sekunder adalah
kemampuan pendidik sebagai bagian dari
buku-buku yang melengkapi pembahasa
masyarakat
dalam makalah ini.
learning
agent
kualifikasi
berkewajiban
akademik
untuk
yang
berkomunikasi
dan
bergaul dengan peserta didik, sesama
pendidik,
tenaga
ini
adalah
dari
sumber
Dikarenakan penelitian ini memakai
kependidikan,
pendekatan metodologi kualitatif , maka
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat
proses analisis data kualitatif dimulai
sekitar.16
dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, yaitu buku-buku
3. METODE
Teknik
makalah
ini
pengumpulan
adalah
data
melalui
pada
Teknik
yang terkait antara satu dengan yang lain,
yang
seluruhnya
bertemakan
tentang
Pendidikan Islam, Al-Qur‟an, dan Tafsir
16
www.hukumonline.com/pusatdata/
downloadfile/lt4c3c8c52945d3/parent/25759/diakses
tanggal 24 April 2018.
164
17
Creswell, John W. (2002). Research
Design: Qualitative and Quantitative Approaches.
London: Sage Publications. hlm. 104.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
Al-Qur‟an.
selanjutnya
Setelah
ditelaah,
adalah
reduksi
langkah
data,
welas
asih
atau
Kewelasasihan
kasih
mendasari
sayang.
praksis
penyusunan satuan, kategorisasi dan yang
pendidikan. Welas asih itu penting, karena
terakhir adalah penafsiran data.
sebuah dialog tidak bisa berlangsung dalam
4. HASIL PEMBAHASAN
A. Komunikasi dan Mutu Pembelajaran
Berbagai macam teori dikemukakan
ketiadaan welas asih.
merupakan
kepada
tindak
sesama
Welas asih
memberi
bukan
dorongan
menimbulkan
oleh para pakar tentang komunikasi efektif.
ketakutan. Welas asih itu menunjukkan
Tentunya perbedaan tersebut muncul dari
komitmen relasi yang baik terhadap sesama
cara pandang dan latar belakang para pakar
manusia.19
komunikasi yang berbeda-beda. Penulis
Komunikasi welas asih inilah yang
ungkapkan dalam makalah ini sebagian dari
memberi konteks dalam sistem komunikasi
sejumlah teori tersebut.
pembelajaran di ruang kelas atau tempat
Komunikasi yang efektif menurut
pembelajaran. Rasa kasih sayang itulah
Cutlip dan Center yang dikutip Rusady
yang membuat komunikasi bukan hanya
Ruslan, dilaksanakan dengan melalui empat
menyampaikan kata-kata, melainkan juga
tahapan yaitu:
mengungkapkan perhatian, kepedulian dan
a) Fact finding: Untuk berbicara perlu
dicari fakta dan tentang komunikan
berkenaan dengan keinginan dan
komposisinya.
b) Planning: rencana tentang apa yang
akan dikemukakan dan bagaimana
mengemukakannya berdasarkan fakta
dan data yang diperoleh
c) Communicating:
berkomunikasi
berdasarkan planning yang telah disusun
d) Evaluation: Penilaian dan analisis untuk
melihat bagaimana hasil komunikasi
tersebut.18
tanggungjawab. Anak didik diperlakukan
Adapun Bartlett sepert dikutip Yosal
menyampaikan bahan ajar. Komunikasi
Iriantara menunjukkan, konteks komunikasi
yang berorientasi pada siswa, dilakukan
pembelajaran yang penting dalam praksis
dengan
pendidikan yang membebaskan adalah
mengembangkan siswa sebagai pribadi.
18
Rosady Ruslan. (2003). Metode Penelitian
Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, hlm. 64.
sebagai orang yang sedang dibantu untuk
bisa mengembangkan segenap potensi yang
dimilikinya sehingga bias memainkan peran
sebagai manusia yang bernilai pada masa
depan.
Karena
itu,
pembelajaran,
dilangsungkan
kasih
dalam
proses
komunikasi
yang
bukan
sayang
sekadar
untuk
19
Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.
hlm. 27.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
165
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
Misalnya, melalui tugas dalam kelompok
Al-Syaukani dalam Tafsir Fath al-Qadir
para
mengartikan
siswa
di
ajarkan
menyelesaikan
untuk
permasalahan
bisa
secara
bersama-sama.
kemampuan
sebagai
al-bayan
20
Al
berkomunikasi.
Maraghi juga menuturkan bahwa al
D. Konsep Komunikasi Pembelajaran
dalam Al-Qur’an
D. 1. Istilah Komunikasi dalam AlQur’an
Al-Qur‟an sebagai kitab suci yang
konprehensif, mengulas berbagai persoalan
bayan dalam ayat tesebut mempunyai
arti
kemampuan
mengutarakan
manusia
isi
untuk
hati
dan
memahamkannya kepada orang lain.
21
b) Al-Qaul.
juga
Istilah untuk komunikasi yang banyak
konsep
disebut dalam Al-Qur‟an adalah “al-
komunikasi. Dalam Al-Qur‟an dan hadis
qaul”. Di dalam Al-Qur‟an ditemukan
ditemukan cukup banyak istilah-istilah
sangat banyak ayat yang menggunakan
yang terkait dengan komunikasi. Al-
istilah qaul dan berbagai bentuknya.
Qur‟an menyebut komunikasi sebagai
Seperti kata keja bentuk lampau/fi‟il
salah satu fitrah manusia. Al-Qur‟an
madli.
memberikan kata kunci (keyconcept) yang
sekarang dan yang akan datang/fi‟il
berhubungan dengan hal itu.
mudlari‟ (yaquulu), kata kerja bentuk
yang
dihadapi
mengemukakan
manusia,
tentang
Berikut ini sejumlah istilah dalam AlQur‟an yang berkorelasi dengan makna
komunikasi:
kata
kerja
bentuk
perintah (qul) atau bentuk ism faa‟il
(pelaku (qaa‟ilun) dan sebagainya. Kata
Qaul dengan berbagai derivasinya sangat
a) Al-Bayan
Al-Syaukani, misalnya mengartikan kata
al-bayan
sebagai
kemampuan
berkomunikasi. Dalam QS. Al-Rahman
(55) / 1 – 4, Allah berfirman:
َّ
الرحمن َعل َم
ََ
َ ُْ
خل َق1 2 الق ْر َءان
ْ ْ
َ ْ َّ
4 َعل َم ُه ال َب َيان3 ْلان َسن
(Tuhan) Yang Maha Pemurah,
Yang telah mengajarkan AlQur‟an.
Dia
menciptakan
manusia. Mengajarnya pandai
berbicara.
166
(qaa‟la),
sering
termaktub
ketika
menyatakan
dalam
Al-Qur‟an
tentang
proses
komunikasi. Bahkan Allah menyebutkan
bahwa hakekat Al-Qur‟an adalah alQaul. Karena ia merupakan ucapan atau
firman
Allah
dalam
rangka
berkomunikasi dengan hambaNya. Allah
20
Syaukani. Tafsir Fath al-Qadir. Jilid 5,
Beirut: Dar alFikr, t.th, hlm. 251.
21
Ahmad Mustofa Al-Maragi. (1974). Tafsir
Al-Maragi. Penerjemah: Bahrun Abu Bakar,
Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang. hlm.
185.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
S.W.T. pada QS. Al-Mu‟minun/23: 68
"Sesungguhnya
berfirman:
adalah benar-benar ucapan seorang
َْأ َف َل ْم ًَ َّد َّب ُسوا ْال َق ْى َى َأ ْم َج َاء ُه ْم َما َلم
َْ
ْ
ًَأ ِث َآب َاء ُه ُم ْلا َّوِل َين
“Maka apakah mereka tidak
memperhatikan
perkataan
(Kami), atau apakah telah
datang kepada mereka apa yang
tidak pernah datang kepada
nenek moyang mereka dahulu??
Begitu pula pada bagian lain dari
kita
Al-Qur‟an,
dapati
Allah
menyebut Al-Qu‟ran dengan alQaul
yang
diberi
menyertainya.
sifat
Seperti
yang
Qaulan
Tsaqiilan. Seperti yang terdapat
pada Ayat ke 5 surah Al-Muzammil,
dimana Allah S.W.T. berfirman,
"Sesungguhnya
Kami
akan
menurunkan kepadamu firman yang
berat."
Secara
lahiriah
yang
dimaksudkan dengan kata firman di
sini adalah sebagian dari ayat-ayat
Al-Qur‟an.
Kata
yang
sama
disebutkan juga pada Ayat ke 13
surah ath-Thariq, dengan sebutan
(qaulun
fashl)
Allah
S.W.T.
Al-Qur‟an
itu
rasul yang mulia." Di sini yang
dimaksud dengan "rasul" adalah
Rasulullah S.A.W. atau malaikat
Jibrail. Kalimat yang sama terdapat
pula pada Surah At-Takwir Ayat ke
19 dimana yang dimaksud dengan
"Rasul" pada ayat ini pun dengan
melihat konteks ayat selanjutnya
adalah malaikat Jibril.
c). Kalâmullah dan Kalimatullah
Ungkapan "kalâmullah" muncul pada
tiga tempat dalam Al-Qur‟an, yaitu pada:
Pada QS. Al-Baqarah/2: 75 Allah S.W.T.
berfirman:
َ َ ْ ََ
َ َُ
۞ أف َخط َم ُعىن أ ْن ًُ ْؤ ِم ُنىا لن ْم َوق ْد
َّ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ ْ ٌ َ َ َ
اَّلل
ِ مان ف ِسٍق ِمن ُهم ٌظ َمعىن لَلم
ُ ُث َّم ًُ َح ّس ُف َىه ُه م ْن َب ْعد َما َع َق ُل
ىه
ِ
ِ
ِ
ََ ُ ْ َ ْ َ ُ ن
وهم ٌعلمى
Apakah
kamu
masih
mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, padahal
segolongan
dari
mereka
mendengar firman Allah, lalu
mereka mengubahnya setelah
mereka memahaminya, sedang
mereka mengetahui?.
berfirman, "Sesungguhnya ia (AlQuran) itu benar-benar firman yang
memisahkan antara yang hak dan
yang batil.”
Sementara pada QS. Al-Haqqah
Ayat ke 40, Allah S.W.T. berfirman,
Istilah kalamullah yang menunjukkan
arti komunikasi Allah terdapat dalam
QS. At-Taubah/9:6 dan QS. AlFath/48:15. Dalam dua ayat tersebut
yang dimaksud kalamullah adalah AlQur‟an.
Sedangkan
istilah
Kalimaatullah, contohnya terdapat
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
167
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
pada ayat ke 27 ayat al-Kahf Allah
S.W.T. berfirman:
َ َو ْاج ُل َما ُأوح َي إ َل ْي َو م ْن ل
اب
خ
ِ ِ ِ
ِ ِ
ََ ّب َو ۖ ََل ُم َب ّد َى ل َهل َماجه َو َل ْن َججد
ِِ ِ ِ ِ
ِ
ِز
ْ
ِم ْن ُدو ِه ِه ُمل َخ َح ًدا
Dan bacakanlah apa yang
diwahyukan kepadamu, yaitu
kitab Tuhanmu (Al-Qur‟an).
Tidak ada (seorangpun) yang
dapat merubah kalimat-kalimatNya. Dan kamu tidak akan dapat
menemukan tempat berlindung
selain dari pada-Nya.
D. 2. Unsur-unsur Komunikasi dalam AlQur’an pada Kisah Nabi Musa Dan Nabi
Khidir
Komunikasi hanya bisa terjadi, jika
ada
seseorang
yang
menyampaikan
pesan kepada orang lain tujuan tertentu,
artinya komunikasi hanya bisa terjadi
kalau didukung oleh adanya sumber,
Allah menyampaikan wahyu melalui
malaikat
Miuhammad.
diwahyukan,
Jibril
kepada
Pesan
supaya
Nabi
ilahi
Nabi
ini
member
peringatan kepada umat manuisa. Allah
berfirman QS. Asy-Syura/42: 7:
ًَّو َل ََٰر ِل َو َأ ْو َح ْي َنا إ َل ْي َو ُق ْس ًآها َع َسبيا
ِ
ِ
َل ُخ ْن ِر َز ُأ َّم ْال ُق َس َٰي َو َم ْن َح ْى َل َها َو ُج ْن ِرز
ِ
َ
ْ
ٌ ًَ ْى َم ال َج ْمع َل َزٍْ َب فيه ۚ َفس
ٍق ِفي
ِ ِ ِ
َِ
ْ
ٌ
َّ
ال َج َّن ِت َوف ِسٍق ِفي الظ ِع ِير
Demikianlah Kami wahyukan
kepadamu Al Quran dalam
bahasa Arab, supaya kamu
memberi peringatan kepada
ummul Qura (penduduk Mekah)
dan penduduk (negeri-negeri)
sekelilingnya serta memberi
peringatan (pula) tentang hari
berkumpul (kiamat) yang tidak
ada
keraguan
padanya.
Segolongan masuk surga, dan
segolongan masuk Jahannam.
(QS. Asy-Syura: 7)
pesan, media, penerima, dan efek.
peristiwa komunikasi akan melibatkan
Al-Qur‟an menyebutkan bahwa tugas
utama
seorang
Rasul
adalah
menyampaikan pesan (tabligh). Hal ini
terdapat dalam banyak ayat Al-Qur‟an.
Seperti QS. Al-Maidah/5: 99. Yang
artinya, “kewajiban Rasul tidak lain
hanyalah menyampaikan, dan Allah
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan.”
b. Penerima, atau komunikan. Penerima
sumber sebaagi pembuat atau pengirim
adalah pihak yang menjadi sasaran pesan
informasi. Komunikator utama dalam
yang dikirim oleh sumber. Komunikan
Al-Qur‟an adalah Allah dan Rasul-Nya.
pertama adalah Rasulullah, para Sahabat
Unsur-unsur
ini
bisa
juga
disebut
komponen atau elemen komunikasi.
Hamdani Anwar menguraikan unsur
komunikasi dalam Al-Qur‟an adalah
sebagai berikut:22
a. Sumber atau komunikator. Semua
22
dan umat manusia yang menjadi sasarn
https://psq.or.id/artikel/al-quran-dankomunikasi/diakses tanggal 27 April 2018.
168
dakwah. Sumber utama yang menjadi
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
dasar bagi pendefinisian sasaran dakwah
dakwah) dan dakwah ke kalangan non-
adalah ayat berikut ini:
pendidik. 23
ً َّ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
َّ
اض
ِ وما أزطلناك ِإَل مافت ِللن
َ َّ َ َ ْ َ َّ ََٰ َ ً َ َ ً َ
اض َل
ِ ب ِشيرا وه ِرًسا ول ِنن ألثر الن
َ
ٌَ ْعل ُمى َن
d. Pesan, Pesan yang dimaksud dalam
proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima.
Materi pesan dalam Al-Qur‟an adalah
Dan Kami tidak mengutus kamu,
melainkan
kepada
umat
manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui. (QS. Saba/34:
28).
ayat-ayat yang terkandung di dalamnya
sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Allah telah menurunkan ayat-ayat-Nya
dengan sangat
sebagai
dakwah
Nabi
Muhammad.
adalah umat manusia. Meskipun AlQur‟an
secara
pengertian
simple
memberikan
tentang sasaran
dakwah,
namun dalam beberapa ayatnya, AlQur‟an juga memberikan istilah-istilah
sasaran dakwah yang lebih khusus.
Muhammad “Abdul al-Fath al-Bayanuni
dalam Al-Madkhal ila „Ilmi al-Da‟wah,
menyebutkan beberapa istilah khusus
sasaran dakwah Islamiyah berdasarkan
Al-Qur‟an.
berdasarkan
Di
antaranya,
sudut
pandang
mana
dan terperinci
firman-Nya:
QS.
Hud/11/1:
Dari ayat itu dapat diketahui bahwa
sasaran
teliti
istilah
iman
terhadap Al-Qur‟an, terdiri dari dua
kelompok sasaran dakwah, dakwah ke
dalam kalangan umat Islam (internalisasi
َ ّ ُ َّ ُ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ٌ َ
صل ْت ِم ْن
ِ الس ۚ ِلخاب أح ِنمت آًاجه ثم ف
َ
َ
ل ُد ْن َح ِن ٍيم خ ِب ٍير
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab
yang ayat-ayatnya disusun dengan
rapi
serta
dijelaskan
secara
terperinci, yang diturunkan dari sisi
(Allah) Yang Maha Bijaksana lagi
Maha Tahu, (QS. Hud: 1)
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat AlQur‟an terkandung materi pesan yang
secara garis besar dapat kita bagi
menjadi beberapa hal pokok, yaitu:
Akidah,
Syariah
muaamalah),
(ibadah
Akhlak,
dan
Kisah-kisah,
Perumpamaan, Nasehat dan motivasi
berbuat baik, dasar ilmu pengetahuan,
dan sebagainya.
23
Muhammad Abdul Fath Al Bayanuni.
(2001). Al Madkhal il „ilmi al dakwah. cet ke-3,
Beirut: Risalah Publisher, hlm. 25.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
169
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
e. Media. Media komunikasi merupakan
makhluk-Nya
mengutus
para
rasul
sarana atau saluran yang digunakan oleh
dengan bahasa kaumnya agar mereka
komunikator
menyampaikan
dapat memahami apa yang dikehendaki
sebuah pesan. Rasul menyampaikan
para rasul tersebut”.24 Sejalan dengan
pesan kepada kaumnya secara verbal dan
pandangan Ibn Katsir di atas, As-Sa‟di
non verbal. Komunikasi lisan/verbal
ketika
dilakukan dengan ceramah, pengajaran
menyatakan: “Ini merupakan salah satu
dan nasehat. Sedangkan non verbal dapat
kasih sayang Allah kepada hamba-
berupa perilaku baik beliau sehari-hari
hamba-Nya bahwa Allah tidak akan
yang merupakan suri tauladan bagi umat
mengutus seorang Rasul kecuali dengan
manusia. Penggunaan komunikasi verbal
bahasa kaumnya agar dia dapat memberi
ini ditunjang dengan kesamaan bahasa
penjelasan kepada mereka tentang apa
antara beliau dan kaumnya.
yang sejatinya merupakan kebutuhan
untuk
Bahasa
merupakan media utama komunikasi.
Allah berfirman:
ْ َ َْ ََ
َّ
َ
ْ
َ
ُ
َ
ى
وما أزطلنا ِمن زطى ٍ ِإَل ِب ِلظ ِان
ُ َّ َق ْىمه ل ُي َب ّي َن َل ُه ْم ۖ َف ُيض ُّل
اَّلل َم ْن
ِ
ِ ِ ِِ
ٌََ َش ُاء َو َي ْهدي َم ْن ٌَ َش ُاء ۚ َو ُهى
ِ
ُ ْال َعص ٍُص ْال َحن
يم
ِ
ِ
Kami tidak mengutus seorang
rasulpun, melainkan dengan
bahasa kaumnya, supaya ia
dapat
memberi
penjelasan
dengan terang kepada mereka.
Maka Allah menyesatkan siapa
yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan
Dialah Tuhan Yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. Ibrahim/14: 4)
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat di
atas menyatakan: “Sungguh merupakan
salah satu kasih sayang Allah kepada
170
menafsirkan
ayat
di
atas
pokok mereka.25
5. Umpan Balik. Umpan balik (feedback)
atau
tanggapan
atas
pesan
yang
disampaikan oleh para Rasul kepada
komunikan (umat). Umpan balik itu bisa
berupa
penerimaan,
penolakan
atau
keraguan, yang mungkin masih dalam
proses mempertimbangkan karena masih
diselimuti
menjelaskan
kebimbangan
bahwa
Al-Qur`an
umpan
balik
(feedback) atau tanggapan komunikan
terhadap
pesan
(message)
yang
disampaikan Rasul dapat bibagi menjadi
tiga kelompok. Pertama, kelompok yang
‟Imad al-Din Abu Al-Fida` Ismail ibn
Katsir Al-Qurasyi Al-Dimasyqa.
(1400H/1980 M). Tafsir Al-Qur`an Al-Azhim. Jilid
4, Beirut: Dar al-Fikr, hlm. 108.
25
Abd Al-Rahman bin Nashir As-Sa‟di.
Taysir Al-Karim Al-Rahman fi Tafsir
Kalam Al-Mannan. Al-Qahirah: Dar Al-Hadits, hlm.
446.
24
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
menerima
pesan
(message)
dengan
Qur‟an
adalah
pembelajaran
yang
mantap sehingga melahir-kan keyakinan.
mendorong manusia menggunakan akal
Kelompok ini dinamakan kaum beriman.
untuk berpikir. Pembelajaran efektif yang
Kedua, kelompok yang menolak pesan
Islami
(message)
mendasarkan
dengan
menutup
diri.
adalah
pembelajaran
konsepsinya
pada
yang
ajaran
Kelompok ini dinamakan kaum kafirin.
tauhid, dengan berorientasi pada tujuan
Ketiga, kelompok yang seakan-akan
akhir pendidikan Islam, yaitu mewujudkan
menerima, tetapi di dalam hatinya
manusia bertaqwa sebagai khalifatullah dan
muncul
„abdullah di bumi.
penolakan
karena
masih
26
Dengan dasar ini,
diselimiti berbagai keraguan. Kelompok
maka
ini dinama kan kaum munafiqin. Hal ini
berbasis Al-Qur‟an diarahkan pada upaya
dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah/2/; 1-
mensucikan
20.
penerangan jiwa, sehingga setiap diri
D. 3. Komnnikasi Pembelajaran Efektif
dalam Al-Qur’an.
Kegiatan pembelajaran merupakan
proses transformasi pesan edukatif berupa
materi belajar dari sumber belajar kepada
pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi
proses komunikasi untuk menyampaikan
pesan dari pendidik kepada peserta didik
dengan tujuan agar pesan dapat diterima
dengan baik dan berpengaruh terhadap
pemahaman serta perubahan tingkah laku.
Dengan demikian keberhasilan kegiatan
orientasi
pembelajaran
diri
dan
efektif
memberikan
manusia mampu meningkatkan dirinya dari
tingkatan iman ke tingkat ihsan.
Pembelajaran akan efektif apabila mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai
dengan indikator pencapaian. Pembelajaran
efektif Islami berbasis Al-Qur‟an memiliki
ciri:
a. Mengajak kepada Tauhidullah.
Inilah sesungguhnya arah dan muara
pembelajaran dalam Islam. Berdasarkan
pemahaman dari
QS.
Luqman: 13
sebagai berikut:
berbagai
ُ
ُ اى ُل ْق َم
َ َوإ ْذ َق
ان َِل ْب ِن ِه َو ُه َى ٌَ ِعظ ُه ًَا
ِ
ّ َّ َّ ْ ْ ُ َ َّ َ ُ
َالش ْسك
ِ بني َل حش ِسك ِب
ِ اَّلل ۖ ِإن
ٌ َل ُظ ْل ٌم َع ِظ
يم
ayat yang memuat unsur pembelajaran di
Dan (ingatlah) ketika Luqman
berkata kepada anaknya, di
pembelajaran sangat tergantung kepada
efektifitas proses komunikasi yang terjadi
dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan
dalam
Al-Qur‟an
pemahaman
dapat
digarisbawahi
bahwa konsep pembelajaran menurut Al-
26
Nik Haryanti. (2013). Ilmu Pendidikan
Islam. Malang: Gunung Samudera, hlm. 34.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
171
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
waktu ia memberi pelajaran
kepadanya:
"Hai
anakku,
janganlah
kamu
mempersekutukan
Allah,
sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar".
psikis
berfikir
kritis.
kemampuan
Secara
mengembangkan
fisik,
kemampuan
inderawinya, misalnya menyusun intisari
pelajaran, membuat peta dan lain-lain.
Dalam QS. Nn-Nahl: 78.
َ ُ َّ َ
ُ
ُ
اَّلل أ ْخ َس َجن ْم ِم ْن ُبطى ِن
و
َ َ َ َ َ ُ ُ
أ َّم َه ِاجن ْم َل ح ْعل ُمىن ش ْي ًئا َو َج َع َل
َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ُ َ
ۙ لنم الظمع وْلابصاز وْلاف ِئدة
ُ ْ َ ُ َّ َ
ل َعلن ْم حشن ُسو َن
Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi
kamu
pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.
Potensi
pembelajaran pada manusia
dalam QS. An-Nahl: 78 berupa aspek
fisik
yang
meliputi
kemampuan
mengindera melalui pendengaran dan
penglihatan, kemudian berupa aspek
172
yang
Proses
mampu
membawa dampak yang baik.
kemampuan
yaitu
pikiran.
mengakomodir kedua aspek ini akan
b. Belajar secara aktif baik mental
maupun fisik.
Aktif secara mental ditunjukkan dengan
intelektualnya,
akal
pembelajaran
Berdasarkan QS. Luqman/31:13 dapat
diketahui bahwa dalam pembelajaran
Tauhid
atau
mengesakan
Allah
merupakan inti pendidikan Islam.
mengembangkan
yakni
c. Metode yang Menarik.
Metode yang bervariasi akan mudah
menarik perhatian peserta didik dan
kelas
menjadi
hidup.
Efektivitas
penggunaan metode dapat terjadi bila
ada kesesuaian antara metode dengan
semua komponen pengajaran yang telah
diprogramkan dalam satuan pelajaran.
Dalam Al-Qur‟an, perintah dan anjuran
untuk
memberikan
suasana
gembira
kemudahan
telah
dan
banyak
diungkapkan dalam berbagai hal, baik
dalam mu‟amalah bahkan sampai pada
hal ibadah. QS. Al-Baqarah/2: 185
َ
ْ ُ ُ َّ ُ ُ
اَّلل ِبن ُم ال ُي ْظ َس َوَل ًُ ِس ٍُد
ً ِسٍد
ْ ُ
َ ْ ُ ْ
ِبن ُم ال ُع ْظ َس َوِل ُخن ِملىا ال ِع َّدة
َ َ َّ ُ ّ َ ُ َ
ُ
اَّلل َعل َٰى َما َه َدال ْم
وِلخن ِبروا
ُ ْ َ ُ َّ َ
َول َعلن ْم حشن ُسو َن
...Allah
menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki
kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur.
d. Motivasi Kuat Pendidik Terhadap
Pembelajaran Di Kelas
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
Semakin tinggi motivasi seorang
tenggang rasa, memberi kesempatan
pendidik akan mendorong peserta didik
kepada peserta didik untuk belajar
untuk giat dalam belajar. Motivasi memiliki
mandiri, serta menghargai pendapat
fungsi mengarahkan (directional function)
orang lain. Penghargaan kepada pihak
dan mengaktifkan/meningkatkan kegiatan
lain
(activating
and
energizing
function).27
seharunya
dilandasi
dengan
ketulusan tanpa pamrih, karena Allahpun
Pendidik hendaknya mampu berempati
telah
kepada peserta didik dengan membangun
memuliakan manusia sebagai makhluk
motivasi belajar. Sebagaimana terdapat
yang terbaik dalam penciptaan fisik
dalam QS. At-Taubah/9: 128:
dengan
ُ َْ
ُ
ََ
لق ْد َج َاءل ْم َز ُطى ٌى ِم ْن أه ُف ِظن ْم
ٌ َعص ٌٍص َع َل ْي ِه َما َع ِن ُّخ ْم َحس
ٍص
ِ
ِ
ٌ ُ َ َ ُْْ ْ ُ ْ ََ
ٌوف َز ِحيم
علينم ِباْلؤ ِم ِنين زء
Sungguh telah datang kepadamu
seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu,
sangat
menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang
terhadap orang-orang mukmin.
Berdasarkan ayat di atas, diketahui
bahwa
ibarat
seorang
pendidik,
Rasulullah
S.A.W.
tidak
hanya
bertanggung jawab atas penyampaian
materi saja namun juga bertanggung
jawab untuk menjaga motivasi sahabat
untuk tetap teguh dalam menjalankan
ajaran agama.
memuliakan
dilengkapi
Manusia.
perasaan,
Allah
panca
indera dan akal pikiran. QS. Al-Isra: 70,
Allah berfirman:
ْ
َ ََ
َولق ْد ل َّس ْم َنا َب ِني َآد َم َو َح َمل َن ُاه ْم ِفي
ْ ْ
ْ
ال َب ّ ِر َوال َب ْح ِس َو َز َشق َن ُاه ْم ِم َن
ْ َّ َ َ َ ّ َّ
َ َ
ضل َن ُاه ْم َعل َٰى ل ِث ٍير
اث وف
ِ الط ِيب
ً
َ ََ
ِم َّم ْن خل ْق َنا ج ْف ِضيَل
Dan sesungguhnya telah Kami
muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka
rezeki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah
Kami ciptakan.
f. Materi Pelajaran Perlu Dihubungkan
Dengan Kehidupan Nyata.
Yang perlu ditekankan disini adalah
e. Suasana demokratis,
Demokratis dalam arti menciptakan
bahwa peserta didik perlu diberikan
lingkungan yang saling menghormati,
stimulus untuk mengeksplor lingkungan
sekitar. Ini diisyaratkan dalam QS. AliImran/3: 190-191:
27
Karwadi. (2004). Upaya Guru
Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah,
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1 (1), Mei-Oktober,
hlm. 42.
Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an
173
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
َ ْ َ ََٰ ََٰ َّ
ْ َ َّ
ْ ٱْل
ض
و
ث
ى
م
ٱلظ
ق
ل
ز
ِ
ِ
ِ ِإن ِفى َٰ خ
َّ
ْ َ
َٰ
َّ ٱخخ َلف ٱل ْيل َو
ٱلن َه ِاز َى َء َاً ٍ ٍۢت
ِ ِ َ ِ ُو
َ ﴾ َّٱلر۹۱ّْل ۟ولى ْٱْل ْل ََٰبب﴿ە
ًن
ِ
ِ ِ
ِ
ََٰ َ َ ً ُ ُ َ ً ََٰ َ َّ َ ُ ُ ْ َ
ىدا وعلى
ًۭ ًرلسون ٱَّلل ِقي ًۭما وقع
َْ
َّ
ُج ُن ِىب ِه ْم َو ٍَ َخ َفن ُسو َن ِفى خل ِق
َ ْ َ ََٰ ََٰ َّ
ََ
ْ ٱْل
ض َزَّب َنا َما خل ْق َت
ز
ِ ٱلظمى ِث و
َ ََٰه َرا ََٰبط ًًَۭل ُط ْب ََٰح َن َو َفق َنا َع َر
اب
ِ
ِ
َّ
﴾۹۱۹﴿ ٱلن ِاز
“Sesungguhnya,
dalam
penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang,
terdapat
tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang
yang berakal, (yaitu) orangorang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk, atau
dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan
kami,
tidaklah
Engkau
menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.” (QS.
Ali-„Imran: 190-191).
Dari ayat di atas kita mengetahui bahwa
Allah-lah yang memerintahkan kita agar
manusia dengan akalnya mampu untuk
memikirkan dan mengamati al-khalq
yakni ketentuan yang mengindikasikan
adanya keteraturan alam, al-samawat
(langit)
selalu
membawa
semangat
berfikir
realistis tentang tanda-tanda kekuasaan
Allah S.W.T.
f. Berkembnagnya Nilai-Nilai Utama
Dari Peserta Didik.
Penbelajaran yang merupakan bagian
utama dari pendidikan harus mampu
memberi efek kepada peserta didik untuk
mengamalkan nilai-nilai utama. Nilainilai utama tersebut sangat diperelukan
bagi keberhasilan peserta didik di masa
yang akan datang. Al-Qur‟an mendorong
pendidikan karakter tersebuta seperti;
Kejujuran,
(QS.
An-Nahl:
116),
Ketepatan,
(QS.
Al-Hujurat:
6),
Tanggung jawab, (QS. Al-Isra: 36),
Keadilan dan kebaikan, (QS. An-Nahl:
90)
g.
Komunikasi Interpersonal Dan
Kelompok Yang Efektif.
Ketidakefektifan dalam kegiatan belajar
mengajar pada umumnya dikarenakan
faktor komunikasi yang tidak diperkuat.
Lemahnya
komunikasi
dalam
kelas
membuat pengajar mengalami kesusahan
dalam
mengelola
kelas.
Hal-hal
semacam inilah yang harus kita hindari
supaya kegagalan dalam menjalankan
proses belajar mengajar tidak terulang
(bumi)
kembali. Hal yang perlu kita lakukan
tempat dimana manusia berada saat ini,
agar meminimalisir kegagalan dalam
dan pergantian siang dan malam. Intinya
proses belajar mengajar adalah dengan
174
Selanjutnya
adalah