Materi 1 Konsep Dasar Psikologi

  PENGANTAR PSIKOLOGI Presented by: Desi Ariyana R

  What is Psychology? 

  The term psycholo gy com es from the Greek ro ots psyche m eaning soul or m ind and logos m eaning w ord or study

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI

1. Tinjauan Secara Etimologis

  PSYCHE

  PSYCHE

  PSYCHOLOGIA (bahasa Latin) PSYCHOLOGIA (bahasa Latin)

  PSYCHOLOGY (bahasa Inggris) PSYCHOLOGY (bahasa Inggris)

ILMU JIWA

  • LOGOS
  • LOGOS

  PSYCHOLOGIE (bahasa Belanda) PSYCHOLOGIE (bahasa Belanda )

  PSIKOLOGI (bhs. Indonesia) PSIKOLOGI (bhs. Indonesia) PSIKOLOGI = ILMU JIWA Dapatkah jiwa dipelajari secara Ilmiah? Tidak dapat.

   Sesuatu dapat dipelajari secara

   ilmiah jika keberadaannya dapat diobservasi.

  

Yang dipelajari psikologi bukan jiwa

 manusia secara langsung tetapi dari keberadaan jiwa berupa perilaku dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perilaku.

  Definisi Psychology WOODWORTH dan 

  MARQUIS Psychology can be difined as the science of the

   activities of the individual.

  The word activity is used here in very broad sense. It 

includes not only motor activities like walking and speaking, but also cognitive (knowledge getting) activities like seeing, hearing, remembering, and

thinking, and emotional activities like laughing and crying and feeling or sad. Definisi Psikologi menurut WADE dan TARVIS 

  Psychology is the scientific study of  behavior and mental processes and how they are affected by organism’s physical

state, mental state, and environment.

  Definisi Psikologi menurut SUTARLINAH 

  SUKADJI Psikologi adalah studi ilmiah mengenai  perilaku manusia dan proses-proses yang . berkaitan dengan proses tersebut

  7 

  03/18/201 9 Psikolog

  i merup karena t akan ilm elah me syarat se u, memilik

  N

  menuhi bagai ilm i objek y diobserv u yaitu ang dap asi, mem metoda i

  LA

  at iliki tersusun lmiah, d

  

  an

  U

  secara s Objek ya

  P

  istematis psikolog . ng dipela jari i adalah manusia

  IM

  baik pe perilaku kognitif,

  S

  psikom rilaku afektif, m

   E otorik.

  aupun Psikolog

  K

  menggu i dibang ilmiah. un deng nakan m an etoda

  PENGERTIAN PSIKOLOGI Pengertian PSYCHE

  1. Singgih Dirgagunarsa (1986)

  2. Dali Gulo (1982)

  3. Eysenk (1972)

  4. Wulyo (1992)

  5. Abu Ahmadi (1982)

  6. Dimyati Mahmud (1989)

  Pendapat mengenai PSIKOLOGI Pendapat mengenai PSIKOLOGI

  1.Sarlito Wirawan Sarwono (1976)

  2.Robert E. Silverman (1982)

  3.Linda L. Davidoff (1987)

  4.Soegarda Poerbakawatja (1982)

  5.Ensiklopedi Umum (1987)

  6.Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)

  7.Wulyo (1990)

  8.Dakir (1993)

  Singgih Dirgagunarsa merangkum pendapat ahli sbb:

a. Plato (427-347 SM): Berpikir (Logistion) 3 kekuatan

  Kehendak (Thumeticon) jiwa manusia (Trichotomi) Keinginan (Abdumen)

  Lanjutan… Lanjutan… b. Aristoteles (384-322 SM): jiwa adalah jumlah dari daya hidup dengan proses-prosesnya. Fungsi jiwa:

kemampuan untuk mengenal dan berkehendak (=

Dichotomi).

  c. John Locke (1632-1704): unsur atau elemen terkecil dari jiwa manusia ialah simple idea.

  d. James Will (1773-1836): jiwa merupakan susunan yang tidak terbatas dari elemen-elemennya, dan susunan itu dapat diuraikan dalam elemen dasarnya.

  

e. John Stuart Mill (1806-1873): jiwa atau mental mrp

perpaduan dari elemen-elemen atau kesatuan yang bersifat tersendiri, berbeda dengan sifat elemen- elemen dasarnya (mental chemistry)

  JADI, JADI,

  • PSYCHE: sesuatu yang abstrak, yang menjadi

  penggerak dan pengatur bagi segala tingkah laku seseorang, baik tingkah laku yang termasuk

perbuatan maupun tingkah laku yang termasuk

penghayatan.

  • • Tingkah laku perbuatan : tingkah laku yang dapat

  diamati secara langsung (misalnya berjalan, lari, bercakap-cakap), dan tingkah laku yang tidak dapat secara langsung dapat diamati ( perasaan, pikiran, motivasi, reaksi berbagai kelenjar dll.) PSIKOLOGI adalah: PSIKOLOGI adalah:

  

Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik tingkah laku yang termasuk perbuatan maupun yang termasuk penghayatan, dalam hubungan dengan lingkungannya. B. SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PSIKOLOGI MENJADI BAGIAN FILSAFAT (sampai dg abad XVIII) PSIKOLOGI MENJADI BAGIAN FILSAFAT (sampai dg abad XVIII)

PSIKOLOGI

MENJADI BAGIAN

FISIOLOGI

(ABAD XVIII)

PSIKOLOGI

MENJADI BAGIAN

FISIOLOGI

(ABAD XVIII)

PSIKOLOGI MENJADI ILMU YG BERDIRI SENDIRI (sejak 1879) PSIKOLOGI MENJADI ILMU YG BERDIRI SENDIRI (sejak 1879)

  MASA YUNANI KUNO SAMPAI RENAISANS MASA YUNANI KUNO SAMPAI RENAISANS

PASCA

RENAISANS

PASCA

RENAISANS

AKHIR ABAD XIX AKHIR ABAD XIX

1. PSIKOLOGI MENJADI BAGIAN DARI FILSAFAT (Fenomena kejiwaan ditelaah secara filosofis) EMPECOCLES (490-430 SM)

  Bahwa ada 4 elemen dasar dalam alam semesta, yaitu: TANAH, AIR, UDARA, dan API.

  Bahwa tubuh manusia terdiri dari tulang, otot, dan usus, yang merupakan unsur dari tanah, sedangkan cairan tubuh merupakan unsur air. Fungsi rasio dan mental manusia berasal dari unsur api. Unsur udara merupakan pendukung dari elemen-elemen atau fungsi hidup.

  DEMOCRITUS (460-370 SM) Seluruh realitas yang ada di dunia ini terdiri dari partikel- partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.

  Jiwa manusia yang merupakan bagian dari realitas dunia

  • PLATO (427 – 347 SM)
    • – Psyche atau jiwa manusia terdiri dari : LOGISTICON (pikiran), berpusat di otak; THUMETICON (kemauan), berpusat di dada; dan ABDOMEN (nafsu), berpusat di perut.
    • – Bahwa jiwa manusia telah ada, yaitu di alam ide, sebelum manusia dilahirkan.

  • ARISTOTELES (384 – 322 SM)
    • – Bahwa sesuatu yang berbentuk kejiwaan (FORM) harus

      menempati wujud tertentu (MATTER).
    • – Wujud merupakan ekspresi dari jiwa
    • – Taraf hidup terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :

    >ANIMA VEGETATIVA, taraf hidup yang ada pd. tumbuh- tumbuhan
  • • ANIMA SENSITIVA, taraf hidup yang terdapat pada

    hewan.
  • ANIMA INTELEKTIVA, taraf hidup yang terdapat pada

  • St. THOMAS AQUINAS (1224 – 1274) – Jiwa adalah bentuk yang meliputi materi, yaitu badan.
    • – Jiwa menjalankan aktivitas melebihi raga, yaitu aktivitas aktivitas rohani, karena jiwa bersifat rohani maka setelah manusia mati jiwanya tetap hidup.

  • JOHN LOCKE (1623 – 1704)
    • – Pada saat baru dilahirkan, jiwa manusia dalam keadaan kosong dan pengalamanlah yang akan mengisi kekosongan tersebut.
    • – Jiwa manusia dihubungkan dengan dunia luar oleh panca indera.
    • – Setiap tingkah laku pada dasarnya merupakan hasil belajar sehingga dapat diubah melalui pengalaman yang baru.

  

2. PSIKOLOGI MENJADI BAGIAN FISIOLOGI

Terjadi pada abad XVIII

Gejala-gejala jiwa dipelajari & dijelaskan

dari sudut pandang fisiologi.

  • Sir CHARLES BELL (1774-1842)
    • – Tahun 1811 dia menemukan bahwa dalam tubuh manusia

      terdapat 2 macam saraf : saraf sensoris dan motoris.

    • – Saraf sensoris berfungsi sbagai pembawa rangsang dari reseptor ke susunan saraf pusat.
    • – Saraf motoris berfungsi membawa perintah dari otak ke

      efektor

  • FRANCOIS MAGENDIE (1783 – 1855)
    • – Tahun 1812 dia juga menemukan dua macam saraf sebagai-mana ditemukan Bell.
    • – Ia menemukan saraf majemuk, saraf yang berisi saraf

      sensoris dan motoris.

  • JOHANNES PETER MULLER (1801-1858)
    • – Dalam penelitiannya, dia menemukan fenomena yang disebut HUKUM ENERJI SPESIFIK.
    • – Menurut hukum enerji spesifik pada setiap alat indera hanya terjadi satu jenis penginderaan dan tidak tergantung dari jenis rangsangnya, .

  apakah rangsang yang tepat atau tidak tepat

3. PSIKOLOGI MENJADI ILMU YANG BERDIRI SENDIRI (Sejak tahun 1879)

  • Pada tahun 1879, WILHELM WUNDT

  (filsuf, dokter, sosiolog, dan ahli hukum dari Jerman), mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig, Jerman. Lab ini merupakan lab psikologi pertama di dunia.

  • Wundt menyatakan bahwa objek telaah psikologi bukan lagi berupa hakikat jiwa, yang tidak bisa diobservasi, tetapi fenomena-fenomena kejiwaan berupa tingkah laku.
  • Wundt juga menyatakan bahwa gejala-gejala jiwa tidak dapat diterangkan semata-mata berdasarkan proses alam sebagaimana dijelaskan melalui fisiologi. Fisiologi hanya berfungsi sebagai ilmu bantu psikologi

  Gejala-gejala jiwa diteliti oleh Wundt di laborartorium dengan menggunakan metoda eksperimen. Eksperimen dilakukan dengan teknik ter- tentu dan faktor subjek tidak dapat dia-

baikan. Untuk itu Wundt menggunakan

teknik introspeksi.

  Hasil-hasil penelitian Wundt dipublikasi- kan dalam bentuk buku. Dan sejak itu psikologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan kemudian mengalami perkembangan yang pesat yang ditandai dengan muncul- nya berbagai aliran dan cabang psikologi.

  C. OBJEK PSIKOLOGI

  C. OBJEK PSIKOLOGI Normal Abnormal

OBYEK PSIKOLOGI

  Sakit

  1. Objek material : objek material ilmu adalah objek yang bersifat umum, dilihat dari wujudnya.

  Objek material psikologi adalah manusia.

  

2. Objek formal : objek yang bersifat spesifik, dari

segi tertentu objek material dibahas. Objek formal

psikologi adalah perilaku manusia dan hal-hal yang

  D. RUANG LINGKUP

  D. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PSIKOLOGI

  1.Kognitif Gejala pengalaman/kognitif: pengamatan, tanggapan, persepsi, fantasi, asosiasi, berpikir, kecerdasan kognitif.

2. AfektifGejala perasaan/emosi/afektif: jasmaniah & rohaniah.

  3. Konatif Gejala kehendak/karsa/konatif: motif & kemauan

  

E. TINGKATAN TINGKAH LAKU

  

E. TINGKATAN TINGKAH LAKU

  • Tingkat ANORGANIK: berlangsung menurut hukum

  alam, misal: batu, besi akan jatuh menurut hkm percepatan gerak beraturan. Hal ini terjadi juga pada manusia, misal: jatuh dari atap atau kapal terbang.

  • Tingkat VEGETATIF: ada proses pertumbuhan &

  

kehidupan. Seperti tumbuhan, pada manusia juga

terdapat fungsi peredaran darah, fungsi berkembang biak.

  • Tingkat ANIMAL: didorong oleh insting/naluri &

  

nafsu. Pada manusia berupa gerak-gerik naluriah

dan nafsu.

  • Tingkat HUMAN: berupa kemampuan, pengertian,

  

pikiran, kesadaran, pendirian, kata hati, mengakui

norma-norma, kemauan. Didukung kemampuan

  F. KLASIFIKASI PSIKOLOGI

  F. KLASIFIKASI PSIKOLOGI Berdasarkan lapangan/ Berdasarkan obyek yang diselidiki: kegunaan/tujuannya:

   1. Psikologi UMUM 1. Psikologi TEORITIS

  2. Psikologi KHUSUS 2. Psikologi PRAKTIS

E. KLASIFIKASI PSIKOLOGI

  E. KLASIFIKASI PSIKOLOGI  STRUKTURALISME  STRUKTURALISME PEMBAHASAN PEMBAHASAN  PSIKOLOGI DALAM AZAS AZAS  BEHAVIORISME  BEHAVIORISME  FUNGSIONALISME  FUNGSIONALISME  PSIKOLOGI HUMANISTIK  PSIKOLOGI DALAM  Dst  Dst  PSIKOLOGI GESTALT  PSIKOLOGI GESTALT  PSIKOLOGI HUMANISTIK PSIKOLOGI PSIKOLOGI BIDANG YANG BIDANG YANG  PSI. KEPRIBADIAN PSIKOLOGI PSIKOLOGI UMUM UMUM  PSI. KEPRIBADIAN  PSI. PENDIDIKAN  PSI. PENDIDIKAN  PSI. PERKEMBANGAN  PSI. SOSIAL  PSI. PERKEMBANGAN DIBAHAS DIBAHAS PSIKOLOGI PSIKOLOGI KHUSUS KHUSUS  PSI. KESEHATAN  PSI. ABNORMAL  PSI. ABNORMAL  PSI. SOSIAL  PSI. AGAMA  PSI. KESEHATAN Psikologi) Psikologi) (Cabang- (Cabang- cabang cabang  DST  DST  PSI. AGAMA PEMBAHASAN PEMBAHASAN TUJUAN TUJUAN  PSI. TERAPAN  PSI. TERAPAN  PSI. TEORITIS  PSI. TEORITIS

PSIKOLOGI KHUSUS

  Ditinjau dari terjadinya dan perkembangan manusia: GENETIS & PERKEMBANGAN Ditinjau dari kelompok manusia yang menyimpang dari norma: PATOLOGI, ABNORMAL,

  KRIMINAL, ANAK LUAR BIASA, DAN KLINIS Ditinjau dari masalah kelompok: MASSA, KEMASYARAKATAN, BANGSA-BANGSA, DAN SOSIAL

PSIKOLOGI PRAKTIS/TERAPAN

  1. PIKOLOGI PENDIDIKAN

  2. PSIKOLOGI KEDOKTERAN

  3. PSIKOLOGI INDUSTRI

  4. PSIKOLOGI DAGANG G. TUJUAN DASAR PSIKOLOGI ILMIAH

  G. TUJUAN DASAR PSIKOLOGI ILMIAH

  1. Mendeskripsikan

  2. Menjelaskan

  3. Memperkirakan

  4. Merubah perilaku serta proses mental H. FUNGSI PSIKOLOGI

  H. FUNGSI PSIKOLOGI

  1. Fungsi deskriptif : fungsi psikologi

dalam menggambarkan objek formalnya

secara lengkap, benar, dan jelas.

  2. Fungsi prediktif : fungsi psikologi dalam membuat perkiraan yang dapat terjadi di kemudian hari berkenaan dengan perilaku manusia.

  3. Fungsi pengendalian : psikologi untuk mengarahkan perilaku-perilaku manusia pada hal-hal yang diharapkan dan meng-hindari hal-hal yang tidak

I. MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI

  I. MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI SENDIRI SENDIRI DIRI DIRI MEMPELAJARI MEMAHAMI MANUSIA MEMPELAJARI MEMAHAMI MANUSIA PSIKOLOGI PERILAKU DENGAN PSIKOLOGI PERILAKU DENGAN BERUSAHA MEMPERLAKUKAN BERUSAHA MEMPERLAKUKAN PENYESUAIAN PENYESUAIAN BERHASIL BERHASIL DALAM DALAM MANUSIA SEBAIK-BAIKNYA MANUSIA SEBAIK-BAIKNYA ORANG ORANG LAIN LAIN

  

Typical images of Psychology

Typical images of Psychology