Dasar Dasar Ilmu Psikologi

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu mempunyai beragam karakter yang berbeda antara satu individu dengan individu yang lain, karena kita adalah makhluk sosial yang sejatinya tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Memperhatikan kenyataan tersebut, dapat dilihat bahwa sangat penting bagi manusia untuk berinteraksi dengan orang lain dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari segi inilah ilmu psikologi mulai ikut berperan, karena sejatinya ilmu psikologi memang memberikan pengajaran tentang bagaimana cara bertindak dalam masyarakat dan mempelajari bagaimana kepribadian manusia dalam berinteraksi tersebut.

Ilmu psikologi sangat besar peranannya dalam perkembangan ilmu-ilmu sosial dewasa ini. Bukan hanya sebagai disiplin ilmu yang memecahkan masalah-masalah mental manusia, psikologi juga sangat berperan besar dalam memecahkan masalah kolektif manusia (masyarakat). Psikologi tidak hanya berkaitan dengan individu tunggal, tetapi memiliki kaitan erat dengan individu lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari psikologi untuk menunjang terciptanya keteraturan dalam masyarakat, juga bisa membantu untuk memecahkan masalah-masalah sosial kemasyarakatan.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat ilmu psikologi?

2. Konsep-konsep seperti apa yang ada di dalam ilmu psikologi? 3. Bagaimana perkembangan ilmu psikologi?

4. Bagaimana hubungan ilmu psikologi dengan ilmu sosial lainnya?

BAB II PEMBAHASAN


(2)

1. Hakikat ilmu psikologi a. Pengertian ilmu psikologi

Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau napas hidup, dan logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.

Obyek psikologi yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. b. Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli

Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:

1. Pengertian psikologi menurut William James (1980), psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi-kondisinya (fenomena disini termasuk apa yang kita sebut sebagai perasaan, keinginan, kognisi, berpikiran logis, keputusan), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.

2. Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. 3. Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku

manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

4. Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik


(3)

sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

2. Ruang Lingkup Psikologi

Psikologi terbagi ke dalam dya bagian yaitu psikologi umum(general psikologi)yang mengkaji perilaku pada umumnya dan psikologi khusus yang mengkaji perilaku individu dalam situasi khusus.Berikut ini beberapa contoh jenis psikologi yang menjadi objek penelitian para psikolog:

a. Psikolog Perkembangan

Mengkaji perilaku individu yang berada dalam proses perkembangan mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir hayat. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial, berkaitan erat dengan psikologi kepribadian karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.

b. Psikolog Kepribadian

adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya,psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.Psikologi Klinis ; mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan (klinis)

c. Psikologi Abnormal

Mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal. d. Psikologi Industri

Psikologi industri dan organisasi mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan dunia industri.Terdapat tiga bidang kajian utama yakni psikologi personalia,psikologi industri/sosial, dan psikologi sumber daya manusia.

e. Psikologi Penddidikan

Mengkaji perilaku individu dalam situasi pendidikan .Merupakan kajian tentang perilaku peserta didik di sekolah yang sebstansinya merupakan gabungan psikologi perkembangan anak,psikologi pendidikan dan psikologi klinis yang berhubungan dengan setiap anak untuk evaluasi kegiatan belajar dan emosi, memberikan dan menafsirkan hasil tes intelegensi, tes hasil belajar, dan tes kepribadian yang merupakan sebagian dari tugas mereka.


(4)

Psikologi Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena di dalamnya telah memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni:

1) Ontologis; objek dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku individu yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti peserta didik, pendidik, administrator, orang tua peserta didik dan masyarakat pendidikan. 2) Epistemologis; teori–teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dalil-dalil psikologi pendidikan dihasilkan berdasarkan upaya–upaya sistematis melalui berbagai studi longitudinal maupun studi cross sectional, baik secara pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif.

3) Aksiologis; manfaat dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan dengan pencapaian efisiensi dan efektivitas proses pendidikan

f. Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi,seperti; Persepsi,proses belajar,kemampuan memori,atensi,kemampuan bahasa dan emosi

g. Psikologi Klinis dan Penyuluhan (konseling)

Merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang berperan sebagai salah satu disiplin kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami,mendiagnosis,dan mengatasi berbagai masalah atau berbagai penyakit psikologi (Mens,2000:122)

h. Psikologi Konstitusional (Constitutional Psychologi)

Merupakan psikologi yang masih kontrofersial.Pemahaman yang lain adalah sebagai studi tentang hubungan antara struktur morfologis dan fungsi fisiologis tubuh serta hubungan antara fungsi-fungsi psikologi sosial (Lerner,2000:168)

i. Psikofarmakologi

Merupakan pengetahuan tentang obat untuk mengobati gangguan psikiatris.Dari konsep inilah kemudian dikenal adanya psikolog dan psikiater. Psikolog adalah ahli psikis yang mempelajari mental dan memberikan perlakuan terhadap gangguan mental menggunakan terapi mental. Misalnya menghadapi individu stres atau trauma, psikologi akan melakukan terapi tidak menggunakan obat-obatan, tetapi terapi psikologis. Sedangkan psikiater menggunakan obat-obatan untuk melakukan penyembuhan psikilogis terhadap pasiennya.


(5)

merupakan suatu terminologi yang tampaknya merangkum suatu bidang kajian psikologi industri,psikologi organisasi,psikologi fokasional dan psikologi sumber daya manusia.

k. Psikologi sosial

Psikologi sosial diartikan sebagai suatu kajian tentang sifat,fungsi,fenomena perilaku sosial,dan pengalaman mental dari individu dari individu dalam sebuah konteks sosial.

l. Psikologi Politik (Political Psycology)

Merupakan bidang interdisipliner yang tujuan subtantif dasarnya adalah untuk menyingkap saling keterkaitan antara proses psikologi dan politik.

Disamping jenis-jenis psikologi yang disebutkan diatas,masih terdapat berbagai jenis psikologi lainnya,bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan kompleks.

3. Manfaat Psikologi

Manfaat mempelajari psikologi diantaranya:

a. Menjelaskan, yakni menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Deskripsi atau bahasan yang dihasilkan psikologi dapat memberikan pemahaman manusia mengapa peristiwa-peristiwa, dan fenomena-fenomena mental terjadi pada manusia. Pemahaman ini sangat penting karena sangat mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan.

b. Memprediksikan, yakni meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi. Fungsi ini dapat didapati baik dalam dunia pendidikan, industry, pemerintah dan masyarakat.

c. Pengendalian, yakni mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

4. Mazhab Ilmu Psikologi

Terdapat beberapa macam mazab psikologi guna mamahami perkembangan ilmu psikologi dari masa ke masa. Menurut Boeree dalam Supardan (2007:453) terdapat 9 mazab terkenal yaitu:

a. Psikologi eksperimen klasik

Metode eksperimen dalam psikologi muai diperkenalkan Wilhelm Wundt dan William James. Dalam perkembangan para ahli psikologi eksperimental pun


(6)

menyelidiki binatang. Kadang – kadang mereka mencoba mencari hubungan antara perilaku binatang dengan perilaku manusia.

b. Psikologi Psikoanalisis

Salah satu aliran / mahzab utama dalam sejarah psikologi adalah teori psikoanalaitik Sigmund freud. Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian filsafat tentang manusia, dan metode psikoterapi. Menurut pandangan, struktur kepribadian terdiri atas 3 macam yaitu :

1) Id

Komponen biologis, tempat bersemayamnya naluri, buta, menuntut, dan mendesak.

2) Ego

Memiliki kontak dengan dunia eksternal dari kenyataan. Dialah yang merupakan eksekutif dari kepribadian yang memerintah, mengendalikan dan mengatur. Karena itu ego adalah tempat bersemayamnya inteligensi dan rasionalitas yang mengawasi implus-implus buta dari id.

3) Superego

Mempresentasikan nilai-nilai yang dijunjung orang tua dan masyarakat yang diajarkan kepada anak. Selain itu, superego pun berkaitan dengan imbalan dan hukuman, seperti rasa bangga ataupun berdosa.

c. Psikologi Behaviorisme

Behaviorisme atau sering dikenal dengan aliran tingkah laku menyatakan bahwa untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatiannya pasa sesuatu yang dapat diteliti, yaitu lingkungan dan perilaku, daripada fokus apa yang tersedia dalam individu.

d. Psikologi Gestalt

Teori Geslat menekan pentingnya proses mental yang didasarkan bahwa subyek tersebut mereaksi pada keseluruh kesatuan yang bermakna.

e. Humanistik – Eksistensialisme – Fenomenologis

Salah satu tokoh yang mengembangkan teori ini adalah Maslow. Salah satu pandangannya yang sangat penting kaitannya dengan manusia adalah bahwa manusia pada dasarnya baik dan sekurang-kurangnya netral.

f. Psikologi Kognitif

Kognitif merupakan suatu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan, termasuk di dalamnya ialah mengamati, melihat, menduga, dan menilai.

5. Konsep – konsep dalam Ilmu Psikologi

Dalam psikologi terdapat beberapa konsep penting yang perlu dipahami. Beberapa konsep penting tersebut misalnya (Supardan, 2007):


(7)

a. Motivasi

Motivasi adalah suatu keadaan dan ketegangan individu yang membangkitkan dan memelihara serta mengarahkan tingkah laku yang mendorong menuju pada suatu tujuan untuk mencpai suatu kebutuhan.

b. Konsep Diri

Konsep diri merupakan penilaian terhadap dirinya oleh orang lain yang menyangkut aspek physical, perceptual, dan attitudinal. Menurut Gecas terdapat tiga motivasi diri yag menonjol pada literartur psikologi, yaitu:

1) Motivasi pengatur diri

Adalah motivasi seseorang individu untuk mempertahankan atau menguatkan harga diri mereka yang dapat dilakukan kecenderungan orang dalam mendistrosi keadaan agar tetap positif.

2) Memotivasi kemampuan diri

Adalah pentingnya menghayati diri sebagai seseorang yang mampu, kompeten, dan idak lepas dari konsekuensi – konsekuensinya baik positif maupun negatif. 3) Motivasi konsisten diri

Adalah motivasi dari terlemah dari tiga motivasi diri. Konsep ini menyatakan bahwa konsep diri sebagai organisasi pengetahuan atau generalisasi kognitif yang memberi penekanan lebih besar pada motivasi konsisten diri.

c. Sikap

Konsep sikap menunjukan penilaian diri sendiri terhadap apakah itu merupakan hal positif atau negative terhadap bermacam – macam entitas.

d. Presepsi

Presepsi mengacu pada mekanisme yang menjadi alat kita menyadari dan memproses informasi tentang stimuli ataupun dunia eksternal, baik itu menyangkut kualitas kognitif maupun afektif.

e. Frustasi

Frustasi merupakan suatu reaksi emosional yang disebabkan gagal atau terhalangnya tujuan yang diharapkan.

f. Sugesti

Sugesti merupakan bagian dari bentuk interaksi sosial yang menerima dengan mudah pengaruh orang lain tanpa diseleksi dengan pemikiran yang kritis.

g. Prestasi

Prestasi merupakan suatu pencapaian atau hasil yang telah dicapai yang memerlukn suatu keahlian dalam bidang akademis maupun non akademis.


(8)

Crowding atau kerumunan massa merupakan suatu kumpulan orang - orang yang memiliki kepentingan yang sama walaupun mungkin tidak saling mengenal dengan emosi – emosi yang mudah dibangkitkan dan tidak kritis.

i. Imitasi

Imitasi merupakan salah satu proses interaksi yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari hari dengan meniru perbuatan orang lain dengan sengaja.

j. Kesadaran

Konsep kesadaran memiliki makna inti yang merujuk pada suatu kondisi atau kontinum dimana kita mampu merasakan, berpikir, dan membuat presepsi.

k. Fantasi

Konsep fantasi merujuk pada kapasitas manusia yang luar biasa dalam memberikan sosok pada sesuatu yang sesungguhnya tidak ada, kemudian melengkapinya dengan aneka pengandaian, baik secara spontan maupun sengaja.

l. Personalitas

Personalitas merupakan konsep samar yang mencakup seluruh karakteristik psikologi yang membedakan seseorang dengan yang lain.

m. Pikiran

Dalam psikologi pikiran dapat dimodelkan lewat suatu hierarki proses pararel ganda yang memungkinkan kesempatan dan fleksibilitas dengan interkasi dan ketergantungan ddalam dan diantara berbagai level.

n. Insting

Insting atau naluri merupakan implus untuk melakukan tindakan tertentu tanpa kesadaran.

o. Mimpi

Mimpi merupakan suatu aktivitas sederet tamsil simbolik, ide, gagasan, hasrat terpendam, kebutuhan, dan konflik yang saling bertalian, dan berlangsung selama seseorang tidak sadarkan diri.

6. Penelitian Psikologi

Mental seseorang tidak mudah untuk dilihat secara langsung. Untuk itu psikolog melakukan pengamatan berdasarkan kenyataan yang dapat diamati berdasarkan perubahan-perubahan yang dapat diukur dengan observasi maupun dengan tes mental. Ilmu psikologi yang awalnya sangat mengandalkan deskripsi diri terus berkembang dalam berbagai metode penelitian. Beberapa metode dalam psikologi, diantaranya sebagai berikut:


(9)

Metodologi Eksperimental biasanya dilakukan didalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka subyek obyektivitas dari metode intropeksi akan dapat diatasi. Pada metode intropeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi obyek. Tetapi pada intropeksi eksperimental jumlah subyek banyak, yaitu orang-orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subyek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih obyektif.

b. Observasi

Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor di jalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

c. Sejarah Kehidupan ( metode biografi )

Riwayat hidup seseorang merupakan sumber data yang penting untuk mengetahui “jiwa” individu. Fenomena sikap dan psikis pada masa sekarang sangat besar pengaruhnya dari kejadian-kejadian yang berlalu. Misalnya seorang anak yang tidak naik kelas bukan berarti dia bodoh. Dengan mencari data riwayat anak ternyata ketidak naik kelas lebih banyak disebabkan motivasi. Motivasi anak bisa terganggu oleh berbagai hal baik sosial maupun psikis. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaan, sikap-sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan.

d. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan dengan melakukan interview atau tanya jawab kepada subyek penelitian. Responden dalam kegiatan wawancara dapat menyampaikan hal-hal yang lebih bebas dan luas. Dalam kegiatan ini pewawancara juga dapat melakukan pengamatan lebih banyak dan penggalian informasi lebih dalam. Melalui perubahan raut muka dan indikator lainnya psikolog dapat mendeskripsikan ekspresi sebagai


(10)

salah satu sandaran menuliskan data. Dibandingkn angket, wwancara lebih memiliki kesempatan mengungkap data secara jujur.

e. Angket

Kelebihan metode angket adalah dalam satu waktu peneliti dapat memperoleh data yang banyak, karena angket dapat dibagikan sekaligus dalam banyak orang. Semua pertanyaan angket/wawancara tertulis telah disusun pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis.

f. Pemeriksaan Psikologi/Psikotes

Psikotes metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. Alat-alat itu dapat dipergunakan untuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seseorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.

g. Metode Analisis Karya

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar-gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.

h. Metode Statististik

Umumnya digunakan dengan cara mengumplkan atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil, yang telah didapat.

7. Perkembangan Ilmu Psikologi

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya di University of Leipzig, Jerman. yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. Namun demikian bukan berarti ilmu jiwa baru dipelajari pada abad tersebut. Filosof terkenal Yunani Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagaiilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psiklogi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descrates (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja reflex.


(11)

Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas-Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume-memberikan sumbangan dam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.

Perkembangan psikologi semakin pesat pada akhir abad XIX dan memasuki abad XX. Dokter berkebangsaan Austria, bernama Sigmund Freud, mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar,ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.

8. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Sosial

Psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Psikologi sangat berguna dan dapat membantu ilmu-ilmu lainnya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia. Psikologi memperoleh tempat khusus dalam setiap disiplin ilmu sosial. Ilmu psikologi dan ilmu sosial lainnya saling membutuhkan dan saling membantu. Berikut ini adalah hubungan Psikologi dengan ilmu sosial lainnya:

a. Hubungan Psikologi dengan Sejarah

Didalam kajian sejarah terdapat jenis psychohistory. Kajian sejarah psikologis ini mempelajari psikologi tokoh-tokoh dalam sejarah. Dalam melakukan kajian sejarah tersebut jelas sejarawan memerlukan ilmu psikologi untuk memahami kejiwaan para tokoh. Bagi psikologi penelitian sejarah tersebut sangat penting sebagai alat memahami pola atau kecenderungan psikis para tokoh pada masa sekarang.

b. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi

Ilmu sosiologi mempelajari masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan perilaku menyimpang. Dalam mempelajari masalah kemiskinan, sosiolog sering melakukan pendekatan psikologis untuk memahami psikis subyek penelitian. Demikian halnya ketika meneliti penyimpangan sosial yang terjadi, para sosiolog dapat meminjam konsep dan teori dalam psikologi untuk mengungkap masalah tersebut.

c. Hubungan Psikologi dengan Ekonomi

Kurs Valuta Asing, berhasil tidaknya strategi marketing tidak hanya tergantung pada hukum supply and demand dalam ilmu ekonomi, tetapi juga dalam proses pembuatan


(12)

(penjual, pembeli, produsen, distributor, bank, pasar modal, pemerintah, dan lain-lain).

d. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Hukum

Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan keadilan ini terkait dengan psikologi, karena kebenaran dan keadilan itu sendiri sangat subjektif dan karenanya bersifat psikologis.

e. Antropologi

Antropologi mempelajari perilaku manusia secara sistematis. Antropologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok etnik. Bagaimana kebudayaan yang ada di antara manusia mampu mempengaruhi perilaku manusia. f. Arsitektur dan Tata Kota

Psikologi membantu para arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi penghuni-penghuninya. Membantu menyusun tata kota/pemukiman yang sesuai dengan pola perilaku warga/pemukimnya.

BAB III KESIMPULAN

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari. Psikologi terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum dan psikologi khusus, didalamnya terdapat jenis-jenis psikologi yang menjadi obyek penelitian psikolog.

Dalam psikologi, terdapat beberapa macam mazhab psikologi guna memahami perkembangan ilmu psikologi dari masa ke masa. Dalam psikologi juga terdapat beberapa konsep penting yang perlu dipahami. Ilmu psikologi yang awalnya sangat mengandalkan


(13)

deskripsi diri lama-lama terus berkembang dalam berbagai metode penelitian

.

Psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial yang lainnya. Psikologi sangat berguna dan dapat membantu ilmu-ilmu lainnya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia.


(1)

Crowding atau kerumunan massa merupakan suatu kumpulan orang - orang yang memiliki kepentingan yang sama walaupun mungkin tidak saling mengenal dengan emosi – emosi yang mudah dibangkitkan dan tidak kritis.

i. Imitasi

Imitasi merupakan salah satu proses interaksi yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari hari dengan meniru perbuatan orang lain dengan sengaja.

j. Kesadaran

Konsep kesadaran memiliki makna inti yang merujuk pada suatu kondisi atau kontinum dimana kita mampu merasakan, berpikir, dan membuat presepsi.

k. Fantasi

Konsep fantasi merujuk pada kapasitas manusia yang luar biasa dalam memberikan sosok pada sesuatu yang sesungguhnya tidak ada, kemudian melengkapinya dengan aneka pengandaian, baik secara spontan maupun sengaja.

l. Personalitas

Personalitas merupakan konsep samar yang mencakup seluruh karakteristik psikologi yang membedakan seseorang dengan yang lain.

m. Pikiran

Dalam psikologi pikiran dapat dimodelkan lewat suatu hierarki proses pararel ganda yang memungkinkan kesempatan dan fleksibilitas dengan interkasi dan ketergantungan ddalam dan diantara berbagai level.

n. Insting

Insting atau naluri merupakan implus untuk melakukan tindakan tertentu tanpa kesadaran.

o. Mimpi

Mimpi merupakan suatu aktivitas sederet tamsil simbolik, ide, gagasan, hasrat terpendam, kebutuhan, dan konflik yang saling bertalian, dan berlangsung selama seseorang tidak sadarkan diri.

6. Penelitian Psikologi

Mental seseorang tidak mudah untuk dilihat secara langsung. Untuk itu psikolog melakukan pengamatan berdasarkan kenyataan yang dapat diamati berdasarkan perubahan-perubahan yang dapat diukur dengan observasi maupun dengan tes mental. Ilmu psikologi yang awalnya sangat mengandalkan deskripsi diri terus berkembang dalam berbagai metode penelitian. Beberapa metode dalam psikologi, diantaranya sebagai berikut:


(2)

Metodologi Eksperimental biasanya dilakukan didalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka subyek obyektivitas dari metode intropeksi akan dapat diatasi. Pada metode intropeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi obyek. Tetapi pada intropeksi eksperimental jumlah subyek banyak, yaitu orang-orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subyek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih obyektif.

b. Observasi

Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor di jalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

c. Sejarah Kehidupan ( metode biografi )

Riwayat hidup seseorang merupakan sumber data yang penting untuk mengetahui “jiwa” individu. Fenomena sikap dan psikis pada masa sekarang sangat besar pengaruhnya dari kejadian-kejadian yang berlalu. Misalnya seorang anak yang tidak naik kelas bukan berarti dia bodoh. Dengan mencari data riwayat anak ternyata ketidak naik kelas lebih banyak disebabkan motivasi. Motivasi anak bisa terganggu oleh berbagai hal baik sosial maupun psikis. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaan, sikap-sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan.

d. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan dengan melakukan interview atau tanya jawab kepada subyek penelitian. Responden dalam kegiatan wawancara dapat menyampaikan hal-hal yang lebih bebas dan luas. Dalam kegiatan ini pewawancara juga dapat melakukan pengamatan lebih banyak dan penggalian informasi lebih dalam. Melalui perubahan raut muka dan indikator lainnya psikolog dapat mendeskripsikan ekspresi sebagai


(3)

salah satu sandaran menuliskan data. Dibandingkn angket, wwancara lebih memiliki kesempatan mengungkap data secara jujur.

e. Angket

Kelebihan metode angket adalah dalam satu waktu peneliti dapat memperoleh data yang banyak, karena angket dapat dibagikan sekaligus dalam banyak orang. Semua pertanyaan angket/wawancara tertulis telah disusun pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis.

f. Pemeriksaan Psikologi/Psikotes

Psikotes metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. Alat-alat itu dapat dipergunakan untuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seseorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.

g. Metode Analisis Karya

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar-gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.

h. Metode Statististik

Umumnya digunakan dengan cara mengumplkan atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil, yang telah didapat.

7. Perkembangan Ilmu Psikologi

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya di University of Leipzig, Jerman. yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. Namun demikian bukan berarti ilmu jiwa baru dipelajari pada abad tersebut. Filosof terkenal Yunani Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagaiilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psiklogi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descrates (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja reflex.


(4)

Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas-Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume-memberikan sumbangan dam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.

Perkembangan psikologi semakin pesat pada akhir abad XIX dan memasuki abad XX. Dokter berkebangsaan Austria, bernama Sigmund Freud, mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar,ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.

8. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Sosial

Psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Psikologi sangat berguna dan dapat membantu ilmu-ilmu lainnya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia. Psikologi memperoleh tempat khusus dalam setiap disiplin ilmu sosial. Ilmu psikologi dan ilmu sosial lainnya saling membutuhkan dan saling membantu. Berikut ini adalah hubungan Psikologi dengan ilmu sosial lainnya:

a. Hubungan Psikologi dengan Sejarah

Didalam kajian sejarah terdapat jenis psychohistory. Kajian sejarah psikologis ini mempelajari psikologi tokoh-tokoh dalam sejarah. Dalam melakukan kajian sejarah tersebut jelas sejarawan memerlukan ilmu psikologi untuk memahami kejiwaan para tokoh. Bagi psikologi penelitian sejarah tersebut sangat penting sebagai alat memahami pola atau kecenderungan psikis para tokoh pada masa sekarang.

b. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi

Ilmu sosiologi mempelajari masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan perilaku menyimpang. Dalam mempelajari masalah kemiskinan, sosiolog sering melakukan pendekatan psikologis untuk memahami psikis subyek penelitian. Demikian halnya ketika meneliti penyimpangan sosial yang terjadi, para sosiolog dapat meminjam konsep dan teori dalam psikologi untuk mengungkap masalah tersebut.

c. Hubungan Psikologi dengan Ekonomi

Kurs Valuta Asing, berhasil tidaknya strategi marketing tidak hanya tergantung pada hukum supply and demand dalam ilmu ekonomi, tetapi juga dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang terlibat dalam proses ekonomi


(5)

(penjual, pembeli, produsen, distributor, bank, pasar modal, pemerintah, dan lain-lain).

d. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Hukum

Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan keadilan ini terkait dengan psikologi, karena kebenaran dan keadilan itu sendiri sangat subjektif dan karenanya bersifat psikologis.

e. Antropologi

Antropologi mempelajari perilaku manusia secara sistematis. Antropologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok etnik. Bagaimana kebudayaan yang ada di antara manusia mampu mempengaruhi perilaku manusia. f. Arsitektur dan Tata Kota

Psikologi membantu para arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi penghuni-penghuninya. Membantu menyusun tata kota/pemukiman yang sesuai dengan pola perilaku warga/pemukimnya.

BAB III KESIMPULAN

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari. Psikologi terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum dan psikologi khusus, didalamnya terdapat jenis-jenis psikologi yang menjadi obyek penelitian psikolog.

Dalam psikologi, terdapat beberapa macam mazhab psikologi guna memahami perkembangan ilmu psikologi dari masa ke masa. Dalam psikologi juga terdapat beberapa konsep penting yang perlu dipahami. Ilmu psikologi yang awalnya sangat mengandalkan


(6)

deskripsi diri lama-lama terus berkembang dalam berbagai metode penelitian

.

Psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial yang lainnya. Psikologi sangat berguna dan dapat membantu ilmu-ilmu lainnya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia.