Sejarah Perkembangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan (1956-2003)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pendidikan merupakan salah satu upaya bagi manusia untuk mencapai suatu tingkat kemajuan, sebagai sarana untuk membebaskan dirinya dari keterbelakangan, dan berbagai belenggu sosial yang menghambat tercapainya

  1

  kesejahteraan bersama. Untuk meraih pendidikan yang lebih baik dibutuhkan sarana yang memadai. Salah satunya adalah Perguruan tinggi sebagai sarana untuk meraih ilmu demi kemajuan dan menjauh dari keterbelakangan tingkat sosial.

  Perguruan Tinggi sebagai salah satu kontinuitas dari pendidikan menengah yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang profesional dalam

  2

  mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan. Universitas Sumatera Utara adalah universitas yang terletak dikota Medan.Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Universitas terbaik di Sumatera Utara dan salah satu universitas tertua di luar pulau Jawa. Disini penulis akan menuliskan mengenai Fakultas Pertanian yang merupakan fakultas yang ke-3 dari 14 fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara.

  Dapat kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara agraris. Dapat kita ketahui bahwa Sumatera Utara khususnya Sumatera Timur memberi hidup kepada banyak perusahaan perkebunan baik di swasta maupun nasional. Bercocok tanam oleh rakyat banyak dilakukan di Sumatera Utara, sebagai salah contoh yaitu karet sawit dan lain-lain. 1 2 Masjkuri dan Sutrisno Kutoyo, Sejarah Pendidikan Sumatera Utara, Arca, 1992, hal. 5 Biro Administrasi Umum dan Keuangan USU, Kumpulan Peraturan: Sistem Pendidikan

  Nasional, Pendidikan Tinggi, Statua Universitas Sumatera Utara dan Keputusan Rektor Tentang

Pelaksanaan Statua dan lain-lain, Medan: Biro Administrasi Umum dan Keuangan USU Medan,

1994, hal. 10

  Fakultas ini maupun perkembangannya banyak mengalami kendala dan hambatan dalam pendiriannya. Fakultas pertanian didirikan oleh beberapa tokoh yang telah tercatat dalam sejarah Fakultas pertanian dan bekerja sebagai panitia persiapan/pelaksanaan mendirikan Fakultas Pertanian USU antara lain : Prof.Dr.A.Sofyan, pada waktu itu Dekan Fakultas Kedokteran sebagai Ketua, JMD. Hutabarat, Kepala Jawatan Pertanian Propinsi Sumatera Utara sebagai anggota, Ampilas L. Tobing, Inspektur Keuangan Kepala sebagai anggota, Tan Su Tong, Direktur N.V.Tan Goan di Medan sebagai anggota, Ir.TanHongTong, Dosen Fakultas Kedokteran/stafemploye A.V.R.O.S. sebagai anggota dan pada phase terakhirnya di tambahkan pada Panitia tersebut dua orang lagi yakni : Prof.

  A. Abas Manopo Dekan Fakultas Hukum, Ir. J. Pratasik Stafemploye N.V. Semembah Maat happy.

  Fakultas Pertanian USU berdiri pada tanggal 16 Nopember 1956 dan menyerahkannya kepada Pemerintah RI tanggal 25 Agustus 1958 dan resmi menjadi Fakultas Pertanian USU Negeri berdasarkan SK Menteri P dan K No. 4691/S. Pendirian Fakultas Pertanian USU pada awalnya merupakan hasil rapat dari perkumpulan para tokoh-tokoh masyarakat akan kebutuhan dalam mengatasi pangan. Pada awalnya gedung Fakultas Pertanian USU berada di Jalan Seram 4 dan Jalan Jogja 30 (Kantor Gubernur Sumatera Utara sekarang).Sejak tahun 1967 sampai dengan 1974 Fakultas Pertanian menggunakan gedung bekas sekolah SMA Andalas di Jalan Cik Ditiro 8.

  Akhirnya sejak tahun 1974 hingga sekarang telah menempati Kampus

  3 USU Jalan Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan .

  Pada perkembangannya, Fakultas pertanian telah membuka beberapa departemen/program studi, antara lain :

  1. Departemen Agroekoteknologi

  a. Minat Studi Agronomi

  b. Minat Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan

  c. Minat Studi Ilmu Tanah

  d. Minat Studi Pemuliaan Tanaman

  2. Departemen Agribisnis

  a. Minat Studi Agribisnis

  b. Minat Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

  3.Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

  4. Departemen Keteknikan Pertanian

  5. Departemen Peternakan

  6. Departemen Kehutanan a.

  Minat Studi Manajemen Hutan b. Minat Studi Budidaya Hutan c. Minat Studi Teknologi Hasil Hutan

3 Fauzia, Buku Pedoman Dan Informasi Program Studi Penyuluhan Dan Komunikasi

  Pertanian, Medan : 2007, hal. 5

  Pada masa itu merupakan 3 (tiga) orang Mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian atau yang sebelumnya adalah bimbingan Prof.D.H. Penny, yaitu Meneth Ginting, Mangantar Britany Sirait dan Abdul Rahman Rangkuti yang kemudian lulus pada Juni 1966 dan diangkat menjadi staf pengajar. Dalam kurun waktu 1965 sampai dengan 1971 dimana fungsionaris Departemen dipegang oleh Hadibroro dan S.B. Simanjuntak direkrut 3 (tiga) orang asisten Yaitu Bapak Humala Luhut Taruli Gultom, Horas Tampubolon dan Sopan Tarigan. Selanjutnya kemudian, Bapak Humala Luhut Taruli Gultom dan Bapak

  4 Horas Tampubolon diangkat menjadi staf pengajar tetap.

  Dalam perkembangannya fakultas Pertanian telah banyak menghasilkan alumni yang berasal dari lulusan S1, mereka bekerja pada instansi pemerintahan maupun swasta yang berada didalam maupun diluar daerah. Fakultas pertanian jugamerupakan salah satu fakultas yang telah membesarkan almamater USU yang berkompetensi dalam bidang perkebunan.

  Sehingga dalam konteks itulah penelitian melalui penulisan skripsi ini diberi judul Sejarah Perkembangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

  

Utara Medan(1956-2003)”. Batasan spesial dalam penelitian ini adalah Kota

  Medan, sementara itu batasan temporalnya penulis mengambil batasan tahun dimulai dari tahun 1956 sampai tahun 2003. Tahun 1956 diambil sebagai batasan awal dalam penulisan ini karena pada tahun inilah Yayasan Universitas Sumatera Utara mendirikan Fakultas Pertanian. Batasan akhir yang digunakan penulis adalah tahun 2003 dikarenakan terjadinya peralihan secara de jure dari PTN ( Perguruan Tinggi Negeri) menjadi PT-BHMN ( Perguruan Tinggi Badan Hukum 4 Ibid , hal. 5

  Milik Negara ). Dalam operasionalnya, sejak perubahan tersebut banyak kesulitan data yang diperoleh karena Manajemen yang bermasalah.

1.2 Rumusan Masalah

  Persoalan pokok dalam penelitian ini dirumuskan kedalam beberapa bentuk yang nantinya di gunakan sebagai rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu : 1.

  Bagaimana latar belakang berdirinya Fakultas Pertanian-USU pada tahun 1956 ?

  2. Bagaimana Perkembangan Fakultas Pertanian-USU dari tahun 1956 sampai pada tahun 2003 ?

3. Bagaimana peranan Fakultas Pertanian-USU terhadap Masyarakat,

  Instansi Pemerintahan maupun Swasta ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Disini penulis telah merumuskan gambaran umum dari objek yang akan diteliti, yang bertujuan untuk memperoleh hasil untuk dapat menyempurnakan perencanaan dasar dari perumusan masalah. Adapun beberapa tujuan dan manfaat penulis yang telah diperoleh dari penelitian ini, antara lain :

  1. Menjelaskan latar belakang berdirinya Fakultas Pertanian-USU pada tahun 1956.

  2. Menjelaskan perkembangan Fakultas Pertanian-USU dari tahun 1956- 2003.

  3. Menjelaskan peranan Fakultas Pertanian terhadap Masyarakat, Instansi Pemerintahan maupun Swasta pada tahun 1956-2003.

  Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini, antara lain: 1. Sebagai suatu sarana informasi bagi mahasiswa dan dosen tentang perkembangan dan peranan Fakultas Pertanian-USU.

2. Sebagai perbandingan dan masukan bagi penelitian-penelitian yang berhubungan dengan hal ini di masa yang akan datang.

  3. Menambah literatur kepustakaan yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan ilmu pendidikan, khususnya pada Departemen Ilmu Sejarah.

1.4 Tinjauan Pustaka

  Dalam sebuah penelitian peneliti memerlukan landasan yang kuat, untuk mendapatkan landasan yang kuat diperlukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan penelitian. Tinjauan pustaka sebagai pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian yang akan dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang akan dilakukan atau dengan kata lain berisikan materi-materi yang berhubungan dengan judul penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa literature kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

  Buku dan pedoman informasi Fakultas Pertanian USU, yang merupakan salah satu pendukung dalam penulisan penelitian ini. Buku ini menuliskan tentang petunjuk dan keterangan mengenai kegiatan Program Studi serta beberapa kegiatan Fakultas. Buku ini juga menuliskan mengenai langkah strategis yang dilakukan oleh penggagas, staf pengajar dan pegawai dalam rangka untuk mengembangkan program studi yang telah terbentuk agar lebih baik dan memenuhi tuntutan perubahan dan juga bertujuan untuk membenahi kurikulum, kapasitas dosen, administrasi, fisik (sarana prasarana) serta pengembangan aturan penunjang yang berlaku dalam lingkup program studi.

  Zul Husni Ginting dalam bukunya yang berjudul “Pengaruh Kualitas

  

Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara di Medan” menegaskan bagaimana pelayanan serta peran serta

  dosen dan birokrasi kampus dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi mahasiswa sehingga tercapai sebuah tingkat kepuasan di kalangan mahasiswa itu sendiri dalam upaya mengecap pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Dalam buku ini beliau juga menggambarkan sedikit banyaknya proses pelayanan baik berupa trik maupun strategi yang dilakukan birokrasi kampus untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Fakultas Pertanian.

  Dalam buku yang berjudul “Strategi Baru Pembangunan Fakultas

  

Pertanian Universitas Sumatera Utara” yang disusun oleh LPPM dan Fakultas

  Pertanian USU menjelaskan tentang proses perkembangan di Fakultas Pertanian USU. Selain itu pula untuk menyikapi perubahan dan perkembangannya di dalam buku ini juga dibahas mengenai bagaimana strategi yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan Fakultas Pertanian USU dalam berbagaikondisi dan situasi. Dengan kata lain buku ini membahas trik dan strategi pengembangan Fakultas Pertanian menuju arah kemajuan dalam segala aspek dan zaman yang berlaku.

  Mahadi, dkk dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Pertumbuhan Dan

  

Perkembangan Universitas Sumatera Utara Medan” menjelaskan bagaimana

  peran serta ilmu pertanian di Fakultas Pertanian USU dalam lingkup masyarakat di bidang pertanian. Beliau menjelaskan bagaimana besarnya peranan ilmu pertanian tersebut mampu diterapkan secara langsung di lapangan (dalam hal ini yang dimaksud adalah ruang lingkup pertanian).

1.5 Metode Penelitian 1. Heuristik Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan.

  Berhasil-tidaknya pencarian sumber, pada dasarnya tergantung dari wawasan peneliti mengenai sumber yang diperlukan dan keterampilan teknis penelusuran sumber. Berdasarkan bentuk penyajiannya, sumber-sumber sejarah terdiri atas arsip, dokumen, buku, majalah/jurnal, surat kabar, dan lain-lain.Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah terdiri atas sumber primer dan sumber sekunder.Sumber primer adalah sumber yang waktu pembuatannya tidak jauh dari waktu peristiwa terjadi. Sumber sekunder adalah sumber yang waktu pembuatannya jauh dari waktu terjadinya peristiwa.

  Peneliti harus mengetahui benar, mana sumber primer dan mana sumber sekunder. Dalam pencarian sumber sejarah, sumber primer harus ditemukan, karena penulisan sejarah ilmiah tidak cukup hanya menggunakan sumber sekunder.

  2. Kritik Sumber

  Sumber untuk penulisan sejarah ilmiah bukan sembarang sumber, tetapi sumber-sumber itu terlebih dahulu harus dinilai melalui kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern menilai, apakah sumber itu benar-benar sumber yang diperlukan? Apakah sumber itu asli, turunan, atau palsu ? Dengan kata lain, kritik ekstern menilai keakuratan sumber. Kritik intern menilai kredibilitas data dalam sumber.Tujuan utama kritik sumber adalah untuk menyeleksi data, sehingga diperoleh fakta. Setiap data sebaiknya dicatat dalam lembaran lepas (sistem kartu), agar memudahkan pengklasifikasiannya berdasarkan kerangka tulisan.

  3. Interpretasi

  Setelah fakta untuk mengungkap dan membahas masalah yang diteliti cukup memadai, kemudian dilakukan interpretasi, yaitu penafsiran akan makna fakta dan hubungan antara satu fakta dengan fakta lain. Penafsiran atas fakta harus dilandasi oleh sikap obyektif. Kalaupun dalam hal tertentu bersikap subyektif, harus subyektif rasional, jangan subyektif emosional. Rekonstruksi peristiwa sejarah harus menghasilkan sejarah yang benar atau mendekati kebenaran.

4 Historiografi

  Kegiatan terakhir dari penelitian sejarah (metode sejarah) adalah merangkaikan fakta berikut maknanya secara kronologis/diakronis dan sistematis, menjadi tulisan sejarah sebagai kisah. Kedua sifat uraian itu harus benar-benar tampak, karena kedua hal itu merupakan bagian dari ciri karya sejarah ilmiah, sekaligus ciri sejarah sebagai ilmu.