KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS AL-QUR’AN

Islami Jurnal
2018 : 2252-8970
Edukasi Islami:Jurnal
JurnalEdukasi
Pendidikan
Islam,Pendidikan
VOL : 07Islam
NOVol.
: 0207/No.2, September
P-ISSN
DOI : 10.30868/ei.v7i2.264
E-ISSN : 2581-1754

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS AL-QUR’AN
Sihabudin Afroni, Rumba Triana
(Universitas Indonesia/ Dosen Agama Islam)
(STAI Al-Hidayah/ Dosen Ilmu Tafsir)
e-mail: sihabafroni@gmail.com
Received: 12-07-2018, Accepted: 13-08-2018, Published: 03-09-2018

Abstract

The role of teachers in the learning process, among others as educators, informators,
organizers, motivators, directors / directors, initiators, transmitters, facilitators, mediators,
and evaluators. In the process of teaching and learning is a process that is passed with
communication. Improving the quality of learning that one of the others has made
communication progress in learning. Teachers are expected to develop their professional
skills or services as educators. Professional competence is a system of knowledge, abilities,
and motivation that enable the realization of professional learning activities. Communication
can be said to be effective and understood by the sender of messages and messages followed
up by an action directly by the recipient of the message, can improve the quality of
interpersonal relationships, and no obstacles. Source and recipient of communication must be
on the same system, if not the same, then communication will never happen. Effective
communication in the learning process is very influential on the success of the mission. The
Koran as a human guide has given direction for every educator to use effective and efficient
communication, to achieve educational goals. So in this paper we will Talk about how AlQur‟an directs educators to have effective communication for learners.

Abstrak
Peran guru dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai pendidik, informator, organisator,
motivator, pengarah/ director, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator. Dalam
proses belajar mengajar sebagai suatu keseluruhan proses peran guru tersenut dilalui dengan
komunikasi. Perbaikan mutu pembelajaran yang salah satunya dilakukan melalui perbaikan

mutu komunikasi dalam pembelajaran. Guru di harapkan dapat mengembangkan kemampuan
atau kompetensi profesionalnya sebagai pendidik. Kompetensi profesional merupakan sistem
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan motivasional yang memungkinkan terwujudnya
kegiatan pembelajaran secara profesional. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan
diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan dan pesan ditindak
lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan, dapat meningkatkan
kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak ada hambatan. Sumber dan penerima komunikasi
harus berada pada sistem yang sama, jika tidak sama, maka komunikasi tidak akan pernah
terjadi. Komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran sangat berdampak terhadap
keberhasilan pencapaian tujuan. Al-Qur‟an sebagai petunjuk manusia telah memberikan
arahan kepada setiap pendidik agar menggunakan komunikasi yang efektif dan efesien, untuk
tercapai tujuan-tujuan pendidikan. Maka pada makalah ini kami akan berbicara tentang
bagaimana Al-Qur‟an mengarahkan para pendidik untuk memiliki komunikasi yang efektif
untuk peserta didiknya.
Keyword: Educational Communication, Al-Qur‟an

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

157


Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018
bertanggungjawab terhadap berlangsungnya

1. PENDAHULUAN
Komunikasi adalah dasar eksistensi

komunikasi

yang

efektif

dalam

dari suatu masyarakat dan menjadi penentu

pembelajaran, sehingga pengajar dituntut

pola struktur masyarakat. Semua hubungan


memiliki kemampuan berkomunikasi yang

antar

baik agar menghasilkan proses pembelajaran

manusia

dibangun

atas

dasar

komunikasi. Dalam komunikasi manusia bisa

yang efektif. 1

dengan


Dalam berbagai kasus masih banyak

demikian terbentuklah pengetahuan tentang

ditemukan aktifitas belajar mengajar yang

pengalaman

orang.

belum efektif dikarenakan faktor buruknya

manusia

komunikasi di dalam dan di luar kelas.

saling

pengertian,


Diantaranya masih ditemukan siswa yang

persahabatan,

memelihara

rendah

saling

mempengaruhi,

masing-masing

Komunikasi
untuk

sehingga

kerap


menciptakan

menimbulkan

membentuk

motivasinya.

Bila

tengah

kasih sayang, mempengaruhi sikap yang

berlangsung proses belajar mengajar banyak

akhirnya dapat menimbulkan tindakan nyata

siswa yang mengantuk dan mengobrol


riil.

dengan

teman

sebangkunya.

Apabila

Dalam kegiatan pendidikan pada

diberikan pertanyaan oleh guru hanya

umumnya dan dalam proses kegiatan belajar

sebagian siswa saja yang dapat menjawab,

pada khususnya, komunikasi merupakan


apabila

salah satu faktor utama yang turut serta

bertanya hanya satu dua orang saja yang

dalam

berani untuk bertanya.

penentuan

pencapaian

tujuan

pendidikan, atau kata lain dapat dikatakan

diberikan


Menurut

kesempatan

Luna

Cahya

untuk

seorang

bahwa komunikasi merupakan sarana atau

pemerhati pendidikan, bahwa disadari atau

media dalam rangka pencapaian tujuan

tidak, kita harus mengakui bahwa para siswa


pendidikan. Maka untuk mencapai interaksi

seringkali

belajar mengajar perlu adanya komunikasi

terpolarisasi terhadap cara mengajar guru-

yang jelas antara guru (komunikator) dengan

gurunya. Sederhananya, ada guru yang

siswa (komunikan).

dipandang oleh para siswa sebagai guru

punya

pandangan

yang

Pada dasarnya motivasi belajar siswa

yang cara mengajarnya asik, seru, mudah

sangat dipengaruhi adanya komunikasi guru

dipahami. Guru-guru seperti ini seringkali

atau pengajar. Seorang pengajar yang tidak

menjadi idola murid-murid bahkan jam

piawai atau jarang melakukan komunikasi

pelajarannya

ditunggu-tunggu oleh para

dengan muridnya akan atau dapat mengalami
kegagalan dalam proses belajar mengajar.
Pengajar

158

adalah

pihak

yang

paling

1

Sutirman. (2006). Komunikasi Efektif
dalam Pembelajaran. Jurnal “Efisiensi” 2 (0l). VI.
Yogyakarta: UNY, Agustus, hlm 6.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

siswa. Sementara itu, di sisi lain ada juga

kegitan pembelajaran selalu ada kegiatan

guru yang dipandang siswa sebagai guru

komunikasi. Baik itu komunikasi dan relasi

yang cara mengajarnya membosankan, bikin

yang terjalin antara pengajar dengan murid,

ngantuk, materinya tidak menarik, dan lain-

atau antarsesama murid. Komunikasi yang

lalin. Dua bentuk polarisasi dari cara

baik antara pengajar dengan orang yang

pandang siswa terhadap gurunya ini memang

belajar memberikan hasil belajar yang baik

seringkali ada, bahkan bersifat kolektif.

juga.

Kalau ada beberapa anak yang menganggap

menimbulkan buruknya hasil belajar.

gurunya ini membosankan, maka satu kelas

Buruknya

Dengan

komunikasi

kemampuan

akan

berkomunikasi

akan kompak menganggap guru tersebut

efektif,

ternyata

membosankan.2

manusia

yang sedemikian relatif dapat

Hal

senada

diungkapkan

oleh

kebenaran

pemikiran

mempengaruhi jalan pikiran berjuta anak

Mulyana AZ, bahwa peserta didik akan

bangsa.

mencintai guru yang ramah dan mudah diajak

pengajar UII memberi contoh bahwa Bung

komunikasi. Namun ketika peserta didik

Karno

berhadapan

jarang

membangkitkan semangat bangsa Indonesia

tersenyum dan menyapa, maka peserta didik

untuk berjuang melawan penjajah. Hitler

3

berhasil mempengaruhi kaum Nazi untuk

Salah satu kunci keberhasilan guru mengajar

menumpas kaum Yahudi. Bung Tomo,

adalah

membangun

dengan orasi dan teriakan takbirnya yang

komunikasi dengan peserta didik. Sepintar

menggetarkan hati para pejuang, mampu

apaun guru tersebut jika ia tidak komunikatif

menggerakan arek-arek Suroboyo melawan

dalam meyampaikan materi, maka dapat

dan mengusir Belanda, hanya dengan senjata

dipastikan peserta didik akan bosan. Seorang

bambu runcing. Tharik Bin Ziad, mampu

guru yang sering kali berkomunikasi dengan

membakar

siswanya

sesaat setelah mendarat dan berpidato dengan

dengan

guru

yang

menjadi tidak simpatik kepada gurunya.

kemampuan

atau

guru

anak

didiknya

akan

menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Imam

dengan

Mudjiono,

seorang

kemampuan

semangat

juang

staf

orasinya

pasukannya,

latar belakang kapal yang telah dibakar atas

Sebenarnya sebagian besar waktu

perintahnya: ”Saudara-saudara. Lautan di

yang terjadi dalam aktifitas belajar mengajar

belakang kalian, dan musuh di depan hidung.

merupakan

Kita berada pada poin of no return. Tidak ada

proses

komunikasi.

Dalam

tempat untuk berlari. Tidak ada alternatif lain,
2

https://www.zenius.net/blog/9573/caramengajar-guru-indonesia/diakses tanggal 22 April
2018.
3
Mulyana, AZ. (2010). Rahasia Menjadi
Guru Hebat. Surabaya: Grasindo, hlm 29.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

159

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

selain meluluh-lantakkan musuh. 4

tentang komunikasi pembelajaran berbasis

Dalam konteks tujuan pendidikan Islam
bahwa

tujuan pendidikan Islam adalah

Al-Qur‟an. Pembahasan dalam makalah ini
berangkat

dari

definisi

komunikasi

mencetak manusia yang berbudi pekerti luhur

pembelajaran, kemudian diuraikan tentang

sehingga

amanah

korelasi komunikasi pembelajran dengan

sebagai khalifah dan menghambakan diri

mutu pembelajaran. Selanjutnya dipaparkan

kepada Allah secara baik dan benar.5 Tujuan

tentang jenis komunikasi pembelajaran secara

pendidikan di atas dapat terwujud salah

interpersonal

satunya

pembahasan akhir dikupas tentang perspektif

mampu

adalah

mengemban

dengan

sosialisasi

dan

internalisasi nilai-nilai ajaran Islam dengan

dan

kelompok.

Pada

sub

Al-Qur‟an tentang komunikasi pembelajaran.

baik pada setiap pemeluknya. Internalisasai
tersebut memerlukan kemampuan komunikasi

2. TINJAUAN PUSTAKA

verbal yang efektif dari para pendidik, guru,

Mengutip Daryanto dalam bukunya

ustadz atau mubaligh. Kalau saja para

Teori Komunikasi, definisi komunikasi

penyampai risalah Islam termasuk guru

yang diberikan para ahli sangat beragam.

menguasai metode berkomunkasi efektif,

Frank Ex Dance (1976) seorang sarjana

maka akan dapat menginternalisasikan ajaran

Amerika

Islam dalam benak dan dada semua murid

komunikasi menginventarisasi ada sekitar

sehingga dapat bersikap dan berperilaku

126 definisi komunikasi yang berbeda

sebagai pendidik yang dicita-citakan.

antara satu dengan lainnya. 6 Hal ini terjadi

Islam melalui sumber utamanya AlQur‟an sejak 14 abad yang lalu atau sejak
pertama

Al-Qur‟an

diturunkan,

telah

ditetapkan sebagai agama dakwah. Di dalam
Al-Qur‟an terdapat sejumlah inspirasi terkait
proses komunikasi dakwah. Kisah dakwah
para Nabi contohnya adalah inspirasi yang
relevan untuk kita gunkan dalam proses
komunikasi pembelajaran. Dalam kerangka

yang

menekuni

bidang

karena setiap pakar punya penekanan, arti,
cakupan dan konteks yang berbeda sama
yang lain.
Untuk
penulis

memudahkan

ungkapkan

komunikasi

dari

pemahaman

beberapa
buku

definisi

Komunikasi

Pembelajaran yang ditulis oleh Yosal
Iriantara:7

pemikiran inilah, penulis akan membahas
4

http://imamu.staff.uii.ac.id/konsepkomunikasi-dalam-al-qur%E2%80%99a/
diakses
pada tanggal 23 April 2018.
5
Ahmad Tafsir. (1991). Ilmu Pendidikan
dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, hlm. 48.

160

6

Daryanto. (2014). Teori Komunikasi.
Malang: Gunung Samudera, hlm. 15.
7
Yosal Iriantara. (2014). Komunikasi
Pembelajaran, Interaksi Komunikatif dan Edukatif
di dalam Kelas. Bandung: Simbiosa Rekatama
Utama, hlm. 3-4.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

a) Menurut Berlo (1995), komunikasi
adalah proses mengirimkan, menerima,
dan memahami gagasan dan perasaan
dalam bentuk pesan verbal atau non
verbal secara disengaja maupun tidak
disengaja.
b) Menurut Lasswell (1960), Komunikasi
adalah pesan yang disampaikan kepada
komunikan (penerima) dari komunikator
(sumber) melalui saluran-saluran tertentu
baik secara langsung/tidak langsung
dengan
maksud
memberikan
dampak/effect kepada komunikan sesuai
dengan
yang
diingikan
komunikator.Yang memenuhi 5 unsur
who, says what, in which channel, to
whom, with what effect.
c) Mulyana (2005), komunikasi adalah
proses dimana satu ide dialihkan dari
sumber kepada seorang atau lebih
dengan maksud mengubah tingkah laku
mereka.
Kalau kita mengamati sekitar kita,
kita

akan melihat

bahwa

komunikasi

merupakan aktivitas yang paling penting
dalam suatu kehidupan bermasyarakat.
Bahkan dapat dipastikan, di mana manusia
hidup bersama-sama dengan orang lain
maka

di

sana

selalu

ada

kegiatan

komunikasi, karena komunikasi merupakan
kebutuhan hidup manusia. Dalam proses
komunikasi,
penting

terdapat

yang

penyampaian

beberapa

sangat
pesan.

berperan

elemen
dalam

Elemen-elemen

tersebut penulis kutip dari Onong Efendy

dalam bukunya “Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi” sebagai berikut:8
a) Source, yaitu sumber pesan. Sumber
pesan dapat berupa manusia lain atau
media masa, dan merupakan pihak yang
memiliki dan menyampaikan isi pesan.
b) Message, yaitu pesan yang disampaikan
dan dapat berupa ucapan verbal, elemen
non-verbal, dan isyarat lainnya. Pesan ini
dapat berisi informasi, ide, maupun nilainilai yang dimiliki source dan ingin
disampaikan kepada pihak lain.
c) Receiver, yaitu
penerima
pesan. Receiver merupakan pihak yang
menerima pesan yang disampaikan
oleh source, namun penerimaan makna
pesan dapat berbeda dengan apa yang
diharapkan. Hal ini karena bergantung
lagi kepada kondisi, pengalaman, dan
persepsi yang dimiliki receiver.
d) Channel, yaitu alat, saluran atau media
yang
digunakan source dalam
menyampaikan pesan kepada receiver.
e) Noise, yaitu gangguan yang menghambat
proses
komunikasi. Noise ini
dapat
berupa kondisi lingkungan sekitar atau
kondisi internal dari penerima pesan.
f) Feedback, yaitu
respon
yang
diberikan receiver kepada source atas
pesan yang diterimanya. Namun tidak
semua
proses
komunikasi
dapat
mendapatkan feedback, apalagi
komunikasi satu arah. Feedback dapat
ditemukan kemungkinan besar pada
komunikasi yang bersifat dua arah.
Komunikasi merupakan satu proses yang
membuat suatu pesan dari yang semula
dimiliki

oleh

seseorang

(monopoli

seseorang) menjadi milik oleh dua atau
lebih

orang.

Menurut

para

pakar

8

Onong Uchiyana Effendy. (2000). Ilmu
Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: RT
Rosdakarya, hlm 16-17.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

161

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

komunikasi

level

komunikasi

komunikasi yang berorientasi sumber yaitu

diklasifikasikan dalam bentuk berikut ini:

semua

1.

dilakukan seseorang untuk menyampaikan

2.

3.

Komunikasi
Pribadi
(personal
Communication)
a. Komunikasi
Intrapribadi
(intrapersonal communication)
b. Komunikasi
Antarpribadi
(interpersonal communication).
Komunikasi
Kelompok
(group
communication)
a. Komunikasi Kelompok Kecil (small
group communication); ceramah,
Forum, Simposium (symposium),
Diskusi panel (panel discussion),
Seminar,
Curah
saran
(brainstorming), dan lain-lain.
b. Komunikasi Kelompok Besar (Large
group
communication/public
speaking).
Komunikasi
Massa
(mass
communication)
a. Komunikasi Media Massa Cetak
(printed
mass
media
communication):
Surat
kabar
(daily), Majalah (magazine),
b. Komunikasi
Media
Massa
Elektronik (electronic mass media
communication): radio, televise,
film, dan lain-lain.
c. Komunikasi
Medio
(medio
communication)
d. Surat, telepon, pamflet, poster,
spanduk dan lain-lain media yang
tidak termasuk media masa.9
Konsep komunikasi menurut John R.

Wenburg, William W. Wilmoth, Kenneth
K Sereno dan Edward M Bodaken yang
dikutip oleh Yosal Iriantara terbentuk
menjadi

tiga

tipe:

pertama,

searah:

kegiatan

yang

secara

sengaja

rangsangan untuk membangkitkan respon
penerima. Kedua, interaksi: pandangan ini
menganggap komunikasi sebagi proses
sebab-akibat, aksi-reaksi yang arahannya
bergantian. Ketiga, transaksi: konsep ini
tidak hanya membatasi unsur sengaja atau
tidak sengaja, adanya respon teramati atau
tidak teramati namun juga seluruh transaksi
perilaku saat berlangsungnya komunikasi
yang lebih cenderung pada komunikasi
berorientasi penerima. Saat dosen memberi
kuliah, komunikasi bukan saja berdasarkan
fakta bahwa mahasiswa menafsirkan isi
kuliah tetapi juga dosen menafsirkan
perilaku anggukan atau kerutan kening
mahasiswa.10
Adapun

pengertian

pembelajaran

menurut Sardiman AM,11 dalam bukunya
“Interaksi dan Motivasi dalam Belajar
Mengajar”

adalah

interaksi

edukatif.

Menurut beliau, yang dianggap interaksi
edukatif adalah interaksi yang dilakukan
secara sadar dan mempunyai tujuan untuk
mendidik, dalam rangka mengantar peserta
didik

kearah

kedewasaannya.

Dalam

UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan

pemahaman ini bermula dari pemahaman
10

9

Onong Uchiyana Efendi. (1992). Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung:
Rosdakarya, hlm. 56.

162

Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.,
hlm.15
11
Sardiman, AM. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, hlm 24.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

pembelajaran

adalah

proses

interaksi

Dalam

kegiatan

belajar

mengajar,

peserta didik dengan pendidik dan sumber

komunikasi antar pribadi merupakan suatu

12

keharusan, agar terjadi hubungan yang

Definisi ini sejalan dengan apa yang

harmonis antara pengajar dengan peserta

dikemukakan oleh Oemar Hamalik, bahwa

belajar.

belajar pada suatu lingkungan belajar.

pembelajaran adalah suatu proses yang

Keefektifan

komunikasi

dalam

kompleks, dimana di dalamnya terjadi

kegiatan

interaksi antara mengajar dan belajar.

tergantung dari keaktifan pengajar dan

Proses pembelajaran aktivitasnya dalam

peserta didik. Akan tetapi karena pengajar

bentuk interaksi belajar mengajar dalam

yang memegang kendali kelas, maka

suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi

tanggung jawab terjadinya komunikasi

yang sadar akan tujuan, artinya interaksi

dalam kelas yang sehat dan efektif terletak

yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan

pada

pembelajaran yang telah dirumuskan pada

pengajar

dalam

satuan pelajaran. Dari beberapa definisi di

jawab

tersebut

atas

keterampilannya

dapat

pembelajaran

ditarik

kesimpulan

adalah

tangan

mengajar

pengajar.

ini

sangat

Keberhasilan

mengemban

tanggung

dipengaruhi
dalam

oleh

melakukan

interaksi

komunikasi ini. Terkait dengan proses

edukatif untuk membuat siswa belajar

pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif

secara aktif dan mampu mengubah perilaku

jika pesan yang dalam hal ini adalah materi

melalui pengalaman belajar.13

pelajaran dapat diterima dan dipahami,

Komunikasi

proses

bahwa

belajar

pembelajaran

adalah

proses penyampaian pesan atau gagasan

serta menimbulkan umpan balik yang
positif.15

pada suatu lingkungan belajar supaya

Komunikasi

dalam

pembalajaran

mencapai keberhasilan secara efektif dan

dewasa ini mendapatkan perhatian yang

efisien. Ada yang menyebut komunikasi

luar

pembelajaran adalah komunikasi bermedia

pentingnya memilih cara komunikasi dalam

14

proses pembelajaran agar kegiatan tersebut

pembelajaran atau media konstruksional.

biasa.

Hal

ini

dilatarbelakangi

mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
12

http://www.hukumonline.com/pusatdata/
detail/13662/node/538/undangundang-nomor-20tahun-2003/diakses tanggal 23 April 2018
13
Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, hlm. 13.
14
Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.
hlm. 17.

15

Basori. (2014). Feffektifitas Komunikasi
Pembelajaran Online dengan Menggunakan ELearning pada Perkuliahan Body Otomotif, Jurnal
“Jiptek”, VII (2), hlm. 39.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

163

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

Komunikasi

yang

efektif

berkolerasi

dengan tingkat keberhasilan pembelajaran
Kemampuan

G.J.

Renier,

sejarawan

terkemuka dari University college Lodon,

melakukan

menjelaskan istilah dokumen dalam tiga

komunikasi yang efektif merupakan salah

pengertian, pertama dalam arti luas, yaitu

satu kompetensi yang harus dimiliki dan

yang meliputi semua sumber, baik sumber

dikuasai

ini

tertulis maupun lisan; kedua dalam arti

sebagaimana tercantum dalam Undang-

sempit, yaitu yang meliputi semua sumber

Undang Republik Indonesia Nomor 14

tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu

Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen,

hanya yang meliputi surat-surat resmi dan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

surat-surat negara, seperti surat perjanjian,

2005, tentang standar nasional pendidikan,

undang-undang

serta

sebagainya.17

oleh

untuk

Dokumen.

seorang

peraturan

guru,

Menteri

hal

Pendidikan

Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun

konsesi,

Sumber data dalam

hibah

dan

makalah ini

2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

penulis membaginya menjadi primer dan

dan Kompetensi

skunder. Dalam seluruh sumber data dalam

Guru. Guru sebagai
memiliki

makalah

diperoleh

kepustakaan. Sumber primer itu sendiri

melalui perguruan tinggi yang terakreditasi

terdiri atas buku-buku pendidikan Islam,

(S1/D4) dan memiliki 4 kompetensi. Salah

Al-Qur‟an, dan juga tafsir Al-Qur‟an.

satunya adalah kompetensi sosial, yakni

Adapun sumber-sumber sekunder adalah

kemampuan pendidik sebagai bagian dari

buku-buku yang melengkapi pembahasa

masyarakat

dalam makalah ini.

learning

agent

kualifikasi

berkewajiban

akademik

untuk

yang

berkomunikasi

dan

bergaul dengan peserta didik, sesama
pendidik,

tenaga

ini

adalah

dari

sumber

Dikarenakan penelitian ini memakai

kependidikan,

pendekatan metodologi kualitatif , maka

orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat

proses analisis data kualitatif dimulai

sekitar.16

dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, yaitu buku-buku

3. METODE
Teknik
makalah

ini

pengumpulan
adalah

data

melalui

pada
Teknik

yang terkait antara satu dengan yang lain,
yang

seluruhnya

bertemakan

tentang

Pendidikan Islam, Al-Qur‟an, dan Tafsir

16

www.hukumonline.com/pusatdata/
downloadfile/lt4c3c8c52945d3/parent/25759/diakses
tanggal 24 April 2018.

164

17

Creswell, John W. (2002). Research
Design: Qualitative and Quantitative Approaches.
London: Sage Publications. hlm. 104.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

Al-Qur‟an.
selanjutnya

Setelah

ditelaah,

adalah

reduksi

langkah
data,

welas

asih

atau

Kewelasasihan

kasih

mendasari

sayang.
praksis

penyusunan satuan, kategorisasi dan yang

pendidikan. Welas asih itu penting, karena

terakhir adalah penafsiran data.

sebuah dialog tidak bisa berlangsung dalam

4. HASIL PEMBAHASAN
A. Komunikasi dan Mutu Pembelajaran
Berbagai macam teori dikemukakan

ketiadaan welas asih.
merupakan
kepada

tindak

sesama

Welas asih

memberi
bukan

dorongan

menimbulkan

oleh para pakar tentang komunikasi efektif.

ketakutan. Welas asih itu menunjukkan

Tentunya perbedaan tersebut muncul dari

komitmen relasi yang baik terhadap sesama

cara pandang dan latar belakang para pakar

manusia.19

komunikasi yang berbeda-beda. Penulis

Komunikasi welas asih inilah yang

ungkapkan dalam makalah ini sebagian dari

memberi konteks dalam sistem komunikasi

sejumlah teori tersebut.

pembelajaran di ruang kelas atau tempat

Komunikasi yang efektif menurut

pembelajaran. Rasa kasih sayang itulah

Cutlip dan Center yang dikutip Rusady

yang membuat komunikasi bukan hanya

Ruslan, dilaksanakan dengan melalui empat

menyampaikan kata-kata, melainkan juga

tahapan yaitu:

mengungkapkan perhatian, kepedulian dan

a) Fact finding: Untuk berbicara perlu
dicari fakta dan tentang komunikan
berkenaan dengan keinginan dan
komposisinya.
b) Planning: rencana tentang apa yang
akan dikemukakan dan bagaimana
mengemukakannya berdasarkan fakta
dan data yang diperoleh
c) Communicating:
berkomunikasi
berdasarkan planning yang telah disusun
d) Evaluation: Penilaian dan analisis untuk
melihat bagaimana hasil komunikasi
tersebut.18

tanggungjawab. Anak didik diperlakukan

Adapun Bartlett sepert dikutip Yosal

menyampaikan bahan ajar. Komunikasi

Iriantara menunjukkan, konteks komunikasi

yang berorientasi pada siswa, dilakukan

pembelajaran yang penting dalam praksis

dengan

pendidikan yang membebaskan adalah

mengembangkan siswa sebagai pribadi.

18

Rosady Ruslan. (2003). Metode Penelitian
Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, hlm. 64.

sebagai orang yang sedang dibantu untuk
bisa mengembangkan segenap potensi yang
dimilikinya sehingga bias memainkan peran
sebagai manusia yang bernilai pada masa
depan.
Karena

itu,

pembelajaran,
dilangsungkan

kasih

dalam

proses

komunikasi

yang

bukan

sayang

sekadar

untuk

19

Yosal Iriantara. Komunikasi Pembelajaran,
Interaksi Komunikatif dan Edukatif di dalam Kelas.
hlm. 27.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

165

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

Misalnya, melalui tugas dalam kelompok

Al-Syaukani dalam Tafsir Fath al-Qadir

para

mengartikan

siswa

di

ajarkan

menyelesaikan

untuk

permasalahan

bisa
secara

bersama-sama.

kemampuan

sebagai

al-bayan

20

Al

berkomunikasi.

Maraghi juga menuturkan bahwa al

D. Konsep Komunikasi Pembelajaran
dalam Al-Qur’an
D. 1. Istilah Komunikasi dalam AlQur’an
Al-Qur‟an sebagai kitab suci yang
konprehensif, mengulas berbagai persoalan

bayan dalam ayat tesebut mempunyai
arti

kemampuan

mengutarakan

manusia
isi

untuk

hati

dan

memahamkannya kepada orang lain.

21

b) Al-Qaul.

juga

Istilah untuk komunikasi yang banyak

konsep

disebut dalam Al-Qur‟an adalah “al-

komunikasi. Dalam Al-Qur‟an dan hadis

qaul”. Di dalam Al-Qur‟an ditemukan

ditemukan cukup banyak istilah-istilah

sangat banyak ayat yang menggunakan

yang terkait dengan komunikasi. Al-

istilah qaul dan berbagai bentuknya.

Qur‟an menyebut komunikasi sebagai

Seperti kata keja bentuk lampau/fi‟il

salah satu fitrah manusia. Al-Qur‟an

madli.

memberikan kata kunci (keyconcept) yang

sekarang dan yang akan datang/fi‟il

berhubungan dengan hal itu.

mudlari‟ (yaquulu), kata kerja bentuk

yang

dihadapi

mengemukakan

manusia,
tentang

Berikut ini sejumlah istilah dalam AlQur‟an yang berkorelasi dengan makna
komunikasi:

kata

kerja

bentuk

perintah (qul) atau bentuk ism faa‟il
(pelaku (qaa‟ilun) dan sebagainya. Kata
Qaul dengan berbagai derivasinya sangat

a) Al-Bayan
Al-Syaukani, misalnya mengartikan kata
al-bayan
sebagai
kemampuan
berkomunikasi. Dalam QS. Al-Rahman
(55) / 1 – 4, Allah berfirman:

َّ
‫الرحمن َعل َم‬
ََ
َ ُْ
‫ خل َق‬1 2 ‫الق ْر َءان‬
ْ ْ
َ ْ َّ
4 ‫ َعل َم ُه ال َب َيان‬3 ‫ْلان َسن‬
(Tuhan) Yang Maha Pemurah,
Yang telah mengajarkan AlQur‟an.
Dia
menciptakan
manusia. Mengajarnya pandai
berbicara.

166

(qaa‟la),

sering

termaktub

ketika

menyatakan

dalam

Al-Qur‟an

tentang

proses

komunikasi. Bahkan Allah menyebutkan
bahwa hakekat Al-Qur‟an adalah alQaul. Karena ia merupakan ucapan atau
firman

Allah

dalam

rangka

berkomunikasi dengan hambaNya. Allah

20

Syaukani. Tafsir Fath al-Qadir. Jilid 5,
Beirut: Dar alFikr, t.th, hlm. 251.
21
Ahmad Mustofa Al-Maragi. (1974). Tafsir
Al-Maragi. Penerjemah: Bahrun Abu Bakar,
Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang. hlm.
185.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

S.W.T. pada QS. Al-Mu‟minun/23: 68

"Sesungguhnya

berfirman:

adalah benar-benar ucapan seorang

ْ‫َأ َف َل ْم ًَ َّد َّب ُسوا ْال َق ْى َى َأ ْم َج َاء ُه ْم َما َلم‬
َْ
ْ
‫ًَأ ِث َآب َاء ُه ُم ْلا َّوِل َين‬
“Maka apakah mereka tidak
memperhatikan
perkataan
(Kami), atau apakah telah
datang kepada mereka apa yang
tidak pernah datang kepada
nenek moyang mereka dahulu??

Begitu pula pada bagian lain dari
kita

Al-Qur‟an,

dapati

Allah

menyebut Al-Qu‟ran dengan alQaul

yang

diberi

menyertainya.

sifat

Seperti

yang
Qaulan

Tsaqiilan. Seperti yang terdapat
pada Ayat ke 5 surah Al-Muzammil,
dimana Allah S.W.T. berfirman,
"Sesungguhnya

Kami

akan

menurunkan kepadamu firman yang
berat."

Secara

lahiriah

yang

dimaksudkan dengan kata firman di
sini adalah sebagian dari ayat-ayat
Al-Qur‟an.

Kata

yang

sama

disebutkan juga pada Ayat ke 13
surah ath-Thariq, dengan sebutan
(qaulun

fashl)

Allah

S.W.T.

Al-Qur‟an

itu

rasul yang mulia." Di sini yang
dimaksud dengan "rasul" adalah
Rasulullah S.A.W. atau malaikat
Jibrail. Kalimat yang sama terdapat
pula pada Surah At-Takwir Ayat ke
19 dimana yang dimaksud dengan
"Rasul" pada ayat ini pun dengan
melihat konteks ayat selanjutnya
adalah malaikat Jibril.
c). Kalâmullah dan Kalimatullah
Ungkapan "kalâmullah" muncul pada
tiga tempat dalam Al-Qur‟an, yaitu pada:
Pada QS. Al-Baqarah/2: 75 Allah S.W.T.
berfirman:

َ َ ْ ََ
َ َُ
‫۞ أف َخط َم ُعىن أ ْن ًُ ْؤ ِم ُنىا لن ْم َوق ْد‬
َّ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ ْ ٌ َ َ َ
‫اَّلل‬
ِ ‫مان ف ِسٍق ِمن ُهم ٌظ َمعىن لَلم‬
ُ ‫ُث َّم ًُ َح ّس ُف َىه ُه م ْن َب ْعد َما َع َق ُل‬
‫ىه‬
ِ
ِ
ِ
َ‫َ ُ ْ َ ْ َ ُ ن‬
‫وهم ٌعلمى‬
Apakah
kamu
masih
mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, padahal
segolongan
dari
mereka
mendengar firman Allah, lalu
mereka mengubahnya setelah
mereka memahaminya, sedang
mereka mengetahui?.

berfirman, "Sesungguhnya ia (AlQuran) itu benar-benar firman yang
memisahkan antara yang hak dan
yang batil.”
Sementara pada QS. Al-Haqqah
Ayat ke 40, Allah S.W.T. berfirman,

Istilah kalamullah yang menunjukkan
arti komunikasi Allah terdapat dalam
QS. At-Taubah/9:6 dan QS. AlFath/48:15. Dalam dua ayat tersebut
yang dimaksud kalamullah adalah AlQur‟an.
Sedangkan
istilah
Kalimaatullah, contohnya terdapat

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

167

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

pada ayat ke 27 ayat al-Kahf Allah
S.W.T. berfirman:

َ ‫َو ْاج ُل َما ُأوح َي إ َل ْي َو م ْن ل‬
‫اب‬
‫خ‬
ِ ِ ِ
ِ ِ
َ‫َ ّب َو ۖ ََل ُم َب ّد َى ل َهل َماجه َو َل ْن َججد‬
ِِ ِ ِ ِ
ِ
ِ‫ز‬
ْ
‫ِم ْن ُدو ِه ِه ُمل َخ َح ًدا‬

Dan bacakanlah apa yang
diwahyukan kepadamu, yaitu
kitab Tuhanmu (Al-Qur‟an).
Tidak ada (seorangpun) yang
dapat merubah kalimat-kalimatNya. Dan kamu tidak akan dapat
menemukan tempat berlindung
selain dari pada-Nya.

D. 2. Unsur-unsur Komunikasi dalam AlQur’an pada Kisah Nabi Musa Dan Nabi
Khidir
Komunikasi hanya bisa terjadi, jika
ada

seseorang

yang

menyampaikan

pesan kepada orang lain tujuan tertentu,
artinya komunikasi hanya bisa terjadi
kalau didukung oleh adanya sumber,

Allah menyampaikan wahyu melalui
malaikat
Miuhammad.
diwahyukan,

Jibril

kepada

Pesan
supaya

Nabi

ilahi
Nabi

ini

member

peringatan kepada umat manuisa. Allah
berfirman QS. Asy-Syura/42: 7:

ًّ‫َو َل ََٰر ِل َو َأ ْو َح ْي َنا إ َل ْي َو ُق ْس ًآها َع َسبيا‬
ِ
ِ
َ‫ل ُخ ْن ِر َز ُأ َّم ْال ُق َس َٰي َو َم ْن َح ْى َل َها َو ُج ْن ِرز‬
ِ
َ
ْ
ٌ ‫ًَ ْى َم ال َج ْمع َل َزٍْ َب فيه ۚ َفس‬
‫ٍق ِفي‬
ِ ِ ِ
َِ
ْ
ٌ
َّ
‫ال َج َّن ِت َوف ِسٍق ِفي الظ ِع ِير‬

Demikianlah Kami wahyukan
kepadamu Al Quran dalam
bahasa Arab, supaya kamu
memberi peringatan kepada
ummul Qura (penduduk Mekah)
dan penduduk (negeri-negeri)
sekelilingnya serta memberi
peringatan (pula) tentang hari
berkumpul (kiamat) yang tidak
ada
keraguan
padanya.
Segolongan masuk surga, dan
segolongan masuk Jahannam.
(QS. Asy-Syura: 7)

pesan, media, penerima, dan efek.

peristiwa komunikasi akan melibatkan

Al-Qur‟an menyebutkan bahwa tugas
utama
seorang
Rasul
adalah
menyampaikan pesan (tabligh). Hal ini
terdapat dalam banyak ayat Al-Qur‟an.
Seperti QS. Al-Maidah/5: 99. Yang
artinya, “kewajiban Rasul tidak lain
hanyalah menyampaikan, dan Allah
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan.”
b. Penerima, atau komunikan. Penerima

sumber sebaagi pembuat atau pengirim

adalah pihak yang menjadi sasaran pesan

informasi. Komunikator utama dalam

yang dikirim oleh sumber. Komunikan

Al-Qur‟an adalah Allah dan Rasul-Nya.

pertama adalah Rasulullah, para Sahabat

Unsur-unsur

ini

bisa

juga

disebut

komponen atau elemen komunikasi.
Hamdani Anwar menguraikan unsur
komunikasi dalam Al-Qur‟an adalah
sebagai berikut:22
a. Sumber atau komunikator. Semua

22

dan umat manusia yang menjadi sasarn

https://psq.or.id/artikel/al-quran-dankomunikasi/diakses tanggal 27 April 2018.

168

dakwah. Sumber utama yang menjadi

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

dasar bagi pendefinisian sasaran dakwah

dakwah) dan dakwah ke kalangan non-

adalah ayat berikut ini:

pendidik. 23

ً َّ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
َّ
‫اض‬
ِ ‫وما أزطلناك ِإَل مافت ِللن‬
َ َّ َ َ ْ َ َّ ََٰ َ ً َ َ ً َ
‫اض َل‬
ِ ‫ب ِشيرا وه ِرًسا ول ِنن ألثر الن‬
َ
‫ٌَ ْعل ُمى َن‬

d. Pesan, Pesan yang dimaksud dalam
proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima.
Materi pesan dalam Al-Qur‟an adalah

Dan Kami tidak mengutus kamu,
melainkan
kepada
umat
manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui. (QS. Saba/34:
28).

ayat-ayat yang terkandung di dalamnya
sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Allah telah menurunkan ayat-ayat-Nya
dengan sangat
sebagai

dakwah

Nabi

Muhammad.

adalah umat manusia. Meskipun AlQur‟an

secara

pengertian

simple

memberikan

tentang sasaran

dakwah,

namun dalam beberapa ayatnya, AlQur‟an juga memberikan istilah-istilah
sasaran dakwah yang lebih khusus.
Muhammad “Abdul al-Fath al-Bayanuni
dalam Al-Madkhal ila „Ilmi al-Da‟wah,
menyebutkan beberapa istilah khusus
sasaran dakwah Islamiyah berdasarkan
Al-Qur‟an.
berdasarkan

Di

antaranya,

sudut

pandang

mana

dan terperinci

firman-Nya:

QS.

Hud/11/1:

Dari ayat itu dapat diketahui bahwa
sasaran

teliti

istilah
iman

terhadap Al-Qur‟an, terdiri dari dua
kelompok sasaran dakwah, dakwah ke
dalam kalangan umat Islam (internalisasi

َ ّ ُ َّ ُ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ٌ َ
‫صل ْت ِم ْن‬
ِ ‫الس ۚ ِلخاب أح ِنمت آًاجه ثم ف‬
َ
َ
‫ل ُد ْن َح ِن ٍيم خ ِب ٍير‬
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab
yang ayat-ayatnya disusun dengan
rapi
serta
dijelaskan
secara
terperinci, yang diturunkan dari sisi
(Allah) Yang Maha Bijaksana lagi
Maha Tahu, (QS. Hud: 1)

Di dalam surat-surat dan ayat-ayat AlQur‟an terkandung materi pesan yang
secara garis besar dapat kita bagi
menjadi beberapa hal pokok, yaitu:
Akidah,

Syariah

muaamalah),

(ibadah

Akhlak,

dan

Kisah-kisah,

Perumpamaan, Nasehat dan motivasi
berbuat baik, dasar ilmu pengetahuan,
dan sebagainya.

23

Muhammad Abdul Fath Al Bayanuni.
(2001). Al Madkhal il „ilmi al dakwah. cet ke-3,
Beirut: Risalah Publisher, hlm. 25.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

169

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

e. Media. Media komunikasi merupakan

makhluk-Nya

mengutus

para

rasul

sarana atau saluran yang digunakan oleh

dengan bahasa kaumnya agar mereka

komunikator

menyampaikan

dapat memahami apa yang dikehendaki

sebuah pesan. Rasul menyampaikan

para rasul tersebut”.24 Sejalan dengan

pesan kepada kaumnya secara verbal dan

pandangan Ibn Katsir di atas, As-Sa‟di

non verbal. Komunikasi lisan/verbal

ketika

dilakukan dengan ceramah, pengajaran

menyatakan: “Ini merupakan salah satu

dan nasehat. Sedangkan non verbal dapat

kasih sayang Allah kepada hamba-

berupa perilaku baik beliau sehari-hari

hamba-Nya bahwa Allah tidak akan

yang merupakan suri tauladan bagi umat

mengutus seorang Rasul kecuali dengan

manusia. Penggunaan komunikasi verbal

bahasa kaumnya agar dia dapat memberi

ini ditunjang dengan kesamaan bahasa

penjelasan kepada mereka tentang apa

antara beliau dan kaumnya.

yang sejatinya merupakan kebutuhan

untuk

Bahasa

merupakan media utama komunikasi.
Allah berfirman:

ْ َ َْ ََ
َّ
َ
ْ
َ
ُ
َ
‫ى‬
‫وما أزطلنا ِمن زطى ٍ ِإَل ِب ِلظ ِان‬
ُ َّ ‫َق ْىمه ل ُي َب ّي َن َل ُه ْم ۖ َف ُيض ُّل‬
‫اَّلل َم ْن‬
ِ
ِ ِ ِِ
َ‫ٌَ َش ُاء َو َي ْهدي َم ْن ٌَ َش ُاء ۚ َو ُهى‬
ِ
ُ ‫ْال َعص ٍُص ْال َحن‬
‫يم‬
ِ
ِ

Kami tidak mengutus seorang
rasulpun, melainkan dengan
bahasa kaumnya, supaya ia
dapat
memberi
penjelasan
dengan terang kepada mereka.
Maka Allah menyesatkan siapa
yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan
Dialah Tuhan Yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. Ibrahim/14: 4)
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat di
atas menyatakan: “Sungguh merupakan
salah satu kasih sayang Allah kepada

170

menafsirkan

ayat

di

atas

pokok mereka.25
5. Umpan Balik. Umpan balik (feedback)
atau

tanggapan

atas

pesan

yang

disampaikan oleh para Rasul kepada
komunikan (umat). Umpan balik itu bisa
berupa

penerimaan,

penolakan

atau

keraguan, yang mungkin masih dalam
proses mempertimbangkan karena masih
diselimuti
menjelaskan

kebimbangan
bahwa

Al-Qur`an

umpan

balik

(feedback) atau tanggapan komunikan
terhadap

pesan

(message)

yang

disampaikan Rasul dapat bibagi menjadi
tiga kelompok. Pertama, kelompok yang
‟Imad al-Din Abu Al-Fida` Ismail ibn
Katsir Al-Qurasyi Al-Dimasyqa.
(1400H/1980 M). Tafsir Al-Qur`an Al-Azhim. Jilid
4, Beirut: Dar al-Fikr, hlm. 108.
25
Abd Al-Rahman bin Nashir As-Sa‟di.
Taysir Al-Karim Al-Rahman fi Tafsir
Kalam Al-Mannan. Al-Qahirah: Dar Al-Hadits, hlm.
446.
24

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

menerima

pesan

(message)

dengan

Qur‟an

adalah

pembelajaran

yang

mantap sehingga melahir-kan keyakinan.

mendorong manusia menggunakan akal

Kelompok ini dinamakan kaum beriman.

untuk berpikir. Pembelajaran efektif yang

Kedua, kelompok yang menolak pesan

Islami

(message)

mendasarkan

dengan

menutup

diri.

adalah

pembelajaran

konsepsinya

pada

yang
ajaran

Kelompok ini dinamakan kaum kafirin.

tauhid, dengan berorientasi pada tujuan

Ketiga, kelompok yang seakan-akan

akhir pendidikan Islam, yaitu mewujudkan

menerima, tetapi di dalam hatinya

manusia bertaqwa sebagai khalifatullah dan

muncul

„abdullah di bumi.

penolakan

karena

masih

26

Dengan dasar ini,

diselimiti berbagai keraguan. Kelompok

maka

ini dinama kan kaum munafiqin. Hal ini

berbasis Al-Qur‟an diarahkan pada upaya

dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah/2/; 1-

mensucikan

20.

penerangan jiwa, sehingga setiap diri

D. 3. Komnnikasi Pembelajaran Efektif
dalam Al-Qur’an.
Kegiatan pembelajaran merupakan
proses transformasi pesan edukatif berupa
materi belajar dari sumber belajar kepada
pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi
proses komunikasi untuk menyampaikan
pesan dari pendidik kepada peserta didik
dengan tujuan agar pesan dapat diterima
dengan baik dan berpengaruh terhadap
pemahaman serta perubahan tingkah laku.
Dengan demikian keberhasilan kegiatan

orientasi

pembelajaran

diri

dan

efektif

memberikan

manusia mampu meningkatkan dirinya dari
tingkatan iman ke tingkat ihsan.
Pembelajaran akan efektif apabila mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai
dengan indikator pencapaian. Pembelajaran
efektif Islami berbasis Al-Qur‟an memiliki
ciri:
a. Mengajak kepada Tauhidullah.
Inilah sesungguhnya arah dan muara
pembelajaran dalam Islam. Berdasarkan
pemahaman dari

QS.

Luqman: 13

sebagai berikut:

berbagai

ُ
ُ ‫اى ُل ْق َم‬
َ ‫َوإ ْذ َق‬
‫ان َِل ْب ِن ِه َو ُه َى ٌَ ِعظ ُه ًَا‬
ِ
ّ َّ َّ ْ ْ ُ َ َّ َ ُ
َ‫الش ْسك‬
ِ ‫بني َل حش ِسك ِب‬
ِ ‫اَّلل ۖ ِإن‬
ٌ ‫َل ُظ ْل ٌم َع ِظ‬
‫يم‬

ayat yang memuat unsur pembelajaran di

Dan (ingatlah) ketika Luqman
berkata kepada anaknya, di

pembelajaran sangat tergantung kepada
efektifitas proses komunikasi yang terjadi
dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan

dalam

Al-Qur‟an

pemahaman
dapat

digarisbawahi

bahwa konsep pembelajaran menurut Al-

26

Nik Haryanti. (2013). Ilmu Pendidikan
Islam. Malang: Gunung Samudera, hlm. 34.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

171

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

waktu ia memberi pelajaran
kepadanya:
"Hai
anakku,
janganlah
kamu
mempersekutukan
Allah,
sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar".

psikis

berfikir

kritis.

kemampuan

Secara

mengembangkan

fisik,

kemampuan

inderawinya, misalnya menyusun intisari
pelajaran, membuat peta dan lain-lain.
Dalam QS. Nn-Nahl: 78.

َ ُ َّ َ
ُ
ُ
‫اَّلل أ ْخ َس َجن ْم ِم ْن ُبطى ِن‬
‫و‬
َ َ َ َ َ ُ ُ
‫أ َّم َه ِاجن ْم َل ح ْعل ُمىن ش ْي ًئا َو َج َع َل‬
َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ُ َ
ۙ ‫لنم الظمع وْلابصاز وْلاف ِئدة‬
ُ ْ َ ُ َّ َ
‫ل َعلن ْم حشن ُسو َن‬
Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi
kamu
pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.
Potensi

pembelajaran pada manusia

dalam QS. An-Nahl: 78 berupa aspek
fisik

yang

meliputi

kemampuan

mengindera melalui pendengaran dan
penglihatan, kemudian berupa aspek

172

yang

Proses
mampu

membawa dampak yang baik.

kemampuan
yaitu

pikiran.

mengakomodir kedua aspek ini akan

b. Belajar secara aktif baik mental
maupun fisik.
Aktif secara mental ditunjukkan dengan

intelektualnya,

akal

pembelajaran

Berdasarkan QS. Luqman/31:13 dapat
diketahui bahwa dalam pembelajaran
Tauhid
atau
mengesakan
Allah
merupakan inti pendidikan Islam.

mengembangkan

yakni

c. Metode yang Menarik.
Metode yang bervariasi akan mudah
menarik perhatian peserta didik dan
kelas

menjadi

hidup.

Efektivitas

penggunaan metode dapat terjadi bila
ada kesesuaian antara metode dengan
semua komponen pengajaran yang telah
diprogramkan dalam satuan pelajaran.
Dalam Al-Qur‟an, perintah dan anjuran
untuk

memberikan

suasana

gembira

kemudahan
telah

dan

banyak

diungkapkan dalam berbagai hal, baik
dalam mu‟amalah bahkan sampai pada
hal ibadah. QS. Al-Baqarah/2: 185

َ
ْ ُ ُ َّ ُ ُ
‫اَّلل ِبن ُم ال ُي ْظ َس َوَل ًُ ِس ٍُد‬
‫ً ِسٍد‬
ْ ُ
َ ْ ُ ْ
‫ِبن ُم ال ُع ْظ َس َوِل ُخن ِملىا ال ِع َّدة‬
َ َ َّ ُ ّ َ ُ َ
ُ
‫اَّلل َعل َٰى َما َه َدال ْم‬
‫وِلخن ِبروا‬
ُ ْ َ ُ َّ َ
‫َول َعلن ْم حشن ُسو َن‬
...Allah

menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki
kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur.
d. Motivasi Kuat Pendidik Terhadap
Pembelajaran Di Kelas

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

Semakin tinggi motivasi seorang

tenggang rasa, memberi kesempatan

pendidik akan mendorong peserta didik

kepada peserta didik untuk belajar

untuk giat dalam belajar. Motivasi memiliki

mandiri, serta menghargai pendapat

fungsi mengarahkan (directional function)

orang lain. Penghargaan kepada pihak

dan mengaktifkan/meningkatkan kegiatan

lain

(activating

and

energizing

function).27

seharunya

dilandasi

dengan

ketulusan tanpa pamrih, karena Allahpun

Pendidik hendaknya mampu berempati

telah

kepada peserta didik dengan membangun

memuliakan manusia sebagai makhluk

motivasi belajar. Sebagaimana terdapat

yang terbaik dalam penciptaan fisik

dalam QS. At-Taubah/9: 128:

dengan

ُ َْ
ُ
ََ
‫لق ْد َج َاءل ْم َز ُطى ٌى ِم ْن أه ُف ِظن ْم‬
ٌ ‫َعص ٌٍص َع َل ْي ِه َما َع ِن ُّخ ْم َحس‬
‫ٍص‬
ِ
ِ
ٌ ُ َ َ ُْْ ْ ُ ْ ََ
ٌ‫وف َز ِحيم‬
‫علينم ِباْلؤ ِم ِنين زء‬

Sungguh telah datang kepadamu
seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu,
sangat
menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang
terhadap orang-orang mukmin.

Berdasarkan ayat di atas, diketahui
bahwa
ibarat
seorang
pendidik,
Rasulullah
S.A.W.
tidak
hanya
bertanggung jawab atas penyampaian
materi saja namun juga bertanggung
jawab untuk menjaga motivasi sahabat
untuk tetap teguh dalam menjalankan
ajaran agama.

memuliakan

dilengkapi

Manusia.

perasaan,

Allah

panca

indera dan akal pikiran. QS. Al-Isra: 70,
Allah berfirman:

ْ
َ ََ
‫َولق ْد ل َّس ْم َنا َب ِني َآد َم َو َح َمل َن ُاه ْم ِفي‬
ْ ْ
ْ
‫ال َب ّ ِر َوال َب ْح ِس َو َز َشق َن ُاه ْم ِم َن‬
ْ َّ َ َ َ ّ َّ
َ َ
‫ضل َن ُاه ْم َعل َٰى ل ِث ٍير‬
‫اث وف‬
ِ ‫الط ِيب‬
ً
َ ََ
‫ِم َّم ْن خل ْق َنا ج ْف ِضيَل‬
Dan sesungguhnya telah Kami
muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka
rezeki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah
Kami ciptakan.
f. Materi Pelajaran Perlu Dihubungkan
Dengan Kehidupan Nyata.
Yang perlu ditekankan disini adalah

e. Suasana demokratis,
Demokratis dalam arti menciptakan

bahwa peserta didik perlu diberikan

lingkungan yang saling menghormati,

stimulus untuk mengeksplor lingkungan
sekitar. Ini diisyaratkan dalam QS. AliImran/3: 190-191:

27

Karwadi. (2004). Upaya Guru
Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah,
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1 (1), Mei-Oktober,
hlm. 42.

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an

173

Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 07/No.2, September 2018

َ ْ َ ََٰ ََٰ َّ
ْ َ َّ
ْ ‫ٱْل‬
‫ض‬
‫و‬
‫ث‬
‫ى‬
‫م‬
‫ٱلظ‬
‫ق‬
‫ل‬
‫ز‬
ِ
ِ
ِ ‫ِإن ِفى َٰ خ‬
َّ
ْ َ
َٰ
َّ ‫ٱخخ َلف ٱل ْيل َو‬
‫ٱلن َه ِاز َى َء َاً ٍ ٍۢت‬
ِ ِ َ ِ ُ‫و‬
َ ‫﴾ َّٱلر‬۹۱‫ّْل ۟ولى ْٱْل ْل ََٰبب﴿ە‬
‫ًن‬
ِ
ِ ِ
ِ
ََٰ َ َ ً ُ ُ َ ً ََٰ َ َّ َ ُ ُ ْ َ
‫ىدا وعلى‬
ًۭ ‫ًرلسون ٱَّلل ِقي ًۭما وقع‬
َْ
َّ
‫ُج ُن ِىب ِه ْم َو ٍَ َخ َفن ُسو َن ِفى خل ِق‬
َ ْ َ ََٰ ََٰ َّ
ََ
ْ ‫ٱْل‬
‫ض َزَّب َنا َما خل ْق َت‬
‫ز‬
ِ ‫ٱلظمى ِث و‬
َ ‫ََٰه َرا ََٰبط ًًَۭل ُط ْب ََٰح َن َو َفق َنا َع َر‬
‫اب‬
ِ
ِ
َّ
﴾۹۱۹﴿ ‫ٱلن ِاز‬

“Sesungguhnya,
dalam
penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang,
terdapat
tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang
yang berakal, (yaitu) orangorang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk, atau
dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan
kami,
tidaklah
Engkau
menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.” (QS.
Ali-„Imran: 190-191).
Dari ayat di atas kita mengetahui bahwa
Allah-lah yang memerintahkan kita agar
manusia dengan akalnya mampu untuk
memikirkan dan mengamati al-khalq
yakni ketentuan yang mengindikasikan
adanya keteraturan alam, al-samawat
(langit)

selalu

membawa

semangat

berfikir

realistis tentang tanda-tanda kekuasaan
Allah S.W.T.
f. Berkembnagnya Nilai-Nilai Utama
Dari Peserta Didik.
Penbelajaran yang merupakan bagian
utama dari pendidikan harus mampu
memberi efek kepada peserta didik untuk
mengamalkan nilai-nilai utama. Nilainilai utama tersebut sangat diperelukan
bagi keberhasilan peserta didik di masa
yang akan datang. Al-Qur‟an mendorong
pendidikan karakter tersebuta seperti;
Kejujuran,

(QS.

An-Nahl:

116),

Ketepatan,

(QS.

Al-Hujurat:

6),

Tanggung jawab, (QS. Al-Isra: 36),
Keadilan dan kebaikan, (QS. An-Nahl:
90)
g.

Komunikasi Interpersonal Dan
Kelompok Yang Efektif.
Ketidakefektifan dalam kegiatan belajar
mengajar pada umumnya dikarenakan
faktor komunikasi yang tidak diperkuat.
Lemahnya

komunikasi

dalam

kelas

membuat pengajar mengalami kesusahan
dalam

mengelola

kelas.

Hal-hal

semacam inilah yang harus kita hindari
supaya kegagalan dalam menjalankan
proses belajar mengajar tidak terulang

(bumi)

kembali. Hal yang perlu kita lakukan

tempat dimana manusia berada saat ini,

agar meminimalisir kegagalan dalam

dan pergantian siang dan malam. Intinya

proses belajar mengajar adalah dengan

174

Selanjutnya

adalah