Sejarah Perkembangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan (1956-2003)

(1)

SEJARAH PERKEMBANGAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(1956-2003)

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

DAVID CASANOVA SAGALA 070706014

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas penyertaannya, kekuatan, kesehatan dan kasihnyalah, skripsi ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Obsesi ini merupakan hasrat hati dan wujud tanggung jawab serta perjuangan moril dan akademik untuk menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dan semangat untuk meningkatkan kemampuan diri dalam penelitian sejarah. Skripsi ini juga dikerjakan sebagai wujud tanggung jawab sejarawan dalam merekontruksi masa lalu untuk dijadikan pelajaran bagi masa sekarang dan yang akan datang.

Saya berharap skripsi ini dapat menjadi bahan masukan dan menambah wawasan bagi semua pihak, serta menjadi salah satu sudut pandang ilmiah mengenai isu terkait, terutama untuk pihak-pihak yang akan melanjutkan penelitian serupa. Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, saran, bimbingan dan ilmu dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayah saya P.Sagala dan Ibu sayaHappy Evifana Br.Siregar karena sudah mendidik dan membesarkan saya hingga sekarang baik dalam waktu dan dukungannya dalam membimbingku selama ini.Terima Kasih Ayah dan Ibu karena telah sabar menantikan anakMu ini untuk menyelesaikan Perkuliahannya, meskipun selama ini anakMu ini penuh dengan masalah Kalian tetap bersamaku. Skripsi ini aku persembahkan untuk Ayah dan Ibu Tercinta Sebagai bukti cinta dan


(3)

pengabdianku. Terima Kasih Ayah dan Ibu semoga sehat selalu dan panjang umur.

2. Terimakasih kepada Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya. Bapak Dr. M. Husnan Lubis, M.A. selaku pembantu Dekan I, Bapak Drs. Samsul Tarigan, selaku pembantu Dekan II dan Bapak Drs. Yudi Adrian Muliadi, M.A selaku pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Budaya USU.

3. Bapak Drs. Edi Sumarno M.hum, dan Ibu Dra. Nurhabsyah M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Sejarah yang telah banyak memberikan nasehat dan saran kepada penulis.

4. Bapak Drs. Samsul Tarigan, selaku pembimbing Skripsi saya yang sudah membimbing saya dengan baik. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan bapak dalam membimbing saya, mengarahkan saya, meluangkan waktu disela-sela kesibukannya, mengajarkan saya bagaimana meneliti yang baik, serta menjadi motivator bagi saya. 5. Terimakasih kepada bapak dan ibu dosen di Departemen Sejarah yang

telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa. Suatu kebanggaan memiliki dosen seperti bapak dan ibu.

6. Terimakasih kepada Bapak Prof. Ir. Zulkifli Nasution, Ph.D selaku Pembantu Rektor I Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan informasi dalam penulisan skripsi ini.

7. Kepada informan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas informasi sejarah yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.


(4)

8. Terimakasih kepada sahabatku, Indah Lestari Br.sembiring yang telah memotivasi dan selalu mau berbagi keluh kesah selama ini. Terima Kasih telah menempati ruang istimewa dalam hati saya.

9. Kepada kawan-kawan mahasiswa stambuk 2007 Ilmu Sejarah USU dan semua kawan seperjuangan di jurusan Ilmu Sejarah. Terimakasih atas waktu yang telah kita lalaui bersama.

10.Terima kasih kepada seniorku Fernatin Mauli dan Mindo Dinata Br.Purba sang kekasihnya yang telah membantu dan memotivasi saya.

11.Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan dan bantuan yang sangat berharga saya.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. TUHAN memberkati...

Medan, Januari 2014

Penulis,


(5)

ABSTRAK

Universitas Sumatera Utara adalah universitas yang terletak di kota Medan. Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Universitas terbaik di Sumatera Utara dan salah satu universitas tertua di luar pulau Jawa. Fakultas Pertanian merupakan fakultas yang ke-3 dari 14 fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara. Gagasan utama berdirinya Fakultas Pertanian in adalah bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang profesional dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang perkebunan.

Fakultas Pertanian USU berdiri pada tanggal 16 Nopember 1956 dan menyerahkannya kepada Pemerintah RI tanggal 25 Agustus 1958 dan resmi menjadi Fakultas Pertanian USU Negeri berdasarkan SK Menteri P dan K No. 4691/S. Pada awalnya gedung Fakultas Pertanian USU berada di Jalan Seram 4 dan Jalan Jogja 30 (Kantor Gubernur Sumatera Utara sekarang). Sejak tahun 1967 sampai dengan 1974 Fakultas Pertanian menggunakan gedung bekas sekolah SMA Andalas di Jalan Cik Ditiro 8. Akhirnya sejak tahun 1974 hingga sekarang telah menempati Kampus USU Jalan Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan . perkembangan Fakultas pertanian dapat dilihat dari jumlah sarana dan prasarana, dibukanaya jurusan-jurusan baru dan Dalam perkembangannya fakultas Pertanian telah banyak menghasilkan alumni yang berasal dari lulusan S1, mereka bekerja pada instansi pemerintahan maupun swasta yang berada di dalam maupun di luar daerah. Fakultas pertanian juga merupakan salah satu fakultas yang telah membesarkan almamater USU yang berkompetensi dalam bidang perkebunan.

Topik permasalahan dalam tulisan ini adalah : (1) Bagaimana latar belakang berdirinya Fakultas Pertanian-USU pada tahun 1956, (2) Bagaimana Perkembangan Fakultas Pertanian-USU dari tahun 1956 sampai pada tahun 2003 , (3)Bagaimana tantangan dan hambatan Fakultas Pertanian-USU dalam perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan latar belakang berdirinya Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medandari tahun 1956 sampai tahun 2003 serta kontribusi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara terhadap dunia pendidikan dan dunia kerja.Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode tersebut mencakup tahapan: Heuristik ( pengumpulan sumber), Kritik Sumber (kritik Intren dan ekstern), Interprestasi ( penafsiran terhadap sumber) dan Historiografi (penulisan). Serta penulisan Skripsi ini menggunakan penulisan sejarah Deskriptif naratif.

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahawa Fakultas Pertanian telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap dunia pendidikan dan kerja hal itu dapat dilihat dari fakultas Pertanian telah banyak menghasilkan alumni yang berasal dari lulusan S1, mereka bekerja pada instansi pemerintahan maupun swasta yang berada di dalam maupun di luar daerah. Fakultas pertanian juga merupakan salah satu fakultas yang telah membesarkan almamater USU yang berkompetensi dalam bidang perkebunan.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita. Hingga saat ini penulis masih diberikan rejeki yang berlimpah ruah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan dan meraih gelar program sarjana pada Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul, Sejarah Perkembangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan (1956-2003). Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi penulis sendiri.

Medan, Januari 2014

Penulis

David Casanova Sagala


(7)

DAFTAR ISI

Ucapan Terima Kasih i

ABSTRAK iv Kata Pengantar v Daftar Isi vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 5

1.3 Tujuan dan Manfaat………. 5

1.4 Tinjauan Pustaka………. 6

1.5 Metode penelitian……… 8

BAB II Latar Belakang Berdirinya Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara 2.1 Gambaran Umum USU………. 11

2.2 Terbentuknya Fakultas Pertanian……….. 27

2.3 Dosen dan Mahasiswa………... 30

2.4 Fasilitas dan Gedung………. 32

BAB III Proses Perkembangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (1956-2003) 3.1 Dari Jalan Seram Ke Padang Bulan……….. 35

3.2 Penyerahan Fakultas Pertanian Kepada Pemerintah……. 37

3.3 Manajemen Organisasi……….. 39

3.4 Sarana Dan Prasarana……… 45

3.5 Mahasiswa dan Alumni………. 48

3.6 Hambatan/Tantangan ……….……….. 55

BAB IV Peranan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara 4.1 Terhadap USU……….. 58

4.2 Alumni Fakultas Pertanian USU……….. 58

4.3 Instansi Pemerintah dan Swasta………... 59

BAB V KESIMPULAN………... 60

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR INFORMAN


(8)

ABSTRAK

Universitas Sumatera Utara adalah universitas yang terletak di kota Medan. Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Universitas terbaik di Sumatera Utara dan salah satu universitas tertua di luar pulau Jawa. Fakultas Pertanian merupakan fakultas yang ke-3 dari 14 fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara. Gagasan utama berdirinya Fakultas Pertanian in adalah bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang profesional dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang perkebunan.

Fakultas Pertanian USU berdiri pada tanggal 16 Nopember 1956 dan menyerahkannya kepada Pemerintah RI tanggal 25 Agustus 1958 dan resmi menjadi Fakultas Pertanian USU Negeri berdasarkan SK Menteri P dan K No. 4691/S. Pada awalnya gedung Fakultas Pertanian USU berada di Jalan Seram 4 dan Jalan Jogja 30 (Kantor Gubernur Sumatera Utara sekarang). Sejak tahun 1967 sampai dengan 1974 Fakultas Pertanian menggunakan gedung bekas sekolah SMA Andalas di Jalan Cik Ditiro 8. Akhirnya sejak tahun 1974 hingga sekarang telah menempati Kampus USU Jalan Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan . perkembangan Fakultas pertanian dapat dilihat dari jumlah sarana dan prasarana, dibukanaya jurusan-jurusan baru dan Dalam perkembangannya fakultas Pertanian telah banyak menghasilkan alumni yang berasal dari lulusan S1, mereka bekerja pada instansi pemerintahan maupun swasta yang berada di dalam maupun di luar daerah. Fakultas pertanian juga merupakan salah satu fakultas yang telah membesarkan almamater USU yang berkompetensi dalam bidang perkebunan.

Topik permasalahan dalam tulisan ini adalah : (1) Bagaimana latar belakang berdirinya Fakultas Pertanian-USU pada tahun 1956, (2) Bagaimana Perkembangan Fakultas Pertanian-USU dari tahun 1956 sampai pada tahun 2003 , (3)Bagaimana tantangan dan hambatan Fakultas Pertanian-USU dalam perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan latar belakang berdirinya Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medandari tahun 1956 sampai tahun 2003 serta kontribusi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara terhadap dunia pendidikan dan dunia kerja.Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode tersebut mencakup tahapan: Heuristik ( pengumpulan sumber), Kritik Sumber (kritik Intren dan ekstern), Interprestasi ( penafsiran terhadap sumber) dan Historiografi (penulisan). Serta penulisan Skripsi ini menggunakan penulisan sejarah Deskriptif naratif.

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahawa Fakultas Pertanian telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap dunia pendidikan dan kerja hal itu dapat dilihat dari fakultas Pertanian telah banyak menghasilkan alumni yang berasal dari lulusan S1, mereka bekerja pada instansi pemerintahan maupun swasta yang berada di dalam maupun di luar daerah. Fakultas pertanian juga merupakan salah satu fakultas yang telah membesarkan almamater USU yang berkompetensi dalam bidang perkebunan.


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu upaya bagi manusia untuk mencapai suatu tingkat kemajuan, sebagai sarana untuk membebaskan dirinya dari keterbelakangan, dan berbagai belenggu sosial yang menghambat tercapainya kesejahteraan bersama. 1Untuk meraih pendidikan yang lebih baik dibutuhkan sarana yang memadai. Salah satunya adalah Perguruan tinggi sebagai sarana untuk meraih ilmu demi kemajuan dan menjauh dari keterbelakangan tingkat sosial.

Perguruan Tinggi sebagai salah satu kontinuitas dari pendidikan menengah yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang profesional dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan.2 Universitas Sumatera Utara adalah universitas yang terletak dikota Medan.Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Universitas terbaik di Sumatera Utara dan salah satu universitas tertua di luar pulau Jawa. Disini penulis akan menuliskan mengenai Fakultas Pertanian yang merupakan fakultas yang ke-3 dari 14 fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara.

Dapat kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara agraris. Dapat kita ketahui bahwa Sumatera Utara khususnya Sumatera Timur memberi hidup kepada banyak perusahaan perkebunan baik di swasta maupun nasional. Bercocok tanam oleh rakyat banyak dilakukan di Sumatera Utara, sebagai salah contoh yaitu karet sawit dan lain-lain.

1

Masjkuri dan Sutrisno Kutoyo, Sejarah Pendidikan Sumatera Utara, Arca, 1992, hal. 5 2

Biro Administrasi Umum dan Keuangan USU, Kumpulan Peraturan: Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Tinggi, Statua Universitas Sumatera Utara dan Keputusan Rektor Tentang Pelaksanaan Statua dan lain-lain, Medan: Biro Administrasi Umum dan Keuangan USU Medan, 1994, hal. 10


(10)

Fakultas ini maupun perkembangannya banyak mengalami kendala dan hambatan dalam pendiriannya. Fakultas pertanian didirikan oleh beberapa tokoh yang telah tercatat dalam sejarah Fakultas pertanian dan bekerja sebagai panitia persiapan/pelaksanaan mendirikan Fakultas Pertanian USU antara lain : Prof.Dr.A.Sofyan, pada waktu itu Dekan Fakultas Kedokteran sebagai Ketua, JMD. Hutabarat, Kepala Jawatan Pertanian Propinsi Sumatera Utara sebagai anggota, Ampilas L. Tobing, Inspektur Keuangan Kepala sebagai anggota, Tan Su Tong, Direktur N.V.Tan Goan di Medan sebagai anggota, Ir.TanHongTong, Dosen Fakultas Kedokteran/stafemploye A.V.R.O.S. sebagai anggota dan pada phase terakhirnya di tambahkan pada Panitia tersebut dua orang lagi yakni : Prof. A. Abas Manopo Dekan Fakultas Hukum, Ir. J. Pratasik Stafemploye N.V. Semembah Maat happy.

Fakultas Pertanian USU berdiri pada tanggal 16 Nopember 1956 dan menyerahkannya kepada Pemerintah RI tanggal 25 Agustus 1958 dan resmi menjadi Fakultas Pertanian USU Negeri berdasarkan SK Menteri P dan K No. 4691/S. Pendirian Fakultas Pertanian USU pada awalnya merupakan hasil rapat dari perkumpulan para tokoh-tokoh masyarakat akan kebutuhan dalam mengatasi pangan. Pada awalnya gedung Fakultas Pertanian USU berada di Jalan Seram 4 dan Jalan Jogja 30 (Kantor Gubernur Sumatera Utara sekarang).Sejak tahun 1967 sampai dengan 1974 Fakultas Pertanian menggunakan gedung bekas sekolah SMA Andalas di Jalan Cik Ditiro 8.


(11)

Akhirnya sejak tahun 1974 hingga sekarang telah menempati Kampus USU Jalan Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan3.

Pada perkembangannya, Fakultas pertanian telah membuka beberapa departemen/program studi, antara lain :

1. Departemen Agroekoteknologi a. Minat Studi Agronomi

b. Minat Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan c. Minat Studi Ilmu Tanah

d. Minat Studi Pemuliaan Tanaman 2. Departemen Agribisnis

a. Minat Studi Agribisnis

b. Minat Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 3.Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

4. Departemen Keteknikan Pertanian

5. Departemen Peternakan

6. Departemen Kehutanan

a. Minat Studi Manajemen Hutan b. Minat Studi Budidaya Hutan c. Minat Studi Teknologi Hasil Hutan

3

Fauzia, Buku Pedoman Dan Informasi Program Studi Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian,Medan : 2007, hal. 5


(12)

Pada masa itu merupakan 3 (tiga) orang Mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian atau yang sebelumnya adalah bimbingan Prof.D.H. Penny, yaitu Meneth Ginting, Mangantar Britany Sirait dan Abdul Rahman Rangkuti yang kemudian lulus pada Juni 1966 dan diangkat menjadi staf pengajar. Dalam kurun waktu 1965 sampai dengan 1971 dimana fungsionaris Departemen dipegang oleh Hadibroro dan S.B. Simanjuntak direkrut 3 (tiga) orang asisten Yaitu Bapak Humala Luhut Taruli Gultom, Horas Tampubolon dan Sopan Tarigan. Selanjutnya kemudian, Bapak Humala Luhut Taruli Gultom dan Bapak Horas Tampubolon diangkat menjadi staf pengajar tetap.4

Dalam perkembangannya fakultas Pertanian telah banyak menghasilkan alumni yang berasal dari lulusan S1, mereka bekerja pada instansi pemerintahan maupun swasta yang berada didalam maupun diluar daerah. Fakultas pertanian jugamerupakan salah satu fakultas yang telah membesarkan almamater USU yang berkompetensi dalam bidang perkebunan.

Sehingga dalam konteks itulah penelitian melalui penulisan skripsi ini diberi judul Sejarah Perkembangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara Medan(1956-2003)”. Batasan spesial dalam penelitian ini adalah Kota

Medan, sementara itu batasan temporalnya penulis mengambil batasan tahun dimulai dari tahun 1956 sampai tahun 2003. Tahun 1956 diambil sebagai batasan awal dalam penulisan ini karena pada tahun inilah Yayasan Universitas Sumatera Utara mendirikan Fakultas Pertanian. Batasan akhir yang digunakan penulis adalah tahun 2003 dikarenakan terjadinya peralihan secara de jure dari PTN ( Perguruan Tinggi Negeri) menjadi PT-BHMN ( Perguruan Tinggi Badan Hukum


(13)

Milik Negara ). Dalam operasionalnya, sejak perubahan tersebut banyak kesulitan data yang diperoleh karena Manajemen yang bermasalah.

1.2 Rumusan Masalah

Persoalan pokok dalam penelitian ini dirumuskan kedalam beberapa bentuk yang nantinya di gunakan sebagai rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu :

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Fakultas Pertanian-USU pada tahun 1956 ?

2. Bagaimana Perkembangan Fakultas Pertanian-USU dari tahun 1956 sampai pada tahun 2003 ?

3. Bagaimana peranan Fakultas Pertanian-USU terhadap Masyarakat, Instansi Pemerintahan maupun Swasta ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Disini penulis telah merumuskan gambaran umum dari objek yang akan diteliti, yang bertujuan untuk memperoleh hasil untuk dapat menyempurnakan perencanaan dasar dari perumusan masalah. Adapun beberapa tujuan dan manfaat penulis yang telah diperoleh dari penelitian ini, antara lain :


(14)

1. Menjelaskan latar belakang berdirinya Fakultas Pertanian-USU pada tahun 1956.

2. Menjelaskan perkembangan Fakultas Pertanian-USU dari tahun 1956-2003.

3. Menjelaskan peranan Fakultas Pertanian terhadap Masyarakat, Instansi Pemerintahan maupun Swasta pada tahun 1956-2003.

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini, antara lain:

1. Sebagai suatu sarana informasi bagi mahasiswa dan dosen tentang perkembangan dan peranan Fakultas Pertanian-USU.

2. Sebagai perbandingan dan masukan bagi penelitian-penelitian yang berhubungan dengan hal ini di masa yang akan datang.

3. Menambah literatur kepustakaan yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan ilmu pendidikan, khususnya pada Departemen Ilmu Sejarah.

1.4Tinjauan Pustaka

Dalam sebuah penelitian peneliti memerlukan landasan yang kuat, untuk mendapatkan landasan yang kuat diperlukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan penelitian. Tinjauan pustaka sebagai pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian yang akan dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang akan dilakukan atau dengan kata lain berisikan materi-materi yang berhubungan dengan judul penelitian yang


(15)

akan diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa literature kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Buku dan pedoman informasi Fakultas Pertanian USU, yang merupakan salah satu pendukung dalam penulisan penelitian ini. Buku ini menuliskan tentang petunjuk dan keterangan mengenai kegiatan Program Studi serta beberapa kegiatan Fakultas. Buku ini juga menuliskan mengenai langkah strategis yang dilakukan oleh penggagas, staf pengajar dan pegawai dalam rangka untuk mengembangkan program studi yang telah terbentuk agar lebih baik dan memenuhi tuntutan perubahan dan juga bertujuan untuk membenahi kurikulum, kapasitas dosen, administrasi, fisik (sarana prasarana) serta pengembangan aturan penunjang yang berlaku dalam lingkup program studi.

Zul Husni Ginting dalam bukunya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara di Medan” menegaskan bagaimana pelayanan serta peran serta dosen dan birokrasi kampus dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi mahasiswa sehingga tercapai sebuah tingkat kepuasan di kalangan mahasiswa itu sendiri dalam upaya mengecap pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Dalam buku ini beliau juga menggambarkan sedikit banyaknya proses pelayanan baik berupa trik maupun strategi yang dilakukan birokrasi kampus untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Fakultas Pertanian.


(16)

Dalam buku yang berjudul “Strategi Baru Pembangunan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara” yang disusun oleh LPPM dan Fakultas Pertanian USU menjelaskan tentang proses perkembangan di Fakultas Pertanian USU. Selain itu pula untuk menyikapi perubahan dan perkembangannya di dalam buku ini juga dibahas mengenai bagaimana strategi yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan Fakultas Pertanian USU dalam berbagaikondisi dan situasi. Dengan kata lain buku ini membahas trik dan strategi pengembangan Fakultas Pertanian menuju arah kemajuan dalam segala aspek dan zaman yang berlaku.

Mahadi, dkk dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Sumatera Utara Medan” menjelaskan bagaimana peran serta ilmu pertanian di Fakultas Pertanian USU dalam lingkup masyarakat di bidang pertanian. Beliau menjelaskan bagaimana besarnya peranan ilmu pertanian tersebut mampu diterapkan secara langsung di lapangan (dalam hal ini yang dimaksud adalah ruang lingkup pertanian).

1.5Metode Penelitian

1. Heuristik

Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan. Berhasil-tidaknya pencarian sumber, pada dasarnya tergantung dari wawasan peneliti mengenai sumber yang diperlukan dan keterampilan teknis penelusuran sumber. Berdasarkan bentuk penyajiannya, sumber-sumber sejarah terdiri atas arsip, dokumen, buku, majalah/jurnal, surat kabar, dan lain-lain.Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah terdiri atas sumber primer dan sumber sekunder.Sumber


(17)

primer adalah sumber yang waktu pembuatannya tidak jauh dari waktu peristiwa terjadi. Sumber sekunder adalah sumber yang waktu pembuatannya jauh dari waktu terjadinya peristiwa.

Peneliti harus mengetahui benar, mana sumber primer dan mana sumber sekunder. Dalam pencarian sumber sejarah, sumber primer harus ditemukan, karena penulisan sejarah ilmiah tidak cukup hanya menggunakan sumber sekunder.

2. Kritik Sumber

Sumber untuk penulisan sejarah ilmiah bukan sembarang sumber, tetapi sumber-sumber itu terlebih dahulu harus dinilai melalui kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern menilai, apakah sumber itu benar-benar sumber yang diperlukan? Apakah sumber itu asli, turunan, atau palsu ? Dengan kata lain, kritik ekstern menilai keakuratan sumber. Kritik intern menilai kredibilitas data dalam sumber.Tujuan utama kritik sumber adalah untuk menyeleksi data, sehingga diperoleh fakta. Setiap data sebaiknya dicatat dalam lembaran lepas (sistem kartu), agar memudahkan pengklasifikasiannya berdasarkan kerangka tulisan.

3. Interpretasi

Setelah fakta untuk mengungkap dan membahas masalah yang diteliti cukup memadai, kemudian dilakukan interpretasi, yaitu penafsiran akan makna fakta dan hubungan antara satu fakta dengan fakta lain. Penafsiran atas fakta harus dilandasi oleh sikap obyektif. Kalaupun dalam hal tertentu bersikap subyektif,


(18)

harus subyektif rasional, jangan subyektif emosional. Rekonstruksi peristiwa sejarah harus menghasilkan sejarah yang benar atau mendekati kebenaran.

4 Historiografi

Kegiatan terakhir dari penelitian sejarah (metode sejarah) adalah merangkaikan fakta berikut maknanya secara kronologis/diakronis dan sistematis, menjadi tulisan sejarah sebagai kisah. Kedua sifat uraian itu harus benar-benar tampak, karena kedua hal itu merupakan bagian dari ciri karya sejarah ilmiah, sekaligus ciri sejarah sebagai ilmu.


(19)

BAB II

Latar Belakang Berdirinya Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

2.1 Gambaran Umum USU

Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.Yayasan ini dikelola oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan pengelola adalah sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota).

Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.


(20)

Di zaman pendudukan Jepang beberapa orang terkemuka di kota Medan, seperti Dr. Pirngadi, Dr. Tengku Mansoer dan lain-lain telah membuat rancangan Perguruan Tinggi Kedokteran, namun maksud ini juga tidak dilanjutkan. Pada tahun 1946, masih dalam pergolakan sesudah kemerdekaan diproklamirkan, maksud ini muncul lagi ke permukaan. Ketika Mr. Teuku Moh. Hasan menjadi Gubernur Propinsi Sumatera telah pula diangkat Dr.Moh.Jamil yang berkedudukan di Bukit Tinggi sebagai ketua dari sebuah panitia yang ditugaskan untuk mempelajari kemungkinan didirikannya sebuah perguruan tinggi di Sumatera. Panitia ini antara lain ditugaskan untuk menentukan jenis serta tempat fakultas yang akan didirikan.

Niat untuk mendirikan Perguruan tinggi di Sumatera Utara, khususnya dibidang kedokteran, dimulai tahun 1938. Saat itu dr. T. Mansoer, dr. Amir, drh. Sahar, dr. Jamaluddin, dan beberapa temannya mengajukan usul untuk mendirikan perguruan tinggi kedokteran di Sumatera Timur. Tujuannya adalah menghasilkan tenaga dokter untuk melayani kesehatan di keresidenan ini. Disamping itu, pendirian perguruan Tinggi kedokteran di daerah ini juga dimaksudkan untuk menampung minat dari masyarakat pribumi yang cukup besar yang selama ini harus melanjutkannya di Jawa. Usulan ini ditolak oleh pemerintahan kolonial Belanda dengan alasan perguruan tinggi Kedokteran belum diperlukan untuk daerah ini, dan cukup ada di Pulau Jawa saja.

Dimasa pendudukan Jepang, usulan yang sama diajukan oleh dr. T. Mansoer dan kawan-kawan kepada penguasa Jepang. Usulan ini pun ditolak, karena penguasa Jepang Fokos kepada Perang Asia Timur Raya, dan kurang peduli terhadap pendidikan, apalagi untuk mendirikan sebuah perguruan Tinggi.


(21)

Sewaktu Perang Dunia II berkecamuk di Eropa dan Pemerintah Belanda telah mengungsi ke Inggris, ada juga maksud Pemerintah Belanda untuk mengubah NIAS (Nederlancsh Indische Aartsen School) di Surabaya menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran yang kedua di Indonesia, namun maksud tersebut tidak dapat diwujudkan, karena pada waktu itu Indonesia telah diduduki oleh Jepang.5 Saat itu, pemerintahan Jepang di daerah ini disibukkan pada upaya persiapan menghadapi sekutu, seperti perekrutan dan pelatihan Ketentaraan, penyediaan logistik Perang, dan berbagai persiapan perang lainnya. Hasilnya, niat untuk mendirikan perguruan tinggi kedokteran pada masa itu tidak dapat direalisasikan.

Setahun setelah Indonesia merdeka, niat mendirikan perguruan tinggi kembali berkumandang. Kali ini, inisiatif diambil oleh Mr. Moehammad Hassan selaku Gubernur Sumatera saat itu. Beliau kemudian menunjuk dr. M. Djamil untuk melakukan upaya-upaya pendirian perguruan tinggi di Sumatera. Pada pertengahan April 1946, dr. M. Djamil mengadakan pertemuan dengan beberapa tokoh di Pematang Siantar tentang kemungkinan mendirikan perguruan tinggi kedokteran di Medan. Daerah Sumatera Utara dipilih mengingat berbagai syarat dan faktor pendukung, terutama tersedianya sarana pendukung perkuliahan yang cukup memadai. Niat ini pun kandas, karena sebelum rencana ini direalisasikan keburu terjadi Clash I yang dimulai tanggal 21 Juli 1947. Dalam situasi perang saat itu, adalah tidak mungkin untuk mendirikan dan menjalankan pendidikan.

5


(22)

Sementara itu, masih dalam situasi perang, di Sumatera terjadi perubahan bentuk pemerintahan. Di tahun 1948, Propinsi Sumatera dibagi menjadi tiga, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. Ditengah situasi Clash II tahun 1948, pemerintahan di Sumatera Utara terpecah dengan dicetuskannya pembentukan Negara Sumatera Timur { NST } sebagai bagian dari Negara Republik Indonesia Serikat. Berdasarkan garis dermarkasi, wilayah pemerintahan di Sumatera Utara, dibagi atas wilayah Republik dan NST. Wilayah NST mencakup wilayah kesultanan-kesultanan Melayu, dan wilayah-wilayah tradisional di Simalungun dan Karo yang dikepalai oleh dr. T. Mansoer sebagai wali negara. dr. T. Mansoer yang sejak masa kolonial berhasrat untuk mendirikan perguruan tinggi kedokteran kemudian berniat untuk melanjutkan upaya yang sejak tahun 1938 sudah digagasnya.

Dengan kewenangan sebagai Wali Negara NST, beliau kemudian melakukan berbagai langkah, diantaranya meminta kesediaan dr. R. Soemarsono untuk menjadi inspektur kesehatan Negara Sumatera Timur. Salah satu tugas yang diberikan kepadanya adalah memperlengkapi Rumah Sakit kota (Medan) agar bisa dijadian sebagai Rumah sakit Umum. Selanjutnya dr, sofian yang saat itu menjadi pemimpin Rumah Sakit Kota ditugaskan pula untuk membuat rencana pengembangan kepada Inspektur Kesehatan Negara Sumatera Timur tentang kemungkinan untuk menjadikan Rumah Sakit Kota sebagai Rumah Sakit Perguruan Tinggi. Segera setelah usul disampaikan, diadakan pertemuan yang diketuai oleh dr. A. Sofyan selaku dokter Pimpinan Rumah Sakit Kota. Serta Pimpinan Laboratorium Patologik, ketua Persatuan Dokter Indonesia, pimpinan


(23)

Rumah Sakit paru-paru ( dr. Gerlanch), dan beberapa orang lainnya untuk mendiskusikan tentang pendirian Perguruan Tinggi Kedokteran di Medan.

Segera setelah niat mendirikan perguruan tinggi dicanangkan, dibawah pimpinan Gubernur Abdul Hakim, berbagai elemen masyarakat Provinsi Sumatera Utara mengambil bagian untuk memulai berdirinya perguruan tinggi di Sumatera Utara. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendirikan sebuah yayasan sebagai penyokong dari universitas yang akan didirikan. Pendirian sebuah yayasan dipandang penting, mengingat pemerintah pusat belum bersedia karena belum memiliki dana untuk mendirikan perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Oleh sebab itu, Sumatera Utara harus berswadaya terlebih dahulu, dan jika saatnya memungkinkan baru akan dijadikan perguruan tinggi oleh pemerintah.

Atas dasar hal tersebut, Abdul Hakim sebagai Gubernur Sumatera Utara menghimbau agar semua elemen masyarakat untuk mendukung, terutama aksi pengumpulan dana yang akan diberikan kepada yayasan guna mendirikan dan menjalankan perkuliahan Fakultas Kedokteran, sebagai fakultas pertama yang rencananya akan didirikan. Dari beberapa informasi yang diperoleh, berbagai upaya dan berbagai keterlibatan dari masyarakat untuk membantu jalannya perkuliahan, ternyata tidak berhenti hingga terbentuknya Yayasan Universitas Sumatera Utara di tanggal 4 Juni 1952. Diinformasikan bahwa usaha untuk mendapatkan sumbangan juga masih dilakukan setelahnya, seperti aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran ke Pusat Pasar di Jalan Sambu Medan terhadap para pedagang dan pembeli, gedung-gedung bioskop dan pom bensin yang terdapat di Sumatera Utara.


(24)

Kesimpulan yang disampaikan Panitia Persiapan Mendirikan Perguruan Tinggi (PPMPT) tanggal 18 Maret 1952 akhirnya dapat diterima oleh Gubernur Abdul Hakim. Atas hal tersebut, maka diputuskan untuk mendirikan terlebih dahulu sebuah yayasan. Yayasan tersebut didirikan dengan beberapa tujuan, yaitu mengadakan perguruan tinggi untuk memberi pimpinan kepada mahasiswa buat mengusahakan ilmu pengetahuan dan buat memegang jabatan-jabatan yang untuknya dikehendaki pengajaran yang berdasarkan ilmu pengetahuan dan memperhatikan kepentingan para mahasiswa di dalam arti yang seluas-luasnya serta mengumpulkan uang untuk penutup ongkos-ongkos yang diperlukan nanti dan mengawasi keuangan.6

Sewaktu Perang Dunia II berkecamuk di Eropa dan Pemerintah Belanda telah mengungsi ke Inggris, ada juga maksud Pemerintah Belanda untuk mengubah NIAS (Nederlancsh Indische Aartsen School) di Surabaya menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran yang kedua di Indonesia, namun maksud tersebut tidak dapat diwujudkan, karena pada waktu itu Indonesia telah diduduki oleh Jepang.7 Di zaman pendudukan Jepang beberapa orang terkemuka di kota Medan, seperti Dr.Pirngadi, Dr.Tengku Mansoer dan lain-lain telah membuat rancangan Perguruan Tinggi Kedokteran sekali lagi, namun maksud ini juga tidak dilanjutkan.Pada tahun 1946, masih dalam pergolakan sesudah kemerdekaan diproklamirkan, maksud ini muncul lagi ke permukaan.Ketika Mr. Teuku Moh. Hasan menjadi Gubernur Propinsi Sumatera telah pula diangkat Dr.Moh.Jamil yang berkedudukan di Bukit Tinggi sebagai ketua dari sebuah panitia yang ditugaskan untuk mempelajari kemungkinan didirikannya sebuah perguruan tinggi

6

Edi Sumarno.dkk, Dari Yayasan Hingga PT-BHMN 60 Tahun Universitas Sumatera Utara, Medan: USU Press, 2012, hal. 14.


(25)

di Sumatera. Panitia ini antara lain ditugaskan untuk menentukan jenis serta tempat fakultas yang akan didirikan.

Panitia tersebut telah mengusulkan untuk mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran. Untuk menentukan tempat Fakultas Kedokteran yang akan didirikan, dikirimlah Dr.Mohd.Jamil ke Pematang Siantar guna berembuk dengan beberapa pemuka masyarakat dan dokter-dokter yang ada di daerah Sumatera Utara. Pada waktu itu amat besar kemungkinan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Kedokteran di Kota Medan, tetapi malang, hal ini tidak dapat dilaksanakan berhubung dengan terjadinya clash pertama tahun 1947.

Setelah peralihan kedaulatan, kiranya hasrat untuk mendirikan Fakultas Kedokteran di kalangan masyarakat di Sumatera Utara tidak pernah hilang.Pada awal 1950, Dr.T.Mansoer, wali Negara Sumatera Timur (Negara Bagian dalam RIS) meminta kepada Inspektur Kesehatan Sumatera Timur untuk mulai melengkapi Rumah Sakit Kota Medan dan kalau perlu menjadikan sebuah Rumah Sakit Umum, guna mendukung rencana tersebut.Dr.A.Sofian ditugaskan untuk mengajukan rencana pembangunan Rumah Sakit Kota agar Rumah Sakit tersebut selanjutnya dapat dijadikan Rumah Sakit Perguruan Tinggi. Setelah rencana itu dimajukan, diadakan suatu sidang yang diketuai oleh Inspektur Kesehatan Negara Sumatera Timur.

Peserta yang hadir pada waktu itu adalah Dokter Pemimpin Rumah Sakit Kota, Pemimpin Laboratorium Patologi, Ketua Persatuan Dokter Indonesia, Pemimpin Rumah Sakit Paru-Paru (Dr.Gerlach) dan beberapa tokoh lainnya. Akhirnya diambil keputusan untuk menjadikan Rumah Sakit Kota itu menjadi


(26)

Rumah Sakit Umum yang diurus langsung oleh Pemerintah Negara Sumatera Timur.8

Dalam pada itu pergolakan politik di Indonesia sangat cepat jalannya dan pada tanggal 17 Agustus 1950 semua Negara Bagian dari RIS lenyap dengan berdirinya Negara Republik Indonesia, Negara Kesatuan yang kedua. Sehubungan dengan hal itu, Rumah Sakit Umum yang terletak di Jalan Serdang ( Jl. Prof.H,M Yamin, SH ) Medan diurus oleh Pemerintah Pusat/Kementrian Kesehatan di Jakarta.9Di Sumatera Utara ditempatkan Gubernur Sarimin sebagai Gubernur Sumatera Utara, tak lama kemudian itu digantikan oleh Abdoel Hakim.Rupanya maksud mendirikan Fakultas Kedokteran belum dilupakan begitu saja.

Oleh beberapa kalangan masyarakat di Sumatera Utara, antara lain Dr.T.Mansoer, telah diajukan usulan kepada Gubernur dan juga nota oleh Dokter Pemimpin Rumah Sakit Umum di Medan dalam triwulan keempat tahun 1951. Hal-hal ini menjadi pendorong kepada Gubernur untuk mengambil inisiatif mengajukan kepada rakyat di Sumatera Utara untuk mengumpulkan dana guna mendirikan sebuah Universitas di daerah ini.10 Penentuan jenis fakultas yang akan didirikan lebih dahulu, diserahkan kepada suatu panitia yang akan segera dibentuk, tanpa menunggu reaksi dari masyarakat dan tanpa menunggu hasil pemungutan sumbangan dari rakyat.

Oleh Gubernur, dengan surat keputusannya tanggal 31 Desember 1951 No.94/XII/PSU dibentuk sebuah Panitia Persiapan untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang berkedudukan di Kota Medan.Di dalam Panitia itu duduk :

8

Ibid, hlm, 1. 9


(27)

1. Dr.R.Soemarsono, Kepala Jawatan Kesehatan Rakyat Propinsi Sumatera Utara, sebagai Ketua merangkap anggota.

2. a. Dr.Ahmad Sofian, Dokter Pemimpin Rumah Sakit Umum di Medan

b. Ir.Danunagoro, Kepala Jawatan Pekerjaan Umum dan Tenaga Propinsi Sumatera Utara di Medan,

c. Mr.Djaidin Poerba, Walikota Medan, masing-masing sebagai anggota. 3. Tengku Oesman Fachroeddin, pegawai pada Kantor Gubernur Sumatera

Utara, sebagai Sekretaris Panitia.11

Di samping itu Panitia telah mengajukan usulan kepada Gubernur untuk mengangkat seorang wakil dari Jawatan PP dan K. Sesudah mengadakan pertemuan beberapa kali yang menunjukkan semangat kerjasama yang rapi sekali, maka pada tanggal 19 Maret 1952 Panitia tersebut mengambil suatu keputusan untuk dimajukan kepada Gubernur, yang isi ringkasnya adalah sebagai berikut :

a. Maksud untuk mendirika sebuah Universitas di Sumatera Utara dapat diwujudkan secara berangsur-angsur.

b. Di Medan dapat didirikan Fakultas Kedokteran mengingat faktor-faktor yang berikut :

1. Bahan pelajaran berupa orang sakit cukup banyak dijumpai jumlah dan ragamnya di daerah ini.

2. Di Medan ada Laboratorium Patologi yang dapat dipergunakan untuk permulaan pelajaran Biokimia, Patologi, Bakteriologi dan sebagainya.

11


(28)

3. Dosen-dosen untuk berbagai cabang ilmu, kecuali ilmu preklinik, dapat

didatangkan ataupun diusahakan.

4. Sekolah SMA cukup banyak di Sumatera Utara.

5. Perhatian murid tamatan SMA bagian B ( sekarang IPA ) cukup memuaskan untuk malanjutkan pelajaran kejuruan ilmu kedokteran dan obat-obatan. Perhatikanlah betapa banyak setiap tahun pemuda tamatan SMA yang membanjiri Fakultas Kedokteran di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya.

6. Tanah yang cukup luas akan dapat diperoleh dari pihak kotapraja Medan.

7. Alat-alat yang perlu untuk Fakultas Kedokteran dapat segera dipesan, berkat sumbangan dari seluruh rakyat Sumatera Utara.

8. Uang untuk keperluan fakultas itu dapat diikhtiarkan lebih lanjut sehingga gedung yang perlu dapat didirikan segera12.

c. Fakultas Kedokteran yang dimaksud dapat dimulai dengan segera pada permulaan tahun ajaran 1952-1953, apabila :

1. Gedung yang diperlukan telah ada atau dapat dipergunakan gedung yang segera dapat dikosongkan.

2. Dosen-dosen untuk Fisika, Kimia, Zoologi, Botani dan Parasitologi telah diperdapat dan apabila perlu kuliah-kuliah untuk sementara dapat diberikan dalam bahasa asing. Pada waktu itu dari kalangan bangsa asing yang dianggap mampu untuk memberikan


(29)

pelajaran tersebut pada perguruan tinggi, yang terbanyak adalah bangsa Belanda.

3. Serentak dengan pembukaan Fakultas Kedokteran, harus diadakan perluasan Rumah Sakit Umum di Jalan Serdang Medan, sehingga kapasitasnya mencapai paling sedikit sebanyak 1000 tempat tidur. Jika hal ini tidak dapat dilaksanakan secepat mungkin harus didirikan sebuah rumah sakit Universitas di bagian kota yang akan ditentukan kelak.

4. Dapat dijamin perumahan untuk dosen-dosen serta pembantunya. Harus diusahakan pula untuk menerjemahkan kuliah-kuliah ke dalam bahasa Indonesia untuk membantu mahasiswa dalam pelajarannya. Juga dianjurkan mengadakan kursur aplikasi bahasa Inggris untuk mahasiswa pada tahun pertama dan mengadakan kursus bahasa Indonesia untuk dosen-dosen asing.

Panitia itu juga telah mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi, supaya dalam tahun 1952 itu juga dapat didirikan fakultas tersebut. Sesudah anjuran Panitia diterima dengan baik, maka diambillah keputusan untuk mendirikan terlebih duhulu sebuah yayasan dengan tujuan untuk :

1. Mengadakan perguruan tinggi tempat mendidik, untuk memperoleh ilmu pengetahuan buat memegang jabatan di kemudian hari.

2. Memperhatikan kepentingan mahasiswa dalam arti yang seluas-luasnya. 3. Mengumpulkan dan mengawasi keuangan untuk menutup ongkos-ongkos


(30)

hadapan Notaris Soetan Pane Paroehoem di Medan diberi nama ”Yayasan Universitas Sumatera Utara”, yang berkedudukan di Medan13.

Setelah berembuk dengan kepala Polisi Propinsi Sumatera Utara, Komisaris Besar Darwin Karim, maka diputuskan untuk mengosongkan bangunan yang terletak di belakang gedung SMA Negeri Jalan Seram yang pada waktu itu masih dipergunakan sebagai asrama polisi. Bangunan ini sebelum Perang Dunia II dipergunakan sebagai tempat sekolah. Pada mulanya Ir. R van der Waal mengajar Botani kemudian digantikan oleh Ir.Tan Hong Tong.Kemudian dalam bulan Nopember 1952 Drs.C.H.D Steinmetz diangkat sebagai dosen dalam mata kuliah Fisika dan Drh.Sahar, Kepala Jawatan Kehewanan Propinsi Sumatera Utara, ditunjuk sebagai dosen Zoologi.14 Pada permulaan bulan Agustus 1952 satu bagian telah dapat dikosongkan, sehingga dapat dipersiapkan untuk menerima tamu-tamu yang akan datang. Dalam pada itu ruangan yang akan dipergunakan untuk belajar telah kosong dan diperbaiki/ ditata sedemikian rupa, sehingga dapat dipergunakan untuk kuliah tahun pertama.

Murid-murid tamatan SMA dari berbagai tempat telah pula mendaftarkan namanya, tetapi kebanyakan dari mereka itu tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Kementerian PP dan K. Hanya 26 orang yang dapat diterima, diantaranya 3 orang wanita.Pada saat itu Yayasan USU telah menunjuk Sdr.Alim gelar Soetan Maharaja Besar di Jakarta sebagai wakil Yayasan dengan maksud melancarkan hubungan antara Yayasan USU dengan Kementerian-kementerian di Jakarta, (terutama Kementerian PP dan K serta Kementerian Kesehatan) dan fakultas-fakultas yang di Jawa.

13


(31)

Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota). Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.

Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno melalui Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 48 Tahun 1957menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut:


(32)

a) bahwa hasrat pembangunan dalam lapangan pendidikan dan pengajaran tinggi di Sumatera Utara adalah sangat besar,

b) bahwa beberapa fakultas dan perguruan tinggi negeri yang pada dewasa ini telah ada di Medan, merupakan cukup dasar bagi pendirian suatu universitas,

c) bahwa guna kelancaran perkembangan perguruan tinggi di Sumatera Utara, fakultas fakultas dan perguruan tinggi negeri yang telah ada dan yang akan didirikan perlu digabungkan dalam suatu universitas negeri yang bertempat kedudukan di Medan15.

Dengan demikian Universitas Sumatera Utara pada permulaan berdirinya meliputi 3 Fakultas, ialah :

1. Fakultas Kedokteran;

2. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat; 3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Sebelum ada Presiden, pekerjaan sehari-hari Presiden Universitas dilakukan oleh Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara, terdiri atas beberapa anggota yang diangkat oleh Menteri dengan surat keputusan tanggal 29 Maret 1957 No. 34175/S.16 Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.Selanjutnya menyusul

15


(33)

berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2007), Fakultas Psikologi (2008), dan Fakultas Keperawatan (2009).

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh.

Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba.Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultas.

Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Pada tanggal 20 Agustus 1952 telah ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies


(34)

Natalis USU yang diperingati setiap tahun. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.

2.2 Terbentuknya Fakultas Pertanian

Indonesia merupakan negara agraris dengan jumlah perkebunan yang sangat luas, sebagai salah satu contoh yaitu daerah Sumatera Utara khususnya daerah Sumatera Timur yang telah banyak memberikan kontribusi terhadap banyak perusahaan perkebunan, baik swasta maupun nasional. Adanya keinginan untuk membuka fakultas pertanian pada awalnya telah dibahas secara intensif oleh Dewan Pimpinan setelah kedua fakultas pendahulunya Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum yang telah dibuka dan secara resmi diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 September 1955. Berdasarkan hasil diskusi para anggota Dewan pimpinan maka dibentuk Panitia Ad Hoc yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan dibentuknya Fakultas pertanian di Medan. Susunan Panitia Ad Hoc, antara lain :

1. Prof. Dr. A. Sofian (Ketua),

2. Hutabarat, Kepala Jawatan Pertanian Sumatera Utara (anggota),

3. M. Mapilas L. Tobing, Inspektur Keuangan (anggota),


(35)

5. Ir. Tan Hong Tong, Dosen Fakultas Kedokteran, staf employee AVROS (anggota).17

Panitia Ad hoc mengadakan rapat pertama pada tanggal 27 Mei 1955. Dalam rapat tersebut, Hutabarat memberi laporan tentang hasil tinjauannya ke Jakarta. Beliau meenerangkan bahwa ia telah mengadakan pembicaraan di Bogor dengan pihak IPB dan dengan pihak kementrian P dan K. Kemudian pada perkembangannyan Panitia Ad Hoc mengumpulkan fakta-fakta yang mendukung maupun yang tidak mendukung pembukaan Fakultas pertanian dibawah Yayasan Universitas Sumatera Utara. Beberapa fakta penting yang dikemukakan oleh panitia, antara lain :

1. Sumatera Utara merupakan daerah pertanian dan perkebunan terpenting di Indonesia,

2. Perkebunan-perkebunan di daerah Sumatera Utara berkualitas,

3. Pada maatschhappy-maatschhappy perkebunan di Sumatera Utara telah banyak bekerja Insinyur Pertanian yang telah berpengalaman dan sebagian diantaranya bersedia untuk memberi bantuan kepada Fakultas Pertanian yang akan didirikan,

4. Beberapa mata pelajaran untuk tingkat persiapan memiliki kesamaan dengan mata pelajaran di Fakultas Kedokteran sehingga dosennya dapat dimanfaatkan untuk mengajar di Fakultas Pertanian.

17

Mahadi,dkk. Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Sumatera Utara,


(36)

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka Panitia Ad Hoc menyimpulkan pendapatnya sebagai berikut:

1. Sumatera Utara merupakan daerah yang paling sesuai untuk mendidik para ahli pertanian. Oleh karena itu, sudah sepatutnya dan sesegera mungkin daerah ini memiliki Fakultas Pertanian.

2. Pengadaan para dosen tidak perlu dikhawatirkan karen tersedia dengan mencukupi baik dari maatschhappy-maatschhappy perkebunan maupun dari Fakultas Kedokteran.

3. Pembiayaan operasional Fakultas Pertanian juga dinilai tidak akan besar karena sebagian fasilitas Fakultas Kedokteran seperti laboratorium dan lain-lain dapat dimanfaatkan secara bersama.

4. Masalah-masalah lain yang berhubungan dengan sumber-sumber keuangan diserahkan kepada yayasan universitas sumatera utara dengan permohonan agar pengumpulan dana melalui sumbangan-sumbangan masyarakat diaktifkan kembali.18

Kemudian, laporan tersebut secara resmi disampaikan Panitia Ad Hoc kepada Dewan Pimpinan Yayasan Universitas Sumatera Utara. Dewan Pimpinan menerima dengan baik hasil kerja panitia yang ditanggapi dengan membentuk Panitia Teknis Fakultas Pertanian. Dengan terbentuknya Panitia teknis ini maka Panitia Ad Hoc dibubarkan. Panitia teknis pendirian Fakultas pertanian terdiri dari Prof. Dr. A. Sofian, J.M.D. Hutabarat dan Ir. Tan Hong Tong. Tugas utama Panitia Teknis antara lain adalah menyusun pendirian Fakultas Pertanian di


(37)

Medan. Setelah panitia teknis memulai pekerjaan hingga sampai fase akhir, anggota panitia ditambah dengan Prof. Annie Abas Manopo yang saat itu menjabat Dekan Fakultas Hukum dan Ir. J. Pratasiksdeorang staf employee NV Senembah Maatschhappy. Dengan penambahan anggota panitia ini, namanya kemudian diganti menjadi Panitia Pelaksana Pendirian Fakultas Pertanian.

Berdasarkan masukan saran dan masukan serta berbagai dukungan yang diberikan baik oleh masyarakat maupun institusi pemerintah dan swasta maka pada tanggal 16 November 1958 Yayasan Universitas Sumatera Utara secara resmi memutuskan pendirian Fakultas Pertanian di Medan. Jurusan yangdibuka pertama sekali dibuka adalah Tuinbwun, Landbwun dan Veeteelt. Acara peresmian dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara yang bertempat di salah satu ruang Di Fakultas Hukum di Jalan Seram No. 1 Medan, Universitas Sumatera Utara selaku Ketua Yayasan Universitas Sumatera Utara.

2.3 Dosen dan Mahasiswa a. Dosen

Pada awalnya, fakultas ini hanya memiliki 6 orang dosen dan 2 orang dosen pembantu dan 3 orang asisten. Para dosen berasal dari perusahaan yang ada di Sumatera Utara terkecuali seseorang yang berasal dari fakultas kedokteran. Para pembantu dan asisten pada umumnya adalah guru-guru SMA atau asisten yang telah bertugas di Fakultas Kedokteran. Beberapa bulan setelah berjalan, tenaga dosen dilengkapi dengan beberapa guru besar yang termasuk visiting profesor dari luar wilayah Sumatera Utara. Para dosen, guru besar, pembantu dosen asisten tersebut antara lain :


(38)

 Prof. Drs. CHD Steimentz, status guru besar, yang berasal dari Fakultas Kedokteran USU.

 Prof. Ir. F. Althuisius, status guru besar luar biasa yang berasal dari Fakultas Kedokteran USU

 Prof. Dr. J.E.W Heubelt, status visiting profesor, asal Payakumbuh  Prof. Drs. G.A de Neve, status visiting profesor, Bukit Tinggi

 Prof. Dr. J.C. Van der Meer Mohr, status guru besar luar biasa, yang berasal dari Fakultas Kedokteran USU

 Ir. J. Proasik, status dosen, asal staf employe pada NV Senembah Tanjung Morawa

 Ir. J.D. Berlyn, status dosen, asal pimpinan NV VDM Medan  Ir. Remmer, status dosen, asal Direktur NV Air Bersih Medan  Drs. Thio Djie Hing, asal Dosen Fakultas Kedokteran USU  Anwar Abubakar, status dosen, asal Akuntan di Medan

 A. Azhari, status pembantu dosen asal guru SMA Negeri I Medan

 Nj. Daroesman, status pembantu dosen, asal Dosen Fakultas Kedokteran USU

 P. Simanjuntak, status asisten, asal Guru SMA Negeri I Medan  B. Sihite, status asisten, asal Guru SMA Negeri I Medan  R. Sukarno, status asisten asal NV Broere dan Vonk Medan


(39)

Pada perkembangan selanjutnya, pada tahun-tahun terakhir telah kelihatan bahwa terdapat adanya titik terang bagi para staf pengajar sehingga dilakukan suatu penataran. Walaupun sebagian besar penataran merupakan berasal dari dalam negeri, akan tetapi terdapat juga penataran yang berasal dari luar negeri telah terbuka lebar. Yang menjadi hambatan dalam penataran tersebut adalah adanya masalah dalam persyaratan bahasa sehingga belum dapat dilalui oleh para staf pada waktu itu. Khususnya di fakultas ini, secara lokal telah dilakukan up-grading masalah educational-measurement, yang diikuti oleh 26 orang staf yang diharapkan akan lebih dapat meningkatkan mutu perkuliahan dalam pengujian yang bertujuan untuk memberikan nilai yang lebih objektif.

b. Mahasiswa

Semua mahasiswa Fakultas Pertanian dari Yayasan Universitas Sumatera Utara diterima menjadi mahasiswa biasa di Fakultas Pertanian Negeri terkecuali kepada calon mahasiswa yang tidak memenuhi syarat-syarat penerimaan sesuai dengan PP No.37 tahun 1950 pada pasal 11 dan 13 dan berdasarkan SK Menteri PP dan K pada tanggal 5 September 1951 No. 23567/B.K.P tentang syarat menempuh ujian pada Universitas Indonesia.

2.4Fasilitas dan Gedung

2.4.1 Fasilitas

Dalam perkembangan, fakultas memiliki fasilitas yang sampai saat ini masih dipergunakan, antara lain kursi kuliah, meja tulis dan beberapa lemari serta 2 buah mesin tulis yang dapat dipergunakan oleh Biro Administrasi Fakultas Pertanian. Selain itu, ada juga perpustakaan. Hal ini dapat berdiri dikarenakan adanya


(40)

bantuan yang diberikan oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara yaitu berupa buku-buku yang berguna bagi Fakultas Pertanian. Pada akhirnya, perpustakaan tersebut memiliki buku-buku yang banyak, sehingga pemeliharaan dan administrasinya diselenggarakan oleh para pegawai-pegawainya. Dengan bertambahnya pekerjaan yang semakin banyak maka diperlukan penambahan/pengangkatan pegawai dengan diadakan beberapa peninjauan kembali.

2.4.2 Gedung

a. Gedung Sekretariat Administrasi

Pada masa ini, Fakultas Pertanian belum memiliki gedung maupun laboratorium tersendiri sehingga kuliah dan praktek yang diberikan kepada para mahasiswa masih dilakukan pada ruangan kuliah dan laboratorium Fakultas Kedokteran. Atas keberuntungannya, ruangan biro administrasi telah dapat dibangun dengan biaya yang diberikan oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara walaupun dengan keadaan semi permanen. Pada bulan April 1958, gedung tersebut telah diperbesar sehingga ruangan kantor cuklup luas dan dapat dipergunakan.

b. Bangunan Komplek Fakultas Pertanian

Fakultas Pertanian telah mnyusun suatu rencana dalam 5 tahun kedepan dalam pembangunan kompelk Fakultas Pertanian. Terdapat tanah seluas 30 Ha untuk pembangunan kompelek Fakultas Pertanian yang didalamnya direncanakan terdapat kebun-kebun percobaan. Fakultas Pertanian berkeinginan untuk membangun gedung tersebut menurut “sistem paviliun” yaitu yang terdiri dari


(41)

berbagai gedung komplek tersendiri dengan ketentuan bahwa bagian-bagian yang mempunyai hubungan banyak didalam satu komplek gedung. Tiap gedung terdiri atas 1 ruangan kuliah bersama, ruangan kerja guru besar, kamar (asisten) gedung dan aula tersendiri. Gedung yang terdiri dari Botani dan gedung untuk mata pelajaran tingkatan insinyur sangat diutamakan. Akan tetapi, dalam pembangunan gedung/ruangan belum dapat dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan sengketa tanah oleh para penggarap yang belum terselesaikan.19

19

Pontas, Sutan Kumala, Buku Peringatan Lustrum Ke-I Universitas Sumatera Utara 1952-1957, Medan: Panitia Peringatan Lustrum USU-1, 1957, hal. 179


(42)

BAB III

Proses Perkembangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (1956-2003)

3.1 Dari Jalan Seram Ke Padang Bulan

Pada peresmian pembukaan Fakultas Pertanian pada tanggal 16 November 1956 dilakukan diruangan kuliah Fakultas hukum dan Pengetahuan Masyarakat negeri di jalan Seram Medan yang dilaksanakan oleh gubernur Sumatera Utara sebagai ketua dari yayasan Universitas Sumatera Utara. Pada rapat Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 6 Juli di Jalan Jogja No. 30 Medan dijelaskan oleh ketua bahwa pengoperan Fakultas Pertanian oleh Pemerintah masih belum dapat berlangsung, oleh karena menurut pendapat Kementrian PP dan K. Untuk ini seharusnya terlebih dahulu diadakan persiapan yang lebih seksama dan mendalam agar dikemudian hari ada jaminan bahwa Fakultas Pertanian dapat hidup langsung dan dapat menjalankan tugasnya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah.

Untuk memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh Kementrian PP dan K oleh Fakultas Pertanian telah dibuat usulan baru kepada Dewan pimpinan Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara di Medan. Di dalam usulan baru tersebut telah disusun rencana antara lain, rencana pengajaran, pendidikan, pelajaran, kursus aplikasi, bahan kuliah serta biaya keperluan Fakultas Pertanian yang sangat urgent untuk setahun. Dengan adanya bantuan dan sokongan panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara telah tercapai pengambilalihan oleh Pemerintah dari Fakultas Pertanian Medan didalam waktu yang singkat.


(43)

Hal ini bertujuan agar Fakultas Pertanian Medan turut diambil-alih oleh pemerintah bersamaan dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang diresmikan pada tanggal 19 Agustus 1957 yang bernaung dibawah perlindungan Universitas Sumatera Utara medan ternyata meleset sehingga fakultas ini masih tetap dibawah asuhan yayasan Universitas Sumatera Utara di Medan. Pada awal bulan Agustus 1957 Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara Medan mengirimkan beberapa delegasinya ke Kementrian PP dan K yang terdiri dari Arnold J. Simanjuntak dan Apandi Mangundikoro yang masing-masing merupakan Sekretaris Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara dan Wakil Sekretaris Fakultas Pertanian Medan memperoleh kesan bahwa pada prinsipnya Kementrian PP dan K (pemerintah) tidak keberatan untuk mengambil alih Fakultas Pertanian yayasan Universitas Sumatera Utara.

Hal ini berdasarkan atas pemerintah harus memilki suatu Fakultas Pertanian di medan serta adanya hasrat/keinginan penduduk Sumatera Utara untuk memilikinya. Salah satu yang menjadi masalah dalam hal ini adalah keadaan keuangan pemerintah yang minim sehingga menyulitkan dalam mengambil alih. Pada saat itu, Kementrian PP dan K akan menempatkan beberapa pegawai/dosen yang dibiayai oleh pemerintah. Mereka diberikan tugas dalam perkuliahan di Fakultas pertanian dan mengadakan persiapan-persiapan apabila Kementrian PP dan K dapat mengambil alih Fakultas Pertanian tersebut. Akan tetapi dalam hal in tidak memberikan hasil yang memuaskan.


(44)

Pada perkembangan selanjutnya, Kementrian PP dan K berhasil mengambil alih Fakultas pada tanggal 29 Agustus 1958. Dalam hal tersebut, Prof. Sutrisno telah tiba dahulu pada tanggal 14 Agustus 1958 untuk mengadakan persiapan. Hingga pada tanggal 25 Agustus 1958 dilaksanakan penyerahan Fakultas Pertanian Yayasan Universitas Sumatera Utara kepada Pemerintah RI yang diwakili oleh Prof. Dr. Priyono, Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan serta pada hari itu diresmikan pendirian Fakultas Pertanian Negeri dibawah naungan Universitas Sumatera Utara di Medan.

3.2 Penyerahan Fakultas Pertanian Kepada Pemerintah

Adanya tujuan pengambilalihan Fakultas Pertanian kepada pemerintah juga dibarengi oleh pengambilalihan Fakultas Kedokteran dan Pengetahuan Masyarakat serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang diresmikan pada tanggal 19 Agustus 1957 yang keberadaannya dibawah naungan Universitas Sumatera Utara Medan. Akan tetapi, hal tersebut meleset dari yang direncanakan sehingga Fakultas Pertanian sementara masih tetap berada dibawah naungan asuhan Yayasan USU di Medan.

Dari laporan yang didapat dari beberapa delegasi yang telah diutus oleh Panitia Universitas Sumatera Utara Medan bahwa pada awal bulan Agustus 1957 di Kementrian PP dan K yang terdiri dari J.Arnold Simanjuntak dan Ir. Apandi Mangundikoro yang merupakan menjabat sebagai Sekretaris Panitia Persiapan USU dan juga Wakil Sekretaris Fakultas Pertanian Medan diperoleh kabar bahwa pada prinsipnya Kementrian Ppdan K ( Pemerintah ) tidak keberatan untuk mengadakan pengambilalihan Fakultas Pertanian USU yang terdapat pada Yayasan Universitas Sumatera Utara.


(45)

Hal ini berdasarkan pada adanya keinginan untuk mendirikan Fakultas Pertanian di Medan yang didukung oleh penduduk/masyarakat Sumatera Utara.Yang menjadi persoalan adalah persoalan waktu yaitu pemerintah dapat mengambilalih Fakultas tersebut apabila tidak terjadi kekurangan keuangan dengan kata lain yang menjadi rintangan pokok dalam pengambilalihan adalah karena keadaan keuangan pemerintah pada waktu itu sedang suram sehingga pemberian anggaran biaya bagi Ppdan K sangatlah tipis.

Akan hal tersebut, Kementrian PP dan K akan berusaha supaya Fakultas Pertanian di Medan memiliki staf pengajar/dosen yang dibiayai oleh pemerintah. Mereka bertugas untuk memberikan perkuliahan dan juga mengadakan persiapan sedemikian rupa apabila Kementrian PP dan K dapat mengambilalih Fakultas Pertanian dengan tujuan memberikan kelangsungan hidup bagi fakultas tersebut. Akan tetapi, usaha tersebut tidak memberikan hasil yang memuaskan sehingga menimbulkan kekhawatiran.

Oleh karena itu, Gubernur/Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara Sultan Komala Pontas mengadakan kunjungan ke Jakarta pada bulan Juli-Agustus 1958. Beliau meluangkan waktunya pergi ke Jakarta yang bertujuan untuk berbicara kepada pihak Kementrian PP dan K tentang pengambilalihan Fakultas Pertanian dari Yayasan Universitas Sumatera Utara kepada Pemerintah yang sebelumnya telah dibicarakan oleh Bupati J.Arnold Simanjuntak pada bulan Agustus sebelumnya. Hal ini bertujuan agar pengambilalihan Fakultas Pertanian dapat terlaksana pada akhir bulan Agustus 1958.


(46)

Pada akhirnya dari kunjungan tersebut memberikan hasil bahwa pengambilalihan Fakultas tersebut telah diputuskan dan penyelenggaraannya akan dilakukan pada tanggal 25 Agustus 1958 yang dipimpin oleh Kementrian PP dan K sendiri. Sebelum upacara dimulai, Prof. R. Sutisno Poesponegoro telah tiba di Medan yaitu Kepala Biro Koordinasi Perguruan Tinggi Kementrian PP dan K pada tanggal 15-16 Agustus 1958 untuk meninjau langsung dalam pengambilalihan fakultas tersebut.

3.3Manajemen Organisasi

Dalam hal ini, penulis menuliskan beberpa pimpinan yang telah menjabat/periode-periode pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, antara lain ;

Tahun 1956-1960, Dekan : Prof. Dr. A. Sofyan

Sekretaris : Ir. Tan Hong Tong

Pada masa ini, Ir. Tan Hong Tong digantikan oleh Ir. Apandi Mangundikoro pada tanggal 20 Mei 1957. Hal ini dikarenakan berhubung Ir. Tan Hong Tong mendapat tugas belajar di Nedherland. Akan tetapi, pada tanggal 2 Agustus 1957 Ir. Apandi Mangundikoro dipindahtugaskan ke Kalimantan sehingga jabatan sekretaris diserahkan kepada Ir. Pratasik.

Tahun 1960-1963, Dekan : Prof. R. Soeratman, S

Wakil Dekan : Ir. Tan Hong Tong


(47)

Tahun 1963-1965, Dekan : Prof. R. Soeratman, S.

Wakil Dekan : Prof. Ir. Tan Hong Tong

Sekretaris Umum : Ir. Tabas Pandia

Sekretaris Pendidikan : Ir. R.M. Purba

Sekretaris Perencanaan/Pembangunan : Ir. Abu dardak

Catatan ; Ir. Abu Dardak digantikan oleh Ir. E. Simanjuntak, akan tetapi dikarenakan telah meninggal dunia maka digantikan oleh Ir. A. Sofyan Nasution.

Tahun 1965-1966, : Dekan : Prof. Ir. Tan Hong Tong

Pembantu Dekan I : Ir. S.B. Simanjuntak

Pembantu Dekan II : Ir. R.M. Purba

Pembantu Dekan III : Ir. M.P.L. tobing

Catatan : Pada akhir tahun 1965, posisi dekan dipegang oleh Ir. R.M. Purba dan kemudian digantikan oleh Ir. O. Hutagalung.

Tahun 1967-1970, : Dekan : Ir. Abu Dardak

Pembantu Dekan I : Dr. Mustafa Madjnu

Pembantu Dekan II : Ir. M.P.L. Tobing


(48)

Tahun 1970-1972, : Dekan : Ir. R.M. purba

Pembantu Dekan I : Ir. Sutedjo

Pembantu Dekan II : Ir. Almer Damanik

Pembantu Dekan III : Ir. Meneth Ginting

Tahun 1972-1974, : Dekan : Ir. Sutedjo

Pembantu Dekan I : Ir. J.A. Napitupulu

Pembantu Dekan II : Ir. Meneth Ginting

Pembantu Dekan III : Ir. R.M. Purba

Tahun 1974-1976, : Dekan : Ir. M.P.L Tobing

Pembantu Dekan I : Ir. A. Muin Lubis

Pembantu Dekan II : Drs. S.S. Brahmana

Pembantu Dekan III : Ir. Fachri Djas

Tahun 1976-1978, : Dekan : Ir. M.P.L. Tobing

Pembantu Dekan I : Ir. A. Muin lubis

Pembantu Dekan II : Ir. Rasyidin


(49)

Tahun 1978-1981, : Dekan : Dr. Ir. Abu Dardak, M.Sc.

Pembantu Dekan I : Ir. Bonar Aritonang

Pembantu Dekan II : Ir. Hasmawi Hasyim

Pembantu Dekan III : Ir. B.S.J. damanik, M.Sc.

Tahun 1981-1985, : Dekan : Prof. Dr. Ir. Abu Dardak, M.Sc.

Pembantu Dekan I : Ir. R.M. Purba

Pembantu Dekan II : Ir. P. Simatupang

Pembantu Dekan III : Ir. Saidin Matondang

Pada tahun 1983, Ir. R.M. Purba digantikan oleh Ir. Naga Tarigan dan Ir. Saidin Matondang digantikan oleh Ir. Roeswandi.

Februari-Sep 1985, : Dekan : Ir. Meneth Ginting, MADE.

Pembantu Dekan I : Ir. Guslim, MS

Pembantu Dekan II : Ir. P. Simatupang

Pembantu Dekan III : Ir. H.L.T. Gultom

Pada September 1985, Ir. Meneth Ginting digantikan oleh Pjs. Prof. Dr. AP. Parlindungan, SH sampai Februari 1986.


(50)

Tahun 1986-1989, : Dekan : Ir. Sutedjo, M.Sc.

Pembantu Dekan I : Ir. Guslim, MS

Pembantu Dekan II : Ir. P. Simatupang

Pembantu Dekan III : Ir. H.L.T Gultom

Tahun 1989-1992, : Dekan : Ir. Sutedjo, M.Sc.

Pembantu Dekan I : Ir. Guslim, MS

Pembantu Dekan II : Ir. P. Simatupang

Pembantu Dekan III : Ir. H.L.T Gultom

Tahun 1992-1995, : Dekan : Ir. T. Marzuki Jacob

Pembantu Dekan I : Ir. Kusmini, MS

Pembantu Dekan II : Ir. Gembira Sinuraya, MS.

Pembantu Dekan III : Ir. Hasan Fuad Nasution

Tahun 1995-1998, : Dekan : Ir. T. Marzukio Jacob

Pembantu Dekan I :Prof.Dr.Ir.Zulkifli Lubis, M.App.Sc.


(51)

Pembantu Dekan III : Ir. Lahuddin Musa, MS

Tahun 1998-2003, : Dekan :Prof.Dr.Ir. Zulkifli Lubis, M.App.Sc

Pembantu Dekan I : Ir. M.K Bangun

Pembantu Dekan II : Ir. Syamsinar Yusuf, MS

Pembantu Dekan III : Ir. Bachtiar Effendi Hasibuan, MS20

20

Mahadi. dkk, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Universitas sumatera Utara, Medan, hal. 391.


(52)

3.4Sarana dan Prasarana

Dalam perkembangannya, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara memberikan beberapa sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan di fakultas yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kehidupan didunia perkuliahan mahasiswa. Disini penulis akan menuliskan beberapa sarana dan prasarana yang diberikan oleh pihak fakultas, antara lain :

a. Asrama dan Pemondokan Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara 92 % berasal dari keluaraga yang bertempat tinggal diluar kota Medan. Sehingga, dalam menjalani perkuliahan mahasiswa harus mencari pemondokan. Oleh karena itu, pihak Fakultas Pertanian USU hanya bisa memberikan sebagian kecil untuk pemondokan mahasiswa.

Sebahagian besar mahasiswa yang telah diberikan pemondokan hanya mendapatkan ruangan yang cukup sempit, penerangan yang kurang memadai dan kurangnya nyamannya keadaan disekitar yang diakibatkan oleh adanya kebisingan. Pada waktu itu, jumlah mahasiswa yang diterima tinggal di asrama USU hanya 12 orang. Akan tetapi, pada tahun 1972-1974 pihak fakultas mengusulkan 18 orang yang dapat tinggal di asrama USU. Namun pada perkembangannya, hanya 10 orang yang beruntun yang dapat diterima menjadi penghuni di asrama tersebut.


(53)

b. Perpustakaan

Dengan adanya bantuan yang diberikan oleh pihak Yayasan USU, maka telah terkumpul sejumlah buku untuk menunjang pendidikan di Fakultas Pertanian. Dengan jumlah buku yang cukup banyak, maka pemeliharaan dan perawatannya dilakukan oleh para pegawai yang terdapat pada biro administrasi. Penyelenggaran peminjaman dan pemeliharaan serta mengadakan peraturan di perpustakaan dilakukan oleh David H. Penny yang berasal dari biro administrasi. Pada akhir tahun 1959-1960, didalam perpustakaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara terdapat 1506 buah buku.

Buku-buku tersebut didapat dari pembelian-pembelian yang telah dilakukan sejak Fakultas Pertanian didirikan hingga pada akhir bulan Agustus 1960 dan yang berasal dari BKPT atau perpustakaan Departemen PP dan K Jakarta. Disamping itu, terdapat juga sumbangan buku dari RISPA dan beberapa lembaga lainnya serta pemberian dari British Council Jakarta sebanyak 305 buah buku. Peminjaman buku kepada mahasiswa dilaksanakan dan dilakukan oleh Prof. David H. Penny yaitu salah satu pegawai yang berasal dari lulusan kursus Perpustakaan PP dan K di Jakarta.Pada waktu itu, ruangan perpustakaan masih sangat kurang memuaskan yang dikarenakan oleh bercampurnya dengan ruangan administrasi di Jalan Jokja. Rencana untuk melaksanakan Peraturan Perpustakaan pada tahun pelajaran 1959-1960 tidak dapat dilakukan seluruhnya yang disebabkan oleh beberapa hal.


(54)

Dalam perkembangannya telah terdapat penambahan yang cukup lumayan baik seperti penambahan jumlah pada majalah amupun jurnal. Melalui Konsorsium, telah dipesan jurnaluntuk berlangganan selama 5 tahun yang diharapakan akan segera terlaksana. Usaha-usaha lanjutan tang telah dilakukan diharapkan adanya kontinuitas pada pembelian teks book yang terbaru dan adanya langganan jurnal yang teratur. Dalam penertiban dan pelayanan, telah diusahakan penanaman rasa disiplin dengan mengadakan pengawasan yang ketat dengan sistem denda dan kartu anggota serta penyampulan buku-buku dengan plastik.21

c. Bagunan dan Perlengkapan

Seluruh rencana pendirian bangunan-bangunan Fakultas Pertanian dilakukan oleh Ir. Sitompul. Pada tahun 1959-1960, telah diajukan urgensi program melalui Biro Presiden kepada Departemen PP dan K di Jakarta antara lain :

1. Kompleks Tanah

2. Kompleks Hama Tumbuhan 3. Gedung Bercocok Tanah

4. Gedung Induk / Sekretariat dan Administrasi.

Akan tetapi, hal ini belum dapat memberikan hasil atas usulan yang telah diberikan. Adanya kabar dari direktur bahwa SPMA Negeri telah mendapat gedung baru di Sunggal dan akan meninggalkan gedung-gedung serta kebun percobaannya di Sei Sikambing, maka Sekretaris segera membicarakannya dengan Presiden USU tentang adanya kemungkinan untuk mengambil alih gedung-gedung dan kebun-kebun percobaan tersebut.


(55)

Dengan usaha yang kuat yang dilakukan oleh Presiden USU secara bersama maka diperoleh persetujuan bahwa lahan dapat diperguanakan. Akan tetapi pada akhir tahun pelajaran 1959/1960 penyerahan belum dapat terealisasikan seluruhnya yang diakibatkan oleh karena sebagian besar masih dipakai oleh SPMA.

3.5Mahasiswa dan Alumni

3.5.1 Mahasiswa

Dari jumlah 160 permintaan untuk menjadi mahasiswa, untuk tahun 1958/1959 berhubung dengan kekurangan tempatuntuk praktikum, hanya dapat diterima 42 mahasiswa yang semuanya terdiri dari pria. Dengan adanya pergolakan yang terjadi di Sumatera Tengah, 5 orang mahasiswa pria dan 1 orang wanita harus diterima, sehingga jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun pelajaran pada tahun 1958/1959 menjadi 48 orang. Jumlah mahasiswa fakultas pertanian USU dalam periode 1972-1974 memperlihatkan tendensi stabil dan menurun sedikit pada tahun 1974.

Mahasiswa yang menumpuk ditingkat sarjana pada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan oleh jumlah yang keluar dan masuk tidak berimbang.Pada tahun 1972-1974 mulai memperlihatkan jumlah yang menurun selaras dengan jumlah kenaikan mahasiswa yang menyelesaikan pelajarannya. Berkat adanya penyempurnaan yang menyeluruh dalam sistem pendidikan yang bersesuaian dengan program baru pada Fakultas Pertanian USU, maka jumlah mahasiswa baru yang diterima tetap berkisar pada jumlah yang tetap ( 150 orang ) sesuai dengan kapasitas dan fasilitas fakultas.


(56)

Dihentikannya penerimaan mahasiswa berfungsi untuk mengurangi jumlah mahasiswa yang drop out, sehingga jumlah mahasiswa yang menyelesaikan pelajaran bertambah besar pula jumlahnya dan akumulasi mahasiswa pada setiap tingkat dapat ditiadakan.Mahasiswa yang belajar pada Fakultas Pertanian USU, ditinjau dari lingkungan hidup orang tua atau keluarganya terbanyak adalah keluarga pegawai 48%, keluarga petani 37%, pedagang/pengusaha 13% dan golongan lainnya seperti rohaniawan dan pekerja-pekerja sosial lainnya hanya sekitar 2 %. Struktur dann personalia senat Mahasiswa untuk periode 72-74 telah ditetapkan berdasarkan hasil pemilihaan anggota Senat Mahasiswa dan Pengurus Senat Mahasiswa pada tahun 1972. Berhubung adanya keberatan dari pihak pinpinan Universitas pengangkatan ketua terpilih menjadi Pengurus Senat Mahasiswa dan memerlukan waktu cukup lama untuk menyelesaikannya, maka baru permulaan tahun 1973 disyarankan dan dilantik pengurus Senat Mahasiswa untuk periode 1973-1974.

Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang diselenggarakan oleh fakultas maupun diselenggarakan oleh fakultas dan Senat Mahasiswa ataupun oleh Senat Mahasiswa yang dibantu sepenuhnya oleh Fakultas.

Masa perkenalan Mahasiswa diselengarakan setiap permulaan tahun oleh Senat Mahasiswa dengan dibantu dan diawasi sepenuhnya oleh pimpinan fakultas. Kegiatan pokok dalam masa perkenalan mahasiswa yang diarahkan kepada dan diberi nama dengan “ Pekan Orientasi Studi “, ialah

a. Ceramah dan diskusi b. Kerja Bakti


(57)

c. Latihan fisik dan mental ( tanpa rodaman) d. Rekreasi dan perkenalan sesama mahasiswa

Ceramah-ceramah diberikan oleh Dekan Fakultas, Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Rekor III USU dan dosen-dosen inti pada Fakultas Pertanian. Yang menjadi sebab tidak ikutnya semua mahasiswa diterima di Fakultas dalam POS oleh karena masih adanya mahasiswa yang mendaftar/melapor ke Fakultas sesudah POS berjalan. Selama POS berlangsung tidak pernah terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan. POS berjalan dengan baik. Mahasiswa-mahsiswa senior mengemukakan pendapat bahwa POS masa kini tidak memberi kesan kepada dunia Universitas karena acaranya ringan, disiplin peserta . longgar dan rodaman yang tidak sadis-pun tidak diperbolehkan.

Dimulai pada tahun akademi 1973, khusus kepada mahasiswa tingkat PJ sebagai pilot proyek, diadakan bimbingan study. Mahasiswa dibagi-bagi dalam kelompok 10-15 orang. Tiap kelompok diangkat seseorang diantara mereka menjadi kepala kelompok. Tiap kelompok dibimbing oleh seseorang “ Supervisor ’’dalam mengadakan study bersama. Bila diperlukan dapat meminta seseorang dosen atau asisten untuk memberi penjelasan pelajaran. Kesulitan yang diperoleh disampaikan kepada Pembantu Dekan 111 untuk membantu pemecahannya, seperti keperluan mendapatkan supervisor, asisten/dosen dan ruangan belajar.

Dari hal tersebut, diperoleh beberapa kesan antara lain :

1. Hanya sebagian kecil kelompok dapat menyelengarakan study bersama secara teratur ; kesulitan terdapat pada ruangan belajar yang memenuhi syarat, dan mahasiswa yang belum berkembang.


(58)

2. Dirasakan manfaat yang besar oleh mahasiswa yang belajar sungguh-sungguh sehingga Fakultas dipandang perlu mengadakan Fasilitas bimbingan study.

Senat Mahasiswa menerbitkan majalah yang diberi Kultura, yang dimana bertujuan untuk :

1. Menjadi media ilmu dalam mempublikasikan karangan-karangan Ilmiah.

2. Alat komunikasi ilmiah antara para mahasiswa, staf pengajar, alumni dan masyarakat.

3. Media pemberitaan Senat Mahasiswa.

Majalah ini diasuh oleh pengurus Senat Mahasiswa dibawah pengawasan pembantu dekan 111. Susunan personalia Majalah Kultura tahun 1972-1974 adalah sebagai berikut :

Penasehat : ir. Sutedjo

Pengawas : ir. Malem purba.

Pimpinan umum : Bolivar Simarmata B.Sc.

Penjabat/pemred : ir. Sayed Umar/ Efendi Siboro

Dewan Redaksi : Sumono B.Sc., Tumbur Napitupulu, M. Pasaribu

Pengurus diperlengkapi dengan sataf redaksi yang dimana beberapa anggota adalah pengurus Senat dan Mahasiswa dan staf ahli adalah dosen fakultas dan RISPA. Selama periode 1972-1974 hanya terbit beberapa nomor, terakhir


(59)

dalah No. 47/Oktober- November 1973, KULTURA adalah salah satu majalah bulanan berkala. Tetapi karena kesulitan pembiayaan hanya terbit beberapa nomor dalam setahun. Saran yang dapat dikumpulkan oleh pembantu dekan III adalah:

a. Mengingat KULTURA adalah satu-satunya majalah ilmiah yang tersa Urgensinya baik kepada staf pengajar maupun mahasiswa sudah tersebar dilingkungan masyarakat terbatas, maka supaya KULTURA terjamin kontinuitas penerbitannya yang bekerja sama dengan Senat mahasiswa serta pembiayaannya dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Biaya Fakultas.

b. Agar seluruh mahasiswa dan staf pengajar dapat mengikuti perkembangan ilmu melalui media KULTURA. Majalah ini wajib dimiliki oleh mahasiswa dan staf pengajar dan uang berlangganan para mahasiswa dimperhitungkan kedalam uang kuliah.

c. Agar terjamin mutu dan penyelenggara KULTURA maka dibentuk sebuah badan resmi dalam fakultas untuk mengasuh majalah tersebut.22

22


(60)

3.5.2 Alumni

Adanya kenaikan jumlah alumni memberikan petunjuk bahwa akumulasi mahasiswa pada tingkat sarjana mulai dapat dikurangi secara bertahap. Apabila sistem pendidikan baru pada Fakultas Pertanian USU dapat diselenggarakan dengan baik dan lancar secara pragmatis dan konsekuen serta penyelesaian pelajaran pada tingkat sarjana bagi yang mengikuti sistem lama diberi tenggang waktu tertentu maka jumlah mahasiswa yang menyelesaikan pelajaran dapat direncanakan. Jika sistem pendidikan baru dapat disempurnakan terus dan fasilitas praktek penelitian dapat dipersiapkan dan dikembangkan, maka persentase kelulusan sarjana sebesar 35% dapat tercapai dimulai pada tahun pendidikan 1976.Alumni sarjana Fakultas Pertanian yang berjumlah 250 orang tersebar bekerja ke berbagai bidang kerja dan ke berbagai daerah. Akan tetapi tidak diperoleh data-data lengkap tentang penyebarannya dalam bidang kerja dan alamat para alumni tersebut.

Pada tahun 1973 telah dilakukan oleh bidang kemahasiswaan dan alumni pendaftaran para alumni fakultas pertanian dengan cara mengirimkan formulir pendaftaran berikut amplop. Pengiriman kembali formulir beserta perangkonya. Formulir dikirim kepada alamat alumni yang diketahui dan lembaga/dinas/perusahaan dimana diketahui adanya alumni bekerja. Dari jumlah 150 formulir dikirimkan terkecuali para alumni yang bekerja di Fakultas Pertanian USU, hanya lima buah yang di terimah kembali. Pada awal tahun 1974 dijajami kembali bentuk wadah alumni Fakultas Pertanian USU atas prakarsa sejumlah alumni yang bekerja sekitar Medan dengasn dibantu sepenuhnya oleh pimpinan


(61)

prinsip-prinsip wadah alumni untuk kemudian digariskan dalam pertemuan-pertemuan berikutnya.

Pertemuan berikutnya ternyata tidak pernah berlangsung. Dari data-data resmi Fakultas, tercatat bahwa dari jumlah alumni 249 alumni, 46 orang diantaranya bekerja dilingkungan Fakultas Pertanian USU (20%). Informasi memberikan gambaran bahwa sejumlah besar bekerja dilingkungan Perusahaan Perkebunan Negara dan Swasta, Dinas Pertanian Rakyat termasuk proyek-proyek perkebunannya dan Lembaga Penelitian (RISPA, dsb). Hanya sebagian kecil melaporkan belum memperoleh pekerjaan tetap, tetapi menolak dinyatakan dalam status “menganggur”. Ternyata tidak seorangpun dari para alumni datang mendaftar diri untuk menjadi tenaga sukarelawan BUTSI.

3.6Hambatan/Tantangan

Keberangkatan dari orang-orang Belanda didaerah Sumatera diantaranya terdapat banyak ahli pertanian, yang semula akan diminta bantuannya, mengakibatkan timbul kekhwatiran tentang perkembangan fakultas pertanian dikemudian hari. Dari kepulangan beberapa ahli tersebut, terdapat diantaranya telah memiliki jabatan dan juga menjadi dosen di Fakultas Pertanian, antara lain :

a. Ir. J.D. Berlijn, yang selama ini telah memberikan mata pelajaran ilmu alat-alat umum dan juga mengenai mekanisasi pertanian.

b. Ir. H. Remeer yang memberikan pelajaran mengenai “Hydraulica”. c. Nyonya Daroesman yang memberikan pelajaran Bahasa Inggris.

Selain itu ada juga terdapat beberapa pergolakan yang telah terjadi semenjak bulan Maret di Jl. Sumatera Tengah yang telah membuat pengaruh besar


(62)

pada Fakultas Pertanian. Guru-guru besar seperti Prof.Dr.G.A. de Neve yang biasanya datang seminggu sekali dalam sebulan memberikan perkuliahan pada mata pelajaran Geologi pada mahasiswa dan Prof. Dr. J.E.W. Heubult dalam mata pelajaran Botani tidak dapat datang ke Medan dikarenakan terputusnya hubungan komunikasi. Sebagai pengganti dari Prof. Dr. J.E.W. Heubult dan Prof. Dr. G. A. de Neve yang sebelumnya memberikan perkuliahan dan seharusnya memberikan ujian botani terpaksa ditunda/diundur sampai tingkatan atas, dan posisi mereka digantikan oleh Ir.J.Pratasik dan Ir. Tan Hong Tong.

Pada saat pemberian pelajaran di Fakultas Pertanian dilakukan oleh guru-guru besar dan para lektor luar biasa yang pada waktu itu tenaga-tenaga pengajar belum didapat. Hal ini sangat merugikan dalam perkembangan Fakultas Pertanian. Diharapkan apabila nanti perguruan tinggi ini telah diserahkan kepada pemerintah akan mendapatkan perubahan yang sangat memuaskan. Kemudian pada kekurangan selanjutnya adalah adanya kekurangan ruangan. Berhubung dengan segala sesuatu pekerjaan harus dilakukan secara bersamaan dengan Fakultas Kedokteran maka penerimaan mahasiswa harus dibatasi. Sebahagian besar dari hambatan atau kesulitan yang dihadapi tersebut, dapat diatasi apabila Fakultas Pertanian sudah dinegerikan. Oleh karena itu pihak Departemen PP dan K agar segera mengupayakan hal tersebut.

Hal ini dapat berguna dalam pemindahan tugas yang bekerja di instansi pemerintahan dapat bertugas di Fakultas Pertanian. Pertukaran tempat dari guru-guru besar yang semula merupakan “Visiting Professor” yang terdapat di Fakultas Pertanian Medan dan yang bertempat tinggal didaerah konflik akan tidak merasa


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Gotschalk, Louis. 1973. Mengerti Sejarah (Terj. Nugroho Notosusanto). Jakarta: UI Press.

Harahap. 1979. Alumni 1957-1978, Medan: Kantor Pusat Tata Usaha USU.

Hasil Wawancara: Prof. Ir. Zulkifli Nasution, Ph.D, Medan: Gedung Biro Rektor USU, Kamis, 23 Januari pkl. 10.30 wib.

Kartodirjdjo, Sartono.1990. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PAU-SS-UGM.

Kuntowijoyo.1997. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang

Kutoyo,dkk. 1981. Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara. Medan: Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Mahadi, dkk. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Universitas Sumatera Utara.Medan : USU.

Masjkuri dan Sutrisno Kutoyo (ed). 1981. Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara. Medan: Departemen P dan K.

Nazir, Mohammad.2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sumadhi, dkk.1957-1993. Dies natalis XXXVI Universitas Sumatera Utara.

Medan: Panitia dies Natalis XXXVI Universitas Sumatera Utara.

Sumarno, Edi, dkk. 2012. Dari Yayasan Hingga PT.BHMN 60 Tahun Universitas Sumatera Utara. Medan: USU Press


(2)

Wardiman. 1996. Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: badan penelitian dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan.

Daftar Bacaan :

 Buku Kronologis Pembentukan USU Menjadi PT.BHMN 1999-2005.  Buku Profil Universitas Sumatera Utara, 2011.


(3)

LAMPIRAN

Gambar 1. Prasasti Peresmian Gedung Fakultas Pertanian USU pada tahun 1974

Gambar 2. Prasasti Renovasi Fakultas Pertanian USU pada tahun 1989


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Gotschalk, Louis. 1973. Mengerti Sejarah (Terj. Nugroho Notosusanto). Jakarta: UI Press.

Harahap. 1979. Alumni 1957-1978, Medan: Kantor Pusat Tata Usaha USU.

Hasil Wawancara: Prof. Ir. Zulkifli Nasution, Ph.D, Medan: Gedung Biro Rektor USU, Kamis, 23 Januari pkl. 10.30 wib.

Kartodirjdjo, Sartono.1990. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PAU-SS-UGM.

Kuntowijoyo.1997. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang

Kutoyo,dkk. 1981. Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara. Medan: Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Mahadi, dkk. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Universitas Sumatera Utara.Medan : USU.

Masjkuri dan Sutrisno Kutoyo (ed). 1981. Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara. Medan: Departemen P dan K.

Nazir, Mohammad.2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sumadhi, dkk.1957-1993. Dies natalis XXXVI Universitas Sumatera Utara.

Medan: Panitia dies Natalis XXXVI Universitas Sumatera Utara.

Sumarno, Edi, dkk. 2012. Dari Yayasan Hingga PT.BHMN 60 Tahun Universitas Sumatera Utara. Medan: USU Press


(5)

Wardiman. 1996. Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: badan penelitian dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan.

Daftar Bacaan :

 Buku Kronologis Pembentukan USU Menjadi PT.BHMN 1999-2005.  Buku Profil Universitas Sumatera Utara, 2011.


(6)

DAFTAR INFORMAN

Nama : Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc., Ph.D

Jabatan : Pembantu Rektor I Universitas Sumatera Utara Nama : Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS

Jabatan : Dekan Fakultas Pertanian USU

Nama : Andre

Jabatan : Pegawai Bagian Perlengkapan Fakultas Pertanian USU

Nama : Muliono

Jabatan : Pegawai Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian USU Nama : Bapak Erwin

Jabatan : Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Pertanian USU Nama : Bapak Hasan

Jabatan : Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian USU Nama : Prof. . Dr. Ir. Abu Dardak, M.Sc.

Jabatan : Mantan Dekan Fakultas Pertanian USU Nama : Ir. Meneth Ginting, MADE

Jabatan : Mantan Dekan Fakultas Pertanian USU Nama : Ir. M.P.L. Tobing