RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

6.1 PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  6.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

  Arah kebijakan dan lingkup kegiatan pada rencana terpadu dan program infrastruktur jangka menengah adalah pencapaian program 100-0-100 (seratus nol seratus), yang diterjemahkan 100 persen masyarakat memiliki akses ke air minum yang layak, berikutnya 0 persen permukiman kumuh, artinya tidak ada lagi pemukiman kumuh. Terakhir adalah 100 persen masyarakat memiliki akses sanitasi yang layak.

  6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

  Sesuai dengan perencanaan RTRW Kabupaten Aceh Tamiang, pusat-pusat pemukiman/kota-kota disepanjang lintasan jalan negara dan jalan provinsi tetap dipertahankan dan kota-kota di tepi sungai dikembangkan dengan memperhatikan aspek- aspek lokal. Aspek lokal yang mendasar adalah keterkaitannya dengan rawan banjir dan kawasan konservasi serta penyangga yang berfungsi sebagai kawasan lindung. Pola penyebaran kawasan pemukiman Kabupaten Aceh Tamiang cenderung terkonsentrasi pada ibukota kecamatan dengan pola keruangan linier pada koridor jalan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  Kondisi dan pola pemukiman di Kabupaten Aceh Tamiang dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat, jumlah penduduk serta kesesuaian lahan untuk kebutuhan pemukiman itu sendiri.

  Permasalahan

  Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan rumah yang layak dan sehat merupakan salah satu tujuan utama pembangunan perumahan dan pemukiman. Sebagai Kabupaten pemekaran pemenuhan kebutuhan rumah antara lain dilakukan oleh masyarakat sedangkan sisanya dilakukan oleh perumnas, rei dan swasta lainnya. Selain terbatasnya ketersediaan perumahan dan pemukiman yang perlu mendapat perhatian, tumbuhnya pemukiman kumuh antara lain disebabkan oleh keterbatasan kemampuan ekonomi masyarakat sehingga mereka mengisi ruang-ruang yang ilegal dipusat-pusat perkotaan yang kerap kali tidak diiringi dengan penyediaan fasilitas pelayanan bagi rumah-rumah masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan antara lain :

  1. Masih kecilnya investasi perumahan untuk masyarakat (perumnas dan real estate) sedangkan kebutuhan akan rumah semakin meningkat.

  2. Terbatasnya kemampuan Pemerintah Daerah untuk mendukung penyediaan perumahan beserta sarana dan prasarananya.

  3. Masih banyaknya rumah tidak layak huni dan terbatasnya kemampuan masyarakat karena berpenghasilan rendah untuk memperoleh tempat tinggal dan lingkungan hunian yang sehat. Di Kabupaten Aceh Tamiang masih banyak terdapat kawasan kumuh. Bupati Aceh Tamiang telah menetapkan kawasan kumuh di Aceh Tamiang berdasarkan SK Bupati Nomor 732 Tahun 2014 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Aceh Tamiang dengan luas kawasan kumuh + 61,83 Ha. Dari

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  6.1.3 Target dan Sasaran

  Target dari pengembangan permukiman di Kabupaten Aceh Tamiang terutama di Kawasan perkotaan dan kawasan kumuh perkotaan antara lain:

   tercapainya target MGDs tahun 2015 di sektor air minum dan penyehatan lingkungan.  Terpenuhinya sarana dan prasarana pengembangan permukiman kawasan kumuh perkotaan  Terpenuhinya sarana dan prasarana pengembangan kawasan Agropolitan

  Kec. Manyak Payed  Terpenuhinya sarana dan prasarana pengembangan kawasan Minapolitan Kec. Banda Mulia, Kec. Bendahara, Kec. Manyak Payed dan Kec.

  Seruway. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya fungsi lingkungan permukiman bagi masyarakat di kawasan kumuh, pedesaan dan pesisir sehingga mampu memberikan dukungan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

  6.1.4 Program Yang Diusulkan

  Usulan program yang diusulkan untuk menunjang pengembangan pemukiman baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan adalah seperti dalam Tabel 6.1 berikut :

Tabel 6.1 Program dan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

URAIAN PROGRAM/KEGIATAN

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Bendahara DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Banda Mulia DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Manyak Payed DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Kejuruan Muda DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Rantau DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Bandar Pusaka DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Tenggulun DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Sekerak DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Tamiang Hulu DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan Rawan Bencana Tenggulun DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan Rawan Bencana Tamiang Hulu DED Pembangunan Infrastruktur Kawasan Rawan Bencana Bandar Pusaka DED Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Sukarakyat DED Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Semadam Dusun Alur Mentawak DED Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Baling Karang DED Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Batu Bedulang Penyusunan DED Kawasan Minapolitan Seruway Penyusunan DED Kawasan Minapolitan Bendahara Penyusunan DED Kawasan Minapolitan Banda Mulia

  Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan

  Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Pembangunan Infrastruktur Kawasan kumuh Kp. Kota Lintang Pembangunan Infrastruktur Kawasan kumuh Kp. Kota Kualasimpang Pembangunan Infrastruktur Kawasan kumuh Kp. Perdamaian Pembangunan Infrastruktur Kawasan kumuh Kp. Sriwijaya Pembangunan Infrastruktur Kawasan kumuh Kp. Bukit Tempurung Pembangunan Infrastruktur Kawasan kumuh Kp. Sukajadi

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kec. Kota Kualasimpang Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Kota Kualasimapng Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Karang Baru Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Seruway Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Bendahara Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Banda Mulia Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Manyak Payed Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Kejuruan Muda Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Rantau Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Bandar Pusaka Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Tenggulun Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Sekerak Pembangunan Infrastruktur Kawasan RSH Kp. Kec. Tamiang Hulu

  Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus

  Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana Pembangunan Infrastruktur Kawasan Rawan Bencana Tenggulun Pembangunan Infrastruktur Kawasan Rawan Bencana Tamiang Hulu Pembangunan Infrastruktur Kawasan Rawan Bencana Bandar Pusaka Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Sukarakyat Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Semadam Dusun Alur Mentawak Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Baling Karang Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Kaloy Pembangunan Infrastruktur Daerah Perbatasan Kp. Batu Bedulang

  Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019 berikutnya 0 persen permukiman kumuh, artinya tidak ada lagi pemukiman kumuh.

  Terakhir adalah 100 persen masyarakat memiliki akses sanitasi yang layak.

6.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

  Penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Aceh Tamiang belum sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan yaitu berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan dan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, serta pedoman pelaksanaan lebih detail dibawahnya mengamanatkan bahwa pengelenggaraan Bangunan Gedung merupakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten dan hanya bangunan gedung negara dan rumah negara yang merupakan kewenangan pusat.

  Selanjutnya Pemkab. Aceh Tamiang belum mempunyai RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) dan belum di Perda kan. Ditambah lagi RTRW Kab. Aceh Tamiang yang belum disesuaikan dengan Permen PU No. 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi dan Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

  RTBL merupakan pengaturan persyaratan tata bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut dari RTRW Kabupaten dan atau RTDRK, digunakan dalam pengendalian pemanfaatan ruang suatu kawasan dan sebagai panduan rancangan kawasan untuk mewujudkan kesatuan karakter serta kualitas bangunan gedung dan lingkungan yang berkelanjutan.

  Permasalahan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  5. Belum tersusunnya manajemen pencegahan kebakaran dan belum melakukan pemeriksaan berkala terhadap prasarana dan sarana penanggulangan bahaya kebakaran agar selalu siap pakai setiap saat.

  6. Masih banyaknya gedung yang tidak mememiliki prasarana dan sarana penanggulangan bahaya kebakaran.

  7. Belum adanya bangunan gedung yang dilengkapi sarana dan prasarana bagi penyandang cacat.

  8. Pengembangan kawasan belum berdasarkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

  9. Mempunyai kawasan yang terdegradasi dan belum ditata ulang.

  10. Belum memiliki rencana penanganan kawasan kumuh, kawasan nelayan, kawasan tradisional dan kawasan bersejarah yang secara kewenangan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kabupaten.

  11. Belum melaksanakan pembangunan lingkungan permukiman berbasis konsep tridaya untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam mengembangkan lingkungan permukiman yang berkelanjutan.

6.2.3 Target dan Sasaran

  Target dan sasaran yang ingin dicapai adalah :

  • Terwujudnya penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk satu kawasan untuk mewujudkan kawasan kota yang nyaman dan sehat.
  • Sasaran dari penyusunan RTBL adalah tersedianya panduan rancang bangun

  suatu kawasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perwujudan kualitas lingkungan yang layak huni (liveable), berjatidiri (imageable), dan produktif (enduring)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019 Tabel 6.2 Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan

URAIAN PROGRAM/KEGIATAN

Peraturan Penataan Bangunan

  Penyusunan Rancangan UU dan RPP Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Penyusunan RTBL Kota Kualasimpang Penyusunan RTBL Arteri Kota Karang Baru

  Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  Pembinaan Lainnya DED Rehabilitasi Replika Stasion KA Kawasan Wisata Sejarah, Pusat Jajanan Malam dan RTH DED Rehabilitasi Istana Karang DED Rehabilitasi Istana Benua Raja DED Rehabilitasi Istana Raja Seruway DED Gedung RISPK

  Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional Pembangunan Kawasan Stasion KA Kawasan Wisata Sejarah, Pusat Jajanan Malam dan RTH Rehabilitasi Istana Karang Rehabilitasi Istana Benua Raja Rehabilitasi Istana Raja Seruway Rehabilitasi Ruko Kolonial Belanda Kota Kualasimpang

  Bangunan Gedung Mitigasi Bencana

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019 Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus

  Penataan RTH RTH Pusat Perkantoran Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang RTH Kawasan Olahraga Perkantoran Karang Baru RTH Kawasan Sempadan Sungai Kampung Kota Lintang Kec. Kota Kualasimpang

6.3 PENGEMBANGAN AIR MINUM

  6.3.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

  Arah kebijakan dan lingkup kegiatan pada rencana terpadu dan program infrastruktur jangka menengah adalah pencapaian program 100-0-100 (seratus nol seratus), yang diterjemahkan 100 persen masyarakat memiliki akses ke air minum yang layak, berikutnya 0 persen permukiman kumuh, artinya tidak ada lagi pemukiman kumuh. Terakhir adalah 100 persen masyarakat memiliki akses sanitasi yang layak.

  6.3.2 Kondisi Eksisting dan Permasalahan

  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Aceh Tamiang terbentuk berdasarkan Qanun Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Pendirian Badan Usaha Milik Daerah KAbupaten Aceh Tamiang tanggal 24 Desember 2008 dan Perbup Nomor 18 Tahun 2008 tanggal 15 September 2008.

  Pada Tahun 2003 Kabupaten Aceh Tamiang mengalami pemekaran dari Kab. Aceh Timur sehingga pengelolaan dan penyediaan air minum juga mengalami pemekaran. Pengelolaan air minum yang semula dikelola oleh PDAM Tirta Peusada Kab. Aceh Timur

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  Kantor Pusat Karang Baru : 2.237 pelanggan - Cabang Kuala Simpang : 2.945 pelanggan

  • Ranting Seruway : 421 pelanggan
  • Ranting Sei Iyu : 441 pelanggan
  • Unit Pelayanan Upah : 287 pelanggan
  • Unit Pelayanan Tualang Cut : 591 pelanggan
  • Jumlah : 6.914 pelanggan

  3 Air yang diproduksi : 2.337.984 M /tahun

  3 Air yang didistribusikan : 1.870.387 M /tahun

  3 Air yang terjual : 1.493.000 M /tahun

  3 Kehilangan air : 377.387 M /tahun

  Persentase kehilangan air : 20 % Fasilitas yang dimiliki oleh PDAM Aceh Tamiang memiliki fasilitas sebagai berikut : a. Bangunan dan Gedung

  Operation Building pada Instalasi Pengolahan Air Karang Baru merangkap

  • 2 Kantor Pusat dengan luas tanah ± 15.531 M .

  Operation Building pada Instalasi Pengolahan Air Kuala Simpang

  • 2 merangkap Kantor Cabang Kuala Simpang dengan luas tanah ± 7.914 M .

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  Kantor Cabang Kuala Simpang Jalan Medan - Banda Aceh Desa Bukit - Rata Kuala Simpang. Kantor Unit Pelayanan Tualang Cut Jalan Seunebok Dalam Tualang Cut.

  • Kantor Unit Pelayanan Upah Jalan Medan – Banda Aceh Desa Tanjung - Seumentok Upah Karang Baru. Kantor Ranting Seruway Desa Tangse Lama Seruway.
  • Kantor Ranting Sei Iyu Desa Tanjung Mulia Sei Iyu.
  • b. Kendaraan Kendaraan Roda 4 Kijang Krista Tahun 2001 : 1 Unit -

  Kendaraan Roda 4 Zebra Pick Up Tahun 2007 : 1 Unit

  • Kendaraan Roda 6 Mobil Tangki Tahun 2005 : 1 Unit - Kendaraan Roda 2 Merk Honda Tahun 2006 : 4 Unit -

  Kendaraan Roda 2 Merk Yamaha Vega Tahun 2008 : 3 Unit

  • c. Komputer sebanyak : 11 Unit

  d. Legalitas Kelembagaan Surat Keputusan Bupati Aceh Timur Nomor 690/2900/2004 Tanggal 19 - Maret 2004 Tentang Penyerahan Operasional PDAM Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur ke Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.

  Perbup (Peraturan Bupati) Nomor 19 Tentang Pembentukan Peraturan

  • Perusahaan Air Minum Tirta Tamiang. Qanun Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Pendirian Badan Usaha -

  Milik Daerah Kabupaten Aceh Tamiang tanggal 24 Desember 2008 dan Perbup Nomor 18 Tahun 2008 tanggal 15 September 2008.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019 Tabel 6.3 Jumlah Jaringan Pipa Air di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008

  Diameter Pipa (Ø mm) No. Kecamatan

  40

  50 75 100 150 200 300 Jumlah

  1. Tamiang Hulu

  2. Kejuruan Muda - 1.500 2.500 2.500 - 300 6.800 -

  3. Rantau

  • 6.000 2.000 8.000 -
  • 1.500 17.500
  • Kota 20.300 13.200 4.200 8.287 880 47.287 4. 420

  Kualasimpang

  • 5. Seruway 2.800 2.200 8.800 2.800 16.600 - - 6.
  • Bendahara 2.500 11.500 11.500 7.640 33.140 - -

  7. - Karang Baru 10.300 10.080 5.800 6.000 2.000 25.898 60.078

  • 8. Manyak Payed 12.800 5.500 2.500 4.000 500 - 17.800

  Bandar 9.

  • Pusaka -

  10. Banda Mulia - - - - - - -

  11. Sekerak - - - -

  • 12. Tenggulun

  Jumlah 5.720 64.600 51.580 30.940 22.287 3.180 30.898 209.205

  Sumber: Aceh Tamiang Dalam Angka, 2009

  Sistem penyediaan air minum yang dikelola oleh PDAM Tirta Tamiang yang melayani Kota Kualasimpang dan Karang Baru terdiri dari :

  Intake air baku - Instalasi Pengolahan Air

  • Pipa Transmisi -

  Perpipaan distribusi

  • Sambungan Rumah -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  Berdasarkan pemeriksaan laboratorium setelah bencana kualitas air dari sumber ini kurang baik untuk air baku karena masih ter interusi air laut sehingga pada saat air laut pasang air menjadi payau dan tidak memenuhi persyaratan air minum.

Tabel 6.4 Jumlah Instalasi Pengolahan Air Bersih di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008

  No. Kecamatan Daya Pompa

  Jumlah 1 liter/detik 20 liter/detik 100 liter/detik

  1. Tamiang Hulu - - - -

  2. Kejuruan Muda - - - -

  3. Rantau - - - - 4.

  Kota Kualasimpang

  1

  • 1 -

  1

  2

  )

  3

  Disalurkan (M

  No Nama Kecamatan Jumlah Desa Air yang

Tabel 6.5 Jumlah Air Bersih yang Disalurkan Melalui PDAM Tirta Tamiang Tahun 2008

  4 Sumber: Aceh Tamiang Dalam Angka, 2009

  1

  1

  12. Tenggulun - - - - Jumlah

  6. Bendahara 1 - -

  11. Sekerak - - - -

  10. Banda Mulia - - - -

  9. Bandar Pusaka - - - -

  8. Manyak Payed - - - -

  1

  5. Seruway 1 - -

  7. Karang Baru - -

  1

  1

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019 Permasalahan

  Permasalahan yang dialami oleh PDAM Tirta Tamiang pada saat ini antara lain :  PDAM mengalami kesulitan membayar rekening listrik dimana sistem pengolahan/pendistribusian air masih memakai sistem pompanisasi yang menggunakan daya listrik.  Kehilangan air saat ini sangat tinggi yang disebabkan oleh :

  • Pembagian jatah air karyawan/i tidak dihitung
  • Pengambilan air mobil tangki tanpa meteran
  • Kebocoran pipa transmisi distribusi
  • Meteran macet / rusak
  • Pemasangan illegal conection
  • Flushing / wash out  Pipa line milik PDAM sepanjang 800 Km sudah tidak layak pakai sehingga tidak mampu menyalurkan debit air secara maksimal ke daerah tertentu.

  Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan di PDAM Tirta Tamiang antara lain :  Melakukan penyesuaian tarif dasar yang baru untuk menutupi kebutuhan rekening listrik.

   Untuk mengatasi kebocoran/kehilangan air dilakukan upaya antara lain: Menghitung/memasang water meter setiap jatah karyawan

  • Menghitung/mencatat pemakaian pengambilan air mobil tangki

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  Untuk optimalnya pendistribusian air dari IPA Karang Baru di Kota Kuala - Simpang perlu adanya penggantian Pipa Gip di jembatan sepanjang 232 m. Pipa jaringan distribusi berbagai ukuran tidak sesuai lagi dengan kebutuhan

  • (terlalu kecil) sepanjang 17.000 m.

  6.3.3 Target dan Sasaran

  Dengan jumlah penduduk sebanyak 235.314 jiwa (588,21 liter/detik) dan kapasitas terpasang (288,5 liter/detik) maka untuk pengembangan air minum di Kabupaten Aceh Tamiang ditargetkan dapat memenuhi kekurangan air bersih yang dibutuhkan sebanyak 300 liter/detik selama 5 tahun bagi 235.314 jiwa penduduk Kabupaten Aceh Tamiang dengan sasaran utama adalah bagi penduduk yang belum terlayani kebutuhan air bersihnya.

  6.3.4 Prioritas Penanganan dan Asumsi Pelaksanaan Sistem Pengolahan Air

  Saat ini air baku yang berasal dari air sungai dilakukan pengolahan lengkap. Pengolahan air dari sungai dilakukan secara lengkap antara lain dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi yang mempunyai kapasitas produksi 50 liter per detik. Rangkaian Pengolahan Air di Kota Kuala Simpang terdiri dari :

  a. IPA Sistem di Kuala Simpang terdapat 1 buah pengolahan air dengan kapasitas 20 lpd. Kemudian pengolahan air tersebut dilayani dengan menggunakan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

   Pompa Sentrifugal dengan head 50 m.

   Kapasias dari pompa adalah 20 lpd dengan head 50 m.

   Konsumsi dayanya adalah 22 KW.

   Jam Operasi selama 4 jam dengan sistem 1 operasi dan 1 stanby.

Gambar 6.1 Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kualasimpang, Aceh Tamiang

  Pelaksanaan operasi pompa distribusi didukung oleh peralatan mekanikal dan elektrikal yang terkait dengan pompa tersebut adalah: o Sumber daya PLN 10 KVA apabila listrik padam maka pompa tidak operasi.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)

  o TAHUN 2015 - 2019 o Kampung Paya Bedi (Kec. Kejuruan Muda)

  Kampung Bukit Rata (Kec. Kejuruan Muda) Pompa Distribusi Head : 50 m Spesifikasi

Ruang Jaga Intake Sumuran

Ruang Kimia Baik Baik 108 m3/h 38 Hp 380 v Ø 150 mm Kota Kuala Simpang Pompa Dosing 1 buah Ø 100 mm Reservoir Kap. 400 m3 a S . T ia m g n

Ipa kapasitas

2 x 10 lpd

Ø 150 mm Gudang

Ø 150 mm

Gambar 6.2 Tata Letak IPA Kualasimpang, Aceh Tamiang

  Rangkaian pengolahan air di Kecamatan Karang Baru terdiri dari :

  a. IPA Di lokasi IPA terdapat 1 buah pengolahan Konstruksi Beton Bertulang dengan kapasitas 50 lpd.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019 Gambar 6.3 Instalasi Pengolahan Air (IPA) Karang Baru, Aceh Tamiang

  Pelaksanaan operasi pompa distribusi didukung oleh peralatan mekanikal dan elektrikal yang terkait dengan pompa tersebut, adalah : o o PLN 20 KVA o Kapasitas 144 m3/h, Head 50 m. o Konsumsi Daya 67 Kw o Panel dan instalasi listrik Meter Air tidak berfungsi

  Sistem jaringan pipa yang ada di sistem air minum Karang Baru melayani daerah pelayanan sebagai berikut :

  • Kampung Bundar, yang meliputi :

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  Total pelanggan di daerah pelayanan adalah sambungan dengan konsentrasi perumahan dan di perkantoran.

Gambar 6.4 Tata Letak IPA Karang Baru,Aceh Tamiang

  Saat ini PDAM Tirta Tamiang juga telah membangun WTP di Kecamatan Seruway namun belum dapat difungsikan karena keterbatasan dana untuk membiayai operasional dan peralatan yang belum memadai.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019 Aspek Pengelolaan

  Saat ini pengelolaan PDAM dipimpin oleh tiga direksi, yaitu Direktur Utama, Kabag Teknik dan Kabag Umum. Direktur Utama membawahi langsung 3 Ranting yaitu :

  • Ranting T. Cut / Upah  Ranting Seruway  Ranting Sei Iyu Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar

  6.6 berikut ini :

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)

  

TAHUN 2015 - 2019

Gambar 6.6 STRUKTUR ORGANISASI PDAM TIRTA TAMIANG KABUPATEN ACEH TAMIANG

  KASU BBAG PELAY AN AN LAN GGAN AN / ED P KASU BBAG PERAW AT AN RAN T I N G SERU W AY U N I T PEL. U P AH U N I T PEL. T U ALAN G CU T CAB. KU ALA SI M PAN G RAN T I N G SEI I Y U KABAG AD M & KEU AN GAN KASU BBAG AD M U M U M KASU BBAG PRO D U KSI SATU AN PEN GAW AS I N TERN KABAG TEKN I K KASU BBAG PEM BU KU AN KASU BBAG KEPEGAW AI AN KASU BBAG PEREN CAN A KASUBBAG TEKN I K OPS D AN H U B. LAN GGAN AN KASUBBAG LI N GKUN GAN AD M U M U M KEU AN GAN BAD AN PEN GAW AS D I REKT U R BU P ATI

  KASU BBAG TRAN S/ D I STRI BU SI

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019 Aspek Pelayanan

  Aspek pelayanan PDAM Kota Kuala Simpang pada umumnya sudah baik, daerah pelayanan tidak terjadi penggiliran sistem distribusi air. Pelayanan pada PDAM Kabupaten Aceh Tamiang belum menggunakan blok-blok sistem zoning pada pelayanan untuk Sistem Kota dan sistem Karang Baru. Jumlah sambungan terpasang pada daerah pelayanan Kota Kuala Simpang saat ini adalah 2.945 unit tetapi ada beberapa desa yang belum terlayani jaringan perpipaan sehingga air disuplay melalui truck tangki. Setelah sistem diperbaiki jumlah penduduk yang mendapat pelayanan dengan sambungan rumah mencapai 57.987 jiwa atau 40% dari penduduk Kota Kuala Simpang. Daerah pelayanan PDAM Kabupaten Aceh Tamiang sangat luas melayani beberapa Kecamatan dengan mayoritas penduduknya bermukim di pedesaan. Jumlah Sambungan Aktif bulan Desember 2008 sebanyak 6.914 pelanggan dengan asumsi 1 (satu) sambungan rumah melayani 5 jiwa maka jumlah penduduk terlayani baru sebanyak 34.570 jiwa dari jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tamiang yang berjumlah 244.040 jiwa (data tahun 2007). Jadi penduduk yang dilayani oleh PDAM Kabupaten Aceh Tamiang baru sebesar 36%. Dilihat dari persentase pelayanan tersebut masih sangat rendah sekali apabila untuk mencapai target MDG.s Tahun 2015 dengan asumsi masyarakat memperoleh air minum sebesar 60% untuk pedesaan dan 80% masyarakat perkotaan.

  Kebutuhan air bersih suatu kota berinteraksi dengan kegiatan kota tersebut, lazimnya semakin tinggi tingkat kegiatan maka semakin besar kebutuhan terhadap air. Variabel

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015 - 2019

  Jumlah penduduk masa mendatang diramalkan dengan proyeksi, kemudian ditentukan kebutuhan perkapitanya. Proyeksi kebutuhan air total kota merupakan penjumlahan dari kebutuhan air rumah tangga, non rumah tangga, ditambah sejumlah air untuk kehilangan air yang tidak dapat ditanggulangi baik secara teknis maupun ekonomis.

  Asumsi yang diambil pada skenario ini adalah :

  a. Pertumbuhan kawasan perumahan dan pemukiman

  b. Pengembangan perdagangan dan jasa

  c. Pengembangan pariwisata

  d. Pengembangan industri pariwisata

  e. Pertumbuhan penduduk dianggap tinggi/sedang, rendah

  f. Prosentase pelayanan air minum oleh PDAM rata-rata Secara kuantitatif pertumbuhan pendudukdi Daerah Urban Kuala Simpang adalah sebagai berikut :

   Dari tahun 2000 sampai tahun 2006 adalah 1,00% dimana angka ini dianggap pertumbuhan naturalnya  Pertumbuhan penduduk dari tahun 2004 sampai 2006 adalah sekitar 4% akibat adanya pemekaran  Dimasa yang akan datang pertumbuhan penduduk akan menurun lagi sampai sekitar 2,5% pertahun sampai 2010  Kemudian menurun lagi sampai 1,03% pertahun pada kondisi naturalnya. Berdasarkan asumsi tersebut diatas maka proyeksi penduduk dapat dilihat pada Tabel 6.6 dan Tabel 6.7.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  Pertumbuhan penduduk (jiwa)

  2013 66.609 1.306 47.117 1.149 2014 67.941 1.332 48.295 1.178

  39.868 1.533 2009 61.536 1.231 41.463 1.595 2010 62.767 1.255 4.122 1.659 2011 64.022 1.255 44.847 1.725 2012 65.303 1.280 1,00% 45.968 1.121 2,50%

  2005 57.413 568 1,00% 2006 57.987 574 1,00% 2007 59.147 1.160 2,0% 386835 4,00% 2008 60.330 1.183

  Pertumbuhan Rata-rata 2004 56.845 628 1,12% 1%

  Penduduk Tingkat

  Tingkat Pertumbuhan

  

KABUPATEN ACEH TAMIANG

TAHUN 2015 - 2019

R P I 2- J M, 2015 - 2019

Tabel 6.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Kuala Simpang Tahun 2004 – 2014

  Rata-rata Jumlah

  Tingkat Pertumbuhan

  Tingkat Pertumbuha n Penduduk

  Pertumbuha n penduduk (jiwa)

  Urban (jiwa)

  Jumlah Penduduk

  Tahun Kecamatan Kuala Simpang dan Karang Baru Daerah Pelayanan Kecamatan Kuala Simpang dan Karang Baru

  Penduduk Urban (jiwa)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  5

  5 Jumlah Penghuni Jiwa 11.820 16.580 18.980 19.931 21.100 22.103 22.953 23.507 23.949 24.288 Pemakaian L/org/ha ri

  120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 Kebutuhan M3/hari 1.418 1.990 2.278 2.392 2.532 2.652 2.754 2.821 2.874 2.915

  2 40% 20% 20% 24% 28% 31% 35% 38% 41% 44%

  Jumlah Rumah Unit 1.576 829 949 1.259 1.625 2.024 2.454 2.804 3.355 3.837 Jumlah Penghuni Jiwa/Uni

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  

KABUPATEN ACEH TAMIANG

TAHUN 2015 - 2019

R P I 2- J M, 2015 - 2019

Tabel 6.7 Proyeksi Kebutuhan Air Minum Tahun 2010-2014

  18.857 18.631 17.711 17.052 16.156 15.271 14.399 13.664 12.942 12.233 A

  No URAIAN SATUA N TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  1 Jumlah Penduduk Kecamatan Kota Kuala Simpang dan Kecamatan Karang Baru

  57.413 57.987 59.147 60.30 61.536 62.767 64.022 65.303 66.609 67.941 A

  19.700 20.725 23.725 26.225 29.225 32.225 35.225 37.975 40.725 43.475 Tingkat Pelayanan 34% 36% 40% 43% 47% 51% 55% 58% 61% 64% Rumah Tangga Dilayani

  3.940 4.145 4.745 5.245 5.845 6.445 7.045 7.595 8.145 8.695 B

  Tingkat Pelayanan 33% 32% 30% 28% 26% 24% 22% 21% 19% 18% Rumah Tangga Dilayani

  1 60% 80% 80% 76% 72% 69% 65% 62% 59% 53%

  5

  Jumlah Rumah Unit 2.364 3.316 3.796 3.986 4.220 4.421 4.591 4.701 4.790 4.858 Jumlah Penghuni Jiwa/Uni t

  5

  5

  5

  5

  5

  5

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  

KABUPATEN ACEH TAMIANG

TAHUN 2015 - 2019 TAHUN SATUA No URAIAN N 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  t Jumlah Penghuni Jiwa 7.880 4.145 4.745 6.294 8.125 10.122 12.272 14.468 16.776 19.692 Pemakaian L/org/ha 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 ri Kebutuhan M3/hari 946 497 569 755 975 1.215 1.473 1.736 2.013 2.302

  3 Jumlah Kantor Unit

  36

  40

  40

  65

  65

  65

  65

  65

  65

  65 Jumlah Karyawan Jiwa/Uni

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20 t Jumlah Karyawan Jiwa 720 800 800 1.300 1.300 1.300 1.300 1.300 1.300 1.300 Pemakaian L/org/ha

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20 ri Kebutuhan M3/hari

  14

  16

  16

  26

  26

  26

  26

  26

  26

  26

  4 Jumlah Ruko Unit

  71

  80 80 130 180 230 280 295 310 325 Jumlah Penghuni Jiwa/Uni

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5 t Jumlah Penghuni Jiwa 357 400 400 650 900 1.50 1.400 1.475 1.550 1.625 Pemakaian L/org/ha

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20 ri Kebutuhan M3/hari

  7

  8

  8

  13

  18

  23

  28

  30

  31

  33

  5 Jumlah Unit

  14

  15

  16

  26

  36

  46

  56

  59

  62

  65 Pemakaian M3/unit/

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5 Hari Kebutuhan M3/hari

  21

  23

  24

  39

  54

  69

  84

  89

  93

  98 R P I 2- J M, 2015 - 2019

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  Tempat Ibadah, TA, dll Unit 394 415 475 525 585 645 705 760 815 870 Pemakaian M3/Unit/

  7

  Hari

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5 Kebutuhan M3/hari - - - - - - - - - -

  8 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%

  Hari

  93

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5 Kebutuhan M3/hari 591 622 712 787 877 967 1.057 1.139 1.222 1.304

  9 Jumlah Unit - - - - - - - - - - Pemakaian M3/Unit/

  Hari

  RATA M3/hari 5.661 5.917 7.232 6.761 6.909 7.039 7.602 8.084 8.587 9.080

  98

  89

  

KABUPATEN ACEH TAMIANG

TAHUN 2015 - 2019

R P I 2- J M, 2015 - 2019

  1.5

  No URAIAN SATUA N TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  6 Jumlah Pabrik Unit

  14

  15

  16

  26

  36

  46

  56

  59

  62

  65 Pemakaian M3/Unit/ Hari

  1.5

  1.5

  84

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5

  1.5 Kebutuhan M3/hari

  21

  23

  24

  39

  54

  69

  • Jumlah Pabrik Unit Pemakain M3/Unit/
  • Kebutuhan M3/hari - - - - - - - - - - JUMLAH M3/hari 3.397 3.550 4.339 4.733 5.182 5.632 6.082 6.475 6.869 7.264 KEHILANGAN AIR % 40% 40% 40% 30% 25% 20% 20% 20% 20% 20% KEHILANGAN AIR M3/hari 2.264 2.367 2.893 2.028 1.727 1.408 1.520 1.619 1.717 1.816 KEBUTUHAN RATA-

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  

KABUPATEN ACEH TAMIANG

TAHUN 2015 - 2019 TAHUN SATUA No URAIAN N 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  B Jumlah Rumah Unit 3.771 3.726 3.542 3.410 3.231 3.054 2.880 2.733 2.588 2.447 Jumlah Penghuni Jiwa/Uni

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5

  5 t Jumlah Penghuni Jiwa 18.857 18.631 17.711 17.052 16.156 15.271 14.399 13.664 12.942 12.233 Pemakaian L/org/ha

  20

  20

  40

  40

  40

  40

  40

  40

  40

  40 ri Kebutuhan M3/hari 377 373 708 682 646 611 576 547 518 489

  40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 151 149 283 273 258 244 230 219 207 198 C Pelayanan dengan

  Pipa KEBUTUHAN AIR M3/Hari 5.812 6.066 7.515 7.034 7.168 7.284 7.832 8.313 8.794 9.276 JAM OPERASI Jam

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24 DEBIT RATA-RATA L/DET

  67

  70

  87

  81

  83

  84

  91 96 102 107 DEBIT MAKS (1.1 x L/DET

  74

  77

  96

  90

  91 93 100 106 112 118 Qr) DEBIT PUNCAK (1.5 x L/DET 111 116 144 134 137 139 150 159 168 177 Qr)

  D Pelayanan dengan Truk Tangki KEBUTUHAN AIR M3/Hari 226 224 425 409 388 367 346 328 311 294 Jumlah Truk 2 m Unit

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  2

  2 Jumlah Rit

  57 56 106 102

  97

  92

  86

  82

  78

  73 E KAPASITAS PRODUKSI

  

R P I 2- J M, 2015 - 2019

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  

KABUPATEN ACEH TAMIANG

TAHUN 2015 - 2019 TAHUN SATUA No URAIAN N 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  KEBUTUHAN AIR M3/Hari 6.038 6.290 7.940 7.443 7.556 7.650 8.178 8.641 9.104 9.569 TOTAL

IPA KUALA SIMPANG

  PRODUKSI 3.019 3.145 3.970 3.722 3.778 3.825 4.089 4.320 4.552 4.785 JAM OPERASI Jam

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24 DEBIT RATA-RATA L/DET

  35

  36

  46

  43

  44

  44

  47

  50

  53

  55 DEBIT MAKS (1.1 x L/DET

  38

  40

  51

  47

  48

  49

  52

  55

  58

  61 Qr)

IPA KARANG BARU

  PRODUKSI 3.019 3.145 3.970 3.722 3.778 3.825 4.089 4.320 4.552 4.785 JAM OPERASI Jam

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24 DEBIT RATA-RATA L/DET

  35

  36

  46

  43

  44

  44

  47

  50

  53

  55 DEBIT MAKS (1.1 x L/DET

  38

  40

  51

  47

  48

  49

  52

  55

  58

  61 Qr)

  TOTAL

TOTAL PRODUKSI 6.038 6.290 7.940 7.443 7.556 7.650 8.178 8.641 9.104 9.569

  JAM OPERASI RATA- Jam

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24 RATA DEBIT RATA-RATA L/DET

  70

  73

  92

  86

  87

  89 95 100 105 111 DEBIT MAKSIMAL L/DET

  77 80 101

  95

  96 97 104 110 116 122 (1.1 x Qr)

  

R P I 2- J M, 2015 - 2019

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  (RPIJM) KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013 - 2017

  Jenis Pelayanan

  Jenis pelayanan didaerah perkotaan :

  a. Domestik  Kran Umum

  Sambungan kran umum adalah untuk melayani daerah dengan tingkat sosial menengah kebawah dan tidak mampu untuk menyambung sambungan rumah langsung. Jumlah pemakai sambungan ini cukup banyak yaitu diatas 50 jiwa per sambungan. Dengan pemakaian air berkisar 20-40 L/o/h.

   Pelayanan Rumah Tangga (Sambungan Rumah) A Sambungan Rumah Tangga A adalah untuk melayani daerah dengan tingkat sosial menengah keatas. Jumlah pemakai sambungan ini adalah antara 5-7 jiwa persambungan. Dengan pemakaian air berkisar 140-200 L/o/h

   Pelayanan Rumah Tangga (Sambungan Rumah) B Sambungan Rumah Tangga B adalah untuk melayani daerah dengan tingkat sosial menengah. Jumlah pemakai sambungan ini adalah antara 5- jiwa per sambungan. Dengan pemakaian air berkisar 100-1500 L/o/h.

  b. Non Domestik  Sosial

  Kebutuhan sambungan untuk fasilitas sosial diperinci menurut: Sekolah

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  (RPIJM) KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013 - 2017

   Niaga Pelayanan Niaga Kecil (A) Kebutuhan sambungan niaga untuk keperluan aktivitas berskala kecil diperinci menurut :

  Pasar

  • Toko -

  Kantor

  •  Industri Pelayanan Industri Besar dan Kecil Kebutuhan sambungan industri kecil untuk keperluan pemasok air pada aktivitas industri yang berskala kecil diperinci menurut :

  Home Industri

  •  Pelabuhan / Industri Besar Kebutuhan sambungan industri besar untuk keperluan pemasok air pada aktivitas industri besar diperinci menurut :

  Pabrik

  • Pelabuhan -

  Proyeksi Jumlah Sambungan

a. Proyeksi Jumlah Sambungan Domestik

  Berdasarkan proyeksi penduduk air per kapita dan cakupan pelayanan sistem penyediaan air bersih di perkotaan maka potensi pasar sambungan PDAM akan meningkat dimasa yang akan datang. Tingkat pelayanan sambungan di suatu

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  (RPIJM) KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013 - 2017

  proyeksi penduduk dan prosentase pelayanan tersebut dapat dihitung proyeksi jumlah Kran Umum Sambungan Rumah Tangga A dan Sambungan Rumah Tangga B. Hal ini sesuai dngan klasifikasi pelanggan Rumah.

  b. Proyeksi Sambungan Air Non Domestik

  Perhitungan proyeksi Sambungan Air Non Domestik dilakukan dengan pendekatan membandingkan kebutuhan air non domestik dengan kebutuhan air domestik pada tahun 2005 dan pertumbuhan pelayanan. Dengan berlandaskan angka perbandingan tersebut dibuat perkiraan kebutuhan dimasa yang akan datang.

  c. Satuan Kebutuhan Air

  Perkiraan satuan kebutuhan air untuk keperluan domestik dapat dianalisa dari pemakaian air yang tercatat di rekening air per bulannya yang diambil sampel secara proporsional disuatu daerah pelayanan. Angka ini kemudian dapat dijadikan patokan satuan kebutuhan air domestik. Satuan kebutuhan air untuk rumah tangga dijabarkan menjadi 3 golongan yaitu kran umum, Rumah Tangga A dan Rumah Tangga B.

  d. Satuan Kebutuhan Air Bersih Non Domestik

  Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air untuk memenuhi sarana-sarana kota, seperti sarana sosial, industri dan niaga. Perkiraan satuan kebutuhan air tersebut tergantung dari jenis kegiatan non domestik tersebut. Hal ini dapat dilihat dari rekening pembayaran PDAM untuk non domenstik.

  e. Kehilangan Air

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

  (RPIJM) KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013 - 2017

f. Hari Maksimum

  Yaitu dalam periode satu minggu, bulan dan tahun terdapat hari-hari tertentu dimana pemakaian airnya maksimum. Keadaan ini dicapai karena adanya pengaruh musim. Pada saat pemakaian demikian disebut pemakaian air maksimum. Besarnya faktor hari maksimum adalah berdasarkan pengamatan karakteristik daerah tersebut adalah sekitar 110%. Kebutuhan air produksi direncanakan sama dengan kebutuhan maksimum.